Anda di halaman 1dari 4

JURNAL RIVIEW KAJIAN MEDIA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH,

TEORI, ASUMSI DAN CONTOH


Raikhan Maulana Daniswara

Universitas Amikom Purwokerto

Jl.Letjend Pol. Soemarto No.127, Purwokerto 53127

E-mail: raikhanmaulana4610@gmail.com

Diterima:

Disetujui:

Dipublikasikan:

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji materi tentang kajian media mulai dari sejarah dan bagaimana
media beroprasi berdasarkan perkembangan fitur, bentuk media masa dan regulasi yang mengaturnya.
Serta menganalisis fenomena komunikasi dalam konteks hubungan media.

PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kajian Media merupakan sebuah ilmu yang mempelajari sebuah konten, sejarah, dan
pengaruh dari berbagai media, khususnya media massa yang saat ini mempunyai jangkauan
yang sangat luas. Kajian Media ini berasal dari tradisi ilmu sosial dan humaniora dengan
berfokus pada bidang komunikasi massa, komunikasi dan ilmu komunikasi beserta kajianya.
Pada tahun 1970 kajian media mulai secara luas berdiri sebagai mata kuliah mandiri.
Beberapa peneliti mengembangkan beragam teori dan metode dari berbagai disiplin
seperti kajian budaya, retorika, filsafat, teori sastra dll.
Para pemikir ilmu sosial dan humaniora umumnya menggunakan kata 'media' untuk
menjelaskan dua hal yang berbeda. Pertama, digunakan untuk menunjuk kepada alat atau
teknologi yang digunakan untuk komunikasi seperti kertas, gelombang radio, atau kata yang
diucapkan. Hal ini lazim digunakan oleh para artis, insinyur, dan arsitek. Para pemikir
komunikasi, seperti Mcluhan pada tahun 1967 mengenalkan konsep “media adalah pesan”
yang menurut dia semua buatan manusia adalah pesan. Berdasarkan perspekf ini, kajian
media tidak terbatas pada bentuk media komunikasi saja tetapi juga segala bentuk teknologi.
Ekosistem atau media dan penggunaanya atau yang disebut ekologi media dengan
menggunakan penggunaan cahaya elektrik, dimana cahaya elektrik merupakan informasi
murni, dan ini merupakan media tanpa adanya pesan selama cahaya inin tidak digunakan
untuk mengeja huruf atau sebuah kata. Karakteristik dari semua media yaitu adanya "konten"
dari media lainnya Misalnya, "konten" tulisan adalah pidato, kata tertulis adalah "konten"
dari tulisan, dan tulisan adalah "konten" dari telegram. Perubahan media atau teknologi
memperkenalkan hubungan manusia yang merupakan sebuah "pesan". Jika cahaya elektrik
digunakan dalam acara pertandingan bola atau digunakan untuk menerangi meja maka
"konten" dari cahaya elektrik adalah aktivitas ini. Menurutnya, cahaya elektrik tidak
dimaknai sebagai media komunikasi karena tidak memiliki pesan. Selama tidak digunakan
untuk mengeja nama, atau aktivitas lainnya, maka benda ini bukan media. Sama halnya
dengan radio, dan media massa lainnya, "konten" dari sebuah film adalah buku, permainan,
opera atau yang lainnya.
Dalam kajian media Mcluhan juga membedakan antara media dingiin dan media
panas, dimana media panas itu sendiri terdapat radio dan fim yang dapat memperpanjang
makna tunggal dalam sebuah definisi yang tinggi yang bermakna keaadaan terisi penuh
dengan data informasi. Sedangkan media dingin berarti terisi dengan data atau informasi
yang sedikit.
BEBERAPA PENDEKATAN TEORI DALAM KAJIAN MEDIA
Pendekatan teori Propaganda, Dalam berbagai literatur dijelaskan bahwa propaganda
berasal dari bahasa Latin modern ‘propagare’ yang berarti mengembangkan atau
memekarkan. Arti propaganda tersebut kemudian dimaknai secara kontekstual sebagai
rangkaian pesan yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau
sekelompok orang. Sejarah teori ini sendiri ditentukan dalam buku teknik propaganda perang
dunia, Lasswell tahun 1937, halaman 214-222yang berpendapat bahwa propaganda
merupakana teknik mempengaruhi tindalkan manusia dengan merekayasa representasi. Di
Indonesia sendiri film propaganda G 30S PKI pernah dibuat untuk mempertahankan
pemerintahan Orde Baru. Saat itu saluran telefisi TVRI merupakan saluran milik negara yang
menayangkan film ini setiap malam 30 september dan bahkan menjadi tontonan wajib bagi
siswa sekolah di Indonesia. Berikut beberapa jenis propaganda dilihat dari aspek pola atau
metodenya:

