PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai negeri sipil adalah mereka yang bekerja dalam instansi pemerintahan untuk
mewujudkan peningkatan kemajuan sistem pemerintahan. Dalam aspek kinerjanya, seorang
PNS harus memiliki kompetensi sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang
diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar, yaitu: kemampuan
mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya, kemampuan
mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya, kemampuan
menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya, kemampuan
berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan kemampuan untuk
tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan
Instansi Pemerintah Untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari
Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian UU
ASN mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) menterjemahkan amanat Undang-Undang
tersebut dalam bentuk Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan yang tertuang dalam Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan I dan II
Sistem pembelajaran pada Pelatihan Dasar ini menuntut setiap peserta untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsiyang diakronimkan menjadi ANEKA. Melalui aktualisasi
ini, seluruh atau beberapa nilai dasar akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan peserta
Latsar. Pelatihan ini memadukan pembelajaran non di tempat Pelatihan serta di tempat kerja,
yang memungkinkan peserta mampu untuk menginternalisasi, menerapkan, da
1
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan
merasakan manfaatnya, sehingga tertanam dalam dirinya sebagai karakter PNS yang
professional.
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas diharapkan dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi
masyarakat. Salah satu upaya dalam memberikan pelayanan yang maksimal yaitu melalui
kegiatan pengelolaan rekam medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien (Permenkes 269, 2008). Setiap fasilitas kesehatan
harus membuat rekam medis baik itu rekam medis rawat jalan maupun rekam medis rawat
inap. Salah satu faktor dalam peningkatan mutu dan pelayanan rekam medis adalah di
bagian penyimpanan, karena penyimpanan berkas rekam medis yang baik akan
menunjang penyelenggaraan rekam medis yang bermutu pada suatu puskesmas.
Pengendalian rekam medis khusunya di bagian penyimpanan tidak terlepas dari sarana
yang tersedia seperti rak penyimpanan, sampul berkas dan petunjuk keluar (outguide)
serta peralatan lainnya. Menurut Hatta (2008), outguide atau kartu petunjuk atau yang
sering disebut dengan tracer adalah kartu yang digunakan untuk mengganti berkas rekam
medis yang diambil untuk berbagai keperluan. Tracer berisi tentang tanggal peminjaman,
nama peminjam, unit pengguna, serta keperluan peminjam. Kartu ini harus diisi sebelum
rekam medis dipinjam sebagai pengganti rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan.
Secara umum, penggunaan tracer di fasilitas pelayanan kesehatan pada rumah sakit sudah
digunakan. Sedangkan untuk di puskesmas masih jarang digunakan. Hal ini bisa
dikarenakan kurangnya pengetahuan petugas tentang penggunaan tracer. Penggunaan
tracer bertujuan untuk mempermudah petugas dalam menelusuri keberadaan rekam medis
yang tidak berada di rak penyimpanan. Dengan adanya tracer, proses pencarian jejak atau
kontrol terhadap rekam medis pasien akan lebih mudah untuk ditelusuri sehingga apabila
berkas rekam medis yang dibutuhkan tidak berada di rak penyimpanan, maka dengan
mudah petugas dapat mengetahui keberadaan berkas tersebut dengan bantuan tracer
2
Berdasarkan kondisi yang ada di Puskesmas Ariodillah, belum terdapat tracer. Hal
tersebut berpengaruh terhadap banyaknya kejadian rekam medis yang salah letak
penyimpanan atau tidak ditemukan (misfile)sering terjadi setiap harinya,maka dari itu
tracer sangat penting untuk dapat mengendalikan berkas rekam medis yang keluar.
C. Ruang Lingkup
Aktualisasi ini untuk mengetahui peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam NKRI sebagai unsur Aparatur Negara yang dilakukan di Dinas
Kesehatan Kota Palembang khususnya Puskesmas Ariodillah. Ruang lingkup
rancangan aktualisasi ini yaitu pembuatan tracer rekam medis untuk pengendalian
berkas rekam medis yang keluar, yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar profesi PNS
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA)
3
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Puskesmas Ariodillah terletak di Jalan Ariodillah Nomor 2102 Kecamatan Ilir Timur
I. Letak Puskesmas ini ± 15 meter dari jalan raya. Lokasinya relatif mudah dijangkau oleh
masyarakat. Tidak ada kendala untuk menjangkau Puskesmas Ariodillah, karena dilewati
angkutan umum. Mayoritas pasien yang berkunjung adalah warga disekitar Puskesmas
Ariodillah, sehingga mereka pada umumnya berjalan kaki saja untuk menuju Puskesmas
Ariodillah. Akan tetapi banyak juga kunjungan pasien yang berasal dari luar wilayah kerja
Puskesmas Ariodillah karena letaknya yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum.
