Anda di halaman 1dari 48

Bab 6

Pengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf
•Pengertian Paragraf
•Ciri-Ciri Paragraf yang Baik
•Jenis-Jenis Paragraf
•Pola Pengembangan Paragraf
Pengertian Paragraf
• Paragraf (alinea): Satuan gagasan di dalam bagian
suatu tulisan (teks, wacana) yang dibentuk oleh
kalimat-kalimat yang saling berhubungan guna
mengusung satu kesatuan pokok pembahasan.
– Keberadaannya ada yang berperan sebagai pendahuluan,
pembahasan, dan ada pula yang berperan sebagai penutup.
– Unsur-unsur paragraf:
• Kalimat utama: gagasan pokok
• Kalimat penjelas: gagasan-gagasan penjelas

Hubungan antarunsur/antarkalimat tidak bisa lepas dari


pola penalaran, mungkin secara deduktif ataupun induktif.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 3


Pengertian Paragraf:
Gagasan Pokok dan Penjelas
• Gagasan pokok: Gagasan yang menjadi dasar
pengembangan suatu paragraf.
– Berfungsi sebagai pokok, patokan, atau dasar acuan bagi
pengembangan suatu paragraf.
• Gagasan penjelas: Gagasan yang berfungsi
menjelaskan gagasan pokok.
– Bisa dalam bentuk uraian-uraian kecil, contoh-contoh atau
ilustrasi, kutipan-kutipan, dsb.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 4


Pola 1: Deduktif

Gagasan Pokok Gagasan Penjelas


• ?
Laut mempunyai beberapa 1. Suhu tidak berubah-ubah.
kelebihan daripada darat. 2. Air yang cukup tersedia.
Makhluk hidup di laut dapat
menyerap air langsung ke dalam
sistem tubuhnya.
3. Makhluk hidup di laut dapat
memperoleh oksigen dan karbon.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 5


Pola 2: Induktif

Gagasan Penjelas Gagasan Pokok


• ?
1. Sesorang harus datang ke bank Telebanking merupakan inovasi
dengan memenuhi segala baru untuk mempermudah para
persyaratannya. Seorang nasabah nasabah melakukan berbagai
ingin mentransfer dana ke kegiatan transaksi perbankan.
rekening lain harus datang ke
bank dengan memenuhi segala
persyaratan. Segala transaksi
harus dilakukan di bank.
2. Sekarang, para nasabah bank
dipermudah. Transaksi dapat
dilakukan dari jarak jauh.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 6


Pengertian Paragraf:
Kalimat Utama dan Penjelas
• Kalimat utama: Kalimat yang menjadi tempat
keberadaan gagasan pokok.
– Letaknya bisa di awal dan/atau akhir paragraf.
• Kalimat penjelas: Kalimat yang menjadi tempat
dirumuskannya gagasan penjelas.

• Gagasan
? Pokok Kalimat Utama

Penemuan fotokopi Proses penemuan fotokopi bukan karena ditunjang


karena ketekunan. oleh fasilitas yang memadai, tetapi karena
ketekunan.
Gagasan Kalimat Penjelas
Penjelas

• Dia
? mengatur waktu Dia mengatur waktu kosongnya yang relatif
kosongnya. singkat.

Dia mengadakan Ketika menginjak usia 29 tahun, dia sudah mulai


penelitian. mengadakan penelitian tentang berbagai efek
cahaya pada berbagai bahan guna memindahkan
suatu tulisan dari satu lembar ke lembar lain.

Dia mengadakan Karena itu, dia mulai bereksperimen di


eksperimen. apartemennya dengan menggunakan efek
fotoelektrik untuk mengadakan penggandaan.

