Anda di halaman 1dari 10

JASMERAH: Journal of Education and Historical Studies

PERS PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

Lastiarma Silaban1, Roberson Dongoran2, Yona Febyola3


1)
Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Medan, Indonesia
Email: lastiarmasilaban@gmail.com

Abstract
This research was conducted to find out how the state of the Indonesian press was during the
guided democracy. The purpose of this research is to see and understand how the history of
the press in the guided democracy era, the forms and types of the press and the character of
the press during Soekarno's leadership. This research is a type of qualitative research using
historical research methods. The data source of this research is secondary data obtained from
the collection of books and articles that support the research. As for this study, it was found
that the press during the guided democracy period experienced quite a dark period. This was a
result of the independence of the Indonesian Communist Party which was in power in
Indonesia at that time.

Keywords: Press, Guided Democracy, Indonesian Communist Party

Abstrak

Penelitian ini dilakukan agar mengetahui bagaimana kedaaan pers Indonesia pada masa
demokrasi terpimpin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan memahami
bagaimana sejarah pers di masa demokrasi terpimpin, bentuk dan jenis pers serta karakter
pers di masa kepemimpinan Soekarno tersebut. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif
dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Sumber data dari penelitian ini adalah data
sekunder yang diperoleh dari pengumpulan buku buku dan artikel yang mendukung
penelitian. Adapun dalam penelitian ini didapatkan hasil yang menyatakan bahwa pers pada
masa demokrasi terpimpin mengalami masa yang cukup kelam. Hal ini merupakan akibat dari
kebebasan Partai Komunis Indonesia yang berkuasa di Indonesia pada saat itu.

