Anda di halaman 1dari 9

Vol.1 No.

4 Januari 2022 305


……………………………………………………………………………………………………...
PENGARUH IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS, KONSEP PRODUKSI DAN
DISTRIBUSI PADA UMKM TERHADAP PROFITABILITAS DALAM PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM

Oleh
Siti Amelia1), Muhammad Iqbal Fasa2) & Suharto3)
1,2,3
Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Raden Intan Lampung
Email: 1awel3101@gmail.com , 2miqbalfasa@radenintan.ac.id , 3Prof.suharto@radenintan.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi etika bisnis islam, konsep
produksi, dan distribusi bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menghasilkan
profitabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep Islam etika
bisnis, konsep produksi, dan distribusi pemrosesan. Lalu bagaimana implementasinya untuk
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dimana hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
resume dari model untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lainnya tentang etika bisnis
Islam, konsep produksi, dan distribusi yang baik bagi profitabilitas. Penelitian ini dilakukan
dengan metode penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan studi kepustakaan dan resume
hasil penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan etika
bisnis islam dalam proses produksi dan distribusi maka akan menghasilkan profitabilitas yang
baik bagi usaha mikro kelas dan menengah (UMKM). Para pelaku usaha mikro kecil menengah
(UMKM) telah memahami standar prinsip-prinsip etika bisnis syariah dan melalui penelitian ini
juga dapat diketahui bahwa usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dipelajari telah
memenuhi standar konsep produksi dan distribusi dalam Islam dan menghasilkan profitabilitas
dengan baik.
Kata Kunci: Etika Bisnis, Konsep Produksi, Konsep Distribusi, Profitabilitas.
PENDAHULUAN
Dalam membangun perekonomian perekonomian masyarakat. Namun dalam
sebuah bangsa bersumber dari seluruh elemen- suatu bisnis terdapat banyak hal-hal yang
elemen yang terdapat didalamnya, dimana harus diperhatikan dalam perjalanan bisnis
seluruh elemen memiliki keterkaitan yang tersebut (Fauzia, 2018).
sangat erat. Kesejahteraan masyarakat dapat Dalam bisnis saat ini, setiap pelaku
dilihat dari indikator perekonomiannya, maka UMKM diharuskan untuk mengikuti etika
semakin banyak masyarakat yang dapat perspektif bahasa bisnis karena tidak ada
menjamin kebutuhan hidupnya dengan aktivitas bisnis yang dapat dikelola dengan
memiliki pekerjaan tetap atau memiliki usaha baik dan diselenggarakan tanpa mengetahui
sendiri sehingga dapat merasakan hidup yang etika bisnis Islam yang baik terutama bagi
layak maka hal ini melambangkan semakin umat Islam. Karena Al-Qur'an mengatakan
baik kesejahteraan pada masyarakat tersebut. "Allah telah membuat bisnis yang sah untuk
Tak sedikit masyarakat yang membangun Anda" Jika seseorang tahu tentang berbagai
bisnis atau usaha nya sendiri yang biasa masalah yang menyatu dengan semua fungsi
disebut usaha mikro kecil menengah pemasaran sehingga dia dapat mengelola
(UMKM). UMKM memiliki peranan yang bisnis secara keseluruhan dengan cara yang
sangat penting sehingga dapat menciptakan baik (Hashim, 2012). Lingkungan bisnis telah
lapangan pekerjaan dan membangkitkan berubah, dan mekanisme penerapan etika

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2798-6489 (Cetak) Juremi: Jurnal Riset Ekonomi
ISSN 2798-6535 (Online)
306 Vol.1 No.4 Januari 2022
………………………………………………………………………………………………………
bisnis Islam cukup sulit untuk memenuhi keuntungan/profitabilitas suatu perusahaan
tantangan di era modern seperti saat ini hanya berupa angka yang disebut materi
(Ismaeel & Blaim, 2012). (Pratama, 2018).