 White propaganda (propaganda putih) Adalah propaganda yang sumbernya jelas,


terbuka, dan bersifat jujur. Contohnya pesan tentang kebijakan pemerintah yang
disampaikan melalui media massa.
 Black propaganda (propaganda hitam) Diterapkan dengan menyebarluaskan pesan
atau informasi palsu untuk merendahkan musuh. Biasanya propaganda ini cenderung
dilakukan dengan berpikir sepihak.
 Contohnya ketika menjelang pemilihan Federal 2007 di Australia, ada selebaran yang
disebarkan di sekitar Sydney, oleh organisasi palsu yang disebut Federasi Islam
Australia. Selebaran itu menyampaikan rasa terima kasih kepada Partai Buruh
Australia yang telah mendukung terorisme, fundamentalis Islam, dan tersangka bom
Bali.
 Grey propaganda (propaganda abu-abu Adalah jenis propaganda yang berasal dari
sumber netral padahal berpihak kepada musuh. Misalnya saat perang dunia terjadi,
sebuah negara non-blok atau netral diam-diam memberi bantuan kepada salah satu
pihak yang sedang berseteru.
Selain itu propaganda juga dibagi menjadi 2 macam:
1. Informatif dimana ini dilakukan lewat penyampaian fakta kepada seseorang atau
kelompok yang harapaanya akan mendapatkan respon positif. Contohnya iklan
layanan masyarakat
2. Manipulatif yang bertujuan untuk mengendalikan sesorang atau kelompok, supaya
melakukan yang propagandis (orang yang berpropaganda) inginkan. Dilakukan
melalui manipulatif seperti melebih lebihkan sesuatu. Contohnya iklan produk
kecantikan A yang menyebutkan bahawa hasil dari kerja produknya dapat terlihat
dalam dua minggu. Sementara produk kecantikan B, hasilnya terlihat dalam berbulan-
bulan.
Pendekatan Mazhab Chicago, ketika kita mendengar kata Chicago kata tersebut sangat
identic dengan nama kota di Amerika dan klub basket asal amerika yang melahirkan sosok
pemain hebat Michael Jordan yaitu Chicago Bulls. Nels Anderson, Ernes Bourgess, Ruth
Shonle merupakan tokoh aliran pemikiran mazhab Chicago. Menurut Mead pada tahun 1934
halaman 317 sampai 328, suatu bentuk komunikasi baru harus ditemukan untuk
mengembangkan suatu bentuk dalam komunikasi baru dengan asumsi dasar bahwa sesorang
individu mampu mengapreseiasi sikap, sudut pandang, dan memposisikan sebagai orang lain
begitu juga sebaliknya orang lain juga harus mampu memposisikan diri sebagai kita. Dan
yang paling terkenal dalam model Chicago yaitu model Laswell mengemukakan model
komunikasi yang sederhana dan sering dikutif banyak orang adalah: Siapa (Who),
mengatakan apa (Says what), dalam susukan yang mana (in which channel), kepada siapa (to
whom) dan pengaruh mirip apa (what that effect) (Littlejhon, 1996).
Sedangkan Dewey (1927), hlmn. 143-184 memformulasikan konsepnya sebagai
"komunitas hebat"; di mana kecerdasan manusia mampu membangun dirinya sendiri. Selain
itu, menurutnya pengetahuan juga memiliki semacam "fungsi asosiasi dan komunikasi". Lalu
Cooley menambahkan bahwa komunikasi politik mampu membuat opini publik, dan
mempromosikan demokrasi. Para pemikir ini sedang merepresentasikan perhatian mereka
tentang komunikasi elektronik sebagai fasilitator demokrasi, dan keyakinan mereka kepada
para pemilih cerdas; yang mampu menjadi pribadi yang dapat melawan massa kebanyakan.
Pada masa puncaknya kejayaan Mazhab Chicago, penelitian komunikasi banyak dilakukan
dengan metode kuantitatif, antara lain sebagai akibat dari pendanaan yang disediakan oleh
sponsor. Sebagai konsekuensinya, penelitian yang semula merupakan kegiatan kreatif
perorangan menjadi pekerja secara borongan. Penelitan banyak dilakukan terhadap persuasi,
propaganda, dan efek langsung dari media massa pada khalayak. Penelitian komunikasi
dengan penekanan pada efek langsung itu, merupakan pengaruh model linear dari Shannon
dan Weaver. Aliran tersebut menyadari bahwa media komunikasi memiliki keperkasaan
dalam mempengaruhi masyarakat. Oleh karena itu media massa perlu melakukan
penyempurnaan secara sinambung agar acaranya, pengolahannya, penyajiannya, dan
penyebarannya menjadi lebih efektif dan efisien.

Mazhab Frankfrut dan Teori Kritis Mazhab Frankfurt adalah Mazhab atau pedoman yang
berasal dari negara Jerman. penelitiannya dinamakan observasi kritik (critical research) yang
memperlihatkan teori komunikasi kritik. Aliran Frankfurt atau sering dikenal selaku Mazhab
Frankfurt (die Frankfurter Schule) ialah sekelompok pemikir sosial yang timbul dari
lingkungan Institut für Sozialforschung Universitas Frankfurt. Para pemikir sosial Frankfurt
ini membuat refleksi sosial kritis tentang penduduk pasca-industri dan rancangan ihwal
rasionalitas yang ikut membentuk dan mensugesti tindakan penduduk tersebut. Yang
dijadikan objek studi adalah peranan media massa dalam kehidupan terbaru dengan filosofi
kritik dalam bentuk lain kepada kritik Karl Marx. Bukan saja determinisme ekonomi yang
ditentangnya, namun juga positivisme empirik.

Anda mungkin juga menyukai