Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pegawai negeri sipil adalah mereka yang bekerja dalam instansi pemerintahan untuk
mewujudkan peningkatan kemajuan sistem pemerintahan. Dalam aspek kinerjanya, seorang
PNS harus memiliki kompetensi sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang
diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar, yaitu: kemampuan
mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya, kemampuan
mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya, kemampuan
menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya, kemampuan
berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan kemampuan untuk
tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan
Instansi Pemerintah Untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari
Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian UU
ASN mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) menterjemahkan amanat Undang-Undang
tersebut dalam bentuk Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan yang tertuang dalam Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan I dan II
Sistem pembelajaran pada Pelatihan Dasar ini menuntut setiap peserta untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsiyang diakronimkan menjadi ANEKA. Melalui aktualisasi
ini, seluruh atau beberapa nilai dasar akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan peserta
Latsar. Pelatihan ini memadukan pembelajaran non di tempat Pelatihan serta di tempat kerja,
yang memungkinkan peserta mampu untuk menginternalisasi, menerapkan, dan

1
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan
manfaatnya, sehingga tertanam dalam dirinya sebagai karakter PNS yang professional.
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas diharapkan dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi
masyarakat. Salah satu upaya dalam memberikan pelayanan yang maksimal yaitu melalui
kegiatan pengelolaan rekam medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien (Permenkes 269, 2008). Setiap fasilitas kesehatan
harus membuat rekam medis baik itu rekam medis rawat jalan maupun rekam medis rawat
inap. Salah satu faktor dalam peningkatan mutu dan pelayanan rekam medis adalah di
bagian penyimpanan, karena penyimpanan berkas rekam medis yang baik akan
menunjang penyelenggaraan rekam medis yang bermutu pada suatu puskesmas.
Pengendalian rekam medis khusunya di bagian penyimpanan tidak terlepas dari sarana
yang tersedia seperti rak penyimpanan, sampul berkas dan petunjuk keluar (outguide)
serta peralatan lainnya. Menurut Hatta (2008), outguide atau kartu petunjuk atau yang
sering disebut dengan tracer adalah kartu yang digunakan untuk mengganti berkas rekam
medis yang diambil untuk berbagai keperluan. Tracer berisi tentang tanggal peminjaman,
nama peminjam, unit pengguna, serta keperluan peminjam. Kartu ini harus diisi sebelum
rekam medis dipinjam sebagai pengganti rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan.
Secara umum, penggunaan tracer di fasilitas pelayanan kesehatan pada rumah sakit sudah
digunakan. Sedangkan untuk di puskesmas masih jarang digunakan. Hal ini bisa
dikarenakan kurangnya pengetahuan petugas tentang penggunaan tracer. Penggunaan
tracer bertujuan untuk mempermudah petugas dalam menelusuri keberadaan rekam medis
yang tidak berada di rak penyimpanan. Dengan adanya tracer, proses pencarian jejak atau
kontrol terhadap rekam medis pasien akan lebih mudah untuk ditelusuri sehingga apabila
berkas rekam medis yang dibutuhkan tidak berada di rak penyimpanan, maka dengan
mudah petugas dapat mengetahui keberadaan berkas tersebut dengan bantuan tracer

2
Berdasarkan kondisi yang ada di Puskesmas Ariodillah, belum terdapat tracer. Hal
tersebut berpengaruh terhadap banyaknya kejadian rekam medis yang salah letak
penyimpanan atau tidak ditemukan (misfile)sering terjadi setiap harinya,maka dari itu
tracer sangat penting untuk dapat mengendalikan berkas rekam medis yang keluar.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
a. Adanya Tracer untuk pengendalian berkas Rekam Medis
b. Untuk memahami peran dan kedudukan PNS dalam NKRI di lingkungan kerja di
Puskesmas Ariodillah.
2. Manfaat
a. Meningkatkan kualitas sumber daya dan mutu pelayanan sesuai dengan misi
organisasi

C. Ruang Lingkup
Aktualisasi ini untuk mengetahui peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN)
dalam NKRI sebagai unsur Aparatur Negara yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kota
Palembang khususnya Puskesmas Ariodillah. Ruang lingkup rancangan aktualisasi ini yaitu
pemberian informasi obat dalam upaya meningkatkan pemahaman pasien tentang
penggunaan obat yang baik dan benar, yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar profesi PNS
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA).

