Anda di halaman 1dari 5

Prihal : MEMORI BANDING Patri.

September 2022

Kepada :
Yang Terhormat
Ketua Pengdilan Tinggi Jawa Tengah
Di Semarang

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Dengan segala hormat

YUDI SUNARYO, SH. Adalah Advokat/ Penasehat Hukum di Kantor “ YUDI SUNARYO,SH.
& REKAN “ di Desa Penambuhan Rt.03 Rw.01 Kec. Margorejo Kabupaten Pati, untuk
bertindak baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri , Berdasarkan Surat kuasa tanggaal
31 Agustus 2022 bertindak untuk atas nama Penerima Kuasa.

1. KARNI alias SUKARNI, Pekerjaan Wiraswasta, Bertempat tinggal di Desa Tlogomojo,


RT 02 RW 02, Kecamatan Batangan Kabupaten Pati,
2. SUNARTO bin JUWARI SUKARNO, Pekerjaan Wiraswasta bertempat tinggal di Desa
Kalimulyo, RT 04 RW02, Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati,
3. SUNARDI bin JUWARI SUKARNO, Pekerjaan Wiraswasta, rertempat tinggal di Desa
Bakaran Kulon, RT 03 RWO1, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati,
4. SUNARTI binti JUWARI SUKARNO, Pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Desa
Tlogomojo, RT 02 RW 02, Kecamatan Batangan KabupatenPati

Yang semula kedudukannya sebagai Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV
sekarang-------------------------------------------------------Pembanding

Dengan ini mohon berkenan untukmengajukan Memori banding guna melengkapi Permohonan
Pemberi kuasa banding terhadap putusan Pengadilan Negri Pati Nomor : 31/Pdt.G/2022/PN Pti
tertanggal 18 Agustus 2022 yang diajikan para penggugat yang melalui:
surat kuasa tertanggal 24 Februari 2022 yang telah didaftarkan Kepamiteraan Pengadilan Negri
Pati Nomor W12-10/78/Hk.01/4/2011 tertanggal 26 april 2022 dan gugatan didaftarkan di
Kepamitraan Pengadilan Negri Pati pada tanggal 19 April 2022 yang dengan register
31/Pdt.G/2022 PN Pti yang kesemuanya para Penggugat sekarang Menjadi ----------Terbanding.

Dalam Perkara antara

1. KARNI alias SUKARNI, Pekerjaan Wiraswasta, Bertempat tinggal di Desa


Tlogomojo, RT 02 RW 02, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati,
2. SUNARTO bin JUWARI SUKARNO, Pekerjaan Wiraswasta, Bertempat
tinggal di Desa Kalimulyo, RT 04 RW02, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati,
3. SUNARDI bin JUWARI SUKARNO, Pekerjaan Wiraswasta, Bertempat
tinggal di Desa Bakaran Kulon, RT 03 RWO1, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati,
4. SUNARTI binti JUWARI SUKARNO, Pekerjaan Wiraswasta, Bertempat
tinggal di Desa Tlogomojo, RT 02 RW 02, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati

MELAWAN

1. SUDARJI, Lahir di Pati tanggal 01 Juli 1961, Jenis Kelamin Laki-Laki, Warga
Negara Indonesia, Agama islam, Pekerjaan Wiraswasta, Bertempat tinggal di Desa
Tlogomojo, RT 02 RW02, KecamataN Batangan, Kabupaten Pati,
2. NGASMI, Lahir di Pati tanggal 07 Agustus 1977, Jenis Kelamin Perempuan,Warga
Negara Indonesia, Agama Islam, Pekerjaan Karyawan Swasta, Bertempat tinggal di Desa
Tlogomojo, RT 02 RW 02, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati,
3. SUMARMI, Lahir di Pati tanggal 01 Juli 1965, Jenis Kelamin Perempuan, Agama Islam,
Pekerjaan Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Desa Tlogomojo, RT 03 RW 02,
Kecamatan Batarngan, Kabupaten Pati

Bahwa dalam Putusan Pengadilan Negri Pati Nomor:31/Pdt.G/2022/PN Pti tertanggal 18 Agustus
2022 adalah :

DALAM PERTIMBANGA HUKUM


......................................
.....................................

MENGADILI
.....................................
.....................................

 pembuktian dari alat bukti surat Letter C yang diajukan oleh Penggugat di persidangan dan
kesesuaian pertimbangan hakim dalam menerapkan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun
1997 tentang Pendaftaran Tanah.
 bahwa surat Letter C atau kutipan Letter C sebenarnya tidak dapat dijadikan sebagai alat
bukti di persidangan apabila tidak disertai dengan alat bukti lainnya dan kekuatan
pembuktiannya bebas, artinya diserahkan pada pertimbangan hakim
 Pertimbangan hakim dalam memutus perkara tanah telah sesuai dengan Pasal 32 Ayat (2)
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Kata kunci: surat
Letter C, pembuktian surat, Pendaftaran Tanah
 Buku letter C sebagai alat bukti kepemilikan tanah menurut Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 1997 tentang pendaftaran tanah, untuk memperoleh suatu hak atas tanah dalam
melakukan pendaftaran atas tanah dimana tanah-tanah tersebut sebagai tanah-tanah yang
tunduk terhadap hukum adat. Hambatan yang ditemui dalam proses pendaftaran buku letter
C dalam memperoleh hak atas tanah, bahwa dengan memiliki letter C itu perlu lebih teliti
dalam proses tahapan tahapan prosedur pendaftarannya, karena obyek atas tanah yang
menjadi bagian yang penting dalam pendaftaran tanah itu sering kali tidak sesuai antara
luas, batas dan kadang tumpang tindih kepemilikannya. Juga berkaitan dengan salah
penunjukan atas kutipan letter C yang dipunyai dengan kenyatannya. Sehingga antara hak
atas tanah yang dimiliki secara pribadi dengan hak yang dimiliki orang lain yang lokasi
tanahnya berdekatan itu jelas.

 Pendaftaran tanah ditegaskan dalam Pasal 19 UUPA dan PP No. 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah. Sengketa tanah terjadi karena tanah memiliki kedudukan yang penting
bagi orang atau pihak yang memilikinya. Hingga saat ini, masih terdapat tanah-tanah yang
belum memiliki surat bukti hak atas tanah karena merupakan warisan hukum adat maupun
hak-hak atas tanah menurut hukum kolonial sehingga menimbulkan permasalahan (Elza
Syarief, 2012: 177).

 Letter C ini diperoleh dari kantor desa dimana tanah itu berada, letter C ini merupakan
tanda bukti berupa catatan yang berada di Kantor Desa/Kelurahan. Mengenai buku
letter C, dalam masyarakat masih banyak yang belum mengerti apa yang dimaksud
dengan buku letter C, karena di dalam literatur ataupun perundang- undangan
mengenai pertanahan sangat jarang untuk dibahas atau dikemukakan. Mengenai buku
letter C ini sebenarnya hanya dijadikan dasar sebagai catatan penarikan pajak.
Keterangan mengenai tanah yang ada dalam buku letter C itu sangatlah tidak lengkap
dan cara pencatatannya tidak secara teliti dan hati-hati sehingga akan banyak terjadi
permasalahan yang timbul nantinya karena kurang lengkapnya data yang akurat dalam
buku letter C tersebut.

 tentang kekuatan kutipan buku letter C dalam memperoleh hak atas tanah
prosedur perolehannya. Dengan adanya Undang-Undang Pokok Agraria yang
ditindak lanjuti dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1961
yang kemudian diganti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
tidak mungkin lagi diterbitkan hak-hak yang tunduk kepada Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata ataupun yang akan tunduk kepada hukum adat
setempat kecuali menerangkan bahwa hak-hak tersebut merupakan hak adat.

 Pasal 20, 23, 26 kewarisan hak

 Mengingat pentingnya pendaftaran hak milik adat atas tanah sebagai bukti
kepemilikan hak atas tanah secara sah sesuai dengan Pasal 23, Pasal 32, dan
Pasal 38 Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA), maka diberikan suatu
kewajiban untuk mendaftarkan tanah adat khususnya hak milik Adat.
 Dalam Pasal 19 UUPA mengharuskan pemerintah Kutipan Letter C berada di
Kelurahan/Desa merupakan bukti kepemilikan yang sah. Juga masih terjadinya
peralihan hak seperti jual beli, hibah, kewarisan ataupun akta-akta yang belum
didaftarkan sudah terjadi peralihan hak yang dasar perolehannya dari girik dan masih
terjadinya mutasi girik yang didasarkan oleh akta-akta, tanpa didaftarkan di Kantor
Pertanahan.

Pati,September 2022
Kuasa Hukum

YUDI SUNARYO, SH.

Anda mungkin juga menyukai