Anda di halaman 1dari 12

RECONNECTING SAMBUNGAN RUMAH (SR) PADA GARDU 079

SOVIA UNTUK MENGURANGI LOSSES DI PT PLN (PERSERO)


RAYON BUKITTINGGI
(MENGGUNAKAN APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN)
oleh
Junaidi Asrul, S.ST, MT1 ., Firmansyah, ST,MT2,
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang-PNP1,2
E-mail : junaidi_8189@yahoo.co.id

ABSTRAK
Dengan melakukan reconnecting dapat mengatasi rugi-rugi energi. Pada titik
sambungan percabangan disambungan rumah sampai ke kWh meter digantikan dengan
compression Connector. Terminal pada kWh meter sering terjadi loss kontak. Dengan
sering terjadinya loss kontak, maka terminal pada kWh meter digantikan dengan
menggunakan joint sleeve bimetal.
Besarnya rugi jaringan disebabkan oleh penggunaan tap connector pada titik
sambungan dan terminal pada kWh meter pelanggan. Digardu 079 Sovia area kerja PT.
PLN (Persero) rayon Bukittinggi mengalami rugi kWh salur pada bulan desember 2013-
januari 2014 sebesar 13 %. Setelah dilakukan reconnecting, rugi kWh salur menurun
menjadi 4,48% pada bulan Mei 2014. Dengan menggunakan jaringan Syaraf Tiruan,
dapat dilihat kinerja untuk rugi kWh salur setelah dilakukan reconnecting lebih baik.
Kata Kunci : Reconnecting jaringan Tegangan Rendah, Compression Connector (CCO),
Tap Connentor, Joint Sleeve Bimetal, Rugi jaringan (Rugi kWh Salur)
PENDAHULUAN maka muncul kendala dengan adanya jenis
Rugi-rugi energi merupakan suatu sarana sambungan kabel.
kondisi atau keadaan dimana jumlah energi Jarak gardu ke konsumen terlalu jauh,
yang disalurkan tidak sama dengan energi penampang kabel terlalu kecil, dan titik
yang diterima pada sisi sambung merupakan penyebab susut teknis.
penerimaan.Terjadinya rugi-rugi energi ini Cara pengerjaan titik sambung yang tidak
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, sesuai dengan Standard Operating
seperti jauhnya daerah penyaluran tenaga Procedure (SOP) dan kualitas titik
listrik dari sumber/suplai, drop tegangan, sambung yang kurang baik merupakan
ketidakseimbangan beban, umur peralatan, penyebab dari susut teknis. Maka di
diameter penghantar dan lain- lain. lakukan penggantian titik sambung
Rugi-rugi energi menyeluruh tetapi padaSambungan Rumah (SR) dari Tap
hanya bisa diminimalkan. Loss situation di Konektor menjadi Compression Connector
dalam jaringan distribusi tenaga listrik (CCO). Sedangkan pada kWh meter
adalah suatu kondisi atau keadaan dimana terminal yang digunakan sebagai titik
suatu sistem distribusi di dalam sambung di ganti dengan Joint Sleeve
pendistribusian tenaga listriknya mengalami Bimetal. Dengan menggunakan
rugi-rugi energi yang tinggi. Compression Connector (CCO) d a n Joint
Kecendrungan meningkatnya Sleeve Bimetal ini diharapkan dapat
kebutuhan akan sarana sambung kabel mengurangi rugi-rugi tegangan dititik
jaringan tegangan rendah ke sambungan sambung dalam upaya penurunan rugi
rumah, seiring dengan adanya peningkatan jaringan PT PLN (Persero) Rayon
ekspansi maupun kerusakan jaringan kabel Bukittinggi, sehingga dapat memberikan
tembaga yang diakibatkan susut teknis, kontribusi dalam rangka penekanan susut
kWh yang berdampak bagi peningkatan c. Menggunakan metoda Jaringan Syaraf
efisiensi dan kinerjanya. Dari penjelasan Tiruan untuk melihat kinerja
tersebut maka penulis akan membahas reconnecting sambungan rumah sebelum
tentang “Reconnecting Sambungan Rumah dan sesudah pengerjaan.
(SR) Pada Gardu 079 Sovia untuk
Mengurangi Losses (kWh salur) di PT.PLN TINJAUAN PUSTAKA
(Persero) Rayon Bukittinggi (Menggunakan 1. Jenis-Jenis Konstruksi Sambungan
Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan)”. Rumah
Berdasarkan jenis kontruksi sambungan
TUJUAN PENELITIAN Tenaga Listrik ada beberapa Tipe :
Adapun tujuan penelitian adalah : 1. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik
1. Menghitung losses (kWh salur) pada tipe A.
sambungan rumah sebelum dilakukan 2. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik
reconnecting dan menghitung losses Tipe B.
(kWh salur) pada sambungan rumah 3. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik
setelah dilakukan reconnecting. Tipe C (Pada SPLN No. 56-1984
3. Mengetahui pengaruh dan kinerja dengan disebut Tipe D)
dilakukannya reconnecting sambungan 4. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik
rumah. Tipe D ( Pada SPLN No. 56 -1984
4. Menggunakan metoda Jaringan Syaraf disebut Tipe F).
Tiruan untuk melihat kinerja dari 5. Konstruksi Sambungan Tenaga
reconnecting terhadap losses (kWh Listrik Tipe E (Pada SPLN No. 56 –
salur). 1984 disebut Tipe UG).
6. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik
METODE PENELITIAN Tipe F (APP terpusat pada tiang)
Dalam pembahasan penelitian ini 7. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik
dilakukan beberapa metoda pembahasan Tipe G ( APP tersebut pada
antara lain: bangunan).
a. Studi lapangan
Pengumpulan data dilakukan dengan 2. Joint Sleeve Bimetal
cara melakukan survey lansung Joint sleeve bimetal digunakan
kelapangan dimana penulis dapat sebelum terminasi kabel sambungan
mencatat data-data yang ada dilapangan. pelayanan pada terminal meter kWh,
Selain itu penulis juga melakukan mengingat inti kabel terbuat dari
wawancara kepada pengawas lapangan alumunium dan terminal kWh terbuat dari
Bagian Distribusi PT. PLN (Persero) tembaga.
Rayon Bukittinggi serta pelaksanaan
pekerja yaitu berlokasi di Gardu 079 3. Sadapan dan Terminasi (Connector
Sovia. Tap)
b. Studi Literatur Sadapan SLP pada saluran udara
Pada metoda ini dilakukan memakai hydraulic press tap connector
pembelajaran terhadap berbagai literatur (tipe H atau tipe O press connector) atau
yang menunjang dan berkaitan dengan hand press connector untuk berbagai
masalah-masalah mengenai pemasangan macam ukuran penampang jenis piercing.
material Compression Conector (CCO), Jenisnya dapat berupa dari logam Al atau
Joint Sleeve Bimetal dan teori-teori yang Cu, penggunaan disesuaikan dengan jenis
menunjang terhadap permasalahan yang logam penghantar saluran udaranya.
dibahas Terminal pada PHB memakai terminal lug
(sepatu kabel atau kabel skun) jenis Al Cu berupa selonsong dan padanya ujung-
atau bimetal. ujung kawat dimasukkan
4 Connector. kemudian dipress dengan alat press
Untuk menyambung antara dua kabel.Untuk tap-konektor (tanpa tarikan),
penghantar, secara umum dipakai material bisa memakai model paralelgroove atau
penyambung yang disebut Connector. type H.
Secara prinsip, fungsi dan tujuan utama
dari konektor ini adalah menyatukan dua
penghantar sedemikian rupa sehingga
tahanan kontak penyambungan itu
menjadi sangat kecil (kalau perlu NOL).
Pada sambungan JUTM, berbagai Gambar 4.Joint Sleeve Bimetal
model konektor juga dipakai, antara lain;
parallel groove, type H, joint sleeve, dan Diantara ketiga konektor tersebut join
yang terakhir adalah generasi untuk sleeve adalah yang paling bagus, baik sifat
PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan mekaniknya (tarikan) maupun sifat
Bertegangan) yaitu LLC (Live Line elektrisnya (kontak antara 2 penghantar
Connector). yang di sambung memungkinkan
Kemampuan Daya Hantar (KHA konektor
= KHA kawat/penghantar). Terlihat juga
dalam gambar 10 bahwa paralel - groove
kualitas kontak kelihatannya kurang
bagus (pakai mur - baut).
Untuk sambungan pada JTR dan SR,
sekarang menggunakan connector jenis
terbaru yaitu Compression Connector
(CCO). Konektor jenis CCO ini
Gambar 2.Connector Type Paralel-
digunakan untuk penyambungan kabel
Groove
alumunium pada jaringan konduktor
Gambar 2 merupakan jenis konektor alumunium dengan menggunakan sistem
parallel-groove yang terdiri dari type 2 press.
pengikat dan 3 pengikat. Berdasarkan
prinsip konektor yang di definisikan di
atas, maka type 3 pengikat lebih bagus
dari type 2 pengikat, tentunya karena pada
3 pengikat lebih banyak luas permukaan
kontak yang bersinggungan/menyatu
antara dua kawat/penghantar.

