1. Inflasi
Adalah suatu kondisi dimana terdapat kecenderungan kenaikan harga secara terus menerus. Dan
perlu diketahui juga bahwa Inflasi merupakan masalah karena tiga (3)
alasan, yaitu :
2. Pengangguran
terjadi karena jumlah angkatan kerja melebihi tingkat peluang kerja yang
tersedia.
berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment) atau tidak.
Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat ikhtisar dari segala transaksi yang terjadi antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama
Jika jumlah pembayaran tidak sama dengan penerimaan dari luar negeri maka terjadi surplus atau
defisit. Ketidakseimbangan ini menjadi masalah jika ketidakseimbangannya cukup besar.
Masalah ekonomi makro jangka panjang
Jika terjadi keserasian antar ketiga hal di atas maka pertumbuhan ekonomi
sebuah negara akan mengalami kondisi yang optimal. Semoga saja hal ini dapat
pengaruh kebijakan moneter dalam perekonomian adalah mampu menjaga stabilitas harga barang
meupun jasa. hal tersebut bisa dilihat saat harga terlalu tinggi, sehingga pemerintah akan
mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. begitu pun sebaliknya. sedangkan, dampak
buruk yang bisa didapatkan adalah apabila nantinya uang yang diedarkan ini jumlahnya sedikit, maka
akan terjadi krisis ekonomi.
kebijakan moneter sejak tahun 1990 merupakan kebijakan yang menurunkan tingkat bunga.
penargetan inflasi merupakan kasus dimana otoritas moneter hanya memperhitungkan
inflasi. otoritas memilih nilai tingkat bunga dengan tujuan mempertahankan tingkat inflasi
dalam rentang waktu tertentu.
penargetan defisit
efek pemotongan belanja atas defisit
stabilitas ekonomi dan defisit
dengan naiknya tarif defisit otomatis jumlah investasi akan menurun. sementara saat ekonomi
memburuk, tarif pajak akan diturunkan sehingga pertumbuhan inflasi bisa tumbuh cepat. akibatnya,
pertumbuhan ekonomi semakin membaik dan negara memperoleh penerimaan yang besar.
kebijakan fiskal lebih bersifat kaku atau kurang fleksibel karena harus melewati birokrasi yang cukup
rumit yakni APBN. kebijakan fiskal dapat menimbulkan pandangan negatif dari publik atau
masyarakat karena berkaitan dengan peningkatan jumlah pajak.