3
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Puskesmas Ariodillah terletak di Jalan Ariodillah Nomor 2102 Kecamatan Ilir Timur
I. Letak Puskesmas ini ± 15 meter dari jalan raya. Lokasinya relatif mudah dijangkau oleh
masyarakat. Tidak ada kendala untuk menjangkau Puskesmas Ariodillah, karena dilewati
angkutan umum. Mayoritas pasien yang berkunjung adalah warga disekitar Puskesmas
Ariodillah, sehingga mereka pada umumnya berjalan kaki saja untuk menuju Puskesmas
Ariodillah. Akan tetapi banyak juga kunjungan pasien yang berasal dari luar wilayah kerja
Puskesmas Ariodillah karena letaknya yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum.
Wilayah kerja Puskesmas Ariodillah meliputi 2 kelurahan yaitu Kelurahan Sungai Pangeran
dan Kelurahan 20 Ilir Daerah III dengan luas secara keseluruhan ± 275 Ha.
a. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Ariodillah meliputi:
1) Sebelah Selatan berbatasan Kelurahan Kemuning 24 Ilir
2) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan D.IV
3) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan D.I
4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Demang Lebar Daun
Wilayah kerja Puskesmas Ariodillah terdiri dari dataran rendah di Kelurahan Sungai
pangeran dan dataran tinggi di Kelurahan 20 Ilir D.III dengan jumlah penduduk 19.219
jiwa.

b. Fasilitas pelayanan kesehatan


Puskesmas Ariodillah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut melalui 6
program pokok Puskesmas beserta 2 program spesifik yang ditentukan berdasarkan
banyaknya permasalahan kesehatan masyarakat setempat serta tuntutan dan kebutuhan
masyarakat.
1. Enam (6) Program Pokok Puskesmas tersebut adalah:
 Promosi kesehatan (promkes)
 Sanitasi(kesehatan lingkungan)

4
 KIA / KB
 Gizi
 Pencegahan dan pemberantasan penyakit (P2P)
 Pengobatan
2. Dua (2) Program Spesifik yang dilaksanakan di Puskesmas Ariodillah adalah:
 Pelayanan kegawatdarutan (UGD)
 Klinik kesehatan reproduksi (Kespro)

2. Tugas Pokok dan Fungsi Asisten Apoteker di Puskesmas


Tugas pokok dan fungsi asisten apoteker di Puskesmas yaitu :
1) Memeriksa keabsahan / kelengkapan resep
2) Meracik dan menyiapkan obat dari resep untuk diserahkan ke pasien
3) Membuat catatan stock dan laporan pemakaian sediaan obat dan perbekalan farmasi
4) Mendistribusikan obat dan perbekalan kesehatan ke unit-unit terkait di puskesmas
5) Mendokumentasikan resep
6) Memberikan pelayanan informasi obat

B. Visi, Misi, Motto dan Nilai Organisasi


1. Visi
“Mewujudkan Kelurahan Sungai Pangeran dan 20 Ilir D.III Sehat Secara Mandiri”
2. Misi
1) Meningkatkan pelayanan yang sesuai prosedur terstandarisasi
2) Meningkatkan kualitas sumber daya dan mutu pelayanan
3) Mendorong kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan
4) Menggalang kemitraan pada semua pihak
3. Motto
“Melayani dengan Sepenuh Hati”
4. Nilai Organisasi
1) S (Santun)
2) E (Empati)

5
3) H (Handal)
4) A (Akuntabel)
5) T (Teladan)

6
Struktur organisasi

7
A. Deskripsi Isu di Puskesmas Ariodillah
Pengertian isu secara umum adalah sebuah phenomena/kejadian yang diartikan
menjadi sebuah masalah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yg
dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin
kebenarannya; kabar angin; dan desas desus.
Setidaknya ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi dan perlu mendapatkan perhatian
dalam menetapkan isu yang akan diangkat, yaitu kemampuan melakukan:
1. Enviromental Scanning, yaitu peduli terhadap masalah dalam organisasi dan mampu
memetakan hubungan kausalitas
2. Problem Solving, mampu mengembangkan dan memilih alternatif, dan mampu
memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing
3. Analysis, mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan substansi Mata Pelatihan),
mampu mengidentifikasi implikasi/dampak/manfaat dari sebuah pilihan
kebijakan/program/kegiatan/ tahapan kegiatan
Berdasarkan hasil studi lapangan, situasi problematik yang terjadi di Puskesmas
Ariodillah dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Tidak adanya tracer sehingga menyulitkan pengendalian berkas
rekam medis yang keluar pada sistem penyimpanan

2. Petugas membuat rekam medis baru ketika berkas tersebut tidak ketemu,
padahal pasien tersebut pasien lama sehingga menyulitkan perawat atau dokter
dalam pengisian berkas rekam medis

3. Kurangnya koordinasi dari petugas loket dan perawat/dokter

4. Masih rendahnya petugas dalam menjaga protokol kesehatan

5. Masih adanya petugas yang salah mendistribusikan berkas rekam


medis

6. Petugas loket yang selalu menunda nunda pekerjaan seperti tidak


menyusun berkas rekam medis yang kembali sehingga berkas
rekam medis yang sudah kembali menumpuk

8
Adapun 6 (enam) isu diatas akan dijelaskan secara ringkas pada tabel berikut :

Kondisi Saat Kondisi yang


No Identifikasi Isu Pengelompokkan Isu
Ini Diharapkan
1 Tidak adanya tracer Tidak adanya Digunakannya Manajemen ASN
sehingga tracer sehingga tracer sehingga
menyulitkan menyulitkan memudahkan
pengambilan maupun petugas untuk petugas dalam
pengembalian berkas mengendalikan pengendalian
rekam medis yang berkas rekam berkas rekam
keluar pada sistem medis medis
penyimpanan
2 Petugas membuat Berkas rekam Riwayat berkas Manajemen ASN
rekam medis baru medis yang tidak rekam medis
ketika berkas ketemu atau pasien sebaiknya
tersebut tidak tidak ada selalu selalu ada dan
ketemu, padahal dibuatkan tersusun rapi
pasien tersebut petugasberkas sehingga
pasien lama sehingga rekam medis memudahkan
menyulitkan perawat baru dokter untuk
atau dokter dalam menulis di
pengisian berkas berkas rekam
rekam medis medis
3 Kurangnya Terkadang ada Pelayanan yang Whole Of government
koordinasi dari miss komunikasi terkoodinir
petugas loket dan antara petugas antara petugas
perawat/dokter rekam medis rekam medis dan
dengan perawat perawat atau
atau dokter dokter
4 Masih rendahnya Masih adanya Petugas selalu Pelayan Publik
petugas dalam petugas yang menjaga
menjaga protokol lalai dalam protokol
kesehatan menjaga kesehatan
protokol
kesehatan
misalnya tidak
memakai gown
atau handscoon
saat melakukan
pelayanan pasien
5 Masih adanya Petugas Berkas rekam Manajemen ASN
petugas yang salah terkadang masih medis di
mendistribusikan salah dalam distribusikan

9
berkas rekam medis mendistribusikan sesuai dengan
berkas rekam poli yang dituju
medis ke poli
yang dituju
6 Petugas loket yang Petugas masih Berkas rekam Manajemen Asn
selalu menunda menunda nunda medis yang
nunda pekerjaan berkas rekam sudah
seperti tidak medis yang dikembalikan
menyusun berkas kembali dari poli harus
rekam medis yang sehingga berkas segra disusun
kembali sehingga menumpuk kembali ke
berkas rekam medis sehingga dalam rak rekam
yang sudah kembali menyulitkan medis
menumpuk pencarian berkas
rekam medis
Tabel 1. Isu Puskesmas

B. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu tertinggi.
Disamping itu tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual, oleh karena itu perlu
dilakukan analisis kriteria isu, alat analisis kriteria isu dengan menggunakan alat analisis
AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan).
Alat analisa dengan menggunakan AKPK (kriteria isu), yaitu :
1. Aktual, yaitu benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat
2. Kekhalayakan, yaitu isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematik, yaitu isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
4. Kelayakan, yaitu masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya

N A K P K PERINGK
ISU JML
O (1-5) (1-5) (1-5) (1-5) AT

Tidak adanya tracer sehingga I


menyulitkan pengendalian, 5 5 5 20
pengambilan maupun
1. 5
pengembalian berkas rekam
medis yang keluar pada
sistem penyimpanan
Petugas membuat rekam II
2. medis baru ketika berkas 3
tersebut tidak ketemu,

10
padahal pasien tersebut
pasien lama sehingga 4 4 4 15
menyulitkan perawat atau
dokter dalam pengisian
berkas rekam medis
Kurangnya koordinasi dari V
3. petugas loket dan 2 2 1 2 7
perawat/dokter