Prinsip Produksi dalam islam menurut Pada paper ini, membahas mengenai
Turmudi (2017) berarti proses dalam penerapan konsep etika bisnis, produksi dan
menghasilkan suatu barang atau jasa yang distribusi dalam mencapai profitabilitas secara
halal yang mana merupakan akumulasi dari prespektif islam, banyak sekali saat ini
semua proses produksi mulai dari sumber perusahaan maupun UMKM yang berbisnis
bahan baku sampai dengan jenis produk yang dengan baik serta mengembangkan inovasi
dihasilkan. mereka demi mendapat profit yang baik juga.
Kegiatan distribusi menjadi bidang Namun apakah dalam mendapatkan profit
terpenting dalam perekonomian terutama tersebut mereka sudah menerapkan usaha
dalam berbisnis. Islam menuntun kepada mulai dari produksi maupun distribusi seuai
manusia untuk menyebarkan hartanya agar dengan etika bisnis islam? Adapun tujuan
tidak menumpuk pada segolongan kecil paper dibuat agar berguna untuk stakeholder
masyarakat sehingga terjadi kesejahteraan dan policy makers untuk menjadi bahan
masyarakat yang adil dan merata. Dalam perbaikan ataupun usulan guna menciptakan
pandangan Islam, distribusi sangat penting perkembangan ekonomi dalam dunia bisnis.
dalam teori mikro dan makro Islam sebab
pembahasan dalam bidang distribusi ini tidak LANDASAN TEORI
hanya berkaitan dengan aspek ekonomi belaka 1. Etika Bisnis Islam
tetapi juga aspek sosial dan politik sehingga Menurut Abuznaid (2009) Etika sebagai
menjadi perhatian bagi aliran pemikir ekonomi cabang ilmu iflsafat yang berhubungan dengan
Islam dan konvensional sampai saat ini (Holis, perilaku moral. Moralitas mengacu apakah
2017). sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk.
Dalam berbisnis setelah melakukan Meskipun moralitas adalah kompleks konsep,
konsep produksi dan distribusi pasti akan itu dapat didefinisikan baik dari segi sarana
memumculkan konsep profitabilitas, yang dan tujuan. Etika dapat disebut juga hak moral
memiliki arti sebagai kemampuan suatu pelaku yang diyakini orang orang memiliki makna
usaha untuk mendapatkan laba (keuntungan) lain seperti individu memiliki hak untuk
dalam suatu periode tertentu (Michelle, 2005). diperlakukan dengan cara menjamin martabat,
Profitabilitas dalam Islam merupakan profit rasa hormat dan otonomi (Rizki, 2008).
yang dicapai dengan tujuan atau orientasi yang Dalam ekonomi Islam, Etika Bisnis
sama, yaitu akhirat. Untuk mencapai tujuan Islam dapat dicirikan sebagai etis (akhlaq)
akhirat tersebut tentu kita membutuhkan jalan selain bersifat taqwa (rabbani), manusiawi
yang harus dilalui, yang dimaksud dengan (insani) dan seimbang (waha’i) .Konsep
jalan sesuai yang diperintahkan oleh Allah Tauhid (tauhid, singularitas, kesatuan atau
SWT (Pratama, 2018). kesatuan Tuhan) telah diidentifikasi sebagai
Sistem ekonomi Islam mengajarkan inti dari etika Islam, bersama dengan
kepada kita untuk memperoleh harta benda trusteeship atau stewardship (khilafah),
yang halal sekaligus terwujudnya kebahagiaan keadilan atau keseimbangan (al-‘adl),
dunia dan akhirat. Sehingga memungkinkan kehendak bebas atau kebebasan (ikhtiyar),
kita sebagai pelaku ekonomi berpikir bahwa tanggung jawab (farh) dan kebajikan (I’san).
terdapat makna lain dari mengejar Dengan kata lain, Etika Bisnis Islam
profitabilitas dalam ber produksi dan distribusi didasarkan pada kelonggaran, yang meliputi
usaha dan menyampingkan paradigma bahwa sopan santun, pengampunan, penghapusan
………………………………………………………………………………………………………
Juremi: Jurnal Riset Ekonomi ISSN 2798-6489 (Cetak)
ISSN 2798-6535 (Online)
Vol.1 No.4 Januari 2022 307
……………………………………………………………………………………………………...
