Anda di halaman 1dari 111

ATLAS Indonesia dan Dunia

Untuk SMA dan Sederajat

atlas
Indonesia dan Dunia
Untuk SMA dan Sederajat

Badan Informasi Geospasial


Jl. Jakarta-Bogor Km. 46, Cibinong
Bogor
Pengantar
Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas melalui Bidang Atlas dan Pemetaan Sosial, TA 2019 menyusun
informasi geospasial berupa “Atlas Pendidikan”, yang diperuntukkan bagi siswa SMA dan Sederajat,
dimana kurikulum Mata Pelajaran Geogra telah mengacu pada Kurikulum 2013 dan revisinya.
Terbitnya atlas ini sebagai langkah nyata kepedulian Badan Informasi Geospasial terhadap
pentingnya pemahaman spasial bagi generasi milenial. Atlas untuk siswa sekolah banyak dipasarkan
di toko-toko buku, namun informasi geospasial yang disajikan belum tentu dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Badan Informasi Geospasial merupakan Lembaga

atlas
pemerintah yang mempunyai kewenangan dalam penyelenggaraan informasi geospasial di
Indonesia baik informasi geospasial dasar (IGD) maupun informasi geospasial tematik (IGT) termasuk
atlas. Atlas merupakan kumpulan data dan informasi geospasial yang tersusun secara koheren dan
komprehensif. Oleh karena itu, BIG melalui atlas ini ingin menyajikan informasi geospasial secara
Indonesia dan Dunia berkualitas, koheren dan komprehensif terkait peta dunia dan peta wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, sesuai kurikulum yang digunakan untuk SMA dan sederajat.

Tim Penyusun
Ruang lingkup wilayah yang digambarkan dalam atlas ini adalah seluruh wilayah Indonesia dan
Pengarah:
Hasanuddin Z Abidin
dunia sesuai yang tertuang dalam Kurikulum 2013 dan revisinya. Informasi keruangan, kewilayahan,
Antonius Bambang Wijanarto dan lingkungan digambarkan secara nasional dan menurut provinsi, kabupaten/kota terpilih, serta
wilayah tertentu sesuai dengan isu strategis. Gambaran umum tentang ruang angkasa dan tata
Editor
Mulyanto Darmawan
surya, bumi sebagai ruang kehidupan, sebaran negara-negara di dunia, batas-batas wilayah NKRI
Niendyawati dengan negara lain dan kondisi sumberdaya alam baik biotik, abiotik dan budaya dituangkan dalam
Randhi Atiqi atlas ini sesuai kaidah kartogra dengan sentuhan seni komunikasi visual. Dengan harapan, Atlas

Tim Kartogra dan Informasi Geospasial Pembaca Ahli


Pendidikan untuk SMA dan Sederajat yang disusun oleh BIG ini selain sarat dengan konten ilmu
Prita Brada Bumi Dr. Cahyo Rahmadi - Pusat Penelitian Biologi - LIPI pengetahuan, namun tampilannya menarik dan tidak membosankan bagi anak-anak milenial,
Fakhruddin Mustofa M. Fathi Royyani, M.Si - Pusat Penelitian Biologi - LIPI
sehingga tercapai apa yang menjadi sasaran dari penyusunan atlas ini.
Satrio Jati Kinantyo Widhi Akbar Cita, ST, M.Sc - Pusat Survey Geologi - Badan Geologi
Erna Kusumawati Ma’mur, ST., M.Hum - Pusat Survey Geologi - Badan Geologi
Amanah Anggun Prabandari Dr. rer.nat. Eko Kusratmoko - Ahli Geogra Universitas Indonesia
Zidni Farhati Silmi Tjiong Giok Pin, S.Si, M.Si - Ahli Geogra Universitas Indonesia
“nothing is too small to know; nothing is too big to attempt”
Sugeng Murdoko Dr. Didik Pradjoko, S.S, M.Hum - Ahli Sejarah Universitas Indonesia
Tatang Taryono Dr. Khairul Amri, M.Si - Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Tidak ada yang terlalu kecil untuk diketahui; tidak ada yang terlalu besar untuk dicoba
Rachmat Hidayat ~Willian Van Horne~
Dandhy Ratri Antoro
Yulianti Nurkhairani KW.
Rizki Aditya Wijaksana

Desain Sampul dan Tata Letak Pusat Pemetaan Tata Ruang dan atlas
Riyanto Kepala,

Dr. Mulyanto Darmawan, MSc.


Penerbit:
Badan Informasi Geospasial
Jl. Jakarta-Bogor Km. 46, Cibinong
Bogor

ISBN :

i
Iswanto_image-from-rawpixel

R
TENGGE
BROMO,

Sambutan Daftar Isi

Kata Pengantar i
Atlas merupakan salah satu bentuk informasi macam potensi bencana ada di Indonesia. Oleh karena Sambutan ii
geospasial (IG) yang menggambarkan wilayah NKRI itu data dan informasi geospasial sangat penting Daftar Isi iii
secara komprehensif sehingga mampu menjadi untuk dipahami bagi pemangku kepentingan dan 1. Tata Surya Dan Jagat Raya
sarana pembuka wawasan kenusantaraan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak a. Awal Mula Terciptanya Alam Semesta 3
peserta didik. Atlas sebagai bagian dari IG juga sekolah. Mengacu pada kurikulum tahun 2013, b. Galaksi 5
berperan penting dalam menumbuhkan semangat pengetahuan keruangan (geospasial), kewilayahan, c. Tata Surya 7
Gerakan Literasi Nasional terutama terkait literasi dan lingkungan tentang Negara Kesatuan Republik d. Benda-Benda Langit 9
baca tulis dan sains. Hal ini sejalan juga dengan Indonesia (NKRI) perlu dipahami oleh seluruh peserta 2. Tematik Dunia __________________________________________________________
agenda global Tujuan Pembangunan Berkelanjutan didik. Pengetahuan tersebut ditujukan untuk a. Lempeng Tektonik Dan Dinamikanya 13
(SDGs) khususnya tujuan ke 4 Pendidikan Berkualitas menumbuhkan sikap tanggung jawab, peduli, dan b. Dinamika Litosfer Dan Sejarah Kehidupan 15
dan prinsip No One Left Behind. BIG mengemban misi responsif dalam menjaga kelestarian lingkungan c. Iklim Dunia Menurut Koppen – Geiger 17
penting agar semua masyarakat “melek” spasial, sekitar. Kita semua harus mengenal dengan baik d. Dinamika Atmosfer Dan Kehidupan 19
mengerti, memahami ruang wilayahnya, dan pada wilayah NKRI ini, sehingga kita bisa bijak dalam e. Peta Dunia (Fisik) 21
akhirnya dapat meningkatkan kecintaannya kepada mengelola, memanfaatkan dan menjaga tanah air f. Peta Dunia (Geopolitik) 23
wilayah NKRI. yang kita cintai ini. g. Pembagian Zona Waktu Dunia 25
h. Arus Laut Dunia 27
Terbitnya Atlas Pendidikan untuk siswa Sekolah Dengan Atlas Pendidikan ini, dapat digunakan sebagai i. Flora Fauna Dunia 29
Menengah Atas dan Sederajat ini, merupakan bagian suplemen bahan ajar yang tepat bagi guru-guru 3. Perkembangan Wilayah NKRI ______________________________________________
penting kontribusi BIG dalam bidang Pendidikan. Geogra . Semoga apa yang menjadi tujuan terbitnya a. Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya Abad ke-9 M 33
Guru sebagai mediator kepada murid-muridnya, atlas ini dapat tercapai, sehingga kecerdasan spasial b. Wilayah Kekuasaan Kerajaan Majapahit Abad ke-14 M 35
sehingga melalui akti tas belajar dan mengajar dikalangan milenial semakin meningkat. Salam c. Sejarah Perkembangan Wilayah NKRI (1945 - Sekarang)
diharapkan misi “Geoliterasi atau melek spasial' ini Spasial!! Ÿ Berdasarkan TZMKO 37
dapat dengan mudah terlaksana. Pembekalan terkait Ÿ Berdasarkan Deklarasi Djoeanda 39
wawasan keruangan kepada generasi milenial sangat Kepala Badan Informasi Geospasial Ÿ Setelah Deklarasi Landas Kontinen 1969 – 1998 41
penting untuk meningkatkan pemahaman akan Ÿ 1998 sampai UNCLOS 2010 43
wilayah yang kita pijak ini. Prof. Dr. Ir. Hasanuddin Zaenal Abidin, MSc. Ÿ UNCLOS 2010 Sampai Sekarang 45
d. Peta Wilayah NKRI 47
Wilayah NKRI sangat luas, sumberdaya hayati dan non e. Wilayah Indonesia Dibandingkan Negara Lain 49
hayati sangat melimpah, berbagai macam suku, f. Kawasan Perbatasan NKRI 53
Bahasa, budaya, adat istiadat, hingga berbagai

ii iii
g. Rencana Tata Ruang Wilayah Indonesia b. Pulau Jawa 141
Ÿ Struktur Ruang 55 Ÿ Provinsi DKI. Jakarta 143
Ÿ Pola Ruang 57 Ÿ Provinsi Jawa Barat 145
h. Perkembangan Pusat Wilayah Di Indonesia 59 Ÿ Provinsi Jawa Tengah 147
i. Alur Pelayaran Indonesia 61 Ÿ Provinsi D.I. Yogyakarta 149
4. Tematik Indonesia _______________________________________________________ Ÿ Provinsi Jawa Timur 151
a. Geologi Indonesia 63 Ÿ Provinsi Banten 153
b. Jenis Tanah Indonesia 65 c. Bali, Nusatenggara 155
c. Paparan Sunda Dan Sahul 67 Ÿ Provinsi Bali 157
d. Pola Angin Dan Musim Di Indonesia 69 Ÿ Provinsi Nusatenggara Barat 159
e. Flora Indonesia 73 Ÿ Provinsi Nusatenggara Timur 161
f. Fauna Indonesia 75 d. Kalimantan 163
g. Wilayah Taman Nasional Di Indonesia 77 Ÿ Provinsi Kalimantan Barat 165
h. Sumber Daya Mineral Indonesia 79 Ÿ Provinsi Kalimantan Tengah 167
i. Potensi Sumber Energi Terbarukan Di Indonesia 81 Ÿ Provinsi Kalimantan Selatan 169
j. Sebaran Lahan Sawah Di Indonesia 83 Ÿ Provinsi Kalimantan Timur 171
k. Persebaran Pertanian Di Indonesia 85 Ÿ Provinsi Kalimantan Utara 173
l. Potensi Ladang Garam Di Indonesia 87 e. Pulau Sulawesi 175
m. Pelabuhan Dan Stok Perikanan Tangkap Di Indonesia 89 Ÿ Provinsi Sulawesi Utara 177
n. Kepadatan Dan Jumlah Penduduk Indonesia 91 Ÿ Provinsi Sulawesi Tengah 179
o. Perbandingan Jumlah Penduduk 93 Ÿ Provinsi Sulawesi Selatan 181
p. Perbandingan Kepadatan Penduduk 95 Ÿ Provinsi Sulawesi Tenggara 183
q. Suku-Suku Di Indonesia 97 Ÿ Provinsi Gorontalo 185
r. Rumpun Bahasa Di Indonesia 99 Ÿ Provinsi Sulawesi Barat 187
5. Bencana Di Indonesia Dan Mitigasinya _______________________________________ f. Kepulauan Maluku 189
a. Risiko Bencana Gempa Bumi Di Indonesia 101 Ÿ Provinsi Maluku 191
b. Risiko Bencana Tsunami Di Indonesia 103 Ÿ Provinsi Maluku Utara 193
c. Risiko Bencana Letusan Gunungapi Di Indonesia 105 g. Papua 195
d. Risiko Bencana Banjir Di Indonesia 107 Ÿ Provinsi Papua 197
e. Risiko Bencana Tanah Longsor Di Indonesia 109 Ÿ Provinsi Papua Barat 199
f. Risiko Bencana Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Indonesia 111 7. Pengenalan Sistem Informasi Geogra s (SIG) __________________________________
g. Risiko Bencana Kekeringan Di Indonesia 113 Ÿ Proyeksi Peta 203
h. Indeks Pencemaran Udara Di Indonesia 115 Ÿ Gelombang Elektromagnetik Dan Penginderaan Jauh 207
6. Wilayah Pulau Dan Wilayah Administrasi Provinsi _______________________________ Ÿ Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh Dan Sistem
a. Pulau Sumatera 119 Informasi Geogra s (SIG) Untuk Berbagai Keperluan Pembangunan 209
Ÿ Provinsi Aceh 121 Ÿ Website Dan Aplikasi Mobile Media Pembelajaran Interaktif 211
Ÿ Provinsi Sumatera Utara 123 Daftar Pustaka
Ÿ Provinsi Sumatera Barat 125
Ÿ Provinsi Riau 127
Ÿ Provinsi Jambi 129
Ÿ Provinsi Sumatera Selatan 131
Ÿ Provinsi Bengkulu 133
Ÿ Provinsi Lampung 135
Ÿ Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 137
Ÿ Provinsi Kepulauan Riau 139

iv v
1

YA
TATA SUR
DAN
AYA
JAGAT R

ATLAS Indonesia dan Dunia 2


3 AWAL MULA TERCIPTANYA ALAM SEMESTA

Salah satu teori kuat tentang penciptaan alam semesta dikenal Lemaitre yang menyatakan bahwa alam semesta kita berasal dari satu Konsep ini didukung oleh pengamatan Edwin Hubble bahwa galaksi-
sebagai teori Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar (The Big Bang). atom purba. Segala sesuatu di alam semesta seperti bintang, planet, galaksi lain bergerak menjauhi galaksi kita dan juga penemuan radiasi
Teori ini muncul dari hasil pengamatan bahwa galaksi lain bergerak dan benda-benda langit lainnya, termasuk ruang angkasa yang amat gelombang pendek kosmik yang kemudian diinterpretasi sebagai
menjauh dari galaksi kita ke segala arah dalam kecepatan yang luas pada awalnya berawal dari sebuah titik yang sangat kecil. Di gema dari Big Bang pada tahun 1960-an oleh Arno Penzias dan Robert
sangat tinggi seolah-olah mereka terdorong oleh kekuatan ledakan dalam titik inilah semua materi tersebut termampatkan dengan Wilson.
yang dahsyat. Hingga kini, alam semesta kita masih terus meluas. kepadatan dan panas yang tak terhingga. Titik ini kemudian meledak
dan memuntahkan semua materi hingga menjadi alam semesta yang
Teori ini dikemukakan pertama kali pada tahun 1920-an oleh kita tinggali saat ini.
seorang pendeta sekaligus ahli astronomi Belgia bernama Georges
Georges L
Bintang-Bintang e
Pencetus Te maitre
Pertama ori Big Ban
Sekarang g

Alam Semesta Matahari


Sup Inti Helium Terlihat Jelas
dan Lithium Galaksi-Galaksi Tata Surya
Quark Pertama Kita
Proton Pertama
Energi (Inti Hidrogen) Atom-Atom
Murni dan Neutron Terbentuk

Alam Semesta Saat Ini


Galaksi-Galaksi Pertama
Materi Dan Energi
Penurunan Suhu

Memisahkan Diri
Secara Drastis
Sup Quark
In asi

13,7 Milyar
Tahun
0 10 Detik 10⁶ Detik
13,7 milyar tahun yang lalu 10 detik setelah Big Bang Pada 10⁶ - 1 detik
alam semesta merupakan (Fase Sup Quarks), 4 bentuk setelah ledakan, alam
sebuah titik panas energi energi memisahkan diri semesta masih terus
murni yang sangat tidak menyisakan Quarks berkembang hingga
1 Detik 380 Ribu 1 Milyar
stabil. Titik ini kemudian (partikel terkecil super berdiameter 80 milyar 3 Menit Tahun Tahun
Pada detik ke-10 - 5, 3 Milyar
meledak (Big Bang), panas dari materi) dan mil sambil terus sebagian besar Tahun
3 detik - 20 menit pertama, alam Setelah 380.000 tahun, suhu 1 milyar tahun setelah 9 Milyar
mendingin dan Leptons (Elektron dan mengalami penurunan materi dan anti- semesta berkembang hingga semakin turun hingga 3000°C. Alam Big Bang, gravitasi Tahun
mengembang (In asi) Neutrino). Pada periode ini suhu hingga 1 triliun materi saling membentuk bola api semesta telah berkembang menjadi menyebabkan awan 3 milyar tahun setelah
pada Fase Planck (0-10-43 alam semesta hanya derajat. Suhu ini cukup memusnahkan satu termonuklir berdiameter 1,3 sangat luas namun masih 1000 kali H dan He memadat Big Bang, di dalam
detik). berukuran sebesar bola dingin untuk Quarks sama lain sehingga triliun mil dan suhu turun lebih kecil dari ukurannya saat ini. menjadi kantung masing-masing galaksi,
tenis, tetapi memiliki mengalami tumbukan alam semesta penuh 9,1 milyar tahun setelah Big
hingga di bawah 1 milyar derajat Pergerakan elektron semakin ruang yang disebut bola-bola H dan He yang
kecepatan berkembang dan bergabung dengan radiasi. Bang, matahari bumi dan tata
Celsius untuk pertama kalinya. melambat dan mulai mengorbit inti galaksi sebanyak lebih kecil tertarik ke
yang sangat pesat. membentuk proton surya terbentuk setelah 750
Pada periode ini neutron dan atom untuk membentuk atom kurang lebih 100 dalam oleh gravitasi.
(inti atom Hidrogen) generasi bintang lahir dan mati.
proton saling bertumbukan dan Hidrogen, Helium, dan Lithium. milyar. Panas dari kompresi
dan neutron dan Anti- Matahari kita tersusun atas
akhirnya bersatu membentuk Seiring terbentuknya atom, materi gravitasi menyebabkan
Quarks bergabung banyak bagian sisa dari bintang-
inti Helium (He) (Nukleosintesis dan energi memisahkan diri sambil reaksi termonuklir dan
membentuk anti- bintang sebelumnya, tidak hanya
Purba) dan sedikit inti Lithium melepaskan sinar gamma dan membentuk bintang-
proton dan anti- H dan He, tetapi Li, C, O, Na, Ca,
(Li). Sedangkan elektron kosmik dalam jumlah besar. Foton bintang pertama yang
neutron. Fe dan banyak lainnya.
bergerak bebas tanpa terikat cahaya dan neutrino berhenti sepenuhnya berupa
pada atom, memerangkap foton berinteraksi dengan elektron Hidrogen dan Helium.
cahaya, ultraviolet, dan radiasi sehingga alam semesta menjadi
sinar-x dan membuat alam bersih dan terlihat jelas.
semesta menjadi buram. Sumber : www.universetoday.com

ATLAS Indonesia dan Dunia 4


5 GALAKSI
Sumber :
Ÿ www.nationalgeographic.com
Ÿ www.rawpixel.com
Galaksi atau Gugusan Bintang adalah kumpulan dari debu, gas, materi gelap, bintang-
bintang, planet-planet, dan benda-benda langit lainnya yang disatukan oleh gaya tarik-
menarik (gravitasi). Hampir semua galaksi besar diperkirakan memiliki lubang hitam
(black hole) di tengahnya. Matahari hanyalah salah satu bintang di antara sekitar 400
milyar bintang lain di dalam sebuah galaksi. Galaksi tempat kita tinggal diberi nama
Bimasakti atau The Milky Way. Ratusan milyar bintang lainnya juga memiliki planet yang
mengitarinya seperti matahari. Sementara Galaksi Bimasakti atau The Milky Way hanyalah
salah satu dari sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta. Umat manusia hingga kini masih
terus bertanya-tanya, adakah planet-planet di luar sana yang bisa ditinggali manusia
seperti bumi. Adakah makhluk hidup bahkan makhluk cerdas seperti manusia yang
memiliki peradaban maju di salah satu dari sekian banyak planet di alam semesta?

Bentuk spiral Bentuk spiral Berbatang Bentuk Elips Bentuk Tidak Beraturan
Merupakan galaksi yang paling umum dikenal dan menyusun dua Tidak seperti spiral pada umumnya, spiral berbatang memiliki Seperti namanya, galaksi ini umumnya berbentuk bulat namun Galaksi yang tidak memiliki bentuk spiral ataupun elips disebut
per tiga galaksi di alam semesta. Terdiri atas sebuah tonjolan di sebuah batang yang melintasi wilayah tengahnya dan memiliki salah satu sumbunya dapat memanjang sehingga terlihat seperti Galaksi Tidak Beraturan. Galaksi ini terlihat tidak memiliki bentuk
tengah yang dikelilingi oleh empat lengan spiral besar yang dua lengan utama. Pada Galaksi Bimasakti, terdapat pula dua elips (lonjong). Galaksi dalam tipe ini mulai dari yang berbentuk yang jelas, sebab biasanya mereka berada dalam pengaruh
melingkarinya. lengan kecil yang signi kan dan dua taji yang lebih kecil. bundar hingga bola pepat. gravitasi dari galaksi-galaksi lain di sekitarnya.

ATLAS Indonesia dan Dunia 6


7 TATA SURYA

Tata surya terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, ketika awan ekstrim. Untuk memahaminya, kita perlu membuat perbandingan Jika matahari yang kita gambar ini berdiameter sekitar 4 centimeter,
gas dan debu (nebula) antar bintang termampatkan oleh dengan tempat-tempat yang kita sudah familiar. maka diameter Uranus hanya sekitar 1,47 milimeter dan seharusnya
gravitasinya sendiri dipicu oleh gelombang kejut dari ledakan mengorbit pada jarak sekitar 8,64 meter dari atlas ini. Sementara
bintang (supernova) di sekitarnya. Gumpalan nebula yang terus Jika Matahari adalah sebuah bola berdiameter 1,4 km diletakkan di Neptunus mengorbit dari jarak sekitar 13,5 meter dengan diameter
memadat karena gravitasi pada akhirnya membentuk matahari, tengah-tengah Jakarta, maka Merkurius adalah sebuah bola sekitar 1,5 milimeter saja!
delapan planet utama, planet kerdil, asteroid, dan komet. berdiameter 4,86 meter yang orbitnya melewati Karawang. Diameter
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars dikenal sebagai planet Venus adalah sekitar 12,19 meter yang mengorbit di atas Kota Gambar sistem tata surya, galaksi, dan benda-benda angkasa lainnya
terestrial, karena padat dan berbatu. Jupiter dan Saturnus dikenal Bandung. Sedangkan Bumi hanya seukuran 12,73 meter mengorbit di di ruang angkasa pada umumnya hanya berupa ilustrasi tanpa
dengan sistem cincin besar yang terbuat dari es, batu, atau atas Sumedang. Mars hanya sebuah bola dengan diameter 6,78 meter perbandingan (skala) yang tepat seperti peta. Menggambarkan tata
keduanya. Uranus dan Neptunus dikenal sebagai raksasa es. Di yang orbitnya melewati Brebes – Jawa Tengah. Planet terbesar Jupiter surya dan alam semesta dengan skala yang tepat di atas kertas hampir
luar itu, sejumlah dunia es yang lebih kecil berkumpul di akan berdiameter sekitar 139,82 meter yang garis orbitnya melewati mustahil dilakukan. Hal ini terjadi karena perbedaan ukuran dan jarak
hamparan ruang besar yang disebut Sabuk Kuiper. Probolinggo – Jawa Timur. Saturnus akan mengorbit di atas Pulau antar benda-benda langit sangat ekstrim.
Komodo – Nusatenggara Timur dengan diameter sekitar 120,2 meter. URANUS
Sepinya Ruang Angkasa Uranus dengan diameter 49 meter orbitnya melewati Fakfak – Papua Satu-satunya
Barat. Sedangkan Neptunus berdiameter 50,2 meter mengorbit planet yang
Alam semesta diisi oleh triliunan bintang. Tidak hanya jumlahnya berputar NEPTUNUS
sangat jauh di atas Kota Port Moresby – Negara Papua Nugini. menyamping
yang tak berhingga, ukuran bintang-bintang pun fantastis. Planet dengan
Matahari tergolong bintang berukuran sedang, namun di revolusi paling lama
dalamnya dapat “dimasukkan” 1,3 juta buah planet seukuran
MATAHARI
Pusat Tata Surya
bumi. Di alam semesta, banyak bintang yang ukuranya ratusan
kali lebih besar dan ribuan kali lebih terang daripada matahari.
Namun, mengapa setiap malam masih banyak bagian langit yang
tetap gelap gulita padahal terdapat triliunan bintang yang
bersinar setiap saat? Jawabannya adalah karena alam semesta JUPITER
Planet terbesar
begitu luas sehingga gabungan cahaya seluruh bintang sekalipun
tidak sanggup meneranginya.
PLUTO
Planet Kerdil
dalam tata surya
Galaksi merupakan kumpulan bintang yang berdekatan jaraknya
satu sama lain. Meskipun dianggap berdekatan, jarak antar satu
bintang dalam satu galaksi sebenarnya sangat jauh. Jarak
Matahari dengan bintang terdekat, Proxima Centauri, adalah
sekitar 4,22 tahun cahaya. Jarak 4,22 tahun cahaya setara dengan
40 triliun kilometer. SATURNUS
Planet dengan cincin
paling tampak
Dibanding jarak Matahari dengan bintang terdekat, jarak
Matahari dengan planet-planet di dalam tata surya kita jauh lebih
dekat. Namun, pada kenyataannya jarak itu pun masih sangat

MARS
Planet yang paling
sering didatangi
dari bumi

K ASTEROID
MERKURIUS
BUMI Planet terkecil
Satu-satunya
planet yang
dapat ditinggali VENUS
Planet terpanas

BU
SA
Sumber :
Ÿ solarsystem.nasa.gov
Ÿ www.rawpixel.com

ATLAS Indonesia dan Dunia 8


9 BENDA-BENDA LANGIT

Anggota tata surya terdiri dari berbagai jenis. Matahari Neptunus


Sebuah bintang yang biasa disebut matahari Bulan
Pusat tata surya kita adalah bintang yang disebut
sebagai pusat tata surya, dikelilingi berbagai Jarak ke matahari : 4.500 juta km Objek di angkasa yang
Matahari. Matahari merupakan benda langit yang
benda langit seperti planet-planet, ribuan Diameter : 50.200 km beroperasi mengitari objek
paling besar pada sistem tata surya. Suhunya juga
asteroid dan komet, serta meteoroid yang Kala revolusi : 164,8 tahun lain yang lebih besar. Bulan
luar biasa di permukaannya saja sekitar 5.000 C.
jumlahnya tak terhingga. Semua benda langit Kala rotasi : 15 jam 48 menit adalah satelit alami yang
Semua benda pada suhu sebesar itu akan berubah
tersebut bergerak mengitari matahari dalam Suhu : -217° C mengitari bumi.
menjadi berwujud gas.
lintasan berbentuk elips atau lonjong, tidak
lingkaran sempurna. Bentuk elips ini menjamin
Diameter : 1.400.000 km
hukum kekekalan energi berlangsung dengan
Kala revolusi : ± 230 Juta Tahun
sem purna, sehingga tidak ada energi yang hilang
Kala rotasi : ± 27 hari
saat benda langit tersebut beredar mengitari
Suhu Permukaan : ± 5.000° C
matahari.
Suhu Inti : ± 15.000.000°C
Komet Asteroid
Planet Disebut juga bintang Merupakan sisa bagian
Planet merupakan benda langit yang secara berekor. Tersusun atas penciptaan planet yang
Merkurius batuan, kristal, es, dan gas. memutari matahari dalam
teratur bergerak mengitari matahari sebagai pusat
tata surya. Planet mengitari matahari dalam suatu Jarak ke matahari : 57,9 juta km Badannya terdiri atas inti, kumpulan yang disebut
litasan yang tetap dan teratur. Antara planet Diameter : 4.862 km koma, dan ekor. sabuk.
tersebut, lintasannya tidak saling berimpit. Kala revolusi : 88 hari
Masing-masing mempunyai lintasannya sendiri. Kala rotasi : 59 hari
Planet dalam tata surya terdiri dari: Suhu :167° C
1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi Venus Meteor
4. Mars Meteor adalah benda langit
Jarak ke matahari : 108 juta km
5. Jupiter yang tidak memiliki lintasan
Diameter : 12.190 km
6. Saturnus dan terkadang
Kala revolusi : 25 hari
7. Uranus menghantam benda langit
Kala rotasi : 243 hari
8. Neptunus lainnya.
Suhu : 480° C

Bumi Mars Jupiter


Jarak ke matahari : 150 juta km Jarak ke matahari : 228 juta km Jarak ke matahari : 779 juta km
Diameter : 12.725 km Diameter : 6.779 km Diameter : 139.820 km
Kala revolusi : 3651/4 hari Kala revolusi : 1,9 tahun Kala revolusi : 11,86 tahun
Kala rotasi : 23 jam 56 menit Kala rotasi : 24,6 jam Kala rotasi : 10 jam
Suhu : 15° C Suhu :- 46° C Suhu : -150° C

Saturnus Uranus
Jarak ke matahari : 1.430 juta km Jarak ke matahari : 2.880 juta km
Diameter : 120.200 km Diameter : 49.000 km
Kala revolusi : 29,5 tahun Kala revolusi : 84 tahun
Kala rotasi : 10 jam 14 menit Kala rotasi : 10 jam 49
Suhu :- 23° C menit
Suhu : -220° C
Sumber :
Ÿ solarsystem.nasa.gov
Ÿ www.nationalgeographic.com

ATLAS Indonesia dan Dunia 10


11

TEMATIK
DUNIA

ATLAS Indonesia dan Dunia 12


13 LEMPENG TEKTONIK DAN DINAMIKANYA
PROSES PERGESERAN BENUA
(CONTINENTAL DRIFT)

EQUATOR

PERM
225 Juta Tahun Lalu

L A U R A S I A

EQUATOR
TETHYS
SEA

GO
ND
WA
NA

TRIAS
200 Juta Tahun Lalu

EQUATOR

JURA
135 Juta Tahun Lalu

LITOSFER Inti Bumi menyimpan energi yang sangat besar. Energi ini menimbulkan panas yang
Lapisan bumi yang paling luar 0 - 200 km menyebabkan terjadinya arus magma yang disebut arus konveksi. Arus ini mempengaruhi
INTI DALAM (rigid). Litosfer terdiri dari dua lapisan.
Dengan kedalaman 5.100 -
MANTEL kerak bumi di atasnya sehingga kerak bumi turut bergerak secara horizontal searah dengan
Lapisan atas merupakan kerak bumi yang EQUATOR
6.370 km merupakan lapisan memiliki komposisi oksigen, silikon, arus tersebut. Karena arah arus konveksi berbeda-beda, maka arah kulit bumi yang turut
padat (solid) memiliki suhu aluminium, kalsium, besi, sodium, bergerakpun menjadi berbeda-beda. Hal ini membuat kulit bumi “terkoyak” menjadi
mencapai 5.000 °C, memiliki potasium, magnesium, dan lapisan pada
komposisi nikel dan besi.
beberapa “lempeng”. Tenaga yang ditimbulkan oleh arus konveksi yang mampu
bagian bawahnya memiliki komposisi
silikon, oksigen, besi, magnesium.
menggerakkan kerak bumi inilah yang disebut tenaga tektonik.

