Anda di halaman 1dari 20

Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan

Shortcut To Heaven:
Pergeseran Pendakwahan Islam Era Revolusi Industri 4.0

Oleh:

HASYIFA KHAILA RAHMAWATY


NISN: 0050336831

KHANSA HANA KAMILA


NISN: 0041435215

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) ISLAM NURUL FIKRI


BOARDING SCHOOL SERANG

2021
JUDUL : Shortcut to heaven:
Pergeseran Pendakwahan Islam Era Revolusi Industri 4.0
BIDANG : Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan
KATEGORI : Sosial
NAMA : Hasyifa Khaila Rahmawaty
Khansa Hana Kamila
SEKOLAH : SMAI Nurul Fikri Boarding School Serang

ABSTRAK

Shortcut to heaven: Pergeseran Pendakwahan Islam Era Revolusi Industri 4.0 memiliki
tujuan untuk mengetahui persepsi remaja mengenai pendakwahan islam era revolusi industri 4.0.
Beberapa kelompok organisasi nasional maupun internasional juga memanfaatkan kemajuan
teknologi dengan secara tidak baik seperti menyebarkan propaganda melalui berbagai macam
instrument sosial media sehingga mampu menarik simpati umat islam terutama remaja dari
berbagai macam negara tak terkecuali Indonesia. Salah satu propaganda nya yaitu shortcut to
heaven atau yang biasa disebut jalan pintas ke surga dimana prakteknya adalah atas dasar jihad
fisabilillah dengan melakukan bom bunuh diri atau cara lain yang mengorbankan nyawa.
Metodologi penelitian yang digunakan berupa deskriptif kuantitatif dengan metode penelitian
diambil secara kuisioner. Objek penelitian berupa seluruh santri Nurul Fikri Boarding School
Serang. Sampel penelitian berjumlah 87 santri dengan rentang usia 12-17 tahun.

Kata kunci: Revolusi indutri 4.0, internet, pendakwahan, perspektif remaja, shortcut to heaven
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dimulainya era revolusi industri ditandai dengan penemuan mesin uap yang diciptakan
oleh James Watt di tahun 1769, pada saat itu mulai terlihat perbedaan signifikan dalam berbagai
macam hal seperti industri besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan,
transportasi, dan teknologi. Akibatnya banyak sekali dampak yang terjadi terhadap kondisi sosial,
ekonomi, dan budaya di dunia.
Inovasi-inovasi pun kian bermunculan, hingga sampailah pada titik Revolusi Industri 4.0.
Menurut Angela Merkel (2014) Revolusi Industri 4.0 dapat diartikan sebagai transformasi
komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital
dan internet dengan industri konvensional. Dari pengertian tersebut telah tergambar jelas bahwa
Revolusi Industi 4.0 sangat bergantung pada kemajuan teknologi seperti internet. Internet sendiri
menurut Onno W. Purbo (dalam Prihatna, 2005) merupakan sebuah media yang digunakan untuk
mengefesiensikan sebuah proses komunikasi yang disambungkan dengan berbagai aplikasi, seperti
Web, VoIP, E-mail. Berdasarkan uraian tersebut, dapat diartikan bahwa internet merupakan media
penyalur yang berfungsi mengefisienkan proses komunikasi antar masyarakat. Dalam
perkembangannya, Internet kian dikenal oleh berbagai kalangan dan berakibat pada perubahan
sosialisasi dalam masyarakat.
Keefisienan dari internet pun menimbulkan berbagai dampak mencakup dampak positif
dan negatif. Diketahui dengan kehadiran internet ini, banyak kalangan yang merasa terbantu,
ditambah lagi dengan mereka yang hanya perlu menekan layar gadget (clicktivism) dan setelah itu
mereka akan menemukan berbagai hal yang ingin mereka cari. Kemajuan teknologi ini tentu dirasa
sangat membantu dalam bidang industri dan ilmu pengetahuan. Namun dalam berdakwah ulama
seperti kiai yang biasanya selalu menyampaikan kajian dakwah secara langsung merasa terjadi
pergeseran sosial dimana dengan adanya peralihan ini, mereka diminta untuk menyesuaikan
perkembangan zaman dengan beralih media penyampaian seperti menggunakan internet yang
dirasa lebih kekinian. Namun disayangkan bahwa kebanyakan kiai atau ustad dengan ilmu yang
memumpuni tidak memanfaatkan perkembangan zaman tersebut, dan seiring berjalannya waktu
ajaran murni islam yang seharusnya bisa tersebar luas, hanya diketahui oleh sebagian kalangan
masyarakat yang memang menginginkan kevaliditasan dari ajaran islam.
Sama halnya dengan berbelanja di supermarket, pemilihan barang tentu bukan hanya
dilihat dari segi estetika, namun dilihat dari segi ketahanan dan kualitas barang. Begitu pula dengan
internet. Di dalam internet terdapat banyak sekali jenis-jenis informasi yang beredar di kalangan
masyarakat, dan hanya Sebagian kecil masyarakat yang memilih untuk mencari kevaliditasan dari
berita atau informasi tersebut. Dan mayoritas lainnya lebih memilih membiarkan berita tersebut
menyebar hingga pelosok. Kecenderungan dalam membiarkan dan menelan mentah-mentah
informasi ini tentunya sangat disayangkan ditambah lagi Indonesia merupakan negara berkembang
dimana informasi hoax tersebut bisa dengan cepat menyebar luas secara massif.
Penyebaran informasi hoax tersebut tentu memberikan efek buruk pada generasi milenial
dimana pengetahuan atau pemahaman mereka yang masih minim dapat menimbulkan
kecenderungan untuk mudah percaya terhadap suatu hal. Kecenderungan ini tentu bisa
menghantarkan dampak yang sangat besar di lingkungan masyarakat. Sebagai contoh, menurut
informasi dari Wartawan BBC News Indonesia telah terjadinya peristiwa ledakan bom bunuh diri
di depan Gereja Katedral Makassar, kota Makassar pada tanggal 28 maret 2021 yang
mengakibatkan 20 orang mengalami luka-luka dan 2 orang meninggal dunia. Diketahui pelaku
pengeboman ini merupakan jamaah yang tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah atau JAD.
Kelompok ini berafiliasi dengan kelompok yang menamai diri mereka Negara Islam atau ISIS.
ISIS sendiri merupakan sebuah kelompok yang melakukan operasinya di Irak dan Suriah,dan telah
membawa pengaruh kepada negara-negara di dunia. Gerakan yang dipimpin oleh Abu Bakar al-
Baghdadi ini dikenal dengan cara sadis yaitu menghalalkan segala cara seperti membunuh,
membantai, menjarah, meneror siapapun dari kelompok manapun yang berbeda, menghalangi, dan
menolak keberadaan kelompok ISIS. Radikalisme adalah kualitas atau pernyataan atau prinsip atau
doktrin politik atau perubahan sosial yang mengakar (kamus Webster, sebagaimana yang dikutip
oleh Zen, 2012:1). Dan sekarang diketahui bahwa 4 tahun belakangan ini, JAD/ISIS tengah
mengincar milenial yang masih kosong secara agama dan kering secara spritiual untuk dijadikan
anggota demi memperkuat jaringan mereka melalui teknologi informasi dan komunikasi seperti
internet. Tentu sudah banyak kejadian-kejadian lain selain dari pengeboman Gereja Katedral di
Makassar, seperti contoh berikut:
Tabel 1.1 beberapa data bom bunuh diri akibat propaganda*
No. Tersangka Lokasi Tanggal Kejadian
1 2 orang Gereja Katedral, Jalan Kajolalido, Makassar 28-Maret-21
2 1 keluarga Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Surabaya 13-Mei-18
3 1 keluarga Rumah susun di Wonocolo 14-Mei-18
4 1 keluarga Mapolrestabes Surabaya 14-Mei-18
5 1 orang Polrestabes Medan 13-Nov-19

Disimpulkan melalui data diatas, bahwa akibat dari aliran ini dapat menimbulkan
kekhawatiran di kalangan masyarakat umum, sehingga banyak fakta dan asumsi yang mulai
bermunculan seperti penyampaian propaganda melalui internet. proses penyampaian melalui
internet tentu menjadi pilihan terbaik karena dianggap paling efektif dimana propaganda tidak
harus dilakukan secara langsung. Isi dari propaganda juga tentu harus mencakup suatu hal yang
menarik sehingga kaum awam bisa dengan cepat mengikuti aliran tersebut. Salah satu
propagandanya shortcut to heaven atau jalan pintas menuju syurga. Pernyataan ini bagi orang yang
paham agama akan dianggap sebagai aliran sesat. namun Namun, berketerbalikan dengan hal itu,
orang yang kosong secara spiritual akan menganggap hal ini sebagai suatu nikmat dari Allah SWT.
Tidak bisa disangkal bahwa era revolusi industri 4.0 membawa banyak kemajuan-
kemajuan yang berguna bagi peradaban manusia terutama di bidang industri dan teknologi. Namun
kemajuan teknologi tersebut kadang tidak dimanfaatkan dengan baik bagi kalangan kelompok-
kelompok tertentu seperti jaringan Negara Islam atau ISIS. Pada dasarnya kelompok ini memang
sudh terkenal dengan sebutan wahabi takfiri atau bisa disebut dengan anti dengan non muslim ,
kelompok ini sering kali menyebarkan propaganda melalui berbagai macam instrument media
sosial sehingga mampu menarik simpati umat islam dari berbagai macam negara tak terkecuali
Indonesia. Dan pada akhirnya mulai berkembanglah ISIS di negara Indonesia dengan target utama
adalah orang-orang yang tidak mempunyai wawasan luas mengenai ilmu agama seperti
kebanyakan dari kaum milenial, dengan menyebarkan berbagai propaganda seperti shortcut to
heaven, diharapkan masyarakat awam tersebut terpengaruh dengan ajaran yang mereka berikan
dan menjadi bagian dari organisasi tersebut.
Propaganda yang dilakukan oleh organisasi ini tentu mendapatkan berbagai macam reaksi
dari kalangan masyarakat. Inilah yang menjadi permasalahan awal yang penulis temui dimana
salah satu propaganda nya yaitu shortcut to heaven atau yang biasa disebut jalan pintas ke syurga
dimana prakteknya adalah dengan melakukan bom bunuh diri atas dasar jihad fisabilillah. Pola
pikir ini tentu tidak dapat dibenarkan. Ditambah lagi dengan mereka yang tidak mencari
kevalidasan dari informasi tersebut dan cenderung mengiyakan pernyataan dari kelompok
radikalisme. Dalam penyampaian propagandanya, tentu kelompok radikalisme ini menggunakan
berbagai macam sumber dalam mengoperasikan maksud dan tujuan mereka tak terkecuali dengan
media internet. Oleh karena itu dimulai dengan adanya rasa keingintahuan penulis terhadap
perspektif remaja mengenai jalan pintas ke syurga yang terjadi di era 4.0 ini turut menjadi
pertanyaan yang sangat ingin penulis bahas pada penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu maka
perlu dilakukan kajian penelitian secara ilmiah yang berjudul “Shortcut To Heaven: Pergeseran
Pendakwahan Islam Era Revolusi Industri 4.0”

I.2 Rumusan Masalah


Seperti yang sudah dijabarkan pada latar belakang masalah, maka dari itu peneliti mengajukan
pertanyaan yakni:
1. Bagaimanakah persepsi generasi Milenial mengenai pendakwahan islam era revolusi
industri 4.0?
I.3 Tujuan Penelitian
Dari pertanyaan permasalaan yang telah diuraikan diatas, peneliti ingin menguraikan tujuan
yang akan difokuskan dalam penelitian sebagai berikut:
1. Mengetahui persepsi generasi Milenial mengenai pendakwahan islam era revolusi industri
4.0
I.4 Manfaat Penelitian
setelah merumuskan masalah dan menentukan tujuan, maka manfaat yang diharapakan dari
penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis:
Manfaat teoritis dalam penulisan ini terutama untuk memperkaya tentang kajian penelitian
mengenai pandangan masyarakat mengenai pendakwahan islam di era revolusi industri 4.0,
serta menjadi bahasan studi lanjut bagi penelitian sejenis yang akan dilakukan dikemudian
hari.
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis merupakan manfaat yang dapat terasa langsung setelah selesainya
penelitian ini, manfaat-manfaatnya diantara lain:
A. Bagi penulis :
a. Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung mengenai pandangan
masyarakat mengenai pergeseran industri 4.0 dalam bidang pendakwahan

B. pembaca:
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah
terutama dinas Pendidikan atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar
menerapkan pendidikan agama dikalangan siswa dengan lebih memperhatikan
pendekatan zaman sehingga generasi muda tidak salah dalam mengaplikasikan ilmu
agama yg telah dipelajari di sekolah
b. Penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai sumber informasi dan dapat
menambah pengetahuan para pembaca mengenai pandangan remaja mengenai
pergeseran otoritas keagamaan di era revolusi industri 4.0
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan kepada para pendakwah supaya
dapat mengaplikasikan teknologi industri 4.0 untuk penyebaran dakwah.
d. Penelitian ini diharapkan dapat membuka mata pembaca maupun masyarakat, terutama
milenial supaya lebih berhati-hati dalam memilih informasi ataupun berita yang belum
terverifikasi kevalidatisannya terutama yang menyinggung agama agar tidak tertarik ke
aliran yang salah.
e. Menambah wawasan dan informasi bagi penelitian selanjutnya yang merasa tertarik
dengan kajian-kajian tentang pergeseran pendakwahan era revolusi industri 4.0
II. LANDASAN TEORI
A. Kajian pustaka
Penelitian ini merupakan penelitian yang membahas mengenai akibat dari revolusi industri
4.0 yang mengakibatkan bergesernya otoritas pendakwahan dan memunculkan paham-paham baru
yang berkembang di kalangan masyarakat. Tinjauan Pustaka atau kajian Pustaka yang ada
hubungannya dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Penelitian pertama yaitu penelitian yang dilakukan oleh Randy Ramadhan, STMIK Nusa
Mandiri dan Henny Destiana, Universitas Bina Sarana Informatika dengan judul “Pengaruh Media
Sosial Youtube terhadap Perkembangan Dakwah Islam dengan Metode Structural Equation
Modeling (SEM)” tahun 2018. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode
observasi atau pengamatan langsung di lapangan, studi pustaka melalui buku, jurnal dengan
mempelajari penelitian terdahulu, dan menyebarkan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut ditemukan bahwa youtube memberikan pengaruh yang signifikan dalam memperkenalkan
serta memberi pengaruh positif terhadap dakwah Islam.
Pada penelitian pertama, peneliti menyadari perlunya kesadaran dari para pendakwah atau
para ustadz untuk lebih memaksimalkan media sosial khususya youtube sebagai lahan untuk
menyebarkan dakwah Islam karena masyarakat lebih tertarik untuk mengenal dan mengatasi rasa
keingin tahuannya melalui media sosial.
Penelitian kedua yaitu penelitian yang dilakukan oleh Astinana Yuliarti, Ilmu Komunikasi,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanudddin, dan M. Tahir Kasnawi, Sosiologi,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin dengan judul “Isis dan Stigma
Islamofobia Framing Tentang Konstruksi Pemberitaan ISIS dalam Media Online” pada tahun
2017. Pada penelitian kedua, peneliti melakukan penelitian analisis framing dengan tipe penelitian
analisis kualitatif , dimana penelitian kedua berusaha mendeskripsikan konstruksi pemberitaan
tentang ISIS dalam media online Al Jazeera.com, CNN.com, Kompas.com dan Republika.co.id
yang telah menimbulkan stigma Islamofobia di masyarakat.
Hasil penelitian kedua ini didapat jika CNN.com sebagai media barat merepresentasikan
diri dalam pemberitaan bahwa media tersebut sangat tidak pro terhadap Islam, dengan mengaitkan
Islam dan ISIS dalam berbagai kesempatan, sedangkan AlJazeera.com yang lahir untuk
mengkounter berbagai pemberitaan yang menyudutkan Islam, lewat pemberitaanya mencoba
membuka mata dunia bahwa barat (Amerika dan Eropa) melakukan tindakan diskriminatif
terhadap Muslim. Kompas.com sebagai media yang lahir di negara mayoritas muslim degan hati-
hati mengangkat isu tersebut dan mengesankan kepada pembaca sebagai media yang berimbang.
Sedangkan, Republika.co.id mengemas berita dengan mengkonstruksinya sehingga pembaca akan
terpengaruh bahwa Barat memiliki kebencian kepada Muslim karena agama mereka
Berdasarkan beberapa penelitian di atas, maka dapat diketahui bahwa telah ada beberapa
penelitian terdahulu membahas tentang pergeseran dakwah dan pengaruhnya.
B. Kerangka teoritik
II.1 Dakwah
Dakwah (dalam bahasa Arab: da‘wah; yang artinya “ajakan”) merupakan suatu gerakan
yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah
sesuai dengan aturan aqidah, syari’at dan akhlak Islam. Kata dakwah yakni masdar (kata benda)
dari kata kerja da’a yad’u yang artinya panggilan, seruan atau ajakan. Menurut Arifin M.Ed,
dakwah merupakan sebuah gerakan mengajak kebaikan dalam bentuk lisan, tulisan perilaku dan
lain-lain yang dilaksanakan secara sengaja dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain
baik secara individual maupun secara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian,
kesadaran, sikap penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran sebagai pesan yang disampaikan
kepadanya tanpa ada unsur paksaan. Sesuai pengertian dakwah tersebut, maka dapat dipahami
bahwa dakwah merupakan suatu kegiatan mengajak, menyeru, mengundang atau memanggil,
sedangkan dari segi istilah dakwah adalah mempengaruhi dan merubah tingkah laku seseorang
dari yang kurang baik menjadi yang lebih baik berdasarkan ajaran agama Islam. Dakwah sebagai
kewajiban bagi setiap orang harus memperhatikan sasaran, tujuan dan berbagai unsur-unsur
dakwah. Secara defenisi pengertian dakwah dapat diuraikan berdasarkan pendapat beberapa ahli,
antara lain: Menurut Ali Mahfuz mengatakan bahwa dakwah adalah “Mendorong manusia untuk
berbuat baik menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang dari yang
munkar agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat”. Pengertian lain dikatakan
bahwa “dakwah Islamiyah adalah mengajak orang untuk meyakini dan mengamalkan aqidah dan
syari’at Islam yang terlebih dahulu telah diyakini dan diamalkan oleh pendakwah itu sendiri.
II.2 Revolusi Industri
Revolusi industri adalah perubahan dalam bidang ekonomi yang sangat cepat. Perubahan
ini dimulai dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri, ditandai dengan perubahan
menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai, yang sebelumnya
menggunakan tangan atau manual.
II.2.1 Pengertian Revolusi
Secara bahasa revolusi diartikan sebagai perubahan yang cukup mendasar dalam suatu
bidang. Dalam definisi yang lebih sempit, revolusi umumnya dipahami sebagai perubahan politik.
Selo Soemardjan berpendapat bahwa revolusi adalah “Setiap perubahan dalam lembaga-lembaga
sosial di masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola
perilaku di antara kelompok elf di masyarakat”.
Dalam teori revolusi, Karl Marx (Ibid: 161) mengatakan bahwa perkembangan masyarakat
di tingkat kekuatan produksi material masyarakat berada dalam pertentangan dengan keberadaan
hubungan produksi di tempat mereka bekerja. Bentuk perkemhangan kekuatan produksi itu lantas
berubah menjadi pengekangan (penindasan). Konflik antara kekuatan produksi baru dengan
hubuugan produksi lama itulah yang menjadi gerakan revolusi.
II.2.2 Pengertian Industri
Pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam
bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena merupakan kegiatan ekonomi yang
luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah. Istilah
industrialisasi secara ekonomi juga diartikan sebagai himpunan perusahaan-perusahaan sejenis
dimana kata industri dirangkai dengan kata yang menerangkan jenis industrinya.
Menurut UU No. 3 Tahun 2014, Industri adalah seluruh bentuk dari kegiatan ekonomi yang
mengelolah bahan baku dan atau memanfaatkan sumber daya industri, sehingga dapat
menghasilkan barang yang memiliki nilai tambah atau manfaat yang lebih tinggi, termasuk juga
jasa industri. Menurut Hadi Sasrawan yang mengutip pendapat para ahli, diantaranya Teguh S.
Pambudi mengatakan industri adalah sekelompok perusahaan yang bisa menghasilkan sebuah
produk yang dapat saling menggantikan antara yang satu dengan yang lainnya.
Dari beberapa paparan tentang pengertian industri di atas maka dapat disimpulkan bahwa
industri adalah tempat untuk mengelola sebuah usaha baik barang atau jasa sehingga dapat
mendatangkan sebuah keuntungan bagi pelaksananya.
II.2.3 pengertian Revolusi Industri 4.0
Definisi mengenai industri 4.0 beragam karena masih dalam tahap penelitian dan
pengembangan. Kanselir Jerman, Angela Merkel (2014) berpendapat bahwa industri 4.0 adalah
transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan
teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. Pengertian yang lebih teknis
disampaikan oleh Kagermann dkk (2013) bahwa industri 4.0 adalah integrasi dari Cyber Physical
System (CPS) dan Internet of Things and Services (IoT dan IoS) ke dalam proses industri meliputi
manufaktur dan logistik serta proses lainnya. CPS adalah teknologi untuk menggabungkan antara
dunia nyata dengan dunia maya.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), revolusi industri keempat ini menandai
serangkaian pergolakan sosial, politik, budaya, dan ekonomi. Ini akan berlangsung selama abad
ke-21, membangun pada ketersediaan luas teknologi digital yang merupakan hasil dari revolusi
industri ketiga. Pada industri keempat ini sebagian besar didorong oleh konvergensi inovasi digital,
biologis dan fisik.
Pada industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran
data. Hal tersebut mencakup sistem siber-fisik, internet of things (IoT), cloud computing, dan
cognitive computing. Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk
ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya hidup. Singkatnya, revolusi industri 4.0 menanamkan teknologi
cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia. Banyak hal yang tak
terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul dan menjadi inovasi baru, serta membuka lahan bisnis
yang sangat besar. Contoh terdekatnya, munculnya transportasi dengan sistem ride-sharing seperti
Go-Jek dan Grab. Kehadiran revolusi industri 4.0 memang menghadirkan usaha baru, lapangan
kerja baru, dan profesi baru yang tak terpikirkan sebelumnya.
Berbagai aspek kehidupan manusia akan terus berubah seiring dengan revolusi dan
perkembangan teknologi yang terjadi. Perubahan seringkali diiringi banyak dampak negatif dan
menimbulkan masalah-masalah baru. Namun, perubahan juga selalu bisa membawa masyarakat
ke arah yang lebih baik.
II.3 Internet
Secara umun internet ialah sebuah jaringan komputer yang terhubung dan bekerja sebagai
suatu sistem. Sedangkan internet secara khusus ialah suatu jaringan komputer yang terbesar
didunia karena dapat menghubungkan seluruh jaringan komputer yang ada di seluruh penjuru
dunia ini.
Menurut Onno W. Purbo (Prihatna, 2005:7) menjelaskan bahwa internet dengan berbagai
aplikasinya seperti Web, VoIP, E-mail pada dasarnya merupakan media yang digunakan untuk
mengefesiensikan proses komunikasi. Menurut Ahmadi dan Hermawan (2013:68), Internet adalah
komunikasi jaringan komunikasi global yang menghubungkan seluruh komputer di dunia
meskipun berbeda sistem operasi dan mesin
Dari beberapa paparan tentang pengertian internet di atas maka dapat disimpulkan bahwa
internet adalah sebuah jaringan komputer yang dapat memadai berbagai aplikasi dengan
menghubungkan seluruh komputer di dunia.
II.4 Sosial Media
Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara
online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Sosial media meghapus batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi, batasan ruang maupun
waktu, dengan media sosial ini manusia dimungkinkan untuk berkomunikasi satu sama lain
dimanapun mereka bereda dan kapanpun, tidak peduli seberapa jauh jarak mereka, dan ttidak
peduli siang atau pun malam.
Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlin, mendefinisikan media sosial sebagai
“sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi
Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.
II.5 Shortcut to Heaven
Shortcut to Heaven atau jalan pintas menuju surga menurut kajian Islam ada beberapa jalan
pintas menuju surga yang disediakan Allah SWT untuk para hambanya. Di antara jalan pintas itu
adalah dengan menuntut ilmu. Hal ini diperkuat oleh sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang
menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim, no. 2699). Disabdakan pula oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya "Menuntut ilmu
itu fardhu atas setiap Mus lim." (HR Ibnu Majah, disahihkan oleh Syekh Albani dalam Shahih wa
Dha'if Sunan Ibnu Majah No 224) Dapat disimpulkan bahwa hadis tersebut menyiratkan akan
pentingnya kedudukan ilmu dalam kehidupan seorang muslim.
III. METODE PENELITIAN

III.1 Desain Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat, penelitian ini merujuk pada bagaimana
presepsi masyarakat mengenai fenomena bunuh diri sebagai jalan pintas menuju syurga. Dengan
demikian, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif-kuantitatif. Mohamad Ali (1982:120)
menjelaskan bahwa: “metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan sekaligus
menjawab permasalahan yang terjadi pada masa sekarang”. Dilakukan dengan menempuh
langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi dan analisis atau pengolahan data, membuat
kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu
keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi. Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan
kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian dengan cara mengukur indikator-
indikator variabel penelitian sehingga diperoleh gambaran diatara variabel-variabel tersebut.
Tujuan dari pendekatan metode kuantitatif menurut Winarno Surakhmad (1998:139) adalah: ”
untuk mengukur dimensi yang hendak diteliti”.Penggunaan metode deskriptif kuantitatif ini
diselaraskan dengan variabel penelitian yang memusatkan pada masalah-masalah aktual dan
fenomena yang sedang terjadi pada saat sekarang dengan bentuk hasil penelitian berupa angka-
angka memiliki makna. Sebagaimana dikemukakan oleh Nana Sudjana (1997:53) bahwa: ”Metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan secara kuantitatif digunakan apabila bertujuan untuk
mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau suatu kejadian yang terjadi pada saat sekarang
dalam bentuk angka-angka yang bermakna”.Adapun tujuan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif ini adalah untuk menjelaskan suatu situasi yang hendak diteliti dengan
dukungan studi kepustakaan sehingga lebih memperkuat analisa peneliti dalam membuat suatu
kesimpulan. Dimana hasil penelitian diperoleh dari hasil perhitungan indikator-indikator variabel
penelitian kemudian dipaparkan secara tertulis oleh penulis.
III.2 Tempat Penelitian
penelitian ini dilakukan di Kawasan Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri Boarding School
Serang, Banten. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian disini karena beberapa alasan:
1. pesantren ini memiliki tatanan islami sesuai dengan Alquran dan sunnah sehingga berpengaruh
terhadap cara pandang para responden .
2. Pesantren ini menargetkan para warga nya termasuk santri nya untuk memiliki wawasan yang
luas dalam berbagai hal termasuk teknologi, sehingga diharapkan para responden bisa
membandingkan dan memberi tanggapan dengan bijak terhadap ruang lingkup permasalahan.
3. Pesantren ini memiliki kedekatan emosional dengan peneliti dikarenakan peneliti juga
bersekolah di pesantren ini.
III.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya. Pada hakikat nya, setiap variabel adalah suatu konsep, yaitu konsep yang
bersifat khusus yang mengandung variasi nilai. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan
adalah variabel tunggal. Menurut Hadari Nawawi dan H,.M Martini Hadari (1992 : 45) variabel
tunggal adalah variabel yang hanya mengungkapkan variabel unutk dideskripsikan unsur atau
faktor-faktor didalam setiap gejala yang termasuk variabel tersebut, Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel adalah seluruh santri dari Pondok Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri Boarding
School Serang, Banten.
III.4 Populasi dan Sampel
III.4.1 Populasi
Menurut Arikunto (2006: 130) “populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Penelitian
hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subyeknya tidak terlalu banyak. Populasi dalam
penelitian ini adalah santri SMP dan SMA Islam Nurul Fikri Boarding School Serang dengan
rentang usia sekitar 12-18 tahun.
Tabel 3.1 populasi santri Nurul Fikri Boarding School Serang*
no. kelas rentang usia jumlah siswa
1 7 12-13 thn 174
2 8 13-14 thn 186
3 10 15-16 thn 172
4 11 16-17 thn 159
total 691
*Arsip dan Dokumentasi bagian tata usaha SMP dan SMA Islam Nurul Fikri Boarding School
Berdasarkan data tersebut, peneliti akan mengambil populasi per- rentang usia sehingga total
populasi dalam penelitian ini berjumlah 691 orang.
III.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk memperkirakan
karakteristik suatu populasi (Rachmat Trijono, 2015:30). Pengambilan sampel dilakukan sebagai
upaya peneliti untuk menetapkan bagian dari populasi dengan mempertimbangkan representasi
dari elemen populasi untuk memperoleh data dan informasi penelitian (Rully Indrawan dan Poppy
Yaniawati, 2014:93). Penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
Teknik pengambilan sampel probably sampling dengan simple random sampling yaitu
pengambilan sampel secara acak dari populasi karena populasi dianggap homogen. Berdasarkan
pernyataan tersebut, maka penggunaan rumus untuk menentukan kevaliditasan sebuah data
menggunakan formulasi statistik Slovin atau Taro Yamane sebagai berikut:
𝑁
𝑛=
𝑁 (d) 2 + 1
n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi sebesar 90% dengan kesalahan penarikan sampel
sebesar 10% atau 0,1 (Rully Indrawan dan Poppy Yaniawati, 2014: 103).
691
𝑛=
691(0,1)2 + 1
691
𝑛=
691(0,01) + 1
691
𝑛=
7,91
𝑛 = 87,35
𝑛 = 87
Dari perhitungan di atas didapatkan jumlah sampel sebanyak 87 responden. Kemudian
ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut tingkatan per jenjang usia.kepala rumah tangga
miskin yang berada di masing-masing dusun secara proportionate random sampling dengan
𝑁𝑖
rumus: 𝑛𝑖 = 𝑛 (Riduan dan Akdon, 2009: 254).
𝑁

Dimana:
ni = jumlah sampel menurut stratum
n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah populasi menurut stratum
N = jumlah populasi seluruhnya
Dari rumus di atas, maka dapat diperoleh jumlah sampel menurut masing-masing strata sebagai
berikut:
174
Kelas VII (usia 12-13 thn) = 691 87 = 21,90 = 22
186
Kelas VIII (usia 13-14 thn) = 691 87 = 23,41 = 23
172
Kelas X (usia 15-16 thn) = 691 87 = 21,65 = 22
159
Kelas XI (usia 16-17 thn) = 691 87 = 20,01 = 20
Tabel 3.2 pembagian sampel berdasarkan rentang usia*
no. kelas rentang usia jumlah siswa Sampel
1 7 12-13 thn 174 22
2 8 13-14 thn 186 23
3 10 15-16 thn 172 22
4 11 16-17 thn 159 20
total 691 87
*Arsip dan Dokumentasi bagian tata usaha SMP dan SMA Islam Nurul Fikri Boarding School

III.5 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh
data dalam melakukan suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2013:146) instrumen penelitian
adalah“suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”. Instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini berupa angket atau kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti.
Peneliti akan menggunakan skala likert agar data yang dihasilkan lebih akurat. Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif (Sugiyono, 2014: 136). Peneliti
menggunakan jenis instrumen angket dan kuesioner dengan pemberian skor sebagai berikut:
a. Sangat Setuju/sering/baik diberi skor 5
b. Setuju/sering/baik diberi skor: 4
c. Ragu-ragu/jarang/cukup diberi skor: 3
d. Tidak setuju/tidak pernah/tidak baik diberi skor: 2
e. Sangat tidak setuju/tidak pernah/tidak baik diberi skor: 1
III.6 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu metode yang ada di dalam pengumpulan data
dengan menggunakan teknik atau cara yang digunakan oleh para peneliti untuk mengumpulkan
data, (Riduwan, 2010:51). Dalam penelitian ini, terdapat beberapa Teknik pengumpulan data yang
diambil peneliti untuk mendapatkan data yang akurat. Teknik-teknik tersebut diantaranya:

1. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap


gejala yang tampak pada penelitian. Fokus observasi dilakukan terhadap tiga komponen utama
yaitu ruangwaktu, aktor (pelaku), dan aktifitas (kegiatan). Observasi dilakukan dengan cara
mengamati secara langsung tehadap subyek maupun objek penelitian untuk mendapatkan data
yang relevan. Pada penelitian ini, pengamatan dilakukan di Pondok Pesantren Ibnu Salam Nurul
Fikri Boarding School karena dianggap warga ataupun para santrinya dapat memberi tanggapan
yang bijak dan relevan pada permasalahan di penelitian ini.
2. Wawancara

Peneliti menggunakan metode wawancara untuk pengumpulan data. Menurut Sutrisno


Hadi (1989:192) Wawancara merupakan proses pembekalan verbal, di mana dua orang atau lebih
untuk menangani secara fisik, orang dapat melihat muka yang orang lain dan mendengarkan suara
telinganya sendiri, ternyata informasi langsung alat pemgumpulan pada beberapa jenis data sosial,
baik yang tersembunyi (laten) atau manifest. Wawancara dilakukan karena peneliti ingin
mendapatkan informasi mengenai persepsi dari kalangan masyarakat yang mengenal jelas
mengenai permasalahan yang peneliti bahas.

Terdapat dua jenis wawancara yakni terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara
terstruktur adalah wawancara yang menggunakan instumen penelitian yang telah disiapkan oleh
peneliti. Instumen ini berupa pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan.
Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara (Sugiyono, 2014: 189-191). Berdasarkan pendapat tersebut
dapat peneliti simpulkan bahwa wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
tatap muka secara langsung untuk menggali informasi kepada responden. Peneliti akan
menggunakan wawancara terstruktur.

3. Kuisioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dimana partisipan atau responden mengisi
pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi dengan lengkap dikembalikan kepada peneliti
(Sugiyono, 2014: 192). Kuesioner harus mempunyai center perhatian, yaitu masalah yang ingin
dipecahkan. Pertanyaan dapat berupa fakta, pendapat atau persepsi diri (Moh. Nazir, 2005: 203).
Berdasarkan pendapat tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data berupa memberikan responden daftar pertanyaan guna menjawab masalah
penelitian yang akan diteliti oleh peneliti.

III.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data statistik deskriptif. Statistik deskriptif
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2014: 199). Secara umum,
Moh. Nazir menfasirkan dalam pengolahan data melalui tahap berikut:

1. Editing

Sebelum data diolah, data perlu diedit terlebih dahulu. Data yang telah dikumpulkan perlu dibaca
sekali lagi dan diperbaiki jika disana sini masih ada hal yang meragukan,

2. Mengodekan Data
Data yang telah dikumpulkan berupa angka, kalimat pendek atau jawaban ya dan tidak, perlu
diberi kode untuk mempermudah analisis data. Misalkan jika responden menjawab ya, maka
kodenya 1 dan jika menjawab tidak, maka kodenya 0,

