KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
perkenanNya dapat diselesaikan penyusunan Dokumen Rencana Kontinjensi menghadapi
ancaman bencana gempabumi di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Penanggulangan Bencana
merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha, media massa,
akademisi maupun masyarakat, sehingga setiap orang ikut bertanggung jawab dalam
penanggulangan bencana baik untuk keselamatan diri, keluarga maupun lingkungannya.
Pengalaman terjadinya bencana gempabumi yang semakin meningkat pada kurun waktu
10 tahun terakhir di Indonesia yang berdampak adanya kerugian dan kerusakan serius pada
asset penghidupan warga terdampak, membuat pemangku kepentingan di Kota Bekasi
memahami pentingnya kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana gempabumi.
Untuk itu BPBD Kota Bekasi merasa perlu menyusun rencana kontinjensi sebagai
pedoman dalam penanganan darurat bencana. Perencanaan kontinjensi telah menjadi salah
satu piranti dasar bagi BPBD untuk membangun koordinasi dan komitmen dari berbagai
pemangku kepentingan yang mengarah pada mobilisasi sumberdaya pada saat operasi tanggap
darurat. Rencana kontinjensi ini diharapkan mampu mendeskripsikan kondisi yang sebenarnya
dari kejadian gempa bumi berpotensi tsunami serta dampaknya terhadap aspek kependudukan,
sosial ekonomi, lingkungan dan sarana prasarana di Kota Bekasi.
Meskipun dokumen ini adalah hasil dari pemikiran tim penyusun yang terdiri dari
berbagai stakeholder terkait kebencaan di Kota Bekasi, namun pada kenyataannya kami merasa
masih banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan masukan
demi perbaikan dokumen Rencana Kontinjensi Gempabumi di Kota Bekasi ini.
Kami mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
berkonstribusi dalam menyusun dokumen rencana kontinjensi ini, sebagai wujud nyata
terbangunnya kemitraan dari berbagai pihak dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan
penanggulangan bencana gempabumi.
Nama ………………………..
NIP …………………………..
halaman
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Potensi Luas Bahaya di Kota Bekasi ................................................................... 01
Tabel 2. Parameter Bahaya Gempabumi .......................................................................... 02
Tabel 3. Potensi Bahaya Gempabumi Per Kecamatan ..................................................... 02
Tabel 7. Potensi Penduduk Terpapar Bencana Gempabumi Per Kecamatan .................. 06
Tabel 10. Sebaran Sarana Prasarana Sektor Perdagangan Terdampak ............................. 10
Tabel 11. Potensi Kerugian Bencana Gempabumi Per Kecamatan ................................... 12
Tabel 13. Durasi Layanan Fasilitas Pemerintahan Terganggu ........................................... 13
DAFTAR PETA
Gambar 1. Peta Epicenter Gempabumi Berpotensi Tsunami .............................................. 05
Bencana merupakan suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan non alam. Akibat
dari adanya bencana, dapat mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Pengkajian bahaya dimaknai sebagai
cara untuk memahami unsur-unsur bahaya yang berisiko bagi daerah dan masyarakat.
Karakter-karakter bahaya (ancaman) pada suatu daerah dan masyarakatnya berbeda dengan
daerah lain. Pengkajian karakter bahaya dilakukan sesuai tingkatan yang diperlukan dengan
mengidentifikasikan unsur-unsur berisiko oleh berbagai bahaya di lokasi tertentu.
Potensi bahaya gempa bumi di sekitar Kota Bekasi bersumber dari eksistensi zona
subduksi dan sesar darat. Lokasi dan perkiraan magnitudo maksimum dari beberapa sumber
tersebut telah berhasil diidentifikan oleh Pusat Studi Gempa Nasional (2017). Ancaman dari
zona subduksi selatan terdiri atas dua segmen, yaitu segmen Megathrust Selat Sunda dan
Megathrust West-Central Java (Gambar 1). Masing-masing segmen tersebut mengandung
potensi magnitudo sebesar M8,7
Gambar 1. Segmentasi Magnitudo Maksimum Zona Subduksi
b.4. Aspek Aspek Lingkungan yang terdampak bencana gempabumi di Kota Bekasi
Lingkungan dapat dilihat dari tingkat kesulitan akses rumah tangga terhadap layanan dan
atau infrastruktur air bersih dan sanitasi.
