BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk memberikan gambaran sistem rujukan berjenjang dari
fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Kupang Tahun 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Memberikan gambaran sistem rujukan dari fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama (primer) ke fasilitas kesehatan tingkat
kedua (sekunder) di Kota Kupang Tahun 2015.
3
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa menyangkut
Tugas pokok dan fungsi di BPJS Kesehatan Cabang Kupang serta
mampu menganalisis dan memecahkan masalah khususnya masalah yang
terkait dengan sistem rujukan berjenjang.
1.4.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Sebagai bahan informasi dan referensi untuk pengembangan
pengetahuan.
1.4.3 Bagi Instansi Terkait
Sebagai bahan masukan atau informasi bagi BPJS Kesehatan
Cabang Kupang terkait masalah sistem rujukan berjenjang yang terjadi di
kota kupang sehingga dapat dilakukan penentuan rencana strategis
terhadap kebijakan yang diambil maupun penyusunan program.
4
BAB II
METODOLOGI
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari observasi
dan wawancara dengan pembimbing instansi dan beberapa staf di
BPJS Provinsi NTT untuk mendapatkan informasi yang berkaitan
dengan prioritas masalah.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen dan
laporan yang ada di instansi yang bersangkutan yakni data pelaporan,
monitoring dan evaluasi.
5
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG
3. Kecamatan Maulafa
4. Kecamatan Oebobo
5. Kecamatan Kota Lama
6. Kecamatan Kota Raja
Untuk mewujudkan Visi dan Misi BPJS Kesehatan, maka sasaran strategi utama
yang ditetapkan adalah :
a. Tercapainya kepesertaan semesta sesuai peta jalan menuju Jaminan
Kesehatan Nasional tahun 2019.
b. Tercapainya jaminan pemeliharaan kesehatan yang optimal dan
berkesinambungan.
c. Terciptanya kelembagaan BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan
terpercaya
BAB IV
IDENTIFIKASI, PRIORITAS MASALAH DAN ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH
JUMLAH RUJUKAN
Sumber : BPJS Kesehatan KC. Kupang
Jumlah Rujukan
Asma
Stroke
Hipertensi
Jumlah Rujukan
Berdasarkan rerata bobot nilai yang tercantum pada tabel 4.1 maka yang
menjadi prioritas masalahnya adalah rujukan pasien dari Puskesmas ke RSUD
Prof. DR. W. Z. Johhanes.
17
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Ruang perawatan kelas III bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan dan
Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan Pekerja yang
membayar iuran untuk manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III.
21
Perlu diketahui pula tentang prosedur rawat jalan tingkat lanjut yang terdiri
dari:
Gambar 5.1 Tampilan Peta Dasar Kota Kupang pada Lembar Kerja
Quantum GIS
Keterangan:
1. Hijau : Kecamatan Alak
2. Biru : Kecamatan Maulafa
28
BAB VI
PENUTUP
6.1. Simpulan
1. Rujukan dari fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama ke fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat kedua di Kota Kupang tahun 2015 adalah
sebagai berikut:
a. Puskesmas Naioni dapat melakukan rujukan ke RS St. Carrolus
Borromeus.
b. Puskesmas Penfui dapat melakukan rujukan ke RSIA Dedari atau RSIA
Leona ataupun RS Kartini.
c. Puskesmas Pasir Panjang melakukan rujukan ke RSU Mamami atau RS
Siloam ataupun RSUD Kota Kupang.
d. Puskesmas Oesapa dapat melakukan rujukan ke RS Kartini.
e. Puskesmas Oepoi dapat melakukan rujukan ke RS Siloam atau RS
Bayangkara.
f. Puskesmas Oebobo dapat melakukan rujukan ke RS Bayangkara
ataupun RST Wirasakti.
g. Puskesmas Kupang Kota melakukan rujukan ke RST Wirasakti.
h. Puskesmas Bakunase melakukan rujukan ke RST Wirasakti.
i. Puskesmas Alak melakukan rujukan ke RST Wirasakti ataupun RS TNI
AL Lantamal VII
2. Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat kedua yang terdiri dari enam Rumah
Sakit tipe D dan empat Rumah Sakit tipe C di Kota Kupang, yakni RST
Wirasakti, RS Kartini, RSU Mamami, RSIA Leona, RS Siloam, RS St. Carrolus
Borromeus, RSUD Kota Kupang, RSIA Dedari, RS Bayangkara dan RS TNI AL
Lantamal VII, dapat melakukan rujukan langsung ke RSUD Prof. DR. W.
33
6.2. Saran
1. Bagi Masyarakat
Perlunya kesadaran masyarakat khususnya peserta BPJS kesehatan agar
mengikuti alur rujukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Diharapkan agar dapat melakukan rujukan sesuai ketentuan yang berlaku,
dalam hal ini apabila terdapat diagnosa yang dapat ditangani di Fasilitas
Kesehatan tersebut, maka sebaiknya tidak perlu diadakan rujukan ke
tingkat selanjutnya.
3. Bagi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
Diharapkan agar dalam melakukan sosialisasi, pihak BPJS Kesehatan
perlu menekankan mengenai pemanfaatan fasilitas kesehatan tingkat
pertama sehingga peserta dapat melakukan pengobatan sesuai dengan
fasilitas kesehatan tingkat pertama yang telah tercetak pada kartu peserta.
4. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat melakukan studi lebih lanjut untuk melihat alasan
terjadinya penumpukan rujukan di RSUD Prof. DR. W. Z. Johhanes.