Kata Kunci: Pers, Demokrasi Terpimpin, Partai Komunis Indonesia

PENDAHULAN kemerdekaan,, masa demokrasi liberal, masa


demokrasi terpimpin, masa demokrasi
Pers merupakan lembaga sosial dan pancasila, hingga masa reformasi. Pada masa
wahana komunikasi massa yang menjalankan demokrasi terpimpin, pers dikatakan sebagai
kegiatan jurnalistik meliputi mencari, periode terburuk bagi sejarah perkembangan
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah pers di Indonesia. Masa demokrasi terpimpin
dan menyampaikan informasi secara berkala. keberadaan PKI mempunyai bagian yang
Pers berfungsi sebagai alat komunikasi yang cukup dominan dalam bidang pers. PKI dan
digunakan untuk menjalin komunikasi antara Soekarno yang saat itu sedang dekat
pemerintah dan masyarakat. Informasi yang menyebabkan berkuasanya pers komunis dan
diberikan kepada masyarakat kemudian pers simpatisan simpatisannya. Pada zaman
menciptakan opini. Pers juga digunakan ini pers berfungsi sebagai alat untuk
sebagai alat untuk mengedukasi, dimana memobilisasi fikiran dan opini publik yang
informasi yang disebarluaskan harus mampu menggerakaan dan meradikalisasi massa
menyajikan konten yang mendidik. Pers juga melakukan revolusi. Saat itu, presiden
disajikan sebagai koreksi, sebagai rekreasi, dan Soekarno juga sangat tegas terhadap pers agar
mediasi. tetap setia kepada ideologi Nasakom supaya
Sejarah perkembangan pers di mempermudahnya dalam memobilisasi rakyat.
Indonesia tidak terlepas dari perkembangan Masa ini pers diatur sangat ketat sehingga
politik Indonesia. Perjalanan pers Indonesia Presiden Soekarno tidak segan segan melarang
dimulai dari masa pergerakan sampai masa edaran surat kabar yang menentang
kebijakannya. Akibatnya muncul berbagai jurnal, dan sumber internet lainnya yang
konflik antar surat kabar yang berhaluan kanan berkaitan dengan materi yang ingin di riset
dan surat kabar kelompok kiri. 2. Kritik Sumber
Akibat dari banyaknya peraturan dan
Dalam hal ini kritik sumber sendiri
ketatnya pers pada masa demokrasi terpimpin
berarti penulis menilai sumber sumber sejarah
ini berdampak pada masyarakat yang
yang telah ditemukan menyangkut keaslian
menyebabkan sulitnya masyarakat untuk
dan keautentikan. Kritik sumber yang penulis
berkembang dan mendapat bagian dalam
lakukan adalah dengan memilah milah materi
penerbitan surat kabar. Para jurnalis tidak
yang ditemukan dari sumber sumber buku,
mempunyai kebebasan yang cukup besar
jurnal, dan internet karena sumber yang di
dalam upaya penerbitan pers di Indonesia.
pergunakan dalam penulisan laporan ini adalah
sumber sekunder yang ditulis tidak sezaman.
METODE PENELITIAN
3. Interpretasi
Adapun metode penelitian yang
Interpretasi adalah menafsirkan fakta
digunakan dalam penelitian ini adalah metode
fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut
penelitian sejarah.
hingga menjadi satu kesatuan yang
1. Heuristik
memberikan pandangan atau pendapat teoritis
Yang dimaksud dengan heuristik
yang ilmiah. Penafsiran di lakukan penulis
sendiri adalah tahap mencari, mengumpulkan,
dengan mengidentifikasi sumber sumber
mengkategorikan, dan meneliti sumber sumber
sejarah dari berbagai sumber dan kemudian
sejarah. Dalam hal ini terlebih dahulu penulis
menarik fakta fakta yang ditemukan lalu
mengumpulkan sumber sumber yang relevan
mengabungkannya dengan fakta lainnya dan
dengan penelitian tentang pers pada masa
mengembangkan hasil dari interpretasi
demokrasi terpimpin. Pengumpulan sumber
tersebut.
sejarah dilakukan dengan metode Library
Research dengan memperhatikan buku buku, 4. Historigrafi
Historiografi disini merupakan puncak radio, dan televisi hingga internet. Bentuk
dari sebuah penelitian sejarah. Dalam penyampaiannya juga berbeda atau bermacam
menyusun artikel ini penulis mulai menyusun yang semakin menarik minat pembaca dalam
dan menulis pers dan demokrasi terpimpin menikmati berita.
dengan menghubungkan fakta fakta yang telah Pers merupakan suatu lembaga sosial
