Anda di halaman 1dari 14

OLEH RAEHANUL BAHRAEN / DECEMBER 6TH, 2013 / ADAB, FIQH, MANHAJ

10 Alasan Kenapa Laki-Laki


Harus Shalat Berjamaah Di
Masjid
Tweet

Memang ada ikhtilaf ulama apakah Wajib Ain bagi laki-laki


hukumnya shalat berjamaah di masjid atau hukumnya sunnah
saja. Akan tetapi pendapat terkuat hukumnya wajib. Dengan
beberapa alasan berikut:

1. Allah yang langsung memerintahkan dalam al-Quran agar


shalat berjamaah.
Allah Taala berfirman,

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta


)orang-orang yang ruku. (Al-Baqarah: 43
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata,

} {


makna firman Allah rukulah beserta orang-orang yang ruku,
faidahnya yaitu tidaklah dilakukan kecuali bersama jamaah yang
]shalat dan bersama-sama.[1

2. saat-saat perang berkecamuk, tetap diperintahkan shalat


berjamaah. Maka apalagi suasana aman dan tentram. Dan ini
perintah langsung dari Allah dalam al-Quran
Allah Taala berfirman,


Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu)
lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka,
maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat)
besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka
(yang shalat bersamamu) sujud (telah menyempurnakan satu
rakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk
menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua
yang belum shalat, lalu shalatlah mereka denganmu. (An-Nisa
102)
Ibnu Mundzir rahimahullah berkata,

:
.
pada perintah Allah untuk tetap menegakkan shalat jamaah
ketika takut (perang) adalah dalil bahwa shalat berjamaah ketika
kondisi aman lebih wajib lagi.[2]

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah menjelaskan,

Ayat ini merupakan dalil yang sangat jelas bahwa shalat


berjamaah hukumnya fardhu ain bukan hanya sunnah atau
fardhu kifayah, Seandainya hukumnya sunnah tentu keadaan
takut dari musuh adalah udzur yang utama. Juga bukan fardhu
kifayah karena Alloh menggugurkan kewajiban berjamaah atas
rombongan kedua dengan telah berjamaahnya rombongan
pertama dan Allah tidak memberi keringanan bagi mereka
untuk meninggalkan shalat berjamaah dalam keadaan ketakutan
(perang).[3]

3.Orang buta yang tidak ada penuntut ke masjid tetap di


perintahkan shalat berjamaah ke masjid jika mendengar adzan,
maka bagaimana yang matanya sehat?
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata,


Seorang buta pernah menemui Nabi shallallahu alaihi wasallam
dan berujar, Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang
yang akan menuntunku ke masjid. Lalu dia meminta keringanan
kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk shalat di
rumah, maka beliaupun memberikan keringanan kepadanya.
Ketika orang itu beranjak pulang, beliau kembali
bertanya, Apakah engkau mendengar panggilan shalat
(azan)? laki-laki itu menjawab, Ia. Beliau bersabda,
Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat).[4]
Dalam hadits yang lain yaitu, Ibnu Ummi Maktum (ia buta
matanya). Dia berkata,


.








- -






Wahai Rasulullah, di Madinah banyak sekali tanaman dan
binatang buas. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Apakah kamu mendengar seruan adzan hayya alash sholah,


hayya alal falah? Jika iya, penuhilah seruan adzan tersebut.[5]

4.wajib shalat berjamaah di masjid jika mendengar adzan


Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,


Barangsiapa yang mendengar azan lalu tidak
mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya, kecuali bila
ada uzur. [6]

5.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan ancaman


kepada laki-laki yang tidak shalat berjamaah di masjid dengan
membakar rumah mereka.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang


munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya
mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan
mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku
berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat
didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami
manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu
bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat,
lantas aku bakar rumah-rumah mereka.[7]
Ibnu Mundzir rahimahullah berkata,

keinginan beliau (membakar rumah) orang yang tidak ikut shalat


berjamaah di masjid merupakan dalil yang sangat jelas akan
wajib ainnya shalat berjamaah di masjid[8]

6.tidak shalat berjamaah di masjid di anggap munafik oleh para


sahabat.
Dari Abdullah bin Masud radhiallahu anhu dia berkata:

Menurut pendapat kami (para sahabat), tidaklah seseorang itu


tidak hadir shalat jamaah, melainkan dia seorang munafik
yang sudah jelas kemunafikannya. Sungguh dahulu seseorang
dari kami harus dipapah di antara dua orang hingga diberdirikan
si shaff (barisan) shalat yang ada.[9]

7.shalat berjamaah mendapat pahala lebih banyak


Dalam satu riwayat 27 kali lebih banyak
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,






Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian
dengan 27 derajat.[10]
diriwayat yang lain 25 kali lebih banyak:
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,






Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian
dengan 25 derajat.[11]
Banyak kompromi hadits mengenai perbedaan jumlah bilangan
ini. Salah satunya adalah mafhum adad yaitu penyebutan
bilangan tidak membatasi.

8.keutamaan shalat berjamaah yang banyak


Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,











Barang siapa shalat isya dengan berjamaah, pahalanya seperti
shalat setengah malam. Barang siapa shalat isya dan subuh
dengan berjamaah, pahalanya seperti shalat semalam
penuh.[12]

9. tidak shalat berjamaah akan dikuasai oleh setan


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,








Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak
didirikan shalat berjamaah di lingkungan mereka, melainkan
setan telah menguasai mereka.Karena itu tetaplah kalian
(shalat) berjamaah, karena sesungguhnya srigala itu hanya
akan menerkam kambing yang sendirian (jauh dari kawankawannya).[13]

10.amal yang pertama kali dihisab adalah shalat, jika baik maka
seluruh amal baik dan sebaliknya, apakah kita pilih shalat yang
sekedarnya saja atau meraih pahala tinggi dengan shalat
berjamaah?
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,











Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal
perbuatan manusia pada hari kiamat adalah shalatnya. Rabb
kita Jalla wa Azza berfirman kepada para malaikat-Nya -padahal
Dia lebih mengetahui, Periksalah shalat hamba-Ku,
sempurnakah atau justru kurang? Sekiranya sempurna,
maka akan dituliskan baginya dengan sempurna, dan jika
terdapat kekurangan maka Allah berfirman, Periksalah lagi,
apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jikalau
terdapat shalat sunnahnya, Allah berfirman, Sempurnakanlah
kekurangan yang ada pada shalat wajib hamba-Ku itu dengan
shalat sunnahnya. Selanjutnya semua amal manusia akan
dihisab dengan cara demikian.[14]

Khusus bagi yang mengaku mazhab Syafii (mayoritas di


Indonesia), maka Imam Syafii mewajibkan shalat berjamaah dan
tidak memberi keringanan (rukshah).
Imam Asy Syafii rahimahullah berkata,


Adapun shalat jamaah, aku tidaklah memberi keringanan bagi
seorang pun untuk meninggalkannya kecuali bila ada udzur.[15]
Berikut ini beberapa keutamaan shalat berjamaah di masjid.
1. Memenuhi panggilan azan dengan niat untuk melaksanakan
shalat berjamaah.
2. Bersegera untuk shalat di awal waktu.
3. Berjalan menuju ke masjid dengan tenang (tidak tergesa-gesa).
4. Masuk ke masjid sambil berdoa.
5. Shalat tahiyyatul masjid ketika masuk masjid. Semua ini
dilakukan dengan niat untuk melakukan shalat berjamaah.
6. Menunggu jamaah (yang lain).
7. Doa malaikat dan permohonan ampun untuknya.
8. Persaksian malaikat untuknya.
9. Memenuhi panggilan iqamat.
10. Terjaga dari gangguan setan karena setan lari ketika iqamat
dikumandangkan.
11. Berdiri menunggu takbirnya imam.
12. Mendapati takbiratul ihram.
13. Merapikan shaf dan menutup celah (bagi setan).
1 4 . Menjawab imam saat mengucapkan samiallah.
15. Secara umum terjaga dari kelupaan.
16. Akan memperoleh kekhusyukan dan selamat dari kelalaian.
17. Memosisikan keadaan yang bagus.
18. Mendapatkan naungan malaikat.

19. Melatih untuk memperbaiki bacaan al-Quran.


20. Menampakkan syiar Islam.
21. Membuat marah (merendahkan) setan dengan berjamaah di
atas ibadah, saling taawun di atas ketaatan, dan menumbuhkan
rasa giat bagi orangorang yang malas.
22. Terjaga dari sifat munafik.
23. Menjawab salam imam.
24. Mengambil manfaat dengan berjamaah atas doa dan zikir
serta kembalinya berkah orang yang mulia kepada orang yang
lebih rendah.
25. Terwujudnya persatuan dan persahabatan antartetangga dan
terwujudnya pertemuan setiap waktu shalat.
26. Diam dan mendengarkan dengan saksama bacaan imam
serta mengucapkan amiin saat imam membaca amiin, agar
bertepatan dengan ucapan amin para malaikat.[16]

Masih banyak dalil-dalil lainnya mengenai wajib dan keutamaan


shalat berjamaah di masjid.

Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush shalihaat, wa


shallallahu ala nabiyyina Muhammad wa ala alihi wa shahbihi
wa sallam

Makalah Kajian di Mustek


Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
www.muslimafiyah.com
silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan follow twitter

[1] Ash-Shalatu wa hukmu tarikiha hal. 139-141


[2] Al- Ausath 4/135
[3] Kitab Sholah hal. 138, Ibnu Qoyyim
[4] HR. Muslim no. 653
[5] HR. Abu Daud, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini shahih
[6] HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. dishahihkan oleh Syaikh alAlbani dalamMisykat al-Mashabih: 1077 dan Irwa al-Ghalil no.
551
[7] HR. Al-Bukhari no. 141 dan Muslim no. 651
[8] Al-Ausath 4/134
[9] HR. Muslim no. 654

[10] HR. Bukhari


[11] HR. Muslim
[12] Fathul Bari 2/154157
[13] HR. Abu Daud no. 547, An-Nasai no. 838, dan sanadnya
dinyatakan hasan oleh An-Nawawi
[14] HR. Abu Daud no. 964, At-Tirmizi no. 413 dishahih oleh AlAlbani dalam Shahih Al-Jami no. 2571
[15] Ash Shalah wa Hukmu Tarikiha hal. 107
[16] Syarh al-Bukhari, al-Utsaimin, 3/62, Fathul Bari, 2/154157,
dinukil dari situs..

Anda mungkin juga menyukai