Anda di halaman 1dari 28

PARAGRAF

Karangan singkat yang berisi sebuah


pikiran dan didukung himpunan kalimat
yang saling berhubungan untuk
membentuk satu gagasan.
Syarat-syarat pembentukan paragraf:
Kohesi atau Kesatuan: Menyatukan satu hal,
tiap paragraf hanya mengandung satu
pikiran.
- Kalimat utama
- Kalimat penjelas
1
• Kepaduan Kalimat (Koherensi)
Adanya hubungan yang harmonis, yang
memperlihatkan kesatuan kebersamaan
antara satu kalimat dengan kalimat yang
lainnya dalam sebuah paragraf.
MACAM-MACAM PARAGRAF

Menurut posisi kalimat topik:


a. paragraf deduktif
b. paragraf induktif
c. paragraf deduktif – induktif

3
Paragraf Deduktif atau Deduksi

Paragraf deduktif atau deduksi adalah paragraf


yang gagasan atau kalimat utamanya terletak
di awal paragraf.

Bagan paragraf deduktif atau deduksi:


Contoh Paragraf Deduktif

Balon sebenarnya adalah pesawat terbang


yang paling sederhana. Balon biasanya terdiri
dari kantong bulat yang terbuat dari kertas,sutra
atau kain yang dilapisi karet. Dikantong itu ter –
dapat udara panas dan hidrogen atau helium.
Kantong itu dapat diikatkan dengan tali atau jala
kesebuah keranjang untuk membawa penum-
pang atau barang.
Paragraf Induktif atau Induksi
Paragraf induktif atau induksi adalah
Paragraf yang gagasan atau kalimat
Utamanya terletak di akhir paragraf.

Bagan atau gambar paragraf Induktif


Contoh Paragraf Induktif

Mula-mula, Sutan Duano mengambil


air dari sungai. Air itu kemudian disiram-
kan ke tanamannya. Ia berharap perilaku-
nya terhadap tanaman bisa dilihat oleh
petani-petani lain.Apabila para petani telah
mengetahui hasil panen tanaman yang
disiram lebih baik dari pada yang tidak di-
siram,mudah bagi Sutan untuk mengajak
petani tersebut. Bagi Sutan Duano, yang
penting adalah memberi keteladanan cara
bertani yang baik.
Paragraf Deduktif-Induktif

Paragraf Deduktif-induktif adalah paragraf


Yang gagasan kalimat utamanya terletak
di awal dasn dipertegas di akhir paragraf.

Bagan atau gambar paragraf Deduktif-Induktif:


Contoh Paragraf Deduktif-Induktif

Sejak dimasyarakat” Aku cinta produk dalam


negeri”, muncullah produk-produk dalam negeri
yang berkualitas Pemasarannya tidak hanya ter-
batas di dalam negeri. Mobil–mobil di dalam
sudah dipesan oleh beberapa negara tetangga.
Pakaian dalam negeri memasuki pasaran Amerika,
Eropa, dan Asia. Masyarakat Indonesia mulai me-
nyenangi barang-barang bermerek buatan Indo-
donesia.
Berdasarkan sifat isinya:
a. paragraf argumentasi;
b. paragraf narasi;
c. paragraf persuasi;
d. paragraf eksposisi;
e. paragraf deskripsi.

