Anda di halaman 1dari 3

1.

Pemerintah perlu menyusun 8 Standar Nasional Pendidikan dikarenakan Standar


Nasional Pendidikan memiliki fungsi sebagai dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan
nasional yang bermutu, dan bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan nasional
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat. Artinya, standar pendidikan merupakan
fondasi dalam membangun pendidikan Indonesia untuk mencapai mutu pendidikan
Indonesia. Selain itu, standar nasional pendidikan juga dimaksudkan sebagai
perangkat untuk mendorong terwujudnya transparansi dan akuntabilitas publik
dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional.

2. Gambar hubungan antar standar dalam SNP di Indonesia!

Penjelasan
a. Isi Pendidikan mencakup Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi
lulusan, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur,
Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan
b. Peneilaian Pendidikan mencakup Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi,
Teknik penilaian obyektif dan akuntabel, Penilaian pendidikan ditindaklanjuti,
Instrumen penilaian menyesuaikan aspek, Penilaian dilakukan mengikuti prosedur
c. Pendidikan dan tenaga kependidikan mencakup Ketersediaan dan kompetensi
guru sesuai ketentuan, Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai
ketentuan, Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan,
Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan, Ketersediaan dan
kompetensi pustakawan sesuai ketentuan
d. Pengelolaan mencakup perencanaan pengelolaan, Program pengelolaan
dilaksanakan sesuai ketentuan, Kepala sekolah berkinerja baik dalam
melaksanakan tugas kepemimpinan, Sekolah mengelola sistem informasi
manajemen
e. Pembiayaan mencakup pemberian layanan subsidi silang, Beban operasional
sekolah sesuai ketentuan, Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik
f. Sarana dan prasarana mencakup Kapasitas daya tampung sekolah memadai,
Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak,
Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak
g. Proses pembelajaran mencakup merencanakan proses pembelajaran sesuai
ketentuan, Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat, Pengawasan dan
penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran
h. Kompetensi lulusan mencakup Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap,
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan, Lulusan memiliki
kompetensi pada dimensi keterampilan

3. Tuliskan opini dan penjelasan dari setiap pokok kebijakan yang tertulis
a. USBN saat ini masih membatasi penerapan pemberian keleluasaan bagi sekolah
untuk menentukan kelulusan siswa dan kurikulum 2013 masih belum maksimal
penerapannya. Arahan dari merdeka belajar adalah USBN diganti menjadi ujian
asesmen yang diselenggarakan sekolah. Ujian penilaiaan kompetensi siswa dapat
dilakukan sesuai dengan kebijakan sekolah dan guru.
b. UN saat ini masih menguji penguasaan konten, menjadi beban bagi siswa, guru,
orang tua karena menjadi indicator keberhasilan siswa. UN hanya menilai aspek
kognitif dari hasil belajar. Arahan merdeka belajar adalah tahun 2021 UN di ubah
menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
c. RPP saat ini guru masih dituntut untuk mengikuti format RPP secara kaku, RPP
terlalu banyak komponen dan menghabiskan waktu yang banyak. Arahan merdeka
belajar, Guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan dan
mengembangkan RPP, RPP memiliki 3 komponen inti (komponen lainnya bersifat
pelengkap dan dapat dipilih secara mandiri) : Tujuan pembelajaran, Kegiatan
pembelajaran, Asesmen
d. Peraturan penerimaan peserta didik baru (PPDB) zonasi saat ini belum
terimplementasi dengan lancar di semua daerah, belum disertai dengan
pemerataan jumlah guru, peraturan terkait PPDB kurang mengakomodir
perbedaan situasi daerah. Penerapan Merdeka belajar daerah berwenang
menentukan proporsi final dan menetapkan wilayah zonasi, Pemerataan akses dan
kualitas pendidikan perlu diiringi dengan inisiatif lainnya oleh pemerintah daerah,
seperti redistribusi guru ke sekolah yang kekurangan guru

4. Hambatan yang terlihat dalam abstrak tersebut terletak pada standar proses
pembelajaran berupa; a) pada tahap perencanaan, guru mengalami kesulitan dalam
mengaitkan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan asesmen, b) pada
tahap pelaksanaan, guru mengalami kesulitan dalam mengelola kelas dikarenakan
kapasitas kelas kelebihan siswa, c) pada tahap penilaian, guru belum belum
menemukan cara agar penilaian mencakup keseluruhan aspek(kognitif, psikomotor
maupun afektif), dan d) pada tahap kepengawasan baik dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai evaluasi masih belum efektif hal ini bisa jadi dikarenakan kurang
siapnya guru dalam mengajar.

Anda mungkin juga menyukai