Dia membaca buku. Tiap menjelang tidur malam, dia membaca buku
yang dipinjamnya dari perpustakaan

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 8


Kalimat Utama dan Penjelas: Konjungsi
• Hubungan antarunsur paragraf, terutama kalimat
utama dengan kalimat penjelas, atau kalimat penjelas
dengan kalimat penjelas lainnya, sering diwujudkan
dengan menggunakan kata penghubung atau
konjungsi.
– dengan demikian
– biarpun demikian
– setelah itu
– sebaliknya
– oleh sebab itu
– kecuali itu

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 9


Ciri-Ciri Paragraf yang Baik (1):
Kepaduan Paragraf
• Kepaduan paragraf: Keeratan/kekompakan
hubungan antarunsur paragraf; antara kalimat utama
dengan kalimat penjelasnya, ataupun antarkalimat
penjelas itu sendiri.
– Kepaduan suatu paragraf mencakup dua hal, kepaduan isi
dan kepaduan bentuk.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 10


Kepaduan Paragraf: Kepaduan Isi
• Kepaduan isi (koherensi): Kekompakan suatu
paragraf, yang dinyatakan oleh kekompakan kalimat-
kalimatnya di dalam mendukung satu gagasan pokok.
– Kepaduan isi ditandai pula oleh hubungan kalimat yang
satu dengan yang lainnya, berdasarkan penalaran atau
kelogisan.
– Contoh ketidakpaduan isi:
• Penggunaan konjungsi yang tidak logis
• Penjelasan menyimpang dari gagasan pokoknya
• Kalimat menyimpang dari gagasan pokoknya

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 11


Kepaduan Paragraf: Kepaduan Bentuk
• Kepaduan bentuk suatu paragraf dapat dilakukan
dengan cara-cara:
1. Penggunaan konjungsi
• Hubungan pertentangan: biarpun begitu, namun
• Hubungan kelanjutan: sesudah itu, kemudian
• Menyatakan hal lain: selain itu
• Menyatakan kebalikan: sebaliknya
• Menyatakan keadaan yang sebenarnya: sesungguhnya
2. Pengulangan kata atau frasa
• Contoh:
“Minyak bumi adalah sumber energi yang tidak terbarukan.
Artinya, minyak bumi yang telah dipakai tidak dapat didaur
ulang.”

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 12


Kepaduan Paragraf: Kepaduan Bentuk
• Kepaduan bentuk suatu paragraf dapat dilakukan
dengan cara-cara:
3. Pemakaian kata ganti, atau kata yang sama maknanya
• Contoh:
”Pak Hamid pagi-pagi telah berangkat ke sawahnya. Petani yang
rajin itu memikul cangkul sambil menjinjing bungkusan makanan
dan minuman.”
4. Pemakaian kata yang ber-hiponimi—kata yang
merupakan bagian dari kata lainnya.
• Contoh:
“Beruntunglah Pak Kosasih membeli rumah itu. Lokasinya
strategis dan harganya tidak terlalu mahal.”

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 13


Ciri-Ciri Paragraf yang Baik (2):
Ketepatan Pemilihan Kata
• Pemilihan kata harus sesuai dengan situasi dan
kondisi pemakaiannya.
– Contoh:
Pemakaian kata “dia” tidak tepat digunakan untuk orang
yang usianya lebih tua.
• Seorang penulis perlu menguasai perbendaharaan
kata, terutama kata-kata yang bersinonim.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 14


Jenis-Jenis Paragraf:
Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya
• Paragraf deduktif: Paragraf yang letak gagasan
pokoknya adalah di awalnya.
• Paragraf induktif: Paragraf yang gagasan pokoknya
terletak di akhirnya, atau pada kalimat penutupnya.
• Paragraf campuran: Paragraf yang gagasan
pokoknya terletak pada kalimat pertama dan terakhir.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 15


Jenis-Jenis Paragraf:
Berdasarkan Letaknya
• Paragraf pendahuluan: Paragraf yang berperan
mengantarkan pembaca pada permasalahan yang akan
dibahas dalam karangan.
– Harus disajikan secara menarik bagi pembacanya.
• Paragraf penjelas berisi uraian permasalahan,
pembahasan, atau analisis tentang hal-hal yang
hendak dikemukakan sesuai paragraf pendahuluan.
• Paragraf penutup: Paragraf yang umumnya berupa
pembahasan akhir, kesimpulan, atau ringkasan dari
uraian-uraian pada paragraf penjelas.
Jenis-Jenis Paragraf:
Berdasarkan Tujuannya
1. Paragraf narasi: Paragraf yang bertujuan untuk
menceritakan suatu peristiwa atau kejadian.
– Narasi artistik: Paragraf yang menyajikan sejumlah
pengalaman estetis, dengan tujuan menghibur pembacanya.
– Narasi informasional: Paragraf yang menyajikan sejumlah
peristiwa faktual, informasi, dan pengetahuan.
Lebih sering muncul pada karya-karya sastra,
semacam cerpen ataupun novel.
Dominan dalam menceritakan aspek kesejarahan suatu
tempat ataupun sosok seorang tokoh.
Jenis-Jenis Paragraf:
Berdasarkan Tujuannya
2. Paragraf deskripsi: Paragraf yang menggambarkan
suatu kesan atas benda, peristiwa, keadaan, ataupun
manusia.
– Menggambarkan
– Menyatakan kesan
– Memungkinkan terciptanya imajinasi
– Banyak menggunakan kata sifat
Jarang digunakan pada makalah dan karya ilmiah lain,
bahkan lebih sebagai pelengkap karya sastra.
Mungkin terselip di dalam teks narasi, biografi, ataupun
karangan lain.
Paragraf Narasi

Andini senang sekali mendengarnya. Setelah Siwi, berturut-turut Maya


• dan
? beberapa murid yang pernah menceritakan masalahnya datang
menemui Andini. Ungkapan mereka senada, lega karena masalah mereka
bisa diatasi setelah berbicara dari hati ke hati dengan teman-teman mereka.
Wajah cerah mereka membuat Andini tak henti-hentinya bersyukur

Paragraf Deskripsi

Pada siang hari, pemandangan di sekitar perkebunan tersebut sangat


indah dengan latar belakang pegunungan serta hamparan sawah yang
menghijau. Tapi kalau sore atau malam hari, gelapnya minta ampun dan
suasana di sana sangat sunyi. Tapi walaupun begitu, aku sering
melewatinya pada waktu sore atau malam hari.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 19


Jenis-Jenis Paragraf:
Berdasarkan Tujuannya
3. Paragraf ekspositori: Paragraf yang memaparkan
atau menerangkan suatu hal atau objek dengan
sejelas-jelasnya.
– Fakta-faktanya berfungsi untuk memperjelas paparan.
4. Paragraf argumentasi: Paragraf yang
mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang
kuat dan meyakinkan.
– Fakta-faktanya berfungsi untuk lebih meyakinkan
pembaca atas pendapat yang dikemukakan penulis.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 20


Paragraf Ekspositori

Bangsa Indonesia memiliki banyak pahlawan, baik pria maupun wanita.


• Pahlawan-pahlawanan
? ini tersebar di seluruh pelosok tanah air. Banyak di
antaranya yang tidak dikenal. Seorang pahlawan wanita yang sering disebut
namanya ialah Cut Nyak Dien. Pahlawan ini berasal dari Aceh—kini
disebut Nanggro Aceh Darussalam (NAD)—daerah yang juga dikenal
dengan sebutan Serambi Mekah.

Paragraf Argumentasi

Industrialisasi di negara kita mendorong didirikannya berbagai macam


pabrik yang memproduksi beraneka barang. Pabrik-pabrik itu memberikan
lapangan kerja kepada ribuan tenaga kerja, baik yang berasal dari
masyarakat di sekitar pabrik maupun dari daerah-daerah lain. Dengan
demikian, adanya berbagai macam pabrik dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, aneka barang yang diproduksi
oleh pabrik-pabrik tersebut telah meningkatkan ekspor nonmigas serta
menghasilkan devisa bagi negara kita.
Jenis-Jenis Paragraf:
Berdasarkan Tujuannya
5. Paragraf persuasi: Paragraf yang bertujuan
memengaruhi emosionalitas pembaca.
– Mengungkapkan bujukan dan ajakan
– Menggunakan aspek emosional
– Menggunakan fakta dan pendapat
– Menggunakan penanda kata: harus, jangan, tidak boleh.
Penggunaannya sulit pada karya ilmiah formal,
namun mudah dijumpai pada karya ilmiah populer
(artikel, resensi, atau editorial).
Umumnya ditempatkan pada bagian akhir tulisan.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 22


Paragraf Persuasi

Generasi 1945 telah berjuang dengan jiwa dan raga untuk merebut dan
• menegakkan
? kemerdekaan. Tindakan yang mereka lakukan bukan semata-
mata untuk diri sendiri, tetapi juga untuk generasi penerus. Setiap generasi
memikul beban berupa warisan yang harus dipelihara sebaik-baiknya.
Warisan adalah amanat. Melecehkan amanat sama maknanya dengan
memalsukan sumpah. Hal ini yang tidak boleh dilakukan oleh generasi
mana pun.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 23


Pola Pengembangan Paragraf
• Pengembangan pragraf mencakup dua persoalan
utama:
– Kemampuan memerinci gagasan pokok paragraf ke dalam
gagasan-gagasan penjelas.
– Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan penjelas
secara teratur.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 24


Pola Pengembangan Paragraf
• Bentuk umum dari pola pengembangan paragraf:
1. Pola Umum-Khusus (dan Khusus-Umum)
• Pola umum-khusus (deduktif): Gagasan pokok ditempatkan pada
awal paragraf, diikuti gagasan-gagasan khusus.
• Pola khusus-umum (induktif): Gagasan umum ditempatkan pada
akhir paragraf, didahului gagasan-gagasan khusus.
Merupakan cara paling umum untuk mengembangkan
gagasan.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 25


Pola Umum-Khusus

Memiliki server sendiri mempunyai banyak keuntungan. Salah satunya,


• kita
? dapat memanfaatkannya secara maksimal. Walaupun demikian, biaya
yang harus dikeluarkan jauh lebih besar. Biaya untuk hardware-nya saja
sudah di atas Rp10 juta, belum lagi biaya yang dikeluarkan per bulannya.
Selain itu, kita juga memerlukan tenaga profesional dalam menangani
hardware dan software-nya

Pola Khusus-Umum

Kerumunan orang tua, muda, dan anak-anak ada di mana-mana.


Sebagian tampak berjejer di pinggir jalan masuk. Sebagian lagi duduk
santai di atas motor dan mobil yang diparkir seenaknya di kiri dan kanan
jalan masuk menuju bandara. Kawasan sekitar Bandara Soekarno-Hatta itu
benar-benar telah dibanjiri lautan manusia.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 26


Pola Pengembangan Paragraf
• Bentuk umum dari pola pengembangan paragraf:
2. Pola Definisi Luas
• Definisi: Usaha penulis untuk memberikan keterangan atau arti
terhadap sebuah kata atau hal.
• Definisi formal, definisi dengan contoh, dan keterangan lain.

• ? Pola Definisi Luas

Memiliki server sendiri mempunyai banyak keuntungan. Salah satunya,


kita dapat memanfaatkannya secara maksimal. Walaupun demikian, biaya
yang harus dikeluarkan jauh lebih besar. Biaya untuk hardware-nya saja
sudah di atas Rp10 juta, belum lagi biaya yang dikeluarkan per bulannya.
Selain itu, kita juga memerlukan tenaga profesional dalam menangani
hardware dan software-nya
Pola Pengembangan Paragraf
• Bentuk umum dari pola pengembangan paragraf:
3. Pola Proses
• Proses: Suatu urutan tindakan/perbuatan untuk menciptakan/
menghasilkan sesuatu, atau perurutan kejadian/ peristiwa.
• Langkah-langkah menyusun sebuah proses:
(1) Harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh,
(2) Harus membagi prosesnya atas tahap-tahap kejadian,
(3) Menjelaskan tiap urutannya menjadi detail-detail yang tegas,
sehingga pembaca dapat melihat seluruh prosesnya dengan jelas.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 28


Pola Proses

Setelah dituang dari tabung bambu, cairan manis (nira) tersebut


• kemudian
? disaring, ditampung dalam tempayan, kemudian direbus sampai
mendidih. Dalam waktu lebih kurang dua jam, cairan tersebut akan
mengental dan berwarna cokelat, selanjutnya diturunkan dan diaduk
dengan posisi miring agar menjadi dingin. Lebih kurang 20 menit, cairan
gula merah tersebut siap dicetak, sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 29


Pola Pengembangan Paragraf
• Bentuk umum dari pola pengembangan paragraf:
4. Pola Sebab-Akibat (dan Akibat-Sebab)
• Pola sebab-akibat: Sebab bertindak sebagai gagasan pokok, akibat
sebagai perincian pengembangannya.
• Pola akibat-sebab: Akibat dijadikan gagasan pokoknya, dan untuk
memahaminya perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai
perinciannya.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 30


Pola Sebab-Akibat

Beberapa pohon di dalam kebun tidak mau berbunga seperti tanaman


• lainnya.
? Padahal pohon tersebut selalu disiram dan tak ketinggalan diberi
pupuk. Apa yang menyebabkannya? Ternyata pohon tersebut tidak
mendapat cahaya matahari karena terhalang oleh pohon besar yang ada di
pinggirnya.

Pola Akibat-Sebab

Penampung limbah pabrik marmer PT CIM yang terletak di puncak


gunung kapur desa Citatah kabupaten Bandung jebol. Akibatnya, 21 rumah
di sekitarnya hancur dan rusak berat diterjang longsoran limbah padat
pabrik. Tak ada korban tewas dalam musibah itu, tetapi sedikitnya tujuh
orang dibawa ke rumah sakit Cibabat.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 31


Pola Pengembangan Paragraf
• Bentuk umum dari pola pengembangan paragraf:
5. Pola Ilustrasi
• Sebuah gagasan yang terlalu umum memerlukan ilustrasi-ilustrasi
konkret.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 32


Pola Ilustrasi

Sebelas tahun yang lalu, Indonesia mengimpor gerbong-gerbong kereta


• api? dari Prancis. Rupanya cukup mentereng karena dilengkapi dengan alat-
alat conditioning. Manakah sekarang gerbong-gerbong itu? Sudah rusak,
dalam keadaan tak terpelihara. Gerbong-gerbong itu kini hanya layak
dipakai dalam trayek-trayek tingkat tiga guna mengangkut anak-anak
sekolah dan kaum petani dari pedusunan ke kota. Siapa yang salah? Para
pemakainya atau para pegawai PT KAI-nya? Itulah sebagai contoh bahwa
penggunaan hasil teknologi modern perlu disertai dengan mentalitas dan
sumber daya manusia yang memadai. Dan, hal itu tidak bisa dibentuk
dalam satu atau dua tahun. Penggunaan teknologi modern menuntut sumber
daya manusia yang mampu dalam penanganan dan pemeliharaannya, di
samping pula mentalitas para penggunanya yang bertanggung-jawab.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 33


Pola Pengembangan Paragraf
• Bentuk umum dari pola pengembangan paragraf:
6. Pola Analisis
• Menjelaskan suatu hal/gagasan yang umum menjadi perincian-
perincian logis.
• Ada bagian yang dianalisis dan ada yang menganalisis.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 34


Pola Analisis

Sebelas tahun yang lalu, Indonesia mengimpor gerbong-gerbong kereta


• api? dari Prancis. Rupanya cukup mentereng karena dilengkapi dengan alat-
alat conditioning. Manakah sekarang gerbong-gerbong itu? Sudah rusak,
dalam keadaan tak terpelihara. Gerbong-gerbong itu kini hanya layak
dipakai dalam trayek-trayek tingkat tiga guna mengangkut anak-anak
sekolah dan kaum petani dari pedusunan ke kota. Siapa yang salah? Para
pemakainya atau para pegawai PT KAI-nya? Itulah sebagai contoh bahwa
penggunaan hasil teknologi modern perlu disertai dengan mentalitas dan
sumber daya manusia yang memadai. Dan, hal itu tidak bisa dibentuk
dalam satu atau dua tahun. Penggunaan teknologi modern menuntut sumber
daya manusia yang mampu dalam penanganan dan pemeliharaannya, di
samping pula mentalitas para penggunanya yang bertanggung-jawab.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 35


Pola Pengembangan Paragraf
• Bentuk umum dari pola pengembangan paragraf:
7. Pola Pertentangan dan Perbandingan
• Pola perbandingan digunakan ketika membahas dua hal atau dua
objek berdasarkan persamaan dan perbedaan—penulis
dihadapkan pada hubungan kekurangan dan kelebihan.
• Pola pertentangan digunakan ketika membahas satu persoalan
dengan cara membedakan/mengontraskannya dengan persoalan
lain.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 36


Pola Perbandingan

Film dari kaset video memiliki beberapa persamaan dibandingkan


• dengan
? film layar lebar. Bedanya, biaya yang harus dikeluarkan untuk film
dari kaset video lebih murah. Jika ada beberapa orang yang ingin menonton
film kaset video, mereka dapat berpatungan untuk menyewa film yang
mereka inginkan. Ini tentu lebih murah dibandingkan dengan menonton
film di gedung bioskop.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 37


Pola Pengembangan Paragraf
• Bentuk umum dari pola pengembangan paragraf:
8. Pola Pengklasifikasian
• Klasifikasi: Proses mengelompokkan hal, peristiwa, atau benda
yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu.
(1) Mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu kelompok
(2) Memisahkan kesatuan kelompok tersebut menjadi kelompok-
kelompok yang lain
• Klasifikasi atas objek-objek konkret tidak banyak kesulitan, karena
prinsip-prinsip yang digunakan juga bersifat konkret.
Pengklasifikasian terhadap hal-hal yang abstrak dapat dilakukan
berdasarkan kriteria yang jelas, namun tidak selalu mutlak dan
cenderung bersifat pragmatis.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 38


Pola Pengembangan Paragraf
• Bentuk umum dari pola pengembangan paragraf:
9. Pola Observasi
• Penggambaran suatu objek apa adanya berdasarkan sudut
pandang penulis.
• Menggambarkan objek secara tersebar dan dangkal

10. Pola Fokus


• Penggambaran objek dalam ruang lingkup yang lebih terbatas
pada satu titik pembahasan.
• Menggambarkan objek secara lebih terpusat dan mendetail,
dengan didasarkan pada pengetahuan penulis.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 39


Pola Observasi

Ciremai. Saat nama itu disebut, yang terlintas di dalam benak kita adalah
• hawa
? dingin yang menyegarkan, keteduhan, dan tentu saja lanskap
indahnya. Kesan yang tak terlupakan itu dipertegas lagi dengan suasana
pedesaan kaki gunung yang menebar hangatnya persahabatan masyarakat
agraris. Mereka jauh dari hiruk-pikuk, seperti yang selalu mencuat di pusat-
pusat kota. Itulah satu destinasi wisata menarik yang bisa ditemukan di
sebuah tempat yang bernama Sangkanhurip, Cirebon.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 40


Pola Fokus

Menaranya, yang tinggi dan terbuat dari batu kali, dulu dipakai untuk
• mengumandangkan
? azan; hingga kini masih terlihat kokoh dari kejauhan.
Kini, menara tersebut sudah tidak dipakai lagi untuk mengumandangkan
azan karena fungsinya sudah diganti oleh alat pengeras suara. Begitu
tingginya menara mesjid yang pernah dipakai sebagai markas besar HMI
ini membuat setiap orang merasa cukup kelelahan ketika menaiki
tangganya yang melingkar. Menara ini hanya digunakan untuk melihat
peristiwa-peristiwa khusus seperti kebakaran atau kerusuhan yang pernah
terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu. Warna hijaunya tetap dipertahankan
hingga kini; dan warna itu terlihat mewarnai seluruh jendela, tangga, dan
pintu, yang terbuat dari kayu jati. Pilar-pilar yang terdapat di ruang dalam
pun masih sama seperti dulu, termasuk lantai tegelnya. Lantai atas yang
terbuat dari papan kayu juga masih asli dan selalu berderik jika dipijak;
namun masih kuat untuk menampung sekitar 50 orang jamaah.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 41


Pola Pengembangan Paragraf
• Bentuk umum dari pola pengembangan paragraf:
11. Pola Seleksi
• Penggambaran objek tidak dilakukan secara utuh dan
menyeluruh, tetapi dipilih per bagian.
• Pemilihan itu dilakukan dengan dasar-dasar tertentu
—misalnya: fungsi, kondisi, bentuk.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 42


Pola Seleksi

Sejak suaminya terpilih menjadi ketua partai, ia memutuskan untuk


• mengubah
? penampilannya. Kini, ia lebih banyak menggunakan setelan
busana panjang yang berkesan sopan. Namun demikian, kesan modis tak
pernah ditinggalkan. Untuk menghadiri jamuan makan malam ataupun
peragaan busana, Kessi lebih suka mengenakan busana gaya Thailand.
Untuk acara formal, atasan model jas berlengan dan rok span adalah
favoritnya. Di saat santai, Kessi memilih busana model sackdress; yang tak
jarang pula ia memilih celana jeans, kaos, dengan sepatu boot.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 43


Pola Pengembangan Paragraf
• Bentuk umum dari pola pengembangan paragraf:
12. Pola Titik Pandang
• Titik pandang adalah tempat pengarang melihat/menceritakan
sesuatu, bukan penglihatan atas sesuatu tetapi lebih pada posisi
penceritaan.
- sebagai juru kisah yang berposisi di luar cerita
- langsung menjadi salah satu tokoh orang pertama (saya, kami),
- orang kedua (engkau, kamu, saudara)
- menggunakan bentuk tak berorang
• Titik pandang mencakup konsistensi cara penguraian kisahnya—
apabila dalam kalimat/paragraf pertama menggunakan titik
pandang orang pertama, maka dalam seluruh karangannya harus
tetap sebagai orang pertama.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 44


Pola Titik Pandang

Dengan tersipu, Nyi Imas menghalau kerbaunya ke sungai. Atu pun


• menggiring
? kerbaunya turun ke air. Bersama-sama mereka memandikan
kerbau. Usai memandikan kerbau, mereka mandi. Nyi Imas mandi di
tepian. Bajunya tetap dikenakannya. Atu berenang ke tengah. Mereka
mandi tidak lama. Karena, haru senja pun tiba. Selepas salat isya, ayah Atu
duduk di bale-bale beranda gubuknya. Orang tua itu melinting rokok daun
nipah lalu menyulutnya dengan pemantik api. Malam terasa sepi. Dari tepi
hutan terdengar suara lolong anjing hutan.

Bab 6 - Pengembangan Paragraf 45


Pola Pengembangan Paragraf
• Bentuk umum dari pola pengembangan paragraf:
12. Pola Dramatis
• Berbeda dari pola titik pandang pada cara penyampaiannya:
Penceritaannya tidak langsung, dengan pergerakan isi ceritanya
dikemukakan melalui dialog.

? Pola Dramatis

Pak Somad mengangguk. Diisapnya lagi sisa rokoknya. Kemudian dia


melihat ke arah rokok yang terselip di antara dua jarinya. Apinya sudah
hampir membakar kulit jarinya. Puntung rokok yang kecil itu dibuangnya
ke luar. “Ayo, silakan!” ujar Pak Atu sambil menyodorkan kantung
tembakau dan ikatan daun nipah kering. “Terima kasih,” ujar Pak Somad
seraya mengambil selembar daun nipah dan secubit tembakau. Ia melinting
rokoknya lagi. Lalu menyulutnya.
Istilah Penting
•alinea •narasi informasional
•gagasan penjelas •narator
•gagasan pokok •paragraf
•kalimat penjelas •paragraf argumentasi
•kalimat utama •paragraf deduktif
•kepaduan paragraf •paragraf deskripsi
•klasifikasi •paragraf ekspositori
•koherensi •paragraf induktif
•konjungsi •paragraf narasi
•narasi artistik •paragraf pendahuluan
Istilah Penting (2)
•paragraf penjelas •pola perbandingan
•paragraf penutup •pola pertentangan
•paragraf persuasi •pola sebab-akibat
•paragraf campuran •pola umum-khusus
•pola analisis •titik pandang
•pola deduktif •wacana
•pola fokus
•pola induktif
•pola khusus-umum
•pola observasi

Anda mungkin juga menyukai