Anda di halaman 1dari 1

Dimakruhkan ketika sholat menoleh menggunakan wajahnya dengan tanpa hajat,ada yang

mengatakan hukumnya haram, pendapat ini dipilih karena berdasar kepada hadist nabi. "Allah azza
wajalla masih menerima hambaNya yang shalat, selama ia tidak menoleh. Jika ia menoleh,
maka Allah akan berpaling darinya" Maka tidak makruh jika ada hajat. Seperti halnya tidak makruh
ketika hanya melirik.
Juga dimakruhkan ketika sholat menghadap semisal langit, dari setiap perkara yang
melalaikan sholat,seperti melihat baju yang terdapat motif. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan
imam bukhori "hendaknya kaum kaum yang mengarahkan pandanganya ke langit saat sholat
bertaubat atau pandanganya tidak akan kembali pada mereka ". beliau menguatkan ucapanya hingga
berkata: "hendaknya mereka berhenti memandang atau disambar pengelihatanya". Hal tersebut
dimakruhkan karena dapat menyacatkan khusyuk.
Kemakrukan yang selanjutnya adalah meludah ke depan ataupun ke kanan, ini ketika sholat
maupun diluar sholat, tidak makruh jika ke kiri, karena adanya hadist bukhori muslim " jika kamu
dalam keadaan sholat, maka kamu menghadap allah azza wa jalla, maka jangan meludah di antara
kedua tangan ( ke depan ) ataupun ke kanan, tapi ke kiri ataupun ke kaki kiri, atau baju bagian kiri"
hal itu yang lebih utama. Imam ibnu hajar berkata :"meludah ke kanan untuk menjauhkan dari mlaikat
kanan daripada yang kiri menunjukkan bahwa malaikat kanan lebih utama ". Jika nanti hanya pada
arah kiri terdapat seseorang maka boleh meludah ke kanan, hal itu dilakukanselagi tidak
memungkinkan mendongakkan kepala dan meludah tidak ke kanan ataupun ke kiri. Dan hokum
meludah di masjid adalah haram selagi bentuknya maih tetap kelika di tanah, beda halnya jika ketika
diludahkan, air ludah tersebut rusak sifatnya sebab air kumur.dan mengenai bagian selain langit langit
masjid. Pendapat tentang keharaman meludah ke langit langit masjid meskipun tidak mengenai
apapun ini jauh dari kebenaran. Dan tidak haram meludah kepada debu yang bukan termasuk waqaf
masjid dan bukan . tetapi haram disebabkan menjijikkan. Diwajibkan mengeluarkan naji dari
dalam masjid sesegera mungkin, meskipun di masjid tersebut terdapat petuga kebersihan,juga
diharamkan kencing,membawa sandal yang najis yang takut mengotori ke dalam masjid.dan
melempar bangkai kutu dan membunuhnya di situ. Adapun ketika dalam keadaan hidup menurut
imam nawawi hukumnya halal, menurut jawahir ini haram,dan diperjelas oleh ibnu yunus.
Dimakruhkan bekam,berteriak,bertransaksi, dan melakukan pekerjaan di dalam masjid. Dan
dimakruhkan dalam sholat membuka kepala dan pundak meskipun gamis bagian atas. Imam ghozali
berkata dalam kitab ihya' nya : "jika selendang orang yang sholat jatuh, maka tidak usah dikembalikan
kecuali ada udzur, seperti halnya imamah dan selainya.
.

Anda mungkin juga menyukai