kesulitan dan kompensasi; motif pelayanan, kekayaan merupakan amanah dari Allah
dimana bisnis memberikan layanan yang SWT (Bakhri & Purnama, 2018).
dibutuhkan kepada masyarakat; dan kesadaran 2. Keseimbangan (Keadilan/Equilibrium).
semua yang membutuhkan pengusaha muslim Menurut Rice (1999) Ajaran Islam
untuk memperhatikan Semua dalam menciptakan suatu karakter yang dimiliki
menjalankan bisnis mereka (Musa, 2015). manusia yaitu sikap dan prilaku yang
Dengan demikian dapat diketahui seimbang dan adil dalam hubungan antara
bahwa, Etika bisnis merupakan suatu tata cara, manusia dengan individu, dengan manusia
norma, atau kaidah yang baik dalam lain (masyarakat) serta lingkungan sekitar.
menjalankan bisnis. Dalam Islam suatu bisnis Keseimbangan dalam upaya manusia
merupakan usaha manusia yang menjalankan diperlukan untuk memastikan kesejahteraan
bisnis dengan tujuan untuk mencari keridhaan sosial dan berkelanjutan pengembangan
dari Allah SWT. Bisnis bertujuan jangka potensi manusia. Pada saat yang sama,
pendek sekaligus jangka panjang, yaitu dengan Islam mengutuk kejahatan keserakahan,
adanya tanggung jawab pribadi, Allah SWT, ketidakbermoralan, dan ketidakpedulian
sosial masyarakat, serta negara. Sedangkan terhadap hak dan kebutuhan orang lain,
norma sendiri memiliki arti yang mana sebagai yang oleh kaum sekularis, jangka pendek,
petunjuk atau perintah, dan setidak-tidaknya perspektif kapitalisme duniawi ini
menjadi sebuah harapan (Fajrillah et al., terkadang mendorong.
2020). 3. Kehendak Bebas (Ikhtiyar/Free Will).
Fungsi khusus yang terdapat dalam etika Berarti pada dasarnya manusia sebagai
bisnis Islam yaitu etika bisnis berupaya individu mempunyai kebebasan penuh
mencari cara untuk menyelaraskan dan untuk melakukan aktivitas bisnis. Dalam
menyerasikan berbagai kepentingan dalam ekonomi, manusia bebas
dunia bisnis, etika bisnis juga mempunyai mengimplementasikan kaidah kaidah Islam,
peran untuk senantiasa melakukan perubahan setiap manusia yang berbisnis boleh
kesadaran bagi masyarakat tentang bisnis, melakukan apapun kecuali yang dilarang.
terutama bisnis Islami. Sistem etika Islam Yang tidak boleh dalam Islam adalah
terdapat prinsip – prinsip untuk mencapai filter ketidakadilan dan riba. Dalam tataran ini
moral dan untuk menjalankan bisnis. Prinsip kebebasan manusia sesungguhnya tidak
ini berasal dari konsep kesatuan yang saling mutlak, tetapi merupakan kebebasan yang
terkait, Prinsip – Prinsip etika bisnis sebagai bertanggung jawab dan berkeadilan
berikut : (Rice, 1999) (Nawatmi, 2010).
1. Kesatuan (Tauhid/Unity). 4. Pertanggung Jawaban (Responsibility).
Dari konsepsi ini, Islam menawarkan Konsep Pertanggung Jawaban menurut
adanya keterpaduan antara agama, Juliyani (2016) adalah Manusia harus
ekonomi, dan sosial demi membentuk suatu berani mempertanggungjawabkan segala
kesatuan. Oleh karena itu, maka pengusaha pilihannya tidak saja di hadapan manusia
muslim dalam melakukan suatu aktivitas bahkan paling penting adalah kelak di
bisnis haruslah memperhatikan tiga hal, hadapan Tuhan. Menurut Bakhri &
yaitu tidak melakukan diskriminasi Purnama (2018) Dalam dunia bisnis setelah
terhadap pekerja, pembeli, dan mitra kerja, melaksanakan segala aktifitas bisnis dengan
Allah SWT yang sangat ditakuti dan berbagai bentuk kebebasan, bukan berarti
dicintai, serta tidak melakukan penimbunan semuanya selesai saat tujuan yang
kekayaan atau serakah, karena hakikatnya dikehendaki tercapai, atau ketika sudah
mendapatkan keuntungan. Kembali lagi

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2798-6489 (Cetak) Juremi: Jurnal Riset Ekonomi
ISSN 2798-6535 (Online)
308 Vol.1 No.4 Januari 2022
………………………………………………………………………………………………………
pada semua yaitu semua itu perlu adanya tanggung jawab untuk menjamin kecukupan
pertanggung jawaban atas apa yang telah keluarga dalam tanggungan mereka. Syariah
pebisnis lakukan, baik itu pertanggung juga memerintahkan setiap manusia untuk
jawaban ketika ia bertransaksi, yakin akan rezeki Allah SWT (Kunaifi et al.,
memproduksi barang, menjual barang, 2021).
melakukan jual beli, melakukan perjanjian Sistem ekonomi yang berbasis Islam
dan lain sebagainya. menghandaki bahwa dalam hal pendistribusian
2. Proses Produksi harus berdasarkan dua sendi, yaitu sendi
Produksi adalah proses membuat suatu kebebasan dan keadilan kepemilikan.
barang atau jasa guna menambah kegunaan Kebebasan disini adalah kebebasan dalam
(nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu bertindak yang di bingkai oleh nilai-nilai
barang akan bertambah bila memberikan agama dan keadilan. Kebebasan yang
manfaat baru atau lebih dari bentuk semula dimaksud disini adalah sebagai keseimbangan
(Amiruddin, n.d.). Kegiatan produksi dalam antara individu dengan unsur materi dan
perspektif ekonomi Islam adalah kegiatan spiritual yang dimilikinya, keseimbangan
menciptakan pemanfaatan sumber alam oleh antara individu dan masyarakat serta antara
manusia. Berproduksi dapat diartikan sebagai suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
kegiatan menciptakan nilai barang atau Keberadilan dalam pendistribusian ini
menambah nilai terhadap sesuatu produk, tercermin dari larangan dalam al Qur’an agar
barang dan jasa yang diproduksi itu haruslah supaya harta kekayaan tidak diperbolehkan
hanya yang dibolehkan dan menguntungkan menjadi barang dagangan yang hanya beredar
(yakni halal dan baik) menurut Islam diantara orang-orang kaya saja, akan tetapi
(Turmudi, 2017). diharapkan dapat memberi kontribusi kepada
Tujuan Produksi dalam Islam adalah kesejahteraan masyarakat sebagai suatu
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat keseluruhan (Munthe, 2014).
sebagai tanggung jawab sosial produsen. Tujuan Distribusi dalam islam
Dengan kata lain, peningkatan kesejahteraan sebagaimana Allah memerintahkan orang-
produsen dibarengi dengan kewajiban orang secara kolektif untuk merawat tetangga
mendistribusikan kekayaannya dalam bentuk mereka, misalnya, untuk tidak membiarkan
zakat, sedekah, infak. Tujuan pemenuhan mereka kelaparan. Allah SWT juga melarang
kebutuhan masyarakat dan peningkatan penimbunan harta. Distribusi dalam Islam
kesejahteraan produsen dilakukan dalam bertujuan untuk pemerataan sumber daya
koridor syariah yaitu larangan menjalankan ekonomi, distribusi juga dapat
bisnis yang bertentangan dengan Islam atau memaksimalkan pendapatan atau keuntungan
larangan menghasilkan barang dan jasa haram (Kunaifi et al., 2021).
serta dapat menghancurkan martabat manusia. Dalam sistem ekonomi Islam
3. Proses Distribusi pendistribusian harus berdasarkan dua sendi,
Distribusi merupakan kegiatan yaitu sendi kebebasan dan keadilan
menyampaikan sumber-sumber ekonomi kepemilikan. Kebebasan disini adalah
kepada masyarakat agar kebutuhannya kebebasan dalam bertindak yang di bingkai
terpenuhi. Oleh karena itu, kegiatan distribusi oleh nilai-nilai agama dan keadilan seperti
adalah mendistribusikan barang yang keseimbangan antara individu dengan unsur
dihasilkan atau memberikan jasa kepada pasar materi dan spiritual yang dimilikinya. Sistem
sasaran dan aset atau kekayaan sebagai alat ekonomi islam mengakui sistem hak milik
tukar. Distribusi barang juga diimbangi dengan pribadi secara terbatas, Al-Qur’an menyatakan
pemerataan daya beli. Individu memiliki agar mendistribusikan rezeki/hartanya untuk
………………………………………………………………………………………………………
Juremi: Jurnal Riset Ekonomi ISSN 2798-6489 (Cetak)
ISSN 2798-6535 (Online)
Vol.1 No.4 Januari 2022 309
……………………………………………………………………………………………………...
kesejahteraan masyarakat, baik dengan jalan Pengumpulan data yang telah diperoleh
zakat, sadaqaah, hibah, wasiat dan sebagainya, dalam bentuk penelitian sebelumnya kemudian
sebab kekayaan harus tersebar dengan baik. data tersebut dianalisis dengan cara berpikir
Islam memang tidak mengharuskan persamaan induktif yaitu secara khusus dari infrormasi
dalam kepemilikan kekayaan, namun Islam yang ada serta meresume hasil riset
tidak membiarkan buruknya distribusi sebelumnya, kemudian mengolahnya menjadi
kekayaan. Dalam Islam memandang individu data pendukung sehingga kesimpulan
sebagai manusia yang harus dipenuhi didasarkan pada teori dan bukti empiris yang
kebutuhan-kebutuhan primernya secara kuat. Hal yang diamati dari penelitian ini
menyeluruh. Sebagai buktinya, banyak sekali adalah tentang etika bisnis, konsep produksi,
ayat al-Quran dan al-Hadits yang dan distribusi pada UMKM terhadap
memerintahkan manusia menginfakkan harta profitabilitas dalam perspektif ekonomi islam.
dan memberi makan orangorang fakir, miskin,
dan kekurangan (Munthe, 2014). HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Profitabilitas Dalam dunia bisnis saat ini perlunya
Profitabilitas adalah kemampuan suatu konsep etika bisnis Islam yang dirumuskan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan jelas. Dalam Al-Quran sudah
(profit) pada tingkat penjualan, aset, dan dijelaskan mengenai etika bisnis yang baik,
modal saham tertentu. Sedangkan Menurut mulai dari kesatuan,keseimbangan,kehendak
Michelle (2005) Profitabilitas merupakan bebas, pertanggung jawaban hingga proses
kemampuan perusahaan menghasilkan laba produksi dalam membuat suatu barang/jasa
(profit) yang akan menjadi dasar pembagian serta distribusi yang baik secara islam. Setelah
dividen perusahaan. Profitabilitas dalam itu semua pada akhirnnya dapat mendapat
perspektif islam merupakan suatu manfaat keuntungan angka serta keuntungan yang
yang bersifat intangible, mempunyai makna berorientasi pada akhirat.
yang lebih luas dari sekedar keuntungan Al-Qur'an tidak berhenti hanya pada
berupa "angka", tidak hanya dapat dihitung menyinggung sejumlah imperatif dan larangan
namun dapat dirasakan, serta berorientasi pada eksplisit dan implisit mengenai proses
akhirat. (Belianti & Ruhadi, 2020) produksi, konsumsi, distribusi hingga transaksi
bisnis. Al-Qur'an, misalnya, memerintahkan
METODE PENELITIAN umat Islam untuk melanjutkan pekerjaan
Pada penelitian ini, metode penelitian mereka setelah ibadah berjamaah. Selanjutnya,
yang digunakan yakni metode penelitian adalah tugas manusia untuk dunia bekerja
deskriptif kualitatif. Jenis metode penelitian lebih keras dan lebih cerdas (sebagai khalifah
deskriptif kualitatif memiliki arti yaitu sebuah atau khalifah di bumi) untuk membangun ini
metode penelitian yang mana memanfaatkan Quran dan memanfaatkan sumber daya
data kualitatif dengan menjabarkan data alamnya dengan sebaik-baiknya.
tersebut secara deskriptif. Dengan Memproduksi suatu barang atau jasa harus
menggunakan libary research atau study sesui dengan prinsipmya. Oleh karena itu,
literatur, yakni mencari sumber reference teori sangat menentang kemalasan dan pemborosan
yang sesuai dengan kasus atau sebuah waktu dengan tetap menganggur atau dengan
permasalahan yang dikemukakan. Data melibatkan diri dalam kegiatan yang tidak
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini produktif (Abeng, 1997).
digunakan semaksimal mungkin dan sesuai Salah satu cara penerapan etika bisnis
dengan tema penelitian. dalam iuslam adalah pedagang atau
wirausahawan harus memiliki pengetahuan

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2798-6489 (Cetak) Juremi: Jurnal Riset Ekonomi
ISSN 2798-6535 (Online)
310 Vol.1 No.4 Januari 2022
………………………………………………………………………………………………………
tentang peraturan dan etika bisnis Islam. Allah harus dioperasikan dengan mengindahkan
menuntut agar mereka membaca dan etika-etika yang berlaku di masyarakat. Para
memahami hal-hal yang digariskan dalam Al- pengusaha juga harus menghindar dari upaya
Qur'an dan As-Sunnah. Selain itu, mereka yang menyalagunakan segalah cara untuk
harus percaya bahwa mereka akan dibawa ke mengejar keuntungan pribadi semata tanpa
hadapan Allah pada Hari Penghakiman yang peduli berbagai akibat yang merugikan pihak
muncul takut untuk mendurhakai Allah. Oleh lain, masyarakat luas.
karena itu, mereka harus melakukan dan Maka dari itu kita dalam berbisnis harus
mempraktikkan etika bisnis yang dibenarkan mementingkan etika yang sudah ditetapkan
oleh Islam. Tanpa rasa percaya diri ini akan baik dari segi produksi barang dagangan yang
lahir para wirausahawan yang berusaha sesuai dengan sumber daya yang ada,
menghindari pelaksanaan bisnis menurut etika distribusi yang baik sehingga tercapai keadilan
Islam, terutama bila menyangkut biaya, dalam berbisnis. Dengan kita melakukan
tenaga, dan Selain itu, pengguna juga harus semua itu maka akan menghasilkan
memahami etika bisnis dalam Islam dan profitabilitas yang bukan hanya angka saja
memastikan bahwa pedagang atau praktik melainkan berorientasi pada akhirat yang
wirausaha. Mereka harus terlibat secara aktif menyebabkan kesejahteraan dunia dan akhirat.
dalam membela hak-hak pengguna dan
memberikan informasi kepada instansi PENUTUP
pemerintah dan sektor swasta untuk Kesimpulan
menemukan bahwa ada segelintir pengusaha Berdsarkan hasil pembahasan dan
yang melakukan penipuan atau pelanggaran analisis yang telah dilakukan, maka dapat
etika bisnis yang dituangkan (Zulkifli & diambil kesimpulan penelitian sebagai berikut,
Saripuddin, 2015). Dalam berbisnis UMKM sudah pasti
Aktifitas bisnis bukan hanya kegiatan melakukan proses produksi dalam
yang dilakukan dalam rangka produksi menjalankan usahanya, kegiatan produksi
menghasilkan barang dan jasa serta dalam perspektif ekonomi Islam adalah terkait
keuntungan, tetapi juga termasuk kegiatan dengan manusia dan eksistensinya dalam
mendistribusikan barang dan jasa tersebut ke aktivitas ekonomi, produksi merupakan
pihak-pihak yang memerlukan serta aktivitas kegiatan menciptakan kekayaan dengan
lain yang mendukung kegiatan produksi dan pemanfaatan sumber alam oleh manusia.
distribusi tersebut. Etika bisnis merupakan Berproduksi dapat diartikan sebagai kegiatan
suatu pengetahuan tentang tata cara ideal menciptakan nilai barang atau menambah nilai
pengaturan dan pengelolaan bisnis yang terhadap sesuatu produk, barang dan jasa yang
memperhatikan norma dan moralitas yang diproduksi itu haruslah hanya yang dibolehkan
berlaku secara universal. Menurut etika bisnis dan menguntungkan (yakni halal dan baik)
Islam, setiap pelaku bisnis (wirausaha) dalam menurut Islam.
berdagang hendaknya tidak semata-mata Setelah proses produksi proses yang
bertujuan mencari keuntungan sebesar- dilakukan oleh pelaku UMKM adalah
besarnya, akan tetapi yang paling penting mendistribusikan barang dagangan nya kepada
adalah mencari keridhaan dan mencapai masyarakat untuk menghasilkan profitabilitas
keberkahan atas rezeki yang diberikan oleh yang ingin tercapai, distribusi merupakan
Allah SWT. kegiatan mendistribusikan atau menyampaikan
Profitabilitas bukanlah semata-mata barang yang dihasilkan atau memberikan jasa
tujuan yang harus selalu diutamakan. Dunia kepada pasar sasaran dan aset atau kekayaan
bisnis juga harus berfungsi sebagai sosial dan sebagai alat tukar. Distribusi barang juga
………………………………………………………………………………………………………
Juremi: Jurnal Riset Ekonomi ISSN 2798-6489 (Cetak)
ISSN 2798-6535 (Online)
Vol.1 No.4 Januari 2022 311
……………………………………………………………………………………………………...
diimbangi dengan pemerataan daya beli. business leader. Business Ethics
Individu memiliki tanggung jawab untuk Quarterly, 7(3), 47–54.
menjamin kecukupan keluarga dalam [2] Abuznaid, S. A. (2009). Business ethics in
tanggungan mereka. Syariah juga Islam: the glaring gap in practice.
memerintahkan setiap manusia untuk yakin International Journal of Islamic and
akan rezeki Allah SWT. Lalu setelah itu semua Middle Eastern Finance and
maka akan menghasilkan Profitabilitas yang Management.
baik bagi UMKM, profitabilitas sendiri [3] Amiruddin, K. (n.d.). Konsep Produksi
merupakan kemampuan perusahaan Dalam Tinjauan Sosiologi Ekonomi.
menghasilkan laba (profit) yang akan menjadi [4] Bakhri, S., & Purnama, L. (2018).
dasar pembagian dividen perusahaan. Tinjauan Etika Bisnis Islam dalam
Profitabilitas dalam perspektif islam Strategi Pemasaran Home Industri Tahu
merupakan suatu manfaat yang bersifat Sari Rasa. Al-Mustashfa: Jurnal
intangible, mempunyai makna yang lebih luas Penelitian Hukum Ekonomi Syariah, 3(2),
dari sekedar keuntungan berupa "angka", tidak 284–299.
hanya dapat dihitung namun dapat dirasakan, [5] Belianti, L., & Ruhadi, R. (2020). Analisis
serta berorientasi pada akhirat Pengaruh Indeks Maqashid Syariah dan
Dengan adanya penerapan bsinis, konsep Ukuran Perusahaan terhadap
produksi dan distribusi secara perspektif islam Profitabilitas. Prosiding Industrial
tentu membantu terciptanya kesatuan antara Research Workshop and National
kegiatan ekonomi yang menghasilkan Seminar, 11(1), 1165–1172.
profitabilitas yang kemudian memberikan [6] Fajrillah, F., Purba, S., Sirait, S., Sudarso,
dampak baik pula bagi pelaku UMKM. A., Sugianto, S., Sudirman, A., Febrianty,
Kemudian peranan dari etika bisnis islam, F., Hasibuan, A., Julyanthry, J., &
konsep produksi dan distribusi yang dijalankan Simarmata, J. (2020). Smart
dengan baik oleh UMKM akan entrepreneurship: peluang bisnis kreatif
memaksimaksimalkan penghasilan & inovatif di era digital. Yayasan Kita
profitabilitas yang memiliki tujuan untuk Menulis.
kepentingan kemakmuran atau kesejahteraan [7] Fauzia, I. Y. (2018). Etika Bisnis dalam
pedagang/wirausaha secara keseluruhan dan Islam. Prenada Media.
timpang serta menekankan adanya [8] Hashim, M. (2012). Islamic perception of
keseimbangan yang adil antara pemilik business ethics and the impact of secular
UMKM dan masyarakat. thoughts on Islamic business ethics.
Saran International Journal of Academic
Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya Research in Business and Social Sciences,
lebih mendalam lagi dalam membahas etika 2(3), 98.
bisnis, konsep produksi, dan distribusi dalam [9] Holis, M. (2017). Sistem distribusi dalam
suatu bisnis terhadap profitabilitas agar dapat perspektif ekonomi Islam. Jurnal
melihat sejauh mana peningkatan sosial Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi
ekonomi dengan adanya penerapan bisnis yang Dan Perbankan Syariah, 1(2).
benar dari suatu kegiatan bisnis baik dalam [10] Ismaeel, M., & Blaim, K. (2012). Toward
perspektif umum maupun perspektif ekonomi applied Islamic business ethics:
Islam. responsible halal business. Journal of
Management Development.
DAFTAR PUSTAKA [11] Juliyani, E. (2016). Etika Bisnis dalam
[1] Abeng, T. (1997). Business ethics in Perspektif Islam. Jurnal Ummul Qura,
Islamic context: Perspectives of a Muslim
……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2798-6489 (Cetak) Juremi: Jurnal Riset Ekonomi
ISSN 2798-6535 (Online)
312 Vol.1 No.4 Januari 2022
………………………………………………………………………………………………………
7(1), 63–74.
[12] Kunaifi, A., Rahman, F., & Dwiaryanti, R.
(2021). The Philosophy and
Authentication of Welfare Equalization in
the Islamic Economy. Jurnal Kajian
Peradaban Islam, 4(2), 54–62.
[13] Michelle, M. (2005). Tingkat
Pengembalian Investasi Dapat Diprediksi
melalui Profitabilitas, Likuiditas dan
Laverage. Kumpulan Jurnal Ekonomi.
Com.
[14] Munthe, M. (2014). Konsep Distribusi
dalam Islam. Jurnal Syariah, 2(1), 70–88.
[15] Musa, M. A. (2015). Islamic business
ethics and finance: An exploratory study
of Islamic banks in Malaysia. Ethics,
Governance and Regulation in Islamic
Finance, 21(5), 45–60.
[16] Nawatmi, S. (2010). Etika bisnis dalam
perspektif Islam. Fokus Ekonomi, 9(1),
24402.
[17] Pratama, P. (2018). Rekonstruksi Konsep
Profitabilitas dalam Perspektif Islam.
IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial
Dan Humaniora, 2(1), 101–108.
[18] Rice, G. (1999). Islamic ethics and the
implications for business. Journal of
Business Ethics, 18(4), 345–358.
[19] Rizk, R. R. (2008). Back to basics: an
Islamic perspective on business and work
ethics. Social Responsibility Journal.
[20] Turmudi, M. (2017). Produksi Dalam
Perspektif Ekonomi Islam. Islamadina:
Jurnal Pemikiran Islam, 37–56.
[21] Zulkifli, M. C., & Saripuddin, C. O. A. S.
S. (2015). Concept of business ethics in
Islam: Approach to the entrepreneur.
Journal of Asian Business Strategy, 5(1),
13–18.

………………………………………………………………………………………………………
Juremi: Jurnal Riset Ekonomi ISSN 2798-6489 (Cetak)
ISSN 2798-6535 (Online)
Vol.1 No.4 Januari 2022 313
……………………………………………………………………………………………………...

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2798-6489 (Cetak) Juremi: Jurnal Riset Ekonomi
ISSN 2798-6535 (Online)

Anda mungkin juga menyukai