Anda di halaman 1dari 25

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera
Nomor : 127/SK/DIR/RSBS/I/2018
Tanggal : 01 Januari 2018

KEBIJAKAN SUMBER DAYA MANUASIA (SDM)


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA SEJAHTERA

I. PERENCANAAN POLA KETENAGAAN


1. Pola ketenagaan Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera disusun setiap tahun di
dalam rapat anggaran Direksi Rumah Sakit dan dievaluasi setiap 1 tahun.
2. Perhitungan yang digunakan dalam pola ketenagaan menggunakan kaidah-kaidah
yang disesuaikan dengan kebutuhan Departemen terkait berdasarkan metode yang
ditetapkan Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera dalam ketentuan terpisah.
3. Perencanaan kebutuhan staf rumah sakit mempertimbangkan penempatan dan
pengaturan penempatan kembali yang memperhatikan faktor kompetensi,
kebutuhan pasien/kekurangan staf, agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi.

II. PERMINTAAN KARYAWAN


1. Permintaan karyawan harus berdasarkan anggaran tenaga kerja tahunan Rumah Sakit
yang telah disetujui oleh Direktur dan Corporate.
2. Permintaan karyawan diajukan oleh Kepala Bidang terkait.
3. Permintaan karyawan yang sesuai dengan anggaran tenaga kerja tahunan cukup
disetujui oleh Direktur.
4. Permintaan penambahan karyawan di luar anggaran tenaga kerja tahunan harus
disetujui oleh Direktur dan Corporate.

III. REKRUTMEN KARYAWAN


1. Proses rekrutmen karyawan dilakukan secara tersentralisasi dan efisien yang
dikoordinir oleh Unit SDM.
2. Proses pelaksanaan rekruitmen dilaksanakan secara seragam setiap 3 (tiga) bulan
sekali atau sesuai dengan kebutuhan.
3. Alat tes psikologi adalah milik Unit SDM dan dipergunakan hanya untuk kepentingan
Unit SDM.
4. Penginstruksian dan pengadministrasian alat tes psikologi hanya dapat dilakukan
oleh Staf Rekrutmen.

Halaman 1 dari 22
5. Tanggal bergabung karyawan baru disesuaikan dengan kebutuhan.
6. Keputusan untuk tetap menerima kandidat yang dinyatakan tidak lulus pada salah
satu tahapan seleksi wajib memuat alasan pengecualian secara tertulis dan disetujui
oleh Direktur.

IV. SELEKSI KARYAWAN KLINIS & KARYAWAN NON KLINIS


1. Untuk mendapatkan kandidat terbaik, maka beberapa proses seleksi diterapkan yang
disesuaikan dengan kriteria posisi, antara lain : penyaringan surat lamaran, tes
psikologi, wawancara, pemeriksaan Kredential, pemeriksaan kesehatan (Medical
Check-Up), dan verifikasi sumber primer.
2. Penyaringan surat lamaran dilakukan berdasarkan kriteria administrasi umum yang
telah dipersyaratkan oleh Perusahaan bagi posisi terkait.
3. Proses wawancara dilakukan dengan panduan penilaian wawancara yang telah
dituangkan dalam form terkait.
4. Proses pemeriksaan Kredential pada tenaga medis dilakukan oleh Komite Medis,
pada tenaga keperawatan oleh Komite Keperawatan, serta pada tenaga kesehatan
lainnya dilakukan oleh penanggung jawab yang ditunjuk oleh departemen masing-
masing.
5. Seluruh kandidat harus melalui pemeriksaan kesehatan pra-karyawan.
5.1 Bagi karyawan klinis di area khusus (dokter umum, perawat Icu/NICU/PICU,
perawat perinatologi, perawat kamar bedah, perawat IGD, analis laboratorium) :
a. Pemeriksaan Fisik
b. Darah lengkap
c. Urine lengkap
d. Rontgen thorax
e. HbsAg
5.2 Bagi karyawan klinis (perawat rawat jalan, perawat rawat inap, bidan, apoteker,
rekam medis, ahli gizi, radiologi) :
a. Pemeriksaan Fisik
b. Darah lengkap
c. Urin lengkap
d. Rontgen Torax
5.3 Bagi karyawan non medis (SDM, umum, keungan, akunting, marketing, IT,
purchasing, logistik, juru masak) :
a. Pemeriksaan fisik
b. Darah lengkap
c. Urine lengkap
d. Rontgen thorax
e. Rectal Swab (khusus juru masak)

Halaman 2 dari 22
6. Proses verifikasi sumber primer dilakukan bagi seluruh kandidat yang telah
dinyatakan sehat untuk dipekerjakan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan.
6.1 Ketentuan pengiriman surat verifikasi sumber primer adalah sebagai berikut :
a. Bagi kandidat yang baru lulus, surat verifikasi sumber primer dikirimkan
kepada lembaga pendidikan terakhir kandidat;
b. Bagi kandidat yang telah memiliki pengalaman kerja sebelumnya, maka
surat verifikasi sumber primer dikirimkan kepada lembaga pendidikan dan
tempat kerja terakhir kandidat;
c. Jika posisi kandidat pada tempat kerja terakhir tidak relevan/tidak
berhubungan dengan posisi yang dilamar di Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Bunda Sejahtera, maka surat verifikasi sumber primer dikirimkan ke
tempat kerja dimana kandidat menduduki posisi yang relevan.
d. Jika di tempat kerja terdahulu, kandidat tidak pernah menduduki posisi
yang relevan dengan posisi yang dilamar di Rumah Sakit atau menduduki
posisi yang relevan namun kurang dari 1 (satu) tahun masa kerja, maka
kandidat akan dikategorikan sebagai seorang lulusan baru.
6.2 Sarana verifikasi sumber primer yang digunakan adalah surat pos, email dan
media lainnya.

V. VERIFIKASI SUMBER PRIMER


1. Bagi calon karyawan yang baru lulus, surat verifikasi sumber primer dikirimkan
kepada institusi pendidikan terakhir calon karyawan.
2. Bagi calon karyawan yang telah memiliki pengalaman kerja sebelumnya, maka surat
verifikasi sumber primer dikirimkan kepada institusi pendidikan dan tempat kerja
terakhir calon karyawan.
3. Jika posisi calon karyawan pada tempat kerja terakhir tidak relevan/tidak
berhubungan dengan posisi yang dilamar di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda
Sejahtera, maka surat verifikasi sumber primer dikirimkan ke tempat kerja dimana
kandidat menduduki posisi yang relevan.
4. Jika di tempat kerja terdahulu, kandidat tidak pernah menduduki posisi yang relevan
dengan posisi yang dilamar di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera atau
menduduki posisi yang relevan namun kurang dari 1 (satu) tahun masa kerja, maka
kandidat akan dikategorikan sebagai seorang lulusan baru.
5. Sarana verifikasi sumber primer yang digunakan adalah surat pos, Fax, e-mail dan
telepon.