1. Prasarana Fisik Penyediaan Air Minum
Jaringan system penyediaan air bersih system perpipaan PDAM yang
terbangun di Kota Bekasi dan memiliki kerentanan terhadap bencana
gempabumi dibagi menjadi beberpa system wilayah sebagaimana dapat
dilihat pada tabel 1.B.13
Tabel 1.B.13. Tingkat Kerusakan Jaringan Prasarana Air Minum
No Nama Jaringan Kapasitas Tkt Kerusakan
1 IPAB Teluk Buyung 700 liter per detik Rusak Ringan
2 IPA Jati Rangga Peningkatan system perpipaan PDAM Rusak Ringan
3 IPA Poncol 864 liter per detik Rusak Ringan
4 IPA Rawa Tembaga 342 liter per detik Rusak Ringan
5 IPA Rawa Lumbu 2 267 liter per detik Rusak Ringan
6 IPA Margahayu 800 liter per detik Rusak Ringan
7 IPA Jatiasih 100 liter per detik Rusak Ringan
8 IPA Pondok Gede 350 liter per detik Rusak Ringan
9 IPA Mustikajaya 200 liter per detik Rusak Ringan
Sumber: Dokumen RPJMD Kota Bekasi 2019
b.5. Aspek Durasi layanan pemerintah yang terganggu fungsi layanannya, dapat dilihat
Layanan
pada table 1.B.15.
Pemerintah
Tabel 1.B.15. Durasi Layanan Pemerintah Terganggu
Durasi
Tingkat
Nama Kecamatan Fasilitas Pemerintah Layanan
Kerusakan
Terganggu
Kantor Kecamatan Rusak Ringan 3 hari
Kantor Kelurahan Cikuwul Rusak Ringan 3 hari
Kantor Kelurahan Ciketing Udik Rusak Ringan 3 hari
Kantor Kelurahan Bantargebang Rusak Ringan 3 hari
BANTAR GEBANG
Kantor Kelurahan Sumur Batu Rusak Ringan 3 hari
Polsek Bantargebang Rusak Ringan 3 hari
Kantor PLN ULP Bantargebang Rusak Ringan 3 hari
Kantor UPTD TPS Sumur Batu Rusak Ringan 3 hari
KANTOR KECAMATAN Rusak Ringan 3 hari
Kantor Kelurahan Padurenan Rusak Ringan 3 hari
Kantor Kelurahan Cimuning Rusak Ringan 3 hari
MUSTIKAJAYA
Kantor Kelurahan Mustikajaya Rusak Ringan 3 hari
Kantor Kelurahan Mustikasari Rusak Ringan 3 hari
Kantor PLN ULP Cimuning Rusak Ringan 3 hari
Kantor Kecamatan Rusak Ringan 3 hari
Kantor Kelurahan jatirangga Rusak Ringan 3 hari
Kantor Kelurahan Jatiranggon Rusak Ringan 3 hari
JATI SAMPURNA Kantor Kelurahan Jatikarya Rusak Ringan 3 hari
Kantor Kelurahan jatiraden Rusak Ringan 3 hari
Kantor Kelurahan Jatisampurna Rusak Ringan 3 hari
Polsek Jatisampurna Rusak Ringan 3 hari
Kantor Kecamatan Rusak Ringan 3 hari
Kantor Kelurahan Jatiluhur Rusak Ringan 3 hari
JATI ASIH
Kantor Kelurahan Jatisari Rusak Ringan 3 hari
Kantor Kelurahan Jatirasa Rusak Ringan 3 hari
Fase Tanggap 1) Memfasilitasi sumberdaya yang ada untuk memobilisasi upaya pembukaan
Darurat akses sarana prasana obyek vital di lokasi terdampak, guna memastikan
satuan tugas pencarian, pertolongan dan evakuasi dapat menjalankan upaya
penyelamatan dan respon awal dengan cepat dan tepat sasaran.