Gambar 5.Compression Connector (CCO)


5. Perhitungan Rugi Rugi kWh Salur
Untuk mengetahui rugi kWh salur
Gambar 3.Connector tipe H
yang terjadi tiap bulannya, harus
Untuk penyambung JTM yang ditarik dilakukan pengukuran stand meter pada
(antar tiang), maka conektor yang dipakai kWh induk yag dipasang pada gardu dan
seharusnya model “join sleeve” (gambar stand meter kWh meter pelanggan. Rumus
4). Join sleeve adalah konektor yang
untuk mendapatkan kWh salur tiap lebih memudahkan kita dalam
bulannya yaitu sebagai berikut: menentukan besarnya daya-antar arus
yang dipergunakan pada suhu suatu
(1) jaringan, bahan dan tahanan jenis dapat di
lihat daftar table.
Setelah mendapatkan besarnya kWh Rumus untuk menghitung jatuh
yang disalurkan dari gardu ke pelanggan, tegangan dengan menggunakan metode
maka akan dilakukan perhitungan untuk pada beban :
mandapatkan besarnya selisih kWh salur
……(6)
yang terjadi pada gardu tersebut, rumus
yang digunakan yaitu: atau
……..(7)
......(2)
Δv = Jatuh tegangan ( % )
Untuk mendapatkan persentase rugi Dimana :
kWh salur, hasil perhitungan kWh salur P = Beban ( kVA )
dan selisih kWh salur dimasukan kedalam ℓ = Panjang koduktor ( km )
rumus: R = Tahanan konduktor ( ohm/km )
X = Reaktansi konduktor ( ohm/km )
V = Tegangan fasa ke fasa ( Volt )
×100…………(3) S = Daya ( kVA)
Beberapa faktor yang menyebabkan
6. Perhitungan Jatuh Tegangan terjadinya jatuh tegangan yaitu :
Dengan menghitung jatuh tegangan, 1. Besar beban terpasang
selain dipengerahui oleh panjang, luas 2. Daya beban
penampang, dan tahanan jenis penghantar 3. Impendansi jaringan, dan
maka, rugi tegangan pada jaringan juga 4. Pengaruh cara penyambungan
ditentukan oleh arus yang mengalir pada
penghantar dan daya yang diterima oleh 7. Rugi Energi Listrik
beban serta factor kerjanya. Dan rumus Perhitungan rugi energi listrik adalah
untuk menghitung jatuh tegangan adalah : perhitungan sederhana beban netral tak
Untuk Tegangan AC 1 Phasa seimbang dengan beban daya tak
………(4) seimbang. Dengan rumus untuk
menghitung daya beban tak seimbang
Untuk Tegangan AC 3 Phasa sebagai berikut :
.......(5)
Dimana : Dimana :
I = Arus yang mengalir pada gambar dp = Daya Beban Yang Hilang
pada penghantar ( Ampere ) (Watt)
Δv = Rugi tegangan Ir²,Is²,It ² = Phase
ℓ = Panjang penghantar ( km ) R&L = Daya Beban Tak Seimbang
A = Luas penampang penghantar 8. Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
(mm² ) 1. Pengertian Jaringan Syaraf Tiruan
Vs = Tegangan sumber ( volt ) (JST)
Cos Ø = Faktor kerja Jaringan Syaraf Tiruan adalah
S = Daya beban paradigma pemrosesan suatu informasi
Untuk menentukan harga daya-antar yang terinspirasi oleh sistim sel syaraf
pada suatu penghantar sangat dipengaruhi biologi, sama seperti otak yang
oleh jenis penghantar yang dipakai. Untuk memproses suatu informasi. Elemen
mendasar dari paradigma tersebut adalah efisiensi yang maksimal. Jaringan Syaraf
struktur yang baru dari sistim Tiruan tidak memberikan suatu
pemrosesan informasi. Jaringan Syaraf keajaiban tetapi jika digunakan secara
Tiruan, seperti manusia, belajar dari tepat akan menghasilkan suatu hasil
suatu contoh. Jaringan Syaraf Tiruan yang luar biasa.
dibentuk untuk memecahkan suatu
masalah tertentu seperti pengenalan pola
atau klasifikasi karena proses
pembelajaran [Smith,2003]
Jaringan Syaraf Tiruan berkembang
secara pesat pada beberapa tahun
terakhir. Jaringan Syaraf Tiruan telah Gambar 9. Sebuah Sel Syaraf Sederhana
dikembangkan sebelum adanya suatu
komputer konvensional yang canggih 3.Konsep Dasar Jaringan Syaraf
dan terus berkembang walaupun pernah Tiruan
mengalami masa vakum selama Mengadopsi esensi dasar dari system
beberapa tahun. syaraf biologi, syaraf tiruan
digambarkan sebagai berikut : Menerima
2.Perbandingan Jaringan Syaraf input atau masukan (baik dari data yang
Tiruan dengan Konvensional dimasukkan atau dari output sel syaraf
Jaringan Syaraf Tiruan memiliki pada jaringan syaraf. Setiap input datang
pendekatan yang berbeda untuk melalui suatu koneksi atau hubungan
memecahkan masalah bila dibandingkan yang mempunyai sebuah bobot (weight).
dengan sebuah komputer konvensional. Setiap sel syaraf mempunyai sebuah
Umumnya komputer konvensional nilai ambang. Jumlah bobot dari input
menggunakan pendekatan algoritma dan dikurangi dengan nilai ambang
(komputer konvensional menjalankan kemudian akan mendapatkan suatu
sekumpulan perintah untuk memecahkan aktivasi dari sel syaraf (Post Synaptic
masalah). Jika suatu perintah tidak Potential dari sel syaraf). Signal aktivasi
diketahui oleh komputer konvensional kemudian menjadi fungsi aktivasi /
maka komputer konvensional tidak dapat fungsi transfer untuk menghasilkan
memecahkan masalah yang ada. Sangat output dari sel syaraf.
penting mengetahui bagaimana Biasanya tahapan fungsi jarang
memecahkan suatu masalah pada digunakan dalan Jaringan Syaraf Tiruan.
komputer konvensional dimana Fungsi aktivasi (f(.)) dapat dilihat pada
komputer konvensional akan sangat Gambar 10
bermanfaat jika dapat melakukan sesuatu
dimana pengguna belum mengatahui
bagaimana melakukannya.
Jaringan Syaraf Tiruan dan suatu
algoritma komputer konvensional tidak
saling bersaing namun saling Gambar 10. Fungsi Aktifasi
melengkapi satu sama lain. Pada suatu
kegiatan yang besar, sistim yang Bagaimana sel syaraf saling
diperlukan biasanya menggunakan berhubungan? Jika suatu jaringan ingin
kombinasi antara keduanya (biasanya digunakan untuk berbagai keperluan
sebuah komputer konvensional maka harus memiliki input (akan
digunakan untuk mengontrol Jaringan membawa nilai dari suatu variabel dari
Syaraf Tiruan untuk menghasilkan luar) dan output (dari prediksi atau
signal kontrol). Input dan output sesuai
dengan sensor dan syaraf motorik seperti e) Polynomial learning networks
signal datang dari mata kemudian 3. Struktur Recurrent (Feed back)
diteruskan ke tangan, Dalam hal ini Jika suatu jaringan berulang
terdapat sel syaraf atau neuron pada (mempunyai koneksi kembali dari output
lapisan tersembunyi berperan pada ke input) akan menimbulkan
jaringan ini. Input, lapisan tersembunyi ketidakstabilan dan akan menghasilkan
dan output sel syaraf diperlukan untuk dinamika yang sangat kompleks.
saling terhubung satu sama lain. Jaringan yang berulang sangat menarik
Berdasarkan dari arsitektur (pola untuk diteliti dalam Jaringan Syaraf
koneksi), Jaringan Syaraf Tiruan dapat Tiruan, namun sejauh ini struktur feed
dibagi kedalam dua kategori. forward sangat berguna untuk
memecahkan masalah. Yang termasuk
2. Struktur Feed forward dalam struktur recurrent (feed back) :
Sebuah jaringan yang sederhana a) Competitive networks
mempunyai struktur feed forward b) Self-organizing maps
dimana signal bergerak dari input
c) Hopfield networks
kemudian melewati lapisan tersembunyi
dan akhirnya mencapai unit output d) Adaptive-resonanse theory models
(mempunyai struktur perilaku yang
stabil). Tipe jaringan feed forward
mempunyai sel syaraf yang tersusun dari
beberapa lapisan. Lapisan input bukan
merupakan sel syaraf. Lapisan ini hanya
memberi pelayanan dengan
mengenalkan suatu nilai dari suatu
variabel. Lapisan tersembunyi dan