M Masih rendahnya petugas VI


4. dalam menjaga protokol 2 1 1 2 6
kesehatan
Masih adanya petugas yang
5. salah mendistribusikan 2 2 2 3 9 IV
berkas rekam medis
Petugas loket yang selalu
menunda nunda pekerjaan
seperti tidak menyusun
6 berkas rekam medis yang
kembali sehingga berkas 4 4 3 14 III
rekam medis yang sudah 3
kembali menumpuk
Tabel 2. Analisis isu menggunakan AKPK

Setelah dilakukan anslisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK ditemukan core issue
terpilih yaitu “Tidak adanya tracer sehingga menyulitkan pengambilan maupun pengembalian
berkas rekam medis yang keluar pada sistem penyimpanan”

C. Argumentasi terhadap isu terpilih


Berdasarkan analisis dengan metode AKPK, maka akar permasalahan yang menjadi
prioritas adalah “Tidak adanya tracer sehingga menyulitkan pengendalian, pengambilan
maupun pengembalian berkas rekam medis yang keluar pada sistem penyimpanan”
(Rustiyanto dan Rahayu, 2011) Tracer adalah alat yang digunakan sebagai alat
petunjuk keluar jika dokumen rekam medis diambil atau dipinjam untuk digunakan
pihak pasien atau petugas kesehatan di dalam pelayanan kesehatan.
(Budi, 2011) Filing adalah kegiatan menyimpan, penataan atau penyimpanan
berkas rekam medis untuk mempermudah pengambilan kembali.
Dari akar isu tersebut maka perlu adanya tracer yang diletakkan sebagai pengganti
berkas rekam medis keluar dan untuk memonitoring berkas yang keluar. yang didadalm
tracer tersebut memuat informasi Tanggal atau waktu berobat , poliklinik tujuan

11
berobat, supaya dapat membantu mengurangi kelalaian petugas pada saat mengambil
rekam medis dan dapat membuat berkas rekam medis yang akan diambil rapi dan
terhindar dari kerusakan berkas rekam medis.

D. Gagasan Pemecahan Isu


Berikut adalah beberapa gagasan pemecahan isu tersebut di Puskesmas Ariodillah

1. Berkoordinasi dengan mentor untuk membuat rancangan aktualisasi

2. Membuat rancangan desain tracer rekam medis sebagai alat monitoring berkas

rekam medis

3. Mengusulkan pembuiatan SOP pengendalian rekam medis dengan penggunaan

tracer

4. Melakukan sosialisasi internal penggunaan tracer sesuai dengan SOP

5. Melaksanakan kegiatan pengguanaan Tracer rekam medis

6.. Evaluasi hasil kegiatan penggunaan tracer rekam medis

12
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN
yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA
yaitu mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun inti penjelasan terkait nilai-nilai ANEKA adalah sebagai
berikut:
1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi


untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang Pegawai
Negeri Sipil (PNS) adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme


memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu
cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung
didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah.
3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik atau
buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Kode Etik adalah
aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya
hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)
sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
mewujudkan keniscayaan tersebut, namun dalam implementasinya masih belum sesuai
dengan harapan. Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah
tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik.

13
Komitmen mutu berkaitan dengan nilai-nilai efektif, efisien dan inovasi dalam melakukan
suatu tugas.
5. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti perbuatan yang
tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral. Sedangkan tidak pidana korupsi berarti
tindakan melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh
seseorang atau sekelompok orang yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peraturan
perundang-undangan. 9 nilai anti korupsi sebagai berikut: jujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil

G. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


1. Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman.

2. Whole of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagensi, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan
urusan-urusan yang relevan.

3. Pelayanan Publik
Berkaitan dengan pelayanan, ada dua istilah yang perlu diketahui, yaitu melayani dan
pelayanan. Pengertian melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang
diperlukan seseorang". Sedangkan pengertian pelayanan adalah "usaha rnelayani kebutuhan

