Anda di halaman 1dari 4

ISTRI TIDAK MAU SHALAT JAMAAH DENGAN SUAMI

Rabu, 12/11/2008 10:13 WIB

Assalamualaikum wr. Wb,

Ustad saya mempunyai beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Istri saya tidak mau shalat berjamaah dan bermakmum pada saya. Saya telah berulang
kali memintanya tetapi selalu diabaikan tanpa alas an, bagaimana hukumnya?
2. Istri saya shalat tidak mengahadap ke arah kiblat dari tempat tinggal saya adalah 294
derajat tetapi istri saya shalatnya mengarah kurang dari 270 derajat (arah barat sedikit
kekiri). Jika kita benar-benar tidak tahu petunjuk (mencari tahu) arah kiblat (Kabah)
yang benar tentu hal demikian tidak jadi masalah karena timur dan barat adalah milik
Allah, mohon penjelesan yang dilakukan istri saya.

Alhamdulillah atas penjelasannya

Wassalamualaikum wr. Wb.

Bagus

Waalaikumssalam Wr. Wb.

Sholat berjamaah

Sunnah muakkadah bagi seorang laki-laki baligh dan berakal untuk melakukan sholat
berjamaah di masjid berdasarkan dalil-dalil berikut:

1. Sabda Rasulullah saw, Sholat berjamaah lebih utama dari sholat sendirian
sebanyak dua puluh tujuh derajat. (muttafaq alaihi)
2. Sabda Rasulullah saw, Sholat berjamaah adalah diantara sunnah petunjuk,
tidaklah meninggalkanya kecuali ia adalah munafiq. (HR Muslim)
3. Sabda Rasulullah saw, Tidaklah tiga orang yang berada di suatu kampong
atau desa yang tidak menunaikan sholat berjamaah disitu kecuali setan telah
menguasai diri mereka, maka hendaklah kalian tunaiakan sholat berjamaah.
Sesungguhnya seekor srigala akan memakan kambing yang menyendiri.
(HR. Abu Daud)

Namun diperbolehkan bagi mereka untuk tidak berjamaah masjid jika tidak mendapatkan
uzur, baik uzur yang ada pada dirinya, seperti; sakit, lumpuh, hanya memiliki satu kaki,
ataupun karena situasi yang tidak memungkinkan untuk mendatangimasjid seperti cuaca
yang sangat dingin, hujan lebat, jarak runah dengan masjid yang terlalu jauh dan sulit
dicapai, atau yang lainnya, sebagaimana hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan dari
Ibnu Umar bahwasanya dia melakukan adzan untuk sholat pada suatu malam yang
dingin, angin dan hujan kemudian diakhir adzannya dia mangucapkan, Sholatlah kalian
di kendaraan kalian, sholatlah kalian dikendaraan kalian. Kemudian dia mengatakan,
Sesungguhnya Rasulullah saw pernah memerintahkan muadzin apabila malam begitu
dingin atau hujan lebat dalam suatu perjalanan hendaklah ia menyebutkan sholatlah
kalian dikendaraan kalian. (HR. Muslim)

Adapun bagi kaum wanita, para ulama bersepakat bahwa mereka tidak dianjurkan untuk
melakukan sholat berjamaah di masjid, berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu
Umar dari Nabi saw bersabda, Jadikanlah sholat-sholat kalian diruma-rumah kalian dan
janganlah kalian menjadikannya kuburan. (HR Muslim)

Terkait dengan hadits tersebut diatas, jumhur ulama mengatakan, Akan tetapi ia adalah
sholat nafilah agar tidak terlihat oleh orang lain, sebagaiamana disebutkan oleh hadits
lain, Sholat yang paling utama adalah sholat seseorang di rumahnya kecuali yang
maktubah. Aku (Nawawi) mengatakan, Yang benar adalah sholat nafilah, hal ini
ditunjukkan oleh hadits-hadits yang ada didalam bab ini, dan tidak diperbolehkan hadits
ini ditujukan untuk sholat- sholt fardhu. Hadits ini menganjurkan untuk sholat nafilah di
rumah agar tidak terlihat dan menjauhkan dirinya dari riya, terlindung dari hal-hal yang
membatalkan sholat, menjadikan rumah lebih berkah dengannya, menurunkan
ketenangan dan malaikat didalamnya serta mengusir setan darinya sebagaimana
disebutkan didalam hadits lain, demikianlah makna dari hadits Rasulullah saw dalam
riwayat lain, Sesungguhnya Allah menjadikan didalam rumahnya kebaikan dikarenakan
sholat. (Shohih Muslim bi Syarhin Nawawi jus VI hal 96-97)

Dari penjelasan dan berbagai dalil yang disebutkan diatas nampak jelas bahwa seorang
laki-laki kalau tidak betul-betul memiliki uzur maka sangat dianjurkan untuk melakukan
sholat-sholat fardhunya berjamaah di masjid, sebaliknya dengan kaum wanita.

Dengan demikian kuantitas seorang laki-laki sholat berjmaah di rumah bersama keluarga
praktis jauh lebih sedikit dibandingkan sholatnya berjamaah di masjid dikarenakan uzur
tidaklah datang setiap saat atau waktu.

Kalaupun sholat itu memang terpaksa harus dilakukan di rumah maka cobalah ajak isteri
dan anak-anak untuk ikut berjmaah karena tentunya hal ini lebih utama daripada sholat
sendiri-sendiri. Jika isteri masih sulit diajak berjamaah maka cobalah berikan pengertian
akan keutamaan sholat berjamaah.

Menentukan arah kiblat

Para ulama telah bersepakat bahwa menghadap kiblat adalah syarat sahnya sholat
sebagaimana firman Allah swt, Dan darimana saja kamu (keluar), maka palingkanlah
wajahmu ke arah Masjidil Haram, dan dimana saja kamu (sekalian) berada, Maka
Palingkanlah wajahmu ke arahnya (QS. Al Baqoroh : 150) kecuali dalam dua keadaan
yang sangat mencekam (peperangan) dan sholat nafilah bagi orang yang melakukan
perjalanan diatas kendaraan.
Para ulama juga bersepakat bahwa siapa yang menyaksikan kabah dengan matanya
sendiri maka ia diwajibkan untuk menghadapkan sholatnya ke arah badan kabah dengan
penuh keyakinan. Adapun bagi orang yang tidak menyaksikan kabah sebagai sasaran /
target sholatnya berdasarkan hadits Rasulullah saw, Apa yang diantara timur dan barat
adalah kiblat. (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi) dari zhohir hadits ini, berarti bahwa antara
keduanya adalah kiblat. Seandainya setiap orang yang sholat diharuskan mengarahkannya
tepat mengenai badan kabah maka banyak orang yang sholatnya berada dalam suatu
barisan yang panjang dalam satu garis lurus tidaklah sah.. (al Fiqhul Islami wa Adillatuhu
juz 1 hal 758)

Dengan demikian sangat sulit bagi setiap orang yang sholat terutama bagi mereka yang
tidak menyaksikan kabah, terlebih lagi bagi kaum muslimin yang tinggal jauh dari
Makkah atau diluar negara Saudi Arabia untuk mengarahkan sholatnya betul-betul
mengenai badan kabah. Allah swt tidaklah membebankan hamba-hamba-Nya dengan
sesuatu yang mustahil namun Allah swt sangat memahami kekurangan dari hamba-
hamba-Nya.

Untuk itu hadits Rasulullah diatas, Apa yang diantara timur dan barat adalah kiblat.
(HR. Ibnu Majah dan Tarmidzi) adlah dalam rangka memberikan kemudahan bagi
hamba-hamba-Nya didalam melaksanakan sholat.

Jadi manakah arah kiblat yang betul-betul tepat, apakah 294 derajat atau yang kurang dari
270 derajat seperti - yang anda perselisihkan dengan isteri anda tidak perlu menjadi
permasalahan yang prinsip, karena Hanya Allah yang mengetahui berapa derajat
sebenarnya yang betu-betul mengenai badan kabah. Untuk itu, cukuplah bagi mereka
yang berada di tempat yang seperti ini hanya mengambil arah kiblat sebagai sasaran
sholatnya dan tidak harus ke badan kabah.

Sebagaimana Rasulullah saw saat berada di Madinah, tentunya sangat sulit bagi beliau
saw dan para sahabat untuk mengarahkan sholat-sholat mereka tepat mengenai badan
kabah, untuk itu Allah swt menurunkan ayatnya, Palingkanlah mukamu ke arah
Masjidil Haram, dan dimana saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke arahnya. (QS.
Al Baqoroh : 144). Jadi cukuplah menghadapkan sholatnya ke arah kiblat, yang boleh
jadi Allah Yang Maha Mengetahui jika betul-betul ditarik garis lurus mungkin tidak
mengenai badan kabah tetapi mengenai mihrobnya, atau tiang masjidnya. Apakah yang
seperti ini kemudian dianggap tidak sah?!!

Namun demikian para ulama mengharuskan bagi mereka untuk berijtihad atau
menggunakan segenap kemampuannya dalam mengarahkan sholatnya ke arah kabah
walaupun pada kenyataannya mungkin tidak persis mengenainya, sebagaimana firman
Allah swt, Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu
menghadap disitulah wajah Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha mengetahui. (QS. Al
Baqoroh : 115)
Sebelum dirinya berijtihad ada baiknya dia menanyakan terlebih dahlu kepada orang
yang dia percaya dan memiliki ilmu dalam menentukan arah kiblat , karena hal ini lebih
utama dari ijtihadnya. Jika memang orang seperti ini tidak ada, maka dia diharuskan
berijtihad dalam menentukan arahnya walaupun hanya sebatas berpatokan dengan
matahari, kutub, bintang atau yang lainnya yang mungkin bias dipakai sebagai tanda
untuk menentukan arah kiblat.

Wallahu Alam.

Anda mungkin juga menyukai