NIM : 21070703041012
Prodi : Akuntansi Syari’ah C
18. Apakah ada kemajuan untuk kemakmuran masjid setelah dibentuknya remas ?
Ya ada, dengan adanya remaja masjid, semua pekerjaan dari takmir masjid otomatis akan
menjadi terbantu, sehingga dapat disimpulkan bahwa remas membawa kemakmuran masjid Al
Ihsan ini. Dalam paradigma masyarakat setempat, mereka berpikir bahwasanya remas memiliki
peran penting dalam menjaga keutuhan masjid Al Ihsan ini, sehingga masyarakat menjadi sedikit
lebih lega dibandingkan sebelum dibentuknya remas di Masjid Al Ihsan.
19. Bagaimana kemajuan jamaah masjid pada shalat berjamaah setiap waktunya dibandingkan
sebelum adanya remas ?
Kemajuan jamaah sesudah dibentuknya remas sangat berkembang dengan baik apabila
dilihat dari antusiasme masyarakat. Remas memiliki berbagai macam peran penting untuk
memakmurkan masjid Al Ihsan ini. Dengan adanya remas para jamaah lebih antusias untuk
melaksankan kegiatan beribadahnya di masjid dibandingkan menjalankan ibadahnya di rumah
sendiri. Masyarakat menyadari bahwa dengan kehadiran remas di Masjid Al Ihsan ini membuat
para jamaah menjadi lebih bersemangat dan nyaman dalam menjalankan ibadahnya di masjid Al
Ihsan ini.
20. Apakah pada tiap acara PHBI masyarakat sekitar terlibat pada kegiatan tersebut ?
Ya, karena masyarakat desa Montok sangat bersemangat apabila ada acara PHBI di
Masjid Al Ihsan, misalnya saja acara Maulid Nabi Muhammad Saw. Masyarakat sangat antusias
sekali dalam merayakan acara tersebut, sehingga masyrakat bergotong royong hanya ubtuk
memeriahkan acara tersebut. Masyarakat disana terlibat pada kegiatan seperti Maulid nabi
dikarenakan rasa kekeluargaan yang kuat yang sudah lama terikat, sehingga mereka sebagai
masyarakat tidak segan segan dalam membatu untuk memeriahkan acara tersebut.
21. Seperti apa bentuk partisipasi keterlibatan masyarakat di sekitar masjid ?
Setiap ada acara PHBI, masyarakat berpartisipasi langsung dalam proses
penyelenggaraannya. Meraka berbondong bondong membantu kelangsungan acara tersebut.
Mereka juga ikut serta menyumbang tenaga serta materi demi keberlangsungan acara tersebut.
Biasanya dalam acara seperti maulid nabi, masyarakat setempat menyumbang makanan yang
kemudian akan dibagikan pada saat maulid nabi tersebut berlangsung
22. Apakah ada perbedaan proses manajemen sebelum dan sesudah dibentuknya remas ?
Ya ada, sebelum adanya remas, takmir masjid agak kesulitan dalam menangani
pengelolaan sumber daya masjid ini, akan tetepi setelah dirintisnya remaja masjid ini,
pengelolaan sumber daya masjid menjadi lebih baik dari sebelumnya. Remas sangat berperan
penting dalam keberlangsungan tata manajerial masjid. Kita bisa bayangkan , ketika masjid ini
sedang merayakan maulid nabi, otomatis takmir akan mengatur masalah pendanaan dan
perberdayaan fasilitas masjid sehingga para takmir kewalahan dalam mengurus hal tersebut,.
Namun dengan adanya remas, hal tersebut dapat terselesaikan dengan mudah, dikarenakan remas
sangat membantu dalam proses keberlangsungan acara PHBI di Masjid Al Ihsan ini.
2. Apa saja yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan yang dilakukan oleh penanggung jawab
Masjid sebelum dibentuk “Posdaya Masjid”?
Kegiatan yang dilakukan oleh penanggung jawab masjid sebelum terbentuknya posdaya
masjid hanyalah kegiatan kegiatan yang formal saja, seperti halnya pengajian dan ceramah
agama setelah shalat maghrib berjemaah. Acara tersebut begitu formal dan lurus lurus saja,
sehingga tidak bisa dipungkiri bahwasanya ada beberapa dari kalangan tertentu yang merasa
bosan dengan acara yang begitu saja.
3.Siapa saja yang punya tanggung jawab dalam pengelolaan masjid sebelum dibentuk posdaya
masjid ?
Yang memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan masjid sebelum dibentuknya posdaya
masjid adalah K. Nawawi sebagai penasihat dan pengasuh masjid Al Ihsan dan para takmir
masjid Al Ihsan, serta para remas Al Ihsan.yang juga memliki tanggung jawab, meskipun hanya
memiliki tanggung jawab dalam konteks tertentu saja.
4. Apakah Setiap Kegiatan Masjid yang dilaksanakan oleh pengurus selalu terprogram lebih
dahulu ?
Ya tentu, apabila terdapat sebuah kegiatan yang sebekumnya masih belum terprogram
dan belum terencana, nantinya akan menimbulkan efek diskomunikasi atau miss komunikasi
antara masyzrakat dan para pengurus masjid, sehingga para masyarakat akan merasa risih dan
kecewa apabila kejadian tersebut benar benar terjadi karena bisa menyebabkan kerugian bagi
masjid, serta hasil dari kegiatan tersebut kurang maksimal dan jauh dari kata sempurna.
Sebaliknya apabila suatu kegiatan masjid terprogram dan tererncana, efek yang ditimbulkan akan
menjadi baik, semua komponen isi acara akan terlaksana dengan, tidak ada kerugian dan keluh
kesah dari masyarakat, acara akan menjadi maksimal dan totalitas acara akan sepenuhnya
muncul.
5. Apakah setiap kegiatan selalu dimusyawarahkan bersama jemaah oleh pengurus masjid ?
Ya, Setiap akan melaksanakan suatu kegiatan, biasanya para pengurus Masjid Al Ihsan
akan mengadakan rapat musyawarah untuk keberhasilan dan totalitas acara, serta untuk
mengurus perencanaan sementara mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Musyawarah
dilakukan di Masjid, yang biasnya dihadiri oleh para jemaah dari berbagai lapisan masyarakat
dan juga dihadiri oleh tokoh masyrakat beserta kepala desa setempat.
6. Apakah dalam setiap keputusan yang diambil untuk melaksanakan program atas dasar
keputusan bersama ?
Ya, setiap terjadi suatu musyawarah, keputusan yang diambil selalu berdasarkan
keputusan bersama. Tujuan diambilnya keputusan bersama, supaya keputusan yang diambil akan
lebih berasa adil dan tidak ada suatu piha yang rugu akan pengambilan keputusan tersebut.
Karena apabila keputusan yang diambil tidak berdasar pada keputusan bersama, tentu saja akan
meimbulkan kesalahpahaman yang lumayan besar, sehingga menimbulkan debat yang
berkepanjangan dan berujung dengan permusuhan, maka sebab itulah pengambilan keputusan
bersama sangatlah penting , demi tujuan bersama.
7. Apakah dalam Musyawarah setiap pengambilan keputusan didasarkan pada suara yang
terbanyak ?
Ya, karena pengambilan musyawarah dilakukan biasanya dengan cara voting, dimana
suara terbanyak akan memenangkan dan menentukan hasil musyawarah tersebut. Pengambilan
keputusan lewat cara voting biasanya menghasilkan hasil yang lebih maksimal dibandingkan
dengan cara atau metode diskusi biasa.
8. Apakah keputusan yang sudah diambil sudah bisa dikatakan demokratis ?
Ya, karena keputusan yang diambil berdasarkan suara aspirasi masyarakat setempat,
sehingga bisa dikatakan bahwa keputusan yang diambil sudah bisa dinyatakan demokratis.