VI. PENGARSIPAN BERKAS KARYAWAN


1. Berkas karyawan disusun dan dirapikan hanya oleh SDM.
2. Penyimpanan berkas karyawan dan berkas Dokter Spesialis disimpan oleh SDM .

Halaman 3 dari 22
3. Berkas karyawan bersifat rahasia dan hanya dapat dipinjam minimal oleh Kepala
Bidang Departemen terkait dengan disertai bukti peminjaman dan telah
mendapatkan persetujuan dari SDM.
4. Berkas karyawan disusun berdasarkan Unit dan tanggal awal masuk karyawan dan
diawali oleh Kepala Unit nya di lemari penyimpanan.
5. Berkas karyawan disimpan di dalam plastik bening dan map berwarna hijau.
6. Permintaan data dari pihak luar harus mendapatkan persetujuan dari Manajemen.
VII. PENCATATAN DATA KARYAWAN
1. Penulisan nama kandidat, karyawan, istri/suami, dan anak karyawan yang telah
berusia di atas 17 (tujuh belas) tahun disesuaikan dengan ejaan penulisan nama pada
Kartu Tanda Penduduk yang bersangkutan dan dituliskan dengan huruf kapital tanpa
menyertakan gelar.
2. Penulisan nama anak karyawan yang berusia di bawah 17 (tujuh belas) tahun
disesuaikan dengan ejaan penulisan nama pada Akte Kelahiran yang bersangkutan
dan dituliskan dengan huruf kapital.
3. Karyawan diwajibkan menginformasikan dan melampirkan salinan dokumen
pendukung kepada Unit SDM paling lambat 1 (satu) bulan setelah peristiwa untuk
setiap perubahan data diri karyawan, istri/suami, dan anak karyawan, termasuk di
antaranya namun tidak terbatas pada : perubahan nama atau ejaan nama pada kartu
identitas diri, status keluarga (pernikahan, perceraian, kelahiran, dan kematian),
serta alamat tempat tinggal.

VIII. PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN KLINIS DAN NON KLINIS


1. Pemeriksaan kesehatan karyawan terbagi menjadi pemeriksaan kesehatan berkala
dan pemeriksaan kesehatan khusus yang merupakan kewajiban dan hak dari setiap
karyawan.
2. Jenis pemeriksaan serta frekuensi pemeriksaan kesehatan berkala yang harus dilalui
oleh karyawan pada setiap Departemen akan disesuaikan dengan rekomendasi
Komite K3 Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera
3. Pemeriksaan kesehatan khusus ditujukan bagi karyawan yang diduga terkena
penyakit akibat kerja dan memerlukan tindak lanjut.
4. Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan kerja
yang diatur dalam KEPPRES 22 Tahun 1993.
5. Hasil pemeriksaan kesehatan karyawan akan disimpan di dalam berkas karyawan.
6. Pemeriksaan Medical Check-Up hanya dilakukan di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda
Sejahtera dan biaya yang timbul atas pemeriksaan kesehatan ini tidak mengurangi
plafon biaya rawat jalan karyawan dan menjadi beban biaya Unit SDM, terkecuali
diwajibkannya tindak lanjut dari hasil pemeriksaan kesehatan tersebut.
7. Pertanggungan biaya pengobatan bagi karyawan yang mengalami penyakit akibat
kerja akan dibebankan ke dalam Program Jamsostek.

Halaman 4 dari 22
8. Pihak yang bertanggung jawab terhadap penyebab penyakit akibat kerja karyawan
akan ditentukan oleh Unit SDM berdasarkan laporan hasil penyelidikan dari Komite
K3 Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera Jika terjadi kelebihan biaya
pengobatan dari yang telah ditanggung oleh Program Jamsostek, maka selisih biaya
pengobatan tersebut akan dibebankan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pertanggungan oleh Perusahaan tanpa mengurangi plafon karyawan, jika
penyakit akibat kerja disebabkan oleh kelalaian Perusahaan;
b. Pertanggungan oleh karyawan bersangkutan melalui pemotongan terhadap
plafon rawat jalan dan/atau rawat inapnya (apabila harus dirawat inap), jika
penyakit akibat kerja disebabkan oleh kelalaian karyawan bersangkutan.
9. Proses penyembuhan sebagai upaya mengembalikan kondisi karyawan yang
mengalami penyakit akibat kerja kepada kondisinya yang prima akan dipantau secara
berkala sesuai kebutuhan oleh Unit SDM.
10. Untuk karyawan bagian Radiologi mendapatkan tunjangan radiasi.

IX. VAKSINASI HEPATITIS-B


1. Jenis pemeriksaan HBsAg dan anti-HBsAg merupakan bagian dari pemeriksaan
kesehatan pra-karyawan (LIHAT Kebijakan Seleksi Karyawan) dan berkala karyawan.
2. Jenis pemeriksaan HBsAg dan anti-HBsAg diberikan kepada karyawan pada
Departemen/Unit dengan potensi terpapar penyakit Hepatitis yang disesuaikan
dengan rekomendasi Komite K3 Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera.
3. Vaksinasi Hepatitis-B wajib diberikan kepada karyawan dengan hasil HBsAg dan anti-
HBsAg yang menunjukkan hasil (-) negative.
4. Biaya yang timbul atas vaksinasi Hepatitis-B ini tidak mengurangi plafon biaya rawat
jalan karyawan dan menjadi beban biaya Unit SDM.

X. ORIENTASI
1. Semua karyawan baru / karyawan magang / karyawan outsourcing harus mengikuti
orientasi pada saat hari pertama masuk kerja.
2. Program orientasi dibagi dalam tiga tahap :
2.1 Orientasi Umum
a. Dilakukan minimal 1 (satu) bulan sekali diminggu pertama;
b. Dikoordinir oleh Unit Diklat Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera;
c. Diperuntukkan bagi semua karyawan baru;
d. Penilaian dilakukan melalui pre-test dan post-test oleh Unit Diklat Rumah
Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera Jumlah kehadiran yang
dipersyaratkan adalah 100% (seratus persen). Jika kehadiran kurang dari
standar, maka diwajibkan untuk menghadiri jadwal orientasi yang belum
diikuti sebelumnya;
e. Ambang batas nilai kelulusan adalah 70 (tujuh puluh).
Halaman 5 dari 22
2.2 Orientasi Departemen
a. Durasi berdasarkan ketetapan waktu yang telah dituangkan dalam
program orientasi Departemen terkait dengan maksimal waktu selama 1
(satu) minggu;
b. Dikoordinir oleh pembimbing yang ditunjuk oleh Departemen terkait;
c. Diperuntukkan bagi karyawan dan Dokter Spesialis baru maupun
karyawan yang menempati posisi baru di dalam Rumah Sakit;
d. Selama periode orientasi ini, peserta orientasi tidak diperkenankan untuk
menjalankan tugasnya sesuai dengan yang tercantum dalam uraian tugas
yang bersangkutan maupun memberikan pelayanan langsung;