2) Observasi lokasi terdampak; dan pengkajian cepat secara terpadu terkait
dampak kerusakan, ketersediaan dan kebutuhan sumber daya di setiap
lokasi terdampak bencana.
3) Penyampaian laporan observasi dan pengkajian cepat kepada para
pemangku kepentingan dan pimpinan daerah terdampak.
4) Penetapan status keadaan darurat bencana dan penunjukkan Komandan
Operasi Penanganan Darurat Bencana.
5) Aktivasi Struktur Organisasi PDB Tingkat Kota Bekasi.
6) Aktivasi tugas dan fungsi organisasi penanganan darurat bencana meliputi
fungsi komando, perencanaan, administrasi keuangan, operasi, dan logistik.
7) Pengendalian operasi tanggap darurat bencana, meliputi pemenuhan
kebutuhan dasar penyintas, dukungan psikososial, perlindungan pengungsi,
kelompok rentan, penyandang disabilitas, dan keamanan operasi.
8) Aktivasi Media Center untuk mengoptimalkan hasil koordinasi, komunikasi
dan pengendalian operasi PDB melalui jaring komunikasi yang terbangun.
9) Monitoring dan evaluasi secara periodik dan berjenjang terkait pelaksanaan
operasi tanggap darurat bencana berdasarkan standart pelayanan minimal
yang berlaku.
Fase Transisi 1) Lanjutan pemenuhan kebutuhan dasar (pangan, huntara, air bersih,
Menuju kesehatan, sanitasi darurat), pengembalian fungsi sosial ekonomi, layanan
Pemulihan dukungan psikososial, perlindungan pengungsi, penyandang disabilitas,
Darurat kelompok rentan, dan keamanan operasi.
2) Lanjutan perbaikan darurat sarana dan prasarana obyek vital untuk
memaksimalkan pelaksanaan tugas bidang operasi dan logistic.
3) Lanjutan monitoring dan evaluasi secara periodik dan berjenjang terkait
pelaksanaan operasi tanggap darurat bencana berdasarkan standart
pelayanan minimal yang berlaku.
4) Menetapkan status pengakhiran atau perpanjangan Operasi PDB
5) Demobilisasi/pergantian personel jika Operasi Penanganan Darurat Bencana
diakhiri atau diperpanjang.
Dalam menjalankan tugas pokok Penanganan Darurat Bencana gempabumi di Kota Bekasi;
Organisasi (Komando) PDB menetapkan dibentuknya 5 bidang yang wajib ada dalam struktur
organisasi PDB, diantaranya adalah (a) Bidang Pengendali, Koordinasi, Komunikasi dan
Informasi; (b) Bidang Perencanaan; (c) Bidang Operasi; (d) Bidang Logistik dan Peralatan; (e)
Bidang Administrasi dan Keuangan. Penjabaran fungsi masing masing Bidang Penanganan
Darurat Bencana adalah sebagai berikut:
4 Fungsi Logistik dan Memastikan terlaksananya tugas fungsi dukungan logistik (bantuan
Peralatan layanan pangan, peralatan, sarana transportasi, sarana komunikasi,
sarana pergudangan) yang diperlukan warga terdampak dan personil
satuan tugas penanganan darurat bencana.
3) Unit Tugas a. Membangun mekanisme sistem pelaporan update data • Membangun Jaring Komunikasi dengan memaksimalkan
Kehumasan dan informasi secara efektif dan efisien. dukungan peralatan komunikasi yang tersedia.
• Menetapkan prosedur tetap untuk menjalankan tugas ini
• Meningkatkan kualitas dan kompetensi personil yang ada
• Memastikan peralatan komunikasinya dapat berfungsi dengan
baik dan maksimal.
b. Membangun sistem penyebarluasan informasi secara • Menetapkan jadwal dan tempat siaran pers secara berkala dan
efektif dan efisien dengan tetap berpedoman pada akurasi mudah diakses oleh para pihak dan pemangku kepentingan.
data dan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan. • Menetapkan prosedur tetap untuk menjalankan tugas ini
• Meningkatkan kualitas dan kompetensi personil yang ada
• Membangun kode etik penyelenggaraan siaran pers.
