KI 1 : -
KI 2 : -
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.
4.1 Menyajikan karya tulisan tentang 4.1.1 Membuat poster tentang upaya menjaga
berbagai gangguan pada sistem gerak, kesehatan sistem gerak manusia
serta upaya menjaga kesehatan sistem
gerak manusia.
C. Tujuan Pembelajaran
3.1.1.1 Peserta didik dapat menjelaskan gangguan yang terjadi pada sistem gerak.
3.1.2.1 Peserta didik dapat mendeskripsikan upaya mencegah gangguan pada sistem gerak.
4.1.1.1 Setelah melakukan diskusi peserta didik dapat membuat poster tentang gangguan pada
sistem gerak serta upaya menjaga kesehatan pada sistem gerak dengan baik.
D. Materi Pembelajaran
Gangguan yang terjadi pada sistem gerak manusia, upaya mencegah gangguan pada sistem gerak,
cara mengatasi gangguan pada sistem gerak.
E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintific/TPACK
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : diskusi, tanya jawab, presentasi
F. KEGIATAN Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan Orientasi
1. Guru membimbing peserta didik untuk berdoa sebelum
memulai pelajaran, yang dipimpin ketua kelas.
2. Guru melakukan presensi kepada peserta didik.
3. Guru mengondisikan kelas agar siswa tertib mengikuti
proses pembelajaran. Untuk memperoleh perhatian, guru
menanyakan apakah peserta didik masih ingat pelajaran
sebelumnya.
Apersepsi
1. Guru bertanya kepada peserta didik, apakah kalian pernah 25 menit
melihat merasakan kram? Atau adakah yang pernah
merasakan patah tulang? Jika pernah, apa yang kalian
rasakan saat itu? Bisakah kalian bergerak dengan
normal?
2. Guru mrnyampaikan tujuan pembelajaran (dengan
menayangkan ppt dilayar)
Motivasi
1. Guru membagikan angket motivasi kepada peserta didik
untuk di isi (kurang lebih 5 menit).
Inti Orientasi peserta didik pada masalah.
1. Peserta didik mengamati video simulasi dari youtube.
2. Peserta didik mengamati dengan cermat dan teliti video
seorang anak yang mengalami gangguan tulang.
3. Guru menanyakan apakah peserta didik membawa alat
dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan poster
H. Penilaian
1. Jenis dan Teknik Penilaian
a. Jenis : Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
b. Teknik
• Sikap : Observasi
• Pengetahuan : Tes tertulis
• Keterampilan : Kinerja
2. Instrumen Penilaian
Terlampir di Lembar Instrumen
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
setelah mengerjakan tes tertulis, maka akan diberikan tugas lagi untuk dikerjakan peserta
didik tersebut sampai nilainya memenuhi KKM.
Soal test yang diberikan dengan ketentuan :
Bisa sama dengan yang dilakukan pada saat pembelajaran.
Soal bisa berbeda dengan so al sebelumnya namun setara.
Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir dengan nilai memenuhi
KKM.
b. Pengayaan
Untuk siswa yang sudah memahami materi dengan baik, dan nilai juga sangat baik,
bisa diminta sebagai tutor sebaya untuk membantu teman-teman yang belum paham dan
belum tuntas. Bisa juga dengan diberikan soal-soal yang kesulitan soal lebih dari soal yang
dikerjakan sebelumnya.
BAHAN AJAR
Gangguan sistem gerak pada Manusia
Sekolah : SMP NEGERI 2 MENYUKE
Mata Pelajaran/Tema : IPA/Gerak pada Makhluk Hidup
Subtema : Gangguan sistem gerak pada Manusia
Kelas/Semester : VIII/1 (Ganjil)
A. Tujuan Pembelajaran
3.1.1.1 Peserta didik dapat medeskripsikan gangguan yang terjadi pada sistem gerak.
3.1.2.1 Peserta didik dapat mendeskripsikan upaya mencegah gangguan pada sistem gerak.
4.1.1.1 Setelah melakukan diskusi peserta didik dapat membuat poster tentang gangguan pada
sistem gerak serta upaya menjaga kesehatan pada sistem gerak dengan baik.
.
B. Uraian Materi
Gangguan pada sistem gerak manusia
Berupa kelainan atau penyakit pada alat gerak seperti tulang, persendian, dan otot.
Gangguan ini bisa terjadi pada seluruh sistem gerak manusia yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Gangguan Tulang
Gangguan tulang meliputi:
Fraktura sederhana, apabila tulang yang retak tidak sampai melukai otot.
Greenstick (retak tak lengkap), apabila tulang hanya retak dan sebagian tidak sampai
memisah.
Fraktura tertutup, apabila tulang yang patah menyebabkan otot terluka, tetapi tidak keluar
dari kulit.
Fraktura terbuka, apabila tulang yang patah sampai mencuat keluar kulit.
b. Rakhitis
Rakhitis adalah penyakit tulang menjadi rapuh karena kekurangan vitamin D. Penderita
gangguan ini memiliki tulang kaki berbentuk X atau O.
c. Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah kelainan yang disebabkan oleh pengumpulan yang abnormal dari cairan
spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.
d. Mikrosepalus
Mikrosepalus adalah kelainan yang disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan tulang tengkorak
karena kekurangan zat kapur pada waktu bayi. Hal ini menyebabkan kepala menjadi kecil.
e. Osteoporosis
Osteoporosis adalah gangguan tulang karena reabsorpasi bahan tulang terhambat. Hal ini
disebabkan oleh kekurangan hormon kelamin pria atau wanita.
3. Gangguan Otot
Sedangkan gangguan atau penyakit pada sistem gerak manusia yang ketiga adalah gangguan
otot. Beberapa gangguan pada otot, antara lain:
Kejang Otot : Kejang otot adalah gangguan otot karena melakukan aktivitas terus-menerus,
sampai akhirnya otot tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.
Atropi : Atropi adalah gangguan otot karena otot mengecil sehingga kemampuan untuk
berkontraksi hilang.
Hipertropi : Hipertropi adalah keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering
dilatih. Hal ini terjadi pada tubuh atlet, misalnya binaragawan, atlet angkat besi, dan atlet
sepakbola.
Tetanus : Tetanus adalah kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh
Clostridium tetani.
Kaku Leher atau Stiff : Kaku leher terjadi karena otot leher mengalami peradangan akibat
gerakan atau hambatan yang salah sehingga leher terasa kaku.
Hernia Abdominalis : Hernia abdominalis adalah sobeknya otot dinding perut yang lemah
sehingga usus melorot masuk ke rongga perut.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.1.1.1 Peserta didik dapat medeskripsikan gangguan yang terjadi pada sistem gerak.
3.1.2.1 Peserta didik dapat mendeskripsikan upaya mencegah gangguan pada sistem gerak.
4.1.1.1 Setelah melakukan diskusi peserta didik dapat membuat poster tentang gangguan pada
sistem gerak serta upaya menjaga kesehatan pada sistem gerak dengan baik.
B. MATERI POKOK
Gangguan pada sistem gerak manusia
Berupa kelainan atau penyakit pada alat gerak seperti tulang, persendian, dan otot.
Gangguan ini bisa terjadi pada seluruh sistem gerak manusia yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Gangguan Tulang
Gangguan tulang meliputi:
Fraktura sederhana, apabila tulang yang retak tidak sampai melukai otot.
Greenstick (retak tak lengkap), apabila tulang hanya retak dan sebagian tidak sampai
memisah.
Fraktura tertutup, apabila tulang yang patah menyebabkan otot terluka, tetapi tidak keluar
dari kulit.
Fraktura terbuka, apabila tulang yang patah sampai mencuat keluar kulit.
b. Rakhitis
Rakhitis adalah penyakit tulang menjadi rapuh karena kekurangan vitamin D. Penderita
gangguan ini memiliki tulang kaki berbentuk X atau O.
c. Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah kelainan yang disebabkan oleh pengumpulan yang abnormal dari cairan
spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.
d. Mikrosepalus
Mikrosepalus adalah kelainan yang disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan tulang tengkorak
karena kekurangan zat kapur pada waktu bayi. Hal ini menyebabkan kepala menjadi kecil.
e. Osteoporosis
Osteoporosis adalah gangguan tulang karena reabsorpasi bahan tulang terhambat. Hal ini
disebabkan oleh kekurangan hormon kelamin pria atau wanita.
f. Gangguan pada Tulang Belakang
Gangguan pada tulang terjadi karena kedudukan tulang belakang bergeser dari kedudukan
normal. Kelainan pada tulang belakang ada beberapa macam, yaitu:
Kifosis, jika tulang punggung melengkung ke belakang, sehingga penderita kelihatan
bungkuk
Skoliosis, jika tulang belakang melengkung ke arah samping, sehingga badan tampak
melengkung ke kiri atau ke kanan.
Lordosis, jika tulang belakang melengkung ke depan yang menyebabkan kepala tertarik ke
belakang.
2. Gangguan Persendian
Gangguan atau penyakit pada sistem gerak manusia yang kedua adalah gangguan persendian
dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Dislokasi
Dislokasi adalah pergeseran kedudukan sendi karena sobek atau tertariknya ligamen
b. Keseleo
Keseleo adalah gangguan persendian karena tertariknya ligamen sendi oleh gerakan tiba-tiba atau
yang tidak biasa dilakukan.
c. Ankilosis
Ankilosis adalah keadaan sendi tidak dapat digerakkan.
d. Artritis
Artritis atau infeksi sendi, yaitu gangguan sendi karena pera-dangan pada sendi. Artritis dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
3. Gangguan Otot
Sedangkan gangguan atau penyakit pada sistem gerak manusia yang ketiga adalah gangguan
otot. Beberapa gangguan pada otot, antara lain:
Kejang Otot : Kejang otot adalah gangguan otot karena melakukan aktivitas terus-menerus,
sampai akhirnya otot tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.
Atropi : Atropi adalah gangguan otot karena otot mengecil sehingga kemampuan untuk
berkontraksi hilang.
Hipertropi : Hipertropi adalah keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering
dilatih. Hal ini terjadi pada tubuh atlet, misalnya binaragawan, atlet angkat besi, dan atlet
sepakbola.
Tetanus : Tetanus adalah kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh
Clostridium tetani.
Kaku Leher atau Stiff : Kaku leher terjadi karena otot leher mengalami peradangan akibat
gerakan atau hambatan yang salah sehingga leher terasa kaku.
Hernia Abdominalis : Hernia abdominalis adalah sobeknya otot dinding perut yang lemah
sehingga usus melorot masuk ke rongga perut.
Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Gerak
E. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN
Langkah I : Simulasi video youtbe
Menyiapkan laptop dalam keadaan ON
Menyiapkan proyektor
Menghubungkan proyektor ke laptop
Membuka file di laptop
Memilih video yang akan ditayangkan (video di ambil dari youtube)
Menayangkan video simulasi dengan aplikasi Media Player Classic
Langkah II : Pembuatan Poster sederhana mengenai gangguan pada sistem gerak serta upaya
untuk menjaga kesehatan pada sistem gerak.
Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat poster sederhana (spidol, kertas karton
spidol, penggaris, pulpen, pensil, dll)
Peserta didik bergabung dikelompoknya dan dipersilahkan menggambar poster di
kertas karton dengan peralatan yang disebutkan diatas.
Kurang lebih 20menit, setelah selesai menggambar poster, 1-2 kelompok
dipersilahkan untuk mempresentasikan hasilnya, kurang lebih 5-10 menit.
F. LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN
a. Langkah 1 : Poster sederhana
Poster yang sudah selesai dibuat selanjutnya akan ditempel di pajang di ruangan
kelas peserta didik.
Poster yang akan dipajang bisa dibuatkan bingkai dari bahan sederhana, misalnya
dengan potongan bambu yang telah dibelah dan dihaluskan, bisa juga dengan
potongan triplek.
LKPD
Tujuan: membuat poster tentang gangguan pada sistem gerak manusia serta uapaya untuk mengatasinya
1. Pilihlah salah satu gangguan pada sistem gerak, atau bisa juga dipilihkan gurumu.
2. Diskusikan dengan kelompokmu tentang gejala, penyebab, dan upaya pencegahan gangguan
tersebut.
3. Tuangkan hasil diskusimu dalam bentuk poster. Gunakanlah kreativitasmu untuk membuat poster
yang menarik.
4. Presentasikan postermu di depan kelas.
5. Poster dinilai berdasarkan: keaslian ide, keindahan, dan penyajian(presentasi)
INSTRUMEN PENILAIAN
Jenjang Pendidikan : SMP NEGERI 2 MENYUKE
Mata Pelajaran/Tema : IPA/Gerak pada Makhluk Hidup
Subtema : Gangguan sistem gerak pada Manusia
Kelas/Semester : VIII/1
Kompetensi Dasar:
4.1.1.1 Membuat poster tentang gangguan pada sistem gerak serta upaya menjaga kesehatan
pada sistem gerak
Kompetensi Dasar:
4.1.2 Mempresentasikan poster gangguan pada sistem gerak serta upaya menjaga kesehatan
pada sistem gerak
Rubrik Penilaian:
No Nama Siswa Mengemukakan Mengajukan
. pendapat pertanyaan
Pedoman Penskoran:
Kriteria Skor
3 2 1
Mengemukakan Mengemukakan 3 Mengemukakan 2 Mengemukakan 1
pendapat atau lebih pendapat pendapat
pendapat
Mengajukan Mengajukan 3 Mengajukan 2 Mengajukan 1
Pertanyaan atau lebih pertanyaan pertanyaan
pertanyaan
jumlah skor yang diperoleh
Nilai = x 100
6