Tugas Besar 1
Human Relations
Dosen:
Gadis Octory, S.Ikom, M.ikom
1. Addina Kamala
2. Ahmad Imam Al Harif
3. Fitri Nurrohmah
4. Khansa Hazza Pratama
5. Muhammad Febri Kurniawan
6. Theresia Sylevy Karesina
7. Thoriq Ziyad Farizal
8. Vicky Uswatun Hasanah
2022
BAB I
PENDAHULUAN: DEFINISI & TEORI
Pendidikan yang baik tidak menjamin manusia akan menjadi kompeten dalam
berkomunikasi.
Alasannya, masih banyak sekolah yang tidak menekankan pentingnya konsep dan praktik
mendengarkan. Penyebabnya, mungkin para pendidik merasa bahwa komunikasi merupakan
sesuatu yang dianggap biasa dan setiap individu sudah tau cara melakukannya.
Keterampilan komunikasi antarpribadi dan kelompok yang diperlukan untuk kerja sama
efektif dengan anggota kelompok kerja, keluarga, perkumpulan, atau kelompok masyarakat juga
merupakan hal yang kurang diajarkan dalam pendidikan formal. Ironisnya dalam beberapa hal,
pendidikan dan pelatihan lanjutan dapat menjadi penghalang untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi. Manusia dapat berkomunikasi secara efektif dengan individu lainnya yang memiliki
latar belakang pendidikan yang sama dengan mereka, namun kurang berhasil.
Teori Pribadi
Teori adalah panduan untuk memahami. Teori membantu kitan untuk menggambarkan,
menjelaskan, meramalkan dan kadang mengendalikan fenomena yang terjadi. Kita semua
mempunyai teori pribadi tentang berbagai hal. Teori pribadi disebut juga native teory atau teori
asli. Teori pribadi memungkinkan kita untuk melakukan navigasi di lingkungan fisik dan sosial
kita. Contoh bagaimana cara kita memprediksi cuaca.
Ciri-ciri teori pribadi:
1. Berdasarkan pengalaman sehari-hari : Teori pribadi dikembangkan dari waktu kewaktu
untuk menanggapi situasi dan orang yang kita temui.
2. Dianggap sudah benar: bagaimana kita membuka slot pintu dengan begitu yakinnya pintu
itu akan terbuka.
3. Private: Teori didasarkan atas pengalaman pribadi kita dan membahasnya hanya dalam
rentang keadaan yang terbatas.
4. Sukar berubah: Sekali terbentuk teori pribadi akan sukar berubah. Teori pribadi
cenderung membimbing kita untuk melihat dan menanfsirkan apa yang kita amati dengan
cara tertentu.
Teori Ilmiah
Teori ilmiah memiliki fungsi dasar yaitu menggambarkan, menjelaskan, ,memprediksi,
dan mengendalikan objek, orang, serta peristiwa. Mereka didasarkan pada pengamatan sistematis
dan pengujian.
Pengamatan Sistematis dan Pengujian
Dikembangkan melalui penelitian yang melibatkan pengamatan sistematis, pengumpulan
data dan informasi, dan analisis. Penelitian biasa dilakukan di laboratorium atau di lingkungan
alamiah. Data yang dikumpulkan dengan tujuan tertentu dengan cara wawancara, kuisioner, atau
dengan pengamatan yang cermat yang asilnya dianalisis secara sistematis. Contoh: hubungan
antara seseorang, dapat diperoleh dan diteliti melalui pengamatan langsung/ interaksi langsung/
atau dengan mengamati rekaman video dan digital, serta wawancara dan survey.
Dipertanyakan
Teori ilmiah terus dipertanyakan, teori – teori dianggap sementara dan terbuka untuk
diuji kembali melalui studi dan memungkinkan kita untuk memprediksi. Teori ilmiah akan terus
diuji dengan berbagai metode2 ilmiah tertentu untuk memastikan prediktabilitasnya. Dari sini
para penguji dapat melakukan pengembangan2 terhadap teori tersebut.
Publik
Metode serta teori ilmiah akan di publikasikan pada konferensi ilmiah, bisa juga dimuat
dalam jurnal, bab/buku. Sehingga para ilmuan, pengajar, atau mahasiswa dapat menguji serta
menerapkan teori tersebut.
Dapat Diubah
Kegiatan ilmiah dan teori bersifat publik dan di terbitkan, maka teori selalu tersedia dan
dapat diakses serta terbuka untuk menerima sanggahan atau perubahan berdasarkan informasi
baru yang ada. Teori ilmiah dapat dimodifikasi sesuai dengan pergantian informasi dan
perubahan lingkungan dari hasil adanya penelitian baru.
Menggabung Teori Pribadi & Ilmiah
Teori pribadi sukar berubah, berbeda dengan teori ilmiah yang bisa berubah dengan
adanya penelitian2 baru, khususnya terkait komunikasi dan perilaku manusia. Dalam mengkaji
teori – teori ilmiah, sangat bermanfaat untuk menjadikan diri lebih sadar mengenai sifat dan
dinamika komunikasi. memberikan nilai tambah untuk mendorong individu untuk bersikap lebih
kritis terhadap teori pribadi. Dengan itu kita dapat mengevaluasi poko masalah dari teori pribadi
yang kita miliki dengan menggunakan beberapa standar2 akademik yang lebih ketat terkait
dengan pengembangan teori ilmiah dan pengujian. Dengan itu kita bisa terus mempertanyakan
validitas, reabilitasm dan utilitas teori pribadi yang kita anut.
Dengan membandingkan teori pribadi dengan teori ilmiah, kita dapat lebih memahami
masing2 dan mempersempit kesenjangan antara duabelah pihak serta memperkayapemahaman
kita tentang perilaku manusia.
Mendefinisikan Komunikasi
Seperti halnya sejumlah kata digunakan dengan cara yang berbed, oleh sebanyak orang
yang berbeda, begitu pula kata komunikasi. Untuk Sebagian orang, berkomunikasi membawa
pikiran ke gambaran seseorang pembicara yang berdiri disebuah podium berpidato kepada
khalayaknya , diskusi yang hangat diantara para kolega pada sebuah rapat atau bertukar pandang
mata diantara sepasang kekasih. Yang lain nya mengasosialisasikan nya secara langsung dengan
media media seperti koran,televisi,buku,radio,film, internet dan lain nya. Sementara bagi yang
lainnya lagi, komunikasi yang dilakukan dengan computer,PDA, telpon , satelit atau pemerintah
dan pengendalian secara militer.
Komunikasi bisa berarti berdebat, khotbah, malam berkesan di teater, upaya seorang anak
berjuang untuk menaklukkan gagap, kode Morse, e-mail, marka jalan, atau berjalan-jalan sambil
merenung di pantai. Komunikasi adalah apa yang kita pikirkan ketika kita melihat dua teman
berbicara sambil minum kopi, air mata, tangan terulur, senyum penuh makna, orang yang
menggunakan bahasa isyarat, ciuman, kecabulan yang tertulis di dinding kamar kecil, bahkan
biarawan yang larut dalam sepi meditasi. Ragam penggunaan istilah komunikasi dapat
membingungkan. Orang yang tidak terbiasa dengan bidang ini mungkin bertanya-tanya apakah
istilah tersebut mempunyai batas. Apakah segala sesuatu dapat dikatakan komunikasi?
Bagaimana yang tertarik dalam komunikasi berbeda dari yang tertarik dalam hidup? Untuk
menjawab masalah ini, penting untuk memahami bahwa Komunikasi adalah nama disiplin,
sekaligus label untuk fenomena. Artinya, istilahini mengacu baik ke bidang akademis maupun
fokus studi.
Komunikasi memiliki arti populer, profesional, dan teknis. Istilah ini biasanya digunakan
dengan cara yang sangat umum oleh masyarakat kebanyakan, dengan cara yang lebih fokus
dalam kerangka kerja di lingkungan profesional, dan dengan cara yang lebih khusus dalam
kegiatan akademis dan teknis. Kiranya cukup jelas, bahwa terdapat sejumlah arti yang berbeda
dari kata komunikasi. Mari kita lihat beberapa contohnya:
"Komunikasi berarti bahwa informasi dikirimkan dari satu tempat ke tempat
"Komunikasi... mencakup semua cara dengan mana satu pikiran bisa memengaruhi yang lain."
"Pengiriman informasi, ide, emosi, keterampilan, dan lain-lain, dengan menggunakan simbol-
kata-kata, foto, angka, gambar, grafik, dan lain-lain."
"Komunikasi, terutama, menaruh kepentingan pokok kepada situasi perilaku di mana sumber
mengirimkan pesan ke penerima dengan maksud sadar untuk memengaruhi perilaku yang
terakhir."
"Proses memasukkan sesuatu ke dalam percakapan."
"Memberikan, menyampaikan, atau bertukar gagasan, pengetahuan, atau informasi baik secara
lisan, tulisan, ataupun melalui tanda-tanda."
"Komunikasi terjadi ketika satu orang atau lebih mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi
oleh gangguan, terjadi dalam konteks, memiliki beberapa efek, dan memberikan beberapa
kesempatan kepasa umpan balik."
Tidak mengherankan, definisi-definisi ini, dan definisi yang lainnya, memiliki unsur-
unsur yang sama; mereka juga memiliki sejumlah perbedaan dalam hal tingkat pengamatan,
pertanyaan tentang niat, sudut pandang, dan masalah mengenai hasil.
Tingkat Pengamatan
Seseorang bisa mempelajari komunikasi mulai tingkat sel, semut, atau lebah, tingkat
perorangan, hubungan, organisasi, kebudayaan tertentu atau masyarakat, hingga tingkat
internasional. Definisi komunikasi yang dibuat juga dapat difokuskan pada masing-masing level,
beberapa level, atau seluruh level.
Pertanyaan Mengenai Tujuan
Para ahli sering tidak setuju tentang apakah pesan harus sengaja diciptakan untuk
komunikasi yang akan dilakukan. Kenyataannya hampir semua teoritikus komunikasi setuju
bahwa tindakan yang disengaja sebaga reaksi terhadap keadaan harus mempertimbangkan
komunikasi. Dengan demikian, jika seseorang meminta orang lain bertanya dan orang itu
menjawabnya, tampak jelas bahwa komunikasi telah terjadi karena kita dapat menganggap
bahwa pembicara telah dengan sengaja menyampaikan pesan. Beberapa pakar membatasi
definisi komunikasi hanya untuk tindakan ini. Mereka percaya bahwa komunikasi hanya merujuk
pada peristiwa-peristiwa di mana pesan sengaja diciptakan. Ahli semacam ini akan
mengeluarkan dengan sadar dari definisi komunikasi suatu situasi yang tidak jelas bahwa
seorang individu bermaksud menciptakan atau menyampaikan pesan kepada orang lain, bahkan
jika perilaku tersebut memiliki arti bagi orang lain. Ahli lain berpendapat bahwa komunikasi
terjadi pada setiap saat perilaku dihadirkan dan ditafsirkar, apakah itu disengaja atau tidak.
Perilaku yang tidak disengaja akan
Sudut Pandang
Komunikasi dapat didefinisikan dengan cara yang menekankan prespektif sumber pesan,
misalnya: komunikator atau pembicara, pengirim, atau penulis). Juga dapat menekankan
perspektif penerima, misalnya: (penerima pesan, pemirsa, pendengar, pembaca). Contohnya,
informasi atau pesan yang diberikan oleh komunikator berhasil membujuk orang untuk
kebenaran mengenai suatu topik dari sudut pandang tertentu. Dalam suatu contoh kasus, dalam
perspektif ilmu komunikasi massa, media massa seperti televisi, radio, dan surat kabar
adalah saluran komunikasi yang paling efektif menyebarkan informasi ke masyarakat
luas. Dalam media massa para penyiar memberitakan atau menginformasikan terkait
peritiwa covid 19, dampak dari bahaya covid-19 bagaimana caranya agar terhindar dari
penyakit tersebut. Itu dapat membuat publik paham akan bahaya virus covid-19 dan
melakukan vaksinasi serta protokol Kesehatan.
Mengenai Hasil
Definisi komunikasi memasukan situasi sehingga memberikan hasil tertentu. Dalam
komunikasi bisa terjadi kesalahpahaman, perselisihan atau beberapa hal negatif lainnya yang
dihasilkan dari situasi.
Contoh: Menciptakan pesan saat memperkenalkan diri kepada seseorang – kita menyusun pesan
penuh arti, dan orang lain terlibat untuk meng-interpretasikan pesan ketika memperhatikan
memberinya arti menggunakan informasi perkenalan yang kita sampaikan kepadanya.