ditemukan dari berbagai sumber lalu dan wahana komunikasi massa yang
mengembangkan peristiwa tersebut secara menjalankan kegiatan jurnalistik meliputi
kronologi dan sesuai dengan kaedah keilmuan mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
sejarah. mengolah dan menyampaikan informasi yang
baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar,
HASIL DAN PEMBAHASAN
suara dan gambar serta data grafik maupun
dalam bentuk lainnnya dengan menggunakan
Pengertian Pers
media cetak, media elektronik, dan segala jenis
Pers adalah institusi sosial, sebagai
saluran yang tersedia. Dalam
Lembaga kemasyarakatan. Pers merupakan
perkembangannya pers mempunyai dua
subsistem kemasyarakatan tempat berada
pengertian yakni Pers dalam pengertian luas
bersama dengan sub-sistem lainnya. Dengan
dan Pers dalam pengertian sempit. Pers dalam
demikian, pers tidak bisa hidup mandiri tetapi
pengertian luas meliputi segala penerbitan,
dipengaruhi oleh lembaga kemasyarakatan
bahkan termasuk pers elektronik, radio siaran,
lain. Istilah atau kata pers dari Bahasa Inggris,
dan televisi siaran sebagai media yang
yakni press yang berarti cetakan. Dalam
menyiarkan karya jurnalistik. Sedangkan Pers
istialah yang: lebih operasional kata pers
dalam arti sempit hanya terbatas pada pers
memiliki dua arti. Pertama, usaha percetakan
cetak yakni surat kabar, majalah, tabloid, dan
dan yang kedua berartu upaya penyampaian
bulletin kantor berita. (Efendi, 2010:1).
berita melalui media cetak atau media
Pers juga merupakan lembaga
elektronik. Makna yang tepat dalam konteks
kemasyarakatan yang kegiatannya melayani
ini adalah makna yang kedua yaitu usaha
dan mengatur kebutuhan hati Nurani manusia
dalam penyampaian berita beragam bentuk
selaku mahkluk sosial dalam kehidupan sehari-
adalah kegiatan pers mulai dari surat kabar,
hari. Dalam organisasinya, Pers akan Tanggungjawab berdasarkan kontrak dan
menyangkut segi isi dan akibat dari proses tanggungjawab yang muncul dari dalam diri
komunikasi yang melibatkannya. Pers sendiri dan pers itu bersifat bebas. 3)
merupakan sistem terbuka yang probabilistic. tanggungjawab yang timbul dari dalam diri
Terbuka artinya bahwa pers juga sendiri (self-imposed responsibilities).
mempengaruhi lingkungan probabilistic berarti Wartawan bisa melakukan dan
hasilnya tidak dapat diduga secara pasti. mengembangkan pengertian tentang apa
Situasi seperti itu berbeda dengan sistem sebenarnya mereka itu. Mereka dapat
tertutup yang deterministik. Pers atau media membangun dalam jiwa mereka naluri untuk
amat dibutuhkan baik oleh pemerintah maupun berbuat kebaikan (Efendi,2010: 6-7).
rakyat dalam kehidupan bernegara. Pers
memiliki fungsi nasional yaitu: 1) Sebagai Lahirnya Pers Dalam Demokrasi
wahana komunikasi massa, 2) Sebagai Termpimpin
penyebar informasi, 3) Sebagai bentuk opini, Pers di era setelah penyerahan
dan 4) Sebagai media informasi, Pendidikan, kedaulatan Jepang pada 15 Agustus 1945
hiburan dan control serta sebagai lembaga terjadi pengambil alihan semua fasilitas
ekonomi. (Efendi, 2010:4-5). percetakan surat kabar dari tangan Jepang dan
Pers juga memiliki tanggung jawab berupaya menerbitkan surat kabar sendiri.
yang bisa diterapkan dalam dunia pers yaitu: Surat kabar yang pertama diterbitkan di masa
1) tanggungjawab yang didasarkan pada republic Bernama Berita Indonesia yang terbit
penguasaan. Dalam masyarakat tertentu, di Jakarta sejak 6 September 1945. Sejarah
tanggungjawab pers bisa ditentukan oleh membuktikan, Pers masa perjuangan waktu itu
pemerintah. Pers hanya merupakan bahu membahu mendukung pemerintah untuk
kepanjangan tangan dari penguasa. 2) berjuang mengusir penjajah. Akan tetapi,
tanggungjawab berdasar kontrak (contracted setelah Belanda pergi dan pers mulai kritis
responsibilities). Tanggungjawa ini terhadap pemerintah. Pembredelan mulai
berdasarkan perjanjian tidak langsung dengan dilakukan. Tafsir pemerintah atas
masyarakat. Kedudukan kedua pihak setara. kemerdekaan Pers hanya digunakan untuk
memperkuat status qoa dibandingkan kabar kaum kana yang anti-komunis dilarang
membangun keseimbangan sebagai control terbit. Periode masa Demokrasi Terpimpin
publik terhadap pemerintah. Surat kabar umumnya dikatakan sebagai periode terburuk
Indonesia Raya, Pedoman dan Nusantara bagi sejarah perkembangan pers di Indonesia.
menjadi saksi atas pengingkaran janji
pemerintah di masa Kepemimpinan Soekarno.
Jenis-Jenis Pers
Pergolakan politik terus terjadi menyebabkan
presiden Soekarno mengubah sistem politik Secara umum jenis pers/ media massa
yang berlaku di Indonesia. Pada 28 Oktober dapat dibagi menjadi dua, yaitu media massa
1956, Soekarno mengajukan untuk mengubah tradisional dan media massa modern. Berikut
demokrasi Liberal menjadi demokrasi penjelasannya:
Terpimpin. Sepanjang periode Demokrasi
1. Media Massa Tradisional
Terpimpin dan diberlakukannya Undang-
Undang Darurat Perang, Pers pun mengalami Pers atau media massa tradisional adalah
era terpimpin. semua media massa dengan otoritas dan punya
Presiden Soekarno memerintahkan Pers organisasi yang jelas sebagai media. Beberapa
agar setia kepada ideologi Nasakom serta media massa tradisional adalah: surat kabar,
memamfaatkannya untuk memobilisasi rakyat. majalah, radio, televisi, film, atau layar lebar.
Soekarno tidak ragu-ragu untuk melarang surat
Beberapa ciri media massa tradisional:
kabar yang menentangnya. Dibawah Soekarno,
surat kabar yang dikelola oleh kaum komunis  Adanya proses seleksi informasi,
tumbuh subur. Muncul perlawanan dari diterjemahkan dan didistribusikan
kelompok surat kabar sayap kanan nasionalis,  Pers atau media massa hanya sebagai
yang mengantasnamakan Badan Pendukung perantara dan mengirim informasi
Soekarnoisme (BPS). Konflik antara surat melalaui saluran khusus
kabar sayap kanan dengan surat kabar  Penerima informasi merupakan bagian
kelompok kiri tidak terelakkan. Soekarno dari masyarakat dan dapat menyeleksi
ternyata lebih memilih kaum kiri, dan surat informasi yang diterima
 Interaksi antara sumber berita dan Pada masa demokrasi terpimpin,
penerima sangat sedikit. kedudukan pers dimanfaatkan presiden
Soekarno untuk meningkatkan kharisma dan
2. Media Massa Modern
eksitensi politiknya. Periode demokrasi
Media massa modern merupakan terpimpin dikatakan sebagai periode terburuk
semua media yang memiliki otoritas dan bagi sejarah perkembangan pers di Indonesia.
merupakan organisasi media, dan juga media Penguasa demokrasi terpimpin memandang
yang tidak punya otoritas. Sekarang ini ada bahwa pers digunakan sebagai alat untuk
banyak media massa modern, misalnya situs memobilisasi massa dan menggiring opini
berita online, blog, media sosial, aplikasi chat, publik. Pers digunakan sebagai senapan untuk
dan lain-lain. menembakkan informasi yang akan
menggerakkan atau meradikalisasi massa
Beberapa ciri media massa modern:
untuk menciptakan revolusi. Tahun tahun
 Sumber informasi dapat demokrasi terpimpin dapat digambarkan
mentransmisikan pesannya kepada sebagai berkuasanya pers komunis dan pers
penerima, baik melalui internet simpatisan simpatisannnya. Di lain sisi, pers
maupun pesan SMS yang berada dalam posisi kontra terhadap
 Isi informasi atau pesan disediakan rezim Soeharto yang menolak Manifesto
oleh banyak pihak, baik individu Politik dan pers Liberal, diasingkan dan
maupun organisasi (baca: pengertian menuai pembredelan.
organisasi) Dominasi pers komunis dan simpatisan
 Penyebaran informasi tidak melalui simpatisannya dalam peta ideologi pers
perantara, dan interaksi individu sering Indonesia dari tahun 1957-1965 merupakan
terjadi konsekuensi dari semangat kuat dan
 Penerima informasi dapat menentukan peningkatnya pengaruh PKI dan Soekarno.
waktu interaksi (Efendi, 2010: 18). Pada masa ini pers yang
berhubungan dengan PKI mendapat angin
Karakter Pers Pada Masa Demokrasi
segar, karena partai ini tengah dekat dengan
Terpimpin
presiden Soekarno. Akibatnya muncul yang dianggap simpatisan PKI dilarang terbit
berbagai pertentangan antara pihak yang pro untuk selama lamanya oleh penguasa rezim
