Anda di halaman 1dari 9

KHUTBAH PERTAMA

MANUSIA MAKHLUK TERMULIA


DIMUKA BUMI
MAASYIROL MUSLIMIN R.K
Kemuliaan manusia sebagai hamba Allah
yang beriman adalah karena taqwa kepada
Allah SWT. dengan menjalankan perintah dan
menjauhi semua larangan-Nya.
Pada suatu hari, Rasulullah saw. pernah
ditanya oleh sahabat beliau dan hal itu
disampaikan lewat hadits beliau :

Artinya :
“Dari sahabat Abi Hurairah ra. Berkata :
Nabi ditanya, Yaa Rasulullah, siapakah
manusia yang termulia itu?, Beliau menjawab,
diantara kamu yang paling bertaqwa”.
(HR. Bukhari Muslim).

MAASYIROL MUSLIMIN R.K


Kemuliaan manusia juga karena budi
pekertinya yang baik, ucapannya yang baik
dan benar, perbuatannya yang baik, sikapnya
yang baik, segala-segalanya dipandang baik
oleh setiap manusia yang mengenalnya.
Budi pekerti yang baik dan akhlak yang
mulia itu, sebagai cerminan amaliyah
penduduk surga, yang seharusnya dimiliki dan
dilakukan oleh setiap manusia muslim dalam
pola dan perilaku kehidupan sehari-hari.
Rasulullah saw. Bersabda :

Artinya :
“Akhlak mulia itu (cerminan) dari amalan
(penduduk) surga”. (HR. Imam Thabrani).

Setiap manusia muslim, diharapkan


menjadi pelopor kebaikan, dan menolak segala
bentuk kejahatan, dan kemungkaran yang
dapat merusak tatanan hidup dan mengancam
ketentraman masyarakat, supaya kedamaian
dan kemashlahatan hidup dapat dicapai
dimana-mana tempat.
Maka sangatlah tidak pantas jika diantara
kita umat Islam, perbuatan-perbuatan kita
tidak sesuai dengan syari’at agama Islam,
apalagi jikasampai bertentangan dengan
norma-norma ajaran agama Islam.
MAASYIROL MUSLIMIN R.K
Menurut hadits Nabi Muhammad saw.
dikemukakan bahwa kemuliaan manusia itu
karena empat (4) perkara:

Pertama, “karena akal” : Akal yang


dimiliki manusia itu adalah sesuatu yang
sangat berharga atau bernilai tinggi yang
bersifat rohaniah, yang diciptakan oleh Allah
SWT. untuk selalu erat dengan jasmani
manusia.
Justru dengan akal itulah manusia
mencapai derajat dan kemuliaan tertinggi
karena dengan akalnya, manusia dapat
menggali dan meraih berbagai ilmu
pengetahuan, kemudian dengan akal dan ilmu
pengetahuan yang dimilikinya, manusia dapat
menciptakan berbagai alat dan teknologi
canggih, dapat merancang bangunan dan
membangun jalan dan jembatan, menjelajah
ke ruang angkasa dan bahkan mengarungi
dunia.
Itulah manusia muslim, sebagai hamba
Allah yang beriman, dan termulia diantara
makhluk-makhluk di atas jagat raya ini dan dia
juga sangat dimuliakan oleh Allah SWT.
Allah SWT. Berfirman :

Artinya :
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan
anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan, Kami beri mereka rizki
dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan”. (QS. Al-Isra’ : 70).
MAASYIROL MUSLIMIN R.K
Kedua, “karena Agama yang benar” :
artinya suatu peraturan dari Allah SWT. yang
diciptakan untuk mengatur kegidupan
manusia, agar dengan agama, manusia dapat
berjalan di jalan yang lurus dan benar yang
diridhai oleh Allah SWT.
Dengan agama, manusia dapat
membedakan yang hak dan yang bathil, yang
benar dan yang salah, yang baik dan yang
buruk, yang halal dan yang haram.
Itulah Islam, agama yang benar, agama
pembawa selamat dan pembawa rahmat bagi
seluruh alam, dengann agama Islam, manusia
muslim mencapai keselamatan dan mencapai
puncak kemuliaan di sisi Allah SWT. dunia
dan akhirat.
Ketiga, “ karena sifat Haya” : Di dalam
diri setiap manusia terdapat sifat Haya’
(malu), dengan sifat malu inilah, manusia aktif
mengerjakan perintah dan kewajibannya dari
Allah SWT. dan menolak berbuat sesuatu
yang bertentangan dengan syari’at agama
Islam, karena ia merasa malu dilihat oleh
Allah SWT.
Sifat Haya’ atau malu, yang dimiliki oleh
manusia itu dapat mengangkat derajat dan
martabat manusia muslim di sisi Allah SWT.
sebab, sifat malu itu merupakan bagian dari
iman seseorang yang beriman.
Rasulullah saw. bersabda :

Artinya :
“Sifat malu itu cabang dari iman”.
(HR.Muslim).

Artinya :
“Sifat malu itu tidak akan datang, kecuali
dengan kebaikan”. (HR. Bukhari Muslim).

Artinya :
“Sifat malu itu, kumpulny semua
kebaikan”. (HR. Muslim).
MAASYIROL MUSLIMIN R.K

Keempat, “karena amal shaleh” : Amal


shaleh yang dikerjakan oleh manusia muslim,
artinya amal yang dikerjakan dengan tulus
ikhlas dan murni karena Allah SWT. semata,
bukan karena yang lain.
Amal yang membawa manfaat, dapat
meringankan beban dan membawa
kesejahteraan bagi masyarakat luas, misalnya
menyumbangkan untuk pembangunan masjid,
tempat-tempat pendidikan, pondok-pondok
pesantren, majelis-majelis ta’lim, fuqara’
masakin, dan anak-anak yatim yang sangat
mengharapkan bantuan.
Amal-amal seperti itulah yang menjadikan
manusia muslim mulia di dunia, dan juga di
hadapan Allah SWT. di hari akhirat nanti.
MAASYIROL MUSLIMIN R.K
Demikianlah khutbah yang dapat saya
sampaikan siang ini, mudah-mudahan dapat
berkenan dan bermanfaat bagi kita sekalian.
Aamiin yaa robbal ‘alamin.

Anda mungkin juga menyukai