Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera
Nomor : 127/SK/DIR/RSBS/I/2018
Tanggal : 01 Januari 2018
Halaman 1 dari 22
5. Tanggal bergabung karyawan baru disesuaikan dengan kebutuhan.
6. Keputusan untuk tetap menerima kandidat yang dinyatakan tidak lulus pada salah
satu tahapan seleksi wajib memuat alasan pengecualian secara tertulis dan disetujui
oleh Direktur.
Halaman 2 dari 22
6. Proses verifikasi sumber primer dilakukan bagi seluruh kandidat yang telah
dinyatakan sehat untuk dipekerjakan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan.
6.1 Ketentuan pengiriman surat verifikasi sumber primer adalah sebagai berikut :
a. Bagi kandidat yang baru lulus, surat verifikasi sumber primer dikirimkan
kepada lembaga pendidikan terakhir kandidat;
b. Bagi kandidat yang telah memiliki pengalaman kerja sebelumnya, maka
surat verifikasi sumber primer dikirimkan kepada lembaga pendidikan dan
tempat kerja terakhir kandidat;
c. Jika posisi kandidat pada tempat kerja terakhir tidak relevan/tidak
berhubungan dengan posisi yang dilamar di Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Bunda Sejahtera, maka surat verifikasi sumber primer dikirimkan ke
tempat kerja dimana kandidat menduduki posisi yang relevan.
d. Jika di tempat kerja terdahulu, kandidat tidak pernah menduduki posisi
yang relevan dengan posisi yang dilamar di Rumah Sakit atau menduduki
posisi yang relevan namun kurang dari 1 (satu) tahun masa kerja, maka
kandidat akan dikategorikan sebagai seorang lulusan baru.
6.2 Sarana verifikasi sumber primer yang digunakan adalah surat pos, email dan
media lainnya.
Halaman 3 dari 22
3. Berkas karyawan bersifat rahasia dan hanya dapat dipinjam minimal oleh Kepala
Bidang Departemen terkait dengan disertai bukti peminjaman dan telah
mendapatkan persetujuan dari SDM.
4. Berkas karyawan disusun berdasarkan Unit dan tanggal awal masuk karyawan dan
diawali oleh Kepala Unit nya di lemari penyimpanan.
5. Berkas karyawan disimpan di dalam plastik bening dan map berwarna hijau.
6. Permintaan data dari pihak luar harus mendapatkan persetujuan dari Manajemen.
VII. PENCATATAN DATA KARYAWAN
1. Penulisan nama kandidat, karyawan, istri/suami, dan anak karyawan yang telah
berusia di atas 17 (tujuh belas) tahun disesuaikan dengan ejaan penulisan nama pada
Kartu Tanda Penduduk yang bersangkutan dan dituliskan dengan huruf kapital tanpa
menyertakan gelar.
2. Penulisan nama anak karyawan yang berusia di bawah 17 (tujuh belas) tahun
disesuaikan dengan ejaan penulisan nama pada Akte Kelahiran yang bersangkutan
dan dituliskan dengan huruf kapital.
3. Karyawan diwajibkan menginformasikan dan melampirkan salinan dokumen
pendukung kepada Unit SDM paling lambat 1 (satu) bulan setelah peristiwa untuk
setiap perubahan data diri karyawan, istri/suami, dan anak karyawan, termasuk di
antaranya namun tidak terbatas pada : perubahan nama atau ejaan nama pada kartu
identitas diri, status keluarga (pernikahan, perceraian, kelahiran, dan kematian),
serta alamat tempat tinggal.