• Memastikan sarana/prasarana siaran pers dapat berfungsi
dengan baik dan maksimal.
4) Unit Tugas a. Membangun sistem keamanan dan keselamatan warga • Menetapkan prosedur tetap untuk menjalankan tugas ini
Keamanan dan terdampak di Pos-Pos Pengungsian, Jalur Distribusi • Menyiapkan personil, APD dan fasilitas lainnya yang diperlukan
Keselamatan Logistik, Pos-Pos Pergudangan Logistik dan Peralatan • Internalisasi/debriefing uraian tugas pada seluruh personil
serta pengamanan Jalur Evakuasi. • Pengendalian dan pendampingan pelaksanaan tugas
b. Membangun sistem keamanan obyek vital di kawasan/ • Menetapkan prosedur tetap untuk menjalankan tugas ini
wilayah terdampak bencana. • Mengatur penugasan personil, APD dan fasilitas yang diperlukan
• Internalisasi/debriefing uraian tugas pada seluruh personil
• Pengendalian dan pendampingan pelaksanaan tugas
c. Membangun sistem keamanan dan keselamatan seluruh • Menetapkan prosedur tetap untuk menjalankan tugas ini
personil pelaksana operasi PDB • Mengatur penugasan personil, APD dan fasilitas yang diperlukan
• Internalisasi/debriefing uraian tugas pada seluruh personil
• Pengendalian dan pendampingan pelaksanaan tugas
5) Unit Penghubung a. Mengoptimalkan hubungan kerjasama yang terbangun • Menetapkan prosedur tetap untuk menjalankan tugas ini
Perwakilan dengan Dinas/Badan/Lembaga dan Tokoh Masyarakat di • Mengatur penugasan personil, dan fasilitas yang diperlukan
Instansi Kota Bekasi untuk mendapatkan dukungan pemenuhan • Internalisasi/debriefing uraian tugas pada seluruh personil
kebutuhan operasi PDB • Pengendalian dan pendampingan pelaksanaan tugas
b. Mengoptimalkan hubungan kerjasama yang terbangun • Menetapkan prosedur tetap untuk menjalankan tugas ini
dengan Dinas/Badan/Lembaga dari Kabupaten/Kota dan • Mengatur penugasan personil, dan fasilitas yang diperlukan
Provinsi Jawa Barat maupun dari daerah lainnya untuk • Internalisasi/debriefing uraian tugas pada seluruh personil
mendapat dukungan pemenuhan kebutuhan operasi PDB. • Pengendalian dan pendampingan pelaksanaan tugas
c. Mengoptimalkan hubungan kerjasama yang terbangun • Menetapkan prosedur tetap untuk menjalankan tugas ini
dengan Dinas/Badan/Lembaga Tingkat Nasional untuk • Mengatur penugasan personil, dan fasilitas yang diperlukan
mendapat dukungan pemenuhan kebutuhan operasi PDB • Internalisasi/debriefing uraian tugas pada seluruh personil
• Pengendalian dan pendampingan pelaksanaan tugas
B. Bidang Perencanaan
1) Unit Tugas a. Menyusun Kebijakan & Rencana Strategis Komando • Mendapatkan rujukan regulasi/perundang undangan yang selaras
Perencanaan Penanganan Darurat Bencana dengan penyelenggaraan operasi PDB.
Operasi PDB • Mendapatkan data dan informasi terkait aspek-aspek terdampak
yang perlu segera ditangani.
• Mendapatkan dukungan personil yang kompeten untuk menyusun
kebijakan dan renstra Komando PDB
• Mendapatkan dukungan dari Pimpinan Daerah dan Lembaga yang
berwenang terkait substansi kebijakan dan renstra yang tersusun.
c. Mengembangkan mekanisme monitoring dan evaluasi • Mendapatkan dukungan personil yang kompeten dan memadai
pelaksanaan operasi PDB untuk pengembangan mekanisme monitoring dan evaluasi.
