atlas
Indonesia dan Dunia
Untuk SMA dan Sederajat
atlas
pemerintah yang mempunyai kewenangan dalam penyelenggaraan informasi geospasial di
Indonesia baik informasi geospasial dasar (IGD) maupun informasi geospasial tematik (IGT) termasuk
atlas. Atlas merupakan kumpulan data dan informasi geospasial yang tersusun secara koheren dan
komprehensif. Oleh karena itu, BIG melalui atlas ini ingin menyajikan informasi geospasial secara
Indonesia dan Dunia berkualitas, koheren dan komprehensif terkait peta dunia dan peta wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, sesuai kurikulum yang digunakan untuk SMA dan sederajat.
Tim Penyusun
Ruang lingkup wilayah yang digambarkan dalam atlas ini adalah seluruh wilayah Indonesia dan
Pengarah:
Hasanuddin Z Abidin
dunia sesuai yang tertuang dalam Kurikulum 2013 dan revisinya. Informasi keruangan, kewilayahan,
Antonius Bambang Wijanarto dan lingkungan digambarkan secara nasional dan menurut provinsi, kabupaten/kota terpilih, serta
wilayah tertentu sesuai dengan isu strategis. Gambaran umum tentang ruang angkasa dan tata
Editor
Mulyanto Darmawan
surya, bumi sebagai ruang kehidupan, sebaran negara-negara di dunia, batas-batas wilayah NKRI
Niendyawati dengan negara lain dan kondisi sumberdaya alam baik biotik, abiotik dan budaya dituangkan dalam
Randhi Atiqi atlas ini sesuai kaidah kartogra dengan sentuhan seni komunikasi visual. Dengan harapan, Atlas
Desain Sampul dan Tata Letak Pusat Pemetaan Tata Ruang dan atlas
Riyanto Kepala,
ISBN :
i
Iswanto_image-from-rawpixel
R
TENGGE
BROMO,
Kata Pengantar i
Atlas merupakan salah satu bentuk informasi macam potensi bencana ada di Indonesia. Oleh karena Sambutan ii
geospasial (IG) yang menggambarkan wilayah NKRI itu data dan informasi geospasial sangat penting Daftar Isi iii
secara komprehensif sehingga mampu menjadi untuk dipahami bagi pemangku kepentingan dan 1. Tata Surya Dan Jagat Raya
sarana pembuka wawasan kenusantaraan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak a. Awal Mula Terciptanya Alam Semesta 3
peserta didik. Atlas sebagai bagian dari IG juga sekolah. Mengacu pada kurikulum tahun 2013, b. Galaksi 5
berperan penting dalam menumbuhkan semangat pengetahuan keruangan (geospasial), kewilayahan, c. Tata Surya 7
Gerakan Literasi Nasional terutama terkait literasi dan lingkungan tentang Negara Kesatuan Republik d. Benda-Benda Langit 9
baca tulis dan sains. Hal ini sejalan juga dengan Indonesia (NKRI) perlu dipahami oleh seluruh peserta 2. Tematik Dunia __________________________________________________________
agenda global Tujuan Pembangunan Berkelanjutan didik. Pengetahuan tersebut ditujukan untuk a. Lempeng Tektonik Dan Dinamikanya 13
(SDGs) khususnya tujuan ke 4 Pendidikan Berkualitas menumbuhkan sikap tanggung jawab, peduli, dan b. Dinamika Litosfer Dan Sejarah Kehidupan 15
dan prinsip No One Left Behind. BIG mengemban misi responsif dalam menjaga kelestarian lingkungan c. Iklim Dunia Menurut Koppen – Geiger 17
penting agar semua masyarakat “melek” spasial, sekitar. Kita semua harus mengenal dengan baik d. Dinamika Atmosfer Dan Kehidupan 19
mengerti, memahami ruang wilayahnya, dan pada wilayah NKRI ini, sehingga kita bisa bijak dalam e. Peta Dunia (Fisik) 21
akhirnya dapat meningkatkan kecintaannya kepada mengelola, memanfaatkan dan menjaga tanah air f. Peta Dunia (Geopolitik) 23
wilayah NKRI. yang kita cintai ini. g. Pembagian Zona Waktu Dunia 25
h. Arus Laut Dunia 27
Terbitnya Atlas Pendidikan untuk siswa Sekolah Dengan Atlas Pendidikan ini, dapat digunakan sebagai i. Flora Fauna Dunia 29
Menengah Atas dan Sederajat ini, merupakan bagian suplemen bahan ajar yang tepat bagi guru-guru 3. Perkembangan Wilayah NKRI ______________________________________________
penting kontribusi BIG dalam bidang Pendidikan. Geogra . Semoga apa yang menjadi tujuan terbitnya a. Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya Abad ke-9 M 33
Guru sebagai mediator kepada murid-muridnya, atlas ini dapat tercapai, sehingga kecerdasan spasial b. Wilayah Kekuasaan Kerajaan Majapahit Abad ke-14 M 35
sehingga melalui akti tas belajar dan mengajar dikalangan milenial semakin meningkat. Salam c. Sejarah Perkembangan Wilayah NKRI (1945 - Sekarang)
diharapkan misi “Geoliterasi atau melek spasial' ini Spasial!! Ÿ Berdasarkan TZMKO 37
dapat dengan mudah terlaksana. Pembekalan terkait Ÿ Berdasarkan Deklarasi Djoeanda 39
wawasan keruangan kepada generasi milenial sangat Kepala Badan Informasi Geospasial Ÿ Setelah Deklarasi Landas Kontinen 1969 – 1998 41
penting untuk meningkatkan pemahaman akan Ÿ 1998 sampai UNCLOS 2010 43
wilayah yang kita pijak ini. Prof. Dr. Ir. Hasanuddin Zaenal Abidin, MSc. Ÿ UNCLOS 2010 Sampai Sekarang 45
d. Peta Wilayah NKRI 47
Wilayah NKRI sangat luas, sumberdaya hayati dan non e. Wilayah Indonesia Dibandingkan Negara Lain 49
hayati sangat melimpah, berbagai macam suku, f. Kawasan Perbatasan NKRI 53
Bahasa, budaya, adat istiadat, hingga berbagai
ii iii
g. Rencana Tata Ruang Wilayah Indonesia b. Pulau Jawa 141
Ÿ Struktur Ruang 55 Ÿ Provinsi DKI. Jakarta 143
Ÿ Pola Ruang 57 Ÿ Provinsi Jawa Barat 145
h. Perkembangan Pusat Wilayah Di Indonesia 59 Ÿ Provinsi Jawa Tengah 147
i. Alur Pelayaran Indonesia 61 Ÿ Provinsi D.I. Yogyakarta 149
4. Tematik Indonesia _______________________________________________________ Ÿ Provinsi Jawa Timur 151
a. Geologi Indonesia 63 Ÿ Provinsi Banten 153
b. Jenis Tanah Indonesia 65 c. Bali, Nusatenggara 155
c. Paparan Sunda Dan Sahul 67 Ÿ Provinsi Bali 157
d. Pola Angin Dan Musim Di Indonesia 69 Ÿ Provinsi Nusatenggara Barat 159
e. Flora Indonesia 73 Ÿ Provinsi Nusatenggara Timur 161
f. Fauna Indonesia 75 d. Kalimantan 163
g. Wilayah Taman Nasional Di Indonesia 77 Ÿ Provinsi Kalimantan Barat 165
h. Sumber Daya Mineral Indonesia 79 Ÿ Provinsi Kalimantan Tengah 167
i. Potensi Sumber Energi Terbarukan Di Indonesia 81 Ÿ Provinsi Kalimantan Selatan 169
j. Sebaran Lahan Sawah Di Indonesia 83 Ÿ Provinsi Kalimantan Timur 171
k. Persebaran Pertanian Di Indonesia 85 Ÿ Provinsi Kalimantan Utara 173
l. Potensi Ladang Garam Di Indonesia 87 e. Pulau Sulawesi 175
m. Pelabuhan Dan Stok Perikanan Tangkap Di Indonesia 89 Ÿ Provinsi Sulawesi Utara 177
n. Kepadatan Dan Jumlah Penduduk Indonesia 91 Ÿ Provinsi Sulawesi Tengah 179
o. Perbandingan Jumlah Penduduk 93 Ÿ Provinsi Sulawesi Selatan 181
p. Perbandingan Kepadatan Penduduk 95 Ÿ Provinsi Sulawesi Tenggara 183
q. Suku-Suku Di Indonesia 97 Ÿ Provinsi Gorontalo 185
r. Rumpun Bahasa Di Indonesia 99 Ÿ Provinsi Sulawesi Barat 187
5. Bencana Di Indonesia Dan Mitigasinya _______________________________________ f. Kepulauan Maluku 189
a. Risiko Bencana Gempa Bumi Di Indonesia 101 Ÿ Provinsi Maluku 191
b. Risiko Bencana Tsunami Di Indonesia 103 Ÿ Provinsi Maluku Utara 193
c. Risiko Bencana Letusan Gunungapi Di Indonesia 105 g. Papua 195
d. Risiko Bencana Banjir Di Indonesia 107 Ÿ Provinsi Papua 197
e. Risiko Bencana Tanah Longsor Di Indonesia 109 Ÿ Provinsi Papua Barat 199
f. Risiko Bencana Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Indonesia 111 7. Pengenalan Sistem Informasi Geogra s (SIG) __________________________________
g. Risiko Bencana Kekeringan Di Indonesia 113 Ÿ Proyeksi Peta 203
h. Indeks Pencemaran Udara Di Indonesia 115 Ÿ Gelombang Elektromagnetik Dan Penginderaan Jauh 207
6. Wilayah Pulau Dan Wilayah Administrasi Provinsi _______________________________ Ÿ Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh Dan Sistem
a. Pulau Sumatera 119 Informasi Geogra s (SIG) Untuk Berbagai Keperluan Pembangunan 209
Ÿ Provinsi Aceh 121 Ÿ Website Dan Aplikasi Mobile Media Pembelajaran Interaktif 211
Ÿ Provinsi Sumatera Utara 123 Daftar Pustaka
Ÿ Provinsi Sumatera Barat 125
Ÿ Provinsi Riau 127
Ÿ Provinsi Jambi 129
Ÿ Provinsi Sumatera Selatan 131
Ÿ Provinsi Bengkulu 133
Ÿ Provinsi Lampung 135
Ÿ Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 137
Ÿ Provinsi Kepulauan Riau 139
iv v
1
YA
TATA SUR
DAN
AYA
JAGAT R
Salah satu teori kuat tentang penciptaan alam semesta dikenal Lemaitre yang menyatakan bahwa alam semesta kita berasal dari satu Konsep ini didukung oleh pengamatan Edwin Hubble bahwa galaksi-
sebagai teori Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar (The Big Bang). atom purba. Segala sesuatu di alam semesta seperti bintang, planet, galaksi lain bergerak menjauhi galaksi kita dan juga penemuan radiasi
Teori ini muncul dari hasil pengamatan bahwa galaksi lain bergerak dan benda-benda langit lainnya, termasuk ruang angkasa yang amat gelombang pendek kosmik yang kemudian diinterpretasi sebagai
menjauh dari galaksi kita ke segala arah dalam kecepatan yang luas pada awalnya berawal dari sebuah titik yang sangat kecil. Di gema dari Big Bang pada tahun 1960-an oleh Arno Penzias dan Robert
sangat tinggi seolah-olah mereka terdorong oleh kekuatan ledakan dalam titik inilah semua materi tersebut termampatkan dengan Wilson.