2.3 Penilaian dilakukan pada akhir periode orientasi oleh pembimbing dengan
menggunakan panduan penilaian yang disediakan oleh Unit Diklat Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera Orientasi Unit Kerja
a. Durasi berdasarkan ketetapan waktu yang telah dituangkan dalam
program orientasi Unit terkait dengan maksimal waktu selama 10
(sepuluh) minggu setelah diselesaikannya Orientasi Departemen;
b. Dikoordinir oleh pembimbing yang ditunjuk oleh Unit terkait;
c. Diperuntukkan bagi karyawan baru maupun karyawan yang menempati
posisi baru di dalam Rumah Sakit;
d. Selama periode orientasi ini, peserta orientasi akan dibimbing dan
didamping sepanjang waktu kerja oleh pembimbing yang ditunjuk oleh
Unit terkait;
3. Penilaian dilakukan pada akhir periode orientasi oleh pembimbing dengan
menggunakan panduan penilaian yang disediakan oleh Unit Diklat Rumah Sakit Ibu
Dan Anak Bunda Sejahtera Orientasi Umum bagi tenaga magang dilakukan terpisah
dan diberikan oleh pembimbing yang ditunjuk oleh Perusahaan dengan materi yang
telah disetujui oleh Unit Diklat Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera.
4. Orientasi Umum bagi tenaga outsourcing dilakukan terpisah dan diberikan oleh
penanggung jawab Perusahaan rekanan dengan materi yang telah disetujui oleh Unit
Diklat Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera
5. Hasil penilaian dari keseluruhan tahap orientasi di atas akan menjadi salah satu
faktor pertimbangan kelanjutan masa kerja (LIHAT Kebijakan Penilaian Kinerja).
6. Sertifikat akan diberikan bagi para peserta orientasi yang telah lulus keseluruhan
tahap orientasi.

Halaman 6 dari 22
XI. PENCATATAN WAKTU KERJA, DATA KEHADIRAN, DAN CUTI KARYAWAN
1. Waktu kerja disesuaikan dengan waktu operasional masing-masing Unit dan diatur
oleh Pimpinan Departemen masing-masing.
2. Pada saat datang dan pulang kerja, setiap karyawan diwajibkan untuk mencatatkan
sendiri kehadirannya dengan menggunakan mesin finger print yang berada di lantai
basement.
3. Apabila absensi tidak terdeteksi oleh mesin finger print, maka karyawan harus
memberikan surat pernyataan kehadirannya ditanda tangani oleh atasannya.
4. Apabila terjadi kerusakan pada mesin finger print sehingga tidak dapat berfungsi,
maka SDM akan memberlakukan absensi manual.
5. Surat Tugas akan diberikan kepada karyawan yang :
Akan menghadiri program pendidikan atau pelatiha yang diselenggarakan oleh pihak
luar yang ditunjuk perusahaan
6. Karyawan yang mengikuti program pendidikan atau pelatihan akan mendapatkan
uang transport yang mengacu kepada ketentuan terpisah..
7. Jika karyawan tidak masuk kerja dengan alasan apapun, maka karyawan wajib
menginformasikan ketidakhadirannya segera sebelum jam kerja dimulai kepada Unit
SDM dan/atau atasan langsungnya, dan pada hari pertama kehadiran segera
mengumpulkan dokumen terkait ketidakhadirannya tersebut kepada Unit SDM.
8. Istilah-istilah pada data kehadiran :
8.1. T : Cuti Tahunan
a. Hak Cuti Tahunan seorang karyawan baru akan terbit setelah yang
bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan tanpa terputus
sejumlah bulan kerja pada tahun sebelumnya. Hak Cuti Tahunan
berikutnya akan terbit setiap tanggal 1 (satu) Januari sejumlah 12 (dua
belas) hari.
b. Saldo pada tahun berjalan tidak dapat diakumulasikan dengan sisa cuti
tahun sebelumnya dengan batas maksimal sejumlah 24 (dua puluh
empat) hari.
c. Saldo yang melebihi batas maksimal akan dihanguskan secara otomatis
terkecuali kelebihan saldo tersebut disebabkan oleh kepentingan
Perusahaan atas dasar dokumen pendukung.
d. Pengajuan diterima oleh Unit SDM paling lambat 7 (tujuh) hari kalender
sebelum pengambilan cuti.
e. Karyawan yang belum mempunyai hak Cuti Tahunan atau sudah habis
haknya tidak diperkenankan untuk mengambil hutang cuti.
8.2. H2 : Cuti Melahirkan/Keguguran
a. Merupakan hak dari karyawan wanita di dalam Perusahaan.
b. Hak Cuti Melahirkan selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya
melahirkan dan 1,5 (satu setengah) bulan setelah melahirkan menurut
perhitungan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Ibu

Halaman 7 dari 22
Dan Anak Bunda Sejahtera.
c. Karyawan wanita yang mengalami keguguran kandungan berhak
memperoleh istirahat dengan jumlah hari yang disesuaikan dengan surat
keterangan dari Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera, maksimal selama 1,5 (satu setengah)
bulan.
d. Berhak mendapatkan penghasilan tetap secara penuh dan penghasilan
tidak tetap yang disesuaikan dengan jumlah ketidakhadiran.