INTI LUAR Akibat tenaga tektonik ini kulit bumi terus bergerak secara horizontal rata-rata 7 cm /tahun
Dengan kedalaman
2900 - 5100 km ASTENOSFER dengan arah yang berbeda-beda. Meski pergeseran kulit bumi diperkirakan hanya sekitar KAPUR
merupakan lapisan Dengan kedalaman 200 - 350 km memiliki 7cm /tahun, namun proses yang telah terjadi selama ratusan juta bahkan milyaran tahun 65 Juta Tahun Lalu
cair (liquid) yang suhu sangat panas, bersifat plastis (soft telah mengakibatkan pergerakan kulit bumi mencapai ribuan bahkan puluhan ribu
memiliki suhu plastic) tersusun dari batuan yang
kilometer. Dalam pergerakkannya, kulit bumi mengalami perlipatan, patahan, retakan
mencapai 2.200 °C, meleleh akibat panas dengan kepadatan
memiliki komposisi yang rendah, memiliki komposisi silikon, bahkan pengangkatan yang terjadi bersamaan dengan proses erosi. AMERIKA
UTARA ASIA

nikel dan besi. oksigen, besi, magnesium.


Berdasarkan proses geodinamika tersebut dan ditunjang berbagai data lain yang telah AFRIKA
MESOSFER teruji, maka para ahli geologi berpendapat bahwa bentuk permukaan bumi mengalami EQUATOR
Dengan kedalaman 350 - 2.900 km
perubahan dari waktu ke waktu.
AMERIKA
MANTEL merupakan bagian terdalam dan paling
SELATAN

AUSTRALIA
tebal dari mantel. Bagian atas bersifat
plastis (sti˜ plastic) bagian bawah lebih
KERAK BUMI padat, memiliki komposisi silikon,
oksigen, besi, magnesium. Sumber : ANTARKTIKA

Ÿ Natural Earth, 2018


Ÿ American Geophysical Union, 2003
ATMOSFER Ÿ Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral SAAT INI

ATLAS Indonesia dan Dunia 14


15 DINAMIKA LITOSFER DAN SEJARAH KEHIDUPAN
Divergen
Kerak
Kerak Samudera
saling menjauh
Samudera Pergerakan lempeng bumi yang saling menjauhi
Zona k
Tektoni satu sama lain. Gerakan ini menyebabkan naiknya
Subduksi peng Lem
Lem pen
Pergerakan lempeng-lempeng mempunyai arah dan kecepatan Palung gT
ekt
on
magma dari pusat bumi yang akan membentuk
ik
yang berbeda-beda, sehingga lempeng-lempeng yang berdekatan Kerak Benua Kerak Samudera Kerak Samudera
Kerak Benua kerak samudera. Contohnya wilayah Samudera
Saling Bertabrakan Litosfer
akan bergerak “saling menjauh”, “saling bergesekan”, “saling Kerak Benua Atlantik antara Amerika Selatan dan Afrika
bertumbukan” dan “yang satu menunjam terhadap yang lainnya”.

Le
Astenosfer

m
pe
Apabila ada pergerakan lempeng yang saling menjauh maka akan

ng
Tek
terdapat bidang lemah yang sangat memungkinkan magma Pemekaran Samudera Atlantik

ton
ik
Konveksi Konveksi
menerobos ke atas sebagai gunungapi. Kondisi ini terjadi di tengah Mantel Mantel

Samudera Atlantik dan Samudera Pasi k, sehingga di tengah kedua Kerak Benua

samudera itu terdapat deretan gunung api bawah laut, deretan


gunung api bawah laut ini disebut jalur pemekaran samudera.
Konveksi
Mantel
Inti Luar
Inti
Konveksi
Mantel Skala Waktu Geologi
Dalam

Pemekaran
Samudera Gunungapi
Gunungapi
Rekahan
di Zona Subduksi MASA ZAMAN PERISTIWA
Lempeng Kerak 0
Lempeng Lempeng
Sesar Samudera Palung Benua Benua Perkembangan manusia (homo) dimulai
Samudera Kuarter

Kenozoikum
Transform Pada 10.000 Tahun yang Lalu
1,7

Tersier Masa perkembangan mamalia


Gunungapi 50
aktif Gunungapi
tidak aktif
Ÿ Puncak kejayaan - kepunahan Dinosaurus
100 Kapur Ÿ Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai
berkembang

Mesozoikum
Erupsi
Magma 150
Erupsi Ÿ Burung sejati pertama
Magma Jura
Ÿ Ragam Dinosaurus

200
Ÿ Mamalia pertama
Trias Ÿ Dinosaurus Pertama

Arus Konveksi Inti Luar Bumi (Logam Cair) 250


Ÿ Kepunahan massal pertama
Ÿ Kemunculan reptil mirip mamalia dan

Jutaan Tahun Yang Lalu


Perm
serangga modern
Transform 300
Masa perkembangan am bi dan
Pergerakan lempeng bumi yang saling bergesekan Karbon
tumbuhan hutan
satu sama lainnya secara menyamping di sepanjang
350
sesar transform (transform fault). Contoh gerakan ini
Litosf

Paleozoikum
er
adalah Patahan Semangko di Sumatera yang Ÿ Am bi pertama
Asten
osfer diakibatkan gesekan antara lempeng Indo-Australia Devon
Ÿ Ragam ikan berahang
dan Lempeng Eurasia 400

Ngarai Sianok (Sumatera Barat) Ÿ Peralihan kehidupan dari air ke darat


Silur
Ÿ Tumbuhan berpembuluh pertama
Kerak
Konvergen (Subduksi) Sumatera 450
Kerak Benua Ÿ Masa perkembangan hewan invertebrata
Subduksi yaitu pergerakan konvergen diantara Ordovisium
Samudera
Ÿ Kemunculan ikan tanpa rahang
kerak benua dan kerak samudera, dimana kerak Jawa
benua menujam ke bawah kerak samudera karena 500
perubahan dari batas lempeng divergen menjadi Zo
na Ÿ Ikan pertama
Sub
duk Kambrium
Litosfe konvergen. si Se
l a ta n Ÿ Kordata pertama
r J a wa

550
Masa perkembangan dari organisme bersel
Proterozoikum
tunggal menjadi bersel banyak
Konvergen (Obduksi) 2500
Kerak
Benua Obduksi yaitu pergerakan konvergen
diantara dua lempeng benua, dimana Arkeozoikum Masa pemunculan kehidupan paling primitif (purba)
lempeng satu akan menujam dan berada di
4600
bawah lempeng lainnya. Contohnya
Litosfer
pegunungan Himalaya di Asia.
Sumber :
Ÿ Encyclopedia Britanica
Astenosfer Ÿ Badan Geologi - Kementrian ESDM RI
Pegunungan Himalaya (Nepal)

ATLAS Indonesia dan Dunia 16


17 IKLIM DUNIA MENURUT KOPPEN - GEIGER

Sumber :
Ÿ Natural Earth, 2018
Ÿ Beck, et al: Present and future Köppen-Geiger climate classi cation
maps at 1-km resolution, Nature Scienti c Data, 2018

BWh, Iklim Gurun Panas Dfd, Iklim Benua Tanpa Musim Kering dan Musim Dingin Sangat Dingin
Dasar klasi kasi Koppen - Geiger adalah rata-rata curah hujan dan Koppen - Geiger membagi bumi dalam 5
Danau BWk, Iklim Gurun Dingin Dsa, Iklim Benua Musim Panas Kering dan Terik
temperatur bulanan maupun tahunan. Tanaman asli dilihat sebagai kelompok iklim, yaitu :
Garis Pantai Cfa, Iklim Subtropis Tanpa Musim Kering dan Musim Panas Terik Dsb, Iklim Benua Musim Panas Kering dan Hangat
kenampakan yang terbaik dari keadaan iklim sesungguhnya, sehingga 1. Iklim Hujan Tropis (Tropical Rainy Climates)
Garis Geogra Cfb, Iklim Subtropis Tanpa Musim Kering dan Musim Panas Hangat Dsc, Iklim Benua Musim Panas Kering dan Dingin
batas iklim ditentukan dengan batas hidup tanaman. Koppen - Geiger 2. Iklim Kering (Dry Climate)
Garis Benua
mengenalkan bahwa daya guna hujan terhadap perkembangan dan 3. Iklim sedang (Humid Mesothermal Climate) Cfc, Iklim Subtropis Tanpa Musim Kering dan Musim Panas Kering Dsd, Iklim Benua Musim Panas Kering dan Musim Dingin Sangat Dingin
pertumbuhan tanaman tidak tergantung pada jumlah hujan saja, tapi 4. Iklim dingin (Humid Microthermal Climate) Csa, Iklim Subtropis Musim Panas Kering dan Terik Dwa, Iklim Benua Musim Dingin Kering dan Musim Panas Terik
juga tergantung pada intensitas evaporasi yang menyebabkan 5. Iklim kutub (Polar) Iklim Dunia Csb, Iklim Subtropis Musim Panas Kering dan Hangat Dwb, Iklim Benua Musim Dingin Kering dan Musim Panas Hangat
hilangnya air yang cukup besar, baik dari tanah maupun dari tanaman. Af, Iklim Hutan Hujan Tropis Cwa, Iklim Subtropis Musim Dingin Kering dan Musim Panas Terik Dwc, Iklim Benua Musim Dingin Kering dan Musim Panas Dingin
Hubungan intensitas evaporasi dan daya guna hujan ditunjukkan Am, Iklim Muson Tropis Cwb, Iklim Subtropis Musim Dingin Kering dan Musim Panas Hangat Dwd, Iklim Benua Musim Dingin Kering dan Sangat Dingin
dengan hubungan antara hujan dan temperatur. Aw, Iklim Sabana Tropis Dfa, Iklim Benua Tanpa Musim Kering dan Musim Panas Terik EF, Iklim Kutub Salju Abadi
BSh, Iklim Stepa Panas Dfb, Iklim Benua Tanpa Musim Kering dan Musim Panas Hangat ET, Iklim Kutub Tundra
BSk, Iklim Stepa Dingin Dfc, Iklim Benua Tanpa Musim Kering dan Musim Panas Dingin

ATLAS Indonesia dan Dunia 18


19 DINAMIKA ATMOSFER DAN KEHIDUPAN
Lapisan-lapisan Atmosfer
Pada saat bumi berevolusi, sinar matahari jatuh pada permukaan Desember belahan bumi utara mengalami musim gugur, sedangkan
Bumi dengan sudut yang bervariasi untuk daerah yang berbeda di belahan bumi selatan mengalami musim semi.
Batas atas dari atmosfer bumi yang masih memiliki gas >2000 °C
permukaan bumi, karena sumbu rotasi bumi condong membentuk EKSOSFER meskipun sangat tipis. Satelit
sudut 23,5 derajat terhadap bidang edar. Implikasi dari hal ini adalah Pada 21-22 Desember, posisi di belahan bumi selatan berhadapan 700 km
bahwa untuk separuh waktu dalam 1 tahun paparan sinar matahari langsung dengan matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak Pesawat
banyak dinikmati oleh orang-orang di belahan bumi bagian utara, sinar matahari daripada belahan bumi utara. Hal ini menyebabkan Luar Angkasa
TERMOSFER Lapisan terjadinya Aurora dan jalur peredaran satelit 1500 °C
dan separuh waktu memanaskan wilayah selatan bumi. dari 22 Desember hingga 21 Maret belahan bumi selatan mengalami
musim panas, sedangkan belahan bumi utara mengalami musim (Penginderaan Jauh dan Komunikasi).
Pada 21-22 Juni, posisi belahan utara bumi berhadapan langsung dingin. Aurora
dengan matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar 80 km
matahari daripada belahan bumi selatan. Hal ini menyebabkan dari Pada 21-22 Maret, daerah di ekuator kembali berhadapan langsung 70 km -85 °C
22 Juni hingga 22 September belahan bumi utara mengalami musim dengan matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar MESOSFER Meteor yang memasuki bumi terbakar di lapisan ini. Meteor
60 km
panas, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim dingin. matahari. Hal ini menyebabkan dari 22 Maret hingga 21 Juni belahan 50 km
bumi utara mengalami musim semi, sedangkan belahan bumi selatan 0 °C Pesawat
40 km
Pada 22-23 September, daerah di ekuator berhadapan langsung mengalami musim gugur. Lapisan yang menyerap dan memantulkan radiasi Terbang Radio
dengan matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar 30 km STRATOSFER matahari. Dikenal juga sebagai lapisan ozon. Sonde
matahari. Hal ini menyebabkan dari 23 September hingga 21 20 km
-60 °C
10 km
TROPOSFER Lapisan atmosfer dengan kadar uap air dan gas paling Awan
Puncak
Everest
banyak. Hampir semua cuaca terjadi di sini. 15 °C *
2-5 Januari Lapisan Temperatur Transportasi dan Fenomena Alam
Titik Terdekat *Suhu rata-rata permukaan bumi
23 September Bumi Terhadap
Matahari Sumber: University Corporation for Atmospheric Research (UCAR), 2015National Aeronautics and Space Administration (NASA), 2017
Bagian Utara Musim Gugur (Perihelion)
Bagian Selatan Musim Semi

Siklus Hidrologi
mi K m
Bu uta
rbi t 47J
O ±1 Awan yang terbentuk
dari proses Evaporasi
dan Evapotranspirasi

Sleet Presipitasi Adveksi


21 Desember 21 Juni Hujan es
Matahari dan salju
Titik-titik air turun Pergerakan awan
menjadi hujan akibat arus angin
di daratan atau perbedaan
Bagian Utara tekanan udara
Musim Dingin Kondensasi
Bagian Utara Musim Panas
Bagian Selatan Bagian Selatan Musim Dingin Presipitasi Perubahan uap air
Musim Panas menjadi titik-titik air
a Km Evapotranspirasi
Titik-titik air membentuk awan
Jut turun menjadi hujan
52,1 di laut
±1 Penguapan Air
dari perairan dan
makhluk hidup Evaporasi
Penguapan air laut
akibat panas
2-5 Juli matahari
Titik Terjauh Run Off
Bumi Terhadap
21 Maret Aliran air
Matahari Bagian Utara Musim Semi permukaan
(Aphelion) Bagian Selatan Musim Gugur In ltrasi
Sumber :
Air Hujan yang meresap Ÿ University of Illinois Urbana-Champaign, 2010
ke dalam tanah Ÿ Encyclopaedia Britannica, 2010
Air Laut Ÿ Disco Learning Media, 2016
21 Juni 21 Desember Aliran air Ÿ Texas A&M University, 2018
bawah tanah Ÿ National Geographic, 2019

Matahari tidak
pernah terbit Siklus Hidrologi dapat dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan sungai menuju ke lautan dan sebagian lagi mengalami in ltrasi
U U ketika di Kutub banyaknya proses yang berlangsung. ke dalam tanah yang kemudian mengalir kembali ke lautan
23,5° 23,5° terjadi Musim Dingin
1. Siklus Pendek sebagai air tanah.
Siklus ini terjadi ketika lautan mengalami evaporasi, kemudian
terkondensasi hingga membentuk awan hujan dan mengalami 3. Siklus Panjang
Matahari presipitasi saat awan masih berada di atas lautan. Siklus ini hampir mirip dengan siklus sedang. Perbedaannya
terletak pada proses kondensasi. Awan yang terbentuk
2. Siklus Sedang mengandung kristal-kristal es dan turun sebagai hujan es dan
Siklus hidrologi ini berlangsung dengan proses yang sedikit lebih salju (sleet) ke permukaan tanah. Lapisan es dan salju di daratan
panjang dibanding siklus pendek. Awan yang terbentuk pada siklus perlu mencair terlebih dahulu baru kemudian menjadi run off dan
S S sedang berasal dari gabungan evaporasi lautan dengan atau mengalami in ltrasi dan menjadi air tanah sebagaimana
Musim Dingin di bagian Selatan Musim Panas di bagian Selatan evapotranspirasi daratan. Awan dari lautan mengalami adveksi ke pada siklus sedang. keduanya akan kembali mengalir ke lautan
Waktu siang lebih sedikit dibanding malam Waktu siang lebih banyak dibanding malam daratan dan menurunkan hujan ke daratan. Air hujan ini sebagian dan memulai kembali siklus hidrologi.
menjadi run off di daratan yang kemudian tergabung ke dalam aliran
ATLAS Indonesia dan Dunia 20
21 PETA DUNIA (FISIK)
Ketinggian (m)

4500 - 6000 Gunungapi


3000 - 4500 Gunung
2500 - 3000
Gunung tertinggi di tiap benua
2000 - 2500
Air Terjun tertinggi di tiap benua
1500 - 2000
1000 - 1500 Gurun terluas di tiap benua
500 - 1000
Danau
250 - 500
100 - 250 Sungai
50 - 100 Garis Pantai
25 - 50
Garis Geogra
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000

Kedalaman (m)

GURUN SAHARA
Gurun Terluas di Afrika
9.100.000 km

SUNGAI NIL
Sungai Terpanjang di Afrika
Burundi-Mesir, 6.671 km

GUNUNG EVEREST
Titik Tertinggi di Asia
Nepal/Tibet 8.848 mdpl

Sungai-sungai Terpanjang di Dunia Danau-danau Terluas di Dunia


ka)

Ÿ Sungai Nil (Afrika Timur) : 6.650 km Ÿ Danau laut Kaspia (Azerbaijan, Rusia, Kazakhstan, Turkmenistan, Iran) : 394.299 km
rkti
)
ktik

Ÿ Sungai Amazon (Amerika Selatan) : 6.437 km Ÿ Danau Superior (Amerika Serikat dan Kanada) : 82.414 km
elatan (Anta
Kutub Utara (Ar

Ÿ Sungai Yangtze (Cina) : 6.418 km Ÿ Danau Victoria (Tanzania dan Uganda) : 69.485 km
Ÿ Sungai Mississippi (Amerika Utara) : 6.275 km Ÿ Danau Huron (Amerika Serikat dan Kanada) : 59.596 km AIR TERJUN ANGEL
Air Terjun Tertinggi di Amerika
bS

Selatan dan Karibia


Air Terjun Tertinggi di Dunia Ÿ Luas Daratan : 148.940.000 km Ÿ Benua Terluas : Asia 44.579.000 km Venezuela (979 m)
Kutu

Ÿ Air Terjun Angel (Venezuela) : 979 m Ÿ Luas Lautan : 361.132.000 km Ÿ Benua Terkecil : Australia 8.111.842 km
Ÿ Air Terjun Tugela (Afrika Selatan) : 948 m Ÿ Titik Tertinggi : Puncak Everest 8.848 mdpl Ÿ Pulau Terbesar : Greenland 2.166.000 km Sumber :
Ÿ General Bathymetric Chart of The Ocean
Ÿ Air Terjun Vinnufossen (Norwegia) : 860 m Ÿ Titik Terdalam : Palung Mariana -10.911 m Ÿ Kepulauan Terbesar : Indonesia Ÿ Shuttle Radar Topography Mission
Ÿ www.naturalearthdata.com
Ÿ Air Terjun James Bruce (Amerika Serikat) : 840 m Ÿ Keliling Bumi : 40.075,017 km (Khatulistiwa) Ÿ Radius Kutub : 6.356,8 km

ATLAS Indonesia dan Dunia 22


23 PETA DUNIA (GEOPOLITIK)
GMB Gambia NZL Selandia Baru
GNB Guinea-bissau OMN Oman
GNQ Guinea-equator PAK Pakistan
GRC Yunani PAN Panama
GRL Greenland PER Peru
GTM Guatemala PHL Filipina
GUM Guam PLW Palau
GUY Guyana PNG Papua Nugini
HKG Hongkong POL Polandia
HND Honduras PRI Puerto Riko
HRV Kroasia PRK Korea Utara
HTI Haiti PRT Portugal
HUN Hungaria PRY Paraguay
IDN Indonesia PSE Palestina
IMN Pulau Man PYF Polinesia Perancis
IND India QAT Qatar
IRL Irlandia REU Reunion
IRN Iran ROU Rumania
IRQ Iraq RUS Russia
ISL Islandia RWA Rwanda
ISR Israel SAU Arab Saudi
ITA Italia SDN Sudan
JAM Jamaika SEN Senegal
JOR Yordania SGP Singapura
JPN Jepang SLB Kep. Solomon
KAZ Kazakhstan SLE Sierra Leone
KEN Kenya SLV El Salvador
KGZ Kirgizstan SOM Somalia
KHM Kamboja SPM St.pierre & Miquelon
KIR Kiribati SRB Serbia
KOR Korea Selatan SSD Sudan Selatan
KWT Kuwait SUR Suriname
LAO Laos SVK Slowakia
LBN Libanon SVN Slovenia
LBR Liberia SWE Swedia
LBY Libya SWZ Swaziland
LCA Saint Lucia SYR Suriah
LKA Srilanka TCA Kep. Turks
LSO Lesotho TCD Chad
LTU Lituania TGO Togo
LUX Luxemburg THA Thailand
LVA Latvia TJK Tajikistan
MAR Mauritania TKM Turkmenistan
MDA Moldova TLS Timor Leste
MDG Madagaskar TON Tonga
MDV Maladewa TTO Trinidad Tobago
MEX Meksiko TUN Tunisia
MKD Makedonia TUR Turki
MLI Mali TUV Tuvalu
MMR Myanmar TWN Taiwan
MNE Montenegro TZA Tanzania
MNG Mongolia UGA Uganda
MNP Mariana Utara UKR Ukraina
MOZ Mozambik URY Uruguay
MRT Maroko USA Amerika Serikat
MWI Malawi UZB Uzbekistan
MYS Malaysia VEN Venezuela
NAM Namibia VNM Vietnam
NCL Kaledonia Baru VUT Vanuatu
NER Niger WSM Samoa
Danau AFG Afganistan AUS Australia BHR Bahrain BRN Brunei Darussalam CMR Kamerun CYM Kep. Cayman ECU Ekuador FJI Fiji NGA Nigeria ZAF Afrika Selatan
Ÿ Jumlah Penduduk Dunia : 7,53 Milyar Jiwa
Garis Pantai AGO Angola AUT Austria BHS Bahama BTN Bhutan COD Rep.demokratik Kongo CYP Siprus EGY Mesir FLK Kep. Falkland NIC Nikaragua ZMB Zambia
Ÿ Penduduk Terbesar : Cina (1,4 Milyar Jiwa)
Garis Geogra ALB Albania AZE Azerbaijan BIH Bosnia Herzegovina BWA Botswana COG Kongo CZE Rep. Ceko ENG Inggris FRA Perancis NLD Belanda ZWE Zimbabwe
Ÿ Negara Terpadat : Macau (21.055 Jiwa/km )
AND Andorra BDI Burundi BLR Belarus CAF Afrika Tengah COL Kolombia DEU Jerman ERI Eritrea FRO Kep. Faroe NOR Norwegia XKX Kosovo
Ÿ Negara Terluas : Rusia (17,1.000 Km ) ARE Uni Emirat Arab BEL Belgia BLZ Belize CAN Kanada COM Komoro DJI Djibouti ESH Sahara Barat FSM Mikronesia NPL Nepal
Ÿ Negara Terkecil : Vatikan (0,44 km ) ARG Argentina BEN Benin BMU Bermuda CHE Swiss CPV Tanjung Verde DMA Dominika ESP Spanyol GAB Gabon
Ÿ Negara dengan garis pantai terpanjang : Kanada (243.792 km ARM Armenia BFA Burkina Faso BOL Bolivia CHL Chili CRI Kosta Rika DNK Denmark EST Estonia GEO Georgia Sumber :
Ÿ Data statistik dunia ; World Nations Population Fund (UNPA)
ATA Antarktika BGD Bangladesh BRA Brasil CHN Tiongkok CUB Kuba DOM Rep. Dominika ETH Ethiopia GHA Ghana Ÿ world bank /https://data.worldbank.org/
ATG Antigua & Barbados BGR Bulgaria BRB Barbados CIV Pantai Gading CUW Curacao DZA Aljazair FIN Finlandia GIN Guinea

ATLAS Indonesia dan Dunia 24


25 PEMBAGIAN ZONA WAKTU DUNIA

Pada tahun 1884, di Washington DC, sebuah konferensi yang dihadiri Internasional Berat dan Ukuran (BIPM) di Perancis. Hingga saat ini Negara dengan zona waktu Perbedaan Waktu Beberapa Kota Dunia
oleh 27 negara, menetapkan pembagian zona waktu dunia. Hasil dari pembagian waktu di dunia dibagi menjadi 41 zona waktu. terbanyak
konferensi tersebut adalah menentukan sistem yang diadopsi dari metode Sabtu Sabtu Minggu Minggu Minggu
Ÿ Prancis : 12 Zona Waktu
standarisasi waktu usulan Sir Sanford Fleming dan menentukan lokasi titik Kehidupan dan kegiatan masyarakat bergantung pada perbedaan Ÿ Amerika Serikat : 11 Zona Waktu
pangkal 0 derajat bujur atau yang dikenal Prime Meridian. Pada saat itu, negara-
negara anggota konferensi menyepakati Nol derajat bujur berada pada kota
waktu ini. Zona waktu berperan besar dalam penentuan kalender
secara global, yang kemudian disesuaikan lagi dengan keperluan
Ÿ
Ÿ
Rusia
Antartika
: 11 Zona Waktu
: 10 Zona Waktu
1 6 : 01 1 9 : 01 0 0 : 01 07 : 01 10 : 01
Greenwich, Inggris dan membagi zona waktu menjadi 24 zona waktu relatif penanggalan di setiap wilayah yang memiliki perbedaan untuk hari- Ÿ Britania Raya : 9 Zona Waktu
terhadap Prime Meridian. Pembagian waktu di dunia saat itu dibuat relatif hari libur nasionalnya. LOS ANGELES NEW YORK LONDON JAKARTA SYDNEY
Ÿ Australia : 8 Zona Waktu
terhadap pengukuran astronomi di Royal Observatory di Greenwich. Standar Ÿ Kanada : 6 Zona Waktu -8 GMT -5 GMT 0 GMT +7 GMT +10 GMT
waktu di dunia tersebut dikenal dengan istilah Greenwich Mean Time (GMT). Penetapan zona waktu di setiap negara ditetapkan berdasarkan Ÿ Denmark : 5 Zona Waktu
kepentingannya. Seperti Singapura yang secara geogra s memiliki Ÿ Selandia Baru : 5 Zona Waktu
Pembagian waktu di dunia mengalami perkembangan pada tahun 1972, ketika kesamaan waktu dengan Indonesia bagian barat (GMT+7), namun Ÿ Brazil : 4 Zona Waktu
banyak negara beroperasi pada variasi dari 24 zona waktu awal yang disarankan menggunakan zona waktu yang sama dengan Indonesia bagian tengah
oleh Sir Sanford Fleming. Pembagian waktu di dunia saat ini diukur relatif (GMT+8). Hal ini disebabkan karena Singapura menyesuaikan zona
berdasarkan standarisasi Universal Time Coordinated (UTC) di Prime Meridian dan waktu dengan Hongkong yang juga GMT+8 demi keseragaman waktu Sumber :
menjadi acuan hukum standar waktu di seluruh dunia. Sistem UTC di dunia perekonomiannya. Cina yang begitu luas sehingga seharusnya memiliki Ÿ Natural Earth, 2018
Ÿ International Mapping Associates, Inc., 2018
didasarkan pada enam jam atom primer yang dikoordinasikan oleh Biro lebih dari 4 zona waktu malah lebih memilih 1 zona waktu saja.

ATLAS Indonesia dan Dunia 26


27 ARUS LAUT DUNIA

Arus air laut dunia terbentuk oleh arus konveksi akibat Terjadinya arus di lautan itu disebabkan karena 2 faktor utama, yakni : Pergerakan arus laut ini yang menyebabkan terjadinya Arus Dingin
perbedaan suhu air di permukaan laut, dan suhu air di dasar laut 1. Faktor internal, ialah seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan distribusi panas di lautan, yang berakibat
yang dikontrol oleh posisi lintang. Air Laut di kutub (utara) mendatar serta juga gesekan lapisan air. terdistribusinya nutrisi laut seperti persebaran Arus Hangat
cenderung lebih dingin, sehingga memiliki massa jenis yang lebih 2. Faktor eksternal, ialah seperti gaya tarik matahari serta juga bulan yang plankton dan koloni ikan, pertumbuhan batu karang, Batas Benua
berat, dia pun cenderung bergerak ke dasar laut (downwelling). dipengaruhi oleh tahanan dasar laut serta juga gaya coriolis, gaya dan komposisi k imia laut lainnya. Kehadiran
Migrasi Ik
Sedangkan, air laut di sekitar khatulistiwa cenderung lebih hangat, sehingga gravitasi, gaya tektonik, perbedaan tekanan udara, serta juga angin. mikronutrisi, komposisi kimia air laut, dan plankton an Pari d
Sumber : dari bara i Samude
air dari bawah permukaan bergerak ke arah lintang yang lebih tinggi (dingin), sangat penting dalam keberlangsungan rantai Ÿ Natural Earth, 2018 t Florida ra Atlan
ke Meksi tik
dan air pada dasar laut di khatulistiwa bergerak ke atas (upwelling). makanan di laut. Ÿ ESRI, 2015 ko

ATLAS Indonesia dan Dunia 28


29 FLORA FAUNA DUNIA

Oak Eropa
Quercus robur
Beruang Kutub
Ursus maritimus
Rumput Antarktika
Kurma Antarctic hair grass
Phoenix dactylifera Alder Abu-abu
Gazelle Mongolia Beruang Grizzly Alnus incana
Procapra gutturosa Ursus arctos

Rusa Totol Hokkaido


Cervus nippon
PInus Batu yesoensis
Pinus pinea

Pinus Bahama
Pinus caribaea
Pelikan Coklat var. bahamensis
Melati Batu Redwood Pelecanus
Androsace Sequoiadendron occidentalis
sarmentosa giganteum

Baobab Anggrek
Adansonia digitata
Epidendrum
calanthum
Orangutan Borneo
Pongo pygmaeus Rumput Pampas
Cortaderia Srigala Meksiko
Bakau Merah selloana
Canis lupus
Rhizophora mangle baileyi

Rumput Jaragua Akasia India Pohon


Albizia amara Kapur Barus
Hyparrhenia rufa
Dryobalanops
aromatica

Komodo
Varanus
komodoensis
Rhea Darwin
Kanguru Rhea pennata
Gorilla Macropus giganteus
Gorilla gorilla

Dingo
Canis lupus dingo

Koala Lingsang Brazil


Phascolarctos
cinereus Pteronura brasiliensis
Lemur Ekor Cincin Possum Ekor Cincin
Lemur catta Pseudocheirus
Singa occidentalis
Panthera leo

Penguin Emperor
Aptenodytes
forsteri

Danau Hutan Bakau Hutan Hujan Tropis dan Subtropis Hutan dan Semak Mediterrania Padang Rumput, Sabana dan Semak Iklim Sedang

Tundra Hutan Campuran Iklim Sedang Hutan Konifer Iklim Sedang Padang Rumput dan Sabana Tergenang Padang Rumput, Sabana dan Semak Tropis dan Subtropis

Sumber :
Gurun Hutan Gugur Tropis dan Subtropis Hutan Konifer Tropis dan Subtropis Padang Rumput dan Semak Dataran Tinggi Taiga Ÿ Natural Earth, 2018
Ÿ World Wildlife Fund, 2012

ATLAS Indonesia dan Dunia 30


31

AN
PERKEMBANHG
WILAYA
E G AR A K ES ATUAN
N ONESIA
REPUBLIK IND

KALDER
A
JAWA TTENGGER
IMUR

ATLAS Indonesia dan Dunia 32


33

Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya Abad ke- 9 M

CANDI
M
Temuan UAROJAMBI
Sriwijay Candi dari ma
a di Kab sa
. Muaro kerajaan
Jambi, Ja
mbi

BUKIT (682M)
PRASASTI KEDUKANang perjalanan
Prasasti ini bercerita tent ilan Dapunta Hyang
TU
AGA BA alembang.
rhas STI TEL n di
kemenangan dan kebe 20.000
ngi PRASA an di sekitar P Batu tersimpa
Sri Jayanasa yang diiri dan 13.200 pada jalur darat. k
Ditemu prasasti Telaga mbang,
mel alui jalur laut i le
tent ara
Bukti menjadi koleksi Saat in Sriwijaya, Pa
Saat ini prasasti Kedukan ng, Sumatera Selatan.
Museum Sriwijaya, Pale
mba Museum Selatan.
Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan di Indonesia yang wilayah tersebut. Bahkan, bukti-bukti eksistensi Kerajaan Sumate
ra
menguasai selat malaka pada masa lampau. Adalah Prof. George Mahsyur ini ditemukan di Bangka, Ligor (Malaysia), dan Nalanda
yang pertama kali menemukan catatan sejarah tentang kerajaan (India).
Sriwijaya yang kemudian dijadikan sebagai tonggak awal Pusat Kerajaan Wilayah Kekuasaan
penelitian tentang kerajaan ini. Sriwijaya juga pernah disebut- Jangkauan Kemahsyuran Kerajaan Sriwijaya yang Situs Penting Wilayah Kekuasaan Laut
sebut sebagai bentuk negara nasional yang pernah ada di m e m b e nt a n g d a r i S u m ate ra , J awa Te n g a h , h i n g g a Garis Pantai Wilayah di Luar Kekuasaan
nusantara. Semenanjung Malaya ini bisa dicapai karrna berbagai hal.
Ekspedisi Diplomasi/Perdagangan
CANDI
M Panah merah menunjukkan rangkaian ekspedisi yang
Temuan UARATAKU Kerajaan Sriwijaya diperkiran berdiri pada abad ke-7 di Sumatera dilancarkan Sriwijaya melalui cara diplomasi. Panah merah Pertempuran/Invasi Angkatan Perang
S
Sriwijay Candi dari ma Sumber :
a di Kab sa Selatan. Bukti-bukti terkait Kerajaan yang berkembang hingga putus-putus menunjukkan rangkaian pertempuran militer, dan
. Kamp kerajaan Danau Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
ar, Riau
abad ke-14 ini berasal dari beberapa prasasti yang ditemukan di serbuan angkatan lautnya. Ÿ Sejarah Nasional Indonesia Jilid II: Zaman Kuno, Edisi
Pemutakhiran, Balai Pustaka 2009
Ÿ Atlas Nasional Vol III, BIG 2008 34

ATLAS Indonesia dan Dunia 34


35
Wilayah Kekuasaan Kerajaan Majapahit Abad ke-14 M

KUS jaan
CANDI TI di dari masa kera Jawa Timur
an ,
Temuan C di Kab. Mojokerto
Majapahit

PAHIT ada
AN MAJA it p
A M A S A KERAJA rajaan Majapah
SIS s ke
situs Situ Trowulan
Temuan - XV M di daerah
r.
Abad XIII kerto, Jawa Timu
Kab. Mojo
CANDI
TemuanPANATARAN
di Kab. Candi dari m
Blitar, Ja asa
wa Tim kerajaan Ma
ur japahit

it
U ajapah
G RAT jaan M
UR A BAJAN ri masa kera r
GAP n Candi da imu
Jawa T
Temua Mojokerto,
.
di Kab
Pusat Kerajaan
Kerajaan Majapahit berpusat di Jawa Timur. Berdiri sekitar tahun Malayu, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan
Kota Kuno Era Majapahit
1293 hingga 1500M. Majapahit merupakan kerajaan Hindu- Papua. Sekitar 98 kerajaan pada saat itu ada di genggaman
Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap Majapahit. Keberhasilan Hayam Wuruk tak lepas dari Malaya (Malaysia dan Singapura), Sumatera, Jawa, Garis Pantai
sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut pengaruh Gajah Mada. Menurut Negarakertagama, dia Kalimantan, Sulawesi, Sunda kecil, Bali, Maluku, SURYA MAJAPA Danau
HIT
kitab Negarakertagama, kekuasaannya terbentang dari Jawa, adalah panglima tertinggi, mahapatih, sekaligus tangan Papua, hingga wilayah Darwin (Australia). Lambang yang
ke
reruntuhan bang rap ditemukan pada Ranah Inti Majapahit
Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia kanan Hayam Wuruk. Majapahit unan masa keraj
aan
timur. Sepeninggal Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Negeri Bawahan Majapahit
Dalam pelantikan sebagai maha patih, Gajah Mada Mada, Majapahit mulai meredup. Sebelum
Wilayah Kerajaan Lain
Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan pada abad 14 mengucapkan janji politik yang dikenal sebagai Sumpah menjadi semakin lemah akibat menguatnya Sumber :
saat dipimpin Hayam Wuruk yang berkuasa sejak 1350 sampai Palapa. Janji politik yang benar-benar diwujudkannya kekuatan Islam Demak, pertentangan di tengah Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017 Jangkauan Ekspedisi Majapahit
Ÿ Sejarah Nasional Indonesia Jilid II: Zaman Kuno, Edisi Pemutakhiran, Balai Pustaka 2009
1389. Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk, wilayah untuk menyatukan Nusantara, yaitu kawasan yang lebih keluarga kerajaan telah lebih dulu membuat Ÿ Atlas Nasional Vol III, BIG 2008
Kawasan Laut Majapahit
kekuasaan Majapahit meliputi Jawa, Sumatera, Semenanjung besar dari Indonesia tapi meliputi seluruh semenanjung Majapahit goyah. Ÿ Sri Wintala Achmad, Sejarah Runtuhnya Sriwijaya dan Majapahit, Arasaka (2018) 36

ATLAS Indonesia dan Dunia 36


37 SEJARAH PERKEMBANGAN WILAYAH NKRI


KAN
BERDASAR
LE ZEE
TERRITORIA GEN
Wilayah Negara Republik Indonesia ketika Dalam ketentuan Territoriale Zee en Marietieme telu-teluk, ceruk-ceruk laut, muara-muara sungai dan Batas Negara
IEME KRIN merdeka meliputi wilayah bekas Hindia Kringen Ordonantie (TZMKO) tahun 1939 ini terusan.
EN MARIT
Garis Pantai
Belanda berdasark an ketentuan dalam memuat 4 kelompok mengenai perairan 3. De Nederlandsch-Indische Binnen Landsche wateren yaitu
(TZMKO)
ORDONATIE “ Territoriale Zee en Maritieme Kringen Indonesia. semua perairan yang terletak pada sisi darat laut territorial Danau
39 Ordonatie” tahun 1939, tentang batas wilayah 1. De Nederlandsch Indischeterritoriale zee (Laut
TAHUN 19 laut territorial Indonesia, yaitu hanya sejauh 3 Teritorial Indonesia).
Indonesia termasuk sungai-sungai, terusan-terusan dan
danau-danau, dan rawa-rawa Indoneasia.
Wilayah Perairan Indonesia

“ mil dari garis pantai ketika surut terendah, 2. Het Nederlandsch-indische Zeege bied, yaitu 4. De Nederlandsch-Indische Wateren, yaitu laut territorial
dengan asas pulau demi pulau secara terpisah- Perairan Teritorial Hindia Belanda, termasuk termasuk perairan pedalaman Indonesia. Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
pisah. Akibatnya wilayah perairan diantara bagian laut territorial yang terletak pada Ÿ NKRI dari Masa ke Masa (Sains Press Sarana Komunikasi Utama 2013)
pulau-pulau menjadi perairan bebas. bagian sisi darat laut pantai, daerah liar dari

ATLAS Indonesia dan Dunia 38


39 SEJARAH PERKEMBANGAN WILAYAH NKRI

SETELAH
DA
SI DJOEAN
DEKLARA
GA
1957 HING S
SI LANDA
DEKLARA
1969
KONTINEN

Batas Negara
Deklarasi Djoeanda dicanangkan pada tanggal 13 Desember Isi dari Deklarasi Djoeanda menyatakan: Ÿ Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan
Garis Pantai
1957 untuk mewujudkan bentuk wilayah NKRI yang utuh dan 1. Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang Republik Indonesia yang utuh dan bulat
bulat. Deklarasi tersebut menegaskan laut teritorial diukur mempunyai corak tersendiri. Ÿ Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai Danau
sejauh 12 mil dari garis pangkal kepulauan yang 2. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah dengan asas negara Kepulauan Wilayah Perairan Indonesia
menghubungkan titik-titik dari pulau terluar milik Indonesia. merupakan satu kesatuan. Ÿ Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang
Sehingga menghasilkan satu kesatuan wilayah yang utuh dan 3. Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah lebih menjamin keamanan dan keselamatan NKRI. *) Di bawah kontrol Belanda
bulat atas tanah dan air. belah keutuhan wilayah Indonesia dari deklarasi tersebut
Ir. H. Rad Sumber:
mengandung suatu tujuan: en Djoea Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Pencetus nda Karta
D
Indonesia eklrasi Djuanda widjaja Ÿ NKRI dari Masa ke Masa (Sains Press Sarana Komunikasi Utama 2013)
periode 19 Perd
57 - 1959 ana Menteri

ATLAS Indonesia dan Dunia 40


41 SEJARAH PERKEMBANGAN WILAYAH NKRI

SETELAH DEKLA
RASI
LANDAS KONTINEN
1969 HINGGA
PENUTUPAN KANT
UNG
NATUNA 1998

Deklarasi tentang landas kontinen Negara Republik Indonesia perundang-undangan nasional, 12 diantaranya memberikan 5 tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Batas Negara Garis Pantai
merupakan konsep politik yang berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi mandat kepada Ketua Bakosurtanal untuk menetapkan batas- Indonesia. Menyadari akan pentingnya perairan Batas Provinsi Danau
ini dipandang pula sebagai upaya untuk mengesahkan Wawasan batas pastinya di lapangan secara bersama-sama dengan Natuna bagi pertahanan-keamanan negara dan
Nusantara. Atas dasar kebijakan landas kontinen tersebut dan konsepsi lembaga atau orang yang diberi otoritas oleh negara tetangga. aturan UNCLOS memberikan bahwa penarikan garis Wilayah Perairan Indonesia
Wawasan Nusantara, maka sejak tahun 1969 Indonesia secara intensif Pada tanggal pada 21 Maret 1980 pemerintah mengeluarkan pangkal lurus diperbolehkan sampai 100 mil laut, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
melakukan perundingan batas-batas landas kontinen dan batas-batas pengumuman tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEE), maka pada tahun 1998 Indonesia melakukan
laut teritorialnya dengan negara tetangga, yaitu dengan Malaysia, yang menyatakan bahwa ZEE adalah selebar 200 mil yang penutupan kantong Natuna dengan Peraturan
Thailand, India, Australia, Papua Nugini, dan Singapura. Hasil-hasil dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Ketentuan ini Pemerintah No. 67 tahun 1998. Delegasi Sumber:
In
Sidang PB donesia Dalam Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
perundingan tersebut kemudian disahkan dengan 17 peraturan tiga tahun kemudian dikukuhkan dengan Undang-undang No. B Tahun19
78 Ÿ NKRI dari Masa ke Masa (Sains Press Sarana Komunikasi Utama 2013)

ATLAS Indonesia dan Dunia 42


43 SEJARAH PERKEMBANGAN WILAYAH NKRI

1998
SETELAH
EBELUM
HINGGA S
SIDANG
010
UNCLOS 2

Setelah Indonesia melakukan Penutupan Kantong Natuna Dalam periode 1998 s/d 2010 beberapa pencapaian
Batas Negara Garis Pantai
pada tahun 1998 dengan Peraturan Pemerintah No. 67 kesepakatan batas maritim dengan negara tetangga dapat
Batas Provinsi Danau
Tahun 1998, maka bertambah luaslah wilayah kedaulatan dicatat dalam sejarah kewilayahan Indonesia, diantaranya
NKRI. Selanjutnya Indonesia melalui kebijakan “Border kesepakatan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dengan Wilayah Perairan Indonesia
Diplomacy” terus mengupayakan penyelesaian batas- Australia di Samudera Hindia, Laut Timor, hingga Laut Arafura Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
batas maritimnya dengan negara tetangga, baik itu batas pada tahun 1998, kesepakatan batas landas kontinen dengan
teritorial, batas ZEE maupun batas landas kontinen yang Vietnam di Laut China Selatan pada tahun 2003, dan
Sumber:
masih tersisa. kesepakatan batas laut teritorial dengan Singapura di Selat Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Singapura bagian Barat pada tahun 2009. Ÿ NKRI dari Masa ke Masa (Sains Press Sarana Komunikasi Utama 2013)

ATLAS Indonesia dan Dunia 44


45 SEJARAH PERKEMBANGAN WILAYAH NKRI

PASCA
KEPUTUS
AN
UNCLOS 2
010

Dalam kondisi tertentu, UNCLOS juga memungkinkan Bakosurtanal (kini Badan Informasi Geospasial atau
batas landas kontinen di suatu negara pantai hingga disingkat BIG). Sebuah perjuangan yang panjang dan Batas Negara Wilayah Perairan Indonesia Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan Landas Kontinen
melebihi 200 mil laut dari garis pangkalnya. Dengan setelah melalui berbagai pertemuan maraton dengan Garis Pantai Landas Kontinen Laut Teritorial
memanfaatkan ketentuan tentang perluasan batas Komisi UNCLOS, akhirnya pada tanggal 17 Agustus 2010, Danau Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Zona Tambahan
landas kontinen (extended continental shelf ) ini hingga bertepatan dengan perayaan HUT ke-55 Republik
melebihi 200 mil laut, Indonesia kemudian melakukan Indonesia di New York, Indonesia mendapat kado
submisi perluasan batas landas kontinen di luar 200 mil istimewa. Kado itu berupa penambahan wilayah yurisdiksi
Sumber:
lautnya dengan menunjukkan bukti ilmiah berdasarkan laut Indonesia seluas 4.209 km2 yang terletak di sebelah Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
kegiatan survei dan pemetaan yang dikoordinir oleh barat Pulau Sumatera. Ÿ NKRI dari Masa ke Masa (Sains Press Sarana Komunikasi Utama 2013)

ATLAS Indonesia dan Dunia 46


47 WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)
Ketinggian (m)

4500 - 6000
3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000

Kedalaman (m)

Ibukota Negara
Ibukota Provinsi
Gunungapi
Bandar Udara
Pelabuhan
Batas Negara
Batas Provinsi
Garis Pangkal
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Jalan Tol
Danau/Waduk
Sungai
Garis Pantai

Batas Teritorial
Kesepakatan
Kesepakatan Belum Dirati kasi
Perlu Kesepakatan
Batas Pengelolaan Perikanan

Batas ZEE
Kesepakatan
Kesepakatan Belum Dirati kasi
Perlu Kesepakatan

Landas Kontinen
Kesepakatan
Kesepakatan Belum Dirati kasi
Perlu Kesepakatan
Zona Tambahan

Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ NKRI dari Masa ke Masa (Sains Press Sarana Komunikasi Utama 2013)

Wilayah Kedaulatan Luas Wilayah Berdaulat Luas Perairan Indonesia 6.400.000 km Jumlah Pulau di Indonesia kurang lebih 17.504 Pulau.
Ÿ Perairan Pedalaman dan Perairan Kepulauan 3.110.000 km Ÿ Zona Tambahan 270.000 km Luas NKRI (Darat + Perairan) 8.300.000 km Sampai saat ini Pemerintah Indonesia telah melakukan
Ÿ Laut Teritorial 290.000 km Ÿ Zona Ekonomi Eksklusif 3.000.000 km Panjang Garis Pantai 108.000 km pembakuan dan veri kasi sebanyak 16.671 Pulau.
Ÿ Landas Kontinen 2.800.000 km

ATLAS Indonesia dan Dunia 48


49 WILAYAH INDONESIA DIBANDINGKAN NEGARA LAIN

Perbandingan Luas Wilayah Indonesia dengan Negara-negara Afrika Perbandingan Luas Wilayah Indonesia dengan Negara-negara Amerika
Indonesia Jarak dari Sabang sampai Merauke sama dengan jarak Negara Maroko sampai Mesir dan Sudan Indonesia Jarak dari Sabang sampai Merauke sama dengan jarak Pantai timur Amerika hinga Pantai barat Amerika
Negara Pembanding Negara Pembanding
Benua Lain Negara Lain

Perbandingan Luas Wilayah Indonesia dengan Eropa Perbandingan Luas Wilayah Indonesia dengan Australia
Indonesia Negara Pembanding Benua Lain Indonesia
Negara Pembanding

ATLAS Indonesia dan Dunia 50


51 WILAYAH INDONESIA DIBANDINGKAN NEGARA LAIN

Perbandingan Luas Wilayah Pulau Jawa dengan Negara-negara di Karibia Perbandingan Luas Wilayah Pulau Maluku, Sulawesi, Bali Nusa Tenggara dengan Negara Jepang dan Korea Selatan
Indonesia Luas Pulau Jawa sama dengan 129.438 km Indonesia Luas Pulau Maluku, Sulawesi, Bali dan Nusatenggara sama dengan 340.489 Km
Negara Pembanding Luas Negara Kuba, Bahama, Kep. Cayman dan Kep. Turk dan Caicos sama dengan 125.951 Km Negara Pembanding Luas Negara Jepang dan Korea selatan sama dengan 357.022 Km
Negara Lain Negara Lain

Perbandingan Luas Wilayah Pulau Kalimantan dengan Negara Perancis Perbandingan Luas Wilayah Pulau Sumatera dengan Negara Britania Raya, Belanda, Belgia, Irlandia dan Islandia
Indonesia Luas Pulau Kalimantan sama dengan 544.150 Km Indonesia Luas Pulau Sumatera sama dengan 490.194 Km
Negara Pembanding Luas Negara Perancis sama dengan 551.500 Km Negara Pembanding Luas Negara Negara Britania Raya, Belanda, Belgia, Irlandia dan Islandia sama dengan 480.793 Km
Negara Lain Negara Lain

ATLAS Indonesia dan Dunia 52


53 KAWASAN PERBATASAN NKRI

Kawasan perbatasan merupakan sesuatu yang unik dibandingkan Ibukota Negara


Batas Teritorial Landas Kontinen
dengan kawasan lainnya, memiliki pengaruh terhadap hubungan Ibukota Provinsi Kesepakatan Kesepakatan
antar negara. Kawasan perbatasan juga tidak dapat dilepaskan dari Pos Lintas Batas Negara Kesepakatan Belum Dirati kasi Kesepakatan Belum Dirati kasi
peran sebagai garda terdepan atau pintu masuk ke negara Indonesia
Pulau Kecil Terluar Perlu Kesepakatan Perlu Kesepakatan
yang menunjukkan identitas dari Negara Indonesia. Terdapat 37
Kabupaten/Kota yang berstatus terdepan. Batas Negara Batas Pengelolaan Perikanan Zona Tambahan
Batas Provinsi Batas ZEE
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan PLBN ENTIKONG Garis Pangkal PLBN MOTAAIN PLBN SKOUW Kesepakatan
Daerah Tertinggal Tahun 2015 – 2019, masih terdapat 122 Kabupaten dengan Porvinsi Kalimantan Barat Porvinsi Nusa Tenggara Timur Provinsi Papua
Kesepakatan Belum Dirati kasi Sumber:
Berbatasan dengan Malaysia Garis Pantai Berbatasan dengan Timor Leste Berbatasan dengan Papua Nugini Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
status tertinggal di 23 provinsi.
Danau Perlu Kesepakatan Ÿ Badan Nasional Pengelola Perbatasan

ATLAS Indonesia dan Dunia 54


55 STRUKTUR RUANG DI INDONESIA

Rencana struktur ruang wilayah merupakan kerangka sistem Rencana struktur ruang wilayah dirumuskan berdasarkan kebijakan dan Batas Laut Teritorial Batas Landas Kontinen
pusat-pusat pelayanan kegiatan yang berhierarki dan satu strategi penataan ruang wilayah, kebutuhan pengembangan dan
Ibukota Negara Alur Laut Kepulauan Indonesia Danau/Waduk Kesepakatan Kesepakatan
sama lain dan dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana pelayanan wilayah dalam rangka mendukung kegiatan sosial ekonomi,
Ibukota Provinsi Lintas Penyeberangan Antar Negara Garis Pantai Kesepakatan Belum Dirati kasi Kesepakatan Belum Dirati kasi
wilayah. Fungsi rencana struktur ruang wilayah diantaranya serta sebagai daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah.
Perlu Kesepakatan Perlu Kesepakatan
sebagai arahan pembentuk sistem pusat-pusat pelayanan Batas Negara Lintas Penyeberangan Antar Pulau Bandar Udara
wilayah, sebagai arahan peletakan jaringan prasarana wilayah sesuai Kriteria dalam perumusan rencana struktur ruang wilayah yaitu jelas, Batas Pengelolaan Perikanan Zona Tambahan
Batas Provinsi Lintas Penyeberangan Sabuk Utara Pelabuhan
dengan fungsi jaringannya yang menunjang keterkaitan antar pusat- realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan Batas ZEE Sumber:
pusat pelayanan kota, serta sebagai dasar penyusunan indikasi program pada wilayah yang bersangkutan, penentuan pusat-pusat pelayanan Batas Kabupaten Lintas Penyeberangan Sabuk Tengah Terminal Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Kesepakatan Ÿ Peta Struktur Ruang RTRW Nasional ATR/BPN 2008-2028
utama jangka menengah lima sampai dua puluh tahunan. harus berhierarki dan tersebar secara proporsional, serta sistem jariangan Jalan Tol Lintas Penyeberangan Sabuk Selatan
Kesepakatan Belum Dirati kasi Ÿ Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana
prasarana dibentuk oleh sistem jaringan transportasi sebagai sistem Jalan Nasional Lintas Penyeberangan Penghubung Sabuk
Tata Ruang Wilayah Nasional
Perlu Kesepakatan Ÿ Rencana Struktur Ruang, Indonesian Institute for
jaringan prasarana utama. Infrastructure Studies

ATLAS Indonesia dan Dunia 56


57 POLA RUANG DI INDONESIA

Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi Sedangkan kawasan budi daya terdiri atas:
fungsi lindung dan fungsi budi daya. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang Ÿ Kawasan peruntukan hutan produksi Ibukota Negara Sistem Perkotaan Nasional Kawasan Lindung Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
nasional meliputi kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung nasioanl Ÿ Kawasan peruntukan hutan rakyat Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Ibukota Provinsi Hutan Lindung Ÿ Peta Pola Ruang RTRW Nasional ATR/BPN 2008-2028
serta pengembangan kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis nasional. Ÿ Kawasan peruntukan pertanian Ÿ Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata
Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
Kawasan lindung nasional terdiri atas: Ÿ Kawasan peruntukan perikanan Batas Negara Gambut Lindung Ruang Wilayah Nasional
Ÿ Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya Ÿ Kawasan peruntukan pertambangan Ÿ Rencana Pola Ruang, Indonesian Institute for Infrastructure Studies
Batas Provinsi Kawasan Budidaya Hutan Konservasi (suaka alam, pelestarian alam)
Ÿ Kawasan perlindungan setempat Ÿ Kawasan peruntukan industri
Ÿ Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya Ÿ Kawasan peruntukan pariwisata Garis Pantai Kawasan Andalan Konservasi Laut
Ÿ Kawasan rawan bencana alam Ÿ Kawasan peruntukan permukiman Danau Kawasan Andalan Laut
Ÿ Kawasan lindung geologi
Ÿ Kawasan lindung lainnya

ATLAS Indonesia dan Dunia 58


59 WILAYAH PUSAT PERKEMBANGAN DI INDONESIA

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 provinsi pergerakan antar-provinsi; (jaringan jalan, terminal reg tipe
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Ÿ Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama A, stasiun KA, pelabuhan int hub, int dan/atau nas, bandara
Nasional (PKN) merupakan kawasan perkotaan yang transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi pusat penyebaran primer dan sekunder, jaringan jalur KA) Ibukota Negara Unggulan Perkembangan Pusat
berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, Ÿ Pengembangan jaringan telekomunikasi berbasis
Ibukota Provinsi Argo Industri Pariwisata Perkebunan
nasional, atau beberapa provinsi. Penentuan PKN didasarkan Pola pengelolaan PKN meliputi : teknologi tinggi, jaringan prasarana sumber daya air, dan
pada beberapa kriteria, seperti: Ÿ Pengembangan fasilitas pendukung kegiatan pelayanan sosial ekonomi jaringan transmisi tenaga listrik untuk mendukung fungsi Batas Negara Industri Perdagangan dan Jasa Pertambangan
Ÿ Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul berskala internasional, nasional, dan antar-provinsi; (jasa perbankan, pusat pelayanan kawasan perkotaan yang berskala internasional, Batas Provinsi Kehutanan Perikanan Laut Pertanian
utama kegiatan ekspor/impor atau pintu gerbang menuju kawasan perbelanjaan, bursa saham, asuransi, ruang perkantoran, convention center, nasional, dan antar-provinsi;
Danau/Waduk Sumber:
internasional exhibition center, pendidikan, rumah sakit) Ÿ Mengembangkan pusat jasa pemerintahan berskala Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat Ÿ Penyediaan prasarana dan sarana transportasi yang berstandar internasional internasional dan nasional beserta fasilitas pendukungnya. Garis Pantai Ÿ Kawasan Andalan Peta RTRW Nasional ATR/BPN 2008-2028
kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa maupun nasional yang mampu melayani kegiatan ekspor-impor dan Ÿ Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Ÿ Rencana Pola Ruang, Indonesian Institute for Infrastructure Studies

ATLAS Indonesia dan Dunia 60


61 ALUR PELAYARAN INDONESIA

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 2002, tentang Alur Ÿ ALKI Cabang III B: untuk pelayaran dari Samudera Pasi k melintasi Laut Maluku, Batas Laut Teritorial Batas Landas Kontinen
Laut Kepulauan Indonesia, terdapat 3 (tiga) ALKI beserta cabang- Laut Seram, Laut Banda, dan Selat Leti ke Samudera Hindia dan sebaliknya. Pelabuhan Utama Alur Laut Kepulauan Indonesia Kesepakatan Kesepakatan
cabangnya. Ÿ ALKI Cabang III C: untuk pelayaran dari Samudera Pasi k melintasi Laut Maluku, Kesepakatan Belum Dirati kasi Kesepakatan Belum Dirati kasi
Batas Negara Lintas Penyeberangan Antar Negara
1. Jalur pada ALKI I yang difungsikan untuk pelayaran dari Laut Cina Selatan Laut Seram, Laut Banda ke Laut Arafura dan sebaliknya.
Perlu Kesepakatan Perlu Kesepakatan
melintasi Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, dan Selat Sunda ke Ÿ ALKI Cabang III D: untuk pelayaran dari Samudera Pasi k melintasi Laut Batas Provinsi Lintas Penyeberangan Antar Pulau
Samudera Hindia, dan sebaliknya; dan untuk pelayaran dari Selat Singapura Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Selat Ombai, dan Laut Sawu ke Samudera Batas Pengelolaan Perikanan Zona Tambahan
Danau/Waduk Lintas Penyeberangan Sabuk Utara
melalui Laut Natuna dan sebaliknya (Alur Laut Cabang I A). Hindia dan sebaliknya.
Garis Pantai Lintas Penyeberangan Sabuk Tengah
Batas ZEE
2. Jalur pada ALKI II yang difungsikan untuk pelayaran dari Laut Sulawesi melintasi Ÿ ALKI Cabang III E: untuk pelayaran dari Samudera Hindia melintasi Laut Sawu,
Selat Makasar, Laut Flores, dan Selat Lombok ke Samudera Hindia, dan sebaliknya. Selat Ombai, Laut Banda, Laut Seram, dan Laut Maluku. Kesepakatan Sumber:
Lintas Penyeberangan Sabuk Selatan
3. Jalur pada ALKI-III-A yang difungsikan untuk pelayaran dari Samudera Pasi k Kesepakatan Belum Dirati kasi Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
melintasi Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Selat Ombai, dan Laut Sawu. Lintas Penyeberangan Penghubung Sabuk Perlu Kesepakatan
Ÿ Peta Struktur Ruang RTRW Nasional ATR/BPN 2008-2028
Ÿ Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 2002, tentang Alur Laut Kepulauan Indonesia
ALKI III-A sendiri mempunyai 4 cabang, yaitu:

ATLAS Indonesia dan Dunia 62


63 GEOLOGI INDONESIA

CINCIN
API PASI
FIK (RIN
G OF FIR
E)

Letak Indonesia pada pertemuan 3 lempeng tektonik besar, pertemuan lempeng dan deret gunungapi sering di sebut sebagai zona memberikan banyak anugerah sumberdaya alam termasuk Batas Negara Struktur Geologi Lempeng Besar
yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasi k, aktif atau dikenal dengan istilah busur depan (fore arc), diwilayah ini k e s u b u ra n t a n a h , j u g a m e m b e r i k a n s u m b a n g s i h p a d a
menyebabkan akti tas tektonik dengan terbentuknya deretan umumnya banyak terdapat patahan aktif dan sering terjadi gempabumi, pembentukan risiko beberapa jenis bencana. Gempabumi dan Garis Pantai Antiklin Eurasia
gunungapi (volcanic arc) di sepanjang pulau Sumatera, Jawa-Bali- misalnya wilayah bagian barat dari bukit barisan, pesisir selatan Jawa, dan tsunami yang terjadi banyak dipengaruhi oleh aktivitas patahan Danau Sinklin Indo-Australia
Nusa Tenggara, utara Sulawesi-Maluku, hingga Papua. Dampak lain pesisir pantai utara Papua. Sedangkan wilayah yang berada disisi setelah tektonik. Sedangkan aktivitas gunungapi, selain memberikan Daratan Indonesia Sesar Normal Pasi k
dari aktivitas tektonik adalah terbentuknya patahan atau sesar. deret gunungapi yang bisa dikenal sebagai busur belakang (back arc) dampak pada bencana erupsi gunungapi, batuan sedimen/endapan
Kerak Benua Sesar Naik
cenderung lebih jarang dijumpai patahan aktif dan biasanya banyak yang merupakan hasil dari endapan letusan gunung berapi yang
Deret gunungapi di Indonesia merupakan bagian dari deret dijumpai endapan alluvial dan rawa, seperti wilayah pesisir timur berupa campuran kerikil biasanya tidak memiliki struktur yang kuat Zona Subduksi
gunungapi sepanjang Asia-Pasi k yang sering di sebut sebagai Ring of Sumatera, pesisir Utara Jawa, dan pesisir selatan Papua. sehingga pada lereng yang terjal mudah terjadi longsor. Sumber :
Fire atau deret sirkum pasi k. Wilayah yang berada diantara Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017 Ÿ Peter Bird, Department of Earth and Space Sciences, University of California, Los Angeles,
Ÿ Katalog Data Bank Dunia, 2018 CA 90095-1567 Geochemistry Geophysics Geosystems-American Geophysical Union-2003
Aktivitas patahan dan gunungapi diwilayah Indonesia selain Ÿ Global Earthquake Model Foundation, 2019 Ÿ United States Geological Survey (USGS), 2011

ATLAS Indonesia dan Dunia 64


65 JENIS TANAH INDONESIA

Terdapat beberapa sistem klasi kasi tanah, namun yang umum (humid) atau subhumid. Entisols merupakan jenis tanah muda yang
digunakan di Indonesia adalah Soil Taxonomy USDA. Berdasarkan sering ditemukan di daerah endapan. Histosols merupakan tanah Batas Negara Ordo Tanah
sistem klasi kasi ini, tanah dibagi ke dalam 12 ordo. Sepuluh yang didominasi oleh bahan organk. Inceptisols adalah jenis tanah
diantaranya terdapat di Indonesia, dua ordo tanah yang tidak yang masih tergolong muda dengan perkembangan pro l tanah lebih Batas Provinsi Vertisols (Ert)
Al sols (Alf) Histosols (Ist) Oxisols (Ox)
dimiliki Indonesia adalah ordo tanah gurun atau Aridisols (Id) dan baik dibandingkan Entisols. Mollisols merupakan tanah padang Garis Pantai
tanah kutub atau Gelisols (El). Hampir sebagian besar tanah yang ada di rumput. Oxisols adalah tanah yang berasal dari proses pelapukan yang Danau Andisols (And) Inceptisols (Ept) Spodosols (Od)
Indonesia berasal dari ordo Ultisols, yang terdapat pada daerah hutan tropis intensif dan biasa dijumpai di daerah tropis. Spodosols dijumpai di Sumber:
basah. daerah yang dingin dan sejuk dengan curah hujan tinggi. Vertisols Entisols (Ent) Mollisols (Oll) Ultisols (Ult) Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
merupakan tanah yang kaya akan mineral liat yang dapat Ÿ Fiantis, Dian. 2008. Morfologi dan Klasi kasi Tanah. Lembaga Pengembangan
Teknologi dan Informasi. Universitas Andalas
Andisols adalah tanah yang terbentuk dari gunungapi atau hasil letusan mengembang dan menyusut akibat perubahan kadar air. Ÿ Peta Tanah Indonesia, Balai Penelitian Tanah
gunungapi. Al sols biasanya dijumpai pada daerah temperatur basah

ATLAS Indonesia dan Dunia 66


67 PAPARAN SUNDA DAN SAHUL

Hal yang terjadi saat zaman es berlangsung adalah migrasi manusia dari kawasan Indo-Cina, kemungkinan perbatasan Cina dan Vietnam. Pertemuan ras Mongolid dan ras Austromelanesid Migrasi Manusia Purba
purba ke wilayah Nusantara, mereka tiba di kepulauan Nusantara Setelah melewati semenanjung Malaysia mereka memasuki menciptakan kohabitasi. Adaptasi dan interaksi pun terus
sekitar 60.000 tahun yang lalu dari Afrika. Manusia purba ini menyebar Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Penanda migrasi jalur barat terjadi hingga terdapat percampuran budaya dan dalam Lokasi Penting Alur Migrasi Genetik Manusia
ke seluruh kepulauan Nusantara, bahkan ada yang mencapai ditemukan di gua Niah dan gua-gua lainnya di Kalimantan. Jalur beberapa hal persilangan genetika. Proses ini melahirkan ras
Melanesia Barat dan Australia. Para ahli kemudian menggolongkan barat ini pertama kali dikemukakan oleh para ahli bahasa dan Austromelanesid, atau sekarang lebih dikenal sebagai Lokasi Situs Purbakala Jalur Migrasi (4000 - 3000 Tahun Lalu)
mereka sebagai ras Australomelanesid. arkeologi terdahulu, sekarang bukti-bukti dari berbagai disiplin ilmu populasi Melanesia. Mereka banyak menghuni wilayah Sumber :
semakin mendukung kebenarannya. Para pendatang ini bertutur Indonesia bagian timur, seperti Papua, Maluku, dan Nusa Garis Pantai Saat Ini Jalur Migrasi Alternatif (4000 - 3000 Tahun Lalu) Ÿ Peta NKRI Badan Informasi
Geospasial 2017
Sekitar 4.000-3.000 tahun yang lalu pendatang baru yang berbudaya neolitik bahasa Austroasiatik. Jalur timur berasal dari Taiwan melewati Tenggara Timur, sedangkan wilayah bagian barat dihuni ras Jalur Migrasi (6000 Tahun Lalu) Ÿ Truman Simanjuntak (Diaspora
Wilayah Benua Melanesia di Nusantara 2015)
dan digolongkan ras Mongolid tiba di Nusantara. Mereka masuk melalui dua Filipina hingga memasuki Sulawesi dan Kalimantan. Mongolid. Di masa kini interaksi kedua ras terus terjadi dan
Ÿ Atlas Nasional Indonesia Vol III,
jalur yang berbeda. Pertama, jalur barat, diperkirakan lebih dahulu, berasal kemudian membentuk bangsa Indonesia. Wilayah Paparan Jalur Migrasi Alternatif (6000 Tahun Lalu) BIG 2008

ATLAS Indonesia dan Dunia 68


69 POLA ANGIN DAN MUSIM DI INDONESIA
Batas Negara
Batas Provinsi
Garis Pantai
Danau
Angin Muson Timur
Angin Muson Barat

1001 - 1500

1501 - 2000

2001 - 2500

2501 - 3000

3001 - 3500

3501 - 4000

4001 - 4500

4501 - 5000

5001 - 5500

5501 - 6000

6001 - 6500

6501 - 7000

7001 - 7500

7501 - 8000

80001 - 8500

*Angka di atas adalah nilai Rata-Rata


Curah Hujan Tahunan dalam milimeter
Selama 30 Tahun (1989-2018)

Indonesia memiliki karakteristik iklim yang khas didominasi iklim membuat suhu di dataran Asia menjadi lebih panas,
tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. sehingga udara dingin dan kering dari dataran
Musim hujan dimulai dari bulan Oktober dan berakhir pada bulan Australia bergerak melewati wilayah Indonesia dan
Maret, yang membawa hujan, dan sisanya adalah musim kemarau. menjadi musim kemarau di Indonesia.

Musim hujan di Indonesia salah satunya disebabkan karena adanya


angin Muson Barat. Angin ini bergerak dari benua Asia ke benua
Australia yang disebabkan karena matahari sedang berada di belahan
Bumi Selatan. Hal ini membuat suhu di dataran Australia menjadi lebih
panas, sehingga udara dingin dari pegunungan Himalaya di Nepal
bergerak melewati wilayah Indonesia dengan membawa uap air yang Sumber :
kemudian menjadi hujan. Ÿ Peta Rupa Bumi Indonesia 2018
Ÿ Katalog Data Bank Dunia, 2018
Ÿ Global Earthquake Model Foundation, 2019
Sebaliknya, musim kemarau di Indonesia disebabkan karena adanya Ÿ Peter Bird, Department of Earth and Space Sciences, University of California, Los Angeles, CA 90095-1567 Geochemistry
Angin Muson Timur Angin Muson Barat angin Muson Timur. Angin ini bergerak dari benua Australia ke benua Geophysics Geosystems-American Geophysical Union-2003
Asia karena matahari sedang berada di belahan Bumi utara. Hal ini Ÿ United States Geological Survey (USGS), 2011

ATLAS Indonesia dan Dunia 70


71 FENOMENA ALAM YANG MEMPENGARUHI IKLIM INDONESIA

Asia

SAMUDERA PASIFIK
Pergerakan Uap Air

Afrika

SAMUDERA HINDIA
SAMUDERA ATLANTIK
Australia

La Nina Lebih Dingin Lebih Panas Indian Ocean Dipole Positif Lebih Dingin Lebih Panas
La Nina adalah suatu fenomena iklim Samudera Pasi k sekitar ekuator yang ditandai dengan suhu IOD positif ditandai dengan perairan di Samudera Hindia bagian barat yang lebih hangat
permukaan laut yang lebih dingin dari biasanya di bagian timur dan tengah. Pendinginan ini menyebabkan dibandingkan bagian timur. Akibatnya, terjadi aliran udara dari timur menuju barat
menguatnya angin pasat yang bertiup di sepanjang Samudera Pasi k ke arah barat. Dampak lain dari Samudera Hindia dan terbentuknya awan-awan konvektif di sebelah timur Afrika yang
Sumber: Sumber:
peristiwa ini adalah meningkatnya potensi hujan di wilayah barat Pasi k, salah satunya Indonesia. Ÿ Natural Earth, 2018 menghasilkan curah hujan di atas normal sekaligus kekeringan di sebelah barat Sumatera. Ÿ Natural Earth, 2018
Ÿ NASA, 2008 Ÿ Japan Agency for Marine-Earth Science and
Ÿ ESRI, 2016 Technology (Jamstec), 2012

Asia

SAMUDERA PASIFIK

Pergerakan Uap Air

Afrika

SAMUDERA HINDIA
SAMUDERA ATLANTIK
Australia

El Nino Lebih Dingin Lebih Panas Indian Ocean Dipole Negatif Lebih Dingin Lebih Panas
El Nino adalah suatu fenomena iklim Samudera Pasi k sekitar ekuator yang ditandai dengan suhu permukaan IOD negatif ditandai dengan menghangatnya perairan sebelah timur Samudera Hindia dan
laut yang lebih panas dari biasanya di bagian timur dan tengah. Akibatnya, pembentukan awan dan curah lebih rendahnya suhu di sebelah barat. Akibatnya, terjadi pergerakan awan konvektif yang
hujan yang menyerap uap air dari sebelah barat Pasi k mengalami peningkatan. Sedangkan wilayah barat Sumber: terbentuk di Samudera Hindia dari barat ke timur yang mengakibatkan tingginya curah Sumber:
Pasi k mengalami penurunah curah hujan hingga risiko kekeringan. Ÿ Natural Earth, 2018 hujan di sebelah barat Sumatera, sedangkan sebelah timur Afrika mengalami kekeringan. Ÿ Natural Earth, 2018
Ÿ NASA, 2016 Ÿ Japan Agency for Marine-Earth Science and
Ÿ ESRI, 2016 Technology (Jamstec), 2012

ATLAS Indonesia dan Dunia 72


73 FLORA INDONESIA

Bung
a Law
m ver ang
Illiciu
um

Pohon s
ru
Kapur Ba
ops
Dryobalan eh
aromatica Cengk aromaticum
m
Syzygiu

Eboni
Diospyro
s celebica
n
Pohon Ulin zwageri
lo
Eusideroxy

Anggrek Lara
t Maluk
u
Vappodes phala
enopsis

Mato
Pometi a
a pinn
ata

i
Bangka num
Bunga llus tita
hopha
Amorp

Kalimantan
Anggrek Hitam
urata
Coelogyne pand
Gaharu
Aquilaria
malaccen
sis
Raflesia Pala
ans
Rafflesia ar Myristica fragr
noldii

Lontar ellifer
Borassus ab

r
g Sema
Kantun es mirabilis
Nepenth
Kayu Putih
Melaleuca leuca
dendra

Persebaran ora di Indonesia dibagi dalam 3 zona. Di bagian barat memiliki kelembapan udara dan curah hujan yang rendah sehingga
Batas Negara
disebut zona Asiatis. Variasi ora yang terdapat di zona ini antara lain memiliki iklim yang kering. Wilayah ini didominasi oleh hutan
tumbuhan paku, lumut, jamur, meranti, mahoni, damar dan masih sabana, stepa tropis maupun hutan pegunungan. Persebaran ora Batas Provinsi
banyak lagi. Di wilayah ini juga terdapat beberapa jenis hutan yaitu peralihan membuat beberapa tanaman rempah tumbuh diwilayah Garis Pantai
hutan musim, hutan bakau, serta hutan sabana tropis. Jenis jenis ora ini seperti cengkeh, kayu cendana, tanaman pala, kayu boni, kayu
Danau
endemik juga terdapat pada bagian Asiatis ini, seperti Ra esia Arnoldii dan manis, dan beberapa jenis anggrek. Sumber :
Bunga Bangkai. Garis Wallace dan Weber
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Yang terakhir, adalah zona Australis di bagian timur Indonesia. Wilayah Paparan Ÿ Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Di bagian tengah Indonesia disebut zona Wallacea. Hal tersebut dikarenakan Wilayah ini didominasi oleh hutan mangrove, hutan pegunungan
daerah ini berada di garis Wallace atau garis khayal yang membagi ora dan maupun hutan hujan tropis karena memiliki iklim hujan tropis.
fauna Australis dengan ora dan fauna Asiatis. Wilayah ora peralihan ini
ATLAS Indonesia dan Dunia 74
75 FAUNA INDONESIA

Harimau Sumatera Gajah Ke


Panthera tigris sumatrae rdil Born
Elephas m eo
axim
borneensis us

Orangutan sumatra
Pongo abelii
Anoa
Bubalus
depressico
rnis

Bekantan wasih
Gading Nasalis larv
atus Cendra ea apoda
Badak Sumatera Enggang Paradis
a
x vigil
Dicerorhinus sumatrensis Rhinopla

Kasua
Casua
r i
rius ca
suariu
s

Beruang Maduanus
Tarsius
Tarsius pu
Helarctos malay
milus

tan
n Kaliman
Oranguta aeus
gm
Pongo py
Rusa Bawea
Axis kuhlii
n
Kanguru
Pohon
Dendrol
ag
pulcherr us
Gajah Su imus
mat era Tapir
Elephas m Tapirusindicu
s
aximus Maleo lon maleo
Macrocepha

Walabi
us Agilis
Macrop

Badak Jawa
Rhinoceros sondaicus

Owa jawa
Hylobatesmoloch
Komodo
Varanus komod
oensis

Persebaran fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 Zona yaitu zona Fauna Tipe Peralihan merupakan jenis fauna endemik Indonesia yang Batas Negara
Asiatis di bagian barat, zona Peralihan di bagian tengah dan zona wilayahnya dibatasi oleh garis Wallacea di bagian barat dan garis Weber Batas Provinsi
Australis di bagian timur. Habitat Fauna Tipe Asiatis tersebar di di bagian timur. Fauna endemik ini contohnya anoa, komodo, babi rusa,
Garis Pantai
Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali. Jenis fauna Asiatis yang monyet hantu/tarsius, dan burung maleo. Habitatnya tersebar di Pulau
terdapat di wilayah ini adalah jenis reptil, mamalia, serangga, ikan, dan Sulawesi dan Nusa Tenggara. Danau
beberapa jenis burung. Meskipun Fauna di Indonesia bagian barat Garis Wallace dan Weber Sumber :
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
memiliki kemiripan dengan negara-negara di Benua Asia namun terdapat Fauna di Indonesia bagian timur memiliki kemiripan dengan fauna di Ÿ Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Wilayah Paparan
jenis hewan yang hanya dapat ditemui di Indonesia misalnya Orang Utan Benua Australia. Habitat Fauna Tipe Australis tersebar di Kepulauan
yang berhabitat asli di Sumatera dan Kalimantan. Maluku dan Papua.

ATLAS Indonesia dan Dunia 76


77 WILAYAH TAMAN NASIONAL DI INDONESIA

o
Komod
m a n N asional ur
Ta Tim
nggara
Nusate

Taman Nasio
nal Bunaken
Sulawesi Uta
ra

Konserv
asi Ora
Taman ngutan
Na
Puting sional Tanjun
, Kalim g
antan T
engah

Taman nasional dide nisikan sebagai salah satu kawasan Saat ini terdapat 52 kawasan taman nasional di Indonesia yang dikelola Batas Negara 6 TN Batang Gadis 17 TN Gunung Ciremai 28 TN Kelimutu 39 TN Meru Betiri 50 TN Wasur
pelestarian alam yang mempunyai fungsi perlindungan sistem oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Tiga 7 TN Berbak 18 TN Gunung Gede Pangrango 29 TN Kepulauan Seribu 40 TN Rawa Aopa Watumohai 51 TN Way Kambas
Batas Provinsi
penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis diantaranya masuk ke dalam Situs Warisan Dunia (World Heritage Sites) 8 TN Betung Kerihun 19 TN Gunung Halimun Salak 30 TN Kepulauan Togean 41 TN Sebangau 52 TN Zamrud
Garis Pantai 9 TN Boganinani Wartabone 20 TN Gunung Leuser 31 TN Kerinci Seblat 42 TN Sembilang
tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari, sumber UNESCO, yaitu Taman Nasional Komodo di Nusatenggara Timur, Taman
daya alam hayati dan ekosistemnya. Pengelolaan kawasan taman Nasional Ujung Kulon di Banten, dan Taman Nasional Lorentz di Papua. Danau 10 TN Bromo Tengger Semeru 21 TN Gunung Merapi 32 TN Komodo 43 TN Siberut Sumber:
nasional dilakukan oleh pemerintah dengan sistem zonasi yang terdiri dari Selain 3 taman nasional tersebut, 3 taman nasional lain juga masuk ke 11 TN Bukit Baka Bukit Raya 22 TN Gunung Merbabu 33 TN Kutai 44 TN Taka Bonerate Ÿ Peta NKRI Badan Informasi
1 TN Aketajawe Lolobata 12 TN Bukit Barisan Selatan 23 TN Gunung Palung 34 TN Laiwangi Wanggameti 45 TN Tanjung Puting Geospasial 2017
zona inti, zona pemanfaatan dan zona lain yang disesuaikan dengan keperluan dalam Situs Warisan Dunia UNESCO dan tergabung dalam Warisan Ÿ UU No. 5 Tahun 1990 Tentang
2 TN Alas Purwo 13 TN Bukit Dua Belas 24 TN Gunung Rinjani 35 TN Lore Lindu 46 TN Teluk Cenderawasih
(UU No. 5 Tahun 1990). Hutan Hujan Tropis Sumatera, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser di Konservasi Sumber Daya Alam
3 TN Bali Barat 14 TN Bukit Tiga Puluh 25 TN Gunung Tambora 36 TN Lorentz 47 TN Tesso Nilo
Aceh, Taman Nasional Kerinci Seblat di Jambi, dan Taman Nasional Hayati dan Ekosistemnya
4 TN Baluran 15 TN Bunaken 26 TN Karimunjawa 37 TN Manupeu Tanah Daru 48 TN Ujung Kulon Ÿ World Heritage List UNESCO
Bukit Barisan Selatan di Lampung. (https://whc.unesco.org/en/list/)
5 TN Bantimurung Bulusaraun 16 TN Danau Sentarum 27 TN Kayan Mentarang 38 TN Manusela 49 TN Wakatobi

ATLAS Indonesia dan Dunia 78


79 SUMBER DAYA MINERAL DI INDONESIA

Hilirisasi industri yang berbasis sumber daya alam (SDA) dibutuhkan Pembangunan sektor pertambangan mineral diarahkan hingga
untuk mendukung pengembangan sektor-sektor industri lainnya di mendapatkan nilai tambah melalui hilirisasi industri. Batas Negara Batubara Emas Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
dalam negeri. Indonesia yang kaya SDA selama ini dinilai kurang Ÿ Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (https://geoportal.esdm.go.id)
Batas Provinsi Gas Bumi Marmer
memperoleh manfaat dari potensi tersebut karena kebanyakan hasil Kebijakan hilirisasi menjadi peluang positif yang bisa dimanfaatkan Ÿ Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral
tambang ataupun sumber daya alam lain diekspor dalam bentuk perusahaan tambang untuk masuk ke industri hilir. Naiknya nilai Garis Pantai Minyak Bumi Nikel (migas.esdm.go.id/post/category/peta dan data/petainfrastruktur/petakilang)
mentah. tambah mineral merupakan upaya dalam meningkatkan dan Danau Panas Bumi Perak
mengoptimalkan sekaligus menjamin ketersediaan bahan baku Intan Tembaga
Pemerintah menerapkan aturan pelarangan ekspor beberapa barang tambang industri, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan penerimaan
tanpa diolah (bahan mentah) pada awal 2014. Kebijakan tersebut merupakan negara. Bauksit Timah
amanat dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Besi
Mineral dan Batubara (UUMinerba).

ATLAS Indonesia dan Dunia 80


81 POTENSI SUMBER ENERGI TERBARUKAN DI INDONESIA

Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan energi, Indonesia 2. Tenaga Air itu, data dari (ZREU,2000) menyebutkan bahwa Indonesia
menggunakan sumber energi fosil sebanyak 94%, dan baru Saat ini, 20% dari total energi dunia didapat dari pemanfaatan memproduksi 146,7 Juta ton atau setara 470 Giga Joule (GJ Batas Negara Pembangkit Listrik Tenaga Gas Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
sisanya yang 6% menggunakan manfaat energi terbarukan. Masih tenaga air atau yang sering disebut dengan Pembangkit Listrik biomassa per tahun yang mana sumber utamanya berasal dari Batas Provinsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin
banyak ruang potensial untuk perkembangan energi terbarukan di Tenaga Air (PLTA). residu pertanian yaitu sebesar 150 GJ per tahun dan karet kayu
Garis Pantai
Indonesia. 3. Panas Bumi 120 GJ per tahun. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Pembangkit Listrik Tenaga Air/Mini Hidro
Indonesia memiliki potensi energi terbarukan geotermal (panas 5. Tenaga Angin Danau
1. Pemanfaatan Energi Matahari di Indonesia bumi) terbesar di dunia. Potensi sumber daya geotermal Indonesia Potensi angin Indonesia memang cukup besar. Rencana Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Potensi energi matahari di Indonesia adalah 4.8 KWh/m2 atau sekitar 112,000 GW, sekitar 11.073 Megawatt listrik (MWe) dan cadangannya sekitar Umum Energi Nasional (RUEN) mencantumkan angka
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
namun yang baru dimanfaatkan adalah hanya sekitar 10 MWp, Pemerintah juga 17.506 MWe. 60.647,0 MW untuk kecepatan angin 4 meter perdetik atau Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
menargetkan pada tahun 2025 untuk memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya 4. Biomasa lebih (Lampiran Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017).
Ÿ Peta RTRW Nasional 2008-2028
sebesar 0.87 GW atau sekitar 50 MWp/tahun. Potensinya apabila dikembangkan adalah 50 Giga Watt (GW). Selain
ATLAS Indonesia dan Dunia 82
83 SEBARAN LAHAN SAWAH DI INDONESIA

Laut China Selatan

Laut Andaman

S
AM
UD
ER
A
PA
Laut Sulawesi
SIF
IK
Laut Natuna

Laut Jawa Laut Banda

Laut Bali
Laut Flores
S Laut Arafura
A
M
Sawah L
odok di
Ruteng,
UD Laut Sawu
Barat, N
usateng
gara Tim
Mangga
ur
rai ER Laut Timor
A H
IN D
I A

Pada tahun 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat luas Adanya penurunan angka lahan baku sawah inilah yang No. 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Batas Negara
lahan baku sawah di Indonesia tinggal 7,1 juta hectare (ha). kemudian melatarbelakangi Kementerian Pertanian Pertanian Pangan Berkelanjutan, yaitu bidang lahan Batas Provinsi
Luas ini turun jika dibandingkan tahun 2017 yang masih membuat program pertanian guna mengoptimalkan pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi dan
Garis Pantai
seluas 7,75 juta ha. Penurunan luas lahan baku sawah salah perlindungan lahan pertanian. Program pertanian tersebut dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
satunya disebabkan karena adanya alih fungsi lahan menjadi diberi nama Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan pangan pokok bagi kemandirian, ketahanan, dan Danau
Ÿ Sawah LP2B Peta RTRW Nasional 2008-2028
perumahan, infrastruktur dan industri. Angka luas lahan (LP2B). kedaulatan pangan nasional. Lahan Sawah Ÿ UU No. 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
tersebut diperoleh dengan metodologi Kerangka Sampel Ÿ CNN Indonesia. 25 Oktober 2018. BPS Sebut Luas Lahan Pertanian Kian Menurun. Diakses pada 29 Oktober 2019, dari
Lahan Non Sawah https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181025153705-92-341433/bps-sebut-luas-lahan-pertanian-kian-menurun
Area (KSA) menggunakan data hasil citra satelit Lembaga Program LP2B diusulkan untuk melindungi lahan pertanian Ÿ Kumparan. 21 Maret 2019. Kementan Optimalkan Perlindungan Lahan Pertanian Melalui Program LP2B. Diakses pada 29
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan yang ada demi kebutuhan produksi pangan. Sesuai dengan Oktober 2019, dari https://kumparan.com/techno-geek/kementan-optimalkan-perlindungan-lahan-pertanian-melalui-
Informasi Geospasial (BIG). de nisi lahan pertanian pangan berkelanjutan menurut UU program-lp2b-1553163594530542354

ATLAS Indonesia dan Dunia 84


85 POTENSI PERTANIAN DAN PERKEBUNAN DI INDONESIA

Keanekaragaman hayati yang melimpah, hamparan lahan yang Sektor pertanian menjadi salah satu sektor penting dalam Selama periode 2010-2014 rata-rata kontribusi sektor pertanian
luas, serta iklim tropis yang membuat sinar matahari terjadi pembangunan nasional. Pada Rencana Pembangunan Jangka terhadap PDB (Pendapatan Domestik Bruto) mencapai 10,26%
Batas Negara Cengkeh Jagung
sepanjang tahun sangat menguntungkan penduduk Indonesia Menengah Nasional (RPJMN) tahap 3 (2015-2019), sektor pertanian dengan pertumbuhan sekitar 3,90%. Sub sektor perkebunan
dalam kegiatan bercocok tanam. Tidak heran jika Indonesia dikenal masih menjadi sektor penting. Hal ini digambarkan dengan kontribusi merupakan contributor terbesar terhadap PDB sektor pertanian. Batas Provinsi Pala Teh
sebagai negara agraris, dimana sebagian besar penduduk Indonesia sektor pertanian dalam penyedia bahan pangan dan bahan baku Beberapa komoditas perkebunan unggulan yang menunjukkan Garis Pantai Padi Vanili Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
bermata pencaharian sebagai petani. Berdasarkan data dari Statistik industri, penyumbang PDB, penghasil devisa negara, penyerap tenaga pola positif selama tahun 2010-2014 yaitu tembakau, kelapa Sawit
Danau Rotan Ÿ Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun
Indonesia 2019 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik, kurang lebih kerja, sumber utama pendapatan rumah tangga perdesaan, penyedia sawit, cengkeh, karet, lada, kopi, dan kelapa. 2015-2019
35 juta penduduk Indonesia bermata pencaharian di sektor pertanian, bahan pakan dan bioenergi, serta berperan dalam upaya penurunan Kelapa Coklat Ÿ Arahan Pewilayahan Komoditas Pertanian Unggulan
Nasional, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah
kehutanan, dan perikanan. Jumlah ini paling besar jika dibandingkan emisi gas rumah kaca. Tembakau Lada Karet
dan Agroklimat, Balai Penelitian Tanah
dengan jumlah penduduk yang bekerja di sektor lain, seperti Kopi Sagu Ÿ Pendalaman Materi Geogra Modul 20 Sebaran
pertambangan, perdagangan, dan transportasi. Sumber Daya Alam (Ristekdikti, 2018)

ATLAS Indonesia dan Dunia 86


87 POTENSI LADANG GARAM RAKYAT DI INDONESIA

Peta
n
di M i Garam
adur Raky
a at

Proses Produksi
Garam
di PT Garam Indo
nesia

Potensi kelautan yang luas memungkinan Indonesia kebutuhan konsumsi rumah tangga, tetapi juga digunakan untuk kebutuhan garam nasional mencapai 4,2 juta ton tiap tahunnya. Kebutuhan tersebut mencakup garam Batas Negara Garis Pantai
melakukan swasembada garam. Saat ini garam di industri (farmasi, pertambangan, pupuk dan lain-lain). untuk konsumsi maupun industri.
Indonesia diproduksi oleh Badan Usaha Milik Negara Batas Provinsi Danau
(BUMN) yaitu PT. Garam (Persero) dan petambak- Masalah utama garam dalam negeri adalah rasio kebutuhan yang tidak sebanding Hasil pemetaan yang dilakukan oleh KKP pada tahun 2010, Indonesia memiliki luas lahan garam Kabupaten Penghasil Garam
petambak garam yang dikenal sebagai pegaraman rakyat. dengan hasil produksi nasional. Ironisnya sebagai negara maritim Indonesia tidak potensial sebesar 37,4 ribu hektar yang dapat digunakan sebagai areal produksi garam di
Produksi garam Indonesia secara umum dapat dikelompokkan mampu memenuhi kebutuhan garam dalam negeri. Apabila dibandingkan antara Indonesia. Areal potensial sebagai tempat produksi garam tersebut tersebar di beberapa
menjadi dua yaitu garam yang diproduksi oleh PT. Garam kebutuhan nasional dan kemampuan produksi, maka produksi garam nasional wilayah di Indonesia seperti Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura, Sumber:
(Persero) dan garam yang diproduksi oleh rakyat (garam rakyat). hanya mampu memenuhi kebutuhan dari sisi konsumsi saja, sementara untuk Nusatenggara Barat (NTB), Nusatenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Selatan. Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Produksi Garam Rakyat Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian
kebutuhan bahan baku industri masih bergantung pada impor. Berdasarkan data Kelautan dan Perikanan 2015
Garam termasuk komoditas strategis pada sembilan kebutuhan perhitungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) produksi garam .
bahan pokok masyarakat. Garam tidak hanya digunakan untuk nasional hingga akhir Oktober 2018 hanya 1,94 juta ton, sedangkan kebutuhan

ATLAS Indonesia dan Dunia 88


89 PELABUHAN DAN STOK PERIKANAN TANGKAP DI INDONESIA

Wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Setiap WPPNRI memiliki estimasi potensi sumber daya Batas Negara Wilayah Pengelolaan Perikanan
I ndonesia ( WPPNRI) merupak an wilayah perikanan yang diatur dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Batas Provinsi Negara Republik Indonesia (WPPNRI)
pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan, Perikanan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2017.
Garis Pantai
pembudidayaan ikan, konservasi, penelitian, dan WPPNRI 571 WPPNRI 714 ng
Cakala
pengembangan perikanan yang meliputi perairan Potensi perikanan tangkap Indonesia sangat melimpah Danau
WPPNRI 572 WPPNRI 715 Ikan
pedalaman, perairan kepulauan, laut territorial, zona sehingga diharapkan dapat menjadi sektor unggulan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)
WPPNRI 573 WPPNRI 716
tambahan, dan zona ekonomi esklusif Indonesia. perekonomian nasional. Potensi yang ada ini hendaknya Nelayan
Wilayah pengelolaan perikanan Indonesia terbagi ke dalam dimanfaatkan secara optimal dan lestari dengan Tuna Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)
WPPNRI 711 WPPNRI 717
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
11 wilayah yang dapat dilihat pada peta. memperhatikan aspek-aspek lingkungan agar tidak Potensi Ikan Cakalang Ÿ Kementerian Kelautan dan Perikanan (sig.kkp.go.id)
WPPNRI 712 WPPNRI 718
Ÿ Permen KP No. 18 Tahun 2014 Tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia
mengorbankan generasi mendatang sebagaimana diatur Potensi Ikan Pelagis Kecil Ÿ Kepmen KP No. 50 Tahun 2017 Tentang Estimasi Potensi, Jumlah Tangkapan Yang Diperbolehkan, dan Tingkat
WPPNRI 713
dalam UU No. 32 Tahun 2014 Potensi Ikan Demersal
Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ATLAS Indonesia dan Dunia 90


91 KEPADATAN DAN JUMLAH PENDUDUK DI INDONESIA

Dinamika penduduk adalah perubahan komposisi penduduk penduduk yang berusia produktif lebih besar dibandingkan dengan demogra juga memiliki dampak negatif pada upaya Kepadatan Penduduk
yang diakibatkan tingkat kelahiran, kematian dan migrasi. jumlah penduduk usia tidak produktif. Penduduk usia produktif adalah pembangunan. Ketika negara tidak mempersiapkan diri Batas Negara 0 - 25 Jiwa/Km
Dinamika penduduk menjadi faktor penting dalam penentuan penduduk yang berada pada rentang umur 15-64 tahun. dengan baik dalam menyongsong periode tersebut. Batas Provinsi 26 - 125 Jiwa/Km
kebijakan pemerintah. Menurut Badan Pusat Statistik, pada tahun
Garis Pantai 126 - 625 Jiwa/Km
2020-2030 Indonesia berpeluang untuk mengalami bonus demogra , di Bonus demogra memiliki nilai positif dan keuntungan besar dari segi D e n g a n j u m l a h p e n d u d u k y a n g b e s a r, t i n g k a t
mana negara ini akan memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif, pembangunan bila dikelola secara profesional karena potensi rasio pertumbuhan penduduk yang tinggi serta pertumbuhan Danau 626 - 3.125 Jiwa/Km
sementara yang tidak produktif berkurang menjadi 60 juta jiwa. Ini beban ketergantungan penduduk ak an berkurang. R asio penduduk yang tidak merata menimbulkan permasalahan Jumlah Penduduk (Dalam Ribu) > 3.125 Jiwa/Km
berarti 10 orang usia produktif hanya akan menanggung 3-4 orang usia ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia kependudukan terutama penyedian lapangan kerja, Sumber:
tidak produktif. non produktif dengan jumlah penduduk usia produktif. Bonus permukiman dan kebutuhan lainnya. Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Indonesia dalam Angka 2019, Badan Pusat Statistik

Bonus demogra adalah suatu kondisi dimana komposisi jumlah


ATLAS Indonesia dan Dunia 92
93 PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK

Sekitar seperempat penduduk di Indonesia tinggal Wilayah yang didiami oleh seperempat penduduk Indonesia
Jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta sebanding dengan DKI Jakarta : 10.374.200 Jiwa
di 47 Kabupaten dan kota yang tersebar jumlah gabungan penduduk Provinsi NTB dan NTT NTB dan NTT : 10.242.900 Jiwa
di bagian utara pulau jawa dan sekitarnya

Jumlah penduduk wilayah Sumatera sebanding dengan Jumlah penduduk Provinsi Bali sebanding dengan Bali : 4.246.500 Jiwa
Penduduk Pulau Sumatera : 56.950.500 Jiwa
jumlah gabungan penduduk wilayah Kalimantan, Sulawes, Papua jumlah gabungan penduduk Provinsi Papua dan Papua Barat Papua dan Papua Barat : 4.180.600 Jiwa
Penduduk Pulau Kalimantan, Sulawesi
Kepulauan Bali - Nusatenggara, dan Kepulauan Maluku Bali - Nusatenggara, Kep. Maluku, Papua : 56.767.300 Jiwa

ATLAS Indonesia dan Dunia 94


95 PERBANDINGAN KEPADATAN PENDUDUK

Jumlah penduduk Indonesia sebanding dengan jumlah gabungan Jumlah gabungan penduduk Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah
Indonesia Jawa dan Bali
penduduk 39 negara di kawasan Karibia, Amerika Tengah DIY, Jawa Timur dan Bali sebanding dengan jumlah gabungan penduduk
Karibia, Amerika dan Amerika Selatan Rusia dan Kyrgyzstan
dan Amerika Selatan Negara Rusia dan Kyrgyzstan
Negara lain Negara Lain

Jumlah gabungan penduduk Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat Pulau Jawa
Jumlah gabungan penduduk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi Pulau Sumatera
Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur sebanding dengan jumlah gabungan 28 Negara di Kawasan Oceania dan Asia
Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung dan Kepulauan Bangka Belitung sebanding 10 Negara di kawasan Afrika Barat
28 Negara di kawasan Oceania dan Asia Negara Lain
dengan jumlah gabungan penduduk 10 negara di kawasan Afrika Barat Negara Lain

ATLAS Indonesia dan Dunia 96


97 SUKU-SUKU DI INDONESIA

Laut China Selatan

Laut Andaman

S
AM
UD
ER
A
PA
Laut Sulawesi
SIF
IK
Laut Natuna

Laut Jawa Laut Banda

Laut Bali
Laut Flores
S Laut Arafura
A
M
UD Laut Sawu
ER Laut Timor
A H
IN D
I A

Suku
1. Abung 12. Atoni 23. Belitung 34. Damar 45. Dayak Punan 56. Jawa, Cirebon, Tengger 67. Lampung 76. Madura 85. Mangoli 95. Mimika 106. Osing 117. Roma 128. Simalungun 138. Ternate, Tidore, Jailolo 149. Waigeo
2. Aceh 13. Awiu 24. Bengkulu 35. Dani 46. Dompu 57. Jeianim 68. Larantuka 77. Maibrat, Manikion 86. Mapute, Landawe 96. Minangkabau 107. Ot Danum 118. Rote 129. Simeulue 139. To Seko 150. Waingapu
3. Ahussi-Anim 14. Bacan 25. Betawi 36. Dataran Damal 47. Dou Donggo 58. Kapauku, Moni, Muyu 69. Leti 78. Makassar 87. Marae 97. Moro 108. Padang 119. Sabu 130. Solor 140. Toba 151. Waropen
4. Alor 15. Baduy 26. Biak 37. Dataran Tinggi Papua 48. Ende 59. Karo 70. Lio 79. Mamberamo, Sarmi 88. Marino-Anim 98. Muna Buton 109. Pakpak 120. Sangir 131. Sula 141. Tobalantak, Tobanggai 152. Yakui
5. Ambon 16. Bajo 27. Bima 38. Dayak Bahau 49. Enggano 60. Kimam 71. Loda, Morotai, Galela, 80. Mamboro 89. Matbat 99. Musi Hulu 110. Palembang 121. Sasak 132. Sumba 142. Toliondang
6. Amungme 17. Bali 28. Bintuni 39. Dayak Iban 50. Gayo 61. Kisar Tobelo 81. Manado, Bolaang 90. Mekongga, Tolaki, 100. Nagekeo 111. Pantar 122. Sekak 133. Sumbawa 143. Tomini
Batas Negara
7. Anggi 18. Banjar 29. Bobongko, Togean 40. Dayak Kayan 51. Genyem 62. Komering 72. Lom Mongondow, Bungkumiori 101. Ngada 112. Pipikoro 123. Seram Barat 134. Takuta, Messo 144. Tomorane
Batas Provinsi 8. Angkola 19. Banten 30. Bugis 41. Dayak Kenyah 52. Gorontalo 63. Kowiai 73. Lomblen Minahasa 91. Melayu 102. Nias 113. Pittuullimma 124. Seram Tengah 135. Taliabu 145. Topalu Sumber:
Garis Pantai 9. Argoni, Mairasi 20. Bare'e 31. Bungku 42. Dayak Lawangan 53. Hattam 64. Kubu 74. Luwu 82. Mandailing 92. Mentawai 103. Numfor 114. Rejang 125. Seram Timur 136. Tanimbar, Lar, 146. Toraja Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
10. Aru 21. Bassam-Anim 32. Buol 43. Dayak Maanyan 54. Ima, Mbrai 65. Kupang 75. Maba, Buli, Patani, 83. Mandar 93. Messo, Guai 104. Orang Darat 115. Riau 126. Serui Ordata, Selaru 147. Totawiaili Ÿ Kartapranata, Gunawan: Suku Bangsa di Indonesia.
Danau 11. Asmat 22. Bawean 33. Buru 44. Dayak Ngaju 55. Jambi 66. Lajolo Weda, Gane 84. Manggarai 94. Metar 105. Orang Laut 116. Riung 127. Sikka 137. Tarunggareh 148. Uhunduni Museum Nasional Indonesia, Jakarta, 2010

ATLAS Indonesia dan Dunia 98


99 RUMPUN BAHASA DI INDONESIA

Laut China Selatan

Laut Andaman

S
AM
UD
ER
A
PA
Laut Sulawesi
SIF
IK
Laut Natuna

Laut Jawa Laut Banda

Laut Bali
Laut Flores
S Laut Arafura
A
M
UD Laut Sawu
ER Laut Timor
A H
IN D
I A

Sejak tahun 1928 Bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa Nasional. Rumpun Bahasa
Meskipun tidak semua sepakat, tapi mayoritas mendukung upaya Batas Negara Dayak Darat Kreol Melayu-Polinesia Lain Papua Tengah-Selatan Sepik Teluk Geelvink Timur
1 Austronesian 6 11 16 21 26 31
tersebut. Hal ini disebabkan banyak dan beragamnya bahasa di
Batas Provinsi
Indonesia. Menurut Summer Institute of Linguistic, Indonesia menempati 2 Barito Raya 7 Filipina 12 Mairasi 17 Melayu-Polinesia Timur Tengah 22 Pauwasi 27 Sko 32 Tidak Terklasi kasi
urutan kedua dunia sebagai negara dengan keragaman bahasa terbanyak. Garis Pantai
Danau 3 Bayono-Awbono 8 Isolat 13 Mamberamo 18 Melayu-Sumbawa 23 Sama-Bajau 28 Somahai 33 Tor-Kwerba
Para ahli sepakat bahwa ada 13 bahasa daerah terbesar yang memiliki jumlah
Jawa Maybrat Nimboran Senagi Sulawesi Trans Nugini Sumber:
penutur terbanyak. Meskipun begitu ada 13 bahasa daerah juga yang telah punah. 4 Borneo Utara 9 14 19 24 29 34 Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
25 bahasa daerah lainnya hampir punah. Tercatat sebanyak 668 bahasa daerah di Ÿ Summer Institute of Linguistics (SIL)
Indonesia dengan kondisi beragam, yang sepatutnya kita jaga kelestariannya. 5 Dataran Danau 10 Kaure 15 Melayu 20 Papua Barat 25 Sentani 30 Sulawesi Selatan 35 Belum Teridenti kasi International, 2019

ATLAS Indonesia dan Dunia 100


101 RISIKO BENCANA GEMPA BUMI DI INDONESIA

Indonesia secara geogra s terletak pada rangkaian cincin api Sepanjang tahun 1900-2009 tercatat lebih dari 8.000 kejadian gempa utama Batas Negara
yang terbentang sepanjang lempeng pasi k dan merupakan dengan Magnitudo > 5.0. Bencana gempa bumi dapat diikuti oleh beberapa Batas Provinsi
lempeng tektonik paling aktif di dunia. Hampir 90% dari bahaya bencana lain, seperti tsunami, keretakan tanah, dan tanah longsor. Garis Pantai
kejadian gempa bumi yang pernah terjadi merupakan hasil Beberapa peristiwa gempa bumi dengan kekuatan besar yang pernah Danau
kontribusi aktivitas lempeng ini dan hamper semuanya terjadi di Indonesia diantaranya, gempa Aceh-Andaman 2004 (Mw*9,2) yang
Tidak Rawan Rawan
merupakan kejadian gempa besar di dunia (Kramer, 1996). diikuti peristiwa tsunami, gempa Nias-Simeulue 2005 (Mw8,7), gempa
Peristiwa gempa bumi melibatkan proses interaksi yang sangat kompleks Yogyakarta 2006, dan gempa di selatan Jawa yang diikuti tsunami tahun Sangat Rawan
antara materi dan energi yang terdapat pada sistem sesar aktif di bawah 2006 (Mw7,6). Banyaknya peristiwa gempa yang terjadi menandakan bahwa Sumber: Gempa Bumi Jawa Tengah Gempa Bumi Sumatera Barat Gempa Bumi Banten
permukaan bumi. Proses ini sangat sulit untuk diprediksi, oleh karena itu wilayah Indonesia rawan terhadap bencana gempa bumi sehingga Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017 Yogyakarta 2006 Padang 2009 Lebak 2018
Ÿ Buku Risiko Bencana Indonesia (RBI) BNPB 2016 5,9 Skala Richter 7,6 Skala Richter 6,1 Skala Richter
hingga saat ini, belum ada teori yang dapat digunakan secara pasti untuk diperlukan adanya mitigasi bencana yang baik guna meminimalisir korban
Ÿ Kramer, Steven L. 1996. Geotechnical Earthquake
memrediksi peristiwa gempa bumi. jiwa maupun kerugian yang terjadi. *Magnitudo Momen Engineering. Prentice-Hall, New Jersey

ATLAS Indonesia dan Dunia 102


103 RISIKO BENCANA TSUNAMI DI INDONESIA

Tsunami merupakan jenis bencana dengan proses yang cepat. ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak Batas Negara Danau
Tsunami dapat bersumber dari lokasi yang dekat dengan waktu terjadi di zona subduksi yang merupakan pertemuan pergerakan dua Batas Provinsi Tidak Rawan
penjalaran kurang dari 30 menit dari sumber ke garis pantai ataupun lempeng yang saling mendekat, yaitu lempeng samudera dan lempeng
Zona Subduksi Rawan
dari lokasi yang jauh dengan waktu penjalaran lebih dari 30 menit. benua. Seperti yang dapat dilihat pada peta di atas, sebagian besar wilayah
Karaktek kejadian yang umumnya terjadi di Indonesia bersifat lokal, Indonesia berada di zona subduksi sehingga tsunami menjadi salah satu Garis Pantai Sangat Rawan
dimana jarak sumber terjadinya tsunami relatif dekat. Hal ini menyebabkan ancaman bencana untuk banyak wilayah pesisir Indonesia.
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan upaya antisipasi dan evakuasi relatif
singkat. Selain gempa bumi, letusan gunungapi aktif juga dapat memicu terjadinya Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017 Dampak Tsunami Aceh Dampak Tsunami Palu Dampak Tsunami Banten
tsunami. Salah satu peristiwa letusan gunungapi yang diikuti oleh peristiwa Tahun 2004 Tahun 2018 Tahun 2018
Ÿ Buku Risiko Bencana Indonesia (RBI) BNPB 2016
Bencana tsunami umumnya terjadi karena peristiwa gempa bumi di laut yang tsunami, yang pernah terjadi di Indonesia adalah letusan Gunungapi Ÿ Akmam. (2011). Subduksi Lempeng Indo-Australia
menyebabkan terjadinya pergeseran secara vertikal di dasar laut. Gerakan vertikal Krakatau pada tanggal 27 Agustus 1883. Pada Lempeng Eurasia di Pantai Barat Sumatera Barat.
Jurnal Sainstek, Vol III No.1, 52-59

ATLAS Indonesia dan Dunia 104


105 RISIKO BENCANA LETUSAN GUNUNGAPI DI INDONESIA

Batas Negara
Gunungapi merupakan rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya Ÿ Tipe B : gunungapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi
cairan magma. Indonesia merupakan negara kepulauan yang mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan Batas Provinsi
mempunyai busur gunungapi terpanjang di dunia. Sebanyak 13% gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara (lubang kerak bumi yang Garis Pantai
gunungapi aktif di dunia terdapat di Indonesia, yang menjadikan mengeluarkan gas-gas oksidasi belerang, seperti SO2 dan SO3) Danau
Indonesia sebagai negara yang memiliki gunungapi terbanyak di dunia. Ÿ Tipe C : gunungapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah
Gunungapi Tipe A
Oleh karena itu masyarakat perlu mewaspadai bahaya akan terjadinya manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa
bencana letusan gunungapi ini. lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkat lemah Gunungapi Tipe B
Klasi kasi gunungapi di Indonesia dibagi ke dalam 3 tipe, yaitu: Hampir seluruh wilayah Indonesia memiliki gunungapi, hanya Gunungapi Tipe C Letusan Gunung Merapi Letusan Gunung Sinabung Letusan Gunung Ibu di Maluku
Ÿ Tipe A : gunungapi yang per nah mengalami erupsi magmatik wilayah Kalimantan dan Papua saja yang tidak memiliki gunungapi. Sumber:
di Yogyakarta di Sumatera Utara Tahun
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Tahun 2010 Tahun 2016
sekurangkurangnya satu kali sesudah tahun 1600 Gunungapi tipe A banyak terdapat di Pulau Jawa dan Bali.
Ÿ Buku Risiko Bencana Indonesia (RBI) BNPB 2016
Ÿ Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

ATLAS Indonesia dan Dunia 106


107 RISIKO BENCANA BANJIR DI INDONESIA

Banjir merupakan perendaman sementara oleh air pada daratan Pengurangan risiko bencana banjir dapat dilakukan dengan Batas Negara
yang biasanya tidak terendam air. Banjir disebabkan oleh kondisi konservasi lahan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk menekan Batas Provinsi
alam yang statis seperti geogra s, topogra s, dan geometri alur besarnya aliran permukaan dan mengendalikan besarnya Garis Pantai
sungai. Peristiwa alam yang dinamis seperti curah hujan yang tinggi, pendangkalan/sedimentasi di dasar sungai. Upaya lainnya yakni
Danau
pembendungan dari laut/pasang pada sungai induk, tanah amblas dan pengelolaan dataran banjir ( ood plain management) berupa
pendangkalan akibat sedimentasi, serta aktivitas manusia yang dinamis penataan ruang dan rekayasa sarana dan prasarana pengendali banjir, Tidak Rawan
seperti adanya tata guna di lahan dataran banjir yang tidak sesuai, yaitu yang diatur dan disesuaikan. Rawan
dengan mendirikan pemukiman di bantaran sungai, kurangnya prasarana Sangat Rawan Banjir Jakarta tahun 2013 Banjir Bengkulu tahun 2019 Banjir Konawe Samarinda
tahun 2019
pengendalian banjir, amblesan permukaan tanah dan kenaikan muka air laut
Sumber:
akibat global warming. Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Risiko Bencana Indonesia 2016

ATLAS Indonesia dan Dunia 108


109 RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DI INDONESIA

Batas Negara
Bencana gerakan tanah atau dikenal sebagai tanah longsor rentan gerakan tanah, serta intensitas hujan yang tinggi
Batas Provinsi
merupakan fenomena alam yang dikontrol oleh kondisi geologi, dengan durasi yang panjang, ataupun ak ibat
curah hujan dan pemanfaatan lahan pada lereng. meningkatnya frekuensi kejadian gempa bumi. Garis Pantai
Danau
Dalam beberapa tahun terakhir, intensitas terjadinya bencana gerakan Pengurangan risiko tanah longsor, dilakukan dengan Tidak Rawan
tanah di Indonesia semakin meningkat, dengan sebaran wilayah s o s i a l i s a s i te nt a n g p e m a n f a at a n l a h a n ya n g Rawan
bencana semakin luas. Hal ini disebabkan oleh makin meningkatnya berwawasan lingkungan pada daerah rentan gerakan Sangat Rawan Tanah Longsor Bengkulu Tanah Longsor Kendari Tanah Longsor Sukabumi
Tahun 2019 Tahun 2019 Tahun 2018
pemanfaatan lahan yang tidak berwawasan lingkungan pada daerah tanah. Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Risiko Bencana Indonesia 2016

ATLAS Indonesia dan Dunia 110


111 RISIKO BENCANA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI INDONESIA

Kebakaran lahan dan hutan sejatinya bukan merupakan bencana Dampak sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat adalah Batas Negara
alam, karena 99% kejadian di Indonesia disebabkan oleh faktor kesehatan, seperti asma, bronchitis, ISPA, hingga kematian, serta Batas Provinsi
manusia, baik karena kesengajaan maupun kelalaian. Luasnya areal dampak atas hilangnya pekerjaan. Bagi sektor lingkungan, dampak Garis Pantai
lahan dan hutan yang terbakan di Indonesia hingga saat ini akibat kebakaran lahan dan hutan sangan besar, yaitu kerusakan
Danau
dipengaruhi pula oleh karakteristik bio sik lahannya. fungsi lahan dan kabut asap yang dapat memperburuk perubahan
iklim yang ada. Sedangkan dampak politik yang muncul akibat Tidak Rawan
Sebagian besar kejadian kebakaran pada 10 tahun terakhir terjadi di lahan kebakaran lahan dan hutan adalah polusi kabut asap yang terjadi Rawan
gambut. Lahan ini secara alami merupakan lahan basah yang tidak mudah lintas Negara. Sangat Rawan Kebakaran hutan dan lahan di Kebakaran hutan dan lahan di Petugas berusaha memadamkan
Sumatera Selatan tahun 2018 Taman Nasional Sebangau kebakaran hutan dan lahan di
terbakar, tetapi jika lahan gambut kering karena adanya drainase yang Kalimantan Tengah Sumatera Selatan tahun 2015
Sumber:
berlebihan maka sangat rentan terbakar. Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Risiko Bencana Indonesia 2016

ATLAS Indonesia dan Dunia 112


113 RISIKO BENCANA KEKERINGAN DI INDONESIA

Kekeringan adalah bencana yang kompleks dan ditandai curah hujan pada periode yang lama, yang merupakan dampak dari Batas Negara
dengan kekurangan air berkepanjangan. interaksi atmosfer dan laut, serta ketidakteraturan suhu permukaan Batas Provinsi
laut yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya, yaitu fenomena El Garis Pantai
Variabilitas iklim yan tinggi menyebabkan adanya kejadian Nino, IOD (Indian Ocean Dipole) positif, dan siklus monsun. Danau
ekstrim basah dan ekstrim kering. Saat terjadi ekstrim basah,
Tidak Rawan
maka potensi terjadinya bencana banjir dan longsor meningkat, Mitigasi di tingkat masyarakat dilakukan dengan sosialisasi
Rawan
begitu pun sebaliknya, apabila terjadi ekstrim kering, maka konservasi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) serta perubahan pola
Sangat Rawan Warga kesulitan mendapatkan air Waduk Sempor di Kabupaten Lahan Pertanian yang mengalami
potensi kemarau berkepanjangan akan cukup besar. tanam untuk pertanian. bersih akibat kekeringan di Solok Kebumen, Jawa Tengah kekeringan di Jembrana Bali
Sumber: Sumatera Baat Tahun 2019 yang mengering Tahun 2019 Tahun 2019
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Penyebab utama kekeringan di Indonesia adalah menurunnya Ÿ Risiko Bencana Indonesia 2016

ATLAS Indonesia dan Dunia 114


115 INDEKS PENCEMARAN UDARA DI INDONESIA

Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) adalah laporan kualitas udara (warna merah) sangat tidak sehat, dan lebih dari 300 (warna hitam)
Batas Negara Baik (0 - 50) Tidak Sehat (101 -199)
kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau berbahaya. Salah satu parameter pengukuran ISPU yaitu PM10 (seperti
tercemarnya kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap yang tergambar pada peta). PM10 adalah partikel udara yang berukuran Batas Provinsi
kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer). Partikel PM10 biasanya berasal Garis Pantai
hari. Penetapan ISPU ini mempertimbangkan tingkat mutu udara terhadap dari aktivitas industri seperti mesin diesel dan pembangkit listrik. Sedang (51 - 100) Sangat Tidak Sehat (200 -299)
kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, bangunan, dan nilai estetika. Danau
Pengukuran indeks PM10 dilakukan setiap satu jam. Data yang
* Paramater pencemar udara : PM10
Di Indonesia ISPU diatur berdasarkan Keputusan Badan Pengendalian Dampak ditampilkan pada peta di atas merupakan hasil perhitungan rata-rata
Pencemaran Udara yang Pencemaran Udara yang
Lingkungan (Bapedal) Nomor KEP-107/Kabapedal/11/1997. Udara dinyatakan indeks PM10 dari bulan Januari-Agustus 2019. Parameter lain yang juga diakibatkan kebakaran hutan diakibatkan kendaraan bermotor
memiliki dalam kategori baik (ditandai warna hijau) jika berada di rentang 0-50, 51-100 digunakan dalam pengukuran ISPU diantaranya sulfur dioksida (SO2), Sumber: dan lahan dan industri
(warna biru) artinya sedang, 101-199 (warna kuning) berarti tidak sehat, 200-299 karbon monoksida (CO), Ozon (O3), dan nitrogen dioksida (NO2) Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU) PM 10 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Januari - Agustus 2019

ATLAS Indonesia dan Dunia 116


117

PULAU I
S
DAN PROVISNIA
DI INDONE

R
MASYARUMAH TRADISIO
A N
HUTABOKAT BATAK DI AL
LON PUL
AU SAMMUSEUM
OSIR

ATLAS Indonesia dan Dunia


118
119 PULAU SUMATERA
Ketinggian (m)
119

3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
Laut Cina Selatan
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
S 200 - 500
el
at Laut Natuna Utara 500 - 1000
M 1000 - 2000
2000 - 4000
al
ak
a 4000 - 6000

Kedalaman (m)

Ibukota Provinsi
Bandara Internasional
Bandara Domestik
Pelabuhan
Laut Natuna
Gunungapi
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Jalan Tol
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
S Sungai
el
at
K
ar
im

Se
lat
at

M
a

en
ta
wa
i

Laut Jawa
da
un
.S
Sl

Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019

Populasi : 57.764.500,00 Jiwa


Kepadatan : 120,00 Jiwa/km
Luas Wilayah : 480.802,28 km
Provinsi Terpadat : Kep. Riau 260,00 Jiwa/km
Provinsi Penduduk Terbesar : Sumatera Utara, 14.415.400,00 Jiwa
Provinsi Terluas : Sumsel, 91.592,43 km
Titik Tertinggi : Gunung Kerinci, Sumbar/Jambi, 3.805,00 mdpl

DANAU TOBA SUNGAI BATANG HARI GUNUNG KERINCI


Danau Terbesar di Sungai Terpanjang di Titik Tertinggi di P. Sumatera
P. Sumatera P. Sumatera Sumatera Barat/Jambi
ATLAS Indonesia dan Dunia

Sumatera Utara (1130 km ) Sumatera Selatan (800 km) (3,805.00 mdpl)


120

ATLAS Indonesia dan Dunia 120


121 PROVINSI ACEH
Ketinggian (m)
121

3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000

Kedalaman (m)

Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Internasional
Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunungapi
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Batas Kabupaten
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
Sungai

Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019

TARI SAMAN
Tari Tradisional Aceh

CEMPAKA KUNING
Flora Khas Aceh

KUCICA EKOR KUNING


Fauna Khas Aceh

Luas Wilayah : 57.956,00 km (Permendagri No. 137 th. 2017)


Wilayah Administrasi : 18 Kabupaten, 5 Kota, 289 Kecamatan, 6.514 Desa
Jumlah Penduduk : 5.189.500 jiwa (BPS 2018)
Topogra : Dataran tinggi yang dikelilingi dataran rendah dan
pesisir di sebelah utara, barat, dan selatan serta
beberapa pulau di sebelah selatan dan barat laut.
Titik Tertinggi : Gunung Leuser 3466 mdpl
Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Emas, Hutan, Kayu, Kopi, Perikanan
RUMOH ACEH RENCONG ARBAB
Potensi Bencana : Banjir, Gempa Bumi, Tsunami, Kon ik atau Kerusuhan Rumah Tradisional Senjata Tradisional Alat Musik Tradisional
ATLAS Indonesia dan Dunia

Sosial Masyarakat Aceh Aceh Aceh


122

ATLAS Indonesia dan Dunia 122


123 PROVINSI SUMATERA UTARA
Ketinggian (m)
123

2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000

Kedalaman (m)

Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Internasional
Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunungapi
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Batas Kabupaten
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Jalan Tol
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
Sungai

Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019

TARI TOR TOR


Tari Tradisional
Sumatera Utara

KENANGA
Flora Khas
Sumatera Utara

BURUNG BEO NIAS


Fauna Khas
Sumatera Utara

Luas Wilayah : 72.981,23 km (Permendagri No. 137 th. 2017)


Wilayah Administrasi : 25 Kabupaten, 8 Kota, 450 Kecamatan, 6.136 Desa
Jumlah Penduduk : 14.242.100 jiwa (BPS 2018)
Topogra : Dataran tinggi yang diapit dataran rendah hingga pesisir di
sebelah timur laut dan pesisir sempit di barat daya, serta
terdapat beberapa pulau di sebelah barat daya hingga selatan.
Titik Tertinggi : Gunung Sibuatan 2457 mdpl
Sumber Daya Alam : Gas Bumi, Aluminium, Kayu, Kelapa Sawit.
RUMAH BOLON PISO SANALENGGAM ARAMBA
Potensi Bencana : Banjir, Letusan Gunungapi, Gelombang Pasang atau Abrasi. Rumah Tradisional Senjata Tradisional Fauna Khas
ATLAS Indonesia dan Dunia

Masyarakat Sumatera Masyarakat Sumatera Sumatera Utara


utara Utara
124

ATLAS Indonesia dan Dunia 124


125 PROVINSI SUMATERA BARAT
Ketinggian (m)
125

3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000

Kedalaman (m)

Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Internasional
Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunungapi
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Batas Kabupaten
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
JGaris Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
Sungai

Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019

a TARI PIRING
p or Tari Tradisional
t Si Sumatera Barat
la
Se

POHON ANDALAS
Flora Khas
Sumatera Barat

BURUNG KUAU RAJA


Fauna Khas
Sumatera Barat

Luas Wilayah : 42.012,89 km (Permendagri No. 137 th. 2017)


Wilayah Administrasi : 10 Kabupaten, 2 Kota, 169 Kecamatan, 1.875 Desa
Jumlah Penduduk : 5.321.500 Jiwa (BPS 2018)
Topogra : Dataran tinggi dengan pesisir sempit di sebelah barat dan jajaran
kepulauan di sebelah barat hingga selatan.
Titik Tertinggi : Gunung Talakmau 2912 mdpl
Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, Emas, Hutan, Karet, Kelapa Sawit
Potensi Bencana : Banjir, Gempa Bumi, Tanah Longsor, Letusan Gunungapi, Tsunami,
RUMAH GADANG KARAMBIT SELUANG
Gelombang Pasang atau Abrasi, Kebakaran Hutan dan Lahan, Kon ik Rumah Tradisional Senjata Tradisional Alat Musik Tradisional
ATLAS Indonesia dan Dunia

Kerusuhan Sosial. Masyarakat Sumatera Masyarakat Sumatera Sumatera Barat


Barat Barat
126

ATLAS Indonesia dan Dunia 126


127 PROVINSI RIAU
Ketinggian (m)
127

4500 - 6000
3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000

Kedalaman (m)

Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Internasional
Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Batas Kabupaten
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
Sungai

Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019

ZAPIN
Tari Tradisional Riau

NIBUNG
Flora Khas Riau

SERINDIT MELAYU
Fauna Khas Riau

Luas Wilayah : 87.023,66 km (Permendagri No. 137 th. 2017)


Wilayah Administrasi : 10 Kabupaten, 2 Kota, 169 Kecamatan, 1.875 Desa
Jumlah Penduduk : 6.657.900 Jiwa (BPS 2018)
Topogra : Dataran rendah dari pesisir timur ke arah barat hingga lebih dari
setengah wilayah dan dataran tinggi di sebelah barat serta terdapat
beberapa pulau di sebelah timur laut.
Titik Tertinggi : Bukit Pandangus 576 mdpl
Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, Emas, Hutan, Karet, Kelapa Sawit
RUMAH SELASO PEDANG JENAWI NAFIR
Potensi Bencana : Banjir, Kebakaran Hutan dan Lahan, Puting Beliung, Kekeringan, Rumah Tradisional Senjata Tradisional Alat Musik Tradisional
ATLAS Indonesia dan Dunia

Tanah Longsor, Gelombang Pasang atau Abrasi, Kebakaran, Kon ik Masyarakat Riau Riau Riau

atau Kerusuhan Sosial.


128

ATLAS Indonesia dan Dunia 128


129 PROVINSI JAMBI

Se
la
t KAJANG LEKO
Be Rumah Tradisional
rh Masyarakat Jambi
al
a

KERIS SIGINJAI
Senjata Tradisional
Masyarakat Jambi

GANGOR
Alat Musik Tradisional
Masyarakat Jambi

HARIMAU SUMATERA
Fauna Khas Jambi

PINANG MERAH
Flora Khas Jambi

SA
M
H U
IN D
D ER
IA A TARI SEKAPUR SIRIH
Tarian Tradisional Jambi

Luas Wilayah : 50.058,16 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, Batubara,
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Gunung Garis Pantai

0
Wilayah Administrasi : 9 Kabupaten, 2 Kota, 141 Kecamatan, 1.562 Desa Timah Putih, Kelapa Sawit, Karet

0
0
40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500
20 00

-6
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Negara Danau/Waduk

0
Jumlah Penduduk : 3.515.000 Jiwa (BPS 2018) Potensi Bencana : Banjir, Letusan Gunungapi, Puting

-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
25
50
Topogra : Dataran rendah dari pesisir timur ke arah barat Beliung, Kebakaran Hutan dan 0- Kota Lainnya Batas Provinsi Sungai
0
0
0
00 000
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25

hingga lebih dari setengah wilayah dan dataran Lahan, Kekeringan, Tanah Bandara Domestik Batas Kabupaten
25 - 450
20 - 300
15 - 250

0
-5
5

2
-1

0-
2
-1
1

Sumber:
0-
0-
-

tinggi di sebelah barat. Longsor, Gempa Bumi. Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional
00
00
00
00

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017


50

Kedalaman (m)
30

10

Titik Tertinggi : Gunung Kerinci 3805 mdpl Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
Gunungapi Jalan Provinsi
ATLAS Indonesia dan Dunia
130
131 PROVINSI SUMATERA SELATAN

S
e
l a
RUMAH LIMAS

t
Rumah Tradisional
Masyarakat Sumatera

K
e a Selatan
l a r
t i m
B a a
n g t a
k a

TOMBAK TRISULA
Senjata Tradisional
Masyarakat Sumatera
Selatan

BURDAH
Alat Musik Tradisional
Masyarakat Sumatera
Selatan

IKAN BELIDA
Fauna Khas Sumatera
Selatan

L a u t J a w a
S
A
M
U

D BUAH DUKU

E Flora Khas Sumatera


Selatan
R
A
H
IN
D
IA
TARI TANGGAI
Tarian Tradisional Sumatera Selatan

Luas Wilayah : 91.592,43 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, Batubara,
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Batas Kabupaten Garis Pantai

0
Wilayah Administrasi : 13 Kabupaten, 4 Kota, 239 Kecamatan, 3.266 Desa Kelapa Sawit, Karet, Kopi, Perikanan

0
0
40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500
20 00

-6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Nasional Danau/Waduk

0
Jumlah Penduduk : 8.267.000 Jiwa (BPS 2018) Potensi Bencana : Banjir, Puting Beliung, Kekeringan,

-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
25
50
Topogra : Dataran rendah dari pesisir timur ke arah barat Tanah Longsor, Kebakaran Hutan 0- Kota Lainnya Gunung Jalan Provinsi Sungai
0
0
00 500
0
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25

hingga lebih dari setengah wilayah dan dataran dan Lahan, Gempa Bumi, Letusan Bandara Internasional Batas Negara Jalan Tol
25 - 450
20 - 300

10 - 200

0
-5

Sumber:
2
-1

0-
2

1
0-
0-

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi


-

-
0-

tinggi di sebelah barat. Gunungapi, Kebakaran. Bandara Domestik Batas Provinsi Garis Pangkal
00
00
00

00

Kedalaman (m) Geospasial 2017


30

15

Titik Tertinggi : Gunung Dempo 3173 mdpl Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019

ATLAS Indonesia dan Dunia


132
133 PROVINSI BENGKULU
133

Ketinggian (m)
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000

Kedalaman (m)

Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunungapi
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Batas Kabupaten
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
Sungai

Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019

TARI ANDUN
Tari Tradisional
Bengkulu

S
A
M
U
D
E
R

BUNGA RAFFLESIA
Flora Khas Bengkulu
A
H

IN
D
IA

BERUANG MADU
Fauna Khas Bengkulu

Luas Wilayah : 19.919,33 km (Permendagri No. 137 th. 2017)


Wilayah Administrasi : 9 Kabupaten, 1 Kota, 128 Kecamatan, 1.514 Desa
Jumlah Penduduk : 1.934.300 Jiwa (BPS 2018)
Topogra : Dataran rendah dari pesisir barat ke arah timur hingga lebih dari
setengah wilayah dan dataran tinggi di sebelah timur serta
terdapat beberapa pulau di sebelah selatan.
Titik Tertinggi : Gunung Pandan 1965 mdpl
Sumber Daya Alam : Gas Bumi, Emas, Hutan, Aren, Cengkeh, Pinang, Perikanan. RUMAH SEWAR DOL
Potensi Bencana : Banjir, Tanah Longsor, Gempa Bumi, Puting Beliung, Kekeringan, BUBUNGAN LIMA Senjata Tradisional Alat Musik Khas
ATLAS Indonesia dan Dunia

Rumah Tradisional Masyarakat Bengkulu Bengkulu


Gelombang Pasang atau Abrasi, Kebakaran Hutan dan Lahan, Masyarakat Bengkulu
Letusan Gunungapi.
134

ATLAS Indonesia dan Dunia 134


135 PROVINSI LAMPUNG

RUMAH NUWO SESAT


Rumah Tradisional
Masyarakat Lampung

TERAPANG
Senjata Tradisional
Masyarakat Lampung

BENDE
Alat Musik Tradisional
Masyarakat Lampung

GAJAH SUMATERA
Fauna Khas Lampung

S
A
M Te
lu

Te
kS
U

lu
em

kL
an
D

am
gk L a u t J a w a

pu
a g
E

n
BUNGA PUKUL EMPAT
R Flora Khas Lampung

A
H
IN

da
un
D

S
t
IA

la
Se
TARI SIGEH PENGUNTEN
Tarian Tradisional Lampung

Luas Wilayah : 34.623,80 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Tangkit Tebak 2115 mdpl
Ketinggian (m)

0
0
Ibukota Provinsi Gunungapi Jalan Provinsi Danau/Waduk

0
40 - 400
10 1000
Wilayah Administrasi : 13 Kabupaten, 2 Kota, 228 Kecamatan, 2.653 Desa Sumber Daya Alam : Panas Bumi, Emas, Hutan,

00
20 - 200
50 500
20 00

-6
50 0
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Jalan Tol Sungai
-5
-2
25
Jumlah Penduduk : 8.289.600 Jiwa (BPS 2018) Kayu, Tebu, Perikanan.

0-

00
0-

00
00
25
0-

Topogra : Dataran tinggi yang dikelilingi dataran rendah dan pesisir Potensi Bencana : Kekeringan, Banjir, Kota Lainnya Batas Negara Garis Pangkal
0
0
50 1500

0- 0
10 500
50 50
25 0
0
25
15 - 250
10 - 200

0
-5

di sebelah barat, timur, dan selatan dengan dataran rendah Tsunami, Kon ik atau Bandara Domestik Batas Provinsi Garis Pantai
10

2
-1

0-
0-
-
0-

Sumber:
00
00
00

25

yang lebih luas di sebelah timur dibanding di sebelah Kerusuhan Sosial. Kedalaman (m) Pelabuhan Batas Kabupaten Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
20

barat serta terdapat beberapa pulau di sebelah selatan Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional
ATLAS Indonesia dan Dunia
136
137 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

RUMAH RAKIT LIMAS

Tl
Rumah Tradisional

. K
Masyarakat Bangka

el
Belitung

ab
at
S
el
at
K
Tl. Kampa
ar
im
at
a
SIWAR
Senjata Tradisional
Masyarakat Bangka
Belitung

Selat Bangka
GENDANG MELAYU
Alat Musik Tradisional
Masyarakat Bangka
Belitung

MENTILIN
Fauna Khas Bangka
Belitung

Se
la

nau
t

nda
G
as

Me
pa

Sl.
r
Sl
.L
e pa
r

POHON NAGASARI
Tl.Membalong Flora Khas Bangka
Te l u k B a l o k Belitung

L a u t J a w a TARI CAMPAK
Tarian Tradisional Banka Belitung

Luas Wilayah : 16.424,06 km Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Bukit Bebuluh 630 mdpl
Ketinggian (m)

0
0
0
40 - 400
10 1000
Wilayah Administrasi : 6 Kabupaten, 1 Kota, 47 Kecamatan, 391 Desa Sumber Daya Alam : Timah, Granit, Kayu, Lada,

00
Ibukota Provinsi Gunung Jalan Provinsi

20 - 200
50 500
20 00

-6
0
-5
-2
25

Jumlah Penduduk : 1.430.900 Jiwa (BPS 2018) Karet, Kelapa Sawit Cengkeh, 0-

00
0-

00
00
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Negara Garis Pantai
25
50
0-

Topogra : Terdiri atas 2 pulau besar dengan jajaran pulau kecil di Cokelat, Perikanan Kota Lainnya Batas Provinsi Danau/Waduk
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
0
-5

sekitarnya dan didominasi dataran rendah serta dataran Potensi Bencana : Banjir, Puting Beliung,
2
-1

0-

Bandara Domestik Batas Kabupaten Sungai


1
0-
0-
0-

Sumber:
tinggi yang tersebar secara acak di kedua pulau besar. Kebakaran Hutan dan Lahan,
50

Kedalaman (m) Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Tanah Longsor. Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019

ATLAS Indonesia dan Dunia


138
139 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

S el a t S i n g a p u r a
L a u t N a t u n a
RUMAH SELASO JATUH
KEMBAR
Rumah Tradisional
Masyarakat Kepulauan Riau

Sl
. C
om
bo
l BADIK TUMBUK LADO
Senjata Tradisional
Masyarakat Kepulauan
Riau

KOMPANG
Alat Musik Tradisional
Masyarakat Kepulauan Riau

KAKAP MERAH
Fauna Khas Kepulauan
Riau

Tl
. R Laut Natuna Utara
a ya

SIRIH
Flora Khas Kepulauan
Riau

Tl
. B
ar
uk Laut Natuna

TARI MELEMANG
Tarian Tradisional Kepulauan Riau

Luas Wilayah : 8.201,72 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Gunung Lanjut 368 mdpl
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Provinsi

0
0
Wilayah Administrasi : 5 Kabupaten, 2 Kota, 70 Kecamatan, 416 Desa Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Timah,

0
40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500
20 00

-6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Garis Pangkal
0

Jumlah Penduduk : 2.082.700 Jiwa (BPS 2018) Kelapa Sawit, Perikanan.


-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
25
50
0-

Topogra : Jajaran kepulauan yang tersebar dari sebelah timur Potensi Bencana : Puting Beliung, Banjir, Kota Lainnya Batas Negara Garis Pantai
0- 0
50 50
25 0
0
25

Sumatera bagian tengah hingga batas utara Indonesia Kebakaran Hutan dan Bandara Internasional Batas Provinsi Danau/Waduk Sumber:
50

0
-5
2
-1

0-

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017


0-

dengan didominasi ketinggian rendah dan hanya Lahan. Bandara Domestik Batas Kabupaten Sungai
25
10

Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


Kedalaman (m)
beberapa pulau yang memiliki ketinggian di atas rata-rata. Pelabuhan Jalan Nasional
ATLAS Indonesia dan Dunia
140
141 PULAU JAWA

L a u t J a w a

da
Sl. Sun

tu
Tl. Pelabuhanra

Selat Madura

Tl. Popoh
WADUK GAJAH MUNGKUR
Danau Terbesar di Pulau Jawa
Se Jawa Tengah (88 km )
lat
Ba
li

SA
MU
DE
RA SUNGAI BENGAWAN SOLO
HIN Sungai Terpanjang di Pulau Jawa
DIA Jawa Timur/Jawa Tengah (548,53 km)

GUNUNG SEMERU (MAHAMERU)


Titik Tertinggi di Pulau Jawa.
Jawa Timur (3,676.00 mdpl)

Populasi : 149.638.600 Jiwa Provinsi Terluas : Jawa Timur, 47.799,75 km


Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Batas Negara Garis Pangkal
Kepadatan : 1.156 Jiwa/km Titik Tertinggi : Mahameru/G. Semeru (Jatim),

0
0
0
40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500
Sumber:

20 00

-6
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Provinsi Garis Pantai

0
Luas Wilayah : 129.438,23 km 3.676 mdpl Ÿ Peta NKRI Badan

-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
25
50
0-
Bandara Internasional Jalan Nasional Danau/Waduk Informasi Geospasial 2017
Provinsi Terpadat : DKI Jakarta,15.764 Jiwa/km Ÿ Hasil Pengolahan Data
Jalan Provinsi
0
0
00 500
0
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0

Pelabuhan Sungai
25

BIG 2019
25 - 450
20 - 300

10 - 200

0
-5

Provinsi Penduduk Terbesar : Jawa Barat, 48.683.700 Jiwa


2
-1

0-
2

1
0-
0-
-

-
0-

Gunungapi Jalan Tol


00
00
00

00

Kedalaman (m)
30

15

Gunung
ATLAS Indonesia dan Dunia
142
143 PROVINSI DKI JAKARTA

Teluk Jakarta

LAUT JAWA RUMAH KEBAYA


Rumah Tradisional
Betawi

GOLOK
Senjata Tradisional
Betawi

GAMBANG KROMONG
Alat Musik Tradisional
Betawi

ELANG BONDOL
Fauna Khas Jakarta

SALAK CONDET
Flora Khas Jakarta

TARI YAPONG
Tarian Tradisional Betawi

Luas Wilayah : 664.01 km2 (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, Hutan,
Ketinggian (m)

0
0
Batas Negara Garis Pantai

0
Ibukota Negara

40 - 400
10 1000
Wilayah Administrasi : 1 Kabupaten, 5 Kota, 44 Kecamatan, 267 Desa Perikanan

00
20 - 200
50 500
20 00

-6
50 0

Ibukota Kabupaten/Kota Batas Provinsi Danau/Waduk


-5
-2
25

Jumlah Penduduk : 110.374.200 Jiwa (BPS 2018) Potensi Bencana : Banjir, Gelombang Pasang atau
0-

00
0-

00
00
25
0-

Topogra : Dataran rendah dengan ketinggian yang Abrasi, Kebakaran, Kejadian Luar Kota Lainnya Batas Kabupaten Sungai
25 0
0
25
0
-5

semakin menurun hingga ke pesisir utara Biasa, Aksi Teror atau Sabotase, Bandara Internasional Jalan Nasional
-1

0-
50

Sumber:
dan terdapat kepulauan di sebelah utara. Kecelakaan Transportasi, Kon ik Kedalaman (m) Pelabuhan Jalan Provinsi Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
atau Kerusuhan Sosial. Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
Pelabuhan Pengumpul Jalan Tol
ATLAS Indonesia dan Dunia
144
145 PROVINSI JAWA BARAT

RUMAH BADAK HEUAY


Rumah Tradisional
Jawa Barat
L a u t J a w a

Tl. Ciasem

KUJANG
Senjata Tradisional
Jawa Barat

ANGKLUNG
Alat Musik Tradisional
Jawa Barat

Teluk Pelabuhanratu

MACAN TUTUL JAWA


Fauna Khas Jawa Barat
Tl. Ciletuh

GANDARIA
Flora Khas Jawa Barat

Tl
.P
Tl. Pananjung an
ga

S A M U D E R A H I N D I A nd
ar
an

TARI JAIPONG
Tarian Tradisional Jawa Barat

Luas Wilayah : 35.377,76 km2 (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Panas Bumi, Gas Bumi,
Wilayah Administrasi : 18 Kabupaten, 9 Kota, 627 Kecamatan, 5.957 Desa Marmer, Emas, Padi, Teh, Perikanan. Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Danau/Waduk
Ketinggian (m)

0
0
0
40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500
Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Provinsi Sungai

20 00

-6
Jumlah Penduduk : 48.037.600Jiwa (BPS 2018) Potensi Bencana : Kekeringan, Banjir, Gempa Bumi,

0
-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
Kota Lainnya Gunung Jalan Tol
25
50
Topogra : Dataran tinggi diapit dataran rendah hingga Tanah Longsor, Puting Beliung, 0-
pesisir di sebelah utara dan pesisir sempit di Letusan Gunungapi, Gelombang Bandara Internasional Batas Negara Garis Pangkal Sumber:
0
0
0
00 000
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
50
00
50

0
-5

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi


5

2
-1

0-
-4
-3
-2
-2
-1
1
0-
0-

sebelah selatan. Pasang atau Abrasi, Tsunami, Bandara Domestik Batas Provinsi Garis Pantai Geospasial 2017
00
00
00
00

50

Kedalaman (m) Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


30
25
20
15
10

Titik Tertinggi : Gunung Ceremai 3078 mdpl Kebakaran, Dampak Industri. Pelabuhan Batas Kabupaten
ATLAS Indonesia dan Dunia
146
147 PROVINSI JAWA TENGAH

RUMAH JOGLO
Rumah Tradisional
Masyarakat Jawa Tengah

L a u t J a w a

KERIS
Senjata Tradisional
Jawa Tengah

SARON
Alat Musik Tradisional
Jawa Tengah

BURUNG
KAPODANG EMAS
Fauna Khas Jawa Tengah

Tl. Penyu

KEMBANG KANTIL
Flora Khas Jawa Tengah

SAMUDERA HINDIA
TARI GAMBYONG
Tarian Tradisional Jawa Tengah

Luas Wilayah : 32.800,69 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, BBatu
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Danau/Waduk

0
Wilayah Administrasi : 29 Kabupaten, 6 Kota, 576 Kecamatan, 8.559 Desa Gamping, Hutan, Kayu, Tebu,

0
0
40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500
20 00

-6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Provinsi Sungai

0
Jumlah Penduduk : 34.257.900 Jiwa (BPS 2018) Perikanan

-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
25
50
Topogra : Dataran tinggi diapit dataran rendah hingga Potensi Bencana : Kekeringan, Banjir, Gempa Bumi, 0- Kota Lainnya Gunung Jalan Tol
0
0
0
00 000
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25

pesisir di sebelah utara dan selatan serta Letusan Gunungapi, Tanah Bandara Internasional Batas Negara Garis Pangkal Sumber:
25 - 450
20 - 300
15 - 250

0
-5
5

2
-1

0-

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi


2
-1
1
0-
0-
-

terdapat kepulauan di sebelah utara. Longsor, Puting Beliung, Tsunami, Bandara Domestik Batas Provinsi Garis Pantai
00
00
00
00

Geospasial 2017
50

Kedalaman (m)
30

10

Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


Titik Tertinggi : Gunung Slamet 3.428 mdpl Gelombang Pasang atau Abrasi, Pelabuhan Batas Kabupaten
ATLAS Indonesia dan Dunia
148
149 PROVINSI DI. YOGYAKARTA

BANGSAL KENCONO
Rumah Tradisional
Yogyakarta

TOMBAK
Senjata Tradisional
Yogyakarta

KRUMPYUNG
Alat Musik Tradisional
Yogyakarta

BURUNG PERKUTUT
Fauna Khas Yogyakarta

KEPEL
Flora Khas Yogyakarta

SA
MU
DE
RA
HIN
DIA
TARI SERIMPI
Tarian Tradisional Yogyakarta

Luas Wilayah : 3.133,15 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Batu Gamping, Pasir Besi, Mangan,
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Gunungapi Jalan Provinsi

0
Wilayah Administrasi : 4 Kabupaten, 1 Kota, 78 Kecamatan, 438 Desa Emas, Hutan, Kayu, Kelapa, Tebu,

0
0
40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500
20 00

-6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Garis Pantai

0
Jumlah Penduduk : 3.762.200 Jiwa (BPS 2018) Perikanan

-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
Sumber:
25
50
0-
Topogra : Dataran tinggi dengan ketinggian yang semakin Potensi Bencana : Gempa Bumi, Kekeringan, Letusan Kota Lainnya Batas Negara Danau/Waduk Ÿ Peta NKRI Badan Informasi
Geospasial 2017
0
0
00 000
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25

menurun ke pesisir selatan dan sebelah timur Gunungapi. Bandara Internasional Batas Provinsi Sungai
20 - 300
15 - 250

0
-5

Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


2
-1

0-
2

1
0-
0-
-
-
0-

lebih tinggi dibanding sebelah barat. Bandara Domestik Batas Kabupaten


00
00
00

Kedalaman (m)
25

10

Titik Tertinggi : Gunung Merapi 2.968 mdpl Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional
ATLAS Indonesia dan Dunia
150
151 PROVINSI JAWA TIMUR

RUMAH JOGLO
Rumah Tradisional
Masyarakat Jawa Timur

CELURIT
Senjata Tradisional
L a u t J a w a Jawa Timur

BONANG
Alat Musik Tradisional
Jawa Timur

S e l a t M a d u r a

AYAM BEKISAR
Fauna Khas Jawa Timur

BUNGA SEDAP MALAM


Flora Khas Jawa Timur
du
ma
a lik
T l. B

S
jalit la

e
ru
Ban Me tB
Tl. Tl.
si al
we i
jeg
Ra
SAMUDERA HINDIA Tl.

Tl. Grajagan
TARI REOG PONOROGO
Tarian Tradisional Jawa Timur

Luas Wilayah : 47.799,75 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Timah Hitam, Hutan, Kayu, Padi,
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Danau/Waduk

0
Wilayah Administrasi : 29 Kabupaten, 9 Kota, 666 Kecamatan, 8.501 Desa Kopi, Cokelat, Teh, Cengkeh,

0 0
00 000
0
40 - 400
10 1000

>8 800
20 - 200
50 500
20 00

6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Provinsi Sungai

0
Jumlah Penduduk : 39.293.000 Jiwa (BPS 2018) Kapas, Tembakau, Perikanan

-
-
-5
-2
25

00
0-

00
0-

00
00
25
50

60
Topogra : Dataran tinggi diapit dataran rendah yang luas di Potensi Bencana : Banjir, Kekeringan, Letusan 0- Kota Lainnya Gunung Jalan Tol
0
0
0
00 000
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25

sebelah utara dan pesisir sempit serta beberapa Gunungapi, Dampak Industri, Bandara Internasional Batas Negara Garis Pangkal Sumber:
25 - 450
20 - 300
15 - 250

0
-5
5

2
-1

0-

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi


2
-1
1
0-
0-
-

pulau di sebelah utara dan selatan. Kejadian Luar Biasa, Kecelakaan Bandara Domestik Batas Provinsi Garis Pantai
00
00
00
00

Geospasial 2017
50

Kedalaman (m)
30

10

Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


Titik Tertinggi : Gunung Semeru 3.676 mdpl Transportasi Pelabuhan Batas Kabupaten
ATLAS Indonesia dan Dunia
152
153 PROVINSI BANTEN

L a u t J a w a

RUMA BADUI
Rumah Tradisional
Teluk Banten Masyarakat Banten

Teluk Jakarta

a
d
n
u
S
BEDOG CIOMAS

t
Senjata Tradisional

a
Masyarakat Banten

l
e
S
Teluk Carita

DOGDOG LOJOR
Alat Musik Tradisional
Masyarakat Banten

Teluk Lada
n
a

BADAK JAWA
it

Fauna Khas Banten


a
n
s

a
ri

P
a
su

t
la
a

e
K

S
l.
T

Teluk
Selamat Datang

KOKOLECERAN
Flora Khas Jakarta
Tl
.K
eu
si
kl
eg
a

Tl. Pelabuhanratu

SAMUDERA HINDIA TARI MERAK


Tarian Tradisional Banten

Luas Wilayah : 9.662,92 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Gunung Karang 1.778 mdpl
Wilayah Administrasi : 4 Kabupaten, 4 Kota, 155 Kecamatan, 1.552 Desa Sumber Daya Alam : Panas Bumi, Emas, Fosil Kayu, Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Danau/Waduk
Ketinggian (m)

0
0
0
40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500
Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Provinsi Sungai
00

-6
Jumlah Penduduk : 12.448.200 Jiwa (BPS 2018) Intan, Hutan, Karet, Kelapa, -5
0
-2
25

0-

00
0-

00
00
Kota Lainnya Gunung Jalan Tol
25

20
50
0-

Topogra : Dataran rendah dengan pesisir dan pulau-pulau Cengkeh, Lada, Perikanan
kecil di sebelah utara, barat, dan selatan serta Potensi Bencana : Banjir, Kekeringan, Tsunami, Bandara Internasional Batas Negara Garis Pangkal Sumber:
00 000
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
0
-5

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi


2
-1

0-
-2

1
0-
0-

dataran tinggi di ujung barat daya, utara dan Tanah Longsor, Puting Beliung, Bandara Domestik Batas Provinsi Garis Pantai Geospasial 2017
-
0-
00

Kedalaman (m) Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


15
10

tenggara. Gelombang Pasang atau Abrasi. Pelabuhan Batas Kabupaten


ATLAS Indonesia dan Dunia
154
155 BALI, NUSATENGGARA

L a u t F l o r e s
L a u t B a l i

Se
lat
Tl. Saleh

Sa
pe
Selat Sumba

L a u t S a w u

r
Selat Rote
o
i m
T
t SUNGAI BENANAIN
u Sungai Terpanjang di Kep. Bali
Nusa Tenggara
a Pulau Timor (132 km)
L

DANAU BATUR
Danau Terbesar di Kep. Bali
Nusa Tenggara
Bali (16 km )

SAMUDERA HINDIA

GUNUNG RINJANI
Titik Tertinggi
di Pulau Bali - Nusa Tenggara
Nusa Tenggara Timur (3,726.00 mdpl)

Populasi : 14.677.400 Jiwa Provinsi Terluas : Nusa Tenggara Timur, 48.718,10 km


Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Batas Negara Garis Pantai

0
0
0
Kepadatan : 200 Jiwa/km Titik Tertinggi : Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat,

40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500
20 00

-6
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Provinsi Danau/Waduk

0
Luas Wilayah : 73.070,48 km 3.726 mdpl

-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
25
50
Provinsi Terpadat : Bali, 743,00 Jiwa/km 0- Bandara Internasional Jalan Nasional Sungai
0
0
0
00 000
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25

Pelabuhan Jalan Provinsi


25 - 450
20 - 300
15 - 250

0
-5

Provinsi Penduduk Terbesar : Nusa Tenggara Timur, 5.371.500 Jiwa


5

2
-1

0-
2
-1
1

Sumber:
0-
0-
-

Gunungapi Garis Pangkal


00
00
00
00

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017


50
30

10

Kedalaman (m) Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


Gunung
ATLAS Indonesia dan Dunia
156
157 PROVINSI BALI

L a u t B a l i BALE METEN
Rumah Tradisional Bali

Tl.

i l im
G

an
uk
KERIS TAYUHAN
Senjata Tradisional
Bali

S e l a t
S

L o m b o k
GAMELAN BALI
e

Alat Musik Tradisional


l a

Bali
t
B
a
l i

BURUNG JALAK BALI


g Fauna Khas JBali
d un
Ba
t
la
Se

Tl. Jimbaran

MAJEGAU
Flora Khas Bali

SAMUDERA HINDIA TARI KECAK


Tarian Tradisional Bali

Luas Wilayah : 5.780,06 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Gunung Agung 3.031 mdpl
Wilayah Administrasi : 8 Kabupaten, 1 Kota, 57 Kecamatan, 716 Desa Sumber Daya Alam : Panas Bumi, Batu Gamping, Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Gunungapi Jalan Provinsi

0
0
0
40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500
20 00

-6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Jalan Tol

0
Jumlah Penduduk : 4.246.500 Jiwa (BPS 2018) Hutan, Kopi, Perikanan,

-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
25
50
Topogra : Pesisir dengan ketinggian yang terus meningkat Peternakan Sapi 0- Kota Lainnya Batas Negara Garis Pantai Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi
0
0
0
00 000
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25

hingga dataran tinggi di tengah pulau dimana dataran Potensi Bencana : Letusan Gunungapi, Gelombang Bandara Internasional Batas Provinsi Danau/Waduk
25 - 450
20 - 300
15 - 250

0
-5
5

2
-1

Geospasial 2017
0-
2
-1
1
0-
0-
-

rendah sebelah selatan lebih luas dibanding yang lain Pasang atau Abrasi, Banjir, Aksi Pelabuhan Batas Kabupaten Sungai Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
00
00
00
00

50

Kedalaman (m)
30

10

serta terdapat beberapa pulau di sebelah tenggara. Teror atau Sabotase. Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional
ATLAS Indonesia dan Dunia
158
159 PROVINSI NUSATENGGARA BARAT

RUMAH DALAM LOKA


Rumah Adat Tradisional
Masyarakat Nusatenggara Barat

L a u t F l o r e s

KERIS LOMBOK
Senjata Tradisional
Nusatenggara Barat

Tl. Sanggar

a
im
.B
Tl
Tl. Sumbawa
k
bo
m

Te
Lo

k
k Lo mbo luk
Telu Sa
at

leh
el

PARERET
S

Alat Musik Tradisional


Nusatenggara Barat

ila
um
s
Ala

.S
Tl. Wawaroda

Tl
lat
Se
g
wan

Tl
.T
Teluk A

iro
Tl
.P
an
as
RUSA TIMOR
Fauna Khas Nusatenggara Barat
Tl
.L
am
pu
i

AJAN KELICUNG
Flora Khas Nusatenggara Barat

SAMUDERA HINDIA
TARI GENDANG BELEQ
Tarian Tradisional Nusatenggara
Barat

Luas Wilayah : 18.572,32 km ( Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Timah Hitam,
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Danau/Waduk

0
0
0
40 - 400
10 1000
Wilayah Administrasi : 8 Kabupaten, 2 Kota, 117 Kecamatan, 1.143 Desa Peternakan Sapi, Mutiara,

00
20 - 200
50 500
20 00

-6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Provinsi Sungai

0
-5
-2
25
Jumlah Penduduk : 4.955.600 Jiwa (BPS 2018) Rumput Laut, Perikanan

0-

00
0-

00
00
25
50
0- Kota Lainnya Gunung Garis Pangkal
Topogra : Terdiri atas 2 pulau besar dengan jajaran pulau Potensi Bencana : Kekeringan, Gempa Bumi,
0
00 000
0
0
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25

Bandara Internasional Batas Negara Garis Pantai Sumber:


50

15 - 250
10 - 200

0
-5

kecil di sekitarnya dan didominasi dataran tinggi. Banjir, Letusan Gunungapi.


5

2
-1

0-

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi


-4
-3

-1
1
0-
0-

Bandara Domestik Batas Provinsi


00
00

00
00

Titik Tertinggi : Gunung Rinjani 3.726 mdpl Geospasial 2017


50

Kedalaman (m)
30
25
20

Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


Pelabuhan Batas Kabupaten
ATLAS Indonesia dan Dunia
160
161 PROVINSI NUSATENGGARA TIMUR

RUMAH MUSALAKI
Rumah Tradisional
Masyarakat Nusatenggara Timur

L a u t F l o r e s

SURIK
Senjata Tradisional
Nusatenggara Timur

r
ta
an
tP
la
Se
Selat Sumba SASANDO
Alat Musik Tradisional
Nusatenggara Timur

L a u t S a w u

KOMODO
Fauna Khas Nusatenggara Timur

Sl.
Ro
te

L a u t T i m o r CENDANA
Flora Khas Nusatenggara Timur

SAMUDERA HINDIA
TARI GAWI
Tarian Tradisional Nusatenggara
Timur

Luas Wilayah : 48.718,10 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Panas Bumi, Hutan, Padi, Jagung,
Wilayah Administrasi : 21 Kabupaten, 1 Kota, 309 Kecamatan, 3.353 Desa Kelapa, Kopi, Cokelat, Cengeh, Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Danau/Waduk

0
0
0
40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500
20 00

-6
Jumlah Penduduk : 5.287.300 Jiwa (BPS 2018) Vanili, Tembakau, Kapas, Garam, Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Provinsi Sungai

0
-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
25
50
0-
Topogra : Terdiri atas 3 pulau besar dengan jajaran pulau Rumput Laut, Mutiara, Perikanan, Kota Lainnya Gunung Garis Pangkal
Sumber:
kecil di sekitarnya dan didominasi dataran tinggi. Peternakan Sapi
0
0
0
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25

Bandara Internasional Batas Negara Garis Pantai


20 - 300
15 - 250
10 - 200

0
-5

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi


2
-1

0-
1
0-
0-

Titik Tertinggi : Poco Mandosawu 2.370 mdpl Potensi Bencana : Kekeringan, Banjir, Gempa Bumi, Geospasial 2017
-
0-

Bandara Domestik Batas Provinsi


00
00
00
00

Kedalaman (m) Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


25

Puting Beliung, Letusan Gunungapi


Pelabuhan Batas Kabupaten
ATLAS Indonesia dan Dunia
162
163 KALIMANTAN

Laut Cina Selatan

Laut Sulawesi
Laut Natuna

DANAU SENTARUM
Danau Terbesar di Pulau Kalimantan
Kalimantan Barat (1.320 km²)

S
el
at
K
ar
im
at
a

SUNGAI KAPUAS
Sungai Terpanjang di Pulau Kalimantan
Kalimatan Barat/ Kalimantan Tengah
(1.143 km)

l
ma
Ku
Sl.

Laut Jawa
GUNUNG BUKIT RAYA
Titik Tertinggi di Pulau Kalimantan
Kalimantan Tengah
(2,278.00 mdpl)

Populasi : 16.209,800 Jiwa Provinsi Terluas : Kalimantan Tengah, 153.564,50 km Ibukota Provinsi Gunung Garis Pangkal
Ketinggian (m)

0
0
0
40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500
Kepadatan : 30,00 Jiwa/km Titik Tertinggi : Gunung Bukit Raya (Kalimantan

20 00

-6
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Negara Garis Pantai
0
-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
Luas Wilayah : 544.150,07 km Tengah), 2.278 mdpl
25
50
0-

Kota Lainnya Batas Provinsi Danau/Waduk


Provinsi Terpadat : Kalimantan Selatan, 108 Jiwa/km
0
0
50 1500

0- 0
10 500
50 50
25 0
0
25

Bandara Internasional Jalan Nasional Sungai


15 - 250
10 - 200

0
-5
10

2
-1

0-

Sumber:
0-

Provinsi Penduduk Terbesar : Kalimantan Barat, 5.001,700 Jiwa


-
0-

Bandara Domestik Jalan Provinsi


00
00
00

25

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017


20

Kedalaman (m) Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


Pelabuhan Jalan Tol
ATLAS Indonesia dan Dunia
164
165 PROVINSI KALIMANTAN BARAT

RUMAH PANJANG
Rumah Tradisional
Masyarakat Kalimantan
Barat

DOHONG
Senjata Tradisional
Laut Natuna Kalimantan Barat

SOLLOKANONG
Alat Musik Tradisional
Kalimantan Barat

BURUNG
S ENGGANG GADING
el Fauna Khas Kalimantan
at Barat
a
an
K uk
ad
ar Tl.
S
im
at
a

TENGKAWANG
Flora Khas Kalimantan
Barat

m
ita
A ir H
Tl.
TARI AYUN PALA
Tarian Tradisional Kalimantan
Barat

Luas Wilayah : 147.307 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Gunung Saran 1.758 mdpl
Wilayah Administrasi : 12 Kabupaten, 2 Kota, 174 Kecamatan, 2.132 Desa Sumber Daya Alam : Emas, Bijih Besi, Perak, Bauksit, Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Provinsi
Ketinggian (m)

0
10 1000
00
50 500
20 00
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Garis Pangkal

-2
Jumlah Penduduk : 4.932.500 Jiwa (BPS 2018) Kaolin, Hutan, Kayu, Karet,
50 0
-5
-2
25

0-
0-
00
25
0-

Topogra : Dataran rendah dari pesisir barat ke arah timur Kelapa Sawit, Perikanan Kota Lainnya Batas Negara Garis Pantai
hingga lebih dari setengah wilayah dan dataran Potensi Bencana : Banjir, Kebakaran Hutan dan Bandara Internasional Batas Provinsi Danau/Waduk
00 000
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
0
-5
2
-1

0-

Sumber:
-2

1
0-
0-

tinggi di sebelah timur serta terdapat beberapa Lahan, Puting Beliung. Bandara Domestik Batas Kabupaten Sungai
-
0-

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017


00

Kedalaman (m)
15
10

pulau di sebelah barat daya. Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


Pelabuhan Jalan Nasional
ATLAS Indonesia dan Dunia
166
167 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

RUMAH BETANG
Rumah Tradisional
Masyarakat Kalimantan
Tengah

MANDAU
Senjata Tradisional
Kalimantan Tengah

KATAMBUNG
Alat Musik
Tradisional
Kalimantan Tengah

akassar
S e la t M
BURUNG KUAU KERDIL
Fauna Khas Kalimantan
Tengah

TENGGARING
ai
Flora Khas Kalimantan
um
K Tengah
l uk
Te
t
pi
m
Sa
k
lu
Te

L a u t J a w a TARI MANASAI
Tarian Tradisional Kalimantan
Tengah

Luas Wilayah : 153.564,50 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Batubara, Emas, Zirkon, Besi,
Wilayah Administrasi : 13 Kabupaten, 1 Kota, 136 Kecamatan, 1.576 Desa Tembaga, Kaolin, Batu Ibukota Provinsi Gunung Garis Pantai
Ketinggian (m)

0
10 1000
00
50 500
20 00
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Negara Danau/Waduk

-2
Jumlah Penduduk : 2.605.300 Jiwa (BPS 2018) Permata, Hutan, Kelapa Sawit,

50 0
-5
-2
25

0-
0-
00
25
0-
Topogra : Dataran rendah dari pesisir selatan ke arah utara Karet, Rotan, Perikanan Kota Lainnya Batas Provinsi Sungai
hingga lebih dari setengah wilayah dan dataran Potensi Bencana : Banjir, Kebakaran Hutan dan Bandara Domestik Batas Kabupaten
00 000
0
0
50 1500

0- 0
10 500
50 50
25 0
0
25
15 - 250
10 - 200

0
-5
10

2
-1

0-

Sumber:
-3

0-

tinggi di sebelah utara. Lahan, Kebakaran. Pelabuhan Jalan Nasional


-
0-

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017


00

00
00

25

Kedalaman (m)
25
20

Titik Tertinggi : Bukit Raya 2.300 mdpl Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
Pelabuhan Pengumpul Jalan Provinsi
ATLAS Indonesia dan Dunia
168
169 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 169

Ketinggian (m)

1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250

r
50 - 100
25 - 50
0 - 25

s s a
0 - 25

a
25 - 50
a k 50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000

Kedalaman (m)
a t M

Ibukota Provinsi
S e l

Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Internasional
Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Tl.
Pamukan Batas Kabupaten
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Garis Pantai
Danau/Waduk
Sungai
Tl.

Kl
um
p
an
g

Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
t
Lau
at
el
S

ng
ba
um
Tl. G

TARI BAKSA KEMBANG


Tari Tradisional
Kalimantan Selatan

MANGGA KASTURI
Flora Khas
Kalimantan Selatan

L a u t J a w a

BEKANTAN
Fauna Khas
Kalimantan Selatan

Luas Wilayah : 38.744,23 km (Permendagri No. 137 th. 2017)


Wilayah Administrasi : 11 Kabupaten, 2 Kota, 153 Kecamatan, 2.008 Desa
Jumlah Penduduk : 4.119.800 Jiwa (BPS 2018)
Topogra : Dataran tinggi yang dikelilingi dataran rendah dan pesisir serta
beberapa pulau di sebelah selatan dan timur.
Titik Tertinggi : Gunung Besar 1.892 mdpl
Sumber Daya Alam : Batubara, Emas, Intan, Platina, Kaolin, Marmer, Pasir Kwarsa, Bijih
Besi, Batu Gamping, Mangan, Nikel, Kromit, Hutan, Kelapa Sawit,
RUMAH BAANJUNG PARANG NABUR PANTING
Cokelat, Lada, Vanili, Kelapa, Perikanan Rumah Tradisional Senjata Tradisional Alat Musik Tradisional
ATLAS Indonesia dan Dunia

Potensi Bencana : Banjir, Gelombang Pasang atau Abrasi, Kekeringan, Masyarakat Kalimantan Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan
Selatan
170

ATLAS Indonesia dan Dunia 170


171 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Ketinggian (m)
171

2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
L a u t S u l a w e s i Kedalaman (m)

Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Internasional
Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Batas Kabupaten
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Jalan Tol
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
Sungai
Tl.
Sa

ng
kuli
rang

Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
s ar
as
ak
M

TARI PEDANG
MUALANG
at

Tari Tradisional
l

Kalimantan Timur
Se

ANGGREK HITAM
Flora Khas
Kalimantan Timur

PESUT MAHAKAM
Fauna Khas
Kalimantan Timur

Luas Wilayah : 129.066,64 km (Permendagri No. 137 th. 2017)


Wilayah Administrasi : 7 Kabupaten, 3 Kota, 103 Kecamatan, 1.038 Desa
Jumlah Penduduk : 3.575.400 Jiwa (BPS 2018)
Topogra : Dataran rendah dari pesisir timur ke arah barat hingga lebih dari
setengah wilayah dan dataran tinggi di sebelah barat serta
terdapat beberapa pulau di sebelah timur dan tenggara.
Titik Tertinggi : Gunung Liangpran 2.240 mdpl
Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Batubara, Emas, Kayu, Karet, Kelapa Sawit, Kopi,
RUMAH LAMIN PISO SANALENGGAM SAMPEK
Lada, Nira, Perikanan Rumah Tradisional Senjata Tradisional Alat Musik Tradisional
ATLAS Indonesia dan Dunia

Potensi Bencana : Banjir, Tanah Longsor, Kebakaran Hutan dan Lahan, Kon ik atau Masyarakat Kalimantan Kalimantan Timur Kalimantan Timur
Timur
Kerusuhan Sosial.
172

ATLAS Indonesia dan Dunia 172


173 PROVINSI KALIMANTAN UTARA

RUMAH BALOY
Rumah Tradisional
Masyarakat Kalimantan
Utara

Laut Sulawesi
an
T l. Serb
MANDAU
Senjata Tradisional
Tl Kalimantan Utara
.S
eb a w
an

g
Teluk Sekatak

BABUN
Alat Musik Tradisional
Kalimatan Utara

GAJAH BORNEO
Fauna Khas Kalimatan
Utara

BAKAU
Flora Khas Kalimantan
Utara

TARI KANCET LEDO


Tarian Tradisional Kalimantan Utara

Luas Wilayah : 75.467,70 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Batu Jumak 2.250 mdpl
Wilayah Administrasi : 4 Kabupaten, 1 Kota, 53 Kecamatan, 482 Desa Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, Batubara, Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Provinsi
Ketinggian (m)

0
10 1000
00
50 500
20 00
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Garis Pangkal

-2
Jumlah Penduduk : 691.100 Jiwa (BPS 2018) Emas, Batu Gamping, Kelapa Sawit,
50 0
-5
-2
25

0-
0-
00
25
0-

Topogra : Dataran rendah dari pesisir timur ke arah barat Karet, Kopi, Lada, Kelapa, Perikanan Kota Lainnya Batas Negara Garis Pantai
hingga hampir setengah wilayah dan dataran Potensi Bencana : Banjir, Tanah Longsor, Kebakaran Bandara Internasional Batas Provinsi Danau/Waduk Sumber:
00 500
0
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
10 - 200

0
-5
2
-1

0-

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017


-2

1
0-
0-

tinggi di sebelah barat hingga selatan serta Hutan dan Lahan, Kon ik atau Bandara Domestik Batas Kabupaten Sungai
-
0-

Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


00

00

Kedalaman (m)
20
15

terdapat beberapa pulau di sebelah timur. Kerusuhan Sosial, Pelabuhan Jalan Nasional
ATLAS Indonesia dan Dunia
174
175 PULAU SULAWESI
Ketinggian (m)
175

3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000
6000 - 8000

Kedalaman (m)

Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Laut Sulawesi
Bandara Internasional
Pelabuhan
Gunungapi
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Jalan Tol
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
Teluk Tomini Sungai

r
lea

sa
Wa Laut Maluku
at

s
el
S

ka
T l. P o
h

Ma
t
g

Tl. Poso
len
Pe

ela
t
ela

S
S

Te l u k To l o
Te l u
k Bo
n e

Selat Kabaena Tl. Kalisusu

Sl. Selayar
Laut Banda

Laut Flores

Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019

Populasi : 19.461.600 Jiwa


Kepadatan : 103 Jiwa/km
Luas Wilayah : 188.522,36 km
Provinsi Terpadat : Sulawesi Selatan, 188.00 Jiwa/km
Provinsi Penduduk Terbesar : Sulawesi Selatan, 8.772.000 Jiwa
Provinsi Terluas : Sulawesi Tengah, 61.841,29 km
Titik Tertinggi : Gunung Rantemario (Sulawesi
Selatan) 3.478 mdpl DANAU TOWUTI SUNGAI LARIANG GUNUNG RANTEMARIO
Danau Terbesar di Sungai Terpanjang di Titik Tertinggi di P. Sulawesi
ATLAS Indonesia dan Dunia

Pulau Sulawesi. Pulau Sulawesi. Sulawesi Sulawesi Selatan


Sulawesi Selatan (561,1 km²) Barat-Tengah (245 km) (3,478.00 mdpl)
176

ATLAS Indonesia dan Dunia 176


177 PROVINSI SULAWESI UTARA

SAMUDERA PASIFIK
RUMAH PEWARIS
Rumah Tradisional
Masyarakat Sulawesi
utara
Selat Tagulandang
Selat Likupang

h
be
em
L
at

l
Se
Teluk Manado
PISO SANALENGGAM
Senjata Tradisional
Sulawesi Utara

Teluk Amurang

L a u t S u l a w e s i SALUDE
Alat Musik Tradisional
Sulawesi Utara

Teluk Belang

TARSIUS
Fauna Khas
Sulawesi Utara

L a u t M a l u k u

Teluk Molobok

LANGUSEI
Flora Khas
Sulawesi Utara

Tl
.T
or
os
ik

TARI MAENGKET
T e l u k T o m i n i Tari Tradisional
Sulawesi Utara

Luas Wilayah : 13.851,64 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Gas Bumi, Panas Bumi, Emas,
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional

0
Wilayah Administrasi : 11 Kabupaten, 4 Kota, 171 Kecamatan, 1.838 Desa Tembaga, Perak, Bijih Besi, Nikel,

0
0
0
40 - 400
10 1000

00
00
20 - 200
50 500
00

-6
-8
Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Provinsi
Jumlah Penduduk : 2.461.000 Jiwa (BPS 2018) Titanium, Hutan, Kayu, Padi, Kopi, 0
-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
00
25

20
50
0-

60
Topogra : Dataran tinggi yang dikelilingi pesisir sempit di Jambu Mete, Cokelat, Kayumanis, Kota Lainnya Gunung Garis Pangkal
Sumber:
0
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25

sebelah utara dan selatan serta terdapat Perikanan, Peternakan Babi Bandara Internasional Batas Negara Garis Pantai
10 - 200

0
-5
2
-1

0-

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi


1
0-
0-
-
0-

beberapa pulau di sebelah utara. Potensi Bencana : Banjir, Letusan Gunungapi, Tanah Bandara Domestik Batas Provinsi Danau/Waduk Geospasial 2017
00
00

Kedalaman (m)
15

Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


Titik Tertinggi : Gunung Klabat 1.990 mdpl Longsor. Pelabuhan Batas Kabupaten Sungai
ATLAS Indonesia dan Dunia
178
179 PROVINSI SULAWESI TENGAH

Laut Sulawesi

RUMAH TAMBI
Teluk Dondo Rumah Tradisional
Masyarakat Sulawesi
Tengah
ar
ss
ka
Ma
lat
Se

Teluk Sabang

Te
lu PASATIMPO
k Te l u k To m i n i Senjata Tradisional
Ta

Sulawesi Tengah
m
bu

alea
Se
lat W L a u t M a l u k u
Te
l uk
Do

PAREE
ngga

Teluk Poh Alat Musik Tradisional


la

Sulawesi Tengah

Teluk Poso

g
en
l
Pe
at
el

S
BURUNG MALEO
Fauna Khas Sulawesi
Tengah

ng
le
Pe
uk
el

T
Te l u k To l o

POHON EBONI
Flora Khas Sulawesi
Tengah
L a u t B a n d a
e
Bonk
Te l u

TARI TOROMPIO
Tarian Tradisional Sulawesi Tengah

Luas Wilayah : 61.841,29 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Nikel, Timbal,
Wilayah Administrasi : 12 Kabupaten, 1 Kota, 175 Kecamatan, 2.020 Desa Hutan, Rotan, Kayu, Padi, Kopi, Ibukota Provinsi Gunungapi Jalan Provinsi
Ketinggian (m)

0
0
0
0
40 - 400
10 1000

00
00
20 - 200
50 500
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Garis Pangkal

20 00

-6
-8
Jumlah Penduduk : 2.966.300 Jiwa (BPS 2018) Kelapa Sawit, Cokelat, Karet,

0
-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
00
Kota Lainnya Batas Negara Garis Pantai
25
50
0-
Topogra : Dataran tinggi yang diapit pesisir sempit di Cengkeh, Rumput Laut,

60
Sumber:
sebelah barat dan timur serta terdapat beberapa Perikanan Bandara Internasional Batas Provinsi Danau/Waduk Ÿ Peta NKRI Badan Informasi
0
0
00 000
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
00
50

0
-5

Geospasial 2017
2
-1

0-
-3
-2
-2

1
0-
0-

pulau di sebelah timur. Potensi Bencana : Banjir, Gempa Bumi, Tsunami, Bandara Domestik Batas Kabupaten Sungai Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
-
0-
00
00
00

Kedalaman (m)
25
20
15
10

Titik Tertinggi : Gunung Pompangeo 2.590 mdpl Kon ik atau Kerusuhan Sosial. Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional
ATLAS Indonesia dan Dunia
180
181 PROVINSI SULAWESI SELATAN
Ketinggian (m)
181

3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50

Te l u k To l o 50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000

S e l a t M a k a s s a r
2000 - 4000
4000 - 6000
6000 - 8000

Kedalaman (m)

Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Internasional
Te l u k U s s u Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunungapi
Gunung

Teluk Penggoli Batas Negara


Batas Provinsi
Batas Kabupaten
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Jalan Tol
T e

Garis Pantai
l

Danau/Waduk
u k

Sungai
B o

a n dar
n e

uk M
Te l

Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019

Laut Flores
ar
ss
a
Mak
lat
Se

TARI KIPAS
Tari Tradisional Bengkulu

LONTAR
Flora Khas
Sulawesi Selatan

Selat Selayar
JULANG SULAWESI
Fauna Khas
Sulawesi Selatan

Luas Wilayah : 46.717,48 km (Permendagri No. 137 th. 2017)


Wilayah Administrasi : 21 Kabupaten, 3 Kota, 310 Kecamatan, 3.049 Desa
Jumlah Penduduk : 8.690.300 Jiwa (BPS 2018)
Topogra : Dataran tinggi dengan dataran rendah dan pesisir sempit di sebelah
barat dan selatan serta terdapat beberapa pulau di sebelah selatan.
Titik Tertinggi : Buntu Rantemario 3.478 mdpl
Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Emas, Padi, Cokelat, Kopi, Vanili, Tebu, Karet, Teh,
Jambu Mete, Kapas, Kelapa Sawit, Kelapa, Lada, Rumput Laut, RUMAH TONGKONAN BADIK TALINDO
Perikanan Rumah Tradisional Senjata Tradisional Alat Musik Tradisional
ATLAS Indonesia dan Dunia

Masyarakat Sulaewesi Sulawesi Selatan Sulwesi Selatan


Potensi Bencana : Banjir, Tanah Longsor, Puting Beliung. Selatan
182

ATLAS Indonesia dan Dunia 182


183 PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Ketinggian (m)
183

2500 - 3000
Te l u k To l o 2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
Tl. Labutabuta
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000
6000 - 8000

Kedalaman (m)

Tl
.D Ibukota Provinsi
al
am
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Domestik
Tl.Lasolo Pelabuhan Pengumpul
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Tl. Wolo
Batas Kabupaten
ao
aop Jalan Nasional
Lap
Tl.
Jalan Provinsi
Teluk Mekonggo Garis Pantai
S ela

Danau/Waduk
t Wow

T e
o ni

Sungai

l u
k
B
o n
e
Selat Tiworo

Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019

Selat Kabaena

Laut Banda Teluk Kalisusu


ton
Bu
lat
Se

una
at M
Sel

TARI BALUMPA
Tari Tradisional
Sulawesi Tenggara

ANGGREK SERAT
Flora Khas
Sulawesi Tenggara

Laut Banda

ANOA
Fauna Khas
Sulawesi Tenggara

Luas Wilayah : 38.067,70 km (Permendagri No. 137 Th. 2017)


Wilayah Administrasi : 15 Kabupaten, 2 Kota, 222 Kecamatan, 2.356 Desa
Jumlah Penduduk : 2.602.400 Jiwa (BPS 2018)
Topogra : Dataran rendah dari pesisir timur ke barat hingga hampir
setengah wilayah dan dataran tinggi di sebelah barat serta
terdapat beberapa pulau besar di sebelah tenggara.
Titik Tertinggi : Gunung Mekongga 2.650 mdpl
Sumber Daya Alam : Nikel, Emas, Marmer, Aspal, Hutan, Kayu, Rotan, Padi, Cokelat, RUMAH BUTON MALINGE KERIS BUTON BAASI
Tebu, Perikanan Rumah Tradisional Senjata Tradisional Alat Musik Tradisional
ATLAS Indonesia dan Dunia

Masyarakat Sulawesi Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara


Potensi Bencana : Banjir, Kekeringan, Gempa Bumi Tenggara
184

ATLAS Indonesia dan Dunia 184


185 PROVINSI GORONTALO

L a u t S u l a w e s i
RUMAH DULOHUPA
Rumah Tradisional
Gorontalo

nito
olo
Tl. B
WAMILO
Senjata Tradisional
Tl. Gorontalo
K

wa
nd
an
g

PALOPALO
Alat Musik
Tradisional Gorontalo

ao
alep
Lep
Tl.

IKAN BULALAO

aa
id
Fauna Khas Gorontalo

ah
.T
Tl
T e l u k T o m i n i

GUPASA
Flora Khas Gorontalo

TARI SARONDE
Tarian Tradisional Gorontalo

Luas Wilayah : 11.257,07 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Emas, Perak, Tembaga, Batu Gamping,
Wilayah Administrasi : 5 Kabupaten, 1 Kota, 77 Kecamatan, 734 Desa Granit, Kaolin, Hutan, Kayu, Rotan, Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Gunung Jalan Provinsi

0
00 00
0
40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500

0
20 00

-8
-6
Jumlah Penduduk : 1.168.200 Jiwa (BPS 2018) Aren, Jagung, Kopi, Kelapa, Cokelat, Ibukota Kabupaten/Kota Batas Negara Garis Pangkal
0
-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
25
50

60
0-

Topogra : Dataran tinggi dengan dataran rendah di tengah Cengkeh, Pala, Jambu Mete, Tebu, Kota Lainnya Batas Provinsi Garis Pantai
dan pesisir sempit di sebelah utara dan selatan. Kacang Kedelai, Kacang Tanah, Sumber:
0
0
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25

Bandara Domestik Batas Kabupaten Danau/Waduk


15 - 250
10 - 200

0
-5
5

2
-1

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017


0-
-1
1
0-
0-

Titik Tertinggi : Huidu Tentolomatinan 2.230 mdpl Perikanan Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Sungai Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
00
00
00
50

Kedalaman (m)
20

Potensi Bencana : Banjir, Puting Beliung, Tanah Longsor.


ATLAS Indonesia dan Dunia
186
187 PROVINSI SULAWESI BARAT
Ketinggian (m)
187

3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000

Kedalaman (m)

Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya

r
Bandara Domestik

a
Pelabuhan Pengumpul
Gunung

s
Batas Negara

s
Batas Provinsi

a
Batas Kabupaten
Jalan Nasional

k
Jalan Provinsi

a
Garis Pantai
Danau/Waduk

M
Sungai

t
a
l
e
S
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019

TARI BAMBA
MANURUNG
Tari Tradisional Sulawesi
Barat

CEMPAKA HUTAN
KASAR
Flora Khas Sulawesi
Barat

Te l u k M a n d a r BURUNG MANDAR
DENGKUR
Fauna Khas Sulawesi
Barat

Luas Wilayah : 16.787,18 km (Permendagri No. 137 Th. 2017)


Wilayah Administrasi : 6 Kabupaten, - Kota, 69 Kecamatan, 650 Desa
Jumlah Penduduk : 1.331.000 Jiwa (BPS 2018)
Topogra : Dataran tinggi dengan dataran rendah dan pesisir sempit di
sebelah barat.
Titik Tertinggi : Tanete Gandangdewata 3.074 mdpl
Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Batubara, Uranium, Bijih Besi, Tembaga, Seng,
Mangan, Emas, Batu Gamping, Marmer, Kaolin, Hutan, Kayu, Rotan,
RUMAH BOYANG BADIK TALINDO
Padi, Cokelat, Jambu Mete, Kopi, Kelapa, Kelapa Sawit, Cengkeh, Rumah Tradisional Senjata Tradisional Alat Musik Tradisional
ATLAS Indonesia dan Dunia

Rumput Laut, Perikanan Masyarakat Sulawesi Sulawsesi Barat Sulawesi Barat


Barat
Potensi Bencana : Gempa Bumi, Banjir, Gelombang Pasang atau Abrasi, Kon ik atau
Kerusuhan Sosial.
188

ATLAS Indonesia dan Dunia 188


189 KEPULAUAN MALUKU
Ketinggian (m)
189

3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000

o
Ka
4000 - 6000

Tl.
Kedalaman (m)

Laut Ibukota Provinsi


Tl. Weda
Halm
e Ibukota Kabupaten/Kota
yah
ahera
Pa ilolo
Tl. Sl. Ja Bandara Internasional
Pelabuhan

S l
Gunungapi

.P
at
Gunung

int
Laut Maluku

i
Batas Negara
Jalan Nasional
Selat
Obi
Jalan Provinsi
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk

Laut Sulabesi Sungai


Lau Tl. Bintuni
t Se
ram

L a u t A r u

L a u t B a n d a

L a u t A r a f u r a

L a u t T i m o r

Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019

Populasi : 3.006,400 Jiwa


Kepadatan : 38,00 Jiwa/km
Luas Wilayah : 78.896,53 km
Provinsi Terpadat : Maluku Utara, 39,00 Jiwa/km
Provinsi Penduduk Terbesar : Maluku, 1.773.800 Jiwa
Provinsi Terluas : Maluku, 46.914,03 km
Titik Tertinggi : Gunung Binaiya (Maluku), 3.027 mdpl
DANAU RANA SUNGAI APU GUNUNG BINAIYA
Danau Terbesar di Sungai Terpanjang di Titik Tertinggi di Kep. Maluku
Kepulauan Maluku. Kepulauan Maluku. Maluku (3,027.00 mdpl)
Pulau Buru (11.5 km ) Pulau Buru (60 km)
ATLAS Indonesia dan Dunia
190

ATLAS Indonesia dan Dunia 190


191 PROVINSI MALUKU

Laut Sulabesi
L a u t S e r a m
RUMAH BAILEO
Rumah Tradisional
Masyarakat Maluku

Tl.
Ba
ra
Se ih
l ut
Tl. Piru ap Tl. Waru

at
lp
.E Tl. Taluti
Tl

Ma
pa

ni
PARANG
Senjata Tradisional
Maluku

L a u t A r u

OTOBUANG
Alat Musik Tradisional

ng
Maluku

Nero
L a u t B a n d a

t
Sela
BURUNG NURI RAJA
Fauna Khas Maluku

L a u t A r a f u r a

ANGGREK LARAT
Flora Khas Maluku

L a u t T i m o r
TARI SAUR REKA-REKA
Tarian Tradisional Maluku

Luas Wilayah : 46.914,03 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, Emas,
Wilayah Administrasi : 9 Kabupaten, 2 Kota, 118 Kecamatan, 1.240 Desa Merkuri, Perak, Mangan, Kaolin, Ibukota Provinsi Gunungapi Jalan Provinsi
Ketinggian (m)

0
0
0
40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Garis Pangkal

20 00

-6
Jumlah Penduduk : 1.744.700 Jiwa (BPS 2018) Belerang, Tembaga, Nikel, Hutan,

0
-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
Kota Lainnya Batas Negara Garis Pantai
25
50
Topogra : Kepulauan dimana pulau-pulau di sebelah barat Kayu, Rotan, Pala, Cengkeh, Kelapa, 0-
Sumber:
didominasi dataran tinggi sedangkan di sebelah Mutiara, Rumput Laut, Perikanan Bandara Internasional Batas Provinsi Danau/Waduk
0
0
0
00 000
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
50
00
50

0
-5

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi


5

2
-1

0-
-4
-3
-2
-2
-1
1
0-
0-

timur berupa dataran rendah. Potensi Bencana : Banjir, Gempa Bumi, Kon ik atau Bandara Domestik Batas Kabupaten Sungai Geospasial 2017
00
00
00
00

50

Kedalaman (m) Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


30
25
20
15
10

Titik Tertinggi : Gunung Binaiya 3.027 mdpl Kerusuhan Sosial, Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional
ATLAS Indonesia dan Dunia
192
193 PROVINSI MALUKU UTARA

S A M U D E R A PA S IFIK

Se
lat M
RUMAH SASADU

oro
Rumah Tradisional

tai
Masyarakat Maluku Utara
Tl. Galela

PARANG
SAWALAKU
Senjata Tradisional
Maluku Utara

ao
K
uk
el

T
Tl. Buli

L a u t H a l m a h e r a
Tl. Payahe LEKO BOKO
Te Alat Musik Tradisional
l uk
W Maluku Utara
olo
ed Jail
a la t
Se

Sl.
Pa
L a u t M a l u k u tin
ti

BURUNG BIDADARI
HALMAHERA
Fauna Khas Maluku Utara

Selat O
bi

KEMBANG KANTIL
i
la

Flora Khas Maluku Utara


ba
To
Sl.

Laut Sulabesi
Laut Seram
LALAYON
Tarian Tradisional Maluku Utara

Luas Wilayah : 31.982,50 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Panas Bumi, Emas, Nikel, Tembaga, Ibukota Provinsi Batas Negara Garis Pantai
Ketinggian (m)

0
0
0
40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500
Wilayah Administrasi : 8 Kabupaten, 2 Kota, 116 Kecamatan, 1.195 Desa Mangan, Kromit, Bambu, Cokelat,

20 00

-6
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Provinsi Danau/Waduk
0
-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
Jumlah Penduduk : 1.209.300 Jiwa (BPS 2018) Kelapa, Cengkeh, Pala, Kayumanis, 25
50
0-

Bandara Domestik Batas Kabupaten Sungai


Topogra : Kepulauan yang didominasi dataran tinggi Kopra, Rumput Laut, Perikanan
0
0
50 1500

0- 0
10 500
50 50
25 0
0
25

Pelabuhan Jalan Nasional


15 - 250
10 - 200

0
-5
10

2
-1

0-

dengan dikelilingi pesisir sempit. Potensi Bencana : Letusan Gunungapi, Banjir, Gempa Sumber:
0-
-
0-

Pelabuhan Pengumpul Jalan Provinsi


00
00
00

25

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017


Titik Tertinggi : Gunung Sibela 2.111 mdpl Bumi. Kedalaman (m)
20

Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


Gunungapi Garis Pangkal
ATLAS Indonesia dan Dunia
194
195 PAPUA

S
A
M
tD amp
ir U D
Sela
E R
A P
A S
I F
at Mio
snu
m
I K

u
Sel

ud
ur
K
at

l
Se
Teluk Bintuni
Teluk Jayapura
Laut Seram Teluk Berau
Teluk Cendrawasih

Teluk Sebakor
l. K

T
amra
u

Laut Aru
DANAU PANIAI
Danau Terbesar di Pulau Papua
Papua (1154 km²)
Laut Banda

SUNGAI MEMBRAMO
Sungai Terpanjang di Pulau Papua.
Papua (670 km)

L a u t A r a f u r a

PUNCAK JAYA(CARTENZ PYRAMID)


Titik Tertinggi di Pulau Papua.
Papua (4,884.00 mdpl)

Populasi : 4.260.000 Jiwa Provinsi Terluas : Papua, 319.036,05 km


Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Batas Provinsi Danau/Waduk

0
0
0
Kepadatan : 10,00 Jiwa/km Titik Tertinggi : Puncak Jaya (Carstenz Pyramid),

40 - 400
10 1000

00
60 600
20 - 200
50 500
20 00

-8
Ibukota Kabupaten/Kota Jalan Nasional Sungai

-
Luas Wilayah : 421.991,20 km 4.884 mdpl

-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
00
25
50
0-
Bandara Internasional Jalan Provinsi
Provinsi Terpadat : Papua, 10,00 Jiwa/km
00

0
0
00 500
00 000
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
Pelabuhan Garis Pangkal
25 - 450
20 - 300

0
-5

Provinsi Penduduk Terbesar : Papua, 3.322.500 Jiwa


60

2
-1

0-
2
2

Sumber:
0-
0-
0-

-
-
-
0-

Gunung Garis Pantai


00
00
00

Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017


0
45
30

15
10

Kedalaman (m) Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


Batas Negara
ATLAS Indonesia dan Dunia
196
197 PROVINSI PAPUA BARAT

S
A
M
RUMAH MOD AKI AKSA
Rumah Tradisional

U
Masyarakat Papua Barat

D
E
R
A
ille
nv

ai
ug

P
Bo
t BUSUR PANAH PAPUA
Sela Senjata Tradisional

A
Papua Barat

r
S

pi
m
I

a
t D
Sela F
I K

KROMBI
Alat Musik Tradisional
Papua Barat

CENDRAWASIH MERAH
Fauna Khas Papua Barat
Teluk Bintuni

Telu
kW
an
da
Teluk Berau
Laut Seram

mmen
Teluk Cendrawasih

BUAH MATOA
Flora Khas Papua Barat

Teluk Sebakor

Teluk Kamrau
s
ila

ut
Na
at
el
S

Laut Banda Laut Aru TARI TUMBU TANAH


Tarian Tradisional Papua Barat

Luas Wilayah : 102,955.15 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Bon Irau 2.500 mdpl
Ketinggian (m)

0
00 000
Ibukota Provinsi Gunung Garis Pangkal

0
40 - 400
10 1000

00
Wilayah Administrasi : 12 Kabupaten, 1 Kota, 218 Kecamatan, 1.878 Desa Sumber Daya Alam : Emas, Hutan, Kayu, Rotan, Buah

20 - 200
50 500
20 00

-8
6
50 0

-
-5 Ibukota Kabupaten/Kota Batas Negara Garis Pantai
-2
25
Jumlah Penduduk : 915.400 Jiwa (BPS 2018) Merah, Garam, Perikanan

0-

00
0-

00
00
Sumber:
25

60
0-

Topogra : Dataran tinggi di sebelah utara dan tenggara Potensi Bencana : Banjir, Gempa Bumi, Kejadian Kota Lainnya Batas Provinsi Danau/Waduk Ÿ Peta NKRI Badan Informasi
Geospasial 2017
0
0
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
15 - 250
10 - 200

0
-5

yang dikelilingi dataran rendah hingga pesisir di Luar Biasa, Kon ik atau Bandara Domestik Batas Kabupaten Sungai
5

2
-1

0-

Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019


-1
1
0-
0-
00
00
00

sebelah selatan dan barat serta terdapat Kerusuhan Sosial, Kecelakaan Pelabuhan Jalan Nasional
50

Kedalaman (m)
20

beberapa pulau di sebelah barat. Transportasi. Pelabuhan Pengumpul Jalan Provinsi


ATLAS Indonesia dan Dunia
198
199 PROVINSI PAPUA

SA M U D E
RA
PA
SIFI RUMAH HONAI
Rumah Tradisional

m
K Masyarakat Papua
snu

u
Mio

ud
lat
Se

ur
K
at

l
Se
Teluk Bintuni
Laut Seram Teluk Cendrawasih
Teluk Berau

BELATI PAPUA
Senjata Tradisional
Papua

TIFA
Alat Musik Tradisional
Papua

L a u t B a n d a

CENDRAWASIH
12 KAWAT
Fauna Khas Papua

L a u t A r u

BUAH MERAH
Flora Khas Papua

L a u t A r a f u r a
TARI MUSIOH
Tarian Tradisional Papua

Luas Wilayah : 319.036,05 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, Hutan,
Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Provinsi Danau/Waduk

0
Wilayah Administrasi : 28 Kabupaten, 1 Kota, 576 Kecamatan, 5.538 Desa Kayu, Rotan, Sagu, Pala, Pinang,

0
00 000
0
40 - 400
10 1000

00
20 - 200
50 500
Ketinggian (m)

20 00

-8
6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Garis Pangkal Sungai

50 0
Jumlah Penduduk : 3.265.200 Jiwa (BPS 2018) Mutiara, Rumput Laut, Perikanan.

-
-5
-2
25

0-

00
0-

00
00
25

60
Topogra : Dataran tinggi yang diapit dataran rendah hingga Potensi Bencana : Banjir, Gempa Bumi, Kejadian 0- Kota Lainnya Batas Negara Garis Pantai
00

0
0
00 500
0
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25

pesisir di sebelah utara dan selatan serta terdapat Luar Biasa, Kon ik atau Bandara Internasional Batas Provinsi
25 - 450
20 - 300

10 - 200

0
-5
60

2
-1

0-
2

1
0-
0-
0-

-
0-

beberapa pulau di sebelah barat laut. Kerusuhan Sosial, Kecelakaan Bandara Domestik Batas Kabupaten Sumber:
00
00
00

00
0

Kedalaman (m) Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017


45
30

15

Titik Tertinggi : Puncak Jayawijaya 4.884 mdpl Transportasi. Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019

ATLAS Indonesia dan Dunia


200
201

PENGENALAN AUH
J
PENGINDERAAN
DAN
SI
SISTEM INFORMA
GEOGRAFIS

ATLAS Indonesia dan Dunia 202


203 PROYEKSI PETA
Aitoff Behrmann
Bumi berbentuk menyerupai bola (3D) dengan permukaan yang Jenis Proyeksi peta menurut proyeksi dan
tidak beraturan. Agar dapat menggambarkan bentuk permukaan posisi sumbu simetrinya
bumi tersebut ke dalam suatu bidang datar (2D), maka diperlukan
suatu upaya transformasi dari 3D ke 2D. Perhitungan matematis Jenis Proyeksi Normal Transversal Miring
yang tepat diperlukan agar mendapatkan hasil penggambaran
muka bumi yang proporsional. Perhitungan ini yang kemudian
dikenal dengan istilah proyeksi peta.
Azimuthal

Saat menggambarkan permukaan bumi ke bidang datar (proyeksi),


maka akan terjadi beberapa ketidakakuratan atau distorsi. Distorsi
tersebut bisa terjadi terhadap jarak, arah, bentuk, dan luas
permukaan bumi yang digambarkan di atas peta.
Kerucut
Untuk mengatasi hal tersebut, berbagai jenis proyeksi peta telah Mollweide
diciptakan oleh para kartografer dari masa ke masa. Satu jenis
proyeksi peta biasanya difokuskan agar akurat pada aspek tertentu. Van der Grinten_I
Ada yang dibuat untuk mempertahankan keakuratan arah, namun
di sisi lain “mengabaikan” luas. Ada juga proyeksi peta yang
memper tahank an akurasi jarak, ak an tetapi di sisi lain
Silinder
“mengabaikan” bentuk, dan seterusnya. Selain itu, ada juga
beberapa proyeksi peta yang diciptakan tidak fokus pada satu aspek
saja, melainkan mengombinasikan beberapa aspek sekaligus.

Secara umum, proyeksi peta dapat dikelompokkan menjadi


proyeksi Silinder, Kerucut, dan Azimuthal. Proyeksi Azimuthal juga
Jenis proyeksi ini dapat digunakan di titik mana pun di permukaan
dikenal dengan proyeksi Zenithal.
bumi. Namun, jenis proyeksi ini lebih banyak digunakan pada daerah
kutub. Bonne
Proyeksi Mercator mungkin adalah proyeksi peta yang paling akrab
Bentuk muka bumi mengalami distorsi kecuali di titik pusat peta.
dengan kita. Jenis proyeksi ini mempertahankan akurasi arah
Semakin jauh dari titik pusat peta, luas permukaan bumi juga
sehingga digunakan untuk keperluan navigasi. Akan tetapi, proyeksi
mengalami distorsi.
Mercator kurang baik dalam menggambarkan luas permukaan
bumi. Semakin jauh dari ekuator, maka distorsi yang terjadi
Jenis proyeksi ini mempertahankan keakuratan arah dan jarak. Arah
terhadap luas akan semakin besar pula. Misalnya, Pulau Greenland
dan jarak semua titik dari titik pusat peta (menurut garis meridian) Eckert I
pada peta dengan proyeksi mercator akan terlihat lebih besar
akurat. Namun, semakin jauh dari titik pusat peta, jarak menurut garis
daripada Benua Afrika. Namun, pada kenyataannya, Pulau
melingkar (latitude) mengalami peningkatan distorsi.
Greenland sebenarnya 14 kali lebih kecil, bahkan masih lebih kecil
jika dibandingkan dengan Semenanjung Arabia.
Jenis proyeksi ini biasanya digunakan untuk keperluan navigasi laut
dan udara yang berfokus pada titik-titik penting, seperti pelabuhan
Proyeksi Azimuthal Equidistant adalah salah contoh jenis proyeksi
dan bandara. Selain itu, jenis proyeksi ini dapat digunakan untuk
Azimuthal (Zenithal). Kita mungkin cukup familiar dengan jenis
menentukan arah dan cakupan wilayah yang dapat dijangkau oleh
proyeksi ini karena digunakan untuk menggambarkan dunia dari
pemancar transmisi radio.
kutub utara pada bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Cylindrical Equal Area


Mercator Azimuthal equidistant

Craster Parabolic

Behrmann

ATLAS Indonesia dan Dunia 204


205 PROYEKSI PETA
Flat Polar Quartic Loximuthal Miller Cylindrical

Equidistant
Cylindrical

Fuller Gall Stereographic Plate Carree Robinson

Goode Homolosine (Land) Goode Homolosine (Ocean) The World From Space Vertical Perspective

Hammer Aitoff Hotine Winkel I Times

ATLAS Indonesia dan Dunia 206


207 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
RESOLUSI CITRA
22
10
10 21 Spektrum cahaya Gelombang elektromagnetik berbeda dengan gelombang
Sinar Gamma
tampak diperbesar pada umumnya. Jika gelombang yang umum dikenal Resolusi citra merupakan kemampuan untuk memecah detil suatu objek. Resolusi
20 1 pm
10 untuk menunjukkan membutuhkan medium dalam melakukan perambatan, citra dipengaruhi oleh pixel dari citra tersebut. Semakin besar ukuran pixel, maka
detail warna resolusi citra yang diberikan akan semakin baik karena setiap pixel mewakili informasi
10 19 maka gelombang elektromagnetik tidak membutuhkan
medium dalam perambatannya. suatu citra.
~400 nm
10 18 Sinar X Terdapat tiga tingkat ukuran resolusi, yaitu:
1 nm
10 17 Susunan bentuk gelombang elektromagnetik yang didasari 1. Resolusi spasial tinggi, sekitar 0.6-4 m
Ungu
frekuensi serta panjang gelombangnya disebut dengan 2. Resolusi spasial menengah, sekitar 4-30 m
10 16 Ultraviolet Biru
spektrum elektromagnetik. Rentang spektrum 3. Resolusi spasial rendah, sekitar 31-1000m
15 Hijau
10 elektromagnetik sangatlah luas, mulai dari gelombang
1 µm Kuning
14
Cahaya Tampak
dengan frekuensi tinggi yang berupa sinar gamma hingga
10 Oranye
Inframerah
gelombang dengan frekuensi rendah yang berupa
13 Merah
10 gelombang radio. Urutan spektrum elektromagnetik
12 berdasarkan frekuensi dari yang paling besar hingga yang
10 1 mm ~700 nm Resolusi spasial rendah
paling kecil dapat diurutkan sebagai berikut: Sinar Gama (y) >
10
10
1 cm NOAA (National Oceanic and
Gelombang Mikro Sinar X > Sinar Ultraviolet > Sinar Tampak (cahaya) > Sinar
Atmospheric Administration)
10
9 Beberapa jenis Inframerah > Gelombang Mikro > Gelombang Televisi >
gelombang dapat merupakan satelit meteorology
Gelombang Radio .
10
8 1m melewati frekuensi seri ke-3 milik Amerika. Salah satu
TV, FM gelombang lainnya
7
sensor utama citra satelit NOAA
10 a d a l a h AV H R R y a n g d a p a t
Gelombang Radio
10
6
digunakan untuk mengamati
AM
5 1 km kondisi permukaan bumi dengan
10
berbagai parameter di bidang
4
10 Radio Gelombang Panjang hidrologi, oseanogra hingga
3 meteorologi. Resolusi spasial dari
10
citra satelit NOAA adalah 1100m.
Citra NOAA skala 5.000.000
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik salah satunya adalah untuk sebuah gambar baik berbentuk digital maupun cetak. Proses Resolusi spasial menengah
penginderaan jauh. Lindgren (1985) berpendapat bahwa penginderaan ini dinamakan penginderaan jauh dengan sistem sensor pasif. Citra Landsat dengan resolusi
jauh merupakan variasi teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan Sedangkan sistem penginderaan jauh dengan sistem sensor spasial 30m
analisa informasi tentang bumi. Informasi tersebut berbentuk radiasi aktif menggunakan energi yang berasal dari objek.
elektromagnetik yang dipantulkan dan dipancarkan dari permukaan
bumi. Penginderaan jauh menggunakan spektrum tampak hingga
spektrum inframerah. Spektrum tampak digunakan untuk
Radiasi matahari yang mengarah pada objek di permukaan bumi melakukan pemotretan foto udara sedangkan spektrum
berubah menjadi gelombang elektromagnetik. Gelombang tersebut inframerah digunakan untuk citra satelit Landsat, SPOT, Ikonos,
kemudian dipantulkan kembali dan diterima oleh sensor yang terdapat serta Quickbird
Citra Landsat 8 Skala 10.000 Citra Landsat 8 Skala 5.000 Citra Landsat 8 Skala 1.000
pada satelit untuk direkam. Hasil rekaman yang diperoleh oleh sensor
tersebut selanjutnya diteruskan ke stasiun penerima dan diolah menjadi
Citra Spot 6 dengan resolusi spasial 20m
Perekam Data
Sensor Perekam Data
Energi
er Sensor Aktif
b

Pasif
Sum

Tran Citra Spot 6 Skala 5.000 Citra Spot 6 Skala 1.000 Citra Spot 6 Skala 500
smi
si Resolusi spasial tinggi
Radiasi Pantulan
Alamiah Citra World View dengan
Energi resolusi spasial 1.24m
Radiasi
Buatan
Pantulan
Target Energi
Buatan
Citra World View Skala 5.000 Citra World View Skala 1.000 Citra World View Skala 500

Sumber:
Target Ÿ Oktaviani, Amelia, Yarjohan (2016). Perbandiangan Resolusi Spasial,
Sumber: Temporal dan Radiometrik Serta Kendalanya. Journal Enggano, 1, 74-79
Ÿ Sunardi, dkk, 2012, Fisika Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa, PT Srikandi Empat Widya Utama: Bandung Ÿ https://pgsp.big.go.id/satelit-noaa/
Ÿ Lindgren, D.T., 1985, Land Use Planning and Remote Sensing, Martinus Nijhoff Publishers: Doldrecht Ÿ https://glovis.usgs.gov

ATLAS Indonesia dan Dunia 208


209 ANALISA SPASIAL
2. Permasalahan lingkungan variabilitas mode pencitraan SAR, dengan resolusi yang
Permasalahan lingkungan perkotaan seperti kemacetan, berbeda dan cakupan yang berbeda, yaitu mode ScanSAR,
permukiman, kerusakan lahan, sampah, erosi, juga terjadi akibat stripmap, dan spotlight. Pada mode ScanSAR cakupan citra
Overlay Peta lemahnya perencanaan. Dalam upaya meningkatkan kualitas mencapai ratusan kilometer dengan resolusi 50-100 m.
perencanaan, khususnya perencanaan lingkungan, SIG dapat
Salah satu teknik dasar analisa spasial yang digunakan untuk diandalkan untuk mematau dan membuat model yang berguna Mode ini sering digunakan untuk mendeteksi kapal karena
mengkaji unsur spasial dan atribut dari penggabungan layer Batas untuk prediksi permasalahan ke depan. cakupannya yang luas, namun objek kapal cenderung tampak
data adalah tek nik overlay. O verlay peta adalah Administrasi kecil sehingga struktur kapal tidak jelas terlihat. Pada mode
penggabungan dua peta atau lebih secara tumpang susun Vector stripmap, dengan resolusi lebih tinggi, yaitu 3-20 m dan
untuk menghasilkan peta baru. Untuk melakukan overlay, cakupan sampai 150 km, kapal besar dapat terlihat
dibutuhkan peta dengan wilayah, proyeksi dan skala yang Jalan strukturnya, dan mode ini juga dapat digunakan untuk deteksi
sama. kapal. Mode spotlight, dengan resolusi tertinggi sekitar 1 m,
Peta hasil overlay akan terdiri dari informasi peta dan cakupan sekitar 10 km, mode ini jarang digunakan 11
pembentuknya. Misalkan peta penggunaan tanah dan peta untuk deteksi kapal, namun mempunyai resolusi yang lebih
lereng, maka di peta baru akan menghasilkan poligon baru detil untuk melihat struktur kapal. Mode ini dapat digunakan
berisi atribut penggunaan tanah dan lereng. di lokasi tertentu untuk memantau kapal, seperti di
pelabuhan. Katmoko (2013) menggunakan data Pi-SAR untuk
Secara umum, teknik dasar overlay terdiri dari 2 macam yaitu Pengunaan deteksi kapal secara otomatis berdasarkan pendekatan rapid
intersect dan union. Jika dianalogikan, Intersect merupakan Raster Tanah feature detection. Hasil riset menunjukkan bahwa metode
irisan sedangkan union merupakan penggabungan. tersebut dapat mendeteksi 32 objek yang diduga sebagai
Penggabungan dua tema data menggunakan teknik kapal dari data Pi-SAR-L2 perairan Sulawesi Utara perekaman
intersect akan menghasilkan data dengan tema baru yang tanggal 8 Agustus 2012.
akan saling memotong antara dua tema tersebut. Jika salah Ketinggian
satu polygon lebih kecil dari polygon lain yang akan 5. Perubahan penggunaan tanah
digabungkan, maka bagian luar dari polygon yang lebih Citra penginderaan jauh yang diambil dari satelit World View
besar akan dibuang. Peta Erosi di Jawa Barat yang diolah dengan SIG berikut ini menampilkan wilayah Kabupaten Bekasi dari tahun
2003 hingga 2013.
3. Kebencanaan
Penginderaan jauh dan SIG dapat digunakan untuk melakukan
Real World suatu pemodelan atau simulasi kebencanaan agar semua aspek
yang rentan terhadap bencana bisa lebih siap saat bencana terjadi.
Selain itu, dengan sistem penginderaan jauh dan SIG dapat
PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH dilakukan identi kasi wilayah prioritas saat bencana terjadi ataupun
DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) sebaliknya, identi kasi zona aman juga dapat dilakukan sehingga
dapat merancang tempat pengungsian bagi korban bencana.

Penginderaan jauh merupakan teknik analisa objek tanpa adanya kontak Satelit World View tahun 2003
langsung dengan benda atau objek yang dikaji. Sedangkan sistem
informasi geogra s (SIG) merupakan sistem informasi khusus yang Terlihat adanya perubahan penggunaan lahan, dimana pada
mengelola data yang memiliki referensi spasial atau keruangan. tahun 2003 sebagian besar wilayah masih berupa tanah
kosong dan sawah.
Penginderaan jauh dan SIG saling berhubungan satu sama lain dan saling
melengkapi. Keduanya digunakan untuk mengumpulkan dan Citra satelit quickbird di Kalutara Beach, Srilanka sebelum dan saat
menganalisa objek yang ada di bumi. Hasil analisa penginderaan jauh terjadi tsunami Desember 2004 (sumber DigitalGlobe)
dapat bertambah baik dengan adanya veri kasi data yang diperoleh
melalui SIG, begitupun sebaliknya. 4. Pendeteksi kapal
teknologi deteksi kapal Synthetic Apertur Radar (SAR) telah lebih
Pesatnya perkembangan teknologi saat ini memungkinkan pengelolaan dominan digunakan dalam deteksi kapal selama lebih dari satu
data berbasis penginderaan jauh dan SIG diterapkan dalam berbagai dekade dibanding satelit optik. Kelebihan utama SAR adalah
bidang, yaitu:
Satelit World View tahun 2013
1. Tata Guna Lahan
Pada tahun 2013 mulai terjadi pembangunan di sekitar lahan
Manajemen tata guna lahan diperlukan untuk menentukan zonasi
sawah, melalui citra dapat terlihat terdapat beberapa
wilayah yang sesuai dengan karakteristik suatu lahan. Menata ruang
bangunan dan jalan yang terbangun.
suatu wilayah membutuhkan dukungan data dan informasi, baik
spasial maupun non spasial yang akurat dan terkini, terutama data dan
informasi tematik yang mengilustrasikan kondisi suatu wilayah.

Data dan informasi spasial yang diperlukan dalam perencanaan tata Peta Kawasan Hutan di Jawa Barat yang diolah dengan SIG
ruang dapat dibangun dalam sebuah sistem informasi yang berbasis
SIG. Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan data
geogra s. SIG memungkinkan penggabungan berbagai basis data
dan informasi yang dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun
survai lapangan, yang kemudian dituangkan dalam peta. Sistem Satelit World View tahun 2018
informasi yang meng-overlay-kan beberapa layer tematik diatas peta
Tahun 2018 lahan yang sebelumnya yang masih berupa
dasar membantu proses analisa wilayah dan pemahaman kondisi
sawah dan tanah kosong di tahun 2013, sudah beralih fungsi
wilayah bagi para perencana, serta dapat menghemat waktu karena
menjadi lahan terbangun sepenuhnya
sebagian proses dilakukan oleh piranti lunak, dengan kata lain, SIG
membuat proses perencanaan tata ruang dapat lebih e sien dan Hasil Proses Deteksi Kapal Data PISAR L2 (HH), Selat Lembeh, Bitu Sumber: https://glovis.usgs.gov
efektif.
ATLAS Indonesia dan Dunia 210
211 PORTAL DAN SITUS ONLINE SIG

Ÿ tanahair.indonesia.go.id https://geoportal.esdm.go.id
Ÿ portal.ina-sdi.or.id Portal milik Kementrian Kementerian ESDM berfungsi untuk
Ina-Geoportal merupakan portal Geospasial Indonesia yang resmi mencari informasi tentang energi terbarukan, gunungapi dan
diluncurkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) pada tanggal 17 bencana geologi
oktober 2011. Ina-Geoportal dibangun dengan partisipasi berbagai
kementrian, lembaga, serta pemerintah daerah di indonesia. Portal
ini merupakan gerbang utama akses informasi geospasial yang
menghubungkan berbagai Kementerian/Lembaga baik di tingkat
provinsi maupun daerah. Pengguna dapat menikmati tur analisa
data, geoprocessing, geotagging, serta drag and drop data le
dengan teknologi mapviewer berbasis opensource.

geoportal.kemenpar.go.id modis-
Portal milik Kementerian Pariwisata yang berfungsi menampilkan catalog.lapan.go.id/monitoring/
titik-titik lokasi wisata di Indonesia. Baik wisata religi, wisata budaya hotspot/index
dan sejarah, maupun wisata kuliner
Portal milik LAPAN berfungsi untuk informasi mengenai sebaran
titik api di indonesia yang tertangkap satelit Aqua, Terra, NOAA,
SNPP.

inarisk.bnpb.go.id rms.modaps.eosdis.nasa.gov/map/
Portal milik Badan Penanggulangan Bencana Nasional yang
berfungsi menampilkan peta wilayah bencana di Indonesia. Selain Portal milik NASA berfungsi untuk memantau titik api seluruh
itu, melalui portal ini pengguna juga dapat mendownload data yang dunia, data bisa didownload dalam bentuk shp.
berhubungan dengan kebencanaan, seperti kerentanan wilayah,
kapasitas wilayah, bahaya bencana, maupun risiko bencana

glovis.usgs.gov/app?fullscreen=0 osm.org
Portal milik USGS berfungsi untuk mencari dan mendownload citra OpenStreetMap merupakan layanan open source berbasis
satelit seperti Citra Landsat 8, Aster, dll komunitas yang menyediakan informasi data infrastruktur
seperti jalan, sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, dan lain-lain.
Selain infrastruktur, di beberapa wilayah juga tersedia data batas
administrasi. Selain pengguna bisa mendownload data dari situs
ini, pengguna juga bisa ikut berkontribusi menambahkan/
mengedit data yang tersedia.

http://gistaru.atrbpn.go.id/rtronline/ www.naturalearthdata.com
Natural Earth merupakan situs dataset peta domain publik yang tersedia
Portal milik Kementrian ATR/BPN khusus berfungsi untuk pada skala kecil, yaitu 10 juta, 50 juta, dan 110 juta. Menampilkan data
menampilkan data terkait Tata ruang yang sudah menjadi produk vektor dan raster yang terintegrasi, dengan Natural Earth pengguna
hukum. Tampilan peta bisa diprint dapat membuat berbagai peta yang dibuat secara visual dan
menyenangkan dengan kartogra atau perangkat lunak GIS.

ATLAS Indonesia dan Dunia 212


213 DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Sri Wintala. 2018. Sejarah Runtuhnya Sriwijaya dan Majapahit. Arasaka: Jakarta
Anonim. 2017. BIG Laporkan 16.065 Pulau Bernama dan Berkoordinat ke PBB, Edisi Mei-Agustus Majalah Geospasial.
Bakosurtanal. 2007. Atlas Pulau-pulau Kecil Terluar. Bakosurtanal: Bogor.
Bakosurtanal. 2011. Atlas Nasional Volume III (Sejarah, Wilayah, Penduduk, dan Budaya). Bakosurtanal: Bogor.
Bakosurtanal. 2011. Atlas Indonesia dan Dunia untuk Pendidikan. PT. Gramedia Widiasarana: Jakarta.
BNPB. 2016. Risiko Bencana Indonesia. BNPB: Jakarta
BPS. 2019. Indoneisa Dalam Angka. BPS : Jakarta
Doherty, dkk. 2018. Ensiklopedia Geogra Dengan Atlas Dunia Lengkap. PT. Buana Ilmu Populer: Jakarta
Karsidi, dkk. 2013. NKRI dari Masa ke Masa. Sains Press: Bogor.
Kementerian Pertanian. 2018. Statistik Pertanian, Kementerian Pertanian : Jakarta
Kholiq, I. 2015. Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Energi Terbarukan Untuk Mendukung Subtitusi BBM, Jurnal IPTEK Vol.19 No. 2,
Desember 2015, 75-91.
Kurniasih, dkk. 2016. Revisi Kurikulum 2013, Implementasi & Penerapan. Kata Pena: Jakarta
Noveria,dkk. 2017. Kedaulatan Indonesia Di Wilayah Perbatasan: Perspektif Multidimensi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia: Jakarta.
Prihandito, Aryono. 1989. Kartogra , Mitra Gama Widya, Yogyakarta.
Sandi, I Made.1986. Esensi Kartogra , FMIPA UI, Jakarta.
Sandi, I Made.1987. Iklim regional Indonesia, FMIPA UI, Jakarta.
Simanjuntak, dkk. 2015. Diaspora Melanesia di Nusantara. Direktorat Sejarah Kemendikbud: Jakarta
Soenarmo,dkk. 2003. Penginderaan Jarak Jauh dan Pengenalan Sistem Informasi Geogra Untuk Bidang Ilmu Kebumian, Penerbit ITB:
Bandung
Sriyono. 2014. Geologi dan Geomorfologi Indonesia. Penerbit Ombak: Yogyakarta.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
Permen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20, 21, 22, 23 Tahun 2016 Tentang Revisi Kurikulum 2013
Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan Dan Satwa
Yang Dilindungi
Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Wilayah Pengeloaan Perikanan Negara Republik Indonesia
Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 50 Tahun 2017 Estimasi Potensi, Jumlah Tangkapan Yang Diperbolehkan, Dan Tingkat
Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

http://tanahair.indonesia.go.id/portal-web
http://bnpp.go.id/
http://sig.kkp.go.id/
https://bnpb.cloud/dibi/
http://ebtke.esdm.go.id/
http://psdg.bgl.esdm.go.id/
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditsejarah/
http://www.penataanruang.com/perencanaan-tata-ruang-wilayah-nasional.html
http://www.penataanruang.com/rencana-pola-ruang3.html
http://sitarunas.atrbpn.go.id/index.asp?m=RTRWN&n=Ringkasan-RTRWN-Revisi
http://satupeta.kkp.go.id/gis/
http://statistik.kkp.go.id/sidatik-dev/Berita/analisaProduksiGaramIndonesia.pdf
http://webgis.menlhk.go.id:8080/kemenhut/
http://lipi.go.id/publikasi
http://www.biologi.lipi.go.id/index.php/component/content/
https://www.silabus.web.id/silabus-geogra -sma-kurikulum-2013/
https://www.romadecade.org/rumah-adat/
https://www.nasa.gov/
http://srtm.csi.cgiar.org/srtmdata/
https://earthexplorer.usgs.gov/
https://www.gebco.net/dataandproducts/
https://www.naturalearthdata.com/
https://unstats.un.org/
https://datacatalog.worldbank.org/dataset/world-maps-koppen-geiger-climate-classi cation
https://whc.unesco.org/en/list/
https://www.britannica.com/
http://www.pa.ucla.edu/
https://www.unfpa.org/data/world-population-dashboard

ATLAS Indonesia dan Dunia 214

Anda mungkin juga menyukai