Halaman 4 dari 22
8. Pihak yang bertanggung jawab terhadap penyebab penyakit akibat kerja karyawan
akan ditentukan oleh Unit SDM berdasarkan laporan hasil penyelidikan dari Komite
K3 Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera Jika terjadi kelebihan biaya
pengobatan dari yang telah ditanggung oleh Program Jamsostek, maka selisih biaya
pengobatan tersebut akan dibebankan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pertanggungan oleh Perusahaan tanpa mengurangi plafon karyawan, jika
penyakit akibat kerja disebabkan oleh kelalaian Perusahaan;
b. Pertanggungan oleh karyawan bersangkutan melalui pemotongan terhadap
plafon rawat jalan dan/atau rawat inapnya (apabila harus dirawat inap), jika
penyakit akibat kerja disebabkan oleh kelalaian karyawan bersangkutan.
9. Proses penyembuhan sebagai upaya mengembalikan kondisi karyawan yang
mengalami penyakit akibat kerja kepada kondisinya yang prima akan dipantau secara
berkala sesuai kebutuhan oleh Unit SDM.
10. Untuk karyawan bagian Radiologi mendapatkan tunjangan radiasi.
X. ORIENTASI
1. Semua karyawan baru / karyawan magang / karyawan outsourcing harus mengikuti
orientasi pada saat hari pertama masuk kerja.
2. Program orientasi dibagi dalam tiga tahap :
2.1 Orientasi Umum
a. Dilakukan minimal 1 (satu) bulan sekali diminggu pertama;
b. Dikoordinir oleh Unit Diklat Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera;
c. Diperuntukkan bagi semua karyawan baru;
d. Penilaian dilakukan melalui pre-test dan post-test oleh Unit Diklat Rumah
Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera Jumlah kehadiran yang
dipersyaratkan adalah 100% (seratus persen). Jika kehadiran kurang dari
standar, maka diwajibkan untuk menghadiri jadwal orientasi yang belum
diikuti sebelumnya;
e. Ambang batas nilai kelulusan adalah 70 (tujuh puluh).
Halaman 5 dari 22
2.2 Orientasi Departemen
a. Durasi berdasarkan ketetapan waktu yang telah dituangkan dalam
program orientasi Departemen terkait dengan maksimal waktu selama 1
(satu) minggu;
b. Dikoordinir oleh pembimbing yang ditunjuk oleh Departemen terkait;
c. Diperuntukkan bagi karyawan dan Dokter Spesialis baru maupun
karyawan yang menempati posisi baru di dalam Rumah Sakit;
d. Selama periode orientasi ini, peserta orientasi tidak diperkenankan untuk
menjalankan tugasnya sesuai dengan yang tercantum dalam uraian tugas
yang bersangkutan maupun memberikan pelayanan langsung;
2.3 Penilaian dilakukan pada akhir periode orientasi oleh pembimbing dengan
menggunakan panduan penilaian yang disediakan oleh Unit Diklat Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera Orientasi Unit Kerja
a. Durasi berdasarkan ketetapan waktu yang telah dituangkan dalam
program orientasi Unit terkait dengan maksimal waktu selama 10
(sepuluh) minggu setelah diselesaikannya Orientasi Departemen;
b. Dikoordinir oleh pembimbing yang ditunjuk oleh Unit terkait;
c. Diperuntukkan bagi karyawan baru maupun karyawan yang menempati
posisi baru di dalam Rumah Sakit;
d. Selama periode orientasi ini, peserta orientasi akan dibimbing dan
didamping sepanjang waktu kerja oleh pembimbing yang ditunjuk oleh
Unit terkait;
3. Penilaian dilakukan pada akhir periode orientasi oleh pembimbing dengan
menggunakan panduan penilaian yang disediakan oleh Unit Diklat Rumah Sakit Ibu
Dan Anak Bunda Sejahtera Orientasi Umum bagi tenaga magang dilakukan terpisah
dan diberikan oleh pembimbing yang ditunjuk oleh Perusahaan dengan materi yang
telah disetujui oleh Unit Diklat Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera.
4. Orientasi Umum bagi tenaga outsourcing dilakukan terpisah dan diberikan oleh
penanggung jawab Perusahaan rekanan dengan materi yang telah disetujui oleh Unit
Diklat Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera
5. Hasil penilaian dari keseluruhan tahap orientasi di atas akan menjadi salah satu
faktor pertimbangan kelanjutan masa kerja (LIHAT Kebijakan Penilaian Kinerja).
6. Sertifikat akan diberikan bagi para peserta orientasi yang telah lulus keseluruhan
tahap orientasi.
Halaman 6 dari 22
XI. PENCATATAN WAKTU KERJA, DATA KEHADIRAN, DAN CUTI KARYAWAN
1. Waktu kerja disesuaikan dengan waktu operasional masing-masing Unit dan diatur
oleh Pimpinan Departemen masing-masing.
2. Pada saat datang dan pulang kerja, setiap karyawan diwajibkan untuk mencatatkan
sendiri kehadirannya dengan menggunakan mesin finger print yang berada di lantai
basement.
3. Apabila absensi tidak terdeteksi oleh mesin finger print, maka karyawan harus
memberikan surat pernyataan kehadirannya ditanda tangani oleh atasannya.
4. Apabila terjadi kerusakan pada mesin finger print sehingga tidak dapat berfungsi,
maka SDM akan memberlakukan absensi manual.
5. Surat Tugas akan diberikan kepada karyawan yang :
Akan menghadiri program pendidikan atau pelatiha yang diselenggarakan oleh pihak
luar yang ditunjuk perusahaan
6. Karyawan yang mengikuti program pendidikan atau pelatihan akan mendapatkan
uang transport yang mengacu kepada ketentuan terpisah..
7. Jika karyawan tidak masuk kerja dengan alasan apapun, maka karyawan wajib
menginformasikan ketidakhadirannya segera sebelum jam kerja dimulai kepada Unit
SDM dan/atau atasan langsungnya, dan pada hari pertama kehadiran segera
mengumpulkan dokumen terkait ketidakhadirannya tersebut kepada Unit SDM.
8. Istilah-istilah pada data kehadiran :
8.1. T : Cuti Tahunan
a. Hak Cuti Tahunan seorang karyawan baru akan terbit setelah yang
bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan tanpa terputus
sejumlah bulan kerja pada tahun sebelumnya. Hak Cuti Tahunan
berikutnya akan terbit setiap tanggal 1 (satu) Januari sejumlah 12 (dua
belas) hari.
b. Saldo pada tahun berjalan tidak dapat diakumulasikan dengan sisa cuti
tahun sebelumnya dengan batas maksimal sejumlah 24 (dua puluh
empat) hari.
c. Saldo yang melebihi batas maksimal akan dihanguskan secara otomatis
terkecuali kelebihan saldo tersebut disebabkan oleh kepentingan
Perusahaan atas dasar dokumen pendukung.
d. Pengajuan diterima oleh Unit SDM paling lambat 7 (tujuh) hari kalender
sebelum pengambilan cuti.
e. Karyawan yang belum mempunyai hak Cuti Tahunan atau sudah habis
haknya tidak diperkenankan untuk mengambil hutang cuti.
8.2. H2 : Cuti Melahirkan/Keguguran
a. Merupakan hak dari karyawan wanita di dalam Perusahaan.
b. Hak Cuti Melahirkan selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya
melahirkan dan 1,5 (satu setengah) bulan setelah melahirkan menurut
perhitungan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Ibu
Halaman 7 dari 22
Dan Anak Bunda Sejahtera.
c. Karyawan wanita yang mengalami keguguran kandungan berhak
memperoleh istirahat dengan jumlah hari yang disesuaikan dengan surat
keterangan dari Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera, maksimal selama 1,5 (satu setengah)
bulan.
d. Berhak mendapatkan penghasilan tetap secara penuh dan penghasilan
tidak tetap yang disesuaikan dengan jumlah ketidakhadiran.