• Mengembangkan sistem untuk monitoring dan evaluasi capaian
progress pelaksanaan operasi PDB.
• Sosialisasi dan internalisasi sistem yang terbangun kepada para
personil yang akan menjalankan sistem tersebut..
3) Unit Dukungan a. Menyiapkan dukungan sumberdaya dan tenaga ahli di • Sosialisasi dan internalisasi ruang lingkup penugasan kepada
Sumberdaya bidang kendali, koordinasi, komunikasi dan informasi para tenaga ahli yang siap bertugas.
Tenaga Ahli untuk penyelenggaraan Operasi PDB • Mobilisasi dan demobilisasi tenaga ahli sesuai kebutuhan.
b. Menyiapkan dukungan sumberdaya dan tenaga ahli di • Sosialisasi dan internalisasi ruang lingkup penugasan kepada
bidang perencanaan, monitoring dan evaluasi. para tenaga ahli yang siap bertugas.
• Mobilisasi dan demobilisasi tenaga ahli sesuai kebutuhan.
c. Menyiapkan dukungan sumberdaya dan tenaga ahli di • Sosialisasi dan internalisasi ruang lingkup penugasan kepada
bidang Operasi PDB para tenaga ahli yang siap bertugas.
• Mobilisasi dan demobilisasi tenaga ahli sesuai kebutuhan.
d. Menyiapkan dukungan sumberdaya dan tenaga ahli di • Sosialisasi dan internalisasi ruang lingkup penugasan kepada
bidang Logistik dan Peralatan para tenaga ahli yang siap bertugas.
• Mobilisasi dan demobilisasi tenaga ahli sesuai kebutuhan.
e. Menyiapkan dukungan sumberdaya dan tenaga ahli di • Sosialisasi dan internalisasi ruang lingkup penugasan kepada
bidang Administrasi dan Keuangan para tenaga ahli yang siap bertugas.
• Mobilisasi dan demobilisasi tenaga ahli sesuai kebutuhan.
2) Unit Tugas a. Membangun Rumah Sakit Lapangan, Pos Kesehatan • Menyiapkan dukungan sarana prasarana yang diperlukan
Layanan Lapangan dan Pos Crisis Center Layanan Kesehatan • Menyiapkan dukungan pengadaan obat-obatan yang memadai
Kesehatan
• Mobilisasi & demobilisasi tenaga kesehatan dan alkes
b. Menyelenggarakan layanan kesehatan dasar bagi warga • Menyiapkan dukungan sarana prasarana yang diperlukan
terdampak dan personil PDB • Menyiapkan dukungan pengadaan obat-obatan yang memadai
• Mobilisasi & demobilisasi tenaga kesehatan dan alkes
c. Menyelenggarakan layanan rujukan kepada warga • Menyiapkan dukungan sarana prasarana yang diperlukan
terdampak yang perlu penanganan ke fasilitas kesehatan • Menyiapkan dukungan pengadaan obat-obatan yang memadai
yang lebih memadai.
• Mobilisasi & demobilisasi tenaga kesehatan dan alkes
• Berkoordinasi dengan BPJS untuk mekanisme pembiayaannya
6) Unit Perbaikan a. Melakukan kajian situasi dan update data secara berkala • Menyiapkan format pendataan (5W1H) yang mudah dipahami oleh
Darurat Sarana terkait kerusakan dan progres perbaikan darurat sarana personil enumerator (tim pendataan).
Perekonomian prasarana perekonomian yang terdampak bencana. • Menyiapkan dukungan personil dan fasilitas pendukung lainnya
• Pelaksanaan dan publikasi hasil pendataan secara berkala.
b. Membangun sarpras darurat perekonomian yang dapat • Menyiapkan dukungan personil dan fasilitas pendukung lainnya
menyediakan pasokan kebutuhan 9 bahan pokok dengan • Menyiapkan mekanisme dukungan penganggaran dari Lembaga
jumlah yang cukup memadai dan berkelanjutan. (Instansi) terkait dan atau sumberdana lainnya.
• Pengendalian proses pelaksanaanya dan optimasi hasil kerja.
c. Menumbuh kembangkan sumberdaya lokal, khususnya • Menyiapkan dukungan personil dan fasilitas pendukung lainnya
warga terdampak bencana merintis dan bangkit kembali • Menyiapkan mekanisme dukungan penganggaran dari Lembaga
usahanya membangun ketangguhan dan daya juang. (Instansi) terkait dan atau sumberdana lainnya.
• Pengendalian proses pelaksanaanya dan optimasi hasil kerja.
3) Unit Layanan a. Membangun koordinasi dan kerjasama dengan pihak • Menyiapkan dukungan personil dan fasilitas pendukung lainnya
Transportasi terkait untuk pengadaan sarana transportasi darat, laut • Menyiapkan mekanisme dukungan penganggaran dari Lembaga
dan udara sesuai dengan kebutuhan operasi PDB. (Instansi) terkait dan atau sumberdana lainnya.
• Pengendalian proses pelaksanaanya dan optimasi hasil kerja.
b. Mendukung kelancaran mobilisasi personil PDB pada • Menyiapkan dukungan personil dan fasilitas pendukung lainnya
tingkatan rentang kendali atas dan Pejabat VVIP. • Menyiapkan prosedur tetap dan logistic yang diperlukan
• Pengendalian pelaksanaan dan pelaporan secara berkala
c. Mendukung kelancaran mobilisasi personil pada level • Menyiapkan dukungan personil dan fasilitas pendukung lainnya
Satuan Unit Tugas di Bidang Operasi dan Logistik • Menyiapkan prosedur tetap dan logistic yang diperlukan
• Pengendalian pelaksanaan dan pelaporan secara berkala
b. Bidang Perencanaan
• Kerahkan potensi sumberdaya tenaga ahli yang ada dalam satu kesatuan koordinasi
untuk pencapaian tujuan.
• Aktifkan system/mekanisme monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasi secara
berjenjang dan berkesinambungan.
c. Bidang Operasi
• Libatkan tokoh masyarakat dan pemangku wilayah setempat dalam proses
pelaksanaan unit tugas perlindungan pengungsi, dan keamanan wilayah.
• Perhatikan faktor keamanan personil dan materil guna mencegah terjadinya kerugian
yang lebih besar.
• Lakukan semua kegiatan Operasi PDB secara inklusif dengan memperhatikan akses
mobilisasi, komunikasi kelompok rentan dan penyandang disabilitas.
• Prioritaskan pemulihan pada sektor pendidikan, pemenuhan air bersih, listrik,
komunikasi, dan kesehatan.
• Perhatikan nilai-nilai kearifan lokal dan praktek baik budaya setempat dalam
pelaksanaan kegiatan Operasi Penanganan Darurat Bencana.
d. Bidang Logistik
• Optimalkan kerjasama dengan sumberdaya dari kawasan terdekat yang tidak
terdampak bencana untuk kelancaran jalur logistik dan pengamanan tugas Bidang
Logistik, mengingat adanya kerusakan infrastruktur pelabuhan dan utilitas vital lainnya
4.1 Administrasi
4.2 Logistik
a. Seluruh sumber daya lokal (SDM, peralatan, transportasi, pangan dll) yang ada di
Kota Bekasi dioptimalkan untuk mendukung penanganan bencana baik dari sektor
pemerintah, dunia usaha dan juga masyarakat
b. Bantuan dapat didukung dari kabupaten/kota terdekat.
c. Bantuan dapat diminta ke Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat terkait
Sumber daya, fasilitas, personil, DSP, BTT, logistik dan peralatan
d. Panduan distribusi logistik berada dibawah komando Kepala BPBD (Perka No. 4
Tahun 2009)
b. Kendali
Kendali Operasi Penanganan Darurat Bencana gempabumi di Kota Bekasi berada pada
Komandan Satuan Tugas yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Walikota Bekasi.
c. Komunikasi
Gunakan jaring komunikasi yang sudah tergelar, dengan tetap berpedoman dan
menggunakan prosedur tetap / standar operasi dan prosedur yang berlaku.
