Anda di halaman 1dari 3

ALAT PEMOTONG ADONAN KERUPUK

UDANG MENGGUNAKAN KONVEYOR

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia
yang diampu oleh

Cartono, M.Pd.

Disusun oleh :

Risma Ratnadewati
NIM. 1804052

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia budi daya udang sudah lama dilakukan oleh para petani tambak.
Udang merupakan komoditas primadona dalam bidang perikanan yang dapat
meningkatkan devisa negara melalui ekspor komoditas perikanan. Tingginya
permintaan udang di dalam dan di luar negeri menjadikan Indonesia sebagai pengirim
udang terbesar di dunia. (Nuhman, 2009).
Budi daya tambak udang sistem intensif memerlukan biaya yang lebih besar
dibandingkan dengan budi daya sistem ekstensif. Budi daya sistem intensif lebih
banyak menggunakan input produksi. Salah satu ciri dari sistem budi daya intensif
adalah padat tebar yang tinggi (Diatin dkk, 2008). Udang vanname dan windu sebagai
komoditas budi daya air payau. Udang vanname banyak dibudidayakan di wadah
tambak. Udang vanname dan windu dapat juga dibudidayakan dengan menggunakan
media air tawar dengan menggunakan metode tradisional ataupun semi intensif
(Fardiansyah, 2012).
Indramayu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang memiliki
potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang cukup besar. Tentu ini merupakan
masalah yang dapat menguntungkan bagi Kabupaten Indramayu khususnya para petani
udang dari tahun 2015, karena hasil udang dari Kabupaten Indramayu sudah di kenal
beberapa kota lain. Sehingga apabila produksi udang menurun, bisa juga permintaan
udang dari kota lain di Jawa barat tidak dapat dipenuhi oleh petani udang di Kabupaten
Indramayu. (BPS Kabupaten Indramayu, 2017).
Kelebihan dan kekurangan alat pemotong kerupuk yang sudah ada, hasil potongan
kerupuk sangat seragam yaitu 2 mm, kecepatan potong lontong lebih cepat dengan
hasil potongan lontong kerupuk lebih banyak. Kekurangan alat yang sudah ada yaitu,
konstruktur rangka belum sempurna, tidak memiliki bak penampung hasil irisan
lontong kerupuk dan tidak dipasarkan.
Desain alat pemotong adonan kerupuk udang otomatis ini dikonsep berbentuk
seperti mesin gerinda dengan penambahan bak penampung sebelum masuk ke proses
pemotongan dan bak penampung hasil potongan adonan kerupuk udang, proses
pemotongan menggunakan mata pisau berdiameter 200 mm dengan 4 bilah mata pisau,
sistem penggerak menggunakan motor listrik untuk mentrasmisikan pulley dan v-belt
ke poros utama, kemudian poros utama menggerakan alat pemotong adonan kerupuk.
Dengan adanya alat pemotong adonan kerupuk udang otomatis yang rancang ini bisa
membantu produksi kerupuk udang dengan cepat, sehingga mengurangi keterlambatan
produksi kerupuk.
Bahan tambahan adalah bahan yang diperlukan untuk melengkapi bahan baku
dalam proses produksi. Sumber bahan baku yang digunakan untuk membuat kerupuk
adalah bahan pangan dengan kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, yaitu pati. Pati
yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kerupuk disebut sebagai
puffable material. Puffable material adalah bahan yang memegang peranan utama
dalam proses pemekaran produk. Bahan tambahan yang digunakan yaitu sebagai bahan
penimbul cita rasa, berupa bahan pangan yang mengandung protein, lemak, penambah
rasa manis, rasa gurih dan air untuk membentuk adonan kerupuk. Bahan baku kerupuk
udang adalah tepung tapioka, sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah
garam dan bawang putih. (Wahyono, 2002).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, disusun


rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Cara Membuat Adonan Krupuk?


2. Bagaimana Merancang Alat Pemotong Adonan Kerupuk Udang Dengan
Menggunakan Konveyor?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, adalah:

Merancang Alat Pemotong Adonan Krupuk Dengan Menggunakan Konveyor

1.4 Manfaat Penelitian

Mendapatkan Desain Atau Rancangan Alat Pemotong Krupuk Udang Yang Lebih
Efektif.

Anda mungkin juga menyukai