yang dahsyat. Hingga kini, alam semesta kita masih terus meluas. kepadatan dan panas yang tak terhingga. Titik ini kemudian meledak
dan memuntahkan semua materi hingga menjadi alam semesta yang
Teori ini dikemukakan pertama kali pada tahun 1920-an oleh kita tinggali saat ini.
seorang pendeta sekaligus ahli astronomi Belgia bernama Georges
Georges L
Bintang-Bintang e
Pencetus Te maitre
Pertama ori Big Ban
Sekarang g
Memisahkan Diri
Secara Drastis
Sup Quark
In asi
13,7 Milyar
Tahun
0 10 Detik 10⁶ Detik
13,7 milyar tahun yang lalu 10 detik setelah Big Bang Pada 10⁶ - 1 detik
alam semesta merupakan (Fase Sup Quarks), 4 bentuk setelah ledakan, alam
sebuah titik panas energi energi memisahkan diri semesta masih terus
murni yang sangat tidak menyisakan Quarks berkembang hingga
1 Detik 380 Ribu 1 Milyar
stabil. Titik ini kemudian (partikel terkecil super berdiameter 80 milyar 3 Menit Tahun Tahun
Pada detik ke-10 - 5, 3 Milyar
meledak (Big Bang), panas dari materi) dan mil sambil terus sebagian besar Tahun
3 detik - 20 menit pertama, alam Setelah 380.000 tahun, suhu 1 milyar tahun setelah 9 Milyar
mendingin dan Leptons (Elektron dan mengalami penurunan materi dan anti- semesta berkembang hingga semakin turun hingga 3000°C. Alam Big Bang, gravitasi Tahun
mengembang (In asi) Neutrino). Pada periode ini suhu hingga 1 triliun materi saling membentuk bola api semesta telah berkembang menjadi menyebabkan awan 3 milyar tahun setelah
pada Fase Planck (0-10-43 alam semesta hanya derajat. Suhu ini cukup memusnahkan satu termonuklir berdiameter 1,3 sangat luas namun masih 1000 kali H dan He memadat Big Bang, di dalam
detik). berukuran sebesar bola dingin untuk Quarks sama lain sehingga triliun mil dan suhu turun lebih kecil dari ukurannya saat ini. menjadi kantung masing-masing galaksi,
tenis, tetapi memiliki mengalami tumbukan alam semesta penuh 9,1 milyar tahun setelah Big
hingga di bawah 1 milyar derajat Pergerakan elektron semakin ruang yang disebut bola-bola H dan He yang
kecepatan berkembang dan bergabung dengan radiasi. Bang, matahari bumi dan tata
Celsius untuk pertama kalinya. melambat dan mulai mengorbit inti galaksi sebanyak lebih kecil tertarik ke
yang sangat pesat. membentuk proton surya terbentuk setelah 750
Pada periode ini neutron dan atom untuk membentuk atom kurang lebih 100 dalam oleh gravitasi.
(inti atom Hidrogen) generasi bintang lahir dan mati.
proton saling bertumbukan dan Hidrogen, Helium, dan Lithium. milyar. Panas dari kompresi
dan neutron dan Anti- Matahari kita tersusun atas
akhirnya bersatu membentuk Seiring terbentuknya atom, materi gravitasi menyebabkan
Quarks bergabung banyak bagian sisa dari bintang-
inti Helium (He) (Nukleosintesis dan energi memisahkan diri sambil reaksi termonuklir dan
membentuk anti- bintang sebelumnya, tidak hanya
Purba) dan sedikit inti Lithium melepaskan sinar gamma dan membentuk bintang-
proton dan anti- H dan He, tetapi Li, C, O, Na, Ca,
(Li). Sedangkan elektron kosmik dalam jumlah besar. Foton bintang pertama yang
neutron. Fe dan banyak lainnya.
bergerak bebas tanpa terikat cahaya dan neutrino berhenti sepenuhnya berupa
pada atom, memerangkap foton berinteraksi dengan elektron Hidrogen dan Helium.
cahaya, ultraviolet, dan radiasi sehingga alam semesta menjadi
sinar-x dan membuat alam bersih dan terlihat jelas.
semesta menjadi buram. Sumber : www.universetoday.com
Bentuk spiral Bentuk spiral Berbatang Bentuk Elips Bentuk Tidak Beraturan
Merupakan galaksi yang paling umum dikenal dan menyusun dua Tidak seperti spiral pada umumnya, spiral berbatang memiliki Seperti namanya, galaksi ini umumnya berbentuk bulat namun Galaksi yang tidak memiliki bentuk spiral ataupun elips disebut
per tiga galaksi di alam semesta. Terdiri atas sebuah tonjolan di sebuah batang yang melintasi wilayah tengahnya dan memiliki salah satu sumbunya dapat memanjang sehingga terlihat seperti Galaksi Tidak Beraturan. Galaksi ini terlihat tidak memiliki bentuk
tengah yang dikelilingi oleh empat lengan spiral besar yang dua lengan utama. Pada Galaksi Bimasakti, terdapat pula dua elips (lonjong). Galaksi dalam tipe ini mulai dari yang berbentuk yang jelas, sebab biasanya mereka berada dalam pengaruh
melingkarinya. lengan kecil yang signi kan dan dua taji yang lebih kecil. bundar hingga bola pepat. gravitasi dari galaksi-galaksi lain di sekitarnya.
Tata surya terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, ketika awan ekstrim. Untuk memahaminya, kita perlu membuat perbandingan Jika matahari yang kita gambar ini berdiameter sekitar 4 centimeter,
gas dan debu (nebula) antar bintang termampatkan oleh dengan tempat-tempat yang kita sudah familiar. maka diameter Uranus hanya sekitar 1,47 milimeter dan seharusnya
gravitasinya sendiri dipicu oleh gelombang kejut dari ledakan mengorbit pada jarak sekitar 8,64 meter dari atlas ini. Sementara
bintang (supernova) di sekitarnya. Gumpalan nebula yang terus Jika Matahari adalah sebuah bola berdiameter 1,4 km diletakkan di Neptunus mengorbit dari jarak sekitar 13,5 meter dengan diameter
memadat karena gravitasi pada akhirnya membentuk matahari, tengah-tengah Jakarta, maka Merkurius adalah sebuah bola sekitar 1,5 milimeter saja!
delapan planet utama, planet kerdil, asteroid, dan komet. berdiameter 4,86 meter yang orbitnya melewati Karawang. Diameter
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars dikenal sebagai planet Venus adalah sekitar 12,19 meter yang mengorbit di atas Kota Gambar sistem tata surya, galaksi, dan benda-benda angkasa lainnya
terestrial, karena padat dan berbatu. Jupiter dan Saturnus dikenal Bandung. Sedangkan Bumi hanya seukuran 12,73 meter mengorbit di di ruang angkasa pada umumnya hanya berupa ilustrasi tanpa
dengan sistem cincin besar yang terbuat dari es, batu, atau atas Sumedang. Mars hanya sebuah bola dengan diameter 6,78 meter perbandingan (skala) yang tepat seperti peta. Menggambarkan tata
keduanya. Uranus dan Neptunus dikenal sebagai raksasa es. Di yang orbitnya melewati Brebes – Jawa Tengah. Planet terbesar Jupiter surya dan alam semesta dengan skala yang tepat di atas kertas hampir
luar itu, sejumlah dunia es yang lebih kecil berkumpul di akan berdiameter sekitar 139,82 meter yang garis orbitnya melewati mustahil dilakukan. Hal ini terjadi karena perbedaan ukuran dan jarak
hamparan ruang besar yang disebut Sabuk Kuiper. Probolinggo – Jawa Timur. Saturnus akan mengorbit di atas Pulau antar benda-benda langit sangat ekstrim.
Komodo – Nusatenggara Timur dengan diameter sekitar 120,2 meter. URANUS
Sepinya Ruang Angkasa Uranus dengan diameter 49 meter orbitnya melewati Fakfak – Papua Satu-satunya
Barat. Sedangkan Neptunus berdiameter 50,2 meter mengorbit planet yang
Alam semesta diisi oleh triliunan bintang. Tidak hanya jumlahnya berputar NEPTUNUS
sangat jauh di atas Kota Port Moresby – Negara Papua Nugini. menyamping
yang tak berhingga, ukuran bintang-bintang pun fantastis. Planet dengan
Matahari tergolong bintang berukuran sedang, namun di revolusi paling lama
dalamnya dapat “dimasukkan” 1,3 juta buah planet seukuran
MATAHARI
Pusat Tata Surya
bumi. Di alam semesta, banyak bintang yang ukuranya ratusan
kali lebih besar dan ribuan kali lebih terang daripada matahari.
Namun, mengapa setiap malam masih banyak bagian langit yang
tetap gelap gulita padahal terdapat triliunan bintang yang
bersinar setiap saat? Jawabannya adalah karena alam semesta JUPITER
Planet terbesar
begitu luas sehingga gabungan cahaya seluruh bintang sekalipun
tidak sanggup meneranginya.
PLUTO
Planet Kerdil
dalam tata surya
Galaksi merupakan kumpulan bintang yang berdekatan jaraknya
satu sama lain. Meskipun dianggap berdekatan, jarak antar satu
bintang dalam satu galaksi sebenarnya sangat jauh. Jarak
Matahari dengan bintang terdekat, Proxima Centauri, adalah
sekitar 4,22 tahun cahaya. Jarak 4,22 tahun cahaya setara dengan
40 triliun kilometer. SATURNUS
Planet dengan cincin
paling tampak
Dibanding jarak Matahari dengan bintang terdekat, jarak
Matahari dengan planet-planet di dalam tata surya kita jauh lebih
dekat. Namun, pada kenyataannya jarak itu pun masih sangat
MARS
Planet yang paling
sering didatangi
dari bumi
K ASTEROID
MERKURIUS
BUMI Planet terkecil
Satu-satunya
planet yang
dapat ditinggali VENUS
Planet terpanas
BU
SA
Sumber :
Ÿ solarsystem.nasa.gov
Ÿ www.rawpixel.com
Saturnus Uranus
Jarak ke matahari : 1.430 juta km Jarak ke matahari : 2.880 juta km
Diameter : 120.200 km Diameter : 49.000 km
Kala revolusi : 29,5 tahun Kala revolusi : 84 tahun
Kala rotasi : 10 jam 14 menit Kala rotasi : 10 jam 49
Suhu :- 23° C menit
Suhu : -220° C
Sumber :
Ÿ solarsystem.nasa.gov
Ÿ www.nationalgeographic.com
TEMATIK
DUNIA
EQUATOR
PERM
225 Juta Tahun Lalu
L A U R A S I A
EQUATOR
TETHYS
SEA
GO
ND
WA
NA
TRIAS
200 Juta Tahun Lalu
EQUATOR
JURA
135 Juta Tahun Lalu
LITOSFER Inti Bumi menyimpan energi yang sangat besar. Energi ini menimbulkan panas yang
Lapisan bumi yang paling luar 0 - 200 km menyebabkan terjadinya arus magma yang disebut arus konveksi. Arus ini mempengaruhi
INTI DALAM (rigid). Litosfer terdiri dari dua lapisan.
