Anda di halaman 1dari 19

TUGAS TELAAH PRINSIP BIOETIKA

PADA FILM MY SISTER’S KEEPER

DOSEN PENGAMPU : dr. Nindya Aryanty, M.Med,Ed,Sp.A

Anggota :

- G1A121037 NI MADE CENNY PARANTIKA


- G1A121038 NURUL QALBI ALRANI
- G1A121039 SHAFA’ ANISAH
- G1A121040 EGI RAMADHAN S.M
- G1A121041 AMIRAH ZERLINA SABITAH
- G1A121042 TRIA IZIAH PARAMIDA
- G1A119039 REISHA ADITHA NADILLA
- G1A119107 HANIF AKBAR MAJID
- G1A119126 JOANA ARISTA EKA PUTRI
- G1A120154 ELSY DEFTUWANTI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“My Sister keeper”. Tidak lupa juga, shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw., yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna.
Penulis sebagai manusia biasa menyadari bahwa di dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
berharap adanya kritik, usulan, dan saran untuk perbaikan makalah ini di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya, makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca dan
penulis memohon maaf yang sebesar – besarnya apabila terdapat kata – kata yang
kurang berkenan.

Jambi, 5 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................3
2.1 Bioetika...............................................................................................3
2.2 Film....................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................7
3.1 Deskripsi Ringkas Film My Sister’s Keeper.......................................7
3.2 Tokoh beserta Perannya pada Film My Sister’s Keeper.....................9
3.3 Isu Terkait Prinsip Bioetika pada Film My Sister’s Keeper.............10
3.4 Konflik Etik pada Film My Sister’s Keeper beserta Analisis...........13
BAB IV PENUTUP.............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu media Komunikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah film. Film sendiri merupakan salah satu bentuk komunikasi yang ingin
disampaikan oleh seorang pembuat film kepada khalayak masyarakat sebagai
penikmat film. Film sebagai salah satu media masa, mempunyai kekuatan dan
kemampuan dalam menjangkau banyak segmen sosial, karena film dipandang dapat
memenuhi kebutuhan dan selera masyarakat akan hiburan sebagai refreshing diwaktu
senggang mereka menghadapi aktivitas hidup. Film merupakan suatu gambar hidup
yang dibuat oleh seorang manusia untuk menggambarakan berbagai sisi kehidupan
manusia. Pada dasarnya film yang dibuat menggambarkan mengenai kondisi
sebenarnya kehidupan manusia. Film merupakan wujud dari semua realitas
kehidupan sosial yang cukup luas dalam masyarakat, sehingga film mampu
menumbuhkan imajinasi, ketakutan, ketegangan dan benturan emosional khalayak
sebagai penonton, seperti mereka ikut merasakan dan menjadi bagian dalam cerita
film tersebut. Film menunjukkan sebuah dinamika kehidupan masyarakat namun
yang direkam diatas sebuah media berupa pita selluloid atau bahan lainnya.
Pesan tentang moral dapat disampaikan dalam media komunikasi massa, seperti
pada media film. Seperti halnya dikemukakan oleh Sumarno (1996:28) bahwa film
merupakan karya yang didalamnya mampu mengangkat sebuah realitas rekaan yang
nantinya dapat dibandingkan dengan realitas yang terjadi pada masyarakat
sebenarnya, sehingga film dapat membentuk sebuah pemahaman tertentu kepada
masyarakat yang nantinya dapat diambil pelajaran yang menghibur. Salah satunya
contohnya yaitu pada film My Sister’s Keeper, film ini mengisahkan tentang seorang
remaja perempuan yang bernama kate yang mengidap penyakit leukimia. Satu-
satunya penyelamat hidup kate adalah adiknya yang bernama anna, anna yang
menyumbangkan organ tubuhnya untuk sang kakak hingga pada suatu hari Kate
mengalami gagal ginjal dan Anna diminta untuk mendonorkan ginjal miliknya.
Orang tuanya seolah-olah tidak peduli dengan kondisi Anna, orang tuanya hanya
peduli dengan kondisi kakaknya. Tak sanggup untuk berkorban secara terus-menerus

1
anna menyewa pengacara untuk menuntut orang tuanya. Anna ingin memiliki kuasa
penuh atas tubuhnya sendiri dan tidak ingin dimanfaatkan secara semena-mena. Dari
film tersebut kita dapat melakukan analisis terkait prinsip-prinsip bioetika pada dunia
medis.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana deskripsi ringkas kisah yang terkandung dalam film My Sister’s
Keeper?
2. Siapa saja tokoh penting yang pada film tersebut dan apa peran masing-
masing tokoh?
3. Apa saja isu terkait prinsip-prinsip bioetika pada film My Sister’s Keeper?
4. Bagaimana dilema etik atau konflik etik pada film My Sister’s Keeper dan
bagaimana analisisnya terhadap konflik etik dengan teori yang relevan?
1.3. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui deskripsi ringkas kisah yang terkandung pada film My
Sister’s Keeper.
2. Untuk mengetahui tokoh-tokoh penting pada film My Sister’s Keeper
beserta peran masing-masing tokoh.
3. Untuk mengetahui isu terkait prinsip-prinsip bioetika pada film My Sister’s
Keeper.
4. Untuk mengetahui konflik etik pada film My Sister’s Keeper dan
analisisnya terhadap konflik etik dengan teori yang relevan.

2
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1. Bioetika
Bioetika merupakan cabang etika terapan yang mempelajari masalah filosofis,
sosial, dan hukum yang timbul dalam kedokteran dan ilmu kehidupan. Hal ini
berkaitan dengan kehidupan dan kesejahteraan manusia. Bioetika muncul sebagai
bidang studi yang berbeda pada awal 1960-an. Hal itu tidak hanya dipengaruhi oleh
kemajuan ilmu kehidupan khususnya kedokteran, tetapi juga oleh perubahan budaya
dan sosial yang signifikan yang terjadi pada saat itu, terutama di barat. Prosedur dan
perkembangan teknologi pada dunia medis seperti transplantasi ginjal, dialysis ginjal,
dan lain-lain mengharuskan para tenaga medis untuk membuat keputusan sulit
tentang pasien yang mana yang akan menerima bantuan dan juga mana yang akan
dibiarkan meninggal pada waktu yang bersamaan. Dalam profesi kedokteran dikenal
4 prinsip moral utama yaitu :
1. Respect for Autonomy (menghormati autonomi pasien)
Otonomi secara literatur adalah aturan yang mengatur diri sendiri secara tenang
dan tidak tergesa-gesa. Dasar-dasar respect for autonomy terkait erat dengan
dasar mengenai rasa hormat terhadap martabat manusia dengan segala
karakteristik yang dimilikinya karena ia adalah seorang manusia yang memiliki
nilai dan berhak untuk meminta. Otonomiadalah aturan personal yang bebas
dari campur tangan pihak lain. Beuchamp dan Childress merumuskan hal ini
sebagai kata “tindakan otonomi tidak hanya ditujukan untuk mengontrol
pembatasan oleh orang lain”.Respect for autonomy merupakan sesuatu yang
hanya diwajibkan bila ia tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip kaidah
bioetika yang utama lainnya, contohnya: jika sebuah tindakan otonomiakan
membahayakan manusia lain, maka prinsip respect for autonomy akan
bertentangan dengan prinsip non-maleficence, maka harus diputuskan prinsip
yang ditetapkan.