Wilayah kerja Puskesmas Ariodillah meliputi 2 kelurahan yaitu Kelurahan Sungai Pangeran
dan Kelurahan 20 Ilir Daerah III dengan luas secara keseluruhan ± 275 Ha.
a. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Ariodillah meliputi:
1) Sebelah Selatan berbatasan Kelurahan Kemuning 24 Ilir
2) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan D.IV
3) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan D.I
4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Demang Lebar Daun
Wilayah kerja Puskesmas Ariodillah terdiri dari dataran rendah di Kelurahan Sungai
pangeran dan dataran tinggi di Kelurahan 20 Ilir D.III dengan jumlah penduduk 19.219
jiwa.
4
KIA / KB
Gizi
Pencegahan dan pemberantasan penyakit (P2P)
Pengobatan
2. Dua (2) Program Spesifik yang dilaksanakan di Puskesmas Ariodillah adalah:
Pelayanan kegawatdarutan (UGD)
Klinik kesehatan reproduksi (Kespro)
5
3) H (Handal)
4) A (Akuntabel)
5) T (Teladan)
6
Struktur Organisasi Puskesmas
KEPALA PUSKESMAS
Dr Purnawati
NIP.196809071999032001
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab
UKM UKM UKP, Kefarmasian dan Pelayanan Puskesmas Bangunan, Prasarana, Penanggung Jawab Mutu
Essensial & Pengembangan Laboratorium dan Jejaring Puskesmas dan Peralatan Drg Sari Monawaty
Keperawatan Yulechah, Sfarm Apt Dr Rianingsih Lismiwati, AMKeb Mariani, SKM NIP : 197412282008012003
Kesehatan NIP : NIP : NIP : NIP :
Masyarakat 196707171995022001 198110252008032001 196412081986032006 197506252005012005
Cani Trisia, Skep
NIP :
19850721200903200 Koordinator Pelayanan Koordinator Pelayanan Koordinator Jaringan Ambulans Masdalena Koordinator Mutu
1 Kesehatan Gigi Pemeriksaan Umum Lismiwati, AMKeb SST Kendaraan Roda Administrasi & Manajemen
Masyarakat dr Rianigsih Dua (ADMEN)
Koordinator Irma Suryani, AMKG Rusdewi S, AMKL Debi Januarti, SKM
Pelayanan
Promosi Kesehatan Koordinator Pelayanan
Kes Gigi & Mulut Koordinator Mutu Upaya
Eva Dianah, SKM Koordinator Pelayanan
Drg Dari Monawaty Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Tradisional
(UKM)
Komplementer
Cani Trisia, SKep
Koordinator Yulechah, Sfarm.Apt
Pelayanan Koordinator Pelayanan
Kesehatan Kes Klg yang Bersifat Koordinator Mutu Upaya
Lingkungan Koordinator Pelayanan UKP Kesehatan Perorangan
Rusdewi Sartika, Kesehatan Olahraga Ceci R, Amd.Kep (UKP)
AMKL Eva Dianah, SKM Dr Rianingsih
Koordinator Gawat
Koordinator Darurat Mardan,
Koordinator Pelayanan
Pelayanan AMKep
Kesehatan Kerja
Kesehatan Keluarga
Halim A, AMKep
Yang Bersifat UKM
Yuni Anita, AMKeb Koordinator Pelayanan
Gizi yang bersifat UKP
Koordinator Pelayanan Riesta G, AMdGz
Koordinator Kesehatan Lansia
Pelayanan Susiani, AMKep
Koordinator Pelayanan
Gizi yang bersifat
Farmasi
UKM Koordinator Pelayanan
Yulechah, Sfarm. APT
Kesehatan Jiwa
Halim A, AMKep
7
Koordinator Pelayanan Koordinator Pelay
Pencegahan Penyakit Laboratorium
Inarm, AMKep Tri Rizky F, AMAK
Koordinator Pelayanan
Keperawatan
Kesehatan Masyarakat
Ceci Resyanti, Amd.Kep
8
C. Deskripsi Isu di Puskesmas Ariodillah
Pengertian isu secara umum adalah sebuah phenomena/kejadian yang diartikan
menjadi sebuah masalah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yg
dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin
kebenarannya; kabar angin; dan desas desus.