dan kontra terhadap PKI. Kelompok media baru di bawah pemerintahan Soeharto.
massa yang menentang PKI kemudian Di era kepemimpinan Soekarno pada
mendirikan Badan Pendukung Soekarnoisme masa demokrasi terpimpin pers mendapat
(BPS) yang dipimpin oleh Adam Malik dan perhatian yang sangat besar, agar terciptanya
BM. Diah dengan pendukung surat kabar misi sebagai saluran informasi yang dapat
Pikiran Rakyat Bandung, Suara Merdeka membentuk opini masyarakat. Di masa ini
Semarang, Kedaulatan Rakyat Yogyakarta dan jalannya pers diatur sangat ketat dan harus
lain sebagainya. Sedangkan di pihak PKI berfungsi sebagai alat revolusi pemerintah.
terdapat koran Harian Rakyat, Suluh Berbagai peraturang perundnag undangan
Indonesia, Nitang Timur, dan sebagainya dikeluarkan oleh pemerintah untuk menjamin
(Hartanto, 2008 : 44). tercapainya tujuan politik pemerintah.
Tahun 1964 atas desakan dari pihak Langkah langkah yang perlu
PKI, Presiden Soekarno membubarkan Badan dilaksanakan untuk menciptakan pers
Pendukung Soekarnoisme (BPS). BPS dituduh Manifestasi Politik menuju tercapainya pers
menghianati Soekarno. Tuduhan PKI berupa : sosialis adalah:
“to kill Soekarno with Soekarnoism”, 1. Mendirikan kantor berita nasional yang
membunuh Soekarno dengan Soekarnoisme. kuat dan lengkap.
Selain itu PKI Dan memfitnah bahwa anggota 2. Membantu organisasi penerbitan pers
BPS adalah agen CIA dan juga menuduh menyelenggarakan seminar seminar
Partai Murba merusak persatuan Nasakom pers.
(Nasional, Agama dan Komunis). Tertanggal 3. Mengadakan pendidikan dan latihan
17 Desember 1964 Presiden Soekarno bagi pada pelaksana pers.
memutuskan untuk membubarkan BPS. 4. Mengadakan pendidikan wartawan.
Namun setelah terjadinya peristiwa berdarah 5. Mendirikan gedung pusat pers.
G30S/PKI, posisi pers masa itu berubah ubah. 6. Membantu penyediaan kertas koran.
Terhitung sejak 1 Oktober 1965, seluruh pers
7. Menyelenggarakan kunjungan kerja manusia selaku mahkluk sosial dalam
oleh wartawan projek projek kerja kehidupan sehari-hari. Secara umum jenis
8. Menyiapkan undang undang pers yang pers/ media massa dapat dibagi menjadi dua,
mencakup antara lain penjabaran yaitu media massa tradisional dan media
fungsi fungsi pers dalam rangka massa modern.
melaksanakan Manipol demi Sejarah perkembangan pers di
keberlangsungan revolusi dan Indonesia tidak terlepas dari perkembangan
pembangunan semesta berencana; politik Indonesia. Perjalanan pers Indonesia
penjabaran hak hak dan kewajiban dimulai dari masa pergerakan sampai masa
kewajiban pers; serta penjabaran kemerdekaan,, masa demokrasi liberal, masa
kebebasan pers sesuai dengan pasal 28 demokrasi terpimpin, masa demokrasi
UUD 1945. pancasila, hingga masa reformasi. Pada masa
9. Mendorong penerbitan pers, terutama demokrasi terpimpin, pers dikatakan sebagai
peredarannya di kalangan rakyar periode terburuk bagi sejarah perkembangan
pekerja. pers di Indonesia. Masa demokrasi terpimpin
10. Membangun pabrik kertas agar impor keberadaan PKI mempunyai bagian yang
kertas tidak diperlukan lagi. cukup dominan dalam bidang pers.
11. Meningkatkan kesejahteraan pekerja
REFERENSI :
pekerja pers.
Agus Sudibyo, (2001), Politik Media dan
KESIMPULAN Pertarungan Wacana, LkiS, Yogyakarta.

Pers berfungsi sebagai alat komunikasi Efendi, A. (2010). Perkembangan Pers di


yang digunakan untuk menjalin komunikasi Indonesia. Jakarta Barat: CV. Parmulasih.
antara pemerintah dan masyarakat. Informasi
Harris Sumadiria, (2005), Menulis Artikel dan
yang diberikan kepada masyarakat kemudian
Tajuk Rencana, Simbiosa Rekatama Media,
menciptakan opini. Pers juga merupakan
Bandung.
lembaga kemasyarakatan yang kegiatannya
melayani dan mengatur kebutuhan hati Nurani
Hartanto, J. T. (2008), Etika Pemberitaan
Politik dalam Media Massa Tinjauan Etika
Islam, Semarang : Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Walisongo.

Nurudin, (2004), Sistem Komunikasi


Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai