Anda di halaman 1dari 51

RINGKASAN MATERI

PENGAWAS OPERASIONAL
PERTAMA
Tugas dan Tanggung Jawab Pengawas
Operasional

• Bertanggung jawab kepada KTT untuk


keselamatan dan kesehatan semua pekerja
tambang yang menjadi bawahannnya
• Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan
pengujian
• Bertanggung jawab atas keselamatan,
kesehatan dan kesejahteraan dari semua
orang yang ditugaskan kepadanya
• Membuat dan menandatangani laporan
pemeriksaan, inspeksi dan pengujian
Lima objek yang harus diamati
dalam mengidentifikasi bahaya

• Reaksi seseorang
• Posisi seseorang
• Alat pelindung diri
• Perkakas dan alat yang digunakan
• Prosedur kerja
PENYELIDIKAN KECELAKAAN &
KEJADIAN BERBAHAYA (46)

TKP/TKK tdk boleh diubah dan Peralatan


yg terlibat tdk boleh diperbaiki, kecuali

1. Untuk memberikan pertolongan.


2. Hanya dapat di ubah dengan persetujuan
KAIT, jika diperlukan untuk kepentingan
pekerjaan,
KRITERIA KECELAKAAN TAMBANG

• Benar terjadi
• Cidera pekerja tambang atau orang
yang diberi izin
• Akibat kegiatan usaha pertambangan
• Pada Jam kerja
• Dalam wilayah KP/KK
Salah satu langkah agar pekerjaan Saudara
sebagai pengawas menjadi accountable
– Merinci pekerjaan pengawasan, jadwal,
waktu pelaksanaan dan area yang diperiksa
– Membuat petunjuk pengisian & pelaksanaan
– Evaluasi daerah yang diawasi, kuantitas
pengawasan & prosentasenya
– Membuat daftar pemeriksaan dan daftar
yang bertanggung jawab
– Membuat laporan
Tiga Aspek Peralatan yang
harus di periksa
Tiga aspek tersebut adalah :
• Apakah peralatan itu sesuai dengan
pekerjaan yang dilakukan( tepat guna)
• Apakah cara mengunakan sudah benar
• Apakah kondisinya dalam keadaan aman
Safety Talk/Toolbox Meeting
• Pertemuan K3 yang dilakukan oleh seorang
pengawas dengan anak buahnya untuk
memberikan pengarahan tentang K3 yang
berkaitan dengan pekerjaannya.

• Safety talk dilakukan SETIAP AWAL GILIR


KERJA (SETIAP AWAL SHIFT).
Penggolongan cidera akibat
kecelakaan tambang

• Cidera ringan (tidak dapat bekerja lebih


dari 1 hari s/d 3 minggu)
• Cidera berat (tidak dapat bekerja lebih dari
3 minggu atau cacat)
• Mati
Karyawan Tidak Pakai APD
• Menghentikan pekerjaannya
• Memberikan teguran dan menanyakan kenapa
tidak menggunakan APD
• Memberikan pengarahan arti pentingnya
penggunaan APD
• Melakukan perbaikan dengan cara
menginstruksikan agar pekerja tsb
menggunakan APD
Setiap Karyawan Wajib
Mendapatkan Pelatihan sebagai
Pekerja Tambang, Contoh :

• Pelatihan untuk pekerja baru (induction)


• Pelatihan untuk tugas baru
• Pelatihan penyegaran
Tanggap Darurat Kecelakaan
1) Pengendalian tempat kejadian
kecelakaan
2) Lakukan pertolongan dengan P3K
3) Cegah kecelakaan lanjutan/kedua
4) Melakukan identifikasi fakta-fakta
5) Melakuka perlindungan fakta-fakta
6) Melakukan identifikasi kerugian
7) Lapor manager/atasan
Bahaya & Resiko
• Bahaya adalah : SEGALA SESUATU YANG
BERPOTENSI MENGAKIBATKAN KERUSAKAN,
KERUGIAN ATAU CIDERA
• Resiko adalah : KEMUNGKINAN CIDERA /
KERUSAKAN YANG DAPAT TERJADI DARI SUATU
BAHAYA
• Contoh :
BAHAYA MEKANIS ; putaran engine, pulley, fan belt dll
BAHAYA FISIK : Getaran, kebisingan, temperatur
BAHAYA ERGONOMI : Sempit, terbatas, overload dll
Yang dimaksud Pengamatan Total
Dalam Inspeksi adalah :
• Pengamatan yang dilakukan dengan
menggunakan secara maksimal indra
penglihatan (mata) untuk tindakan atau
kondisi tidak aman, hidung untuk bau yang
tidak normal, telinga untuk suara yang
tidak normal dan peraba untuk temperatur
yang tidak normal
Saksi Langsung dan Saksi Tidak
Langsung
• Saksi langsung adalah orang yang melihat, mendengar
dan merasakan langsung kecelakaan yang ada pada
lokasi tersebut
• Saksi tidak langsung adalah saksi yang tidak melihat
atau tidak berada dilokasi kecelakaan namun
mempunyai hubungan dengan pekerjaan tersebut atau
kecelakaan tersebut.
- Saksi ahli
- Atasan langsung
- Rekan kerja dari korban atau pelaku
- Org yg paham tentang alat yg kecelakaan
- Org yg paham tabiat/sifat org yg kecelakaan
- Dokter/paramedic atau psikolog
Hirarki Kontrol Bahaya
1. Primary Control Methods
Engineering Control

2. Secondary Control Methods


Administrative Control

3. Tertiary Control Methods


Work Practices, ….

4. Personal Protective Equipment ( PPE)


APD
Penggunaan JSA
• Sebagai bahan orientasi karyawan baru /
penugasan baru
• Sebagai bahan untuk membuat instruksi
kerja
• Sebagai bahan untuk observasi tugas
terencana
• Sebagai bahan safety talk
• Sebagai bahan acuan dalam melakukan
penyelidikan kecelakaan
Mengutamakan Pencegahan
- Aspek Teknis
Pencegahan lebih mudah di bandingkan dengan
pengelolaan
Pencegahan tidak memerlukan kajian teknis mengenai
pengelolaan lingkungan

- Aspek Ekonomis
Pencegahan lebih murah di bandingkan dengan
pengelolaan
Biaya yang di butuhkan dalam pengelolaan lingkungan
harus di anggarkan tiap tahunnya, tidak banyak
membutuhkan biaya untuk pengelolaan lingkungan
Tujuan Investigasi
MENCARI FAKTA-FAKTA & PENYEBAB
KECELAKAAN SEHINGGA DAPAT DIAMBIL
TINDAKAN KOREKSI/ PENCEGAHAN, AGAR
KECELAKAAN YANG SERUPA TIDAK
TERULANG KEMBALI

Kecelakaan berakibat mati dan berat harus


segera dilaporkan ke KAIT.
Penyebab Langsung (Tindakan
Tidak Aman)
 MENGOPERASIKAN ALAT TANPA IJIN

 MENGOPERASIKAN ALAT DILUAR BATAS KECEPATAN MAX

 MENGGUNAKAN ALAT YANG TIDAK LENGKAP

 MENGGUNAKAN ALAT YANG RUSAK

 TIDAK MEMAKAI APD

 MEROKOK DI TEMPAT TERLARANG

 BEKERJA DENGAN POSISI TIDAK BENAR

 BEKERJA DI BAWAH PENGARUH ALKOHOL

 PENGGUNAAN ALAT YANG TIDAK TEPAT

 TERLALU MEMFORSIR TENAGA

 TIDAK MENGIKUTI PROSEDUR KERJA

 MENGABAIKAN PERINTAH/PERATURAN/LARANGAN, DLL


Penyebab Langsung (Kondisi
Tidak Aman)
 PERKAKAS ATAU PERALATAN RUSAK

 PENGAMAN/PELINDUNG MESIN TIDAK LENGKAP

 PERINGATAN/RAMBU-RAMBU TIDAK LENGKAP

 HOUSEKEEPING TIDAK BAIK

 BATU MENGGANTUNG TIDAK DIGUGURKAN

 PENERANGAN KURANG

 KEBISINGAN TINGGI

 VENTILASI TIDAK MEMADAI

 TEMPERATUR RENDAH/TINGGI

 BAGIAN BENDA/MATERIAL YANG TAJAM

 BERDEBU/BERASAP

 PENYANGGAN TIDAK MEMADAI


Pekerjaan yg harus dibuat JSA
Pekerjaan yg harus dibuat JSA :
 TUGAS BARU BELUM PERNAH DILAKUKAN
 PEKERJAAN LOKASINYA TERPENCIL
 TUGAS YG JARANG DILAKUKAN , TETAPI KRITIS
 TUGAS KRITIS

IDENTIFIKASI TUGAS KRITIS :

- TINGKAT KEPARAHAN

- KEKERAPAN/KEBERULANGAN

- ADA PELUANG

- TUGAS BARU
Langkah Membuat JSA

 MEMILIH PEKERJAAN

 MENGURAIKAN LANGKAH PEKERJAAN

 IDENTIFIKASI BAHAYA

 MENGENDALIKAN BAHAYA
PENDIDIKAN & PELATIHAN (28 - 30)
 KTT wajib mengadakan diklat :
Pekerja Baru,
Pekerja Tugas Baru,
Penyegaran, dan
Diklat lain yg ditetapkan KaIT

 Diklat diselenggarakan Sendiri atau Kerja Sama


dgn Instansi Pemerintah atau Badan Resmi lainnya.

 Setiap Program Diklat Tsb hrs mendapat


persetujuan dari KaIT
24
PEKERJA TAMBANG (32)
Hak :
 Pemeriksaan Kesehatan berkala (27)
 Diklat (28-30)
 Keberatan bekerja apabila tidak aman (32)

Kewajiban :
 Mematuhi peraturan K3 & kerja sesuai SOP
 Melaporkan penyimpangan pekerjaan/timbul bahaya
kepada Pengawas
 Memakai dan merawat APD
 Memberikan keterangan yg benar Kepada PIT (32-6)
dan (UU No. 1 th 1970) 25
PEKERJA TAMBANG (32)
Lanjutan….
Memperhatikan dan menjaga K2 dirinya
serta orang lain

Melaporkan apabila ada kondisi


berbahaya yang tidak bisa diatasinya

Melaporkan kecelakaan/cidera

26
Reklamasi & Pascatambang

• Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan


sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk
menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas
lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi
kembali sesuai peruntukannya

• Pascatambang adalah kegiatan terencana,


sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian
atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk
memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi
sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah
penambangan.
Metode Analisa Pembuatan JSA
1. Metode Analisa dengan OBSERVASI DAN DISKUSI

2. Metode Analisa dengan hanya menggunakan DISKUSI

Metode Observasi dan Diskusi :


1. Seleksi Pekerja
2. Memberikan penjelasan (Tujuan : evaluasi pekerjaan bukan pekerjanya)
3. Observasi dan periksa setiap langkah yang dilakukan pekerja
4. Periksa uraian pekerjaan dengan pekerja
5. Ulangi langkah 2 – 4 (untuk pekerja yg lain utk tambahan masukan)
6. Identifikasi potensi bahaya/kerugian yang terpapar setiap langkah
Pengawas harus segera ke
lokasi kecelakaan
 Mempunyai kepentingan langsung untuk
menyelamatkan anak buahnya
 Seorang pengawas mempunyai tanggung
gugat terhadap setiap kecelakaan yang
terjadi diarea kerjanya
 Pengawas memiliki tanggung jawab
terhadap keselamatan anak buahnya.
Pekerjaan yang memerlukan izin
kerja (work permit)
• Izin bekerja panas(hot work permit): yaitu pekerjaan yang
menimbulkan api pada daerah yang terdapat bahan yang
mudah menyala/terbakar, sehingga berpotensi kebakaran
• Izin bekerja diruang terbatas (confined space permit) yaitu
izin bekerja dalam ruang yang sempit karna akses ruang ini
terbatas, dan didalamnya dapat terjadi pengumpulan gas
berbahaya dan oksigen kurang, sehingga sangat
membahayakan pekerja.
• Izin penggalian yaitu izin penggalian pada daerah dimana
terdapat saluran pipa atau saluran kabel listrik bawah tanah,
sehingga sangat berbahaya apabila alat gali merusak pipa
atau saluran kabel listrik bawah tanah tersebut
• Izin bekerja di bawah atau dekat saluran kabel listrik udara
(power line) yaitu pekerjaan didekat atau dibawah saluran
kabel listrik udara sangat berpotensi akan menyentuh kebel
udara tersebut yang biasanya tidak berisolasi
Hasil Inspeksi yang harus
diperhatikan

• Hasil inspeksi yang mempunyai potensi


atau bahaya dengan kategori kelas A
dan B
• Atau bahaya yang dapat
mengakibatkan cidera Fatal (mati) dan
cidera berat
Cara yang aman untuk memarkir
kendaraan di jalan tambang adalah:
• Parkir di pinggir sehingga tidak
menghalangi lalu lintas
• Pasang rem tangan dan ganjal roda
• Bila di turunan arahkan ban kea rah
tebing/safety berm dan masukkan gigi
• Nyalakan lampu agar mudah telihat oleh
kendaraan lain
• Matikan mesin dan kunci pintu apabila
meninggalkan kendaraan
Definisi
• Setling Pond : kolam-kolam pengendapan yang
bertujuan untuk mengendalikan kualitas air dari
dampak penambangan
• Tailing pond : kolam-kolam pengendapan yang
bertujuan untuk mengendalikan kualitas air dari
dampak pengolahan bahan galian
• Oil trap : kolam-kolam kompartemen yang
bertujuan untuk memisahkan oli dengan air dan
mengendalikan kualitas air
Dampak Pertambangan
terhadap lingkungan
- Terjadi perubahan bentang alam (tamka)
- Gangguan terhadap keseimbangan alam
- Perubahan komunitas alami
- Perubahan iklim mikro
- Perubahan fungsi lahan/tata guna lahan
- Terganggunya siklus alami yang telah berlangsung
sebelumnya
- Mempengaruhi kualitas air permukaan dan air tanah
- Potensi terjadinya pencemaran
Amdal, UKL-UPL
• AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting
suatu usaha / kegiatan yang di rencanakan pada
lingkungan hidup yang di perlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha/kegiatan
• UKL-UPL Adalah pengelolaan dan pemantauan
terhadap usaha/kegiatan yang tidak berdampak
penting terhadap lingkungan hidup yang di perlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha / kegiatan
Air Asam Tambang
• Pembentukan AAT proses oksidasi mineral-mineral
sulfida (pirit, FeS2) dengan Oksigen dan Air (H2O)
• Prinsip terjadinya air asam tambang adalah adanya
reaksi pembentukan H+ yang merupakan ion
pembentuk asam akibat oksidasi mineral-mineral
sulfida dan bereaksi dengan air (H2O).

Cara Pengendalian :
Mengalirkan air asam tambang ke kolam settling pond
agar air dapat di kendalikan sesuai baku mutu air
Mengapa Bahaya
Diklasifikasikan
- Agar lebih mudah menentukan skala
prioritas dalam melakukan perbaikan/
pengamanan karena akan menyangkut
kerugian, biaya, personal, material dan
lain-lain.
- Sebagai gambaran suatu kecelakaan/
kerugian yang mungkin terjadi dapat
diprediksi berdasarkan tingkat resikonya.
Topik Pertemuan K3
• Kecelakaan yang baru terjadi
• JSA
• Peraturan K3
• Kebijakan K3
• Rekomendasi dari pertemuan sebelumnya
yang belum tuntas dilaksanakan
• Potensi bahaya yang mungkin terjadi pada
suatu area kerja
Kelebihan metode ceramah dalam
pertemuan K3

• Pembicara dapat mengatur dan


mengendalikan pertemuan sehingga
waktu tidak molor sedangkan
kekurangannya peserta tidak
berpartisipasi aktif sehingga cenderung
membosankan bahkan bisa mengantuk
LOTO (Lock Out Tag Out)
Prosedur pengendalian (isolasi) sumber energy pada
mesin selama mesin dalam proses pekerjaan perbaikan
atau dalam kondisi berbahaya.
- Identifikasi sumber energy
- Isolasi & mematikan energy
- Mengunci & memberi tanda bahaya
- Memastikan efektifitas isolasi energy
Contoh :
- Pemasangan LOTO pada pekerjaan perbaikan alat berat
- Pemasangan LOTO pada pekerjaan perbaikan panel
listrik
Bahaya yang mungkin terjadi dalam
penggunaan bekerja di ketinggian
• Pekerja yang sedang bekerja jatuh dari atas ketiggian, tindakan
pencegahan memasang pagar pengaman yang memadai pada
lantai kerja
• Material atau peralatan jatuh dar ketinggian, pencegahannya
dengan mengikat peralatan dan mengikat celah-celah papan lantai
perancah
• Perancah rubuh/ambruk, pencegahannya dengan menginspeksi
seluruh perlengkapan perancah sebelum dan sesudah untuk
memastikan kondisi aman, sesuaikan beban perancah dan ikatkan
perancah keseluruh bangunan
• Pekerja jatuh pada saat naik perancah pencegahannya sediakan
tangga untuk naik dan gunanya prinsip 3 point (2 tangan satu
kaki/satu tangan 2 kaki)
• Orang terkena peralatan / material yang jatuh pencegahannya
pasang barikade / tali
• Pembatas untuk mencegah orang berada dibawah, disekitar
perancah
Bahaya penggunaan crane dalam
mengangkat

• Orang terkena barang yang diangkat karena muatan yang


mengayun (swing) pencegahannya, upayakan titik berat tegak lurus
dengan hoist crane atau gunakan tag line
• Barang yang sedang diangkat terjatuh pencegahannya ikat barang
yang diangkat dengan baik (khususnya pipa, atau barang kecil
lainnya)
• Orang terkena oleh barang yang sedang diangkat pencegahannya
dilarang berada dibawah beban yang sedang diangkat
• Crane terjungkal / ambruk pada saat mengangkat pencegahannya
pastikan beban yang dianggat sesuia dengan SWL dari crane dan
selalu memasang kaki penopang (out rigger) pada posisi maksimun
• Seling crane putus sehingga barang terjatuh, pencegahan; periksa
kelayakan seling dan paastikan beban yang diangkat sesuai SWL
Jenis api dan contohnya
• A : yaitu api yang melibatkan / berasal dari zat
padat yang mudah terbakar seperti kayu, kertas,
plastik dan karet
• B : Api yang melibatkan / berasal dari bahan
bakar cair dan gas seperti minyak, oli,cat dan
gas
• C : Api yang melibatkan / berasal dari perlatan
listrik yang bertegangan
• D : Api yang melibatkan / berasal dari logam
yang dapat terbakar (biasanya dalam bentuk
tepung) seperti aluminiumn titanium, potassium,
lithium dll
Terjadinya Api
• Api terjadi saat bertemunya 3 unsur yaitu
panas, oksigen dan bahan bakar
• Api dipadamkan dengan air : unsur yang
di hilangkan adalah panas
• Alat pendeteksi kebakaran :
- Deteksi panas (heat detector)
- Deteksi asap (smoke detector)
- Deteksi api (flame detector)
Keuntungan pembuatan JSA dengan
metode Observasi dan Diskusi

• Si pembuat JSA dapat melihat langsung


langkah-langkah yang dilakukan oleh pekerja
dengan melakukan tugas, bahan, peralatan dan
lingkungan kerjanya secara nyata dapat
mengevaluasi semua potensi bahanyanya,
kemudian setiap langkah dapat didiskusikan
dengan karyawan yang diobservasi sehingga
hasilnya akan lebih akurat dan terpakai
KEJADIAN BERBAHAYA (44-45)

 Mesin pengangkat roboh, terbalik, rusak pada


saat mengangkat
 Tabung bertekanan meledak
 Terjadi hubung pendek ,tegangan lebih
disebabkan kebakaran, peledakan yg
menyebabkan kegiatan terhenti lebih 24 jam
 Kebocoran bahan berbahaya
 Kendaraan pengangkut bahan berbahaya
terbalik, dll
Alasan mengapa pengawas langsung harus
melakukan investigasi
• Pengawas memiliki kepentingan sendiri
• Pengawas mengetahui jelas kondisi tempat kerja dan sifat atau tabiat
orang-ornag yang bekerja padanya
• Pengawas harus mengetahui dengan baik bagaimana dan dimana
mendapatkan informasi yang diperlukan
• Pengawas adalah orang pertama yang harus memulai atau mengambil
tindakan apabila kecelakaan
• Pengawas dapat mempelajari penyebab kecelakaan dan dapat segera
mengambil tindakan perbaikan sebelum kecelakaan berikutnya terjadi
• Pengawas dapat memperoleh keuntungan dari investigasi antara lain:
– Menunjukan perhatian pengawas terhadap keselamatan kerja
– Meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan peralatan
– Mengurangi biaya operasi dan cidera
– Menunjukan/ membuktikan bahwa pengawas mempunyai kendali/ otoritas
 Menguasai dan mempunyai kepentingan langsung
dengan tiap jenis pekerjaan yang menjadi tugas
anak buahnya
 Mempunyai kepentingan langsung untuk
menyelamatkan anak buahnya
 Mempunyai catatan kecelakaan paling lengkap
Tindakan yang dilakukan apabila
menemukan kebakaran
• Mematikan api tersebut apabila mampu
• Membunyikan alarm kebekaran
• Menghubungi / melaporkan kebagian
pemadam kebakaran atau emergency
respond
• Mengevakuasi seluruh karyawan yang ada
di area/ruang tersebut kedaerah yang
aman
Menjamin keselamatan Anak
Buah
• Memberikan pelatihan
• Memberikan APD
• Melakukan Safety talk
• Menjelaskan JSA
• Memastikan area dan alat kerja aman
• Melakukan inspeksi terencana
• Melakukan observasi tugas
Tahapan Inspeksi
 PERSIAPAN INSPEKSI
 INSPEKSI
– - Siklus Pengamatan
– - Objek Inspeksi
– - Pengamatan Total
– - Klasifikasi bahaya

 LAPORAN INSPEKSI

Anda mungkin juga menyukai