Setidaknya ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi dan perlu mendapatkan perhatian
dalam menetapkan isu yang akan diangkat, yaitu kemampuan melakukan:
1. Enviromental Scanning, yaitu peduli terhadap masalah dalam organisasi dan mampu
memetakan hubungan kausalitas
2. Problem Solving, mampu mengembangkan dan memilih alternatif, dan mampu
memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing
3. Analysis, mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan substansi Mata Pelatihan),
mampu mengidentifikasi implikasi/dampak/manfaat dari sebuah pilihan
kebijakan/program/kegiatan/ tahapan kegiatan
Berdasarkan hasil studi lapangan, situasi problematik yang terjadi di Puskesmas
Ariodillah dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Tidak adanya tracer sehingga menyulitkan pengendalian berkas
rekam medis yang keluar pada sistem penyimpanan
2. Petugas membuat rekam medis baru ketika berkas tersebut tidak ketemu,
padahal pasien tersebut pasien lama sehingga menyulitkan perawat atau
dokter dalam pengisian berkas rekam medis
9
Adapun 6 (enam) isu diatas akan dijelaskan secara ringkas pada tabel berikut :
10
5 Masih adanya Petugas Berkas rekam Manajemen ASN
petugas yang salah terkadang masih medis di
mendistribusikan salah dalam distribusikan
berkas rekam medis mendistribusikan sesuai dengan
berkas rekam poli yang dituju
medis ke poli
yang dituju
6 Petugas loket yang Petugas masih Berkas rekam Manajemen Asn
selalu menunda menunda nunda medis yang
nunda pekerjaan berkas rekam sudah
seperti tidak medis yang dikembalikan
menyusun berkas kembali dari poli harus
rekam medis yang sehingga berkas segra disusun
kembali sehingga menumpuk kembali ke
berkas rekam medis sehingga dalam rak rekam
yang sudah kembali menyulitkan medis
menumpuk pencarian berkas
rekam medis
Tabel 1. Isu Puskesmas
D. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu tertinggi.
Disamping itu tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual, oleh karena itu perlu
dilakukan analisis kriteria isu, alat analisis kriteria isu dengan menggunakan alat analisis
AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan).
Alat analisa dengan menggunakan AKPK (kriteria isu), yaitu :
1. Aktual, yaitu benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat
2. Kekhalayakan, yaitu isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematik, yaitu isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
4. Kelayakan, yaitu masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
N A K P K PERINGK
ISU JML
O (1-5) (1-5) (1-5) (1-5) AT
11
Petugas membuat rekam II
medis baru ketika berkas
tersebut tidak ketemu,
padahal pasien tersebut
2. 3
pasien lama sehingga 4 4 4 15
menyulitkan perawat atau
dokter dalam pengisian
berkas rekam medis
Kurangnya koordinasi dari V
3. petugas loket dan 2 2 1 2 7
perawat/dokter
Ketidaklengkapan VI
4. pengisian formulir 2 1 1 2 6
dokumen rekam medis
Masih adanya petugas yang
5. salah mendistribusikan 2 2 2 3 9 IV
berkas rekam medis
Petugas loket yang selalu
menunda nunda pekerjaan
seperti tidak menyusun
6 berkas rekam medis yang
kembali sehingga berkas 4 4 3 14 III
rekam medis yang sudah 3
kembali menumpuk
Tabel 2. Analisis isu menggunakan AKPK
Setelah dilakukan anslisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK ditemukan core issue
terpilih yaitu “Tidak adanya tracer sehingga menyulitkan pengambilan maupun pengembalian
berkas rekam medis yang keluar pada sistem penyimpanan”
12
Dari akar isu tersebut maka perlu adanya tracer yang diletakkan sebagai pengganti
berkas rekam medis keluar dan untuk memonitoring berkas yang keluar. yang didadalm
tracer tersebut memuat informasi Tanggal atau waktu berobat , poliklinik tujuan
berobat, supaya dapat membantu mengurangi kelalaian petugas pada saat mengambil
rekam medis dan dapat membuat berkas rekam medis yang akan diambil rapi dan
terhindar dari kerusakan berkas rekam medis.
b. Membuat rancangan desain tracer rekam medis sebagai alat monitoring berkas
rekam medis
penggunaan tracer
13
G. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN
yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA
yaitu mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun inti penjelasan terkait nilai-nilai ANEKA adalah sebagai
berikut:
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
14
Komitmen mutu berkaitan dengan nilai-nilai efektif, efisien dan inovasi dalam melakukan
suatu tugas.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti perbuatan yang
tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral. Sedangkan tidak pidana korupsi berarti
tindakan melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh
seseorang atau sekelompok orang yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peraturan
perundang-undangan. 9 nilai anti korupsi sebagai berikut: jujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil
b. Whole of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagensi, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan
urusan-urusan yang relevan.
15
c. Pelayanan Publik
Berkaitan dengan pelayanan, ada dua istilah yang perlu diketahui, yaitu melayani dan
pelayanan. Pengertian melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa
yangdiperlukan seseorang". Sedangkan pengertian pelayanan adalah "usaha rnelayani
kebutuhan orang lain". Contoh: menerima telepon dari pihak lain yang berhubungan
dengan unit kerja kita, adalah bentuk pelayanan yang rutin kita lakukan. Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 63 Tahun 2003 yang
mengemukakan tentang prinsip-prinsip pelayanan publik sebagai berikut:
i. Kesederhanaan, Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah
dipahami dan mudah dilaksanakan.
ii. Kejelasan, adanya kejelasan mekanisme pelayanan
iii. Kepastian Waktu, pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam
kurun waktu yang telah ditentukan.
iv. Akurasi, produk pelayanan Publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.
v. Keamanan, proses dan produk pelayanan Publik memberikan rasa aman
dan kepastian hukum.
vi. Tanggung jawab, pimpinan penyelenggara pelayanan public atau pejabat
yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelengaraan pelayanan dan
penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
vii. Kelengkapan Sarana dan prasarana, tersedianya sarana dan prasarana
kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk
penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika).
viii. Kemudahan Akses, tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang
memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat me manfaatkan
teknologi telekomunikasi dan informatika.
ix. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan, pemberi pelayanan harus
bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan
dengan ikhlas
Kenyamanan, lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang
nyaman,bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi denganfasilitas
pendukung pelayanan, seperti parker, toilet, tempat ibadah
16
I. Matrik Rancangan
2. Petugas membuat rekam medis baru ketika berkas tersebut tidak ketemu,
padahal pasien tersebut pasien lama sehingga menyulitkan perawat atau
dokter dalam pengisian berkas rekam medis
17
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Berkoordinasi 1. Meminta 1. Lembar persetujuan 1. Akuntabilitas : Adanya kerja sama Kegiatan ini
Adanya kejelasan
dengan mentor persetujuan yang baik untuk berkaitan dengan
2. Dokumentasi foto dalam melaksanakan
untuk membuat pelaksanaan kegiatan wewenang dan pencapaian tujuan nilai organisasi
3. Notulen tanggung jawab
rancangan dengan mentor sesuai dengan misi yaitu Akuntabel
aktualisasi 2. Nasionalisme : yaitu menggalang
Wujud pelaksanaan
2. Konsultasi dalam kemitraan pada
musyawarah mufakat
perencanaan kegiatan dalam pelaksaaan semua pihak
demokrasi
aktualisasi
3. Etika Publik:
Menghargai
3. Mencatat hasil
komunikasi,
bimbingan dan arahan konsultasi, dan
kerjasama.
dari mentor
4. Komitmen Mutu:
Menyusun rencana
kegiatan adalah wujud
kerja sama,
profesional dan tepat
waktu
5. Anti Korupsi:
18
Mencerminkan
kejujuran serta
komunikasi secara
terbuka, dan terus
terang.