Alat Komunikasi yang digunakan dalam pelaksanaan Operasi Penanganan Darurat
Bencana di daerah sebagai berikut :
Unit-unit dibawah ini menjalankan tugas-tugasnya dibawah kesatuan komando, kendali dan
koordinasi Pos Komando PDB dengan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:
SUMBERDAYA MANUSIA
JUMLAH LOKASI
NO JENIS KEAHLIAN KONTAK KETERANGAN
PERSONIL PERSONIL
1
2
SUMBERDAYA PERALATAN
JUMLAH KONDISI
NO JENIS ALAT LOKASI ALAT KONTAK KETERANGAN
ALAT ALAT
1
2
3
SUMBERDAYA LOGISTIK
NO JENIS LOGISTIK JUMLAH KONDISI LOKASI KONTAK KETERANGAN
1
2
3
4
5
1) Pos Kesehatan.
Kedudukan Pos Kesehatan berada di Lapangan Alun Alun Kota Bekasi.
2 Jati Sampurna 2 3 37 4 5 5 56
3 Pondok Melati 2 1 19 3 5 2 32
4 Jati Asih 2 1 34 22 8 4 71
5 Bantar Gebang 3 1 9 9 4 1 27
6 Mustika Jaya 4 3 24 6 4 1 42
7 Medan Satria 2 3 37 7 6 5 60
9 Rawa Lumbu 3 4 31 6 6 0 50
6
Penunjukan Dikeluarkannya Surat Segera
Komandan SK Komandan
Keputusan penunjukan
Penanganan Darurat PDB komandan penanganan
Bencana darurat
7
Pembentukan Terbentuknya Struktur Segera
struktur komando Komando Penanganan
penanganan darurat OPDB Darurat Bencana
bencana
8 6jam
Aktivasi Rencana Adanya rencana operasi Segera
Kontingensi Menjadi penanganan darurat
Rencana Operasi Susun bencana
dengan RO PDB
mempertimbangkan
hasil kaji cepat
10 30hari
Pelaksanaan fungsi/ Terlaksananya Segera
tugas-tugas sesuai PO PDB penanganan darurat
bidang yang bencana sesuai fungsi
Optimal
dan tugas-tugas yang
telah disepakati bersama
30hari Segera
ATK, Alat Pembuatan Laporan
Monev Kejadian dan laporan
11 PDB yang
Komunikasi
Laporan Kegiatan.
Akuntabel bidang
2. Uji coba Renkon melalui simulasi dan gladi: BPBD Kota BMKG, BPS, Dinas
Kesehatan, Dinas Sosial,
TNI/POLRI
3. Pemutakhiran data Renkon secara berkala BPBD Kota BMKG, BPS, Dinas
setidak-tidaknya sekali setiap tahun: Bekasi Kesehatan, Dinas Sosial,
TNI/POLRI
5. Aktivasi dengan penyesuaian Renkon menjadi BPBD Kota Seluruh stakeholder yang
Rencana Operasi PDB pada saat terjadi Bekasi tergabung dalam Struktur
bencana bukan yang direncanakan tanggapan Organisasi PDB
daruratnya tetapi mempunyai karakteristik
tanggapan darurat yang serupa
7. Aktivasi kembali Renkon yang telah dinyatakan BPBD Kota Seluruh stakeholder yang
tidak berlaku untuk dapat dijadikan Rencana Bekasi tergabung dalam Struktur
Operasi dengan pemutakhiran seperlunya jika Organisasi PDB
sewaktu- waktu diperlukan
PROFIL LEMBAGA
1. NAMA LEMBAGA/INSTANSI
UNIT / DIVISI
ALAMAT
NO. TELP / FAX
E-MAIL
2. CONTACT PERSON YANG
BISA DIHUBUNGI
JABATAN
NO. TELP / HP
E-MAIL
5. KEMAMPUAN SUMBERDAYA
YANG DIMILIKI
6. KEMAMPUAN LAINNYA