Dengan kedalaman 5.100 -
MANTEL kerak bumi di atasnya sehingga kerak bumi turut bergerak secara horizontal searah dengan
Lapisan atas merupakan kerak bumi yang EQUATOR
6.370 km merupakan lapisan memiliki komposisi oksigen, silikon, arus tersebut. Karena arah arus konveksi berbeda-beda, maka arah kulit bumi yang turut
padat (solid) memiliki suhu aluminium, kalsium, besi, sodium, bergerakpun menjadi berbeda-beda. Hal ini membuat kulit bumi “terkoyak” menjadi
mencapai 5.000 °C, memiliki potasium, magnesium, dan lapisan pada
komposisi nikel dan besi.
beberapa “lempeng”. Tenaga yang ditimbulkan oleh arus konveksi yang mampu
bagian bawahnya memiliki komposisi
silikon, oksigen, besi, magnesium.
menggerakkan kerak bumi inilah yang disebut tenaga tektonik.
INTI LUAR Akibat tenaga tektonik ini kulit bumi terus bergerak secara horizontal rata-rata 7 cm /tahun
Dengan kedalaman
2900 - 5100 km ASTENOSFER dengan arah yang berbeda-beda. Meski pergeseran kulit bumi diperkirakan hanya sekitar KAPUR
merupakan lapisan Dengan kedalaman 200 - 350 km memiliki 7cm /tahun, namun proses yang telah terjadi selama ratusan juta bahkan milyaran tahun 65 Juta Tahun Lalu
cair (liquid) yang suhu sangat panas, bersifat plastis (soft telah mengakibatkan pergerakan kulit bumi mencapai ribuan bahkan puluhan ribu
memiliki suhu plastic) tersusun dari batuan yang
kilometer. Dalam pergerakkannya, kulit bumi mengalami perlipatan, patahan, retakan
mencapai 2.200 °C, meleleh akibat panas dengan kepadatan
memiliki komposisi yang rendah, memiliki komposisi silikon, bahkan pengangkatan yang terjadi bersamaan dengan proses erosi. AMERIKA
UTARA ASIA
AUSTRALIA
tebal dari mantel. Bagian atas bersifat
plastis (sti˜ plastic) bagian bawah lebih
KERAK BUMI padat, memiliki komposisi silikon,
oksigen, besi, magnesium. Sumber : ANTARKTIKA
Le
Astenosfer
m
pe
Apabila ada pergerakan lempeng yang saling menjauh maka akan
ng
Tek
terdapat bidang lemah yang sangat memungkinkan magma Pemekaran Samudera Atlantik
ton
ik
Konveksi Konveksi
menerobos ke atas sebagai gunungapi. Kondisi ini terjadi di tengah Mantel Mantel
Samudera Atlantik dan Samudera Pasi k, sehingga di tengah kedua Kerak Benua
Pemekaran
Samudera Gunungapi
Gunungapi
Rekahan
di Zona Subduksi MASA ZAMAN PERISTIWA
Lempeng Kerak 0
Lempeng Lempeng
Sesar Samudera Palung Benua Benua Perkembangan manusia (homo) dimulai
Samudera Kuarter
Kenozoikum
Transform Pada 10.000 Tahun yang Lalu
1,7
Mesozoikum
Erupsi
Magma 150
Erupsi Ÿ Burung sejati pertama
Magma Jura
Ÿ Ragam Dinosaurus
200
Ÿ Mamalia pertama
Trias Ÿ Dinosaurus Pertama
Paleozoikum
er
adalah Patahan Semangko di Sumatera yang Ÿ Am bi pertama
Asten
osfer diakibatkan gesekan antara lempeng Indo-Australia Devon
Ÿ Ragam ikan berahang
dan Lempeng Eurasia 400
550
Masa perkembangan dari organisme bersel
Proterozoikum
tunggal menjadi bersel banyak
Konvergen (Obduksi) 2500
Kerak
Benua Obduksi yaitu pergerakan konvergen
diantara dua lempeng benua, dimana Arkeozoikum Masa pemunculan kehidupan paling primitif (purba)
lempeng satu akan menujam dan berada di
4600
bawah lempeng lainnya. Contohnya
Litosfer
pegunungan Himalaya di Asia.
Sumber :
Ÿ Encyclopedia Britanica
Astenosfer Ÿ Badan Geologi - Kementrian ESDM RI
Pegunungan Himalaya (Nepal)
Sumber :
Ÿ Natural Earth, 2018
Ÿ Beck, et al: Present and future Köppen-Geiger climate classi cation
maps at 1-km resolution, Nature Scienti c Data, 2018
BWh, Iklim Gurun Panas Dfd, Iklim Benua Tanpa Musim Kering dan Musim Dingin Sangat Dingin
Dasar klasi kasi Koppen - Geiger adalah rata-rata curah hujan dan Koppen - Geiger membagi bumi dalam 5
Danau BWk, Iklim Gurun Dingin Dsa, Iklim Benua Musim Panas Kering dan Terik
temperatur bulanan maupun tahunan. Tanaman asli dilihat sebagai kelompok iklim, yaitu :
Garis Pantai Cfa, Iklim Subtropis Tanpa Musim Kering dan Musim Panas Terik Dsb, Iklim Benua Musim Panas Kering dan Hangat
kenampakan yang terbaik dari keadaan iklim sesungguhnya, sehingga 1. Iklim Hujan Tropis (Tropical Rainy Climates)
Garis Geogra Cfb, Iklim Subtropis Tanpa Musim Kering dan Musim Panas Hangat Dsc, Iklim Benua Musim Panas Kering dan Dingin
batas iklim ditentukan dengan batas hidup tanaman. Koppen - Geiger 2. Iklim Kering (Dry Climate)
Garis Benua
mengenalkan bahwa daya guna hujan terhadap perkembangan dan 3. Iklim sedang (Humid Mesothermal Climate) Cfc, Iklim Subtropis Tanpa Musim Kering dan Musim Panas Kering Dsd, Iklim Benua Musim Panas Kering dan Musim Dingin Sangat Dingin
pertumbuhan tanaman tidak tergantung pada jumlah hujan saja, tapi 4. Iklim dingin (Humid Microthermal Climate) Csa, Iklim Subtropis Musim Panas Kering dan Terik Dwa, Iklim Benua Musim Dingin Kering dan Musim Panas Terik
juga tergantung pada intensitas evaporasi yang menyebabkan 5. Iklim kutub (Polar) Iklim Dunia Csb, Iklim Subtropis Musim Panas Kering dan Hangat Dwb, Iklim Benua Musim Dingin Kering dan Musim Panas Hangat
hilangnya air yang cukup besar, baik dari tanah maupun dari tanaman. Af, Iklim Hutan Hujan Tropis Cwa, Iklim Subtropis Musim Dingin Kering dan Musim Panas Terik Dwc, Iklim Benua Musim Dingin Kering dan Musim Panas Dingin
Hubungan intensitas evaporasi dan daya guna hujan ditunjukkan Am, Iklim Muson Tropis Cwb, Iklim Subtropis Musim Dingin Kering dan Musim Panas Hangat Dwd, Iklim Benua Musim Dingin Kering dan Sangat Dingin
dengan hubungan antara hujan dan temperatur. Aw, Iklim Sabana Tropis Dfa, Iklim Benua Tanpa Musim Kering dan Musim Panas Terik EF, Iklim Kutub Salju Abadi
BSh, Iklim Stepa Panas Dfb, Iklim Benua Tanpa Musim Kering dan Musim Panas Hangat ET, Iklim Kutub Tundra
BSk, Iklim Stepa Dingin Dfc, Iklim Benua Tanpa Musim Kering dan Musim Panas Dingin
Siklus Hidrologi
mi K m
Bu uta
rbi t 47J
O ±1 Awan yang terbentuk
dari proses Evaporasi
dan Evapotranspirasi
Matahari tidak
pernah terbit Siklus Hidrologi dapat dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan sungai menuju ke lautan dan sebagian lagi mengalami in ltrasi
U U ketika di Kutub banyaknya proses yang berlangsung. ke dalam tanah yang kemudian mengalir kembali ke lautan
23,5° 23,5° terjadi Musim Dingin
1. Siklus Pendek sebagai air tanah.
Siklus ini terjadi ketika lautan mengalami evaporasi, kemudian
terkondensasi hingga membentuk awan hujan dan mengalami 3. Siklus Panjang
Matahari presipitasi saat awan masih berada di atas lautan. Siklus ini hampir mirip dengan siklus sedang. Perbedaannya
terletak pada proses kondensasi. Awan yang terbentuk
2. Siklus Sedang mengandung kristal-kristal es dan turun sebagai hujan es dan
Siklus hidrologi ini berlangsung dengan proses yang sedikit lebih salju (sleet) ke permukaan tanah. Lapisan es dan salju di daratan
panjang dibanding siklus pendek. Awan yang terbentuk pada siklus perlu mencair terlebih dahulu baru kemudian menjadi run off dan
S S sedang berasal dari gabungan evaporasi lautan dengan atau mengalami in ltrasi dan menjadi air tanah sebagaimana
Musim Dingin di bagian Selatan Musim Panas di bagian Selatan evapotranspirasi daratan. Awan dari lautan mengalami adveksi ke pada siklus sedang. keduanya akan kembali mengalir ke lautan
Waktu siang lebih sedikit dibanding malam Waktu siang lebih banyak dibanding malam daratan dan menurunkan hujan ke daratan. Air hujan ini sebagian dan memulai kembali siklus hidrologi.
menjadi run off di daratan yang kemudian tergabung ke dalam aliran
ATLAS Indonesia dan Dunia 20
21 PETA DUNIA (FISIK)
Ketinggian (m)
Kedalaman (m)
GURUN SAHARA
Gurun Terluas di Afrika
9.100.000 km
SUNGAI NIL
Sungai Terpanjang di Afrika
Burundi-Mesir, 6.671 km
GUNUNG EVEREST
Titik Tertinggi di Asia
Nepal/Tibet 8.848 mdpl
Ÿ Sungai Nil (Afrika Timur) : 6.650 km Ÿ Danau laut Kaspia (Azerbaijan, Rusia, Kazakhstan, Turkmenistan, Iran) : 394.299 km
rkti
)
ktik
Ÿ Sungai Amazon (Amerika Selatan) : 6.437 km Ÿ Danau Superior (Amerika Serikat dan Kanada) : 82.414 km
elatan (Anta
Kutub Utara (Ar
Ÿ Sungai Yangtze (Cina) : 6.418 km Ÿ Danau Victoria (Tanzania dan Uganda) : 69.485 km
Ÿ Sungai Mississippi (Amerika Utara) : 6.275 km Ÿ Danau Huron (Amerika Serikat dan Kanada) : 59.596 km AIR TERJUN ANGEL
Air Terjun Tertinggi di Amerika
bS
Ÿ Air Terjun Angel (Venezuela) : 979 m Ÿ Luas Lautan : 361.132.000 km Ÿ Benua Terkecil : Australia 8.111.842 km
Ÿ Air Terjun Tugela (Afrika Selatan) : 948 m Ÿ Titik Tertinggi : Puncak Everest 8.848 mdpl Ÿ Pulau Terbesar : Greenland 2.166.000 km Sumber :
Ÿ General Bathymetric Chart of The Ocean
Ÿ Air Terjun Vinnufossen (Norwegia) : 860 m Ÿ Titik Terdalam : Palung Mariana -10.911 m Ÿ Kepulauan Terbesar : Indonesia Ÿ Shuttle Radar Topography Mission
Ÿ www.naturalearthdata.com
Ÿ Air Terjun James Bruce (Amerika Serikat) : 840 m Ÿ Keliling Bumi : 40.075,017 km (Khatulistiwa) Ÿ Radius Kutub : 6.356,8 km
Pada tahun 1884, di Washington DC, sebuah konferensi yang dihadiri Internasional Berat dan Ukuran (BIPM) di Perancis. Hingga saat ini Negara dengan zona waktu Perbedaan Waktu Beberapa Kota Dunia
oleh 27 negara, menetapkan pembagian zona waktu dunia. Hasil dari pembagian waktu di dunia dibagi menjadi 41 zona waktu. terbanyak
konferensi tersebut adalah menentukan sistem yang diadopsi dari metode Sabtu Sabtu Minggu Minggu Minggu
Ÿ Prancis : 12 Zona Waktu
standarisasi waktu usulan Sir Sanford Fleming dan menentukan lokasi titik Kehidupan dan kegiatan masyarakat bergantung pada perbedaan Ÿ Amerika Serikat : 11 Zona Waktu
pangkal 0 derajat bujur atau yang dikenal Prime Meridian. Pada saat itu, negara-
negara anggota konferensi menyepakati Nol derajat bujur berada pada kota
waktu ini. Zona waktu berperan besar dalam penentuan kalender
secara global, yang kemudian disesuaikan lagi dengan keperluan
Ÿ
Ÿ
Rusia
Antartika
: 11 Zona Waktu
: 10 Zona Waktu
1 6 : 01 1 9 : 01 0 0 : 01 07 : 01 10 : 01
Greenwich, Inggris dan membagi zona waktu menjadi 24 zona waktu relatif penanggalan di setiap wilayah yang memiliki perbedaan untuk hari- Ÿ Britania Raya : 9 Zona Waktu
terhadap Prime Meridian. Pembagian waktu di dunia saat itu dibuat relatif hari libur nasionalnya. LOS ANGELES NEW YORK LONDON JAKARTA SYDNEY
Ÿ Australia : 8 Zona Waktu
terhadap pengukuran astronomi di Royal Observatory di Greenwich. Standar Ÿ Kanada : 6 Zona Waktu -8 GMT -5 GMT 0 GMT +7 GMT +10 GMT
waktu di dunia tersebut dikenal dengan istilah Greenwich Mean Time (GMT). Penetapan zona waktu di setiap negara ditetapkan berdasarkan Ÿ Denmark : 5 Zona Waktu
kepentingannya. Seperti Singapura yang secara geogra s memiliki Ÿ Selandia Baru : 5 Zona Waktu
Pembagian waktu di dunia mengalami perkembangan pada tahun 1972, ketika kesamaan waktu dengan Indonesia bagian barat (GMT+7), namun Ÿ Brazil : 4 Zona Waktu
banyak negara beroperasi pada variasi dari 24 zona waktu awal yang disarankan menggunakan zona waktu yang sama dengan Indonesia bagian tengah
oleh Sir Sanford Fleming. Pembagian waktu di dunia saat ini diukur relatif (GMT+8). Hal ini disebabkan karena Singapura menyesuaikan zona
berdasarkan standarisasi Universal Time Coordinated (UTC) di Prime Meridian dan waktu dengan Hongkong yang juga GMT+8 demi keseragaman waktu Sumber :
menjadi acuan hukum standar waktu di seluruh dunia. Sistem UTC di dunia perekonomiannya. Cina yang begitu luas sehingga seharusnya memiliki Ÿ Natural Earth, 2018
Ÿ International Mapping Associates, Inc., 2018
didasarkan pada enam jam atom primer yang dikoordinasikan oleh Biro lebih dari 4 zona waktu malah lebih memilih 1 zona waktu saja.
Arus air laut dunia terbentuk oleh arus konveksi akibat Terjadinya arus di lautan itu disebabkan karena 2 faktor utama, yakni : Pergerakan arus laut ini yang menyebabkan terjadinya Arus Dingin
perbedaan suhu air di permukaan laut, dan suhu air di dasar laut 1. Faktor internal, ialah seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan distribusi panas di lautan, yang berakibat
yang dikontrol oleh posisi lintang. Air Laut di kutub (utara) mendatar serta juga gesekan lapisan air. terdistribusinya nutrisi laut seperti persebaran Arus Hangat
cenderung lebih dingin, sehingga memiliki massa jenis yang lebih 2. Faktor eksternal, ialah seperti gaya tarik matahari serta juga bulan yang plankton dan koloni ikan, pertumbuhan batu karang, Batas Benua
berat, dia pun cenderung bergerak ke dasar laut (downwelling). dipengaruhi oleh tahanan dasar laut serta juga gaya coriolis, gaya dan komposisi k imia laut lainnya. Kehadiran
Migrasi Ik
Sedangkan, air laut di sekitar khatulistiwa cenderung lebih hangat, sehingga gravitasi, gaya tektonik, perbedaan tekanan udara, serta juga angin. mikronutrisi, komposisi kimia air laut, dan plankton an Pari d
Sumber : dari bara i Samude
air dari bawah permukaan bergerak ke arah lintang yang lebih tinggi (dingin), sangat penting dalam keberlangsungan rantai Ÿ Natural Earth, 2018 t Florida ra Atlan
ke Meksi tik
dan air pada dasar laut di khatulistiwa bergerak ke atas (upwelling). makanan di laut. Ÿ ESRI, 2015 ko
Oak Eropa
Quercus robur
Beruang Kutub
Ursus maritimus
Rumput Antarktika
Kurma Antarctic hair grass
Phoenix dactylifera Alder Abu-abu
Gazelle Mongolia Beruang Grizzly Alnus incana
Procapra gutturosa Ursus arctos
Pinus Bahama
Pinus caribaea
Pelikan Coklat var. bahamensis
Melati Batu Redwood Pelecanus
Androsace Sequoiadendron occidentalis
sarmentosa giganteum
Baobab Anggrek
Adansonia digitata
Epidendrum
calanthum
Orangutan Borneo
Pongo pygmaeus Rumput Pampas
Cortaderia Srigala Meksiko
Bakau Merah selloana
Canis lupus
Rhizophora mangle baileyi
Komodo
Varanus
komodoensis
Rhea Darwin
Kanguru Rhea pennata
Gorilla Macropus giganteus
Gorilla gorilla
Dingo
Canis lupus dingo
Penguin Emperor
Aptenodytes
forsteri
Danau Hutan Bakau Hutan Hujan Tropis dan Subtropis Hutan dan Semak Mediterrania Padang Rumput, Sabana dan Semak Iklim Sedang
Tundra Hutan Campuran Iklim Sedang Hutan Konifer Iklim Sedang Padang Rumput dan Sabana Tergenang Padang Rumput, Sabana dan Semak Tropis dan Subtropis
Sumber :
Gurun Hutan Gugur Tropis dan Subtropis Hutan Konifer Tropis dan Subtropis Padang Rumput dan Semak Dataran Tinggi Taiga Ÿ Natural Earth, 2018
Ÿ World Wildlife Fund, 2012
AN
PERKEMBANHG
WILAYA
E G AR A K ES ATUAN
N ONESIA
REPUBLIK IND
KALDER
A
JAWA TTENGGER
IMUR
CANDI
M
Temuan UAROJAMBI
Sriwijay Candi dari ma
a di Kab sa
. Muaro kerajaan
Jambi, Ja
mbi
BUKIT (682M)
PRASASTI KEDUKANang perjalanan
Prasasti ini bercerita tent ilan Dapunta Hyang
TU
AGA BA alembang.
rhas STI TEL n di
kemenangan dan kebe 20.000
ngi PRASA an di sekitar P Batu tersimpa
Sri Jayanasa yang diiri dan 13.200 pada jalur darat. k
Ditemu prasasti Telaga mbang,
mel alui jalur laut i le
tent ara
Bukti menjadi koleksi Saat in Sriwijaya, Pa
Saat ini prasasti Kedukan ng, Sumatera Selatan.
Museum Sriwijaya, Pale
mba Museum Selatan.
Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan di Indonesia yang wilayah tersebut. Bahkan, bukti-bukti eksistensi Kerajaan Sumate
ra
menguasai selat malaka pada masa lampau. Adalah Prof. George Mahsyur ini ditemukan di Bangka, Ligor (Malaysia), dan Nalanda
yang pertama kali menemukan catatan sejarah tentang kerajaan (India).
Sriwijaya yang kemudian dijadikan sebagai tonggak awal Pusat Kerajaan Wilayah Kekuasaan
penelitian tentang kerajaan ini. Sriwijaya juga pernah disebut- Jangkauan Kemahsyuran Kerajaan Sriwijaya yang Situs Penting Wilayah Kekuasaan Laut
sebut sebagai bentuk negara nasional yang pernah ada di m e m b e nt a n g d a r i S u m ate ra , J awa Te n g a h , h i n g g a Garis Pantai Wilayah di Luar Kekuasaan
nusantara. Semenanjung Malaya ini bisa dicapai karrna berbagai hal.
Ekspedisi Diplomasi/Perdagangan
CANDI
M Panah merah menunjukkan rangkaian ekspedisi yang
Temuan UARATAKU Kerajaan Sriwijaya diperkiran berdiri pada abad ke-7 di Sumatera dilancarkan Sriwijaya melalui cara diplomasi. Panah merah Pertempuran/Invasi Angkatan Perang
S
Sriwijay Candi dari ma Sumber :
a di Kab sa Selatan. Bukti-bukti terkait Kerajaan yang berkembang hingga putus-putus menunjukkan rangkaian pertempuran militer, dan
. Kamp kerajaan Danau Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
ar, Riau
abad ke-14 ini berasal dari beberapa prasasti yang ditemukan di serbuan angkatan lautnya. Ÿ Sejarah Nasional Indonesia Jilid II: Zaman Kuno, Edisi
Pemutakhiran, Balai Pustaka 2009
Ÿ Atlas Nasional Vol III, BIG 2008 34
KUS jaan
CANDI TI di dari masa kera Jawa Timur
an ,
Temuan C di Kab. Mojokerto
Majapahit
PAHIT ada
AN MAJA it p
A M A S A KERAJA rajaan Majapah
SIS s ke
situs Situ Trowulan
Temuan - XV M di daerah
r.