3
2. Beneficence (berbuat baik)
Menurut teori Beuchamp dan Childress, prinsip atau kaidah ini tidak hanya
menuntut manusia memperlakukan sesamanya sebagai makhluk yang otonom
dan tidak menyakiti mereka, tetapi juga dituntut agar manusia tersebut dapat
menilai kebaikan orang lain selanjutnya. Tindakan tersebut diatur dalam dasar-
dasar beneficence. Bagaimanapun seperti yang telah disebutkan, dasar-dasar
dari beneficence menuntut lebih banyak agent dibanding dengan dasar-dasar
non-maleficence. Beuchamp dan Childress menulis: “dalam bentuk yang
umum, dasar-dasar beneficence mempunyai tujuan untuk membantu orang lain
melebihi kepentingan dan minat mereka”. Dasar dari beneficence mengandung
dua elemen, yaitu keharusan secara aktif untuk kebaikan berikutnya, dan
tuntutan untuk melihat berapa banyak aksi kebaikan berikutnya dan berapa
banyak kekerasanyang terlibat.
3. Prinsip non maleficence, yaitu prinsip moral yang melarang tindakan yang
memperburuk keadaan pasien. Prinsip ini dikenal sebagai “primum non
nocere” atau “above all do no harm” Tujuan prinsip ini adalah untuk
melindungi seseorang yang tidak mampu (cacat) atau orang yang non-otonomi.
Seperti yang telah dijelaskan, orang ini juga dilindungi oleh prinsip berbuat
baik (beneficence). Jawaban etik yang benar adalah dengan melihat kebaikan
lebih lanjut dari diriseseorang, tidak diperbolehkan untuk 2017 menyakiti
orang lain. Prinsip ini mengemukakan bahwa keharusan untuk tidak melukai
orang lain lebih kuat dibandingkan keharusan untuk berbuat baik.
4. Prinsip justice, yaitu prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan
dalam mendistribusikan sumberdaya (distributive justice). Kesamaan
merupakan inti dari justice, tetapi Aristoteles mengemukakan bahwa justice
lebih daripada kesamaan, karena seseorang dapat merasa tidak diperlakukan
secara semestinya walaupun telah diperlakukan sama satu dengan yang
lain.Teori filosofi mengenai keadilan biasanya menyangkut keutuhan hidup
seseorang atau berlaku sepanjang umur, tidak berlaku sementara saja.

4
Beuchamp dan Childress menyatakan bahwa teori ini sangat erat kaitannya
dengan sikap adil seseorang pada orang lain, seperti memutuskan siapa yang
membutuhkan pertolongan kesehatan terlebih dahulu dilihat dari derajat
keparahan penyakitnya. Rawls merumuskan konsepsi khusus teori keadilan
dalam bentuk dua prinsip keadilan yaitu: (1) setiap orang memiliki hak sama
sejauh yang dapat dicakup keseluruhan sistem kesamaan kemerdekaan
fundamental yang setara bagi kemerdekaan semua warga yang lain; (2)
ketidaksamaan-ketidaksamaan sosial dan ekonomi ditata sedemikian sehingga
keduanya: (a) paling menguntungkan bagi yang paling tertinggal, dan (b)
melekat pada posisi-posisi dan jabatan-jabatan terbuka bagi semua dibawah
syarat kesamaan kesempatan yang fair.
2.2. Film
Film adalah gambar-hidup yang juga sering disebut movie. Film secara kolektif
sering disebut sebagai sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau
gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di
kenal di dunia para sineas sebagai seluloid.
Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang
berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar =
citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat
melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita
sebut dengan kamera.
Film adalah sekedar gambar yang bergerak, adapun pergerakannya disebut
sebagai intermitten movement, gerakan yang muncul hanya karena keterbatasan
kemampuan mata dan otak manusia menangkap sejumlah pergantian gambar dalam
sepersekian detik. Film menjadi media yang sangat berpengaruh, melebihi media-
media yang lain, karena secara audio dan visual dia bekerja sama dengan baik dalam
membuat penontonnya tidak bosan dan lebih mudah mengingat, karena formatnya
yang menarik.