Whole of Government
yaitu melakukan
konsultasi berupa
mennghadap pimpinan
untuk melakukan
aktualisasi
2 Membuat rancangan 1. Membuat konsep 1. Pembuatan tracer ini Manajemen ASN Meningkatkan visi di Menguatkan tata
dari pembuatan merupakan cara efektif dan
desain tracer rekam Melakukan sesuatu yang puskesmas Ariodilah nilai di
tracer rekam efisien untuk pengendalian
medis sebagai alat medis berkas rekam medis yang kreatif dan bersifat yaitu meningkatkan Puskesmaas yaitu
keluar dari rak
monitoring berkas inovatif kualitas sumber daya handal
penyimpanan. Kegiatan
rekam medis pembuatan tracer ini dan mutu pelayanan
dilakukan berdasarkan pada
Komitmen Mutu
orientasi mutu untuk
menciptakan pelayanan Inovatif, Efektif, Efisien,
rekam medis yang lebih
dan Orientasi Mutu
baik
Akuntabilitas
19
Tanggungjawab terkait
terlaksananya
penggunaan tracer
dengan menyiapkan
konsep tracer terlebih
dahulu
2. Mendesain tracer Adanya rancangan tracer Komitmen Mutu Meningkatkan visi di Menguatkan tata
rekam medis untik Melakukan pekerjaan puskesmas Ariodilah nilai diPuskesmaas
memudahkan pengendalian dengan inovatif yaitu meningkatkan
berkas rekam medis kualitas sumber daya
dan mutu pelayanan
3. hasil dari desain Adanya koordinasi terkait hasil Komitmen Mutu Meningkatkan visi di Kegiatan ini
tersebut dibawa atau desain dan pemilihan bahan Efektif, Efisien, Inovatif, puskesmas Ariodilah bersifat inovatif
dikonsultasikan ke dilakukan bersama dan dan Orientasi Mutu yaitu meningkatkan dan dapat
pohak percetalakan dilakukan dengan sopan, adanya kualitas sumber daya meningkatkan tata
lalu tracer tersebut nota yang dibuat dengan jujur, Akuntabilitas dan mutu pelayanan nilai puskesmas
dicetak dan amanah dan sesuai konsep Komitmen tinggi dan yaitu handal dan
yang telah dibuat Responbilitas akuntabel
20
3 Mengusulkan 1. Mencari SOP tentang penggunaan tracer Komitmen Mutu Dilaksanakannya Kegiatan ini
Referensi SOP
Rancangan SOP Memastikan perlunnya kegiatan ini berkaitan dengan
yang berkaitan
pengendalian rekam dengan tracer pengusulan SOP baru mendukung misi tata nilai Handal
medis dengan dimana berpengaruh Puskesmas Ariodillah
penggunaan tracer pada peningkatan mutu “Meningkatkan
pelayanan yang lebih kualoitas sumber
efektif dan efisien daya dan mutu
pelayanan “
2. Merancang dan Draft usulan rancangan SOP Komitmen Mutu Dilaksanakannya Kegiatan ini
menulis draft
Usulan yang diajukan kegiatan ini berkaitan dengan
SOP
merupakan sebuah mendukung misi tata nilai Handal
inovasi SOP baru dan Puskesmas Ariodillah
sesuai dengan Tata “Meningkatkan
Naskah yang berlaku di kualoitas sumber
Puskesmas Ariodillah daya dan mutu
pelayanan
Akuntabilitas
Merancang dan menulis
SOP mengutamakan
21
nilai kejelasan pada
setiap langkah-langkah
yang ada di dalam SOP
Nasionalisme
Menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar sebagai bahasa
persatuan Bangsa
Indonesia (sila ke-3)
3. Berkonsultasi Mendapat masukan dan saran Nasionalisme Dilaksanakannya Kegiatan ini
mengenai draft
dari Kepala Puskesmas Bermusyawarah kegiatan ini berkaitan dengan
rancangan SOP
dengan Kepala Ariodillah menyampaikan pendapat mendukung misi nilai akuntabel
Puskesmas
untuk mufakat Puskesmas Ariodillah
Ariodillah
“Meningkatkan
Etika Publik kualitas sumber daya
Melaksanakan nilai dasar dan mutu pelayanan
etika publik yaitu
menghargai komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama
22
4. Mengusulkan Persetujuan Rancangan Nasionalisme Kegiatan ini Kegiatan ini
draft rancangan
SOP oleh Kepala Puskesmas Menyampaikan usulan meningkatkan misi berkaitan dengan
SOP kepada
Kepala Ariodillah rancangan SOP dengan puskesmas Ariodillah nilai akuntabel
Puskesmas
menggunakan Bahasa yaitu “
Aridollah untuk
disetujui Oleh Indonesia yang baik dan meniongkatkan
Kepala
benar sebagai bahasa pelayanan sesuai
Puskesmas
pemersatu bangsa prosedur yang
Etika Publik terstandarisasi”
Melaksanakan nilai dasar
etika publik yaitu
menghargai komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama.
Anti Korupsi
Mengutamakan nilai
berani dalam
menyampaikan inovasi
demi perbaikan mutu
pelayanan khususnya di
23
bagian rekam medis.
4 Melakukan sosialisasi 1. Membuat surat Surat undangan sosialisasi Nasionalisme Dilaksanakannya Kegiatan ini
internal penggunaan undangan
penggunaan Membuat surat undangan kegiatan ini berkaitan dengan
tracer sesuai dengan sosialisasi untuk
rancangan SOP penggunaan menggunakan bahasa mendukung misi nilai akuntabel
tracer di
Indonesia yang baik dan Puskesmas Ariodillah
puskesmas
benar “Meningkatkan
Etika Publik kualitas sumber daya
Undangan sebagai sarana dan mutu pelayanan
komunikasi antar
24
individu.
Komitmen Mutu
Membuat surat undangan
sesuai dengan prosedur
2. Membuat daftar Daftar peserta sosialisasi Komitmen Mutu Dilaksanakannya Kegiatan ini
peserta
penggunaan Tracer Rekam Daftar hadir peserta kegiatan ini berkaitan dengan
sosialisasi antara
lain petugas medis sosialisasi berkontribusi mendukung misi nilai akuntabel dan
yang berkaitan
terhadap mutu bukti Puskesmas Ariodillah handal
dengan
penggunaan penyelenggaraan “Meningkatkan
tracer
kegiatan sosialisasi kualitas sumber daya
dan mutu pelayanan
3. Melaksanakan Materi sosialisasi tentang Nasionalisme Dilaksanakannya Kegiatan ini
sosialisasi
penggunaan tracer ini akan Sosialisasi termasuk kegiatan ini berkaitan dengan
penggunaan
tracer tersampaikan dengan baik dan dalam kegiatan mendukung misi nilai akuntabel dan
berjalan lancer musyawarah untuk Puskesmas Ariodillah handal
mencapai kesepakatan “Meningkatkan
bersama kualitas sumber daya
Anti Korupsi dan mutu pelayanan
Notulensi merupakan
bentuk
25
pertanggungjawaban dari
dilaksanakannya
sosialisasi
5 Melaksanakan 1. Menerima kartu 1. Terdapat kartu pinjam Komitmen Mutu Dilaksanakannya Kegiatan ini
pinjam rekam rekam medis yang akan
kegiatan Dengan adanya tracer kegiatan ini berkaitan dengan
medis yang akan dilalukan pencarian rekam
pengguanaan Tracer diambil dari medis membuat kinerja petugas mendukung misi nilai handal yaitu
ruang
rekam medis rekam medis lebih Puskesmas Ariodillah jika dilakukan
penyimpanan
efektif dan efisien ketika “Meningkatkan terus menerus akan
melacak keberadaan kualitas sumber daya terbiasa dengan
dokumen rekam medis dan mutu pelayanan menggunakan
tracer
2. Meletakkan atau 2. Tracer yang ada kartu Anti Korupsi Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
menjepit bon pinjam yang sesuai poli
Dalam meletekkan kartu kegiatan ini akan
pinjam atau kartu yang dituju dilakukan
pinjam rekam disiplin dan konsisten serta pinjam rekam medis mendukung misi meningkatkan tata
medis di Tracer sesuai dengan masing-
harus disiplin sehingga Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
Rekam medis masing tracer poli
kegiatan ini bisa “Meningkatkan yaitu handal dalam
dilakukan secara terus kualitas sumber daya bekerja
menerus dan mutu pelayanan
Akuntabilitas
Konsisten dalam
menggunakan tracer
26
3. Meletakkan tracer 3. Tracer terletak pada ruang Anti Korupsi Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
pada ruang penyimpanan rekam medis
Tanggung jawab dan kegiatan ini akan
penyimpanan yang diambil
rekam medis kerja keras mendukung misi meningkatkan tata
yang telah
Komitmen Mutu Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
diambil
Dengan adanya tracer “Meningkatkan yaitu handal dalam
membuat kegiatan kualitas sumber daya bekerja
penyimpanan berkas dan mutu pelayanan
rekam medis berjalan
efektif dan efisien
4. Menerima dan 4. Rekam medis yang selesai Anti Korupsi Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
menyimpan dari poli diterima untuk
Bertanggung jawab kegiatan ini akan
kembali berkas dikembalikan ke ruang
rekam medis penyimpanan dan tracer dalam menerima rekam mendukung misi meningkatkan tata
yang kembali dari telah tercabut dari ruang
medis yang kembali dari Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
poli dan penyimpanan
mengambil unit layanan yang “Meningkatkan yaitu handal dalam
kembali tracer
meminjam berkas rekam kualitas sumber daya bekerja
yang ada di ruang
penyimpanan medis dan mutu pelayanan
Etika Publik
Profesional dalam
mengambil kembali
tracer
6 Evaluasi hasil 1. Melakukan 1. Adanya Etika Publik Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
konsultasi dengan konsultasi/musyawarah
27
