Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pegawai negeri sipil adalah mereka yang bekerja dalam instansi pemerintahan untuk
mewujudkan peningkatan kemajuan sistem pemerintahan. Dalam aspek kinerjanya, seorang
PNS harus memiliki kompetensi sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang
diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar, yaitu: kemampuan
mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya, kemampuan
mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya, kemampuan
menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya, kemampuan
berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan kemampuan untuk
tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan
Instansi Pemerintah Untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari
Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian UU
ASN mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) menterjemahkan amanat Undang-Undang
tersebut dalam bentuk Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan yang tertuang dalam Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan I dan II
Sistem pembelajaran pada Pelatihan Dasar ini menuntut setiap peserta untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsiyang diakronimkan menjadi ANEKA. Melalui aktualisasi
ini, seluruh atau beberapa nilai dasar akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan peserta
Latsar. Pelatihan ini memadukan pembelajaran non di tempat Pelatihan serta di tempat kerja,
yang memungkinkan peserta mampu untuk menginternalisasi, menerapkan, da

1
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan
merasakan manfaatnya, sehingga tertanam dalam dirinya sebagai karakter PNS yang
professional.
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas diharapkan dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi
masyarakat. Salah satu upaya dalam memberikan pelayanan yang maksimal yaitu melalui
kegiatan pengelolaan rekam medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien (Permenkes 269, 2008). Setiap fasilitas kesehatan
harus membuat rekam medis baik itu rekam medis rawat jalan maupun rekam medis rawat
inap. Salah satu faktor dalam peningkatan mutu dan pelayanan rekam medis adalah di
bagian penyimpanan, karena penyimpanan berkas rekam medis yang baik akan
menunjang penyelenggaraan rekam medis yang bermutu pada suatu puskesmas.
Pengendalian rekam medis khusunya di bagian penyimpanan tidak terlepas dari sarana
yang tersedia seperti rak penyimpanan, sampul berkas dan petunjuk keluar (outguide)
serta peralatan lainnya. Menurut Hatta (2008), outguide atau kartu petunjuk atau yang
sering disebut dengan tracer adalah kartu yang digunakan untuk mengganti berkas rekam
medis yang diambil untuk berbagai keperluan. Tracer berisi tentang tanggal peminjaman,
nama peminjam, unit pengguna, serta keperluan peminjam. Kartu ini harus diisi sebelum
rekam medis dipinjam sebagai pengganti rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan.
Secara umum, penggunaan tracer di fasilitas pelayanan kesehatan pada rumah sakit sudah
digunakan. Sedangkan untuk di puskesmas masih jarang digunakan. Hal ini bisa
dikarenakan kurangnya pengetahuan petugas tentang penggunaan tracer. Penggunaan
tracer bertujuan untuk mempermudah petugas dalam menelusuri keberadaan rekam medis
yang tidak berada di rak penyimpanan. Dengan adanya tracer, proses pencarian jejak atau
kontrol terhadap rekam medis pasien akan lebih mudah untuk ditelusuri sehingga apabila
berkas rekam medis yang dibutuhkan tidak berada di rak penyimpanan, maka dengan
mudah petugas dapat mengetahui keberadaan berkas tersebut dengan bantuan tracer

2
Berdasarkan kondisi yang ada di Puskesmas Ariodillah, belum terdapat tracer. Hal
tersebut berpengaruh terhadap banyaknya kejadian rekam medis yang salah letak
penyimpanan atau tidak ditemukan (misfile)sering terjadi setiap harinya,maka dari itu
tracer sangat penting untuk dapat mengendalikan berkas rekam medis yang keluar.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
a. Adanya Tracer untuk pengendalian berkas Rekam Medis
b. Untuk memahami peran dan kedudukan PNS dalam NKRI di lingkungan kerja di
Puskesmas Ariodillah.
2. Manfaat
a. Meningkatkan kualitas sumber daya dan mutu pelayanan sesuai dengan misi
organisasi

C. Ruang Lingkup
Aktualisasi ini untuk mengetahui peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam NKRI sebagai unsur Aparatur Negara yang dilakukan di Dinas
Kesehatan Kota Palembang khususnya Puskesmas Ariodillah. Ruang lingkup
rancangan aktualisasi ini yaitu pembuatan tracer rekam medis untuk pengendalian
berkas rekam medis yang keluar, yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar profesi PNS
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA)

3
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Puskesmas Ariodillah terletak di Jalan Ariodillah Nomor 2102 Kecamatan Ilir Timur
I. Letak Puskesmas ini ± 15 meter dari jalan raya. Lokasinya relatif mudah dijangkau oleh
masyarakat. Tidak ada kendala untuk menjangkau Puskesmas Ariodillah, karena dilewati
angkutan umum. Mayoritas pasien yang berkunjung adalah warga disekitar Puskesmas
Ariodillah, sehingga mereka pada umumnya berjalan kaki saja untuk menuju Puskesmas
Ariodillah. Akan tetapi banyak juga kunjungan pasien yang berasal dari luar wilayah kerja
Puskesmas Ariodillah karena letaknya yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum.
Wilayah kerja Puskesmas Ariodillah meliputi 2 kelurahan yaitu Kelurahan Sungai Pangeran
dan Kelurahan 20 Ilir Daerah III dengan luas secara keseluruhan ± 275 Ha.
a. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Ariodillah meliputi:
1) Sebelah Selatan berbatasan Kelurahan Kemuning 24 Ilir
2) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan D.IV
3) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan D.I
4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Demang Lebar Daun
Wilayah kerja Puskesmas Ariodillah terdiri dari dataran rendah di Kelurahan Sungai
pangeran dan dataran tinggi di Kelurahan 20 Ilir D.III dengan jumlah penduduk 19.219
jiwa.

b. Fasilitas pelayanan kesehatan


Puskesmas Ariodillah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut melalui 6
program pokok Puskesmas beserta 2 program spesifik yang ditentukan berdasarkan
banyaknya permasalahan kesehatan masyarakat setempat serta tuntutan dan kebutuhan
masyarakat.
1. Enam (6) Program Pokok Puskesmas tersebut adalah:
 Promosi kesehatan (promkes)
 Sanitasi(kesehatan lingkungan)

4
 KIA / KB
 Gizi
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit (P2P)
 Pengobatan
2. Dua (2) Program Spesifik yang dilaksanakan di Puskesmas Ariodillah adalah:
 Pelayanan kegawatdarutan (UGD)
 Klinik kesehatan reproduksi (Kespro)

B. Visi, Misi, Motto dan Nilai Organisasi


1. Visi
“Mewujudkan Masyarakat kelurahan Sungai Pangeran dan Dua Puluh Ilir Tiga,
2. Sehat Secara Mandiri Menuju Palembang Emas Darussalam Tahun 2023”
1) Meningkatkan pelayanan yang sesuai prosedur terstandarisasi
2) Meningkatkan kualitas sumber daya dan mutu pelayanan
3) Mendorong kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan
4) Menggalang kemitraan pada semua pihak
3. Motto
“Melayani dengan Sepenuh Hati”
4. Nilai Organisasi
1) S (Santun)
2) E (Empati)