Abad XIII kerto, Jawa Timu
Kab. Mojo
CANDI
TemuanPANATARAN
di Kab. Candi dari m
Blitar, Ja asa
wa Tim kerajaan Ma
ur japahit
it
U ajapah
G RAT jaan M
UR A BAJAN ri masa kera r
GAP n Candi da imu
Jawa T
Temua Mojokerto,
.
di Kab
Pusat Kerajaan
Kerajaan Majapahit berpusat di Jawa Timur. Berdiri sekitar tahun Malayu, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan
Kota Kuno Era Majapahit
1293 hingga 1500M. Majapahit merupakan kerajaan Hindu- Papua. Sekitar 98 kerajaan pada saat itu ada di genggaman
Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap Majapahit. Keberhasilan Hayam Wuruk tak lepas dari Malaya (Malaysia dan Singapura), Sumatera, Jawa, Garis Pantai
sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut pengaruh Gajah Mada. Menurut Negarakertagama, dia Kalimantan, Sulawesi, Sunda kecil, Bali, Maluku, SURYA MAJAPA Danau
HIT
kitab Negarakertagama, kekuasaannya terbentang dari Jawa, adalah panglima tertinggi, mahapatih, sekaligus tangan Papua, hingga wilayah Darwin (Australia). Lambang yang
ke
reruntuhan bang rap ditemukan pada Ranah Inti Majapahit
Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia kanan Hayam Wuruk. Majapahit unan masa keraj
aan
timur. Sepeninggal Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Negeri Bawahan Majapahit
Dalam pelantikan sebagai maha patih, Gajah Mada Mada, Majapahit mulai meredup. Sebelum
Wilayah Kerajaan Lain
Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan pada abad 14 mengucapkan janji politik yang dikenal sebagai Sumpah menjadi semakin lemah akibat menguatnya Sumber :
saat dipimpin Hayam Wuruk yang berkuasa sejak 1350 sampai Palapa. Janji politik yang benar-benar diwujudkannya kekuatan Islam Demak, pertentangan di tengah Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017 Jangkauan Ekspedisi Majapahit
Ÿ Sejarah Nasional Indonesia Jilid II: Zaman Kuno, Edisi Pemutakhiran, Balai Pustaka 2009
1389. Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk, wilayah untuk menyatukan Nusantara, yaitu kawasan yang lebih keluarga kerajaan telah lebih dulu membuat Ÿ Atlas Nasional Vol III, BIG 2008
Kawasan Laut Majapahit
kekuasaan Majapahit meliputi Jawa, Sumatera, Semenanjung besar dari Indonesia tapi meliputi seluruh semenanjung Majapahit goyah. Ÿ Sri Wintala Achmad, Sejarah Runtuhnya Sriwijaya dan Majapahit, Arasaka (2018) 36
“
KAN
BERDASAR
LE ZEE
TERRITORIA GEN
Wilayah Negara Republik Indonesia ketika Dalam ketentuan Territoriale Zee en Marietieme telu-teluk, ceruk-ceruk laut, muara-muara sungai dan Batas Negara
IEME KRIN merdeka meliputi wilayah bekas Hindia Kringen Ordonantie (TZMKO) tahun 1939 ini terusan.
EN MARIT
Garis Pantai
Belanda berdasark an ketentuan dalam memuat 4 kelompok mengenai perairan 3. De Nederlandsch-Indische Binnen Landsche wateren yaitu
(TZMKO)
ORDONATIE “ Territoriale Zee en Maritieme Kringen Indonesia. semua perairan yang terletak pada sisi darat laut territorial Danau
39 Ordonatie” tahun 1939, tentang batas wilayah 1. De Nederlandsch Indischeterritoriale zee (Laut
TAHUN 19 laut territorial Indonesia, yaitu hanya sejauh 3 Teritorial Indonesia).
Indonesia termasuk sungai-sungai, terusan-terusan dan
danau-danau, dan rawa-rawa Indoneasia.
Wilayah Perairan Indonesia
“ mil dari garis pantai ketika surut terendah, 2. Het Nederlandsch-indische Zeege bied, yaitu 4. De Nederlandsch-Indische Wateren, yaitu laut territorial
dengan asas pulau demi pulau secara terpisah- Perairan Teritorial Hindia Belanda, termasuk termasuk perairan pedalaman Indonesia. Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
pisah. Akibatnya wilayah perairan diantara bagian laut territorial yang terletak pada Ÿ NKRI dari Masa ke Masa (Sains Press Sarana Komunikasi Utama 2013)
pulau-pulau menjadi perairan bebas. bagian sisi darat laut pantai, daerah liar dari
SETELAH
DA
SI DJOEAN
DEKLARA
GA
1957 HING S
SI LANDA
DEKLARA
1969
KONTINEN
Batas Negara
Deklarasi Djoeanda dicanangkan pada tanggal 13 Desember Isi dari Deklarasi Djoeanda menyatakan: Ÿ Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan
Garis Pantai
1957 untuk mewujudkan bentuk wilayah NKRI yang utuh dan 1. Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang Republik Indonesia yang utuh dan bulat
bulat. Deklarasi tersebut menegaskan laut teritorial diukur mempunyai corak tersendiri. Ÿ Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai Danau
sejauh 12 mil dari garis pangkal kepulauan yang 2. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah dengan asas negara Kepulauan Wilayah Perairan Indonesia
menghubungkan titik-titik dari pulau terluar milik Indonesia. merupakan satu kesatuan. Ÿ Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang
Sehingga menghasilkan satu kesatuan wilayah yang utuh dan 3. Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah lebih menjamin keamanan dan keselamatan NKRI. *) Di bawah kontrol Belanda
bulat atas tanah dan air. belah keutuhan wilayah Indonesia dari deklarasi tersebut
Ir. H. Rad Sumber:
mengandung suatu tujuan: en Djoea Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Pencetus nda Karta
D
Indonesia eklrasi Djuanda widjaja Ÿ NKRI dari Masa ke Masa (Sains Press Sarana Komunikasi Utama 2013)
periode 19 Perd
57 - 1959 ana Menteri
SETELAH DEKLA
RASI
LANDAS KONTINEN
1969 HINGGA
PENUTUPAN KANT
UNG
NATUNA 1998
Deklarasi tentang landas kontinen Negara Republik Indonesia perundang-undangan nasional, 12 diantaranya memberikan 5 tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Batas Negara Garis Pantai
merupakan konsep politik yang berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi mandat kepada Ketua Bakosurtanal untuk menetapkan batas- Indonesia. Menyadari akan pentingnya perairan Batas Provinsi Danau
ini dipandang pula sebagai upaya untuk mengesahkan Wawasan batas pastinya di lapangan secara bersama-sama dengan Natuna bagi pertahanan-keamanan negara dan
Nusantara. Atas dasar kebijakan landas kontinen tersebut dan konsepsi lembaga atau orang yang diberi otoritas oleh negara tetangga. aturan UNCLOS memberikan bahwa penarikan garis Wilayah Perairan Indonesia
Wawasan Nusantara, maka sejak tahun 1969 Indonesia secara intensif Pada tanggal pada 21 Maret 1980 pemerintah mengeluarkan pangkal lurus diperbolehkan sampai 100 mil laut, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
melakukan perundingan batas-batas landas kontinen dan batas-batas pengumuman tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEE), maka pada tahun 1998 Indonesia melakukan
laut teritorialnya dengan negara tetangga, yaitu dengan Malaysia, yang menyatakan bahwa ZEE adalah selebar 200 mil yang penutupan kantong Natuna dengan Peraturan
Thailand, India, Australia, Papua Nugini, dan Singapura. Hasil-hasil dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Ketentuan ini Pemerintah No. 67 tahun 1998. Delegasi Sumber:
In
Sidang PB donesia Dalam Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
perundingan tersebut kemudian disahkan dengan 17 peraturan tiga tahun kemudian dikukuhkan dengan Undang-undang No. B Tahun19
78 Ÿ NKRI dari Masa ke Masa (Sains Press Sarana Komunikasi Utama 2013)
1998
SETELAH
EBELUM
HINGGA S
SIDANG
010
UNCLOS 2
Setelah Indonesia melakukan Penutupan Kantong Natuna Dalam periode 1998 s/d 2010 beberapa pencapaian
Batas Negara Garis Pantai
pada tahun 1998 dengan Peraturan Pemerintah No. 67 kesepakatan batas maritim dengan negara tetangga dapat
Batas Provinsi Danau
Tahun 1998, maka bertambah luaslah wilayah kedaulatan dicatat dalam sejarah kewilayahan Indonesia, diantaranya
NKRI. Selanjutnya Indonesia melalui kebijakan “Border kesepakatan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dengan Wilayah Perairan Indonesia
Diplomacy” terus mengupayakan penyelesaian batas- Australia di Samudera Hindia, Laut Timor, hingga Laut Arafura Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
batas maritimnya dengan negara tetangga, baik itu batas pada tahun 1998, kesepakatan batas landas kontinen dengan
teritorial, batas ZEE maupun batas landas kontinen yang Vietnam di Laut China Selatan pada tahun 2003, dan
Sumber:
masih tersisa. kesepakatan batas laut teritorial dengan Singapura di Selat Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Singapura bagian Barat pada tahun 2009. Ÿ NKRI dari Masa ke Masa (Sains Press Sarana Komunikasi Utama 2013)
PASCA
KEPUTUS
AN
UNCLOS 2
010
Dalam kondisi tertentu, UNCLOS juga memungkinkan Bakosurtanal (kini Badan Informasi Geospasial atau
batas landas kontinen di suatu negara pantai hingga disingkat BIG). Sebuah perjuangan yang panjang dan Batas Negara Wilayah Perairan Indonesia Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan Landas Kontinen
melebihi 200 mil laut dari garis pangkalnya. Dengan setelah melalui berbagai pertemuan maraton dengan Garis Pantai Landas Kontinen Laut Teritorial
memanfaatkan ketentuan tentang perluasan batas Komisi UNCLOS, akhirnya pada tanggal 17 Agustus 2010, Danau Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Zona Tambahan
landas kontinen (extended continental shelf ) ini hingga bertepatan dengan perayaan HUT ke-55 Republik
melebihi 200 mil laut, Indonesia kemudian melakukan Indonesia di New York, Indonesia mendapat kado
submisi perluasan batas landas kontinen di luar 200 mil istimewa. Kado itu berupa penambahan wilayah yurisdiksi
Sumber:
lautnya dengan menunjukkan bukti ilmiah berdasarkan laut Indonesia seluas 4.209 km2 yang terletak di sebelah Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
kegiatan survei dan pemetaan yang dikoordinir oleh barat Pulau Sumatera. Ÿ NKRI dari Masa ke Masa (Sains Press Sarana Komunikasi Utama 2013)
4500 - 6000
3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000
Kedalaman (m)
Ibukota Negara
Ibukota Provinsi
Gunungapi
Bandar Udara
Pelabuhan
Batas Negara
Batas Provinsi
Garis Pangkal
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Jalan Tol
Danau/Waduk
Sungai
Garis Pantai
Batas Teritorial
Kesepakatan
Kesepakatan Belum Dirati kasi
Perlu Kesepakatan
Batas Pengelolaan Perikanan
Batas ZEE
Kesepakatan
Kesepakatan Belum Dirati kasi
Perlu Kesepakatan
Landas Kontinen
Kesepakatan
Kesepakatan Belum Dirati kasi
Perlu Kesepakatan
Zona Tambahan
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ NKRI dari Masa ke Masa (Sains Press Sarana Komunikasi Utama 2013)
Wilayah Kedaulatan Luas Wilayah Berdaulat Luas Perairan Indonesia 6.400.000 km Jumlah Pulau di Indonesia kurang lebih 17.504 Pulau.
Ÿ Perairan Pedalaman dan Perairan Kepulauan 3.110.000 km Ÿ Zona Tambahan 270.000 km Luas NKRI (Darat + Perairan) 8.300.000 km Sampai saat ini Pemerintah Indonesia telah melakukan
Ÿ Laut Teritorial 290.000 km Ÿ Zona Ekonomi Eksklusif 3.000.000 km Panjang Garis Pantai 108.000 km pembakuan dan veri kasi sebanyak 16.671 Pulau.
