Document
Document
ABSTRAK
Dengan melakukan reconnecting dapat mengatasi rugi-rugi energi. Pada titik
sambungan percabangan disambungan rumah sampai ke kWh meter digantikan dengan
compression Connector. Terminal pada kWh meter sering terjadi loss kontak. Dengan
sering terjadinya loss kontak, maka terminal pada kWh meter digantikan dengan
menggunakan joint sleeve bimetal.
Besarnya rugi jaringan disebabkan oleh penggunaan tap connector pada titik
sambungan dan terminal pada kWh meter pelanggan. Digardu 079 Sovia area kerja PT.
PLN (Persero) rayon Bukittinggi mengalami rugi kWh salur pada bulan desember 2013-
januari 2014 sebesar 13 %. Setelah dilakukan reconnecting, rugi kWh salur menurun
menjadi 4,48% pada bulan Mei 2014. Dengan menggunakan jaringan Syaraf Tiruan,
dapat dilihat kinerja untuk rugi kWh salur setelah dilakukan reconnecting lebih baik.
Kata Kunci : Reconnecting jaringan Tegangan Rendah, Compression Connector (CCO),
Tap Connentor, Joint Sleeve Bimetal, Rugi jaringan (Rugi kWh Salur)
PENDAHULUAN maka muncul kendala dengan adanya jenis
Rugi-rugi energi merupakan suatu sarana sambungan kabel.
kondisi atau keadaan dimana jumlah energi Jarak gardu ke konsumen terlalu jauh,
yang disalurkan tidak sama dengan energi penampang kabel terlalu kecil, dan titik
yang diterima pada sisi sambung merupakan penyebab susut teknis.
penerimaan.Terjadinya rugi-rugi energi ini Cara pengerjaan titik sambung yang tidak
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, sesuai dengan Standard Operating
seperti jauhnya daerah penyaluran tenaga Procedure (SOP) dan kualitas titik
listrik dari sumber/suplai, drop tegangan, sambung yang kurang baik merupakan
ketidakseimbangan beban, umur peralatan, penyebab dari susut teknis. Maka di
diameter penghantar dan lain- lain. lakukan penggantian titik sambung
Rugi-rugi energi menyeluruh tetapi padaSambungan Rumah (SR) dari Tap
hanya bisa diminimalkan. Loss situation di Konektor menjadi Compression Connector
dalam jaringan distribusi tenaga listrik (CCO). Sedangkan pada kWh meter
adalah suatu kondisi atau keadaan dimana terminal yang digunakan sebagai titik
suatu sistem distribusi di dalam sambung di ganti dengan Joint Sleeve
pendistribusian tenaga listriknya mengalami Bimetal. Dengan menggunakan
rugi-rugi energi yang tinggi. Compression Connector (CCO) d a n Joint
Kecendrungan meningkatnya Sleeve Bimetal ini diharapkan dapat
kebutuhan akan sarana sambung kabel mengurangi rugi-rugi tegangan dititik
jaringan tegangan rendah ke sambungan sambung dalam upaya penurunan rugi
rumah, seiring dengan adanya peningkatan jaringan PT PLN (Persero) Rayon
ekspansi maupun kerusakan jaringan kabel Bukittinggi, sehingga dapat memberikan
tembaga yang diakibatkan susut teknis, kontribusi dalam rangka penekanan susut
kWh yang berdampak bagi peningkatan c. Menggunakan metoda Jaringan Syaraf
efisiensi dan kinerjanya. Dari penjelasan Tiruan untuk melihat kinerja
tersebut maka penulis akan membahas reconnecting sambungan rumah sebelum
tentang “Reconnecting Sambungan Rumah dan sesudah pengerjaan.
(SR) Pada Gardu 079 Sovia untuk
Mengurangi Losses (kWh salur) di PT.PLN TINJAUAN PUSTAKA
(Persero) Rayon Bukittinggi (Menggunakan 1. Jenis-Jenis Konstruksi Sambungan
Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan)”. Rumah
Berdasarkan jenis kontruksi sambungan
TUJUAN PENELITIAN Tenaga Listrik ada beberapa Tipe :
Adapun tujuan penelitian adalah : 1. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik
1. Menghitung losses (kWh salur) pada tipe A.
sambungan rumah sebelum dilakukan 2. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik
reconnecting dan menghitung losses Tipe B.