Halaman 10 dari 22
b. Surat Peringatan Pertama (SP I) akan diberikan bagi karyawan yang
dikategorikan Mangkir selama 1 (satu) hari kerja;
c. Surat Peringatan Kedua (SP II) akan diberikan bagi karyawan yang
dikategorikan Mangkir selama 2 (dua) hari kerja berturut-turut;
d. Surat Peringatan Ketiga (SP III) akan diberikan bagi karyawan yang
dikategorikan Mangkir selama 3 (tiga) hari kerja berturut-turut.
8.15. UL : Cuti di Luar Tanggungan
a. Diberikan kepada karyawan dengan alasan :
- Merawat anggota keluarga (suami/istri/anak/orangtua) yang
sedang sakit berkepanjangan;
- Alasan lain yang butuh penanganan berkepanjangan dan telah
disetujui oleh atasan langsung, HDR Supervisor, dan Direktur
Rumah Sakit.
b. Diberikan selama minimal 1 (satu) bulan dan maksimal 3 (tiga) bulan
dengan persyaratan sebagai berikut :
- Status karyawan tetap;
- Hak cuti tahunan telah habis;
- Masa kerja minimal 3 (tiga) tahun tanpa terputus;
- Selama 2 (dua) tahun terakhir tidak pernah mangkir;
- Selama 2 (dua) tahun terakhir tidak pernah mendapat surat
peringatan.
c. Selama pengambilan cuti, karyawan tidak berhak untuk mendapatkan
penghasilan tetap dan penghasilan tidak tetap.
8.16. Lepas Malam
a. Hak istirahat di luar hari libur bagi karyawan pada unit kerja yang
menuntut pelayanan 24 (dua puluh empat) jam dalam sehari dan 7
(tujuh) hari dalam seminggu.
b. Diberikan setelah karyawan menjalankan tugas malam selama 2 (dua)
malam berturut-turut.
c. Tidak diberikan bagi karyawan yang mengambil cuti atau ijin pada salah
satu hari dimana karyawan bersangkutan terjadwalkan untuk bertugas
malam.
Halaman 11 dari 22
4. Jika Kartu Identitas Karyawan (ID Card) rusak atau hilang, maka karyawan wajib
mengisi formulir pelaporan yang telah disediakan di Unit SDM dan akan dikenakan
biaya administrasi sejumlah Rp 50.000,00 (Lima Puluh Ribu Rupiah).
Halaman 12 dari 22
6. Extra fooding diberikan hanya untuk unit Radiologi berupa : susu / telur rebus.
7. Peralatan makan milik kantin tidak boleh dibawa keluar.
Halaman 13 dari 22
6. Jenis Penilaian Kinerja yang dilakukan di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera
terdiri dari:
5.1. Penilaian Masa Orientasi (LIHAT Kebijakan Orientasi).
5.2. Penilaian Kinerja Karyawan Kontrak (6 bulan dan 12 bulan) :
a. Dilakukan penilaian 6 (enam) minggu sebelum akhir kontrak.
b. Hasil penilaian diinformasikan kepada karyawan paling lambat 1 (satu)
bulan sebelum akhir kontrak.
c. Kriteria pengangkatan karyawan tetap sebagai berikut :
- Terverifikasinya latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja
terakhir (jika ada) karyawan (LIHAT Kebijakan Seleksi Calon
Karyawan);
- Lulus Masa Orientasi (LIHAT Kebijakan Orientasi);
- Hasil penilaian kinerja dengan kategori minimal “BAIK”.
a. Jika karyawan mendapatkan hasil penilaian dengan kategori “CUKUP”
pada akhir masa kontrak pertama, maka akan ditawarkan kontrak
perpanjangan dengan durasi yang sama dengan kontrak sebelumnya
sebagai kesempatan perbaikan kinerja bagi karyawan terkait.
b. Jika tidak terdapat peningkatan kinerja di akhir masa kontrak kedua,
maka masa kerja karyawan tidak akan diteruskan.
c. Jika karyawan mendapatkan hasil penilaian dengan kategori “KURANG”
pada akhir masa kontrak pertama, maka masa kerja karyawan tidak akan
diteruskan.
