Demokrasi Pancasila Ii
Demokrasi Pancasila Ii
Demokrasi Pancasila Ii
PERTEMUAN KE-10
Capaian Pembelajaran :
1. Mahasiswa mampu : memahami dan menganalisis Sejarah Perkembangan Demokrasi di
Indonesia; Konsep Demokrasi Pancasila/Permusyawaratan; Sumber Demokrasi Pancasila;
Relevansi Demokrasi Pancasila.
2. Mengaplikasikan konsep Demokrasi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat
Indikator :
1. menjelaskan sejarah perkembangan demokrasi Indonesia
2. menganalisis konsep Demokrasi Pancasila.
3. Mengidentifikasi sumber-sumber Demokrasi Pancasila.
4. Mengevaluasi relevansi konsep Demokrasi Pancasila bagi permasalahan demokrasi di
Indonesia
5. Mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat ( kampus)
Skenario :
1. Tutor membagi kelas menjadi enam kelompok
2. Tutor menyampaikan materi tentang konsep Demokrasi Pancasila
3. Tutor memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk melakukan pengamatan
terhadap penyimpangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila di kampus ataupun dalam sistem
pemerintahan di wilayah Malang.
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka yang memuat
komponen das sein (praktik demokrasi Pancasila di kampus ataupun dalam sistem
pemerintahan di wilayah Malang ) dan das sollen (nilai-nilai demokrasi Pancasila ).
5. Tutor melakukan klarifikasi hasil diskusi.
Bahan Bacaan :
1. Budiarjo, Miriam, 1996, Demokrasi di Indonesia:Demokrasi Parlementer dan Demokrasi
Pancasila, Gramedia, Jakarta.
2. Collins, Elizabeth, 2004, Islam and the Habits of Democracy, dalam ,akses tanggal 20
Februari 2010.
3. Feith, Herberth, 1973, The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia, Cornell
University Press, Ithaca and London.
4. Hardiman, Budi, 2009, Demokrasi Deliberatif, Kanisius, Yogyakarta.
5. Haryono, Anwar, 1997, Perjalanan Politik Bangsa, Gema Insani Press, Yogyakarta.
6. Hatta, Mohammad, 1966, Demokrasi Kita, Pustaka Antara, Jakarta.
7. Latif, Yudi, 2009, Negara Paripurna, Gramedia, Jakarta
8. Latif, Yudi, Demokrasi Pasca Reformasi, Kompas 20 Maret 2006.
9. Mafud, 2000, Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta.
10. Nordholt, Schulte, 2003, Indonesian in Transition :Work in Progress, Pustaka Pelajar,
11. Notonagoro, 1975, Pantjasila Ilmiah Populer, Hand Out Fakultas Filsafat UGM.
12. Pranowo, Bambang, Islam dan Pancasila Dinamika Politik Islam Indonesia, Ulumul
Quran, Vol III, No 1, tahun 1992.
13. Sukarno, 1964, Dibawah Bendera Revolusi, Panitia Penerbit di Bawah Bendera
Revolusi, Jakarta.
14. Sundaussen, Ulf, Demokrasi dan Kelas Menengah:refleksi mengenai pembangunan
politik, Prisma, no 2, thn XXI, 1992
Materi Ajar :
Demokrasi Pancasila/Permusyawaratan
Hatta menguraikan konsep demokrasi yang diidealkan, yaitu suatu bentuk demokrasi
yang tepat guna, selaras dengan karakter dan cita-cita kemerdekaan bangsa. Model demokrasi
yang diidealkan, secara ringkas diuraikan oleh Mohamad Hatta sebagai berikut ( Latif, 2011:
385):
“Negara itu haruslah berbentuk republik berdasarkan kedaulatan rakyat. Tetapi
kedaulatan rakyat yang dipahamkan dan dipropagandakan dalam pergerakan nasional
berlainan dengan konsepsi Rousseau yang bersifat individualisme. Kedaulatan rakyat
ciptaan Indonesia harus berakar dalam pergaulan hidup sendiri yang bercorak
kolektivisme. Demokrasi Indonesia harus pula perkembangan daripada demokrasi
Indonesia yang “asli”. Semangat kebangsaan yang tumbuh sebagai reaksi terhadap
imperialisme dan kapitalisme Barat, memperkuat pula keinginan untuk mencari sendi-
sendi bagi Negara nasional yang akan dibangun ke dalam masyarakat sendiri”.
Konsep ideal demokrasi yang diuraikan Hatta tersebut menunjukan bahwasanya
demokrasi harus beranjak dari kondisi sosial politik, sosial ekonomi, sosial budaya, dan sosial
psikologis yang spesifik dan berusaha untuk mengatasi tantangan kondisional. Oleh karena itu
demokrasi tidak bergerak diruang hampa, pengadopsian demokrasi juga memerlukan
penyesuaian-penyesuaian dengan realitas sosial historis, moral kebudayaan, dan ideal-ideal
kemasyarakatan.
Selanjutnya konsepsi para pendiri bangsa tentang demokrasi itu itu tertuang di dalam
Pancasila dan pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi:
“….maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”.
Evaluasi :
1. Kejelasan dalam menyampaikan hasil diskusi.
2. Ketepatan dalam melakukan identifikasi masalah penyimpangan nilai-nilai Demokrasi
Pancasila dilapangan.
3. Kejelasan dalam mengevaluasi relevansi Demokrasi Pancasila terhadap pelaksanaan
demokrasi di wilayah Malang.
4. Perilaku demokratis didalam melakukan diskusi kelompok