Anda di halaman 1dari 5

Allokasi BOP Departemen Pembantu ke Departemen Produksi

1.Metode Allokasi Langsung

Contoh : Suatu Perusahaan Industri dalam proses produksinya dilaksanakan melalui


departemen produksi dan departemen pembantu

Data anggaran sebelum allokasi sbb :

Anggaran BOP Departemen Produksi A = Rp 4 350 000

Anggaran BOP Departemen Produksi B = Rp 2 500 000

Anggaran BOP Departemen Pembantu X = Rp 1 000 000

Anggaran BOP Departemen Pembantu Y = Rp 1 200 000

Allokasi BOP Departemen Pembantu

Departemen Pembantu Departemen Produksi


A B
Departemen X 60% 40%
Departemen Y 30% 70%

Maka Perhitungannya sbb :

Anggaran BOP dep. X = Rp 1000 000 di Allokasikan

Ke: Dept A= 60% x Rp 1.000.000 = Rp 600.000

Ke Dept B = 40% x Rp 1.000.000 = Rp 400.000

Anggaran BOP dep. Y = Rp 1 200 000 di Allokasikan

Ke: Dept A= 30% x Rp 1.200.000 = Rp 360.000

Ke Dept B = 70% x Rp 1.200.000 = Rp 840.000

Maka Setelah Allokasi disusun Anggaran sbb ;

Keterangan Departement.Produksi Departemen Pembantu


A B X Y
BOP sebelum Rp 4.350.000 Rp 2.500.000 Rp 1.000.000 Rp 1.200.000
Allokasi
BOP Setelah Rp 600.000 Rp 400.000 (Rp 1.000.000) 0
Allokasi :
X (A=60%, Rp 360.000 Rp 840.000 0 (Rp 1.200.000)
B=40%)
Y=(A=30%,
B=70%)
Total BOP setelah Rp 5.310.000 Rp 3.740.000 0 0
Allokasi

2.Metode Allokasi Bertahap :

Contoh : Data anggaran sebelum allokasi sbb :

Anggaran BOP Departemen Produksi A = Rp 4 350 000

Anggaran BOP Departemen Produksi B = Rp 2 500 000

Anggaran BOP Departemen Pembantu X = Rp 1 000 000

Anggaran BOP Departemen Pembantu Y = Rp 1 200 000

Data Allokasi :

Keterangan Departemen Pembantu Y Departemen Produksi


A B
Departemen Pembantu X 10% 50% 40%
Departemen Pembantu Y - 60% 40%
sesudah allokasi
departemen X

Maka Perhitungan Allokasi sbb :

Allokasi BOP Departemen X = Rp 1000 000 diallokasikan sbb :

Ke Dept Pemb.Y = 10% x Rp 1.000.000 = Rp 100.000

Ke Dept Prod.A = 50% x Rp 1.000.000 = Rp 500.000

Ke Dept Prod.B = 40% x Rp 1.000.000 =. Rp 400.000

Alokasi Dept. Y = Rp 1.200.000 dialokasikan sbb :

A = 60% x Rp 1.300.000 = Rp 780.000

B = 40% x Rp 1.300.000 = Rp 520.000

Maka Setelah Allokasi disusun Anggaran sbb ;

Keterangan Departement Pembantu Departemen Peroduksi


X Y A B
BOP sebelum Allokasi dept Rp Rp Rp Rp
Pembantu 1.000.000 1.200.000 4.350.000 2.500.000
Allokasi BOP : (Rp Rp. 100.000 Rp 500.000 Rp 400.00
Departemen X 1.000.000)
(y=10%,A=50%,B=40% )
Allokasi BOP : 0 (Rp Rp 780.000 Rp 520.000
Departemen Y (A=60%,B=40% ) x 1.300.000)
total BOP di Y
Total BOP setelah Allokasi 0 0 Rp Rp
5.630.000 3.420.000

Selisih BOP

Yaitu Perbedaan antara BOP sesungguhnya dengan BOP yg dianggarkan pada kapasitas yg
dicapai

BOP dibebankan adalah BOP yg dibebankan kepada produk sebagai komponen harga
pokok.atau BOP yang menggunakan tarif ditentukan dimuka.
BOP sesungguhnya adalah BOP yang benar-benar terjadi.

Contoh Soal : Suatu Perusahaan Industri mempunai data BOP sbb :

BOP Tetap Rp 8 100 000


BOP Variabel.......Rp 9 900 000
Jam Mesin Normal 45 000 jam
Jam Mesin sesungguhnya 40 000 jam
BOP Sesungguhnya terjadi Rp 16 300 000 Buatlah Jurnal yang diperlukan untuk mencatat
BOP Jika Tarif BOP berdasarkan Jam Mesin

1.Selisih Anggaran
BOP Sesungguhnya.............................................................................xxx
BOP yg dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya :
BOP Tetap...........................................................xxx
BOP Variable (Kapasitas Ssungguhnya x Tarif)...xxx
Xxx
Selisih Anggaran.................................................................................xxx

2. Selisih Kapasitas
BOP Tetap yg dianggarkan..............................................Rp xxx
BOP Tetap yg dibebankan:
(Kapasitas Sesungguhnya X Tarif)...................................Rp xxx
Selisih Kapasitas.............................................................Rp.......
Contoh :
Suatu Perusahaan Industri pada suatu Periode tertentu memiliki data sbb :
Anggaran BOP Tetap. Rp Rp 6 750 000
Anggaran BOP Variabel Rp 11 250 000
Jam Mesin Normal 45 000 jam

Jam mesin sesungguhnya.. 40 000 jam


BOP yg Sesungguhnya terjadi Rp 15 400 000
Buatlah Perhitungan Selisih BOP dan Analisa 2 Selisih.
Jawab

1.Selisih BOP
Tarif BOP Tetap = Rp 6.750.000 / 45.000 = Rp 150 /jam mesin
Tarif BOP Variabel = Rp 11.250.000 / 45.000 = Rp 250 /jam mesin
Total Tarif BOP = Rp 400/jam mesin

1.Selisih BOP
Tarif BOP Tetap = Anggaran BOP Tetap / Jam mesin Normal =Rp .........../jam mesin
Tarif BOP Tetap = Anggaran BOP Variabel / Jam mesin Normal =Rp .........../jam mesin
Total Tarif BOP...........................................................................= Rp.........../jam mesin

Selisih Pembebanan dapat dihitung dengan cara :


BOP Sesungguhnya = Rp 15.400.000
BOP Dibebankan (40.000 jam x Rp 400 ) = Rp 16.000.000
Selisih BOP R/L (Untung) = Rp600.000

Selisih Pembebanan dapat dihitung dengan cara :


BOP Sesungguhnya....................................................................= Rp..............
BOP Dibebankan + Tarif/jam mesin x Jam sesungguhnya.........= Rp...............
Selisih BOP R/L.............................................................................Rp............

2.Analisa 2 Selisih
1.Selisih Anggaran
BOP Sesungguhnya.............................................................................xxx
BOP yg dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya :
BOP Tetap...........................................................xxx
BOP Variable (Kapasitas Ssungguhnya x Tarif)...xxx
Xxx
Selisih Anggaran.................................................................................xxx

2. Selisih Kapasitas
BOP Tetap yg dianggarkan..............................................Rp xxx
BOP Tetap yg dibebankan:
(Kapasitas Sesungguhnya X Tarif)...................................Rp xxx
Selisih Kapasitas.............................................................Rp.......
Akuntansi / Jurnal BOP

No Keterangan Jurnal D K

1 Saat Pembebanan BDP-BOP xx


BOP Yang Dibebankan xx

2 Saat Pengumpulan BOP Sesungguhnya xx


BOP Sesungguhnya Biaya Bahan Penolong Xx
Biaya Tenaga Kerja TidakLangsung xx
Biaya Penyusutan Gedung Pabrik xx

3 Apabila BOP tidak BOP - Ses xx


disebut secara Rinci Berbagai Perkiraan Yang Harus Dikredit xx

4 Saat Menutup BOP Dibebankan xx


Rekening BOP BOP - Sesungguhnya xx
dibebankan
5 Selisih Laba BOP- Sesungguhnya xx
Selisih BOP xx
BOP Dibebankan xx
Selisih BOP xx
BOP Sesungguhnya xx
6 Selisih Rugi Selisih BOP xx
BOP - Sesungguhnya xx
BOP Dibebankan Xx
Selisih BOP xx
BOP Sesungguhnya xx
7 Menutup Selisih Ke Selisih BOP xx
Rekening R/L Jika Ikhtisar R/L xx
Selisih Laba
8 Menutup Selisih Ke Ikhtisar R/L xx
Rekening R/L Jika Selisih BOP xx
Selisih Rugi
9 Ditutup Ke HP Selisih BOP xx
Penjualan Jika Selisih Harga Pokok Penjualan xx
Laba
10 Ditutup Ke HP Harga Pokok Penjualan xx
Penjualan Jika Selisih Selisih BOP xx
Rugi

Anda mungkin juga menyukai