8.3. H3 : Cuti Sakit Berkepanjangan


a. Merupakan hak dari karyawan yang didiagnosa mengalami gangguan
kesehatan dan memerlukan istirahat total untuk menghindari ancaman
terhadap jiwa karyawan.
b. Diagnosa terhadap gangguan kesehatan dan jumlah hari istirahat yang
dibutuhkan karyawan tersebut diberikan oleh Dokter Spesialis terkait
Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera.
c. Selama cuti, karyawan berhak mendapatkan penghasilan tetap dengan
ketentuan sebagai berikut :
- 4 (empat) bulan pertama = 100% dari upah
- 4 (empat) bulan kedua = 75% dari upah
- 4 (empat) bulan ketiga = 50% dari upah
Bulan selanjutnya hingga terdapat keputusan
- peninjauan hubungan kerja oleh Direktur = 25% dari upah.
d. Berhak mendapatkan penghasilan tidak tetap yang disesuaikan dengan
jumlah ketidakhadiran.
8.4. P1 : Ijin Pribadi
a. Diberikan bagi karyawan yang belum memiliki atau telah menghabiskan
hak Cuti Tahunannya.
b. Pengambilan maksimal sejumlah 2 (dua) hari dalam 1 (satu) bulan dan 12
(dua belas) hari dalam 1 (satu) tahun.
c. Penghasilan tetap dan tidak tetap karyawan bersangkutan akan
dipotongkan secara proporsional sejumlah hari ketidakhadiran.
d. Jika dalam sebulan dan/atau setahun jumlah pengambilan melebihi
ketentuan maksimal maka akan dikenakan sanksi dengan Surat
Peringatan.
8.5. P3 : Ijin Urusan Keluarga
a. Diberikan kepada karyawan untuk kepentingan sebagai berikut :
- Pernikahan Pertama Karyawan 3 hari kerja
- Pernikahan Anak Karyawan 2 hari kerja
- Khitanan Anak Karyawan 2 hari kerja
Halaman 8 dari 22
- Pembaptisan Anak Karyawan 2 hari kerja
- Kelahiran Anak Karyawan 2 hari kerja
- Keguguran Kandungan Istri Karyawan 2 hari kerja
Suami/Istri, orangtua/mertua, anak, menantu,
- 3 hari kerja
saudara kandung dari karyawan meninggal dunia
Anggota keluarga dalam satu rumah dari
- 1 hari kerja
karyawan meninggal dunia
b. Berhak mendapatkan penghasilan tetap secara penuh dan penghasilan
tidak tetap yang disesuaikan dengan jumlah ketidakhadiran.
8.6. P4 : Ijin Urusan Negara/Ziarah Agama
a. Diberikan ketika karyawan telah bekerja minimal 3 (tiga) tahun tanpa
terputus, sejumlah maksimal 30 (tiga puluh) hari berturut-turut dan
hanya sekali selama masa kerja.
b. Cuti diajukan paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya dan dilengkapi
dengan dokumen pendukung.
c. Berhak mendapatkan penghasilan tetap secara penuh dan penghasilan
tidak tetap yang disesuaikan dengan jumlah ketidakhadiran.
8.7. P5 : Ijin Bencana Alam
a. Pada hari pertama kehadiran segera mengumpulkan surat keterangan
bencana alam yang telah ditandatangani oleh Ketua RT dan Ketua RW
setempat kepada Unit SDM.
b. Berhak mendapatkan penghasilan tetap secara penuh dan penghasilan
tidak tetap yang disesuaikan dengan jumlah ketidakhadiran.
8.8. S1 : Sakit Rawat Jalan
a. Diberikan dengan jumlah hari yang disesuaikan dengan surat keterangan
sakit dari Dokter Rumah Sakit Metro Hospitals Cikarang yang memeriksa.
b. Jika surat keterangan sakit dikeluarkan oleh Dokter di luar Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera, maka karyawan wajib meminta
persetujuan dari Dokter Umum Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda
Sejahtera pada surat keterangan sakit sebelum surat diserahkan kepada
Unit SDM. Jumlah hari yang diberikan adalah maksimal 1 (satu) hari.
c. Berhak mendapatkan penghasilan tetap secara penuh dan penghasilan
tidak tetap yang disesuaikan dengan jumlah ketidakhadiran.
8.9. S2 : Sakit Rawat Inap
a. Diberikan jika disertai surat keterangan rawat inap dari Dokter Rumah
Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera yang memeriksa.
b. Jika surat keterangan rawat inap dikeluarkan oleh Dokter di luar Rumah
Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera, maka karyawan wajib meminta
persetujuan dari Dokter terkait dari Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda
Sejahtera pada surat keterangan rawat inap sebelum surat diserahkan
Halaman 9 dari 22
kepada Unit SDM.
c. Berhak mendapatkan penghasilan tetap secara penuh dan penghasilan
tidak tetap yang disesuaikan dengan jumlah ketidakhadiran.
8.10. S3 : Sakit Kecelakaan Kerja
a. Diberikan jika disertai surat keterangan sakit atau rawat inap Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera yang memeriksa.
b. Jika surat keterangan sakit atau rawat inap dikeluarkan oleh Dokter di
luar Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera, maka karyawan wajib
meminta persetujuan dari Dokter Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda
Sejahtera pada surat keterangan pada hari pertama kehadiran karyawan
sebelum surat diserahkan kepada Unit SDM.
c. Berhak mendapatkan penghasilan tetap dan penghasilan tidak tetap yang
disesuaikan dengan jumlah ketidakhadiran.
8.11. DL : Datang Lambat
a. Jika karyawan mencatatkan kedatangannya melewati awal waktu kerja
yang telah ditentukan sebelumnya oleh Perusahaan.
b. Jika dalam 1 (satu) bulan karyawan datang terlambat tanpa ijin tertulis
dari atasan langsung lebih dari 5 (lima) kejadian maka akan dikenakan
sanksi berupa Surat Teguran;
c. Jika dalam 1 (satu) bulan karyawan datang terlambat tanpa ijin tertulis
dari atasan langsung lebih dari 10 (sepuluh) kejadian maka akan
dikenakan sanksi berupa Surat Peringatan Pertama (SP1).
8.12. PC : Pulang Cepat
a. Jika karyawan mencatatkan kepulangannya sebelum akhir waktu kerja
yang telah ditentukan sebelumnya oleh Perusahaan.
b. Jika dalam 1 (satu) bulan karyawan pulang cepat tanpa ijin tertulis dari
atasan langsung lebih dari 5 (lima) kejadian maka akan dikenakan sanksi
berupa Surat Teguran;
c. Jika dalam 1 (satu) bulan karyawan pulang cepat tanpa ijin tertulis dari
atasan langsung lebih dari 10 (sepuluh) kejadian maka akan dikenakan
sanksi berupa Surat Peringatan Pertama (SP1).
8.13. LC : Lupa Catat
a. Kondisi dimana karyawan lupa mencatatkan kehadirannya pada saat
masuk kerja atau pulang kerja, namun bukan keduanya sekaligus.
b. Jika dalam 1 (satu) bulan terdapat 4 (empat) kejadian, maka karyawan
akan dikenakan sanksi berupa Surat Teguran;
c. Jika dalam 1 (satu) bulan terdapat lebih dari 6 (enam) kejadian, maka
karyawan akan dikenakan sanksi berupa Surat Peringatan Pertama (SP1).
8.14. M : Mangkir
a. Jika karyawan tidak hadir tanpa pemberitahuan lisan maupun tertulis
kepada atasan langsung dan Unit SDM.

Halaman 10 dari 22
b. Surat Peringatan Pertama (SP I) akan diberikan bagi karyawan yang
dikategorikan Mangkir selama 1 (satu) hari kerja;
c. Surat Peringatan Kedua (SP II) akan diberikan bagi karyawan yang
dikategorikan Mangkir selama 2 (dua) hari kerja berturut-turut;
d. Surat Peringatan Ketiga (SP III) akan diberikan bagi karyawan yang
dikategorikan Mangkir selama 3 (tiga) hari kerja berturut-turut.
8.15. UL : Cuti di Luar Tanggungan
a. Diberikan kepada karyawan dengan alasan :
- Merawat anggota keluarga (suami/istri/anak/orangtua) yang
sedang sakit berkepanjangan;
- Alasan lain yang butuh penanganan berkepanjangan dan telah
disetujui oleh atasan langsung, HDR Supervisor, dan Direktur
Rumah Sakit.
b. Diberikan selama minimal 1 (satu) bulan dan maksimal 3 (tiga) bulan
dengan persyaratan sebagai berikut :
- Status karyawan tetap;
- Hak cuti tahunan telah habis;
- Masa kerja minimal 3 (tiga) tahun tanpa terputus;
- Selama 2 (dua) tahun terakhir tidak pernah mangkir;
- Selama 2 (dua) tahun terakhir tidak pernah mendapat surat
peringatan.
c. Selama pengambilan cuti, karyawan tidak berhak untuk mendapatkan
penghasilan tetap dan penghasilan tidak tetap.
8.16. Lepas Malam
a. Hak istirahat di luar hari libur bagi karyawan pada unit kerja yang
menuntut pelayanan 24 (dua puluh empat) jam dalam sehari dan 7
(tujuh) hari dalam seminggu.
b. Diberikan setelah karyawan menjalankan tugas malam selama 2 (dua)
malam berturut-turut.
c. Tidak diberikan bagi karyawan yang mengambil cuti atau ijin pada salah
satu hari dimana karyawan bersangkutan terjadwalkan untuk bertugas
malam.

XII. KARTU IDENTITAS KARYAWAN (ID CARD)


1. Pada saat karyawan baru masuk, Kabid SDM mengambil foto karyawan baru.
2. SDM Supervisor mencetak ID Card karyawan baru tersebut sesuai dengan NIK dan
Departmennya.
3. SDM Supervisor Menyerahkan ID Card ke karyawan baru dan mengisi bukti terimanya
di SDM.

Halaman 11 dari 22
4. Jika Kartu Identitas Karyawan (ID Card) rusak atau hilang, maka karyawan wajib
mengisi formulir pelaporan yang telah disediakan di Unit SDM dan akan dikenakan
biaya administrasi sejumlah Rp 50.000,00 (Lima Puluh Ribu Rupiah).

XIII. SERAGAM KARYAWAN


1. Setiap karyawan wajib mengenakan seragam pada saat bertugas.
2. Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera berhak menentukan desain seragam.
3. Karyawan akan menerima masing-masing 2 (dua) stel seragam.
4. Karyawan tidak diijinkan untuk mengubah, mengurangi atau menambah desain
seragam yang telah ditentukan.
5. Karyawan wajib menjaga dan mempertahankan seragam agar selalu terlihat rapih
pada saat dia bertugas.
6. Karyawan tidak dibenarkan untuk mengenakan seragam diluar jam bertugas atau
untuk kepentingan pribadi atau untuk dipinjamkan kepada pihak lain tanpa
sepengetahuan Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera.
7. Apabila pakaian seragam hilang atau rusak atau kekecilan sebelum waktu
penggantian, maka biaya penggantian akan menjadi tanggungan karyawan
bersangkutan.
8. Apabila karyawan berhenti bekerja kurang dari 1 (satu) tahun, maka karyawan
bersangkutan wajib mengembalikan biaya pembuatan seragam tersebut dan
menyerahkan seragamnya kepada SDM.
9. Seragam akan diganti setiap 2 tahun.
10. Apabila karyawan berhenti bekerja, maka karyawan bersangkutan wajib
mengembalikan seragam lengkap kepada SDM .

XIV. MAKAN KARYAWAN


1. Rumah Sakit menyediakan makan di kantin bagi Karyawan yang bekerja di setiap
shiftnya (termasuk dokter, tidak termasuk outsourcing).
2. Penyediaan makan dilakukan oleh Unit Gizi.
3. Jam Pelayanan Makan Karyawan adalah sebagai berikut:
a. Makan Siang Pukul 12.00 WIB – 13.00 WIB
b. Makan Sore Pukul 18.00 WIB – 19.00 WIB
c. Makan Tengah Malam Pukul 22.00 WIB – 23.00 WIB
4. Karyawan yang bertugas pada waktu jam makan sehingga terpaksa makan diluar
kantor dapat reimbursement sebesar Rp. 10.000,- dengan melampirkan bukti rekap
dinas luar kantor.
5. Makanan terdiri dari : nasi, sayur, lauk utama (ayam, telur, daging, ikan), lauk
tambahan (tempe, tahu, bakwan, dll), makanan penutup (buah, minuman, rujak
buah, asinan, dll). Untuk malam hari disediakan makanan tambahan berupa susu /
roti / telur rebus / juice / buah segar.

Halaman 12 dari 22
6. Extra fooding diberikan hanya untuk unit Radiologi berupa : susu / telur rebus.
7. Peralatan makan milik kantin tidak boleh dibawa keluar.

XV. LOKER KARYAWAN


1. Demi menjaga keamanan dan ketertiban tempat kerja maka Karyawan dilarang
membawa barang pribadi ke tempat tugas (station work).
2. Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera menyediakan loker untuk Karyawan
menyimpan barang pribadi
3. Karyawan tidak diperkenankan untuk menyimpan barang berharga, benda tajam
maupun obat-obatan terlarang di dalam loker.
4. Manajemen berhak untuk sewaktu-waktu melakukan pemeriksaan. Apabila ditemui
barang-barang yang bukan miliknya, maka karyawan ybs dapat dikenai sanksi.

XVI. PERTANGGUNGAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN KARYAWAN DAN KELUARGA


1. Fasilitas pertanggungan dan potongan biaya pelayanan kesehatan berupa BPJS
Kesehatan berlaku bagi :
a. Karyawan;
b. Karyawati;
c. Istri sah karyawan;
d. Anak pertama dan kedua dari karyawan sampai dengan usia 21 (dua puluh
satu) tahun dan/atau belum menikah dan/atau belum berpenghasilan.
2. karyawan harus menyerahkan kartu keluarga untuk keperluan pendaftaran di BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
3. Fasilitas potongan biaya pelayanan kesehatan berlaku bagi :
a. Orang tua Kandung;
b. Mertua;
c. Suami dan Anak dari karyawati

XVII. PENILAIAN KINERJA


1. Penilaian kinerja Dokter Spesialis dikoordinir oleh Departemen Pelayanan Medis
bekerjasama dengan Komite Medis.
2. Penilaian kinerja karyawan dikoordinir oleh Unit SDM dengan melibatkan atasan
langsung serta Pimpinan Departemen dari karyawan terkait.
3. Penilaian kinerja dilakukan dengan adil, jujur, dan obyektif berdasarkan indikator
penilaian yang terukur dan transparan.
4. Karyawan dengan hasil penilaian di bawah kategori “BAIK” akan diberikan upaya
pembinaan yang tercatat dan relevan untuk peningkatan kinerjanya seperti
pelatihan, lokakarya, dll.
5. Penilaian kinerja terpisah yang dilakukan kepala unit pada kegiatan peningkatan
mutu rumah sakit dibuat dalam bentuk raport masing-masing karyawan dalam
kepatuhan mengikuti regulasi dan asuhan masing-masing profesi.

Halaman 13 dari 22
6. Jenis Penilaian Kinerja yang dilakukan di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera
terdiri dari:
5.1. Penilaian Masa Orientasi (LIHAT Kebijakan Orientasi).
5.2. Penilaian Kinerja Karyawan Kontrak (6 bulan dan 12 bulan) :
a. Dilakukan penilaian 6 (enam) minggu sebelum akhir kontrak.
b. Hasil penilaian diinformasikan kepada karyawan paling lambat 1 (satu)
bulan sebelum akhir kontrak.
c. Kriteria pengangkatan karyawan tetap sebagai berikut :
- Terverifikasinya latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja
terakhir (jika ada) karyawan (LIHAT Kebijakan Seleksi Calon
Karyawan);
- Lulus Masa Orientasi (LIHAT Kebijakan Orientasi);
- Hasil penilaian kinerja dengan kategori minimal “BAIK”.
a. Jika karyawan mendapatkan hasil penilaian dengan kategori “CUKUP”
pada akhir masa kontrak pertama, maka akan ditawarkan kontrak
perpanjangan dengan durasi yang sama dengan kontrak sebelumnya
sebagai kesempatan perbaikan kinerja bagi karyawan terkait.
b. Jika tidak terdapat peningkatan kinerja di akhir masa kontrak kedua,
maka masa kerja karyawan tidak akan diteruskan.
c. Jika karyawan mendapatkan hasil penilaian dengan kategori “KURANG”
pada akhir masa kontrak pertama, maka masa kerja karyawan tidak akan
diteruskan.

5.3. Penilaian Kinerja Tahunan :


a. Dilakukan secara periodik 6 (enam) bulan sekali, dengan periode penilaian
: Januari hingga Juni dan Juli hingga Desember pada tahun berjalan.
b. Form Penilaian Kinerja akan dibagikan ke seluruh Pimpinan Unit Kerja
pada tanggal 1 Mei setiap tahunnya, dan dikembalikan kepada Unit SDM
paling lambat tanggal 1 November tahun berjalan.
c. Keterlambatan pengembalian Form Penilaian Kinerja akan berakibat
mundurnya tanggal penyesuaian gaji bagi karyawan terkait.
d. Jika karyawan mendapatkan kategori penilaian “CUKUP” selama 2 (dua)
tahun berturut-turut, maka karyawan bersangkutan akan diberikan Surat
Peringatan Tiga.
e. Jika karyawan pada posisi staf mendapatkan kategori penilaian “CUKUP”
selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, maka terhadap karyawan terkait
akan dilakukan pemutusan hubungan kerja.
f. Jika karyawan pada posisi yang memiliki bawahan mendapatkan kategori
penilaian “CUKUP” selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, maka terhadap
karyawan terkait akan dilakukan demosi/penurunan jabatan 1 (satu)
tingkat (LIHAT Kebijakan Demosi).

Halaman 14 dari 22
g. Hak karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja yang
disebabkan alasan di atas akan mengacu pada ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

XVIII. PROMOSI
1. Perusahaan berwenang untuk mengangkat karyawan ke suatu tingkat atau jabatan
yang lebih tinggi dan karyawan tersebut berhak memperoleh kenaikan upah sesuai
dengan jabatannya.
2. Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk dipromosikan dengan
mempertimbangkan kekosongan jabatan yang lebih tinggi dan kemampuan karyawan
untuk menduduki jabatan tersebut serta rekomendasi dari atasan.
3. Kemampuan karyawan dinilai melalui Penilaian Kinerja Tahunan, dimana hasil
minimal yang dipersyaratkan adalah kategori “BAIK”.

XIX. MUTASI
1. Mutasi dapat dilakukan atas usul atasan ataupun pengajuan pribadi yang telah
disetujui oleh Perusahaan.
2. Mutasi tidak mengubah hak-hak karyawan.
3. Mutasi dapat dilakukan dengan alasan :
a. Bertambah atau berkurangnya suatu pekerjaan di dalam Perusahaan;
b. Pemberian kesempatan kepada karyawan untuk meningkatkan keahliannya;
c. Terdapat perubahan struktur organisasi.
4. Selama proses mutasi masih berjalan, maka karyawan wajib tetap melaksanakan
kewajibannya pada Unit asalnya.

XX. DEMOSI
1. Demosi dapat dilakukan dengan alasan :
a. Melakukan pelanggaran Peraturan Perusahaan dan peraturan perundangan
yang berlaku; atau
b. Dianggap tidak mampu untuk menduduki jabatan tertentu (LIHAT Kebijakan
Penilaian Kinerja); atau
c. Terdapat perubahan terhadap struktur organisasi.
2. Hak-hak karyawan setelah demosi akan ditinjau ulang oleh Perusahaan.

Halaman 15 dari 22
XXI. PEMBINAAN
1. Upaya menindaklanjuti pelanggaran karyawan terhadap ketentuan perundangan
yang berlaku, Peraturan Perusahaan, Kebijakan Departemen, maupun Standar
Prosedur Operasional yang terjadi akibat ketidaksengajaan maupun kelalaian
karyawan yang dapat merugikan dan/atau mengancam keselamatan pasien, rekan
kerja, maupun diri karyawan terkait.
2. Bertujuan untuk mengembalikan kinerja optimal karyawan terkait.
3. Pembinaan dilakukan oleh Unit SDM atas dasar keterangan dan data-data yang
sebelumnya terkumpul dari Pimpinan Departemen terkait, Komite Mutu, Komite lain
yang terkait, serta para pihak yang terlibat.
4. Bentuk dan masa berlaku sanksi diatur dalam Peraturan Perusahaan.

XXII. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


1. Setiap karyawan mendapat kesempatan yang sama dalam pengembangan
pengetahuan, ketrampilan, sikap mental, cara berpikir, dan kedisiplinan.
2. Pendidikan dan pelatihan disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan jabatan
karyawan serta penilaian dan masukan yang diperoleh dari Pimpinan Departemen
terkait, Komite Mutu, Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit serta komite-komite
terkait lainnya dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan Rumah Sakit.
3. Program pendidikan dan pelatihan telah direncanakan sebelumnya dalam Rencana
Kerja Anggaran yang telah disetujui oleh Direktur.
4. Setiap karyawan wajib mengikuti pelatihan minimal 20 jam per tahun.
5. Setiap karyawan wajib mengikuti seluruh program pendidikan dan pelatihan yang
telah dijadwalkan bagi karyawan tersebut oleh Perusahaan.
6. Program pendidikan dan pelatihan dilaksanakan oleh Unit Diklat Rumah Sakit Ibu Dan
Anak Bunda Sejahtera dan/atau pihak luar yang ditunjuk oleh Rumah Sakit.
7. Program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh Unit Diklat Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera dan wajib diikuti oleh setiap karyawan adalah :
a. Bantuan Hidup Dasar; dan
b. Penanggulangan Kedaruratan (Kebakaran, Gempa Bumi, dan Evakuasi).
8. Program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh pihak luar yang ditunjuk
oleh Rumah Sakit harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Usulan pendidikan formal dan/atau pelatihan bagi Dokter Spesialis, Supervisor,
Manajer, Direktur, dan staf yang menggunakan biaya tertentu (diatur dalam
ketentuan terpisah) harus mendapatkan persetujuan dari Corporate;
b. Usulan pendidikan atau pelatihan bagi karyawan harus mendapatkan
persetujuan dari Manajer Departemen terkait, SDM Supervisor, dan Direktur;
c. Untuk program pendidikan atau pelatihan yang belum diperhitungkan
sebelumnya dalam anggaran kerja, karyawan wajib menyerahkan Formulir
Pelatihan Eksternal yang disertai brosur terkait ke Unit Diklat Rumah Sakit

Halaman 16 dari 22
paling lambat 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan pendidikan atau pelatihan
tersebut;
d. Sebelum mengikuti pendidikan atau pelatihan dengan biaya tertentu, karyawan
wajib menandatangani Perjanjian Pelatihan dengan Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Bunda Sejahtera;
e. Karyawan wajib meminta bukti/kwitansi pembayaran pelatihan kepada panitia
penyelengara untuk diserahkan ke Unit Diklat Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda
Sejahtera;
f. Setiap karyawan yang telah mengikuti pendidikan atau pelatihan dengan pihak
luar wajib membagikan ilmu dan pengetahuan yang didapatnya kepada rekan-
rekannya melalui wadah yang dikoordinir bersama Unit Diklat Rumah Sakit Ibu
Dan Anak Bunda Sejahtera.
g. Karyawan bersedia menjalankan ikatan dinas setelah pelatihan. Adapun
Lamanya Ikatan Dinas sbb :

1. Ikatan Dinas untuk pelatihan dalam negeri (ditentukan berdasarkan


besarnya biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit dengan perhitungan
biaya pelatihan, tiket perjaanan, uang transport dan biaya lainnya)
Biaya Training Lama Ikatan Dinas
< 1.000.000 0 tahun
1.000.000 – 2.999.999 6 bulan
3.000.000 – 5.999.999 1 tahun
6.000.000 – 9.999.999 2 tahun
10.000.000 – 15. 999.999 3 tahun
16.000.000- 20.999.999 3 tahun
21.000.000 – 39.999.999 4 tahun
40.00.0 – 60.000.000 5 tahun

2. Ikatan Dinas untuk pelatihan luar negeri (ditentukan berdasarkan


besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan di luar negeri dengan
memperhitungan biaya pelatihan, tiket perjaanan, uang transport dan
biaya lainnya)
Biaya Training Lama Ikatan Dinas
< 2.000.000 0 tahun
2.000.000 – 7.999.999 6 bulan
8.000.000 – 12.999.999 1 tahun
13.000.000 – 17.999.999 1 tahun 6 bulan
18.000.000 – 22. 999.999 2 tahun
23.000.000- 27.999.999 2 tahun 6 bulan
28.000.000 – 32.999.999 3 tahun
Halaman 17 dari 22
33.000.000 -37.999.999 3 tahun 6 bulan
38.000.000 – 42.999.999 4 tahun
43.000.000 – 49. 999.999 4 Tahun 6 bulan
< 50.000.000 5 Tahun

a. Ikatan dinas dibuat dalam 2 (dua) rangkap dan bermaterai.


b. Apabila karyawan tidak menyelesaikan ikatan dinas akan dikenakan pinalti
sebesar 3 (tiga) kali biaya yang telah dikeluarkan oleh Rumah Sakit Ibu Dan
Anak Bunda Sejahtera.

XXIII. MAGANG
1. Rumah sakit memberikan waktu dan tempat untuk membantu dunia pendidikan
mempersiapkan mahasiswanya mengenal dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Rumah Sakit hanya memberikan kesempatan magang pada mahasiswa dari
Sekolah/Universitas yang telah memiliki Perjanjian Kerjasama.
3. Peserta magang adalah mahasiswa semester akhir atau yang baru lulus pendidikan.

XXIV. PERJALANAN DINAS


1. Khusus untuk kota tujuan meliputi Banten dan sekitarnya atau yang mempergunakan
perjalanan darat, maka Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera akan mengganti
biaya bensin, tol dan parkir selama perjalanan.
2. Pemesanan tiket pesawat dan hotel hanya diperkenankan dilakukan pada travel
agent yang telah ditunjuk oleh Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera kecuali
diputuskan lain.
3. Pemilihan akomodasi penginapan / hotel termasuk airlines ditentukan berdasarkan
golongan serta waktu penugasan dinas luar kota.
4. Pemberian fasilitas cuci pakaian (laundry) hanya diberikan kepada karyawan yang
melakukan perjalan dinas lebih dari 3 (tiga) hari.
5. Ketentuan cuci pakaian (laundry) hanya diperkenakan per harinya 2 (dua) potong
baju kerja yaitu atasan dan bawahan.
6. Karyawan yang ditugaskan pelatihan atau perjalanan dinas keluar kota lebih dari 30
(tiga puluh) hari akan diberikan fasilitas tunjangan penempatan luar kota yang
besarnya akan ditentukan berdasarkan golongan.
7. Pemberian fasilitas penginapan berupa hotel hanya diberikan kepada karyawan yang
melakukan pelatihan atau perjalanan dinas dengan jangka waktu maksimal 14 (empat
belas) hari.
8. Pemberian fasilitas tempat tinggal berupa indekost atau rumah tinggal sementara
hanya diberikan kepada karyawan yang melakukan pelatihan atau perjalanan dinas
lebih dari 14 (empat belas) hari.

Halaman 18 dari 22
9. Apabila terjadi kelebihan bagasi dikarenakan barang pribadi, maka biaya atas
kelebihan bagasi tersebut menjadi tanggungan pribadi.
10. Tunjangan Perjalanan Dinas besarannya seperti terlampir.
11. Jika frekuensi pemakaian transportasi tinggi dimungkinkan untuk sewa kendaraan.
12. Pertanggung jawaban segala pengeluaran yang dilakukan selama perjalan dinas,
wajib telah diselesaikan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah karyawan kembali
ke kantor.