(kWh salur) pada sambungan rumah 3. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik
setelah dilakukan reconnecting. Tipe C (Pada SPLN No. 56-1984
3. Mengetahui pengaruh dan kinerja dengan disebut Tipe D)
dilakukannya reconnecting sambungan 4. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik
rumah. Tipe D ( Pada SPLN No. 56 -1984
4. Menggunakan metoda Jaringan Syaraf disebut Tipe F).
Tiruan untuk melihat kinerja dari 5. Konstruksi Sambungan Tenaga
reconnecting terhadap losses (kWh Listrik Tipe E (Pada SPLN No. 56 –
salur). 1984 disebut Tipe UG).
6. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik
METODE PENELITIAN Tipe F (APP terpusat pada tiang)
Dalam pembahasan penelitian ini 7. Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik
dilakukan beberapa metoda pembahasan Tipe G ( APP tersebut pada
antara lain: bangunan).
a. Studi lapangan
Pengumpulan data dilakukan dengan 2. Joint Sleeve Bimetal
cara melakukan survey lansung Joint sleeve bimetal digunakan
kelapangan dimana penulis dapat sebelum terminasi kabel sambungan
mencatat data-data yang ada dilapangan. pelayanan pada terminal meter kWh,
Selain itu penulis juga melakukan mengingat inti kabel terbuat dari
wawancara kepada pengawas lapangan alumunium dan terminal kWh terbuat dari
Bagian Distribusi PT. PLN (Persero) tembaga.
Rayon Bukittinggi serta pelaksanaan
pekerja yaitu berlokasi di Gardu 079 3. Sadapan dan Terminasi (Connector
Sovia. Tap)
b. Studi Literatur Sadapan SLP pada saluran udara
Pada metoda ini dilakukan memakai hydraulic press tap connector
pembelajaran terhadap berbagai literatur (tipe H atau tipe O press connector) atau
yang menunjang dan berkaitan dengan hand press connector untuk berbagai
masalah-masalah mengenai pemasangan macam ukuran penampang jenis piercing.
material Compression Conector (CCO), Jenisnya dapat berupa dari logam Al atau
Joint Sleeve Bimetal dan teori-teori yang Cu, penggunaan disesuaikan dengan jenis
menunjang terhadap permasalahan yang logam penghantar saluran udaranya.
dibahas Terminal pada PHB memakai terminal lug
(sepatu kabel atau kabel skun) jenis Al Cu berupa selonsong dan padanya ujung-
atau bimetal. ujung kawat dimasukkan
4 Connector. kemudian dipress dengan alat press
Untuk menyambung antara dua kabel.Untuk tap-konektor (tanpa tarikan),
penghantar, secara umum dipakai material bisa memakai model paralelgroove atau
penyambung yang disebut Connector. type H.
Secara prinsip, fungsi dan tujuan utama
dari konektor ini adalah menyatukan dua
penghantar sedemikian rupa sehingga
tahanan kontak penyambungan itu
menjadi sangat kecil (kalau perlu NOL).
Pada sambungan JUTM, berbagai Gambar 4.Joint Sleeve Bimetal
model konektor juga dipakai, antara lain;
parallel groove, type H, joint sleeve, dan Diantara ketiga konektor tersebut join
yang terakhir adalah generasi untuk sleeve adalah yang paling bagus, baik sifat
PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan mekaniknya (tarikan) maupun sifat
Bertegangan) yaitu LLC (Live Line elektrisnya (kontak antara 2 penghantar
Connector). yang di sambung memungkinkan
Kemampuan Daya Hantar (KHA konektor
= KHA kawat/penghantar). Terlihat juga
dalam gambar 10 bahwa paralel - groove
kualitas kontak kelihatannya kurang
bagus (pakai mur - baut).
Untuk sambungan pada JTR dan SR,
sekarang menggunakan connector jenis
terbaru yaitu Compression Connector
(CCO). Konektor jenis CCO ini
Gambar 2.Connector Type Paralel-
digunakan untuk penyambungan kabel
Groove
alumunium pada jaringan konduktor
Gambar 2 merupakan jenis konektor alumunium dengan menggunakan sistem
parallel-groove yang terdiri dari type 2 press.
pengikat dan 3 pengikat. Berdasarkan
prinsip konektor yang di definisikan di
atas, maka type 3 pengikat lebih bagus
dari type 2 pengikat, tentunya karena pada
3 pengikat lebih banyak luas permukaan
kontak yang bersinggungan/menyatu
antara dua kawat/penghantar.