14
orang lain". Contoh: menerima telepon dari pihak lain yang berhubungan dengan unit kerja
kita, adalah bentuk pelayanan yang rutin kita lakukan. Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 63 Tahun 2003 yang mengemukakan
tentang prinsip-prinsip pelayanan publik sebagai berikut:
1. Kesederhanaan, Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami
dan mudah dilaksanakan.
2. Kejelasan, adanya kejelasan mekanisme pelayanan
3. Kepastian Waktu, pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun
waktu yang telah ditentukan.
4. Akurasi, produk pelayanan Publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.
5. Keamanan, proses dan produk pelayanan Publik memberikan rasa aman dan
kepastian hukum.
6. Tanggung jawab, pimpinan penyelenggara pelayanan public atau pejabat yang
ditunjuk bertanggungjawab atas penyelengaraan pelayanan dan penyelesaian
keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
7. Kelengkapan Sarana dan prasarana, tersedianya sarana dan prasarana kerja,
peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana
teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika).
8. Kemudahan Akses, tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah
dijangkau oleh masyarakat, dan dapat me manfaatkan teknologi telekomunikasi dan
informatika.
9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan, pemberi pelayanan harus bersikap
disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas
Kenyamanan, lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang
nyaman,bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi denganfasilitas
pendukung pelayanan, seperti parker, toilet, tempat ibadah,

15
H. Matrik Rancangan

Matrik kerja Rancangan Aktualisasi


Unit Kerja : Puskesmas Ariodillah
Identifikasi Isu:
1. Tidak adanya tracer sehingga menyulitkan pengendalian berkas
rekam medis yang keluar pada sistem penyimpanan

2. Petugas membuat rekam medis baru ketika berkas tersebut tidak ketemu,
padahal pasien tersebut pasien lama sehingga menyulitkan perawat atau dokter
dalam pengisian berkas rekam medis

3. Kurangnya koordinasi dari petugas loket dan perawat/dokter

4. Masih rendahnya petugas dalam menjaga protokol kesehatan

5. Masih adanya petugas yang salah mendistribusikan berkas rekam


medis

6. Petugas loket yang selalu menunda nunda pekerjaan seperti tidak


menyusun berkas rekam medis yang kembali sehingga berkas
rekam medis yang sudah kembali menumpuk

Isu yang diangkat :


Tidak adanya tracer sehingga menyulitkan pengendalian berkas rekam medis
yang keluar pada sistem penyimpanan

Tabel 3. Matrik Rancangan

16
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Berkoordinasi 1.Meminta 1. Lembar persetujuan 1. Akuntabilitas : Adanya kerja sama Kegiatan ini
Adanya kejelasan
dengan mentor persetujuan yang baik untuk berkaitan dengan
2. Dokumentasi foto dalam melaksanakan
untuk membuat pelaksanaan kegiatan wewenang dan pencapaian tujuan nilai organisasi
3. Notulen tanggung jawab
rancangan dengan mentor sesuai dengan misi yaitu Akuntabel
aktualisasi 2. Nasionalisme : yaitu menggalang
Wujud pelaksanaan
2.Konsultasi dalam kemitraan pada
musyawarah mufakat
perencanaan kegiatan dalam pelaksaaan semua pihak
demokrasi
aktualisasi
3. Etika Publik:
Menghargai
3.Mencatat hasil
komunikasi,
bimbingan dan arahan konsultasi, dan
kerjasama.
dari mentor
4. Komitmen Mutu:
Menyusun rencana
kegiatan adalah wujud
kerja sama,
profesional dan tepat
waktu

5. Anti Korupsi:

17
Mencerminkan
kejujuran serta
komunikasi secara
terbuka, dan terus
terang.

Whole of Government
yaitu melakukan
konsultasi berupa
mennghadap pimpinan
untuk melakukan
aktualisasi
2 Membuat rancangan 1. Membuat konsep 1. Pembuatan tracer ini Manajemen ASN Meningkatkan visi di Menguatkan tata
dari pembuatan merupakan cara efektif dan
desain tracer rekam Melakukan sesuatu yang puskesmas Ariodilah nilai diPuskesmaas
tracer rekam efisien untuk pengendalian
medis sebagai alat medis berkas rekam medis yang kreatif dan bersifat yaitu meningkatkan berupa nilai
keluar dari rak
monitoring berkas inovatif kualitas sumber daya Inovatif, yaitu
penyimpanan. Kegiatan
rekam medis pembuatan tracer ini Komitmen Mutu dan mutu pelayanan menciptakan
dilakukan berdasarkan pada
Inovatif, Efektif, Efisien, sesuatu yang
orientasi mutu untuk
menciptakan pelayanan dan Orientasi Mutu belum pernah ada
rekam medis yang lebih
Akuntabilitas di Puskesmas
baik
Tanggungjawab terkait Ariodillah
terlaksananya
penggunaan tracer
dengan menyiapkan