Ÿ Landas Kontinen 2.800.000 km
Perbandingan Luas Wilayah Indonesia dengan Negara-negara Afrika Perbandingan Luas Wilayah Indonesia dengan Negara-negara Amerika
Indonesia Jarak dari Sabang sampai Merauke sama dengan jarak Negara Maroko sampai Mesir dan Sudan Indonesia Jarak dari Sabang sampai Merauke sama dengan jarak Pantai timur Amerika hinga Pantai barat Amerika
Negara Pembanding Negara Pembanding
Benua Lain Negara Lain
Perbandingan Luas Wilayah Indonesia dengan Eropa Perbandingan Luas Wilayah Indonesia dengan Australia
Indonesia Negara Pembanding Benua Lain Indonesia
Negara Pembanding
Perbandingan Luas Wilayah Pulau Jawa dengan Negara-negara di Karibia Perbandingan Luas Wilayah Pulau Maluku, Sulawesi, Bali Nusa Tenggara dengan Negara Jepang dan Korea Selatan
Indonesia Luas Pulau Jawa sama dengan 129.438 km Indonesia Luas Pulau Maluku, Sulawesi, Bali dan Nusatenggara sama dengan 340.489 Km
Negara Pembanding Luas Negara Kuba, Bahama, Kep. Cayman dan Kep. Turk dan Caicos sama dengan 125.951 Km Negara Pembanding Luas Negara Jepang dan Korea selatan sama dengan 357.022 Km
Negara Lain Negara Lain
Perbandingan Luas Wilayah Pulau Kalimantan dengan Negara Perancis Perbandingan Luas Wilayah Pulau Sumatera dengan Negara Britania Raya, Belanda, Belgia, Irlandia dan Islandia
Indonesia Luas Pulau Kalimantan sama dengan 544.150 Km Indonesia Luas Pulau Sumatera sama dengan 490.194 Km
Negara Pembanding Luas Negara Perancis sama dengan 551.500 Km Negara Pembanding Luas Negara Negara Britania Raya, Belanda, Belgia, Irlandia dan Islandia sama dengan 480.793 Km
Negara Lain Negara Lain
Rencana struktur ruang wilayah merupakan kerangka sistem Rencana struktur ruang wilayah dirumuskan berdasarkan kebijakan dan Batas Laut Teritorial Batas Landas Kontinen
pusat-pusat pelayanan kegiatan yang berhierarki dan satu strategi penataan ruang wilayah, kebutuhan pengembangan dan
Ibukota Negara Alur Laut Kepulauan Indonesia Danau/Waduk Kesepakatan Kesepakatan
sama lain dan dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana pelayanan wilayah dalam rangka mendukung kegiatan sosial ekonomi,
Ibukota Provinsi Lintas Penyeberangan Antar Negara Garis Pantai Kesepakatan Belum Dirati kasi Kesepakatan Belum Dirati kasi
wilayah. Fungsi rencana struktur ruang wilayah diantaranya serta sebagai daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah.
Perlu Kesepakatan Perlu Kesepakatan
sebagai arahan pembentuk sistem pusat-pusat pelayanan Batas Negara Lintas Penyeberangan Antar Pulau Bandar Udara
wilayah, sebagai arahan peletakan jaringan prasarana wilayah sesuai Kriteria dalam perumusan rencana struktur ruang wilayah yaitu jelas, Batas Pengelolaan Perikanan Zona Tambahan
Batas Provinsi Lintas Penyeberangan Sabuk Utara Pelabuhan
dengan fungsi jaringannya yang menunjang keterkaitan antar pusat- realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan Batas ZEE Sumber:
pusat pelayanan kota, serta sebagai dasar penyusunan indikasi program pada wilayah yang bersangkutan, penentuan pusat-pusat pelayanan Batas Kabupaten Lintas Penyeberangan Sabuk Tengah Terminal Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Kesepakatan Ÿ Peta Struktur Ruang RTRW Nasional ATR/BPN 2008-2028
utama jangka menengah lima sampai dua puluh tahunan. harus berhierarki dan tersebar secara proporsional, serta sistem jariangan Jalan Tol Lintas Penyeberangan Sabuk Selatan
Kesepakatan Belum Dirati kasi Ÿ Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana
prasarana dibentuk oleh sistem jaringan transportasi sebagai sistem Jalan Nasional Lintas Penyeberangan Penghubung Sabuk
Tata Ruang Wilayah Nasional
Perlu Kesepakatan Ÿ Rencana Struktur Ruang, Indonesian Institute for
jaringan prasarana utama. Infrastructure Studies
Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi Sedangkan kawasan budi daya terdiri atas:
fungsi lindung dan fungsi budi daya. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang Ÿ Kawasan peruntukan hutan produksi Ibukota Negara Sistem Perkotaan Nasional Kawasan Lindung Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
nasional meliputi kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung nasioanl Ÿ Kawasan peruntukan hutan rakyat Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Ibukota Provinsi Hutan Lindung Ÿ Peta Pola Ruang RTRW Nasional ATR/BPN 2008-2028
serta pengembangan kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis nasional. Ÿ Kawasan peruntukan pertanian Ÿ Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata
Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
Kawasan lindung nasional terdiri atas: Ÿ Kawasan peruntukan perikanan Batas Negara Gambut Lindung Ruang Wilayah Nasional
Ÿ Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya Ÿ Kawasan peruntukan pertambangan Ÿ Rencana Pola Ruang, Indonesian Institute for Infrastructure Studies
Batas Provinsi Kawasan Budidaya Hutan Konservasi (suaka alam, pelestarian alam)
Ÿ Kawasan perlindungan setempat Ÿ Kawasan peruntukan industri
Ÿ Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya Ÿ Kawasan peruntukan pariwisata Garis Pantai Kawasan Andalan Konservasi Laut
Ÿ Kawasan rawan bencana alam Ÿ Kawasan peruntukan permukiman Danau Kawasan Andalan Laut
Ÿ Kawasan lindung geologi
Ÿ Kawasan lindung lainnya
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 provinsi pergerakan antar-provinsi; (jaringan jalan, terminal reg tipe
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Ÿ Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama A, stasiun KA, pelabuhan int hub, int dan/atau nas, bandara
Nasional (PKN) merupakan kawasan perkotaan yang transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi pusat penyebaran primer dan sekunder, jaringan jalur KA) Ibukota Negara Unggulan Perkembangan Pusat
berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, Ÿ Pengembangan jaringan telekomunikasi berbasis
Ibukota Provinsi Argo Industri Pariwisata Perkebunan
nasional, atau beberapa provinsi. Penentuan PKN didasarkan Pola pengelolaan PKN meliputi : teknologi tinggi, jaringan prasarana sumber daya air, dan
pada beberapa kriteria, seperti: Ÿ Pengembangan fasilitas pendukung kegiatan pelayanan sosial ekonomi jaringan transmisi tenaga listrik untuk mendukung fungsi Batas Negara Industri Perdagangan dan Jasa Pertambangan
Ÿ Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul berskala internasional, nasional, dan antar-provinsi; (jasa perbankan, pusat pelayanan kawasan perkotaan yang berskala internasional, Batas Provinsi Kehutanan Perikanan Laut Pertanian
utama kegiatan ekspor/impor atau pintu gerbang menuju kawasan perbelanjaan, bursa saham, asuransi, ruang perkantoran, convention center, nasional, dan antar-provinsi;
Danau/Waduk Sumber:
internasional exhibition center, pendidikan, rumah sakit) Ÿ Mengembangkan pusat jasa pemerintahan berskala Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat Ÿ Penyediaan prasarana dan sarana transportasi yang berstandar internasional internasional dan nasional beserta fasilitas pendukungnya. Garis Pantai Ÿ Kawasan Andalan Peta RTRW Nasional ATR/BPN 2008-2028
kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa maupun nasional yang mampu melayani kegiatan ekspor-impor dan Ÿ Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Ÿ Rencana Pola Ruang, Indonesian Institute for Infrastructure Studies
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 2002, tentang Alur Ÿ ALKI Cabang III B: untuk pelayaran dari Samudera Pasi k melintasi Laut Maluku, Batas Laut Teritorial Batas Landas Kontinen
Laut Kepulauan Indonesia, terdapat 3 (tiga) ALKI beserta cabang- Laut Seram, Laut Banda, dan Selat Leti ke Samudera Hindia dan sebaliknya. Pelabuhan Utama Alur Laut Kepulauan Indonesia Kesepakatan Kesepakatan
cabangnya. Ÿ ALKI Cabang III C: untuk pelayaran dari Samudera Pasi k melintasi Laut Maluku, Kesepakatan Belum Dirati kasi Kesepakatan Belum Dirati kasi
Batas Negara Lintas Penyeberangan Antar Negara
1. Jalur pada ALKI I yang difungsikan untuk pelayaran dari Laut Cina Selatan Laut Seram, Laut Banda ke Laut Arafura dan sebaliknya.
Perlu Kesepakatan Perlu Kesepakatan
melintasi Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, dan Selat Sunda ke Ÿ ALKI Cabang III D: untuk pelayaran dari Samudera Pasi k melintasi Laut Batas Provinsi Lintas Penyeberangan Antar Pulau
Samudera Hindia, dan sebaliknya; dan untuk pelayaran dari Selat Singapura Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Selat Ombai, dan Laut Sawu ke Samudera Batas Pengelolaan Perikanan Zona Tambahan
Danau/Waduk Lintas Penyeberangan Sabuk Utara
melalui Laut Natuna dan sebaliknya (Alur Laut Cabang I A). Hindia dan sebaliknya.
Garis Pantai Lintas Penyeberangan Sabuk Tengah
Batas ZEE
2. Jalur pada ALKI II yang difungsikan untuk pelayaran dari Laut Sulawesi melintasi Ÿ ALKI Cabang III E: untuk pelayaran dari Samudera Hindia melintasi Laut Sawu,
Selat Makasar, Laut Flores, dan Selat Lombok ke Samudera Hindia, dan sebaliknya. Selat Ombai, Laut Banda, Laut Seram, dan Laut Maluku. Kesepakatan Sumber:
Lintas Penyeberangan Sabuk Selatan
3. Jalur pada ALKI-III-A yang difungsikan untuk pelayaran dari Samudera Pasi k Kesepakatan Belum Dirati kasi Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
melintasi Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Selat Ombai, dan Laut Sawu. Lintas Penyeberangan Penghubung Sabuk Perlu Kesepakatan
Ÿ Peta Struktur Ruang RTRW Nasional ATR/BPN 2008-2028
Ÿ Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 2002, tentang Alur Laut Kepulauan Indonesia
ALKI III-A sendiri mempunyai 4 cabang, yaitu:
CINCIN
API PASI
FIK (RIN
G OF FIR
E)
Letak Indonesia pada pertemuan 3 lempeng tektonik besar, pertemuan lempeng dan deret gunungapi sering di sebut sebagai zona memberikan banyak anugerah sumberdaya alam termasuk Batas Negara Struktur Geologi Lempeng Besar
yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasi k, aktif atau dikenal dengan istilah busur depan (fore arc), diwilayah ini k e s u b u ra n t a n a h , j u g a m e m b e r i k a n s u m b a n g s i h p a d a
menyebabkan akti tas tektonik dengan terbentuknya deretan umumnya banyak terdapat patahan aktif dan sering terjadi gempabumi, pembentukan risiko beberapa jenis bencana. Gempabumi dan Garis Pantai Antiklin Eurasia
gunungapi (volcanic arc) di sepanjang pulau Sumatera, Jawa-Bali- misalnya wilayah bagian barat dari bukit barisan, pesisir selatan Jawa, dan tsunami yang terjadi banyak dipengaruhi oleh aktivitas patahan Danau Sinklin Indo-Australia
Nusa Tenggara, utara Sulawesi-Maluku, hingga Papua. Dampak lain pesisir pantai utara Papua. Sedangkan wilayah yang berada disisi setelah tektonik. Sedangkan aktivitas gunungapi, selain memberikan Daratan Indonesia Sesar Normal Pasi k
dari aktivitas tektonik adalah terbentuknya patahan atau sesar. deret gunungapi yang bisa dikenal sebagai busur belakang (back arc) dampak pada bencana erupsi gunungapi, batuan sedimen/endapan
Kerak Benua Sesar Naik
cenderung lebih jarang dijumpai patahan aktif dan biasanya banyak yang merupakan hasil dari endapan letusan gunung berapi yang
Deret gunungapi di Indonesia merupakan bagian dari deret dijumpai endapan alluvial dan rawa, seperti wilayah pesisir timur berupa campuran kerikil biasanya tidak memiliki struktur yang kuat Zona Subduksi
gunungapi sepanjang Asia-Pasi k yang sering di sebut sebagai Ring of Sumatera, pesisir Utara Jawa, dan pesisir selatan Papua. sehingga pada lereng yang terjal mudah terjadi longsor. Sumber :
Fire atau deret sirkum pasi k. Wilayah yang berada diantara Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017 Ÿ Peter Bird, Department of Earth and Space Sciences, University of California, Los Angeles,
Ÿ Katalog Data Bank Dunia, 2018 CA 90095-1567 Geochemistry Geophysics Geosystems-American Geophysical Union-2003
Aktivitas patahan dan gunungapi diwilayah Indonesia selain Ÿ Global Earthquake Model Foundation, 2019 Ÿ United States Geological Survey (USGS), 2011
Terdapat beberapa sistem klasi kasi tanah, namun yang umum (humid) atau subhumid. Entisols merupakan jenis tanah muda yang
digunakan di Indonesia adalah Soil Taxonomy USDA. Berdasarkan sering ditemukan di daerah endapan. Histosols merupakan tanah Batas Negara Ordo Tanah
sistem klasi kasi ini, tanah dibagi ke dalam 12 ordo. Sepuluh yang didominasi oleh bahan organk. Inceptisols adalah jenis tanah
diantaranya terdapat di Indonesia, dua ordo tanah yang tidak yang masih tergolong muda dengan perkembangan pro l tanah lebih Batas Provinsi Vertisols (Ert)
Al sols (Alf) Histosols (Ist) Oxisols (Ox)
dimiliki Indonesia adalah ordo tanah gurun atau Aridisols (Id) dan baik dibandingkan Entisols. Mollisols merupakan tanah padang Garis Pantai
tanah kutub atau Gelisols (El). Hampir sebagian besar tanah yang ada di rumput. Oxisols adalah tanah yang berasal dari proses pelapukan yang Danau Andisols (And) Inceptisols (Ept) Spodosols (Od)
Indonesia berasal dari ordo Ultisols, yang terdapat pada daerah hutan tropis intensif dan biasa dijumpai di daerah tropis. Spodosols dijumpai di Sumber:
basah. daerah yang dingin dan sejuk dengan curah hujan tinggi. Vertisols Entisols (Ent) Mollisols (Oll) Ultisols (Ult) Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
merupakan tanah yang kaya akan mineral liat yang dapat Ÿ Fiantis, Dian. 2008. Morfologi dan Klasi kasi Tanah. Lembaga Pengembangan
Teknologi dan Informasi. Universitas Andalas
Andisols adalah tanah yang terbentuk dari gunungapi atau hasil letusan mengembang dan menyusut akibat perubahan kadar air. Ÿ Peta Tanah Indonesia, Balai Penelitian Tanah
gunungapi. Al sols biasanya dijumpai pada daerah temperatur basah
Hal yang terjadi saat zaman es berlangsung adalah migrasi manusia dari kawasan Indo-Cina, kemungkinan perbatasan Cina dan Vietnam. Pertemuan ras Mongolid dan ras Austromelanesid Migrasi Manusia Purba
purba ke wilayah Nusantara, mereka tiba di kepulauan Nusantara Setelah melewati semenanjung Malaysia mereka memasuki menciptakan kohabitasi. Adaptasi dan interaksi pun terus
sekitar 60.000 tahun yang lalu dari Afrika. Manusia purba ini menyebar Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Penanda migrasi jalur barat terjadi hingga terdapat percampuran budaya dan dalam Lokasi Penting Alur Migrasi Genetik Manusia
ke seluruh kepulauan Nusantara, bahkan ada yang mencapai ditemukan di gua Niah dan gua-gua lainnya di Kalimantan. Jalur beberapa hal persilangan genetika. Proses ini melahirkan ras
Melanesia Barat dan Australia. Para ahli kemudian menggolongkan barat ini pertama kali dikemukakan oleh para ahli bahasa dan Austromelanesid, atau sekarang lebih dikenal sebagai Lokasi Situs Purbakala Jalur Migrasi (4000 - 3000 Tahun Lalu)
mereka sebagai ras Australomelanesid. arkeologi terdahulu, sekarang bukti-bukti dari berbagai disiplin ilmu populasi Melanesia. Mereka banyak menghuni wilayah Sumber :
semakin mendukung kebenarannya. Para pendatang ini bertutur Indonesia bagian timur, seperti Papua, Maluku, dan Nusa Garis Pantai Saat Ini Jalur Migrasi Alternatif (4000 - 3000 Tahun Lalu) Ÿ Peta NKRI Badan Informasi
Geospasial 2017
Sekitar 4.000-3.000 tahun yang lalu pendatang baru yang berbudaya neolitik bahasa Austroasiatik. Jalur timur berasal dari Taiwan melewati Tenggara Timur, sedangkan wilayah bagian barat dihuni ras Jalur Migrasi (6000 Tahun Lalu) Ÿ Truman Simanjuntak (Diaspora
Wilayah Benua Melanesia di Nusantara 2015)
dan digolongkan ras Mongolid tiba di Nusantara. Mereka masuk melalui dua Filipina hingga memasuki Sulawesi dan Kalimantan. Mongolid. Di masa kini interaksi kedua ras terus terjadi dan
Ÿ Atlas Nasional Indonesia Vol III,
jalur yang berbeda. Pertama, jalur barat, diperkirakan lebih dahulu, berasal kemudian membentuk bangsa Indonesia. Wilayah Paparan Jalur Migrasi Alternatif (6000 Tahun Lalu) BIG 2008
1001 - 1500
1501 - 2000
2001 - 2500
2501 - 3000
3001 - 3500
3501 - 4000
4001 - 4500
4501 - 5000
5001 - 5500
5501 - 6000
6001 - 6500
6501 - 7000
7001 - 7500
7501 - 8000
80001 - 8500
Indonesia memiliki karakteristik iklim yang khas didominasi iklim membuat suhu di dataran Asia menjadi lebih panas,
tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. sehingga udara dingin dan kering dari dataran
Musim hujan dimulai dari bulan Oktober dan berakhir pada bulan Australia bergerak melewati wilayah Indonesia dan
Maret, yang membawa hujan, dan sisanya adalah musim kemarau. menjadi musim kemarau di Indonesia.
Asia
SAMUDERA PASIFIK
Pergerakan Uap Air
Afrika
SAMUDERA HINDIA
SAMUDERA ATLANTIK
Australia
La Nina Lebih Dingin Lebih Panas Indian Ocean Dipole Positif Lebih Dingin Lebih Panas
La Nina adalah suatu fenomena iklim Samudera Pasi k sekitar ekuator yang ditandai dengan suhu IOD positif ditandai dengan perairan di Samudera Hindia bagian barat yang lebih hangat
permukaan laut yang lebih dingin dari biasanya di bagian timur dan tengah. Pendinginan ini menyebabkan dibandingkan bagian timur. Akibatnya, terjadi aliran udara dari timur menuju barat
menguatnya angin pasat yang bertiup di sepanjang Samudera Pasi k ke arah barat. Dampak lain dari Samudera Hindia dan terbentuknya awan-awan konvektif di sebelah timur Afrika yang
Sumber: Sumber:
peristiwa ini adalah meningkatnya potensi hujan di wilayah barat Pasi k, salah satunya Indonesia. Ÿ Natural Earth, 2018 menghasilkan curah hujan di atas normal sekaligus kekeringan di sebelah barat Sumatera. Ÿ Natural Earth, 2018
Ÿ NASA, 2008 Ÿ Japan Agency for Marine-Earth Science and
Ÿ ESRI, 2016 Technology (Jamstec), 2012
Asia
SAMUDERA PASIFIK
Afrika
SAMUDERA HINDIA
SAMUDERA ATLANTIK
Australia
El Nino Lebih Dingin Lebih Panas Indian Ocean Dipole Negatif Lebih Dingin Lebih Panas
El Nino adalah suatu fenomena iklim Samudera Pasi k sekitar ekuator yang ditandai dengan suhu permukaan IOD negatif ditandai dengan menghangatnya perairan sebelah timur Samudera Hindia dan
laut yang lebih panas dari biasanya di bagian timur dan tengah. Akibatnya, pembentukan awan dan curah lebih rendahnya suhu di sebelah barat. Akibatnya, terjadi pergerakan awan konvektif yang
hujan yang menyerap uap air dari sebelah barat Pasi k mengalami peningkatan. Sedangkan wilayah barat Sumber: terbentuk di Samudera Hindia dari barat ke timur yang mengakibatkan tingginya curah Sumber:
Pasi k mengalami penurunah curah hujan hingga risiko kekeringan. Ÿ Natural Earth, 2018 hujan di sebelah barat Sumatera, sedangkan sebelah timur Afrika mengalami kekeringan. Ÿ Natural Earth, 2018
Ÿ NASA, 2016 Ÿ Japan Agency for Marine-Earth Science and
Ÿ ESRI, 2016 Technology (Jamstec), 2012
Bung
a Law
m ver ang
Illiciu
um
Pohon s
ru
Kapur Ba
ops
Dryobalan eh
aromatica Cengk aromaticum
m
Syzygiu
Eboni
Diospyro
s celebica
n
Pohon Ulin zwageri
lo
Eusideroxy
Anggrek Lara
t Maluk
u
Vappodes phala
enopsis
Mato
Pometi a
a pinn
ata
i
Bangka num
Bunga llus tita
hopha
Amorp
Kalimantan
Anggrek Hitam
urata
Coelogyne pand
Gaharu
Aquilaria
malaccen
sis
Raflesia Pala
ans
Rafflesia ar Myristica fragr
noldii
Lontar ellifer
Borassus ab
r
g Sema
Kantun es mirabilis
Nepenth
Kayu Putih
Melaleuca leuca
dendra
Persebaran ora di Indonesia dibagi dalam 3 zona. Di bagian barat memiliki kelembapan udara dan curah hujan yang rendah sehingga
Batas Negara
disebut zona Asiatis. Variasi ora yang terdapat di zona ini antara lain memiliki iklim yang kering. Wilayah ini didominasi oleh hutan
tumbuhan paku, lumut, jamur, meranti, mahoni, damar dan masih sabana, stepa tropis maupun hutan pegunungan. Persebaran ora Batas Provinsi
banyak lagi. Di wilayah ini juga terdapat beberapa jenis hutan yaitu peralihan membuat beberapa tanaman rempah tumbuh diwilayah Garis Pantai
hutan musim, hutan bakau, serta hutan sabana tropis. Jenis jenis ora ini seperti cengkeh, kayu cendana, tanaman pala, kayu boni, kayu
Danau
endemik juga terdapat pada bagian Asiatis ini, seperti Ra esia Arnoldii dan manis, dan beberapa jenis anggrek. Sumber :
Bunga Bangkai. Garis Wallace dan Weber
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Yang terakhir, adalah zona Australis di bagian timur Indonesia. Wilayah Paparan Ÿ Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Di bagian tengah Indonesia disebut zona Wallacea. Hal tersebut dikarenakan Wilayah ini didominasi oleh hutan mangrove, hutan pegunungan
daerah ini berada di garis Wallace atau garis khayal yang membagi ora dan maupun hutan hujan tropis karena memiliki iklim hujan tropis.
fauna Australis dengan ora dan fauna Asiatis. Wilayah ora peralihan ini
ATLAS Indonesia dan Dunia 74
75 FAUNA INDONESIA
Orangutan sumatra
Pongo abelii
Anoa
Bubalus
depressico
rnis
Bekantan wasih
Gading Nasalis larv
atus Cendra ea apoda
Badak Sumatera Enggang Paradis
a
x vigil
Dicerorhinus sumatrensis Rhinopla
Kasua
Casua
r i
rius ca
suariu
s
Beruang Maduanus
Tarsius
Tarsius pu
Helarctos malay
milus
tan
n Kaliman
Oranguta aeus
gm
Pongo py
Rusa Bawea
Axis kuhlii
n
Kanguru
Pohon
Dendrol
ag
pulcherr us
Gajah Su imus
mat era Tapir
Elephas m Tapirusindicu
s
aximus Maleo lon maleo
Macrocepha
Walabi
us Agilis
Macrop
Badak Jawa
Rhinoceros sondaicus
Owa jawa
Hylobatesmoloch
Komodo
Varanus komod
oensis
Persebaran fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 Zona yaitu zona Fauna Tipe Peralihan merupakan jenis fauna endemik Indonesia yang Batas Negara
Asiatis di bagian barat, zona Peralihan di bagian tengah dan zona wilayahnya dibatasi oleh garis Wallacea di bagian barat dan garis Weber Batas Provinsi
Australis di bagian timur. Habitat Fauna Tipe Asiatis tersebar di di bagian timur. Fauna endemik ini contohnya anoa, komodo, babi rusa,
Garis Pantai
Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali. Jenis fauna Asiatis yang monyet hantu/tarsius, dan burung maleo. Habitatnya tersebar di Pulau
terdapat di wilayah ini adalah jenis reptil, mamalia, serangga, ikan, dan Sulawesi dan Nusa Tenggara. Danau
beberapa jenis burung. Meskipun Fauna di Indonesia bagian barat Garis Wallace dan Weber Sumber :
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
memiliki kemiripan dengan negara-negara di Benua Asia namun terdapat Fauna di Indonesia bagian timur memiliki kemiripan dengan fauna di Ÿ Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Wilayah Paparan
jenis hewan yang hanya dapat ditemui di Indonesia misalnya Orang Utan Benua Australia. Habitat Fauna Tipe Australis tersebar di Kepulauan
yang berhabitat asli di Sumatera dan Kalimantan. Maluku dan Papua.
o
Komod
m a n N asional ur
Ta Tim
nggara
Nusate
Taman Nasio
nal Bunaken
Sulawesi Uta
ra
Konserv
asi Ora
Taman ngutan
Na
Puting sional Tanjun
, Kalim g
antan T
engah
Taman nasional dide nisikan sebagai salah satu kawasan Saat ini terdapat 52 kawasan taman nasional di Indonesia yang dikelola Batas Negara 6 TN Batang Gadis 17 TN Gunung Ciremai 28 TN Kelimutu 39 TN Meru Betiri 50 TN Wasur
pelestarian alam yang mempunyai fungsi perlindungan sistem oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Tiga 7 TN Berbak 18 TN Gunung Gede Pangrango 29 TN Kepulauan Seribu 40 TN Rawa Aopa Watumohai 51 TN Way Kambas
Batas Provinsi
penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis diantaranya masuk ke dalam Situs Warisan Dunia (World Heritage Sites) 8 TN Betung Kerihun 19 TN Gunung Halimun Salak 30 TN Kepulauan Togean 41 TN Sebangau 52 TN Zamrud
Garis Pantai 9 TN Boganinani Wartabone 20 TN Gunung Leuser 31 TN Kerinci Seblat 42 TN Sembilang
tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari, sumber UNESCO, yaitu Taman Nasional Komodo di Nusatenggara Timur, Taman
daya alam hayati dan ekosistemnya. Pengelolaan kawasan taman Nasional Ujung Kulon di Banten, dan Taman Nasional Lorentz di Papua. Danau 10 TN Bromo Tengger Semeru 21 TN Gunung Merapi 32 TN Komodo 43 TN Siberut Sumber:
nasional dilakukan oleh pemerintah dengan sistem zonasi yang terdiri dari Selain 3 taman nasional tersebut, 3 taman nasional lain juga masuk ke 11 TN Bukit Baka Bukit Raya 22 TN Gunung Merbabu 33 TN Kutai 44 TN Taka Bonerate Ÿ Peta NKRI Badan Informasi
1 TN Aketajawe Lolobata 12 TN Bukit Barisan Selatan 23 TN Gunung Palung 34 TN Laiwangi Wanggameti 45 TN Tanjung Puting Geospasial 2017
zona inti, zona pemanfaatan dan zona lain yang disesuaikan dengan keperluan dalam Situs Warisan Dunia UNESCO dan tergabung dalam Warisan Ÿ UU No. 5 Tahun 1990 Tentang
2 TN Alas Purwo 13 TN Bukit Dua Belas 24 TN Gunung Rinjani 35 TN Lore Lindu 46 TN Teluk Cenderawasih
(UU No. 5 Tahun 1990). Hutan Hujan Tropis Sumatera, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser di Konservasi Sumber Daya Alam
3 TN Bali Barat 14 TN Bukit Tiga Puluh 25 TN Gunung Tambora 36 TN Lorentz 47 TN Tesso Nilo
Aceh, Taman Nasional Kerinci Seblat di Jambi, dan Taman Nasional Hayati dan Ekosistemnya
4 TN Baluran 15 TN Bunaken 26 TN Karimunjawa 37 TN Manupeu Tanah Daru 48 TN Ujung Kulon Ÿ World Heritage List UNESCO
Bukit Barisan Selatan di Lampung. (https://whc.unesco.org/en/list/)
5 TN Bantimurung Bulusaraun 16 TN Danau Sentarum 27 TN Kayan Mentarang 38 TN Manusela 49 TN Wakatobi
Hilirisasi industri yang berbasis sumber daya alam (SDA) dibutuhkan Pembangunan sektor pertambangan mineral diarahkan hingga
untuk mendukung pengembangan sektor-sektor industri lainnya di mendapatkan nilai tambah melalui hilirisasi industri. Batas Negara Batubara Emas Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
dalam negeri. Indonesia yang kaya SDA selama ini dinilai kurang Ÿ Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (https://geoportal.esdm.go.id)
Batas Provinsi Gas Bumi Marmer
memperoleh manfaat dari potensi tersebut karena kebanyakan hasil Kebijakan hilirisasi menjadi peluang positif yang bisa dimanfaatkan Ÿ Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral
tambang ataupun sumber daya alam lain diekspor dalam bentuk perusahaan tambang untuk masuk ke industri hilir. Naiknya nilai Garis Pantai Minyak Bumi Nikel (migas.esdm.go.id/post/category/peta dan data/petainfrastruktur/petakilang)
mentah. tambah mineral merupakan upaya dalam meningkatkan dan Danau Panas Bumi Perak
mengoptimalkan sekaligus menjamin ketersediaan bahan baku Intan Tembaga
Pemerintah menerapkan aturan pelarangan ekspor beberapa barang tambang industri, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan penerimaan
tanpa diolah (bahan mentah) pada awal 2014. Kebijakan tersebut merupakan negara. Bauksit Timah
amanat dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Besi
Mineral dan Batubara (UUMinerba).
Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan energi, Indonesia 2. Tenaga Air itu, data dari (ZREU,2000) menyebutkan bahwa Indonesia
menggunakan sumber energi fosil sebanyak 94%, dan baru Saat ini, 20% dari total energi dunia didapat dari pemanfaatan memproduksi 146,7 Juta ton atau setara 470 Giga Joule (GJ Batas Negara Pembangkit Listrik Tenaga Gas Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
sisanya yang 6% menggunakan manfaat energi terbarukan. Masih tenaga air atau yang sering disebut dengan Pembangkit Listrik biomassa per tahun yang mana sumber utamanya berasal dari Batas Provinsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin
banyak ruang potensial untuk perkembangan energi terbarukan di Tenaga Air (PLTA). residu pertanian yaitu sebesar 150 GJ per tahun dan karet kayu
Garis Pantai
Indonesia. 3. Panas Bumi 120 GJ per tahun. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Pembangkit Listrik Tenaga Air/Mini Hidro
Indonesia memiliki potensi energi terbarukan geotermal (panas 5. Tenaga Angin Danau
1. Pemanfaatan Energi Matahari di Indonesia bumi) terbesar di dunia. Potensi sumber daya geotermal Indonesia Potensi angin Indonesia memang cukup besar. Rencana Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Potensi energi matahari di Indonesia adalah 4.8 KWh/m2 atau sekitar 112,000 GW, sekitar 11.073 Megawatt listrik (MWe) dan cadangannya sekitar Umum Energi Nasional (RUEN) mencantumkan angka
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
namun yang baru dimanfaatkan adalah hanya sekitar 10 MWp, Pemerintah juga 17.506 MWe. 60.647,0 MW untuk kecepatan angin 4 meter perdetik atau Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
menargetkan pada tahun 2025 untuk memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya 4. Biomasa lebih (Lampiran Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017).
Ÿ Peta RTRW Nasional 2008-2028
sebesar 0.87 GW atau sekitar 50 MWp/tahun. Potensinya apabila dikembangkan adalah 50 Giga Watt (GW). Selain
ATLAS Indonesia dan Dunia 82
83 SEBARAN LAHAN SAWAH DI INDONESIA
Laut Andaman
S
AM
UD
ER
A
PA
Laut Sulawesi
SIF
IK
Laut Natuna
Laut Bali
Laut Flores
S Laut Arafura
A
M
Sawah L
odok di
Ruteng,
UD Laut Sawu
Barat, N
usateng
gara Tim
Mangga
ur
rai ER Laut Timor
A H
IN D
I A
Pada tahun 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat luas Adanya penurunan angka lahan baku sawah inilah yang No. 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Batas Negara
lahan baku sawah di Indonesia tinggal 7,1 juta hectare (ha). kemudian melatarbelakangi Kementerian Pertanian Pertanian Pangan Berkelanjutan, yaitu bidang lahan Batas Provinsi
Luas ini turun jika dibandingkan tahun 2017 yang masih membuat program pertanian guna mengoptimalkan pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi dan
Garis Pantai
seluas 7,75 juta ha. Penurunan luas lahan baku sawah salah perlindungan lahan pertanian. Program pertanian tersebut dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
satunya disebabkan karena adanya alih fungsi lahan menjadi diberi nama Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan pangan pokok bagi kemandirian, ketahanan, dan Danau
Ÿ Sawah LP2B Peta RTRW Nasional 2008-2028
perumahan, infrastruktur dan industri. Angka luas lahan (LP2B). kedaulatan pangan nasional. Lahan Sawah Ÿ UU No. 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
tersebut diperoleh dengan metodologi Kerangka Sampel Ÿ CNN Indonesia. 25 Oktober 2018. BPS Sebut Luas Lahan Pertanian Kian Menurun. Diakses pada 29 Oktober 2019, dari
Lahan Non Sawah https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181025153705-92-341433/bps-sebut-luas-lahan-pertanian-kian-menurun
Area (KSA) menggunakan data hasil citra satelit Lembaga Program LP2B diusulkan untuk melindungi lahan pertanian Ÿ Kumparan. 21 Maret 2019. Kementan Optimalkan Perlindungan Lahan Pertanian Melalui Program LP2B. Diakses pada 29
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan yang ada demi kebutuhan produksi pangan. