Anda di halaman 1dari 5

Samrinda, 7 Maret 2020

Kesimpulan Penggugat

Perihal : Kesimpulan Penggugat Lampiran : Surat Kuasa Khusus

Kepada,
Yth. Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda Pemeriksa Perkara Nomor
018/G/2020/PTUN/SMD Pengadilan TataUsaha Negara Samarinda di tempat

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Mahenara Zanayanti Apriladi, M.H


Advokat/Pengacara yang berkantor dijalan Antasari Kel. Teluk Lerong Ulu berdasarkan surat
kuasa khusus tertanggal 30 Desember 2019 terlampir, bertindak untuk dan atas nama :
Nama : DIDI SIMATUPANG
Kewarganegaaran : Indonesia
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jln, amd rt 10 kelurahan Antutan

Bahwa setelah mengikuti proses persidangan dalam perkara ini di Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara Samarinda , proses jawab menjawab, pengajuan bukti-bukti, baik surat mau pun saksi-
saksi ahli dari kedua belah pihak serta memperhatikan jalannya persidangan makadengan ini
penggugat melalui kuasa hukumnya akan mengajukan konklusi dalam perkarasebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat telah mengajukan gugatannya sebagaimana dalam surat gugatannya
tertanggal 30 Desember 2020 dan terdaftar di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Samarinda
dibawah Registrasi Nomor 018/G/2020/PTUN/SMD
2. Bahwa Penggugat dalam gugatannya pada pokoknya mendalilkan bahwa yang menjadi objek
gugatan dalam perkara ini adalah Sertifikat Hak Milik No.123/jalan keluar Atas nama sihilang
tanggal 4 februari 2018 seluas 4600m2.
3. bahwa sebagian alat bukti tertulis yang dimiliki oleh para penggugat telah di sanggah oleh
saksi- saksi dari pihak penggugat. Adapun bukti-bukti tersebut antara lain:
a. Berita acara dari BPN jl. Keluar no 85/ppt/35/2017 perihal pengukuran dan penelitian
lapangan untuk memenuhi permohonan sihilang
b. Surat dari bpn samarinda no. 1804/3.32.74-200-VI/2017 pemberitahuan hasil pengukuran
pengembalian batas yang disampaikan kepada sihilang
c. Foto saat pengukuran tanah yang di hadiri oleh pegawai kantor BPN kota administrasi
samarinda
d. Sertifikat hak milik no. 182 kelurahan jalan keluar kecamatan perapatan samarinda,
damai, surat ukur no. 70 tahun 2018 atas nama sihilang
e. Berita acara BPN kantor kota administrasi samarinda no. 120/ba/spp/5/2018 tgl 15 nov
2018 menerangkan hasil penelitian/ pengukuran lapangan
f. Foto dokumentasi tanda patok yang di lakukan pada saat pengukuran bersama pegawai
bpn sekitar tahun 2016.
4. Bahwa Penggugat guna meneguhkan gugatannya serta untuk membuktikan bahwaKTUN
dalam perkara ini bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlakudan Asas-
asas umum pemerintahan yang baik maka dalam hal ini mengajukan bukti bukti kepersidangan
sebagai berikut:

a. Bukti tulis tertulis


a. Akte Pemindahan dan Pengoperan Hak Notaris Asmawel Amin S.H., tanggal 25 Juli
1995 kwitansi Pembayaran tanggal 28 Desember 1994 dan 20 januari 1995
b. Sk Gubernur kepala Daerah khusus ibukota samarinda tanggar 8 Februari 1973 No. D. IV.
-all 1.1/95/1973- Surat Pernyataan megawati tanggal 4 September 1977
c. kwitansi pembayaran pembelian tanah ono ke megawati tsnggal 20 januari 1995.
d. Cambar situasi Tanah Dinas Tata Kota dan Surat Pemberitahuan Pajak terhutang Pajak
bumi bangunan tahun 1994, tanggal 18 Mei 1999.
e. Surat Penyerahan Hak Atag usaha atas sebidang tanah. di Jin. Akhirat, Kelurahan jalan
keluar, tanggal 7 septembe 1977.
f. Surat keterangan dari lurah Jalan keluar untuk Pengalihannak atas tanah No. 19/12/1977,
fanggal 27September 1977
g. Surat Pernyataan Abdulloh tanggal 7 september 1977 tentang kepemilikan tanah yang
dicatat lurah jalan keluar Nomor: 191/9/1977 tanggal 27 september.
h. Surat keterangan hak usaha Garapan verponding Indonesia tanggal 19 Jul 1971 dari
muhammad yasin Mengoperkan ke Abdulloh
i. PeraturanMentri agraria No.8/1961 tentang Peraturan-Peratu dan batas tanah.
j. keppres No. 32 tahun 1979 tentang Pokok-Pokok kebijaksanaandaam rangka Pemberian
hak baru atas tanah asa konversi hak-hak barat.
k. Penerapan nomor 736 /Pid.B/ 2019 /PTUN. SMD, tanggal 27 Februari 2020
l. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah
m. Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 1959 Pokok - Pokok Pelaksanaan undang-undang
Nationausasi Perusahaan belanda. (Uu. No 86/ 1958).
Bukti Keterangan Ahli dan Saksi :
Ahli Pertanahan : Dr. Irene Mariane, S.H., C.N., M.H. Umur 41 Tahun, Ahli pertanahan.Saksi
(perwakilan warga) : deden supratman Umur 38, Rahmayanti umur 39 Tahun, wahmatulloh umur 43
perwakilan warga lingkungan jl. akhirat kelurahan jalan keluar Keterangan saksi dan ahli dari
penggugat sebagaimana dalam persidangan adalah sebagai berikut:
a. Bahwa menurut keterangan saksi, mereka tidak mengenali nama2 yang menjadi pemilik tanah yang
di sebutkan dalam surat surat asal usul tanah milik sihilang
b. Saksi juga mengatakan tidak ada yang melihat ada tulisan tanah sedang dalam hak tanggunan
c. bahwa saksi menyatakan bahwa pada saat membuat patok yang dibuat oleh bpn.
d. bahwa saksi menyatakan pada waktu ada penggukuran pada tahun 2017 dari bpn dilokasi tersebut
saksi tidak dilibatkan sebagai rw.
e. sebelum berlakunya undang-undang pokok agraria hukum tanah indonesia bersifat 2 listik yaitu
untuk golongan pribumi maupun hak barat hak barat adalah namanya eigdom kemudian opestal bruei
dan erfachst setelah berlakunya uu PA tgl 24 september 1960 semua hak-hak barat sudah berlaku
univikasi hukum tanah nasional maka dikonvensi haknya menjadi hak-hak sesuai dengan hukum
tanah nasional yang hak eigdom menjadi hak milik erfachst menjadi hak guna usaha subjek hukum
hak milik sesuai dengan ketentutan pasal 1 yang berhak untuk mendapatkan hak milik hanyanya
subjeknya adalah warga negara indonesia dan badan hukum indonesia yang termuat didalam
peraturan pemerintah no 38 tahun 1963 dan diluar dari itu dan di luar dari itu tidak bisa memperoleh
hak dengan status hak milik kalau ada yang tidak berhak untuk mendapatkan hak milik tetapi ketika
dia terjadi konversi tapi dia masih memegang maka ada kewajiban bagi subjek ini untuk melepaskan
hak milik itu diberi waktu 1 tahun jika tidak maka hak miliknya akan hapus tanahnya akan kembali
kepada negara kemudian biaya yang telah dikeluarkan tidak bisa dimintakan kembali hal itu diatur
dalam pasal 21 ayat (3) dan pasal 26 ayat (2) untuk mengajukan permohonan hak untuk pertama
kalinya dalam pengajuan permohonan hak harus dilampiri alat-alat bukti seperti bukti tertulis
gendong verponding atau disebut PBB dan akta peralihan hak yang terjadi pada saat itu apabila bukti-
bukti tertulis tidak ada maka bisa menggunakan keterangan saksi atau orang-orang yang tinggal di
lokasi tanah tersebut atau jika tidak ada pernyataan dari pemohon ketika semua sudah diajukan
permohonan tentu saja kepala badan pertanahan negara akan mengecek semua bukti-bukti tersebut
dan selanjutnya akan melakukan peninjauan lapangan untuk melakukan pengukuran dan
mendapatkan data fisik dari bidang tanah yang dimohonkan tersebut pengukuran memiliki asas yang
bernama deliminasi kontradiktor dan sebagainya apabila semuanya sudah selesai maka badan
pertanahan dalam hal ini kepala kantor pertanahan akan menerbitkan alat bukti yang berupa sertifikat
apabila batas-batas sudah dipenuhi wajib mengumumkan untuk memberikan kesempatan kepada
pihak-pihak lain yang berkepentingan jika ada yang merasa dirugikan atau berkeberatanpengukuran
pengembalian batas bisa dilakukan beberapa kali sepanjang ada permohonan tapi jika sudah
dilakukan pengukuran ulang di tahun 2017 sudah mengukur ulang tidak mungkin pada 2018 ada
pengukuran ulang lagi kecuali ada transaksi di atas tanah itu atau jika dialihkan atau diperjualbelikan
sertifikat yang cacat administrasi atau cacat mal administrasi itu artinya ada prosedur yang salah pada
saat proses penerbitan berdasarkan permen nomor 9 tahun 1999 bahwa cacat administrasi itu bisa
disebabkan karena adanya kesalahan penetapan objek tanahnya ada kesalahan penetapan status subjek
hukumnya dan kesalahan dalam penetapan batas tanah atau luas tanahnya yang di mana lebih
mengadili perkara ini memiliki pendapat lain,penggugat mohon putusan seadiladilnya.
lanjut dijelaskan dalam permen nomor 11 tahun 2015 ada di pasal 11 ayat
3 bahwa jika terjadi kesalahan dalam pemetaan penetapan tanda batas dan sebagainya sehingga objek
tanahnya salah atau cacat kemudian jika tidak dipenuhinya asas delimitasi kontradiktor itu yang
menyebabkan suatu sertifikat itu maladministrasi maka dari itu KTUN ini telah cacat prosedural
karena tidak sesuai denganketentuan yang berlaku. Bahwa berdasarkan dalil dan bukti sebagaimana
tersebut diatas, maka Penggugat memohonkepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini agar kiranya berkenan untukmemutuskan yang amarnya sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan batal atau tidak sah Sertifikat hak milik no.123/jalan keluar tanggal 04 februari 2018
4. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara.Apabila majelis hakim yang
memeriksa dan
Demikian kesimpulan ini kami sampaikan.
Hormat Kami
Kuasa Hukum Penggugat

----------------------------------

Anda mungkin juga menyukai