Anda di halaman 1dari 2

Antara Shalat Jamaah di Masjid dan di Rumah bersama Keluarga

Assalamualaikum wr.wb.
Ustadz kami ingin bertanya apakah keutamaan shalat jamaah di masjid bagi laki-laki sama
dengan utamanya bila berjamaah di rumah dengan istri karena jika hanya suami yang
berjamaah di masjid sementara istri ingin pula shalat berjamaah dirumah karena istri tidak
dapat meninggalkan rumah.
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Abdullah yang dirahmati Allah swt
Berjamaah di masjid didalam melaksanakan shalat-shalat fardhu bagi seorang muslim yang
berakal adalah sunnah muakkadah, bahkan ada sebagian kaum muslimin yang
mewajibkannya. Hal demikian dikarenakan banyaknya hadits-hadits Rasulullah saw yang
menunjukkan berbagai keutamaan dan kedudukan shalat berjamaah dibandingkan dengan
shalat sendirian, diantara hadits-hadits tersebut :
Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda,Sholat berjamaah lebih utama dari sholat sendirian sebanyak dua
puluh tujuh derajat. (muttafaq alaihi)
Imam Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda: Shalat seorang laki-laki dengan berjamaah dibanding shalatnya di
rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipat gandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali
lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu
keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat
berjamaah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu
derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan shalat, maka
Malaikat akan turun untuk mendoakannya selama dia masih berada di tempat shalatnya, Ya
Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung
dalam keadaan shalat selama dia menanti palaksanaan shalat.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah dia berkata; Seorang buta (tuna netra)
pernah menemui Nabi shallallahu alaihi wasallam dan berujar Wahai Rasulullah, saya tidak
memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid. Lalu dia meminta keringanan kepada
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk shalat di rumah. Ketika sahabat itu berpaling,
beliau kembali bertanya: Apakah engkau mendengar panggilan shalat (adzan)? laki-laki itu
menjawab; Benar. Beliau bersabda: Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat).
Abu Daud meriwayatkan dari Abu Hurairah berkata,Aku mendengar Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda,Tidaklah tiga orang yang berada di suatu kampung atau desa yang
tidak menunaikan sholat berjamaah disitu kecuali setan telah menguasai diri mereka, maka
1 | Page

hendaklah kalian tunaikan sholat berjamaah. Sesungguhnya seekor srigala akan memakan
kambing yang menyendiri.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah katanya; Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda: Shalat yang dirasakan berat bagi orang-orang munafik adalah shalat
isya` dan shalat subuh, sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan
mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh
seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang dan ia mengimami
manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar untuk menjumpai suatu
kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah mereka.
Sedangkan uzur-uzur yang memperbolehkan seorang muslim untuk meninggalkan shalat
berjamaah di masjid adalah sakit, lumpuh, hanya memiliki satu kaki atau karena situasi yang
tidak memungkinkan untuk mendatangi masjid seperti : cuaca yang sangat dingin, hujan
lebat, jarak rumah dengan masjid yang terlalu jauh dan sulit untuk dicapai atau yang lainnya
sebagaimana apa yang diriwayatkan Imam Muslim dari Ibnu Umar bahwasanya dia
melakukan adzan untuk sholat pada suatu malam yang dingin, angin dan hujan kemudian
diakhir adzannya dia mengucapkan,Sholatlah kalian di rumah-rumah kalian, sholatlah kalian
di rumah-rumah kalian. Kemudian dia mengatakan,Sesungguhnya Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam pernah memerintahkan muadzin apabila malam begitu dingin atau hujan
lebat dalam suatu perjalanan hendaklah ia menyebutkan sholatlah kalian di rumah-rumah
kalian. (HR. Muslim)
Dari hadits-hadits diatas jelaslah bahwa tidaklah sama nilainya seorang yang shalat
berjamaah di masjid dengan shalat berjamaah di rumah bersama keluarganya, sebagaimana
disebutkan Ibnu Hajar didalam Syarhnya.
Kalau lah seorang suami atau ayah dianjurkan untuk senantiasa shalat berjamaah di rumah
bersama istri atau keluarganya maka tidaklah sampai Nabi shallallahu alaihi wasallam
berkeinginan membakar rumah-rumah mereka yang meninggalkan shalat berjamaah di
masjid.
Shalat yang terbaik bagi seorang wanita adalah di rumah-rumah mereka namun dibolehkan
baginya untuk mendatangi masjid melaksanakan shalat berjamaah selama ia bisa menjaga
dirinya dari hal-hal yang bisa mendatangkan fitnah terhadap orang-orang di sekitarnya.
Wallahu Alam
http://www.eramuslim.com

2 | Page

Anda mungkin juga menyukai