kegiatan Kepala dengan kepala puskesmas Sopan, santun, konsultasi kegiatan ini akan
Puskesmas yang dilakukan
penggunaan tracer mendukung misi meningkatkan tata
menggunakan bahasa yang
rekam medis baik, sopan, dan santun Nasionalisme Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
Responsibilitas, “Meningkatkan yaitu santun dan
konsistensi kualitas sumber daya akuntabel
dan mutu pelayanan
2. Menghitung 2. Adanya laporan hitungan Akuntabilitas Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
terjadinya penemuan kejadian misfile
Responsibilitas, kegiatan ini akan
penemuan
kejadian misfile Konsistensi mendukung misi meningkatkan tata
Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
“Meningkatkan yaitu akuntabel
kualitas sumber daya
dan mutu pelayanan
3. Membuat rekap 3. Terdapat rekapan laporan Anti Korupsi Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
laporan dari dari keseluruhan kegiatan
Jujur, disiplin, dan kegiatan ini akan
keseluruhan penggunaan tracer rekam
kegiatan medis yang dilaksanakan mandiri mendukung misi meningkatkan tata
secara jujur dalam
Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
menyusun laporan, disiplin
dengan tidak menunda- “Meningkatkan yaitu
nunda penyusunan laporan
kualitas sumber daya akuntabel,handal
dan mandiri tanpa bantuan
orang lain dan mutu pelayanan dan teadan
Tabel 4. Rancangan Matrik
28
J.Jadwal Kegiatan
November 2021
NO KEGIATAN
I II III IV
Berkoordinasi
1 dengan mentor untuk
membuat rancangan
aktualisasi
Membuat rancangan
desain tracer rekam
2 medis sebagai alat
monitoring berkas
rekam medis
Mengusulkan
pembuiatan
3 rancangan SOP
pengendalian rekam
medis dengan
penggunaan tracer
Melakukan
4 sosialisasi internal
penggunaan tracer
sesuai dengan
rancangan SOP
Melaksanakan
kegiatan
5 pengguanaan Tracer
rekam medis
Evaluasi hasil
kegiatan penggunaan
tracer rekam medis
6
29
K. Kendala Dan Antisipasi
Berikut adalah kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat aktualisasi nilai-nilai
pada saat habituasi dan antisipasinya.
Tabel 6. Kendala dan Antisipasi
NO KENDALA ANTISIPASI
30
BAB III
Terdapat beberapa hal yang masih menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan yaitu
membutuhkan bantuan tenaga dan keterlibatan dari rekan kerja di Puskesmas Ariodillah,
adanya keterbatasan waktu dalam proses kegiatan berlangsung, dan penyelesaiaan kegiatan
yang tidak sesuai dengan jadwal. Beberapa kendala tersebut bagi penulis dapat dioptimalkan
dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pendalaman core issue dari kegiatan yang dibuat, memiliki masing-
masing tujuan yaitu rincian mengenai kegiatan, tahapan kegiatan, keterkaitan dengan niali-
nilai substanti mata pelatihan atau nilai-nilai dasar profesi PNS, kontribusi kegiatan terhadap
capaian visi dan misi organisasi, dan penguatan nilai-nilai organisasi sebagai berikut:
31
Tabel 8. Kegiatan 1 - Kegiatan 7
Kegiatan 1 Merencanakan kegiatan aktualisasi/habituasi
Tahapan Kegiatan
Akuntabilitas :
Adanya kejelasan dalam melaksanakan wewenang dan tanggung jawab.
Nasionalisme :
Wujud pelaksanaan musyawarah mufakat dalam pelaksaaan demokrasi
Etika Publik :
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
Komitmen Mutu:
Menyusun rencana kegiatan adalah wujud kerja sama, profesional dan tepat
waktu
Anti Korupsi:
Mencerminkan kejujuran serta komunikasi secara terbuka, dan terus terang.
Keterkaitan kegiatan dengan mata pelatihan dasar peran dan kedudukan
ASN:
Whole of Government
Melakukan konsultasi berupa menghadap pimpinan untuk melakukan
aktualisasi.
Adanya kerja sama yang baik untuk pencapaian tujuan sesuai dengan misi yaitu
menggalang kemitraan pada semua pihak.
33
Kegiatan 2 Membuat rancangan desain tracer rekam medis sebagai alat
monitoring berkas rekam medis
Tahapan Kegiatan
Kegiatan ini bersifat inovatif dan dapat meningkatkan tata nilai puskesmas yaitu handal dan
akuntabel
34
Bon Peminjaman Rekam medis
Puskesmas Ariodillah
Nama Pasien :
No RM :
Poli Tujuan :
Tgl Pinjam :
Tgl Kembali :
35
Kegiatan 3 Mengusulkan Rancangan SOP pengendalian Rekam Medis
dengan penggunaan tracer
Tahapan Kegiatan
36
Gambar 5. Mencari Referensi SOP,dan membuat rancangan Draft SOP
37
Kegiatan 4 Melakukan sosialisasi internal penggunaan tracer sesuai
dengan rancangan SOP
Tanggal 17 November
Tahapan Kegiatan
38
Gambar 6. Surat Undangan, Foto sosialisasi pengenalan tracer
39
Kegiatan 5 Melaksanakan kegiatan pengguanaan Tracer rekam medis
Tahapan Kegiatan
1. Menerima kartu pinjam rekam medis yang akan diambil dari ruang penyimpanan
2. Meletakkan atau menjepit bon pinjam atau kartu pinjam rekam medis di Tracer
Rekam medis
3. Meletakkan tracer pada ruang penyimpanan rekam medis yang telah diambil
4. Menerima dan menyimpan kembali berkas rekam medis yang kembali dari poli dan
mengambil kembali tracer yang ada di ruang penyimpanan
Keterkaitan kegiatan dengan mata pelatihan dasar PNS
Dalam kegiatan ini akan meningkatkan tata nilai puskesmas yaitu handal dalam
bekerja
40
Gambar 7 ScreenShoot video penggunaan tracer
41
Kegiatan 6 Evaluasi hasil kegiatan penggunaan tracer rekam medis
Tahapan Kegiatan
Dalam kegiatan ini akan meningkatkan tata nilai puskesmas yaitu akuntabel,handal dan
teadan
42
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam
Medis. www.depkes.go.id. Diakses
43
LAMPIRAN
44
LAMPIRAN KEGIATAN 1
Bukti Konsultasi dengan Mentor
45
Surat Permohonan Izin Aktualisasi
46
Lembaran Bimbingan Konsultasi
LAMPIRAN KEGIATAN 2
47
Membuat dan mencari referensi tracer
Berkonsultasi dengan pihak Percetakan dan mencetak tracer di Percetakan Abdi Mulya Yang
beralamat di Jl. Kapten Cek Syeh No.32B, 24 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang,
Sumatera Selatan 30113
48
Bon Peminjaman Rekam medis
Puskesmas Ariodillah
Nama Pasien :
No RM :
Poli Tujuan :
Tgl Pinjam :
Tgl Kembali :
Tracer Rekam Medis dan Bon Peminjaman Rekam Medis Yang Sudah dicetak
49
LAMPIRAN KEGIATAN 3
50
Mencari Referensi SOP di web SCRIBD
51
TRACER REKAM MEDIS
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 15 November 2021
Halaman : 1/3
Drg.Purnamawati
PUSKESMAS
ARIODILLAH
NIP.196809071999032001
1. Pengertian Tracer adalah alat bantu yang penting untuk memudahkan penyimpanan rekam
medis. Dalam penggunaanya tracer ini diletakkan sebagai pengganti/penanda pada
tempat berkas rekam medis yang diambil(dikeluarkan) dari rak penyimpanan
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tracer rekam medis
3. Referensi Paraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 269 Tahun 2008 tentang
Rekam Medis.
6. Diagram Alir
53
8. Hal-hal -
yang perlu
diperhati
kan
9. Unit Terkait
Ruangan Rekam Medis
1. Rekaman
historis
perubahan
54
LAMPIRAN KEGIATAN 4
55
Surat Undangan Sosialisasi
56
Daftar Peserta Sosialiasi
LAMPIRAN KEGIATAN 5
57
ScreenShot Video penggunaan tracer
58
Rak Filling Sebelum dan Sesudah Menggunakan Tracer
LAMPIRAN KEGIATAN 6
59
Evaluasi hasil kegiatan penggunaan tracer rekam medis
1.Rekap Hasil Kegiatan
61
Lembar Observasi
Evaluasi Tata Cara pengambilan Berkas Rekam Medis
No Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah petugas pendaftaran Ya
menuliskan
nomor rekam medis pasien, nama
pasien,
tanggal pinjam, nama peminjam, dan
keterangan dalam bon pinjam rekam
medis?
2 Apakah petugas mengkaitkan bon Ya
pinjam rekam medis ke tracer rekam
medis?
3 Apakah petugas mengambil berkas Ya
rekam medis di ruang penyimpanan
dengan menggunakan tracer?
4 Apakah tracer dimasukkan tepat Ya
pada posisi berkas rekam medis yang
keluar?
5 Apakah petugas mengambil tracer Ya
apabila berkas rekam medis sudah
kembali ke ruang penyimpanan
62