18
konsep tracer terlebih
dahulu
2. Mendesain tracer Adanya rancangan tracer Komitmen Mutu Meningkatkan visi di Menguatkan tata
rekam medis untik Melakukan pekerjaan puskesmas Ariodilah nilai diPuskesmaas
memudahkan pengendalian dengan inovatif yaitu meningkatkan
berkas rekam medis kualitas sumber daya
dan mutu pelayanan

3. membawa hasil Adanya koordinasi terkait hasil Komitmen Mutu Meningkatkan visi di Kegiatan ini
desain ke tempat desain dan pemilihan bahan Efektif, Efisien, Inovatif, puskesmas Ariodilah bersifat inovatif
percetakan lalu dilakukan bersama dan dan Orientasi Mutu yaitu meningkatkan dan dapat
berkoordinasi dengan dilakukan dengan sopan, adanya kualitas sumber daya meningkatkan tata
pihak percetakan nota yang dibuat dengan jujur, Akuntabilitas dan mutu pelayanan nilai puskesmas
tersebut lalu dan amanah dan sesuai konsep Komitmen tinggi dan yaitu handal dan
mencetak desain yang telah dibuat berupa foto Responbilitas akuntabel
tracer tersebut
3 Mengusulkan SOP 1. Mencari SOP tentang penggunaan tracer Komitmen Mutu Dilaksanakannya Kegiatan ini
Referensi SOP
pengendalian rekam Memastikan perlunnya kegiatan ini berkaitan dengan
yang berkaitan
medis dengan dengan tracer pengusulan SOP baru mendukung misi tata nilai Handal
penggunaan tracer dimana berpengaruh Puskesmas Ariodillah

19
pada peningkatan mutu “Meningkatkan
pelayanan yang lebih kualoitas sumber
efektif dan efisien daya dan mutu
pelayanan “

2. Merancang dan Draft usulan SOP Komitmen Mutu Dilaksanakannya Kegiatan ini
menulis draft
Usulan yang diajukan kegiatan ini berkaitan dengan
SOP
merupakan sebuah mendukung misi tata nilai Handal
inovasi SOP baru dan Puskesmas Ariodillah
sesuai dengan Tata “Meningkatkan
Naskah yang berlaku di kualoitas sumber
Puskesmas Ariodillah daya dan mutu
pelayanan
Akuntabilitas
Merancang dan menulis
SOP mengutamakan
nilai kejelasan pada
setiap langkah-langkah
yang ada di dalam SOP

Nasionalisme

20
Menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar sebagai bahasa
persatuan Bangsa
Indonesia (sila ke-3)
3. Berkonsultasi Mendapat masukan dan saran Nasionalisme Dilaksanakannya Kegiatan ini
mengenai draft
dari Kepala Puskesmas Bermusyawarah kegiatan ini berkaitan dengan
SOP dengan
Kepala Ariodillah menyampaikan pendapat mendukung misi nilai akuntabel
Puskesmas
untuk mufakat Puskesmas Ariodillah
Ariodillah
“Meningkatkan
Etika Publik kualitas sumber daya
Melaksanakan nilai dasar dan mutu pelayanan
etika publik yaitu
menghargai komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama
4. Mengusulkan Persetujuan dan Pengesahan Nasionalisme Kegiatan ini Kegiatan ini
draft SOP kepada
SOP oleh Kepala Puskesmas Menyampaikan usulan meningkatkan misi berkaitan dengan
Kepala
Puskesmas Ariodillah dan SOP siap SOP dengan puskesmas Ariodillah nilai akuntabel
Aridollah untuk
dijalankan menggunakan Bahasa yaitu “
disetujui dan
disahkan oleh Indonesia yang baik dan meniongkatkan
Kepala
benar sebagai bahasa pelayanan sesuai

21
Puskesmas pemersatu bangsa prosedur yang
Ariodillah
Etika Publik terstandarisasi”
Melaksanakan nilai dasar
etika publik yaitu
menghargai komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama.

Anti Korupsi
Mengutamakan nilai
berani dalam
menyampaikan inovasi
demi perbaikan mutu
pelayanan khususnya di
bagian rekam medis.
4 Melakukan 1. Melakukan Kesepakatan waktu, hari, dan Etika Publik Dilaksanakannya Kegiatan ini
konsultasi dengan
sosialisasi internal tanggal pelaksanaan sosialisasi Sopan Santun kegiatan ini berkaitan dengan
Kepala
penggunaan tracer Puskesmas mendukung misi nilai akuntabel
mengenai
sesuai dengan SOP Etika Publik Puskesmas Ariodillah
kegiatan
sosialisasi Melaksanakan nilai dasar “Meningkatkan
penggunaan
etika publik menghargai kualitas sumber daya

22
tracer komunikasi, konsultasi, dan mutu pelayanan
dan kerjasama
Nasionalisme
Berkoordinasi untuk
bermusyawarah
menyampaikan pendapat
2. Membuat surat Surat undangan sosialisasi Nasionalisme Dilaksanakannya Kegiatan ini
undangan
penggunaan Membuat surat undangan kegiatan ini berkaitan dengan
sosialisasi untuk
penggunaan menggunakan bahasa mendukung misi nilai akuntabel
tracer di
Indonesia yang baik dan Puskesmas Ariodillah
puskesmas
benar “Meningkatkan
Etika Publik kualitas sumber daya
Undangan sebagai sarana dan mutu pelayanan
komunikasi antar
individu.
Komitmen Mutu
Membuat surat undangan
sesuai dengan prosedur
3. Membuat daftar Daftar hadir peserta sosialisasi Komitmen Mutu Dilaksanakannya Kegiatan ini
hadir peserta
penggunaan tracer Daftar hadir peserta kegiatan ini berkaitan dengan
sosialisasi antara
lain kepala sosialisasi berkontribusi mendukung misi nilai akuntabel dan
puskesmas dan
terhadap mutu bukti

23
petugas yang penyelenggaraan Puskesmas Ariodillah handal
berkaitan dengan
kegiatan sosialisasi yaitu “Meningkatkan
penggunaan
tracer terkait tercapai tidaknya kualitas sumber daya
target peserta sosialisasi dan mutu pelayanan
4. Melaksanakan Materi sosialisasi tentang Nasionalisme Dilaksanakannya Kegiatan ini
sosialisasi
penggunaan tracer ini akan Sosialisasi termasuk kegiatan ini berkaitan dengan
penggunaan
tracer tersampaikan dengan baik dan dalam kegiatan mendukung misi nilai akuntabel dan
berjalan lancar musyawarah untuk Puskesmas Ariodillah handal
mencapai kesepakatan “Meningkatkan
bersama kualitas sumber daya
Anti Korupsi dan mutu pelayanan
Notulensi merupakan
bentuk
pertanggungjawaban dari
dilaksanakannya
sosialisasi
5 Melaksanakan 1. Menerima kartu 1. Terdapat kartu pinjam Komitmen Mutu Dilaksanakannya Kegiatan ini
pinjam rekam rekam medis yang akan
kegiatan Dengan adanya tracer kegiatan ini berkaitan dengan
medis yang akan dilalukan pencarian rekam
pengguanaan Tracer diambil dari medis membuat kinerja petugas mendukung misi nilai handal yaitu
ruang
rekam medis rekam medis lebih Puskesmas Ariodillah jika dilakukan
penyimpanan
efektif dan efisien ketika “Meningkatkan terus menerus akan
melacak keberadaan kualitas sumber daya terbiasa dengan

24
dokumen rekam medis dan mutu pelayanan menggunakan
tracer
2. Meletakkan kartu 2. Tracer yang telah berisi Anti Korupsi Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
pinajm rekam kartu pinjam yang sesuai
Dalam meletekkan kartu kegiatan ini akan
medis ke dalam poli yang dituju dilakukan
kantong masing disiplin dan konsisten serta pinjam rekam medis mendukung misi meningkatkan tata
masing kantong sesuai dengan masing-
harus disiplin sehingga Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
yang ada di tracer masing tracer poli
kegiatan ini bisa “Meningkatkan yaitu handal dalam
dilakukan secara terus kualitas sumber daya bekerja
menerus dan mutu pelayanan
Akuntabilitas
Konsisten dalam
menggunakan tracer
3. Meletakkan tracer 3. Tracer terletak pada ruang Anti Korupsi Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
pada ruang penyimpanan rekam medis
Tanggung jawab dan kegiatan ini akan
penyimpanan yang diambil
rekam medis kerja keras mendukung misi meningkatkan tata
yang telah
Komitmen Mutu Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
diambil
Dengan adanya tracer “Meningkatkan yaitu handal dalam
membuat kegiatan kualitas sumber daya bekerja
penyimpanan berkas dan mutu pelayanan
rekam medis berjalan
efektif dan efisien

25
4. Menerima dan 4. Rekam medis yang selesai Anti Korupsi Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
menyimpan dari poli diterima untuk
Bertanggung jawab kegiatan ini akan
kembali berkas dikembalikan ke ruang
rekam medis penyimpanan dan tracer dalam menerima rekam mendukung misi meningkatkan tata
yang kembali dari telah tercabut dari ruang
medis yang kembali dari Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
poli dan penyimpanan
mengambil unit layanan yang “Meningkatkan yaitu handal dalam
kembali tracer
meminjam berkas rekam kualitas sumber daya bekerja
yang ada di ruang
penyimpanan medis dan mutu pelayanan
Etika Publik
Profesional dalam
mengambil kembali
tracer
6 Evaluasi hasil 1. Melakukan 1. Adanya Etika Publik Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
konsultasi dengan konsultasi/musyawarah
kegiatan Sopan, santun, konsultasi kegiatan ini akan
Kepala dengan kepala puskesmas
penggunaan tracer Puskesmas yang dilakukan mendukung misi meningkatkan tata
menggunakan bahasa yang
rekam medis Nasionalisme Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
baik, sopan, dan santun
Responsibilitas, “Meningkatkan yaitu santun dan
konsistensi kualitas sumber daya akuntabel
dan mutu pelayanan
2. Menghitung 2. Adanya laporan hitungan Akuntabilitas Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
terjadinya penemuan kejadian misfile
Responsibilitas, kegiatan ini akan
penemuan
kejadian misfile Konsistensi mendukung misi meningkatkan tata
nilai puskesmas

26
Puskesmas Ariodillah yaitu akuntabel
“Meningkatkan
kualitas sumber daya
dan mutu pelayanan
3. Membuat rekap 3. Terdapat rekapan laporan Anti Korupsi Dilaksanakannya Dalam kegiatan ini
laporan dari dari keseluruhan kegiatan
Jujur, disiplin, dan kegiatan ini akan
keseluruhan penggunaan tracer rekam
kegiatan medis yang dilaksanakan mandiri mendukung misi meningkatkan tata
secara jujur dalam
Puskesmas Ariodillah nilai puskesmas
menyusun laporan, disiplin
dengan tidak menunda- “Meningkatkan yaitu
nunda penyusunan laporan
kualitas sumber daya akuntabel,handal
dan mandiri tanpa bantuan
orang lain dan mutu pelayanan dan teadan
Tabel 4. Rancangan Matrik

27
I.Jadwal Kegiatan

Tabel 5. Jadwal Kegiatan

November 2021
NO KEGIATAN
I II III IV

Berkoordinasi
1 dengan mentor untuk
membuat rancangan
aktualisasi

Membuat rancangan
desain tracer rekam
2 medis sebagai alat
monitoring berkas
rekam medis
Mengusulkan
pembuiatan SOP
3 pengendalian rekam
medis dengan
penggunaan tracer

Melakukan
4 sosialisasi internal
penggunaan tracer
sesuai dengan SOP
Melaksanakan
kegiatan
5 pengguanaan Tracer
rekam medis

Melaksanakan
kegiatan pelayanan
informasi obat dan
6
pemberian leaflet
penggunaan obat
yang baik dan benar

28
J. Kendala Dan Antisipasi
Berikut adalah kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat aktualisasi nilai-nilai
pada saat habituasi dan antisipasinya.
Tabel 6. Kendala dan Antisipasi

NO KENDALA ANTISIPASI

Membutuhkan bantuan tenaga dan Meminta bantuan kepada atasan untuk


1. keterlibatan dari rekan kerja di membantu koordinasi dengan rekan kerja
puskesmas Ariodillah lainnya
Penyelesaian kegiatan yang tidak sesuai Harus Segera melakukan pelaksanaan
2.
jadwal sesuai jadwal tanpa menunda-nunda
Bahan pembuatan tracer tidak sesuai menjaga komunikasi dan berkoordinasi
3 dengan desain dan konsep yang kepada pihak percetakan saat mencetak
dimaksud. tracer
Pembuatan SOP yang dirasa kurang membuat SOP dengan bahasa yang jelas
4
dipahami oleh petugas terkait agar mudah dipahami

29
DAFTAR PUSTAKA

Hatta, G.R. (2008). Pedoman Informasi Manajemen Kesehatan Di Sarana Pelayanan


Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia Press..

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam
Medis. www.depkes.go.id. Diakses

Profil Puskesmas Ariodillah Tahun 2018

30

Anda mungkin juga menyukai