XXV. KECELAKAAN KERJA KARYAWAN


1. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan
kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja
dan pulang ke rumah dari tempat kerja melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
2. Kategori Kecelakaan Kerja berdasarkan Keputusan Direksi PT. Jamsostek (Persero)
No. KEP/80/032008 tentang Petunjuk Teknis Penyelesaian Jaminan Kecelakaan Kerja,
Jaminan Hari Tua, dan Jaminan Kematian Program Jamsostek :
a. Kecelakaan di tempat kerja
Kecelakaan yang terjadi pada saat tenaga kerja melaksanakan aktivitas kerja di
tempat kerja.

b. Kecelakaan di luar tempat kerja


Kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan pergi dan pulang dari rumah menuju
tempat kerja melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui sejak berada di jalan
umum dan/atau ke tempat lain yang berhubungan dengan hubungan kerja.

c. Pada hari kerja


- Kecelakaan yang terjadi pada waktu melakukan pekerjaan atas tugas di
luar kota (di luar dari domisili Perusahaan) yang harus dibuktikan dengan
Surat Tugas;
- Kecelakaan yang terjadi pada waktu melalukan kerja lembur yang harus
dibuktikan dengan Surat Perintah Lembur.
d. Di luar waktu/jam kerja
- Kecelakaan yang terjadi pada waktu melaksanakan kegiatan olahraga
selama masa latihan dan pada saat pertandingan atas nama Perusahaan,
yang harus dibuktikan dengan Surat Tugas;
- Kecelakaan yang terjadi pada waktu mengikuti pendidikan atau pelatihan
yang merupakan tugas dari Perusahaan dan harus dibuktikan dengan
Surat Tugas;
- Kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan pulang-pergi dan pada saat
darmawisata/rekreasi yang dilakukan bersama dan/atau diketahui
Halaman 19 dari 22
Perusahaan sesuai dengan jadwal acara serta dilengkapi dengan daftar
nama peserta darmawisata;
- Kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan untuk memenuhi panggilan
tugas di saat karyawan sedang menjalankan cuti dan perjalanan kembali
untuk melaksanakan sisa cutinya;
- Kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan pulang-pergi bagi karyawan
yang setiap akhir pekan kembali ke rumah tempat tinggal yang
sebenarnya (untuk karyawan yang sehari-hari bertempat tinggal di rumah
kost/mess/asrama, dll).

3. Kecelakaan kerja yang terjadi wajib dilaporkan paling lambat 1x24 jam ke Unit SDM.
4. Pertanggungan biaya pengobatan bagi karyawan yang mengalami kecelakaan kerja
akan dibebankan ke dalam Program Jamsostek.
5. Pihak yang bertanggung jawab terhadap penyebab kecelakaan kerja karyawan akan
ditentukan oleh Unit SDM berdasarkan laporan hasil penyelidikan dari Komite K3
Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Sejahtera
6. Jika terjadi kelebihan biaya pengobatan dari yang telah ditanggung oleh Program
Jamsostek, maka selisih biaya pengobatan tersebut akan dibebankan dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Pertanggungan oleh Perusahaan tanpa mengurangi plafon karyawan, jika
kecelakaan kerja disebabkan oleh kelalaian Perusahaan;
b. Pertanggungan oleh karyawan bersangkutan melalui pemotongan terhadap
plafon rawat jalan dan/atau rawat inapnya (apabila harus dirawat inap), jika
kecelakaan kerja disebabkan oleh kelalaian karyawan bersangkutan.
7. Proses penyembuhan sebagai upaya mengembalikan kondisi karyawan yang
mengalami kecelakaan kerja kepada kondisinya yang prima akan dipantau secara
berkala sesuai kebutuhan oleh Unit SDM.

XXVI. PENGUPAHAN
1. Kategori pengupahan karyawan adalah sebagai berikut :
Pendapatan Tetap yang dibayarkan setiap akhir bulan, terkecuali jatuh pada hari
libur, maka akan dipindahkan ke tanggal perbankan terdekat;
2. Periode pengupahan adalah sebagai berikut :

TANGGAL JENIS PENDAPATAN

1 – 30/31 setiap bulannya Pendapatan Tetap

1 – 30/31 bulan sebelumnya Pendapatan Tidak Tetap (Tunjangan Jaga,


Lembur, pengurangan terhadap ketidakhadiran)

Halaman 20 dari 22
3. Pajak penghasilan pasal 21 adalah menjadi beban Karyawan pada setiap periode
pengupahan.
4. Iuran program BPJS bagi karyawan yang diikutsertakan oleh Perusahaan sebagai
berikut :

BPJS Ketenagakerjaan Perusahaan Karyawan


BPJS Ketenagakerjaan (JHT,JKK,JKM) 4.24% 2%
BPJS Ketenagakerjaan ( Jaminan
2% 1%
Pensiun)
BPJS Kesehatan 4% 1%

XXVII. TUNJANGAN HARI RAYA


1. Diberikan ke seluruh karyawan dengan masa kerja lebih dari 1 (satu) bulan sebelum
Hari Raya.
2. Diberikan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri.

XXVIII. LEMBUR
1. Merupakan perintah yang harus dijalankan oleh karyawan yang ditunjuk oleh atasan
minimal setingkat Koordinator.
2. Karyawan bertanggung jawab atas penyerahan Surat Perintah Lemburnya kepada
Unit SDM paling lambat tanggal 5 bulan berikut.
3. Upah lembur yang akan dibayarkan adalah (1/173) x Gaji Pokok.

XXIX. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)


1. Persyaratan pengunduran diri karyawan adalah sebagai berikut :
a. Mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis paling lambat 30
(tiga puluh) hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri;
b. Tidak mengambil cuti dalam periode 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal mulai
pengunduran diri;
c. Tidak terikat dalam ikatan dinas;
d. Melaksanakan hand over kepada pengganti atau yang ditunjuk atasannya
e. Tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal mulai pengunduran diri.
2. Pengunduran diri tanpa memenuhi salah satu atau keseluruhan persyaratan di atas
akan berakibat tidak dapat diterbitkannya Surat Referensi Kerja yang bersangkutan.
3. Pada hari kerja terakhir, karyawan wajib meminta tanda tangan para Kepala Bidang
atau Kepala Unit terkait pada Surat Bebas Tanggungan, yang meliputi :

Halaman 21 dari 22
a. Departemen dari karyawan bersangkutan;
b. Departemen Keuangan dan Akuntansi;
c. Departemen SDM & Umum;

d. Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi;


e. Departemen Pemasaran dan Humas (Unit Pendaftaran);

4. Jika karyawan belum menyelesaikan sirkulasi Surat Bebas Tanggungan, maka hak-hak
yang bersangkutan pada bulan kerja terakhir akan ditahan hingga terselesaikannya
sirkulasi tersebut.

Halaman 22 dari 22

Anda mungkin juga menyukai