3. Membuat Tabulasi

Membuat tabulasi ialah memasukkan data ke dalam tabel-tabel dan mengatur angka-angka
sehingga dapat dihitung jumlah kasus dan berbagai kategori (Moh. Nazir, 2005: 346-355).
DAFTAR PUSTAKA
Onno W. Purbo. (2005). Prihatna. 7 halaman.
Ahmad, & Agung. (2017). Jalan Pintas Menuju Surga. Retrieved April 7, 2021, from
https://www.republika.co.id/berita/ou7vjw313/jalan-pintas-menuju-surga
Aria, P. (2020). Ditolak Pulang, Sejarah Kebangkitan hingga Kehancuran ISIS. Retrieved from
https://katadata.co.id/pingitaria/berita/5e9a495d8b7eb/ditolak-pulang-sejarah-
kebangkitan-hingga-kehancuran-
isis#:~:text=ISIS%20mulanya%20yang%20merupakan%20kelompok,invasi%20ke%20Ir
ak%2C%20setahun%20sebelumnya.
Astinana, Tahir, & Hafied. (2017). Isis dan Stigma Islamofobia Framing tentang Konstruksi
Pemberitaan Isis dalam Media Online. Retrieved April 15, 2021, from http://journal-
old.unhas.ac.id/index.php/kareba/article/view/5329/2884
Hanjani, A. (2020). Peran Sosial Media dalam Proses Penyebaran Paham Radikalisme :
Penggunaan Media Sosial oleh ISIS. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/346409392_Peran_Sosial_Media_dalam_Prose
s_Penyebaran_Paham_Radikalisme_Penggunaan_Media_Sosial_oleh_ISIS
Hendryadi. (2010). Populasi dan Sampel. Retrieved April 4, 2021, from
https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/
Heri. (2017). 10 Teknik Pengambilan Sampel dan Penjelasannya Lengkap (SAMPLING).
Retrieved April 7, 2021, from https://salamadian.com/teknik-pengambilan-sampel-
sampling/
Hoedi, & Wahyudi. (2018). Indusri 4.0: Telaah Klasifikasi Aspek dan Arah Perkembangan Riset.
Retrieved April 8, 2021, from
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/18369/12865
Merry, G. (2020). Dakwah: Definisi, Macam-Macam dan Contoh Dakwah. Retrieved April 7,
2021, from https://majalahpendidikan.com/dakwah-definisi-macam-macam-dan-contoh-
dakwah/
Nurmaya, & Ana. (2015). Peranan Industri Genteng dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Muslim di Dusun Templek Desa Gadungan Kecamatan Puncu Kabupaten
Kediri. Retrieved April 8, 2021, from http://etheses.iainkediri.ac.id/252/3/BAB%20II.pdf
Pingit, A. (2020). Ditolak Pulang, Sejarah Kebangkitan hingga Kehancuran ISIS. Retrieved April
15, 2021, from https://katadata.co.id/pingitaria/berita/5e9a495d8b7eb/ditolak-pulang-
sejarah-kebangkitan-hingga-kehancuran-
isis#:~:text=ISIS%20mulanya%20yang%20merupakan%20kelompok,invasi%20ke%20Ir
ak%2C%20setahun%20sebelumnya.
Rada. (2021). Teknik Pengumpulan Data. Retrieved April 7, 2021, from
https://dosenpintar.com/teknik-pengumpulan-data/
Rahayu, N. (2019). Mengenal Revolusi Industri dari 1.0 hingga 4.0. Retrieved April 7, 2021, from
https://www.wartaekonomi.co.id/read226785/mengenal-revolusi-industri-dari-10-hingga-
40
Randy, & Henny. (2018). Pengaruh Media Sosial Youtube terhadap Perkembangan Dakwah Islam
dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM). Retrieved April 8, 2021, from
https://polgan.ac.id/jurnal/index.php/sinkron/article/view/150
Welianto, A. (2019). Pengertian Industri 4.0 dan Penerapannya. Retrieved April 8, 2021, from
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/16/160000169/pengertian-industri-4.0-dan-
penerapannya-di-indonesia?page=all
Yayuk, W. (2016). Profil Singkat ISIS (Islamic State of Iraq and Syria), ISIS Sebagai Gerakan
Terorisme Global Muncul Sebagai Ancaman Baru yang Mengancam Keamanan dalam
Negeri Malaysia. Kebijakan Pemerintah Malaysia dalam Membendung Gerakan
Terorisme Global. Retrieved April 3, 2021, from
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/2705/BAB%20II.pdf?sequence=
6&isAllowed=y
BIODATA PESERTA

Ketua Tim
Nama : Hasyifa Khaila Rahmawaty
Sekolah : SMAI Nurul Fikri Boarding School Serang
Alamat Sekolah : Dusun Cihideung, RT. 16/05, Desa Bantarwaru,
Kecamatan Cinangka, Bantarwaru, Kec. Cinangka, Serang, Banten 42167
Alamat Rumah : Jln.Abdul Muis. Perum. Vidya Indah II, Rt.18,
no.38, kel. Lingkar Selatan, Kec. Pallmerah, Kota Jambi.
Tempat Lahir : Jambi
Tanggal Lahir : 11 April 2005
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas : 11
Nomor HP : +6281278633272
Email : hasyifakhaila@gmail.com

Anggota Tim
Nama : Khansa Hana Kamila
Sekolah : SMAI Nurul Fikri Boarding School Serang
Alamat Sekolah : Dusun Cihideung, RT. 16/05, Desa Bantarwaru,
Kecamatan Cinangka, Bantarwaru, Kec. Cinangka, Serang, Banten 42167
Alamat Rumah : Pejaten Mas Estate Blok D No. 10, Kramatwatu
Tempat Lahir : Tangerang
Tanggal Lahir : 27 Juni 2004
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas : 11
Nomor HP : +6282113256611
Email :khansaakamila@gmail.com

Data Guru Pembimbing


Nama : Yudi Putra Ardiansyah
Sekolah : SMAI Nurul Fikri Boarding School Serang
Mata Pelajaran : Sejarah Wajib
Alamat Rumah : Dusun Cihideung, RT. 16/05, Desa Bantarwaru, Kecamatan Cinangka,
Bantarwaru, Kec. Cinangka, Serang, Banten 42167
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Nomor HP : +6281271135925
Email : yudiputra.ardiansyah@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai