Anda di halaman 1dari 187

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA


NOMOR : SKEP/114/VI/2002

TENTANG

STANDAR GAMBAR INSTALASI


SISTEM PENERANGAN BANDAR UDARA
(AIRFIELD LIGHTING SYSTEM)

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka keseragaman pemasangan peralatan


penerangan bandar udara (airfield lighting) diperlukan
standar gambar instalasi sistem penerangan bandar udara
(airfield lighting system);

b. bahwa sehubungan dengan hal sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, perlu ditetapkan ketentuan mengenai
Standar Gambar Instalasi Sistem Penerangan Bandar
Udara (Airfield Lighting System), dengan Keputusan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara;

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang


Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3481);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang


Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran
Negara Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4075);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang


Kebandarudaraan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor
128, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4146);

4. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang


Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Departemen;

5. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit


Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen;
6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor T.11/2/4–U
Tahun 1960 tentang Peraturan-Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 22
Tahun 2002;

7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 24 Tahun


2001 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor
KM 45 Tahun 2001;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN


UDARA TENTANG STANDAR GAMBAR INSTALASI
SISTEM PENERANGAN BANDAR UDARA (AIRFIELD
LIGHTING SYSTEM).

PERTAMA : Setiap penyelenggara bandar udara didalam pemasangan,


penempatan dan penyusunan konfigurasi peralatan harus
mengacu pada Standar Gambar Instalasi Sistem
Penerangan Bandar Udara (Airfield Lighting System)
sebagaimana termuat dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Standar Gambar sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM


PERTAMA, meliputi :

a. ground cable;
b. earthing system;
c. panel and distribution board;
d. layout of airfield lighting system;
e. cable joint;
f. runway lights;
g. taxiway lights, apron lights and turning area lights;
h. threshold light MALS and non precission runway;
i. threshold lights PALS category I;
j. threshold lights PALS configuration elevated;
k. runway threshold indentification lights;
l. visual approach slope indicator system (VASIS);
- T-VASIS;
- precision approach path indicator (PAPI);
m. transformer pits;
n. isolating transformer;
o. approach lighting system;
p. simple approach lighting system (SALS);
q. Medium Approach Lighting System (MALS);
r. precision approach lighting system category;
s. precision approach lighting system configuration;
2
t. signal area and landing tee;
u. wind cone;
v. sirine;
w. obstruction light;
x. traffic light;
y. afl switch board, constant current regulator, marshaling
panel and control desk;
z. flood light.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 12 JUNI 2002
_____________________________________
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

SOENARYO. Y
NIP. 120038217

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada yth. :

1. Menteri Perhubungan;
2. Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan;
3. Inspektur Jenderal Departemen Perhubungan;
4. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
5. Para Direktur dilingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
6. Para Kepala Dinas Perhubungan Propinsi;
7. Administrator Bandar Udara Soekarno-Hatta;
8. Kepala Balai Elektronika Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
9. Para Kepala Bandar Udara;
10. Direktur Utama PT.(Persero) Angkasa Pura I;
11. Direktur Utama PT.(Persero) Angkasa Pura II.

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum

E. A. SILOOY
NIP. 120108003

3
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : SKEP/114/VI/2002
TANGGAL : 12 JUNI 2002

STANDAR GAMBAR INSTALASI


SISTEM PENERANGAN BANDAR UDARA
(AIRFIELD LIGHTING SYSTEM)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat
rahmat dan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan pembuatan buku “Standar Gambar
Instalasi Penerangan Bandar Udara (Airfield Lighting System)”, sesuai waktu yang
direncanakan.

Buku ini dimaksudkan sebagai acuan secara rinci gambar instalasi untuk
pemasangan, penempatan dan konfigurasi peralatan tersebut dengan mengikuti persyaratan
standar internasional dan nasional yang berlaku, sehingga sistem penerangan bandar udara
dapat mendukung pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan di Bandar Udara.

Kami Tim Penyusun dari Direktorat Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan –
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, menyadari bahwa buku ini masih jauh dari
sempurna baik dalam hal isi, cara penyajian maupun bahasa yang kami gunakan. Kritik dan
saran dari para pengguna sangat kami harapkan demi penyempurnaan isi buku ini.

Kepada Pimpinan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, serta semua pihak yang
telah ikut ambil bagian di dalam penyusunan buku ini, kami Tim Penyusun mengucapkan
banyak terima kasih. Dan kepada para pengguna kami ucapkan selamat menggunakannya
untuk mendukung pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan.

Sekian dan terima kasih.

Jakarta, Juni 2002


Tim Penyusun
D AFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .……………………………………… 1

1. Latar Belakang ……………………………………………… 1

2. Maksud dan Tujuan …………………………………………. 1

3. Ruang Lingkup ……………………………………………… 2

4. Sistematika Penulisan ………………………………………. 3

BAB II KETENTUAN UMUM

1. Pengertian-pengertian ………………………………………… 4

2. Standar Acuan ..………………………………………. 5

3. Singkatan Istilah ………………………………………… 5

LAMPIRAN GAMBAR INSTALASI SISTEM PENERANGAN

BANDAR UDARA ………………….…………………… 7


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Untuk mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang selamat, aman, cepat, lancar,


tertib, nyaman dan berdaya guna perlu didukung tersedianya fasilitas penerbangan yang
memadai di antaranya alat bantu pendaratan visual yang meliputi lampu pendekatan
(Approach Lighting), lampu pemandu peralatan visual (T-VASIS/PAPI) dan peralatan
signal sebagai fasilitas alat bantu pendaratan dan tinggal landas pada malam hari maupun
siang hari dalam keadaan cuaca buruk atau setiap waktu atas permintaan penerbang.

Dalam rangka pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan fasilitas elektronika dan listrik


yang meliputi perencanaan, penyediaan, pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara perlu disusun suatu Pedoman
Gambar Instalasi Sistem Penerangan Bandar Udara (Airfield Lighting System) yang
mengacu pada standar ICAO yang dijabarkan dalam ANNEX 14, Peraturan Umum
Instalasi Listrik (PUIL) dan Standard Industri Indonesia (SII).

2. Maksud dan Tujuan

Maksud Pembuatan Standar Gambar Instalasi Sistem Penerangan Bandar Udara adalah
untuk membuat acuan secara rinci gambar instalasi untuk pemasangan, penempatan dan
konfigurasi peralatan tersebut dan mengikuti persyaratan standar internasional dan
nasional yang berlaku.

Tujuan Pembuatan Standar Gambar Instalasi Sistem Penerangan Bandar Udara adalah
agar sistem penerangan bandar udara dapat mendukung pelayanan keamanan dan
keselamatan penerbangan di Bandar Udara seluruh Indonesia.

1
3. Ruang Lingkup Kegiatan

Standar gambar instalasi sistem penerangan bandar udara meliputi gambar sebagai
berikut :

a. Ground Cable
b. Earthing System
c. Panel and Distribution Board
d. Layout of Airfield Lighting System
e. Cable Joint
f. Runway Lights
g. Taxiway Lights, Apron Lights and Turning Area Lights
h. Threshold Light MALS and Non Precission Runway
i. Threshold Lights PALS Category I
j. Threshold Lights PALS Configuration Elevated
k. Runway Threshold Indentification Lights
l. Visual Approach Slope Indicator System (VASIS)
- T-VASIS
- Precision Approach Path Indicator (PAPI)
m. Transformer Pits
n. Isolating Transformer
o. Approach Lighting System
p. Simple Approach Lighting System (SALS)
q. Medium Approach Lighting System (MALS)
r. Precision Approach Lighting System Category
s. Precision Approach Lighting System Configuration
t. Signal Area and Landing Tee
u. Wind Cone
v. Sirine
w. Obstruction Light
x. Traffic Light

2
y. AFL Switch Board, Constant Current Regulator, Marshaling Panel and Control Desk
z. Flood Light

4. Sistematika Penulisan

Dalam menyusun buku standar/pedoman gambar instalasi sistem penerangan bandar


udara ini, isi buku dibagi menjadi tiga Bab sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, mencakup latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup
pekerjaan dan sistematika penulisan.

Bab II Ketentuan Umum, mencakup pengertian-pengertian, standar acuan dan singkatan


istilah.

Lampiran Gambar Instalasi Sistem Penerangan Bandar Udara

3
B A B II

KETENTUAN UMUM

1. Pengertian-pengertian

a. Sistem Penerangan Bandar Udara (Airfield Lighting System) adalah alat bantu
pendaratan visual yang berfungsi membantu dan melayani pesawat udara yang
melakukan tinggal landas, mendarat dan melakukan taxi agar dapat bergerak secara
efisien dan aman. Fasilitas ini terdiri dari lampu-lampu khusus, yang memberikan
isyarat dan informasi secara visual kepada penerbang, terutama pada waktu penerbang
akan melakukan pendaratan atau tinggal landas. Isyarat dan informasi visual ini
disediakan dengan mengatur konfigurasi, warna, dan intensitas cahaya dari lampu-
lampu khusus tersebut. Pada umumnya, sewaktu akan melakukan pendaratan atau
tinggal landas, penerbang lebih mengandalkan penglihatannya ke luar pesawat dari
pada melihat instrumen yang terdapat dalam cockpit pesawatnya.
b. Intensitas pancaran cahaya peralatan penerangan bandar udara adalah intensitas
cahaya yang dipancarkan oleh lampu penerangan bandar udara dan dapat
dikelompokkan pada high intensity, medium intensity dan low intensity. Besaran
intensitas pancaran cahaya tersebut harus memenuhi standar ICAO dan sesuai
spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Intensitas yang dihasilkan lampu tergantung
juga pada besaran konsumsi daya (watt) lampu yang dipergunakan (high intensity :
100 Watt, 150 W dan 200 W, medium intensity : 45 Watt sampai dengan 100 Watt
dan Low Intensity : 30 Watt sampai dengan 45 Watt).
c. Gambar Instalasi Sistem Penerangan Bandar Udara adalah gambar desain
penempatan, konfigurasi dan pelaksanaan instalasi dari sistem penerangan bandar
udara.
d. Bandar Udara adalah Bandar Udara yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas
landas pesawat udara, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat kargo dan/atau

4
pos, serta dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan dan sebagai tempat
perpindahan antar moda transportasi.

2. Standar Acuan

Pembuatan Standar Gambar Instalasi Sistem Penerangan Bandar Udara mengacu pada
persyaratan yang berlaku sebagai berikut :

a. ICAO ANNEX 14, Aerodrome Design and Operation.


b. ICAO Doc 9157-AN/901 Aerodrome Design Manual, Part IV Visual Aid.
c. ICAO Doc 9157-AN/901Aerodrome Design Manual, Part V Power Supply
d. Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL)
e. Standard Industri Indonesia (SII).

3. Singkatan Istilah

Dalam pembuatan Standar Gambar Instalasi Sistem Penerangan Bandar Udara terdapat
beberapa singkatan sebagai berikut :

a. ALI adalah Apron Flood Light


b. APH adalah Approach Lighting High-Intensity
c. APL adalah Approach Lighting Low-Intensity
d. APM adalah Approach Lighting Medium-Intensity
e. APS adalah Approach Side Row
f. CLB adalah Clearance Bar
g. DMB adalah Distance Marker Board
h. FOL adalah Flashing Obstruction Light
i. GSP adalah Ground Signal Panel
j. HZB adalah Hazard Beacon
k. HEL adalah Heliport Edge Lighting
l. LDI adalah Landing Direction Indicator

5
m. OLI adalah Obstruction Light
n. PAP adalah Precision Approach Path Indicator
o. RCL adalah Runway Centerline Lighting
p. REH adalah Runway Edge Lighting High-Intensity
q. REL adalah Runway Edge Lighting Low-Intensity
r. REM adalah Runway Edge Lighting Medium-Intensity
s. RTI adalah Runway Threshold Indication Light
t. ROB adalah Rotating Beacon
u. ROV adalah Runway Overrun
v. RWE adalah Runway End Lighting
w. SFL adalah Sequence Flashing Light
x. SIR adalah Sirine
y. STB adalah Stop Bar
z. TDZ adalah Touch Down Zone
aa. TGS adalah Taxiway Guidance System
bb. THR adalah Threshold Lighting
cc. TLP adalah Turn Loop Lighting
dd. TRL adalah Traffic Light
ee. TXA adalah Taxiway Apron Lighting
ff. TXE adalah Taxiway Edge Lighting
gg. TXC adalah Taxiway Centerline Lighting
hh. VAS adalah Visual Approach Slope Indicator System
ii. WDI adalah Wind Direction Indicator
jj. WIG adalah Wig Wag.

6
LAMPIRAN

GAMBAR INSTALASI SISTEM


PENERANGAN BANDAR UDARA

Anda mungkin juga menyukai