5
3) H (Handal)
4) A (Akuntabel)
5) T (Teladan)

6
Struktur Organisasi Puskesmas

KEPALA PUSKESMAS
Dr Purnawati
NIP.196809071999032001

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL


KEPALA TATA USAHA
Debi Januarti, SKM
NIP : 197901242003122003

Koordinator Tim Manajemen : Debi Januarti, SKM

Sistem Informasi Kesehatan : Debi Januarti, SKM

Kepegawaian : Cani Trisia, SKep

Rumah Tangga : Mariani, SKM

Keuangan : Cani Trisia, Skep, Desmiyanti, AMF Eva


Dianah, Skm

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab
UKM UKM UKP, Kefarmasian dan Pelayanan Puskesmas Bangunan, Prasarana, Penanggung Jawab Mutu
Essensial & Pengembangan Laboratorium dan Jejaring Puskesmas dan Peralatan Drg Sari Monawaty
Keperawatan Yulechah, Sfarm Apt Dr Rianingsih Lismiwati, AMKeb Mariani, SKM NIP : 197412282008012003
Kesehatan NIP : NIP : NIP : NIP :
Masyarakat 196707171995022001 198110252008032001 196412081986032006 197506252005012005
Cani Trisia, Skep
NIP :
19850721200903200 Koordinator Pelayanan Koordinator Pelayanan Koordinator Jaringan Ambulans Masdalena Koordinator Mutu
1 Kesehatan Gigi Pemeriksaan Umum Lismiwati, AMKeb SST Kendaraan Roda Administrasi & Manajemen
Masyarakat dr Rianigsih Dua (ADMEN)
Koordinator Irma Suryani, AMKG Rusdewi S, AMKL Debi Januarti, SKM
Pelayanan
Promosi Kesehatan Koordinator Pelayanan
Kes Gigi & Mulut Koordinator Mutu Upaya
Eva Dianah, SKM Koordinator Pelayanan
Drg Dari Monawaty Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Tradisional
(UKM)
Komplementer
Cani Trisia, SKep
Koordinator Yulechah, Sfarm.Apt
Pelayanan Koordinator Pelayanan
Kesehatan Kes Klg yang Bersifat Koordinator Mutu Upaya
Lingkungan Koordinator Pelayanan UKP Kesehatan Perorangan
Rusdewi Sartika, Kesehatan Olahraga Ceci R, Amd.Kep (UKP)
AMKL Eva Dianah, SKM Dr Rianingsih

Koordinator Gawat
Koordinator Darurat Mardan,
Koordinator Pelayanan
Pelayanan AMKep
Kesehatan Kerja
Kesehatan Keluarga
Halim A, AMKep
Yang Bersifat UKM
Yuni Anita, AMKeb Koordinator Pelayanan
Gizi yang bersifat UKP
Koordinator Pelayanan Riesta G, AMdGz
Koordinator Kesehatan Lansia
Pelayanan Susiani, AMKep
Koordinator Pelayanan
Gizi yang bersifat
Farmasi
UKM Koordinator Pelayanan
Yulechah, Sfarm. APT
Kesehatan Jiwa
Halim A, AMKep

7
Koordinator Pelayanan Koordinator Pelay
Pencegahan Penyakit Laboratorium
Inarm, AMKep Tri Rizky F, AMAK

Koordinator Pelayanan
Keperawatan
Kesehatan Masyarakat
Ceci Resyanti, Amd.Kep

Bagan 1 Struktur Organisasi Puskesmas Ariodillah

8
C. Deskripsi Isu di Puskesmas Ariodillah
Pengertian isu secara umum adalah sebuah phenomena/kejadian yang diartikan
menjadi sebuah masalah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yg
dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin
kebenarannya; kabar angin; dan desas desus.
Setidaknya ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi dan perlu mendapatkan perhatian
dalam menetapkan isu yang akan diangkat, yaitu kemampuan melakukan:
1. Enviromental Scanning, yaitu peduli terhadap masalah dalam organisasi dan mampu
memetakan hubungan kausalitas
2. Problem Solving, mampu mengembangkan dan memilih alternatif, dan mampu
memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing
3. Analysis, mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan substansi Mata Pelatihan),
mampu mengidentifikasi implikasi/dampak/manfaat dari sebuah pilihan
kebijakan/program/kegiatan/ tahapan kegiatan
Berdasarkan hasil studi lapangan, situasi problematik yang terjadi di Puskesmas
Ariodillah dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Tidak adanya tracer sehingga menyulitkan pengendalian berkas
rekam medis yang keluar pada sistem penyimpanan

2. Petugas membuat rekam medis baru ketika berkas tersebut tidak ketemu,
padahal pasien tersebut pasien lama sehingga menyulitkan perawat atau
dokter dalam pengisian berkas rekam medis

3. Kurangnya koordinasi dari petugas loket dan perawat/dokter


4. Ketidak lengkapan pengisian formulir dokumen rekam medis
5. Masih adanya petugas yang salah mendistribusikan berkas rekam
medis

6. Petugas loket yang selalu menunda nunda pekerjaan seperti


tidak menyusun berkas rekam medis yang kembali sehingga
berkas rekam medis yang sudah kembali menumpuk

9
Adapun 6 (enam) isu diatas akan dijelaskan secara ringkas pada tabel berikut :

Kondisi Saat Kondisi yang


No Identifikasi Isu Pengelompokkan Isu
Ini Diharapkan
1 Tidak adanya tracer Tidak adanya Digunakannya Manajemen ASN
sehingga tracer sehingga tracer sehingga
menyulitkan menyulitkan memudahkan
pengambilan maupun petugas untuk petugas dalam
pengembalian berkas mengendalikan pengendalian
rekam medis yang berkas rekam berkas rekam
keluar pada sistem medis medis
penyimpanan
2 Petugas membuat Berkas rekam Riwayat berkas Manajemen ASN
rekam medis baru medis yang tidak rekam medis
ketika berkas ketemu atau pasien sebaiknya
tersebut tidak tidak ada selalu selalu ada dan
ketemu, padahal dibuatkan tersusun rapi
pasien tersebut petugasberkas sehingga
pasien lama sehingga rekam medis memudahkan
menyulitkan perawat baru dokter untuk
atau dokter dalam menulis di
pengisian berkas berkas rekam
rekam medis medis
3 Kurangnya Terkadang ada Pelayanan yang Whole Of government
koordinasi dari miss komunikasi terkoodinir
petugas loket dan antara petugas antara petugas
perawat/dokter rekam medis rekam medis dan
dengan perawat perawat atau
atau dokter dokter
4 Ketidaklengkapa Masih ada Berrkas rekam Pelayan Publik
n pengisian berkas rekam medis harus
formulir medis yang terisi dengan
dokumen rekam belum terisi lengkap
medis dengan lengkap