5
Definisi Film Menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang
merupakan media komunikasi massa pandang-dengar ang dibuat berdasarkan asas
sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau
bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran
melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa
suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem Proyeksi
mekanik, eletronik, dan/atau lainnya;

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Deskripsi Ringkas Film My Sister’s Keeper


Pada tahun 1990, dokter mendiagnosis putri Sara yang berusia dua tahun, Kate,
dengan bentuk leukemia yang langka dan agresif. Berita bahwa anak mereka
mungkin meninggal mengejutkan Sara dan suaminya, Brian, tetapi Sara segera
memutuskan untuk memulai perawatan Kate. Kate memulai kemoterapi, dan ahli
onkologinya, Dr. Chance, menyarankan dia mungkin akhirnya membutuhkan
transplantasi sumsum tulang, lebih disukai dari donor terkait. Keluarga Fitzgerald
menguji putra mereka yang berusia empat tahun, Jesse, tetapi dia tidak cocok. Dr
Chance menyebutkan bahwa saudara kandung lain yang belum lahir bisa menjadi
pasangan, dan Sara menyarankan Brian bahwa mereka memiliki anak lagi.
Bagian-bagian Sara, yang diceritakan pada poin yang berbeda selama empat
belas tahun berikutnya, sebagian besar berfokus pada perjuangan Kate. Dia
menjelaskan bagaimana para ilmuwan membantu mereka mengandung anak
perempuan lain, Anna, yang merupakan pasangan genetik yang sempurna untuk
Kate. Selama beberapa tahun ke depan, Anna menjalani beberapa prosedur, termasuk
pengambilan darah yang sering dan ekstraksi sumsum tulang yang menyakitkan,
untuk membantu Kate tetap hidup. Sara menjelaskan dengan sangat rinci rasa sakit
dan penderitaan yang dialami Kate. Kemoterapi dan radiasi membuatnya sakit parah,
dan perjalanan darurat ke rumah sakit menandakan setiap kekambuhan baru.
Pernikahan Sara dan Brian menderita sebagai akibatnya, ke titik di mana mereka
mulai merasa seperti orang asing. Dengan cara yang berbeda,
Aksi cerita saat ini dimulai pada hari Senin. Anna yang berusia tiga belas tahun
pergi menemui seorang pengacara bernama Campbell Alexander dan memintanya
untuk mewakilinya. Anna memberi tahu Campbell bahwa dia ingin menuntut orang
tuanya untuk emansipasi medis. Kate, saudara perempuannya, sedang mengalami
gagal ginjal tahap akhir, dan Anna ingin mengajukan gugatan agar dia tidak perlu
mendonorkan ginjalnya kepada Kate.
Campbell, yang memiliki anjing penjaga tetapi memberikan penjelasan sarkastik
setiap kali seseorang bertanya mengapa, setuju untuk mewakili Anna secara gratis.

7
Ketika dia disajikan dengan surat-surat untuk gugatan, Sara menjadi marah dengan
Anna karena dia tidak bisa memahami keputusan Anna. Brian, bagaimanapun,
memahami sudut pandang Anna sampai taraf tertentu dan mengakui bahwa dia tidak
akan mengajukan gugatan kecuali dia benar-benar tidak bahagia. Hakim Desalvo,
hakim untuk kasus Anna, memutuskan untuk menunjuk seorang wanita bernama
Julia Romano sebagai wali ad litem Anna, seseorang yang tugasnya secara objektif
memutuskan apa yang terbaik untuk kepentingan Anna. Ketika Julia pergi menemui
Campbell, menjadi jelas bahwa mereka memiliki masa lalu yang romantis dan sudah
bertahun-tahun tidak bertemu. Sepanjang semua acara ini, Jesse telah membakar
berbagai bangunan yang ditinggalkan. Jesse bertindak seperti berandalan dengan cara
lain juga, seperti minum alkohol secara berlebihan.
Kate menjadi sakit parah dan harus dirawat di rumah sakit. Dr Chance
mengatakan dia akan mati dalam waktu seminggu. Namun, Anna menolak untuk
berubah pikiran tentang gugatan itu. Pada sidang, Sara memutuskan dia akan
mewakili dirinya dan Brian. Akibatnya, Brian membawa Anna untuk tinggal
bersamanya di stasiun pemadam kebakaran untuk memberi Anna jarak dari ibunya.
Dia percaya jika mereka tetap berada di rumah yang sama, Anna mungkin dengan
enggan mengabulkan keinginan ibunya untuk mendonorkan ginjalnya. Sementara itu,
melalui kilas balik, Campbell dan Julia bergantian mengingat adegan dari hubungan
sekolah menengah mereka. Mereka berdua menghadiri sekolah persiapan yang
dihuni oleh anak-anak dari keluarga kaya. Julia merasa dan bertindak seperti orang
luar, dan Campbell jatuh cinta padanya meskipun ada keberatan dari teman-teman
dan orang tuanya. Namun, hubungan mereka berakhir tiba-tiba, ketika Campbell
memutuskannya tanpa penjelasan. Saat ini, Campbell dan Julia awalnya bertengkar
satu sama lain, tetapi mereka akhirnya tidur bersama pada malam sebelum
persidangan dimulai.
Di persidangan, Sara dan Campbell menanyai saksi, termasuk salah satu dokter
yang mengetahui riwayat medis Kate, dan keduanya efektif pada waktu yang
berbeda. Dengan enggan, Anna mengambil sikap dan mengakui bahwa dia
mengajukan gugatan karena Kate menyuruhnya. Pada saat dia membuat
pengumuman ini, Campbell mengalami serangan epilepsi dan pingsan. Ketika

8
kejangnya berakhir, dia mengakui bahwa dia telah mengalami kejang sejak
kecelakaan mobil di sekolah menengah. Dia putus dengan Julia karena dia tidak
ingin kejang-kejangnya, yang sangat membatasi dirinya, juga membatasi Julia. Dia
juga menjelaskan bahwa kejang adalah alasan dia memiliki anjing penjaga, yang
dapat mengetahui kapan kejang lain akan datang. Julia dan Campbell berdamai.
Kembali ke mimbar, Anna menjelaskan bahwa Kate meminta Anna untuk tidak
mendonorkan ginjalnya karena dia lelah sakit dan menunggu kematian. Anna juga
mengakui bahwa sementara dia mencintai saudara perempuannya, sebagian dari
dirinya ingin Kate mati juga, sehingga dia bisa memiliki lebih banyak kebebasan
dengan hidupnya. Hakim DeSalvo memutuskan untuk memberikan Anna emansipasi
medis dan memberi Campbell kuasa medis atas dirinya.
Dalam perjalanan ke rumah sakit, Campbell dan Anna mengalami kecelakaan
mobil yang serius. Di rumah sakit, para dokter memberi tahu keluarga bahwa Anna
mengalami kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki. Campbell memberitahu para
dokter untuk memberikan ginjal Anna kepada Kate. Kate menceritakan epilognya,
berlatar tahun 2010. Dia membahas kesedihan yang dialami keluarganya setelah
kematian Anna, dan fakta bahwa dia menyalahkan dirinya sendiri. Dia tahu,
bagaimanapun, bahwa dia akan selalu membawa Anna bersamanya.

3.2. Tokoh beserta Perannya pada Film My Sister’s Keeper


1. Anna Fitzgerald
Anak Fitzgerald termuda dan protagonis novel. Digambarkan oleh ayahnya
sebagai keluarga tetap mereka, Anna yang berusia tiga belas tahun cerdas,
lucu, dan jeli. Tindakan Anna mendorong plot, saat dia berjuang untuk
mendamaikan pengetahuannya bahwa hanya dia yang bisa memberi Kate,
yang sangat dia cintai, dengan organ yang dia butuhkan untuk bertahan
hidup dan keinginannya untuk hidup tanpa beban yang luar biasa ini.
Sementara anggota keluarga lainnya sering dibiarkan duduk diam dalam
perjuangan Kate melawan kanker, Anna, karena gennya cocok dengan Kate,
telah menjadi peserta aktif. Peran Anna dalam kelangsungan hidup Kate
telah menjadi berkah dan kutukan baginya, karena telah menjadikannya

9
penyelamat Kate tetapi juga membuat Anna tidak dapat menjadi dirinya
sendiri.

