Anda di halaman 1dari 2

Masalah waktu dalam kebijakan ekonomi makro

Masalah ekonomi makro jangka pendek, yaitu :

1. Inflasi

Adalah suatu kondisi dimana terdapat kecenderungan kenaikan harga secara terus menerus. Dan
perlu diketahui juga bahwa Inflasi merupakan masalah karena tiga (3)

alasan, yaitu :

 Mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat


 Menyebabkan penurunan efisien
 Menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat

2. Pengangguran

 terjadi karena jumlah angkatan kerja melebihi tingkat peluang kerja yang

tersedia.

Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat diketahui apakah perekonomian

berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment) atau tidak.

3. Ketimpangan neraca pembayaran

Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat ikhtisar dari segala transaksi yang terjadi antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama

jangka waklu tertentu.

Transaksi dalam neraca pembayaran :

a. Ekspor impor barang dan jasa (termasuk perdangan internasional)

b. Transaksi finansial seperti

• pemberian atau peneri maan kredit

• Penanaman modal di luar negeri

c. Transaksi yang bersi fat uniteral seperti

• Pembayaran transfer dari orang-orang yang tinggal di luar negeri

• Bantuan dari luar negeri

Jika jumlah pembayaran tidak sama dengan penerimaan dari luar negeri maka terjadi surplus atau
defisit. Ketidakseimbangan ini menjadi masalah jika ketidakseimbangannya cukup besar.
Masalah ekonomi makro jangka panjang

permasalahan jangka panjang menyangkut persoalan pertumbuhan di bidang ekonomi.

Pada dasarnya menyangkut:

• keserasian antara pertumbuhan penduduk,

• pertambahan kapasitas produksi,

• tersedianya dana untuk investasi

Jika terjadi keserasian antar ketiga hal di atas maka pertumbuhan ekonomi

sebuah negara akan mengalami kondisi yang optimal. Semoga saja hal ini dapat

terwujud dalam perekonomian indonesia sehingga kekuatan ekonomi negara kita

dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya

masalah dalam kebijakan moneter

pengaruh kebijakan moneter dalam perekonomian adalah mampu menjaga stabilitas harga barang
meupun jasa. hal tersebut bisa dilihat saat harga terlalu tinggi, sehingga pemerintah akan
mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. begitu pun sebaliknya. sedangkan, dampak
buruk yang bisa didapatkan adalah apabila nantinya uang yang diedarkan ini jumlahnya sedikit, maka
akan terjadi krisis ekonomi.

 kebijakan moneter sejak tahun 1990 merupakan kebijakan yang menurunkan tingkat bunga.
 penargetan inflasi merupakan kasus dimana otoritas moneter hanya memperhitungkan
inflasi. otoritas memilih nilai tingkat bunga dengan tujuan mempertahankan tingkat inflasi
dalam rentang waktu tertentu.

Masalah dalam kebijakan fiskal:

 penargetan defisit
 efek pemotongan belanja atas defisit
 stabilitas ekonomi dan defisit

dengan naiknya tarif defisit otomatis jumlah investasi akan menurun. sementara saat ekonomi
memburuk, tarif pajak akan diturunkan sehingga pertumbuhan inflasi bisa tumbuh cepat. akibatnya,
pertumbuhan ekonomi semakin membaik dan negara memperoleh penerimaan yang besar.
kebijakan fiskal lebih bersifat kaku atau kurang fleksibel karena harus melewati birokrasi yang cukup
rumit yakni APBN. kebijakan fiskal dapat menimbulkan pandangan negatif dari publik atau
masyarakat karena berkaitan dengan peningkatan jumlah pajak.

Anda mungkin juga menyukai