10
5 Masih adanya Petugas Berkas rekam Manajemen ASN
petugas yang salah terkadang masih medis di
mendistribusikan salah dalam distribusikan
berkas rekam medis mendistribusikan sesuai dengan
berkas rekam poli yang dituju
medis ke poli
yang dituju
6 Petugas loket yang Petugas masih Berkas rekam Manajemen Asn
selalu menunda menunda nunda medis yang
nunda pekerjaan berkas rekam sudah
seperti tidak medis yang dikembalikan
menyusun berkas kembali dari poli harus
rekam medis yang sehingga berkas segra disusun
kembali sehingga menumpuk kembali ke
berkas rekam medis sehingga dalam rak rekam
yang sudah kembali menyulitkan medis
menumpuk pencarian berkas
rekam medis
Tabel 1. Isu Puskesmas

D. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu tertinggi.
Disamping itu tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual, oleh karena itu perlu
dilakukan analisis kriteria isu, alat analisis kriteria isu dengan menggunakan alat analisis
AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan).
Alat analisa dengan menggunakan AKPK (kriteria isu), yaitu :
1. Aktual, yaitu benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat
2. Kekhalayakan, yaitu isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematik, yaitu isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
4. Kelayakan, yaitu masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya

N A K P K PERINGK
ISU JML
O (1-5) (1-5) (1-5) (1-5) AT

Tidak adanya tracer sehingga I


menyulitkan pengendalian, 5 5 5 20
pengambilan maupun
1. 5
pengembalian berkas rekam
medis yang keluar pada
sistem penyimpanan

11
Petugas membuat rekam II
medis baru ketika berkas
tersebut tidak ketemu,
padahal pasien tersebut
2. 3
pasien lama sehingga 4 4 4 15
menyulitkan perawat atau
dokter dalam pengisian
berkas rekam medis
Kurangnya koordinasi dari V
3. petugas loket dan 2 2 1 2 7
perawat/dokter

Ketidaklengkapan VI
4. pengisian formulir 2 1 1 2 6
dokumen rekam medis
Masih adanya petugas yang
5. salah mendistribusikan 2 2 2 3 9 IV
berkas rekam medis
Petugas loket yang selalu
menunda nunda pekerjaan
seperti tidak menyusun
6 berkas rekam medis yang
kembali sehingga berkas 4 4 3 14 III
rekam medis yang sudah 3
kembali menumpuk
Tabel 2. Analisis isu menggunakan AKPK

Setelah dilakukan anslisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK ditemukan core issue
terpilih yaitu “Tidak adanya tracer sehingga menyulitkan pengambilan maupun pengembalian
berkas rekam medis yang keluar pada sistem penyimpanan”

E. Argumentasi terhadap isu terpilih


Berdasarkan analisis dengan metode AKPK, maka akar permasalahan yang menjadi
prioritas adalah “Tidak adanya tracer sehingga menyulitkan pengendalian, pengambilan
maupun pengembalian berkas rekam medis yang keluar pada sistem penyimpanan”
(Rustiyanto dan Rahayu, 2011) Tracer adalah alat yang digunakan sebagai alat
petunjuk keluar jika dokumen rekam medis diambil atau dipinjam untuk digunakan
pihak pasien atau petugas kesehatan di dalam pelayanan kesehatan.
(Budi, 2011) Filing adalah kegiatan menyimpan, penataan atau penyimpanan
berkas rekam medis untuk mempermudah pengambilan kembali.

12
Dari akar isu tersebut maka perlu adanya tracer yang diletakkan sebagai pengganti
berkas rekam medis keluar dan untuk memonitoring berkas yang keluar. yang didadalm
tracer tersebut memuat informasi Tanggal atau waktu berobat , poliklinik tujuan
berobat, supaya dapat membantu mengurangi kelalaian petugas pada saat mengambil
rekam medis dan dapat membuat berkas rekam medis yang akan diambil rapi dan
terhindar dari kerusakan berkas rekam medis.

F. Gagasan Pemecahan Isu


Berikut adalah beberapa gagasan pemecahan isu tersebut di Puskesmas Ariodillah

a. Berkoordinasi dengan mentor untuk membuat rancangan aktualisasi

b. Membuat rancangan desain tracer rekam medis sebagai alat monitoring berkas

rekam medis

c. Mengusulkan pembuatan r a n c a n g a n SOP pengendalian rekam medis dengan

penggunaan tracer

d. Melakukan sosialisasi internal penggunaan tracer

e. Melaksanakan kegiatan penggunaan Tracer rekam medis

f. Evaluasi hasil kegiatan penggunaan tracer rekam medis

13
G. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN
yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA
yaitu mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun inti penjelasan terkait nilai-nilai ANEKA adalah sebagai
berikut:
1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi


untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang Pegawai
Negeri Sipil (PNS) adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme


memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu
cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung
didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah.
3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik atau
buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Kode Etik adalah
aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya
hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)
sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
mewujudkan keniscayaan tersebut, namun dalam implementasinya masih belum sesuai
dengan harapan. Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah
tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik.

14
Komitmen mutu berkaitan dengan nilai-nilai efektif, efisien dan inovasi dalam melakukan
suatu tugas.
5. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti perbuatan yang
tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral. Sedangkan tidak pidana korupsi berarti
tindakan melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh
seseorang atau sekelompok orang yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peraturan
perundang-undangan. 9 nilai anti korupsi sebagai berikut: jujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil

H. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


a. Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.

b. Whole of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagensi, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan
urusan-urusan yang relevan.

15
c. Pelayanan Publik

Berkaitan dengan pelayanan, ada dua istilah yang perlu diketahui, yaitu melayani dan
pelayanan. Pengertian melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa
yangdiperlukan seseorang". Sedangkan pengertian pelayanan adalah "usaha rnelayani
kebutuhan orang lain". Contoh: menerima telepon dari pihak lain yang berhubungan
dengan unit kerja kita, adalah bentuk pelayanan yang rutin kita lakukan. Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 63 Tahun 2003 yang
mengemukakan tentang prinsip-prinsip pelayanan publik sebagai berikut:
i. Kesederhanaan, Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah
dipahami dan mudah dilaksanakan.
ii. Kejelasan, adanya kejelasan mekanisme pelayanan
iii. Kepastian Waktu, pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam
kurun waktu yang telah ditentukan.
iv. Akurasi, produk pelayanan Publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.
v. Keamanan, proses dan produk pelayanan Publik memberikan rasa aman
dan kepastian hukum.
vi. Tanggung jawab, pimpinan penyelenggara pelayanan public atau pejabat
yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelengaraan pelayanan dan
penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
vii. Kelengkapan Sarana dan prasarana, tersedianya sarana dan prasarana
kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk
penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika).
viii. Kemudahan Akses, tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang
memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat me manfaatkan
teknologi telekomunikasi dan informatika.
ix. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan, pemberi pelayanan harus
bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan
dengan ikhlas

Kenyamanan, lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang
nyaman,bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi denganfasilitas
pendukung pelayanan, seperti parker, toilet, tempat ibadah

16
I. Matrik Rancangan

Matrik kerja Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Puskesmas Ariodillah


Identifikasi Isu:
1. Tidak adanya tracer sehingga menyulitkan pengendalian
berkas rekam medis yang keluar pada sistem penyimpanan

2. Petugas membuat rekam medis baru ketika berkas tersebut tidak ketemu,
padahal pasien tersebut pasien lama sehingga menyulitkan perawat atau
dokter dalam pengisian berkas rekam medis

3. Kurangnya koordinasi dari petugas loket dan perawat/dokter

4. Ketidak lengkapan pengisian formulir dokumen rekam medis


5. Masih adanya petugas yang salah mendistribusikan berkas rekam
medis

6. Petugas loket yang selalu menunda nunda pekerjaan seperti


tidak menyusun berkas rekam medis yang kembali sehingga
berkas rekam medis yang sudah kembali menumpuk

Isu yang diangkat :


Tidak adanya tracer sehingga menyulitkan pengendalian berkas rekam medis
yang keluar pada sistem penyimpanan

Tabel 3. Matrik Rancangan

17
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Berkoordinasi 1. Meminta 1. Lembar persetujuan 1. Akuntabilitas : Adanya kerja sama Kegiatan ini
Adanya kejelasan
dengan mentor persetujuan yang baik untuk berkaitan dengan
2. Dokumentasi foto dalam melaksanakan
untuk membuat pelaksanaan kegiatan wewenang dan pencapaian tujuan nilai organisasi
3. Notulen tanggung jawab
rancangan dengan mentor sesuai dengan misi yaitu Akuntabel
aktualisasi 2. Nasionalisme : yaitu menggalang
Wujud pelaksanaan
2. Konsultasi dalam kemitraan pada
musyawarah mufakat
perencanaan kegiatan dalam pelaksaaan semua pihak
demokrasi
aktualisasi
3. Etika Publik:
Menghargai
3. Mencatat hasil
komunikasi,
bimbingan dan arahan konsultasi, dan
kerjasama.
dari mentor
4. Komitmen Mutu:
Menyusun rencana
kegiatan adalah wujud
kerja sama,
profesional dan tepat
waktu

5. Anti Korupsi:

18
Mencerminkan
kejujuran serta
komunikasi secara
terbuka, dan terus
terang.

Whole of Government
yaitu melakukan
konsultasi berupa
mennghadap pimpinan
untuk melakukan
aktualisasi
2 Membuat rancangan 1. Membuat konsep 1. Pembuatan tracer ini Manajemen ASN Meningkatkan visi di Menguatkan tata
dari pembuatan merupakan cara efektif dan
desain tracer rekam Melakukan sesuatu yang puskesmas Ariodilah nilai di
tracer rekam efisien untuk pengendalian
medis sebagai alat medis berkas rekam medis yang kreatif dan bersifat yaitu meningkatkan Puskesmaas yaitu
keluar dari rak
monitoring berkas inovatif kualitas sumber daya handal
penyimpanan. Kegiatan
rekam medis pembuatan tracer ini dan mutu pelayanan
dilakukan berdasarkan pada
Komitmen Mutu
orientasi mutu untuk
menciptakan pelayanan Inovatif, Efektif, Efisien,
rekam medis yang lebih
dan Orientasi Mutu
baik

Akuntabilitas

19
Tanggungjawab terkait
terlaksananya
penggunaan tracer
dengan menyiapkan
konsep tracer terlebih
dahulu
2. Mendesain tracer Adanya rancangan tracer Komitmen Mutu Meningkatkan visi di Menguatkan tata
rekam medis untik Melakukan pekerjaan puskesmas Ariodilah nilai diPuskesmaas
memudahkan pengendalian dengan inovatif yaitu meningkatkan
berkas rekam medis kualitas sumber daya
dan mutu pelayanan

3. hasil dari desain Adanya koordinasi terkait hasil Komitmen Mutu Meningkatkan visi di Kegiatan ini
tersebut dibawa atau desain dan pemilihan bahan Efektif, Efisien, Inovatif, puskesmas Ariodilah bersifat inovatif
dikonsultasikan ke dilakukan bersama dan dan Orientasi Mutu yaitu meningkatkan dan dapat
pohak percetalakan dilakukan dengan sopan, adanya kualitas sumber daya meningkatkan tata
lalu tracer tersebut nota yang dibuat dengan jujur, Akuntabilitas dan mutu pelayanan nilai puskesmas
dicetak dan amanah dan sesuai konsep Komitmen tinggi dan yaitu handal dan
yang telah dibuat Responbilitas akuntabel

20
3 Mengusulkan 1. Mencari SOP tentang penggunaan tracer Komitmen Mutu Dilaksanakannya Kegiatan ini
Referensi SOP
Rancangan SOP Memastikan perlunnya kegiatan ini berkaitan dengan
yang berkaitan
pengendalian rekam dengan tracer pengusulan SOP baru mendukung misi tata nilai Handal
medis dengan dimana berpengaruh Puskesmas Ariodillah
penggunaan tracer pada peningkatan mutu “Meningkatkan
pelayanan yang lebih kualoitas sumber
efektif dan efisien daya dan mutu
pelayanan “

2. Merancang dan Draft usulan rancangan SOP Komitmen Mutu Dilaksanakannya Kegiatan ini
menulis draft
Usulan yang diajukan kegiatan ini berkaitan dengan
SOP
merupakan sebuah mendukung misi tata nilai Handal
inovasi SOP baru dan Puskesmas Ariodillah
sesuai dengan Tata “Meningkatkan
Naskah yang berlaku di kualoitas sumber
Puskesmas Ariodillah daya dan mutu
pelayanan
Akuntabilitas
Merancang dan menulis
SOP mengutamakan

21
nilai kejelasan pada
setiap langkah-langkah
yang ada di dalam SOP

Nasionalisme
Menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar sebagai bahasa
persatuan Bangsa
Indonesia (sila ke-3)
3. Berkonsultasi Mendapat masukan dan saran Nasionalisme Dilaksanakannya Kegiatan ini
mengenai draft
dari Kepala Puskesmas Bermusyawarah kegiatan ini berkaitan dengan
rancangan SOP
dengan Kepala Ariodillah menyampaikan pendapat mendukung misi nilai akuntabel
Puskesmas
untuk mufakat Puskesmas Ariodillah
Ariodillah
“Meningkatkan
Etika Publik kualitas sumber daya
Melaksanakan nilai dasar dan mutu pelayanan
etika publik yaitu
menghargai komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama

22
4. Mengusulkan Persetujuan Rancangan Nasionalisme Kegiatan ini Kegiatan ini
draft rancangan
SOP oleh Kepala Puskesmas Menyampaikan usulan meningkatkan misi berkaitan dengan
SOP kepada
Kepala Ariodillah rancangan SOP dengan puskesmas Ariodillah nilai akuntabel
Puskesmas
menggunakan Bahasa yaitu “
Aridollah untuk
disetujui Oleh Indonesia yang baik dan meniongkatkan
Kepala
benar sebagai bahasa pelayanan sesuai
Puskesmas
pemersatu bangsa prosedur yang
Etika Publik terstandarisasi”
Melaksanakan nilai dasar
etika publik yaitu
menghargai komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama.

Anti Korupsi
Mengutamakan nilai
berani dalam
menyampaikan inovasi
demi perbaikan mutu
pelayanan khususnya di

23
bagian rekam medis.
4 Melakukan sosialisasi 1. Membuat surat Surat undangan sosialisasi Nasionalisme Dilaksanakannya Kegiatan ini
internal penggunaan undangan
penggunaan Membuat surat undangan kegiatan ini berkaitan dengan
tracer sesuai dengan sosialisasi untuk
rancangan SOP penggunaan menggunakan bahasa mendukung misi nilai akuntabel
tracer di
Indonesia yang baik dan Puskesmas Ariodillah
puskesmas
benar “Meningkatkan
Etika Publik kualitas sumber daya
Undangan sebagai sarana dan mutu pelayanan
komunikasi antar

24
individu.
Komitmen Mutu
Membuat surat undangan
sesuai dengan prosedur
2. Membuat daftar Daftar peserta sosialisasi Komitmen Mutu Dilaksanakannya Kegiatan ini
peserta
penggunaan Tracer Rekam Daftar hadir peserta kegiatan ini berkaitan dengan
sosialisasi antara
lain petugas medis sosialisasi berkontribusi mendukung misi nilai akuntabel dan
yang berkaitan
terhadap mutu bukti Puskesmas Ariodillah handal
dengan
penggunaan penyelenggaraan “Meningkatkan
tracer
kegiatan sosialisasi kualitas sumber daya
dan mutu pelayanan
3. Melaksanakan Materi sosialisasi tentang Nasionalisme Dilaksanakannya Kegiatan ini
sosialisasi
penggunaan tracer ini akan Sosialisasi termasuk kegiatan ini berkaitan dengan
penggunaan
tracer tersampaikan dengan baik dan dalam kegiatan mendukung misi nilai akuntabel dan
berjalan lancer musyawarah untuk Puskesmas Ariodillah handal
mencapai kesepakatan “Meningkatkan
bersama kualitas sumber daya
Anti Korupsi dan mutu pelayanan
Notulensi merupakan
bentuk

25
pertanggungjawaban dari
dilaksanakannya
sosialisasi
5 Melaksanakan 1. Menerima kartu 1. Terdapat kartu pinjam Komitmen Mutu Dilaksanakannya Kegiatan ini
pinjam rekam rekam medis yang akan
kegiatan Dengan adanya tracer kegiatan ini berkaitan dengan
medis yang akan dilalukan pencarian rekam
pengguanaan Tracer diambil dari medis membuat kinerja petugas mendukung misi nilai handal yaitu
ruang
rekam medis rekam medis lebih Puskesmas Ariodillah jika dilakukan
penyimpanan
efektif dan efisien ketika “Meningkatkan terus menerus akan
melacak keberadaan kualitas sumber daya terbiasa dengan
dokumen rekam medis dan mutu pelayanan menggunakan
tracer
2. Meletakkan atau 2. Tracer yang ada kartu Anti Korupsi Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
menjepit bon pinjam yang sesuai poli
Dalam meletekkan kartu kegiatan ini akan
pinjam atau kartu yang dituju dilakukan
pinjam rekam disiplin dan konsisten serta pinjam rekam medis mendukung misi meningkatkan tata
medis di Tracer sesuai dengan masing-
harus disiplin sehingga Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
Rekam medis masing tracer poli
kegiatan ini bisa “Meningkatkan yaitu handal dalam
dilakukan secara terus kualitas sumber daya bekerja
menerus dan mutu pelayanan
Akuntabilitas
Konsisten dalam
menggunakan tracer

26
3. Meletakkan tracer 3. Tracer terletak pada ruang Anti Korupsi Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
pada ruang penyimpanan rekam medis
Tanggung jawab dan kegiatan ini akan
penyimpanan yang diambil
rekam medis kerja keras mendukung misi meningkatkan tata
yang telah
Komitmen Mutu Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
diambil
Dengan adanya tracer “Meningkatkan yaitu handal dalam
membuat kegiatan kualitas sumber daya bekerja
penyimpanan berkas dan mutu pelayanan
rekam medis berjalan
efektif dan efisien
4. Menerima dan 4. Rekam medis yang selesai Anti Korupsi Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
menyimpan dari poli diterima untuk
Bertanggung jawab kegiatan ini akan
kembali berkas dikembalikan ke ruang
rekam medis penyimpanan dan tracer dalam menerima rekam mendukung misi meningkatkan tata
yang kembali dari telah tercabut dari ruang
medis yang kembali dari Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
poli dan penyimpanan
mengambil unit layanan yang “Meningkatkan yaitu handal dalam
kembali tracer
meminjam berkas rekam kualitas sumber daya bekerja
yang ada di ruang
penyimpanan medis dan mutu pelayanan
Etika Publik
Profesional dalam
mengambil kembali
tracer
6 Evaluasi hasil 1. Melakukan 1. Adanya Etika Publik Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
konsultasi dengan konsultasi/musyawarah

27
kegiatan Kepala dengan kepala puskesmas Sopan, santun, konsultasi kegiatan ini akan
Puskesmas yang dilakukan
penggunaan tracer mendukung misi meningkatkan tata
menggunakan bahasa yang
rekam medis baik, sopan, dan santun Nasionalisme Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
Responsibilitas, “Meningkatkan yaitu santun dan
konsistensi kualitas sumber daya akuntabel
dan mutu pelayanan
2. Menghitung 2. Adanya laporan hitungan Akuntabilitas Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
terjadinya penemuan kejadian misfile
Responsibilitas, kegiatan ini akan
penemuan
kejadian misfile Konsistensi mendukung misi meningkatkan tata
Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
“Meningkatkan yaitu akuntabel
kualitas sumber daya
dan mutu pelayanan
3. Membuat rekap 3. Terdapat rekapan laporan Anti Korupsi Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
laporan dari dari keseluruhan kegiatan
Jujur, disiplin, dan kegiatan ini akan
keseluruhan penggunaan tracer rekam
kegiatan medis yang dilaksanakan mandiri mendukung misi meningkatkan tata
secara jujur dalam
Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
menyusun laporan, disiplin
dengan tidak menunda- “Meningkatkan yaitu
nunda penyusunan laporan
kualitas sumber daya akuntabel,handal
dan mandiri tanpa bantuan
orang lain dan mutu pelayanan dan teadan
Tabel 4. Rancangan Matrik

28
J.Jadwal Kegiatan

Tabel 5. Jadwal Kegiatan

November 2021
NO KEGIATAN
I II III IV

Berkoordinasi
1 dengan mentor untuk
membuat rancangan
aktualisasi

Membuat rancangan
desain tracer rekam
2 medis sebagai alat
monitoring berkas
rekam medis
Mengusulkan
pembuiatan
3 rancangan SOP
pengendalian rekam
medis dengan
penggunaan tracer
Melakukan
4 sosialisasi internal
penggunaan tracer
sesuai dengan
rancangan SOP
Melaksanakan
kegiatan
5 pengguanaan Tracer
rekam medis

Evaluasi hasil
kegiatan penggunaan
tracer rekam medis
6

29
K. Kendala Dan Antisipasi
Berikut adalah kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat aktualisasi nilai-nilai
pada saat habituasi dan antisipasinya.
Tabel 6. Kendala dan Antisipasi

NO KENDALA ANTISIPASI

Membutuhkan bantuan tenaga dan Meminta bantuan kepada atasan untuk


1. keterlibatan dari rekan kerja di membantu koordinasi dengan rekan kerja
puskesmas Ariodillah lainnya
Penyelesaian kegiatan yang tidak sesuai Harus Segera melakukan pelaksanaan
2.
jadwal sesuai jadwal tanpa menunda-nunda
Bahan pembuatan tracer tidak sesuai menjaga komunikasi dan berkoordinasi
3 dengan desain dan konsep yang kepada pihak percetakan saat mencetak
dimaksud. tracer
Pembuatan rancanga SOP yang membuat SOP dengan bahasa yang jelas
4 dirasa kurang
agar mudah dipahami
dipahami oleh petugas terkait

30
BAB III

PELAKSANAAN AKTUALISASI (HABITUASI)

A. Pendalaman Core Issue Terpilih

Pelaksanaan kegiatan aktulisasi dilaksanakan selama off kampus mulai tanggal 30


oktober s.d. 3 Desember 2021 di Puskesmas Ariodillah yaitu .

Terdapat beberapa hal yang masih menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan yaitu
membutuhkan bantuan tenaga dan keterlibatan dari rekan kerja di Puskesmas Ariodillah,
adanya keterbatasan waktu dalam proses kegiatan berlangsung, dan penyelesaiaan kegiatan
yang tidak sesuai dengan jadwal. Beberapa kendala tersebut bagi penulis dapat dioptimalkan
dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi
sebagai berikut:

1. Merencanakan kegiatan aktualisasi / habituasi


2. Mengumpulkan referensi, data mengenai SOP tracer Rekam Medis
3. Membuat desain tracer Rekam Medis sesuai dengan aturan yang berlaku
4. Melakukan kerja sama sesama rekan kerja
5. Melaksanakan kegiatan penggunaan tracer yang baik dan benar
6. Melakukan evaluasi dan hasil pelaksanaan kegiatan

Berdasarkan hasil pendalaman core issue dari kegiatan yang dibuat, memiliki masing-
masing tujuan yaitu rincian mengenai kegiatan, tahapan kegiatan, keterkaitan dengan niali-
nilai substanti mata pelatihan atau nilai-nilai dasar profesi PNS, kontribusi kegiatan terhadap
capaian visi dan misi organisasi, dan penguatan nilai-nilai organisasi sebagai berikut:

31
Tabel 8. Kegiatan 1 - Kegiatan 7
Kegiatan 1 Merencanakan kegiatan aktualisasi/habituasi

Tanggal 3 November – 4 November

Tahapan Kegiatan

1. Meminta persetujuan pelaksanaan kegiatan dengan mentor


2. Konsultasi dalam perencanaan kegiatan aktualisasi
3. Mencatat hasil bimbingan dan arahan dari mentor
Keterkaitan kegiatan dengan mata pelatihan dasar PNS

 Akuntabilitas :
Adanya kejelasan dalam melaksanakan wewenang dan tanggung jawab.

 Nasionalisme :
Wujud pelaksanaan musyawarah mufakat dalam pelaksaaan demokrasi

 Etika Publik :
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
 Komitmen Mutu:
Menyusun rencana kegiatan adalah wujud kerja sama, profesional dan tepat
waktu

 Anti Korupsi:
Mencerminkan kejujuran serta komunikasi secara terbuka, dan terus terang.
Keterkaitan kegiatan dengan mata pelatihan dasar peran dan kedudukan
ASN:

 Whole of Government
Melakukan konsultasi berupa menghadap pimpinan untuk melakukan
aktualisasi.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Adanya kerja sama yang baik untuk pencapaian tujuan sesuai dengan misi yaitu
menggalang kemitraan pada semua pihak.

Kontribusi terhadap Penguat Nilai-Nilai Organisasi

Kegiatan ini berkaitan dengan nilai organisasi yaitu akuntabel.

Bukti Dokumentasi Kegiatan


32
Gambar 3. Konsultasi dalam perencanaan kegiatan aktualisasi
Bukti lengkap, lihat di lampiran kegiatan 1

33
Kegiatan 2 Membuat rancangan desain tracer rekam medis sebagai alat
monitoring berkas rekam medis

Tanggal 10 November – 11 November

Tahapan Kegiatan

1. Membuat konsep dari pembuatan tracer rekam medis


2. Mendesain Tracer
3. hasil dari desain tersebut dibawa atau dikonsultasikan ke pohak percetalakan lalu
tracer tersebut dicetak
Keterkaitan kegiatan dengan mata pelatihan dasar PNS

 Akuntabilitas : Tanggung jawab terkait terlaksananya penggunaan


tracer dengan menyiapkan konsep tracer terlebih dahulu

 Nasionalisme : Wujud pelaksanaan musyawarah mufakat dalam


pelaksaaan kegiatan.

 Etika Publik : Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.


 Komitmen Mutu: Inovatif, Efektif, Efisien, dan Orientasi Mutu
 Anti Korupsi: Jujur dan amanah
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Meningkatkan visi di puskesmas Ariodilah yaitu meningkatkan kualitas sumber


daya dan mutu pelayanan

Kontribusi terhadap Penguat Nilai-Nilai Organisasi

Kegiatan ini bersifat inovatif dan dapat meningkatkan tata nilai puskesmas yaitu handal dan
akuntabel

Bukti Dokumentasi Kegiatan

34
Bon Peminjaman Rekam medis
Puskesmas Ariodillah

Nama Pasien :
No RM :
Poli Tujuan :
Tgl Pinjam :
Tgl Kembali :

Gambar 4. Desain Tracer Rekam Medis


Bukti lengkap, lihat di lampiran kegiatan 2

35
Kegiatan 3 Mengusulkan Rancangan SOP pengendalian Rekam Medis
dengan penggunaan tracer

Tanggal 13 November 2021

Tahapan Kegiatan

1. Mencari Referensi SOP yang berkaitan dengan tracer


2. Merancang dan menulis draft SOP
3. Berkonsultasi mengenai draft rancangan SOP dengan Kepala
Puskesmas Ariodillah
4. Mengusulkan draft rancangan SOP kepada Kepala Puskesmas
Aridollah untuk disetujui Oleh Kepala Puskesmas
Keterkaitan kegiatan dengan mata pelatihan dasar PNS

 Akuntabilitas : Komitmen tinggi dan Responbilitas


 Nasionalisme : Bermusyawarah menyampaikan pendapat untuk
mufakat
 Etika Publik : Melaksanakan nilai dasar etika publik yaitu menghargai
komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
 Komitmen Mutu: Memastikan perlunnya pengusulan rancangan SOP
baru dimana berpengaruh pada peningkatan mutu pelayanan yang lebih
efektif dan efisien
 Anti Korupsi:
Jujur (konsep yang akan digunakan adalah benar, tidak mengada-ada)
dan berani untuk melakukan perubahan dalam suatu organisasi.

Bukti Dokumentasi Kegiatan

36
Gambar 5. Mencari Referensi SOP,dan membuat rancangan Draft SOP

Bukti lengkap, lihat di lampiran kegiatan 3

37
Kegiatan 4 Melakukan sosialisasi internal penggunaan tracer sesuai
dengan rancangan SOP

Tanggal 17 November

Tahapan Kegiatan

1. Membuat surat undangan sosialisasi untuk penggunaan tracer di


puskesmas
2. Membuat daftar peserta sosialisasi antara lain petugas yang
berkaitan dengan penggunaan tracer
3. Melaksanakan sosialisasi penggunaan tracer
Keterkaitan kegiatan dengan mata pelatihan dasar PNS

 Nasionalisme : Membuat surat undangan menggunakan bahasa


Indonesia yang baik dan benar
 Etika Publik : Melaksanakan nilai dasar etika publik menghargai
komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
 Komitmen Mutu:
Membuat media yang efektif, efisien, dan inovatif..

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dilaksanakannya kegiatan ini mendukung misi Puskesmas Ariodillah


“Meningkatkan kualitas sumber daya dan mutu pelayanan”

Kontribusi terhadap Penguat Nilai-Nilai Organisasi

Kegiatan ini berkaitan dengan nilai akuntabel

Bukti Dokumentasi Kegiatan

38
Gambar 6. Surat Undangan, Foto sosialisasi pengenalan tracer

Bukti lengkap, lihat di lampiran kegiatan 4

39
Kegiatan 5 Melaksanakan kegiatan pengguanaan Tracer rekam medis

Tanggal 18 November – 25 November

Tahapan Kegiatan

1. Menerima kartu pinjam rekam medis yang akan diambil dari ruang penyimpanan
2. Meletakkan atau menjepit bon pinjam atau kartu pinjam rekam medis di Tracer
Rekam medis
3. Meletakkan tracer pada ruang penyimpanan rekam medis yang telah diambil
4. Menerima dan menyimpan kembali berkas rekam medis yang kembali dari poli dan
mengambil kembali tracer yang ada di ruang penyimpanan
Keterkaitan kegiatan dengan mata pelatihan dasar PNS

 Akuntabilitas : Konsisten dalam menggunakan tracer


Etika Publik : Dalam meletekkan kartu pinjam Rekam medis harus disiplin sehingga
kegiatan ini bisa dilakukan secara terus menerus

 Komitmen Mutu: Dengan adanya tracer membuat kinerja petugas rekam


medis lebih efektif dan efisien ketika melacak keberadaan dokumen
rekam medis
 Anti Korupsi:
Jujur dan bertanggung jawab atas tugas yang akan dilakukan.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dilaksanakannya kegiatan ini mendukung misi Puskesmas Ariodillah


“Meningkatkan kualitas sumber daya dan mutu pelayanan
Kontribusi terhadap Penguat Nilai-Nilai Organisasi

Dalam kegiatan ini akan meningkatkan tata nilai puskesmas yaitu handal dalam
bekerja

Bukti Dokumentasi Kegiatan

40
Gambar 7 ScreenShoot video penggunaan tracer

Bukti lengkap, lihat di lampiran kegiatan 5

41
Kegiatan 6 Evaluasi hasil kegiatan penggunaan tracer rekam medis

Tanggal 26 November – 3 Desember

Tahapan Kegiatan

1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas


2. Menghitung terjadinya penemuan kejadian misfile
3. Membuat rekap laporan dari keseluruhan kegiatan
Keterkaitan kegiatan dengan mata pelatihan dasar PNS

 Akuntabilitas : Responsibilitas, Konsistensi


 Etika Publik : . Sopan, santun,saat konsultasi
 Anti Korupsi: Jujur, disiplin, dan mandiri
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dilaksanakannya kegiatan ini mendukung misi Puskesmas Ariodillah


“Meningkatkan kualitas sumber daya dan mutu pelayanan

Kontribusi terhadap Penguat Nilai-Nilai Organisasi

Dalam kegiatan ini akan meningkatkan tata nilai puskesmas yaitu akuntabel,handal dan
teadan

Bukti Dokumentasi Kegiatan

Gambar 8 Konsutasi membahas evaluasi kegiatan

Bukti lengkap, lihat di lampiran kegiatan 6

42
DAFTAR PUSTAKA

Hatta, G.R. (2008). Pedoman Informasi Manajemen Kesehatan Di Sarana Pelayanan


Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia Press..

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam
Medis. www.depkes.go.id. Diakses

Profil Puskesmas Ariodillah Tahun 2018

(MENPAN) Nomor 63 Tahun 2003 tentang prinsip-prinsip pelayanan publik

43
LAMPIRAN

44
LAMPIRAN KEGIATAN 1
Bukti Konsultasi dengan Mentor

1. Surat izin Aktulisasi dan permohonan Aktualisasi


2. Dokumentasi Kegiatan Konsultasi dengan Mentor

45
Surat Permohonan Izin Aktualisasi

Surat Persetujuan Aktualisasi

46
Lembaran Bimbingan Konsultasi
LAMPIRAN KEGIATAN 2

Membuat rancangan desain tracer rekam medis sebagai


alat monitoring berkas rekam medis
1.Membuat Konsep dari Tracer
2. Mendesain Tracer
3. Mencetak Tracer di Percetakan

47
Membuat dan mencari referensi tracer

Berkonsultasi dengan pihak Percetakan dan mencetak tracer di Percetakan Abdi Mulya Yang
beralamat di Jl. Kapten Cek Syeh No.32B, 24 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang,
Sumatera Selatan 30113
48
Bon Peminjaman Rekam medis
Puskesmas Ariodillah

Nama Pasien :
No RM :
Poli Tujuan :
Tgl Pinjam :
Tgl Kembali :

Tracer Rekam Medis dan Bon Peminjaman Rekam Medis Yang Sudah dicetak

49
LAMPIRAN KEGIATAN 3

Mengusulkan Rancangan SOP pengendalian Rekam Medis


dengan penggunaan tracer
1.Mencari Referensi SOP
2. Membuat Draft Rancangan SOP
3. Konsultasi dengan Mentor

50
Mencari Referensi SOP di web SCRIBD

Membuat Rancangan Draft SOP

Konsultasi Dengan Mentor untuk rancangan SOP

51
TRACER REKAM MEDIS

No. Dokumen : 445/ /SKR/2021

No. Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 15 November 2021

Halaman : 1/3

Drg.Purnamawati
PUSKESMAS
ARIODILLAH
NIP.196809071999032001

1. Pengertian Tracer adalah alat bantu yang penting untuk memudahkan penyimpanan rekam
medis. Dalam penggunaanya tracer ini diletakkan sebagai pengganti/penanda pada
tempat berkas rekam medis yang diambil(dikeluarkan) dari rak penyimpanan

2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tracer rekam medis

3. Referensi Paraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 269 Tahun 2008 tentang
Rekam Medis.

4. Alat dan 1. Tracer Rekam Medis


Bahan 2. Rekam Medis
3. Bon Peminjaman Rekam Medis
1. Petugas rekam medis mencari rekam medis di rak penyimpanan
5. Langkah-
2. Petugas mengambil berkas rekam medis sesuai nomor rekam medis dan
langkah/
kode wilayah pasien
Prosedur
3. Petugas rekam medis menyiapkan tracer dengan bon pinjam rekam
medis yang berisi catatan sbb; Nama,No RM , Poli Tujuan,tanggal
Pinjam dan tanggal kembali
4. Petugas rekam medis menyisipkan tracer pada termpat dokumen yg
keluar tersebut
5. Petugas rekam medis mendistribusikan rekam medis sesuai poli yang
dituju
6. Setelah berkas RM dikembalikan oleh petugas ruangan/poli maka
petugas rekam medis segera
52 mengembalikan dokumen RM ke rak
penyimpananya berdasar pada nomor rekam medis pasien dengan
mencocokan isi tracer yang terpasang lalu petugas rekam medis
mencabut tracer

6. Diagram Alir

Petugas rekam medis mencari rekam


medis di rak penyimpanan

Petugas mengambil berkas rekam


medis sesuai nomor rekam medis

Petugas rekam medis menyiapkan


tracer dengan bon pinjam Rekam Medis

Petugas rekam medis menyisipkan tracer


pada termpat dokumen yg keluar
tersebut

Petugas rekam medis mendistribusikan


rekam medis sesuai poli yang dituju

Berkas RM dikembalikan oleh petugas ruangan/poli maka petugas


rekam medis segera mengembalikan dokumen RM ke rak
penyimpananya berdasar pada nomor rekam medis pasien dengan
mencocokan isi tracer yang terpasang lalu Petugas rekam medis
mencabut tracer

53
8. Hal-hal -
yang perlu
diperhati
kan

9. Unit Terkait
Ruangan Rekam Medis

10.Dokumen Berkas Rekam Medis.


terkait

1. Rekaman
historis
perubahan

SOP Tracer Rekam Medis

54
LAMPIRAN KEGIATAN 4

Melakukan sosialisasi internal penggunaan tracer sesuai


dengan rancangan SOP
1.Membuat Surat Undangan Sosialiasi Penggunaan
Tracer
2. Membuat daftar Peserta Sosialisasi
3. Dokumentasi Kegiatan

55
Surat Undangan Sosialisasi

Pengenalan Tracer ke Petugas Yang terkait

Sosialisasi Penggunaan Tracer

56
Daftar Peserta Sosialiasi
LAMPIRAN KEGIATAN 5

Melaksanakan kegiatan penggunaan Tracer rekam


medis
1.Membuat Video Penggunaan Tracer
2. Hasil rak filling sebelum dari Penggunaan Tracer dan
sesudah dari penggunaan tracer

57
ScreenShot Video penggunaan tracer

58
Rak Filling Sebelum dan Sesudah Menggunakan Tracer

LAMPIRAN KEGIATAN 6
59
Evaluasi hasil kegiatan penggunaan tracer rekam medis
1.Rekap Hasil Kegiatan

No Tgl NO NAMA POLI Keterangan Misfille


Terjadinya RM PASIEN YANG
Missfile DITUJU
1 27 Nov D3 Yulia Poli Salah Penempatan Berkas
1961 setiono Umum
2 29 Nov D3 Judin Poli Tidak Ditemukannya
0250 Melati Berkas
3 29 Nov Lw Syamsiah Poli Salah Penempatan Berkas
0305 Melati
4 29 Nov Lw Anisa KIA
60 Salah Penempatan Berkas
4876 Triasia
5 1 Des SP M Poli Salah Penempatan Berkas
0896 SHAFHU Umum
AN
6 1 Des Lw Deddy Poli Berkas Tidak Ditemkuan
1274 Yusuf Umum
7 3 Des LW Misdiana Poli Salah Penempatan Berkas
3428 Kusuma Umum
Jumlah Terjadinya Misfille saat penggunaan Tracer = 2,65%
Masih Terdapat Misfille pada saat penggunaan Tracer

Rekap Evaluasi Penggunaan Tracer

61
Lembar Observasi
Evaluasi Tata Cara pengambilan Berkas Rekam Medis

Nama : Laksita Aprilia Rahayu

Bagian : Petugas Rekam Medis

Tanggal Evaluasi : 27 November

No Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah petugas pendaftaran Ya
menuliskan
nomor rekam medis pasien, nama
pasien,
tanggal pinjam, nama peminjam, dan
keterangan dalam bon pinjam rekam
medis?
2 Apakah petugas mengkaitkan bon Ya
pinjam rekam medis ke tracer rekam
medis?
3 Apakah petugas mengambil berkas Ya
rekam medis di ruang penyimpanan
dengan menggunakan tracer?
4 Apakah tracer dimasukkan tepat Ya
pada posisi berkas rekam medis yang
keluar?
5 Apakah petugas mengambil tracer Ya
apabila berkas rekam medis sudah
kembali ke ruang penyimpanan

62

Anda mungkin juga menyukai