10
Ciri – Ciri Paragraf :
• Bersifat nonfiksi
/ilmiah.
paragraf yang • Bertujuan
berisi menyakinkan orang
ide/gagasan lain bahwa apa yang
Paragraf dengan diikuti dikemukakan
Argumentasi alasan yang merupakan
kuat untuk kebenaran.
menyakinkan • Dilengkapi bukti-
pembaca. bukti berupa data,
tabel, gambar dll.
• Ditutup dengan
kesimpulan.
Paragraf yang
bertujuan untuk
menjelaskan dan
menerangkan
sesuatu
Ciri – Ciri Paragraf:
permasalahan • bersifat
kepada nonfiksi/ilmiah
Paragraf pembaca agar • bertujuan
Eksposisi pembaca menjelaskan/me
mendapat maparkan
gambaran yang • tidak bermaksud
sejelas-jelasnya
memengaruhi
tentang sesuatu
permasalahan
yang dimaksud
pengarang.
paragraf yang
Ciri – Ciri Paragraf
melukiskan
:
atau
• Menggambar-
menggambar-
kan /melukiskan
kan sesuatu
objek tertentu
dengan tujuan
(orang, tempat,
Paragraf agar pembaca
seakan-akan keindahan alam
Deskripsi bisa melihat,
dll)
• Bertujuan agar
mendengar,
pembaca
atau
seolah-olah
merasakan
melihat sendiri
sendiri semua
objek
yang ditulis
oleh penulis.
Ciri – Ciri Paragraf
:
paragraf yang
• Bertujuan
bertujuan
mendorong,
meyakinkan
memengaruhi
dan membujuk
dan membujuk
Paragraf seseorang
pembaca.
Persuasi atau pembaca
• Menggunakan
agar
bahasa secara
melaksanakan
menarik untuk
/menerima
memberikan
keinginan
sugesti (kesan)
penulis.
kepada
pembaca.
Ciri – Ciri Paragraf :
• Ada tokoh,
tempat, waktu,
dan suasana yang
diceritakan.
• Mementingkan
suatu bentuk urutan waktu
paragraf maupun urutan
yang mencerita peristiwa.
• Tidak hanya
Paragraf kan
terdapat dalam
serangkaian
Narasi peristiwa yang
karya fiksi (
cerpen,
disusun novel,roman)
menurut urutan tetapi juga
waktu terjadinya terdapat dalam
tulisan nonfiksi
(biografi, cerita
nyata dalam surat
kabar,
sejarah,riwayat
perjalanan).
Pengembangan Paragraf

Pengembangan paragraf mencakup dua hal:


a. Kemampuan memerinci secara maksimal
gagasan utama alinea ke dalam gagasan-
gagasan bawahan;
b. Kemampuan mengurutkan gagasan-
gagasan bawahan ke dalam suatu urutan
yang teratur.

16
Macam-macam Metode Pengembangan
Paragraf
1. Klimaks dan Antiklimaks
2. Metode Pandangan
3. Proses
4. Perbandingan dan Pertentangan
5. Analogi
6. Contoh
7. Kausal
8. Umum-Khusus/Khusus-Umum
9. Klasifikasi
10. Definisi Luas

17
1. Klimaks dan Antiklimaks

Pengembangan paragraf mulai dari yang rendah ke


yang tinggi.

Si Ujo, tukang becak memerlukan cinta. Pak


Abidin yang pedagang juga memerlukan cinta. Pak
lurah juga memelukan cinta. Pak bupati pun
memerlukan cinta. Demikian juga, bapak gubernur,
Ia memerlukan cinta. Bahkan bapak presiden pun
memerlukan cinta. semua memerlukan cinta, tidak
ada kecuali.

18
2. Metode Pandangan

Pengembangan gagasan dengan cara memandang


sesuatu.

Tampak dari lotengnya, ia memandang dari


kejauhan. Nan jauh di bawah terhampar kota
Bandung yang luas. Di sekitarnya tampak berbagai
pusat perbelanjaan mulai dari pasar tradisional
hingga modern.

19
3. Proses
Pengembangan gagasan dengan mengemukakan
tindakan/perbuatan/peristiwa (rincian tahapan, detail
tahapan).

Kecelakaan itu secara kronologis prosesnya sebagai


berikut. Pertama, lampu stop-an itu sudah menyala merah tetapi
supir angkutan kota yang kami tumpangi itu tetap
menerobosnya. Kedua, kami pun berusaha memperingatkannya
dengan berbagai cara tetapi ia tidak menghiraukannya. Ketiga,
tiba-tiba dari arah berlawanan ada sedan mau belok kiri. Karena
sedan itu dalam kecepatan tinggi lajunya, tidak bisa dihindari
tabrakan itu pun terjadilah. Andai saja sedan itu tidak melaju
dangan kencang, kendaraan itu bisa berhenti seperti kendaraan
lainnya, sekalipun kami harus menyumpah-serapahi pengemudi
angkot yang sembrono itu. Terakhir, aku tidak sadar setelah
terjadi tabrakan itu, tahu-tahu aku sudah di rumah sakit bersama
penumpang lainnya. Kami semua luika-luka.
20
4. Perbandingan dan Pertentangan

Pengembangan gagasan dengan menunjukkan


persamaan dan perbedaan objek.

Pendidikan yang berlangsung di rumah dengan


pendidikan yang berlangsung di sekolah amat berbeda. Di
sekolah kurikulumnya jelas sedangkan di rumah bisa
dikatakan tidak memiliki kurikulum. Bila di rumah tidak ada
bahan pembelajaran yang eksplisit maka di sekolah bahan
pembelajaran itu harus eksplisit dan disusun secara
berencana. Bila di sekolah ada ujian atau tes, di rumah
tidak ada hal semacam itu. Evaluasi bisa dilakukan
dengan cara orang tua menegur anak-anak ketika mereka
melakukan kesalahan.
21
5. Analogi

Pengembangan gagasan dengan membandingkan


segi kesamaan.

Teknik penceritaan dalam sastra modern bisa


dianalogikan atau disamakan dengan cara kita bercerita
kepada siapapun dalam suasana lisan. Ada kalanya kita
memaparkan peristiwa, dan ada kalanya kita mengalihkan
pikiran tokoh yang kita ceritakan seolah-olah itu pikiran kita
yang bercerita. Dalam sastra modern pun demikian pula. Ada
teknik yang disebut wicara yang dilaporkan berupa dialog-
dialog tokoh. Ada teknik wicara yang dinarasikan yaitu ketika
pencerita memaparkan peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh.
Ada pula teknik wicara alihan yaitu ketika pencerita
mengalihkan wicara tokoh seolah-olah wicaranya sendiri.

22
6. Contoh

Pengembangan gagasan dengan


contoh.
Penerapan teknologi itu harus diiringi pula oleh
usaha mempersiapkan mental para pemakainya.
Contohnya peggunaan boks telepon umum.

23
7. Kausal

Pengembangan gagasan berupa rincian-rincian


akibat suatu sebab.

Anak-anak itu malas bekerja. Dapatkah


mereka bertahan dalam kemalasan ketika mereka
lapar? Karena malas bekerja, mereka mencuri
jemuran orang.

24
8. Umum-Khusus/Khusus-Umum

Umum-khusus: Pengembangan gagasan dengan


cara mulai dari hal-hal umum ke hal-hal khusus

Anak-anak suka benar dengan gula-gula.


Mereka berusaha dengan berbagai cara. Kadang-kadang
mereka sembunyi-sembunyi dari orang tuanya. Kadang-
kadang
pula mereka lupa bahwa mereka sembunyi-sembunyi,
padahal sisa gula-gula itu masih menempel pada gigi
mereka. Seringkali mereka juga lupa menyimpan gula-
gula itu disaku bajunya.

25
8. Umum-Khusus/Khusus-Umum
Khusus-umum: Pengembangan gagasan dengan
cara mulai dari hal-hal khusus ke hal-hal umum.

Mereka senang sekali bermain sepak bola.


Mereka kadang-kadang bermain seharian, lupa
makan, dan tidur siang. Mereka juga senang
membaca cerita. Itulah dunia anak-anak, dunia
bermain.

26
9. Klasifikasi
Pengembangan gagasan dengan cara
mengelompokkan objek yang memiliki persamaan.

Berdasarkan kecerdasannya manusia dibagi atas


empat kelompok. Pertama, manusia yang jenius.
Kelompok ini sangat jauh melampaui manusia yang rata-
rata. Kedua, orang-orang pandai. Kelompok ini satu
tingkat di atas kelompok rata-rata. Ketiga, kelompok rata-
rata, yaitu kelompok yang kepandaiannya biasa-biasa.
Kelompok terakhir, yaitu kelompok lambat, yaitu kelompok
manusia yang kepandaiannya di bawah rata-rata.

27
10. Definisi Luas
Pengembangan gagasan dengan cara memberi
keterangan/arti suatu istilah secara luas.

Karya sastra adalah ekspresi artistik manusia


dengan menggunakan bahasa. Tidak semua karya artistik
menggunakan bahasa, juga tidak semua ekspresi yang
menggunakan bahasa adalah sastra. Oleh karena itu,
yang dimaksud dengan sastra atau karya sastra harus
dikaitkan antara ekspresi artistik di satu pihak dan
penggunaan media bahasa dipihak lainnya. Dengan
demikian, kita akan memeroleh pemahaman yang benar.

28

Anda mungkin juga menyukai