Halaman 14 dari 22
g. Hak karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja yang
disebabkan alasan di atas akan mengacu pada ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
XVIII. PROMOSI
1. Perusahaan berwenang untuk mengangkat karyawan ke suatu tingkat atau jabatan
yang lebih tinggi dan karyawan tersebut berhak memperoleh kenaikan upah sesuai
dengan jabatannya.
2. Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk dipromosikan dengan
mempertimbangkan kekosongan jabatan yang lebih tinggi dan kemampuan karyawan
untuk menduduki jabatan tersebut serta rekomendasi dari atasan.
3. Kemampuan karyawan dinilai melalui Penilaian Kinerja Tahunan, dimana hasil
minimal yang dipersyaratkan adalah kategori “BAIK”.
XIX. MUTASI
1. Mutasi dapat dilakukan atas usul atasan ataupun pengajuan pribadi yang telah
disetujui oleh Perusahaan.
2. Mutasi tidak mengubah hak-hak karyawan.
3. Mutasi dapat dilakukan dengan alasan :
a. Bertambah atau berkurangnya suatu pekerjaan di dalam Perusahaan;
b. Pemberian kesempatan kepada karyawan untuk meningkatkan keahliannya;
c. Terdapat perubahan struktur organisasi.
4. Selama proses mutasi masih berjalan, maka karyawan wajib tetap melaksanakan
kewajibannya pada Unit asalnya.
XX. DEMOSI
1. Demosi dapat dilakukan dengan alasan :
a. Melakukan pelanggaran Peraturan Perusahaan dan peraturan perundangan
yang berlaku; atau
b. Dianggap tidak mampu untuk menduduki jabatan tertentu (LIHAT Kebijakan
Penilaian Kinerja); atau
c. Terdapat perubahan terhadap struktur organisasi.
2. Hak-hak karyawan setelah demosi akan ditinjau ulang oleh Perusahaan.
Halaman 15 dari 22
XXI. PEMBINAAN
1. Upaya menindaklanjuti pelanggaran karyawan terhadap ketentuan perundangan
yang berlaku, Peraturan Perusahaan, Kebijakan Departemen, maupun Standar
Prosedur Operasional yang terjadi akibat ketidaksengajaan maupun kelalaian
karyawan yang dapat merugikan dan/atau mengancam keselamatan pasien, rekan
kerja, maupun diri karyawan terkait.
2. Bertujuan untuk mengembalikan kinerja optimal karyawan terkait.
3. Pembinaan dilakukan oleh Unit SDM atas dasar keterangan dan data-data yang
sebelumnya terkumpul dari Pimpinan Departemen terkait, Komite Mutu, Komite lain
yang terkait, serta para pihak yang terlibat.
4. Bentuk dan masa berlaku sanksi diatur dalam Peraturan Perusahaan.
Halaman 16 dari 22
paling lambat 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan pendidikan atau pelatihan
tersebut;
d. Sebelum mengikuti pendidikan atau pelatihan dengan biaya tertentu, karyawan
wajib menandatangani Perjanjian Pelatihan dengan Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Bunda Sejahtera;
e. Karyawan wajib meminta bukti/kwitansi pembayaran pelatihan kepada panitia
penyelengara untuk diserahkan ke Unit Diklat Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda
Sejahtera;
f. Setiap karyawan yang telah mengikuti pendidikan atau pelatihan dengan pihak
luar wajib membagikan ilmu dan pengetahuan yang didapatnya kepada rekan-
rekannya melalui wadah yang dikoordinir bersama Unit Diklat Rumah Sakit Ibu
Dan Anak Bunda Sejahtera.
g. Karyawan bersedia menjalankan ikatan dinas setelah pelatihan. Adapun
Lamanya Ikatan Dinas sbb :
XXIII. MAGANG
1. Rumah sakit memberikan waktu dan tempat untuk membantu dunia pendidikan
mempersiapkan mahasiswanya mengenal dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Rumah Sakit hanya memberikan kesempatan magang pada mahasiswa dari
Sekolah/Universitas yang telah memiliki Perjanjian Kerjasama.
3. Peserta magang adalah mahasiswa semester akhir atau yang baru lulus pendidikan.
Halaman 18 dari 22
9. Apabila terjadi kelebihan bagasi dikarenakan barang pribadi, maka biaya atas
kelebihan bagasi tersebut menjadi tanggungan pribadi.
10. Tunjangan Perjalanan Dinas besarannya seperti terlampir.
11. Jika frekuensi pemakaian transportasi tinggi dimungkinkan untuk sewa kendaraan.
12. Pertanggung jawaban segala pengeluaran yang dilakukan selama perjalan dinas,
wajib telah diselesaikan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah karyawan kembali
ke kantor.
3. Kecelakaan kerja yang terjadi wajib dilaporkan paling lambat 1x24 jam ke Unit SDM.
4. Pertanggungan biaya pengobatan bagi karyawan yang mengalami kecelakaan kerja
akan dibebankan ke dalam Program Jamsostek.
5. Pihak yang bertanggung jawab terhadap penyebab kecelakaan kerja karyawan akan
ditentukan oleh Unit SDM berdasarkan laporan hasil penyelidikan dari Komite K3
Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera
6. Jika terjadi kelebihan biaya pengobatan dari yang telah ditanggung oleh Program
Jamsostek, maka selisih biaya pengobatan tersebut akan dibebankan dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Pertanggungan oleh Perusahaan tanpa mengurangi plafon karyawan, jika
kecelakaan kerja disebabkan oleh kelalaian Perusahaan;
b. Pertanggungan oleh karyawan bersangkutan melalui pemotongan terhadap
plafon rawat jalan dan/atau rawat inapnya (apabila harus dirawat inap), jika
kecelakaan kerja disebabkan oleh kelalaian karyawan bersangkutan.
7. Proses penyembuhan sebagai upaya mengembalikan kondisi karyawan yang
mengalami kecelakaan kerja kepada kondisinya yang prima akan dipantau secara
berkala sesuai kebutuhan oleh Unit SDM.
XXVI. PENGUPAHAN
1. Kategori pengupahan karyawan adalah sebagai berikut :
Pendapatan Tetap yang dibayarkan setiap akhir bulan, terkecuali jatuh pada hari
libur, maka akan dipindahkan ke tanggal perbankan terdekat;
2. Periode pengupahan adalah sebagai berikut :
Halaman 20 dari 22
3. Pajak penghasilan pasal 21 adalah menjadi beban Karyawan pada setiap periode
pengupahan.
4. Iuran program BPJS bagi karyawan yang diikutsertakan oleh Perusahaan sebagai
berikut :
XXVIII. LEMBUR
1. Merupakan perintah yang harus dijalankan oleh karyawan yang ditunjuk oleh atasan
minimal setingkat Koordinator.
2. Karyawan bertanggung jawab atas penyerahan Surat Perintah Lemburnya kepada
Unit SDM paling lambat tanggal 5 bulan berikut.
3. Upah lembur yang akan dibayarkan adalah (1/173) x Gaji Pokok.
Halaman 21 dari 22
a. Departemen dari karyawan bersangkutan;
b. Departemen Keuangan dan Akuntansi;
c. Departemen SDM & Umum;
4. Jika karyawan belum menyelesaikan sirkulasi Surat Bebas Tanggungan, maka hak-hak
yang bersangkutan pada bulan kerja terakhir akan ditahan hingga terselesaikannya
sirkulasi tersebut.
Halaman 22 dari 22