lapisan output sel syaraf terhubung satu Gambar 12. Jaringan Syaraf Tiruan Feed
sama lain dengan lapisan sebelumnya. Back
Kemungkinan yang timbul adalah
adanya hubungan dengan beberapa unit Ketika sebuah Jaringan Syaraf
dari lapisan sebelumnya atau terhubung digunakan. Input dari nilai suatu variabel
semuanya dengan baik. ditempatkan dalam suatu input unit dan
kemudian unit lapisan tersembunyi dan
lapisan output menjalankannya. Setiap
lapisan tersebut menghitung nilai
aktivasi dengan mengambil jumlah
bobot output dari setiap unit dari lapisan
sebelumnya dan kemudian dikurangi
dengan nilai ambang. Nilai aktifasi
Gambar 11. Jaringan Syaraf Tiruan Feed kemudian melalui fungsi aktifasi untuk
forward menghasilkan output dari sel syaraf.
Ketika semua unit pada Jaringan Syaraf
Yang termasuk dalam struktur feed telah dijalankan maka aksi dari lapisan
forward : output merupakan output dari seluruh
a) Single-layer perceptron jaringan syaraf.
b) Multilayer perceptron 4. Lapisan pada Jaringan Syaraf Tiruan
Jaringan Syaraf Tiruan biasanya
c) Radial-basis function networks mempunyai 3 group atau lapisan yaitu
d) Higher-order networks unit-unit lapisan input yang terhubung
dengan lapisan tersembunyi yang 1. Lapisan input (1 buah). Lapisan input
selanjutnya terhubung dengan lapisan terdiri dari neuron-neuron atau unit-
output. unit input, mulai dari unit input 1
a) Aktifitas unit-unit lapisan input sampai unit input n.
menunjukkan informasi dasar yang 2. Lapisan tersembunyi (minimal 1).
kemudian digunakan dalam Jaringan Lapisan tersembunyi terdiri dari unit-
Syaraf Tiruan. unit tersembunyi mulai dari unit
b) Aktifitas setiap unit-unit lapisan tersembuyi 1 sampai unit tersembunyi
tersembunyi ditentukan oleh p.
aktifitas dari unit-unit input dan 3. lapisan output (1 buah). Lapisan output
bobot dari koneksi antara unit-unit terdiri dari unit-unit output mulai dari
input dan unit-unit lapisan unit output 1 sampai unit output m. n,
tersembunyi m, p. Struktur Jaringan Syaraf Tiruan
c) Karakteristik dari unit-unit output multi layer dapat dilihat Gambar
tergantung dari aktifitas unit-unit berikut:
lapisan tersembunyi dan bobot
antara unit-unit lapisan tersembunyi
dan unit-unit output
5. Perceptron
Perceptron termasuk kedalam salah
satu bentuk Jaringan Syaraf Tiruan
yang sederhana. Perceptron biasanya
digunakan untuk mengklasifikasikan
suatu tipe pola tertentu yang sering Gambar 13. Struktur Jaringan Syaraf
dikenal dengan istilah pemisahan secara Tiruan Multi layer
linear. Pada dasarnya perceptron pada Seperti yang diperlihatkan pada
Jaringan Syaraf dengan satu lapisan gambar 13, bahwa jaringan
memiliki bobot yang bisa diatur dan Backpropagation terdiri dari 3 sel neuron
suatu nilai ambang. Algoritma yang pada lapisan input sedangkan pada
digunakan oleh aturan perceptron ini lapisan tersembunyi terdapat 2 sel
akan mengatur parameter-parameter neuron yaitu serta 1 sel neuron pada
bebasnya melalui proses pembelajaran. lapisan output yaitu y. Nilai bias yang
Fungsi aktivasi dibuat sedemikian rupa diberikan pada lapisan tersembunyi
sehingga terjadi pembatasan antara bertujuan untuk mengolah data input
daerah positif dan daerah negatif. ditambah bobot yang masuk ke dalam
sel-sel pada lapisan tersembunyi dengan
6. Arsitektur Backpropagation bantuan fungsi aktifasi. Begitupula
Di dalam jaringan propagasi balik, dengan nilai bias yang diberikan pada
setiap unit yang berada di lapisan input lapisan keluaran adalah untuk mengolah
terhubung dengan setiap unit yang ada data yang berasal dari keluaran sel pada
pada lapisan tersembunyi. Hal serupa lapisan tersembunyi ditambah bobot