2. Sara Fitzgerald
Ibu dari keluarga Fitzgerald. Sara kuat, keras kepala, dan cerdas, dan
hidupnya berpusat pada upayanya untuk menjaga Kate tetap hidup. Dia
memiliki naluri keibuan yang sangat kuat, tetapi fokus tunggalnya untuk
menyelamatkan Kate terkadang ada dengan mengorbankan pernikahannya
dan hubungannya dengan dua anaknya yang lain. Meski begitu, dia
memiliki cinta yang mendalam dan abadi untuk semua keluarganya,
meskipun dia tidak selalu tahu bagaimana menunjukkan cinta itu.
3. Campbell Alexander
Pengacara Anna. Awalnya arogan dan kasar, Campbell secara bertahap
muncul sebagai karakter dengan banyak lapisan. Dalam banyak hal, dia
meniru Anna. Keduanya merasa sulit untuk menjadi seperti yang diinginkan
orang tua mereka, dan keduanya memiliki rahasia yang tidak ingin mereka
bagikan. Campbell berjuang antara keinginannya untuk membangun
penghalang di sekitar dirinya dan keinginannya yang tulus untuk
menjangkau orang-orang.
4. Brian Fitzgerald
Ayah dari anak-anak Fitzgerald dan seorang pemadam kebakaran karir.
Brian sering berfungsi sebagai foil untuk Sara. Berbeda dengan dia, dia bisa
melihat situasi dari sudut pandang anak-anaknya, membuatnya lebih
perseptif dan pengertian dari Sara pada waktu-waktu tertentu. Namun Brian
juga melarikan diri ke pekerjaannya untuk menghindari berurusan dengan
kesulitan di sekitar keluarganya. Dia bisa lebih baik dari Sara, tetapi pada
akhir cerita Sara terbukti menjadi yang lebih kuat secara emosional dari
keduanya.
5. Jesse Fitzgerald
Anak tertua Fitzgerald dan yang paling nakal. Terlepas dari penampilannya
yang tangguh, Jesse pada kenyataannya adalah karakter yang rentan dan

10
sensitif. Dia menggunakan perilaku destruktifnya untuk menutupi perasaan
tidak mampu yang mendasar. Jesse tidak bisa menyelamatkan Kate, dan dia
tidak pernah bisa memaafkan dirinya sendiri untuk itu. Selain itu, dia sering
merasa diabaikan oleh orang tuanya, yang memusatkan perhatian mereka
hampir secara eksklusif pada Kate, dan dia bertindak sebagian untuk
mendapatkan perhatian mereka.
6. Kate Fitzgerald
Anak Fitzgerald tengah dan titik fokus dari banyak peristiwa novel. Kanker
Kate adalah inti dari cerita, tapi dia hanya menceritakan prolog dan epilog.
Dia telah berjuang dengan kanker hampir sepanjang hidupnya, dan dia
tampaknya telah menerima kenyataan bahwa dia mungkin akan mati.
Pembaca melihat sekilas tentang gadis yang bisa menjadi Kate, tetapi
sebagian besar perjuangannya melawan kanker menentukan karakternya.
7. Julia Romano
Guardian ad lite untuk pacar SMA Anna dan Campbell. Julia memiliki
keinginan yang tulus untuk menemukan apa yang terbaik untuk Anna dan
merupakan salah satu karakter yang paling terbuka dan peduli dalam cerita.
Dia memiliki kepribadian independen yang membuatnya menjadi orang luar
di sekolah menengah tetapi sekarang membuatnya cocok untuk memberikan
pendapat objektif tentang kasus Anna. Julia tidak pernah benar-benar pulih
dari cara dia dan hubungan Campbell berakhir, namun dia masih
mempertahankan kemampuannya untuk sangat peduli pada orang lain.
8. Zanne
Kakak perempuan Sara. Zanne, seorang wanita karir bertenaga tinggi tanpa
anak, memberikan foil kepada Sara, yang bisa menjadi pengacara yang
sukses tetapi pada dasarnya menyerahkan karir hukumnya untuk merawat
anak-anaknya penuh waktu. Zanne sering memberikan kenyamanan dan
dukungan kepada Brian dan Sara. Misalnya, dia melihat Anna dan Jesse
ketika Sara pergi bersama Kate ke rumah sakit dan Brian harus bekerja.
Hubungannya dengan Sara menawarkan contoh lain dari ikatan unik yang
ada di antara saudara perempuan.

11
9. Dr. Chance
Ahli onkologi Kate. Seorang pria yang hangat tapi serius, Dr. Chance
mewakili ilmu pengetahuan dan obat-obatan yang membuat Kate tetap
hidup. Dia berbicara kepada Sara dan Brian dengan sangat jujur dan
langsung tentang kondisi Kate, namun tidak peduli seberapa suram situasi
Kate, Dr. Chance selalu menawarkan harapan bahwa pengobatan dapat
berhasil, bahkan ketika kemungkinannya kecil.
10. Hakim DeSalvo
Hakim ditunjuk untuk kasus Anna. Adil dan baik hati, Hakim DeSalvo
benar-benar peduli dengan kesehatan Anna. Sebagai ayah dari seorang anak
yang dibunuh oleh seorang pengemudi mabuk, dia mengerti betapa putus
asanya Sara dan Brian ingin menjaga Kate tetap hidup.
11. Taylor Ambrosius
Naksir Kate dan sesama pasien kanker. Hubungan singkat Kate dan Taylor
menekankan bahwa, pada dasarnya, Kate adalah gadis remaja normal.
Namun kematian mendadak Taylor menggarisbawahi fakta bahwa kondisi
Kate tetap sangat rapuh dan bahwa dia bisa mati dengan sedikit peringatan.
12. Izzy Romano
Saudara kembar dan teman sekamar Julia. Ketidaksukaan Izzy terhadap
Campbell mencerminkan betapa dia menyakiti Julia, dan kehadirannya
dalam cerita menjadi contoh lain dari kedekatan ekstrem yang bisa ada di
antara saudara perempuan.
13. Judge (anjing)
Anjing pelayan Campbell. Campbell tidak mengungkapkan mengapa dia
membutuhkan Hakim untuk sebagian besar bukunya. Akhirnya dia
mengungkapkan bahwa Hakim adalah anjing layanan epilepsi, yang berarti
dia memperingatkan Campbell jika kejang akan segera terjadi sehingga
Campbell dapat pindah ke lingkungan yang aman.

3.3. Isu Terkait Prinsip-prinsip Bioetika pada Film My Sister’s Keeper

12
Jika dilihat dari nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan etika medis
sebenarnya pelaksanaan transpalantasi ginjal itu bisa saja digagalkan. Hal ini karena
sebenarnya bantuan medis dapat diberikan dengan syarat-syarat tertentu. Pertama
adanya otonomi dari pasien. Otonomi ini berarti pasien berhak memilih atau
menolak treatment tersebut. Kedua, Beneficence. Hal ini berarti pelaksanaan
treatment oleh dokter atau ahli harus benar-benar disetujui dan diinginkan oleh
pasien. Ketiga Keadilan (Justice), dokter harus memperhatikan kesehatan orang
yang memberikan bantuan medis. Keempat (Dignity). Dokter juga harus
memperhatikan martabat pasien dan orang yang memberikan bantuan kepada pasien
tersebut. Serta yang kelima, kejujuran. Treatment yang akan dilakukan harus
dijelaskan pada pasien dan pemberi bantuan medis.
Dalam kasus ini akhirnya Kate menyadari bahwa ia harus siap menghadapi
kematian. Jadi ia sadar bahwa jika Ibunya tetap memaksa Anna untuk memberikan
ginjalnya hal itu belum tentu akan menyembuhkan dirinya. Bahkan akan
membahayakan kesehatan Anna. Secara tidak langsung Kate menolak transplantasi
ginjal ini. Oleh karena itu, ini telah melanggar nilai Beneficence. Sementara itu
memperhatikan faktor justice dokter Kate seharusnya juga lebih peka terhadap
akibat yang akan tejadi pada Anna seandainya ia harus hidup hanya dengan satu
ginjal. Terakhir terkait dengan dignity (martabat) yang dimiliki Anna sebagai
manusia seutuhnya yang memiliki hak untuk menentukan apa yang akan terjadi
pada dirinya dan apakah ia rela memberikan ginjalnya kepada kakaknya.
Seandainya ketiga hal di atas faktor beneficence, justice, dan dignity diabaikan
maka transplantasi ginjal yang dilakukan bisa disebut sebagai malpraktek.

3.4. Konflik Etik pada Film My Sister’s Keeper beserta analisis

Sara Fitzgerald, ibu dari Anna dan Kate Fitzgerald menggunakan teori
deontologi W.D. Rose dalam menentukan nilai kebenaran dalam tindakannya.
Kewajiban itu selalu merupakan kewajiban prima facie. Untuk mengetahui apa yang
terbaik, jika terjadi konflik antar kewajiban, seseorang menggunakan akal budi.
Dalam film my sister’s keeper, Sara menyadari dia memiliki kewajiban-kewajiban
yang harus ditanggung dalam perannya sebagai manusia dan seorang ibu.

13
Namun, ketika terjadi konflik antara kewajiban menyelamatkan Kate dan
melindungi Anna, Sara menggunakan akal pikirannya menempatkan kewajiban
untuk menyelamatkan anak pertamanya, Kate Fitzgerald di atas kewajibannya yang
lain. Menurut teori deontologi W.D. Rose, tindakan yang dilakukan Sara dengan
memaksa Anna memenuhi kewajibannya menyelamatkan Kate merupakan tindakan
yang benar.
Tindakan Sara dianggap sebagai tindakan benar jika dilihat dari teori
hedonisme. Hal ini dikarenakan menurut teori hedonisme, seseorang dikatakan baik
jika memuaskan keinginan seseorang. Tindakan Sara memaksa Anna untuk
mendonorkan ginjalnya merupakan tindakan yang benar karena Sara merasa senang
jika Anna mau mendonorkan ginjalnya untuk Kate.
Menurut teori utilitarisme klasik Jeremy Bentham, sesuatu dikatakan baik jika
memberikan kebahagiaan terbesar bagi orang banyak. Tindakan Anna menolak
menjadi donor bagi Kate dengan menuntut kedua orang tuanya adalah benar. Hasil
dari tindakan Anna membuat keluarga Fitzgerald lebih bahagia dibandingkan ketika
Kate masih hidup. Kedua orang tuanya dapat melakukan apa yang mereka inginkan.
Selain itu, Jesse dan Anna bisa mendapatkan perhatian yang lebih banyak dari kedua
orang tuanya dibanding ketika Kate masih hidup. Kate sendiri merasa bahagia
karena keinginannya terpenuhi dan dia dapat terbebas dari rasa sakit yang ia rasakan
selama ini. Oleh karena itu menurut teori utilitarisme klasik Jeremy Bentham maka
tindakan Anna adalah hal yang benar.

14
BAB IV
PENUTUP

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa:

a. Sara Fitzgerald
Sara Fitzgerald tidak mengikuti hati nuraninya. Sara memiliki hak
negatif aktif untuk memaksa Anna mendonorkan ginjalnya. Namun, Sara tidak
memenuhi kewajibannya sebagai orang tua untuk memberikan rasa aman kepada
Anna. Menurut kebebasan yuridis, Sara bebas untuk memaksa Anna. Jika dilihat
dari teori deontologi W.D. Rose dan hedonisme, dapat dikatakan bahwa
tindakan Sara itu benar.
b. Anna Fitzgerald
Anna telah mengikuti hati nuraninya dengan menuntut kedua orang
tuanya. Orang tua Anna, terutama Sara telah melanggar hak asai dan hak negatif
pasif Anna. Hal itu menyebabkan Anna tidak bebas secara fisik, yuridis, dan
psikologis. Menurut teori utilitarisme klasik Jeremy Bentham, tindakan Anna
adalah benar karena membawa kebahagiaan kepada orang banyak.

15
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Dedi. 2017. Kaidah Dasar Bioetika dalam Pengambilan Keputusan Klinis
yang Etis. Jurnal Kedokteran, 40, 111-121.

16

Anda mungkin juga menyukai