pula berlaku pada lapisan tersembunyi. yang masuk kedalam lapisan keluaran
Setiap unit yang ada pada lapisan dengan bantuan fungsi aktifasi. 321dan x
tersmbunyi terhubung dengan setiap x,x 21z dan z1b ijv 1b ijw
unit yang ada di lapisan output. Algoritma Backpropagation adalah
Jaringan saraf tiruan propagasi balik sebagai berikut :
terdiri dari banyak lapisan (Multi Layer 1. Inisialisasi bobot (random yang
Network): kecil, -0.5 s/d 0.5 atau –1 s/d 1).
2. Tetapkan maksimum epoch, target Januari 2014 145 39980
error dan learning rate (α) Februari 2014 145 40513
3. Inisialisasi: Epoch=0, MSE =1
4. Berikan harga-harga masukan dan Setelah dilakukan perhitungan, maka
keluaran target yang menjadi paket dapat dilihat pada tabel 7 besarnya kWh
pelatihan. yang disalurkan setiap bulannya, selisih
kWh yang disalurkan tiap bulannya dan
HASIL DAN PEMBAHASAN persentase losses yang terjadi setiap
Dalam pembahasan penelitian ini bulannya.
dilakukan Pencatatan stan kWh sebelum
Tabel 7. Data Hasil perhitungan sebelum
pemeliharaan dilaksanakan pada awal
reconnecting
bulan Desember 2013 sampai dengan awal
kWh
bulan Februari 2014. Pencatatan dilakukan Selisih kWh Losses
Bulan Salur
di kWh meter induk yang terdapat pada Salur (kWh) (%)
(kWh)
gardu distribusi Sovia dan kWh meter
Desember
pelanggan yang termasuk kedalam jaringan 44100 6055 13.73
2013
gardu Sovia. Hasil pencatatan stand kWh Januari
meter induk pada gardu Sovia dapat dilihat 46395 6415 13.83
2014
pada table 5 berikut : Jadi dari hasil pengumpulan data dan hasil
Tabel 5. Data pencatatan Stand kWh perhitungan yang dilakukan sebelum
Meter Induk sebelum reconnecting dilakukan reconnecting maka PT. PLN
CT mengalami kerugian yang cukup besar
kWh Induk Terpasang setiap bulannya akibat dari besarnyya losses
Bulan (Faktor
(kWh) dari Sambungan rumah yang di pasang
Kali)
sebelumnya.
Desember 385 Pencatatan kWh meter setelah
Januari 1365 250/5 A (50) dilakukan pemeliharan dilaksanakan pada
awal bulan Februari 2014 sampai dengan
Februari 2396
awal bulan Juni 2014. Pencatatan dilakukan
Sumber : PT.PLN (Persero) Rayon di kWh meter induk yang terdapat pada
Bukittinggi gardu distribusi Sovia dan kWh meter
Setelah mendapatkan berapa besar pelanggan yang termasuk kedalam jaringan
kWh salur tiap bulannya, maka selanjutnya gardu distribusi Sovia. Hasil pencatatan
dilakukan perhitungan untuk melihat selisih stand kWh meter induk pada gardu
kWh yang disalurkan dengan kWh yang distribusi Sovia dapat dilihat pada table 8
diterima oleh pelanggan. Data total kWh berikut :
pelanggan setiap bulannya dapat dilihat Tabel 8.Data Pencatatan Stand kWh
pada tabel 6. Untuk mendapatkan besarnya Meter Induk setelah reconnecting
selisih kWh, maka dilakukan perhitungan kWh
dari Bulan Desember 2013 sampai Februari CT Terpasang
Bulan Indu
2014, maka hasil perhitungannya sebagai (Faktor Kali)
k
berikut:
Tabel 6. Data pencatatan Stand kWh Februari 2396
Meter Pelanggan sebelum reconnecting Maret 3312
April 4338 250/5 A (50)
Total kWh
Jumlah Mei 5373
Bulan Pelanggan
Pelanggan
(kWh) Juni 6448
Desember 2013 145 38045 Sumber : PT.PLN (Persero) Rayon Bukittinggi
Dari data hasil pencatatan stand kWh 2014, seperti terlihat pada tabel 10. di
meter induk tersebut, maka selanjutnya bawah ini
dapat dilakukan perhitungan untuk
menentukan besarnya kWh yang disalurkan Tabel 10. Data Hasil perhitungan
dari gardu ke pelanggan selama satu bulan. sebelum reconnecting
Untuk mendapatkan besarnya kWh salur
jaringan setiap bulannya dilakukan
perhitungan berikut:
Besar kWh salur jaringan untuk bulan
Februari 2014:

kWh Dari hasil perhitungan selisish kWh Saluran


dan besar losses tersebut maka dilakukan
Begitu juga perhitungan pada Bulan Maret, evaluasi dari penggunaan Tab connector
April, Mei dan juni 2014, maka hasil dan terminal pada kWh meter. Dan data
perhitungan tersebut dapat dilihat pada penggunaan connector di Gardu 079 Sovia
tabel dibawah ini : sebelum Reconnecting SR dapat dilihat
pada Tabel di bawah ini
Tabel 9. Data pencatatan Stand kWh
Meter Pelanggan Setelah reconnecting Tabel 11. Data Penggunaan Connector di
Total kWh Gardu 079 Sovia Sebelum Reconnecting
Jumlah Sambungan Rumah
Bulan Pelanggan
Pelanggan
(kWh)
Februari 145 40513
Maret 145 44563
April 145 44615
Mei 145 46210 Sumber : PT.PLN (Persero) Rayon
Juni 145 42299 Bukittinggi
Setelah mendapatkan berapa besar Dengan tingginya losses yang terjadi
kWh salur tiap bulannya, maka selanjutnya dengan menggunakan Tab connector dan
dilakukan perhitungan untuk melihat selisih terminal kWh, maka dilakukan
kWh yang disalurkan dengan kWh yang reconnecting sambungan rumah.
diterima oleh pelanggan. Data total kWh Reconnecting sambungan rumah ini
pelanggan setiap bulannya dapat dilihat merupakan penggantian seluruh connector
pada tabel 9. Untuk mendapatkan besarnya yang terdapat pada sambungan rumah
selisih kWh, maka dilakukan perhitungan dengan tujuan untuk menekan losses yang
sebagai berikut: terjadi pada connector. Jadi tab connector
yang telah digunakan sebelumnya
Selisih kWh bulan Februari 2014:
digantikan dengan menggunakan
Compression Connector. Untuk terminal
yang terdapat pada kWh meter digantikan
dengan Joint Sleeve Bimetal. Setelah
kWh dilakukan pergantiang, maka kita dapatkan
Begitu pula cara menghitung selisih kWh hasil pengukuran dari bulan Februari
pada bulan Maret, April dan bulan Mei sampai Mei 2014 kita dapatkan terjadi
pengurangan Losses pada gardu, seperti
data yang ditampilkan pada tabel dibawah dilakukan reconnecting SR banyak terjadi
ini. loss kontak pada titik-titik sambungan. Loss
Tabel 12. Data Penggunaan Connector di kontak yang terjadi ini menyebabkan rugi
Gardu 079 Sovia Setelah Reconnecting kWh salur pada SR. Maka dari itu untuk
SR mengurangi rugi pada kWh salur SR, kita
lakukan reconnecting SR. Setelah dilakukan
reconnecting SR kita dapatkan bahwa loss
kontak pada pada gardu distribusi 079 sovia
yang terjadi menurun dan rugi kWh salur
juga berkurang, Hasil perhitungan rugi
kWh Salur dapat dilihat pada tabel 14 di
bawah ini
Sumber : PT.PLN (Persero) Rayon Tabel 14. Data Hasil Perhitungan Rugi
Bukittinggi
kWhSalur
Tabel 13 merupakan tabel dari hasil
perhitungan untuk melihat perbandingan
kinerja dari penggunaan tab connector dan
terminal kWh meter dengan penggunaan
CCO dan Joint Sleeve Bimetal. Dari tabel
13 dapat dilihat bahwa kinerja dari
penggunaan CCO dan Joint Sleeve Bimetal
lebih baik dari pada menggunakan Tab
Connector dan terminal kWh meter, karena Setelah melakukan analisa sebelum
losses dengan menggunakan CCO dan Joint reconnecting dan sesudah melakukan
Sleeve Bimetal lebih kecil dibandingkan reconnecting kita dapatkan hasil yang
dengan menggunakan tab connector dan sangat signifikan untuk mengurangi
terminal kWh meter. Ini terjadi karena, kerugian pada PT. PLN, Nah sekarang kita
dengan menggunakan CCO dan Joint dapat menghitung dalam bentuk Rupiah
Sleeve Bimetal, loss kontak yang terjadi rugi kWh setiap bulannya yang dialami
dapat di minimalisir, sehingga rugi-rugi oleh pihak PLN sebelum dilakukan
yang terjadipun berkurang. Tabel 13. Data reconnecting dan setelah dilakukan
Hasil Perhitungan Losses reconnecting, seperti pada tabel di bawah
Connector ini ;Tabel. 15 Rugi kWh Dalam Bentuk
Rupiah

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa


Setelah melakukan reconnecting SR
sebelum melakukan reconnecting kerugian
diharapkan agar dapat menekan rugi kWh
yang dialami pihak PLN cukup tinggi,
salur yang menyebabkan kerugian bagi
setelah dilakukan perbaikan dengan
pihak PLN. Berdasarkan hasil analisa yang
melakukan reconnecting dapat menekan
kita lakukan didapatkan bahwa sebelum
kerugian rugi-rugi jaringan dalam bentuk reconnecting. Seperti pada tabel di bawah
rupaih. ini
Dari tabel 14, yaitu tabel rugi kWh yang
terjadi selama satu bulan, maka dapat
dibuatkan grafik untuk melihat pengaruh
reconnecting terhadap rugi kWh salur yang
terjadi sebelum dan sesudah dilakukan
reconnecting. Grafik rugi jaringan dapat
dilihat pada grafik 1 berikut:

Grafik 1. Rugi kWh Salur

Setelah menentukan dan menginput data


vector masukan dan target seperti tabel 16
ke aplikasi Matlab, maka akan didapatkan
hasil pemrograman untuk melihat kinerja
rugi jaringan sebelum dan sesudah
dilakukan reconnecting.

Grafik 3. sebelum dilakukan reconnecting


Selanjutnya dari tabel 15 yaitu tabel SR
rugi kWh salur dalam bentuk rupiah setiap
bulannya, maka dapat dibuatkan grafik
untuk melihat rugi kWh salur dalam bentuk
rupiah yang terjadi tiap bulannya. Dari
grafik ini maka akan terlihat dengan jelas
kerugian yang dialami oleh pihak PLN
setiap bulannya. Grafiknya sebagai berikut:

Grafik 4 Setelah dilakukan reconnecting SR

Analisa dengan Menggunakan metoda


Jaringan Syaraf Tiruan untuk melihat
kinerja reconnecting sambungan rumah
sebelum dan sesudah pengerjaan. Maka
didapatkan dari data hasil perhitungan yang
terdapat pada Tabel 10, maka data tersebut
Pada grafik 3, yaitu grafik sebelum
digunakan untuk pemograman rugi jaringan
dilakukan reconnecting dapat dilihat bahwa
sebelum dan sesudah melakukan
untuk proses pembelajaran dimulai pada 3. Rugi Kwh salur setelah dilakukan
titik 3,7. Dari proses pembelajaran sampai reconnecting yaitu sebesar 4,48%
ke proses mengenal atau mengerti berjalan padabulan Mei, jika dirupiahkan
cukup lama yaitu selama 40 kali percobaan sebesarRp. 1.840.250.
dan berhenti pada titik -0,5. Setelah proses 4. Dari hasil kinerja reconnecting SR ini
mengenal atau mengerti, maka proses dianjurkan untuk melakukan
selanjutnya yaitu berhenti mempelajari atau reconnecting, karena dapat menekan rugi
sampai data stabil. Peroses berhenti KWh salur yang mana sebelum
pembelajaran ini berada pada titik -0,7. dilakukan reconnecting rugi kWh salur
sebesar 13,83 % (6055 kWh), setelah
Pada grafik 4, yaitu grafik setelah dilakukan reconnecting rugi kWh salur
dilakukan reconnecting dapat dilihat di tekan menjadi 4,48% (2165 kWh).
bahwa untuk proses pembelajaran dimulai 5. Dengan menggunakan metoda jaringan
pada titik 4,7. Dari proses pembelajaran syaraf tiruan, dapat memudahkan dalam
sampai ke proses mengengal atau mengerti mengklasifikasikan rugi kWh saluran
berjalan sangat cepat yaitu 3 kali percobaan sebelum melakukan reconnecting SR
dan berhenti pada titik -0,12. Untuk proses dan sesudah melakukan reconnecting SR
mengena stabil pada titik -0.3 setelah dalam memperbaiki rugi kWh yang
melakukan 40 kali percobaan. Setelah terjadi.
proses mengenal atau mengerti, maka
proses selanjutnya yaitu berhenti DAFTAR PUSTAKA
mempelajari atau sampai data stabil.
[1]Agustin Maria. 2012. “Penggunaan
Peroses berhenti pembelajaran ini berada
pada titik -0,4. Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation
untuk Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Jadi dari kedua grafik dapat dilihat Baru pada Jurusan Teknik Komputer di
bahwa pada grafik kedua kinerja rugi kWh Politeknik Negeri Sriwijaya”. Tesis.
salur lebih baik dari pada grafik pertama.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Berarti disini hasil prediksi dari jaringan
syaraf tiruan sesuai dengan data [2] Direksi PT. PLN (Persero). 2010, Buku
perhitungan manual. Bahwa dengan 2 Standar Konstruksi Sambungan
melakukan reconnecting sambungan rumah Tenaga Listrik, Jakarta : PT. PLN
(SR) dapat menekan rugi kWh salur. (Persero).
[3] Direksi PT. PLN (Persero). 2010, Buku
KESIMPULAN
3 Standar Konstruksi Jaringan Tegangan
Berdasarkan penelitian yang Rendah Tenaga Listrik, Jakarta : PT.
dilakukan tentang reconnecting sambungan PLN (Persero).
rumah (SR) untuk menekan rugi jaringan, [4] PT.SinarindoWiranusaElektrik. 2008.
maka dapat di ambil kesimpulan sebagai
Pole Hardware & Cable Accessories,
berikut:
(Online),
1. Reconnecting sambungan rumah (SR) (http://www.sinarindo.com/ccs.htm,
merupakan penggantian tab connector diakses 27 agustus 2014).
dengan compression connector dengan [5] Siang, Jong Jek. 2009. Jaringan Syaraf
tujuan untuk menekan rugi kWh salur.
Tiruan dan Pemrogramannya
2. Rugi Kwh salur sebelum dilakukan
reconnecting yaitu sebesar 13,83%pada Menggunnakan Matlab. Yogyakarta:
bulan Januari, jika dirupiahkan sebesar Andi.
Rp. 5.452.750.

Anda mungkin juga menyukai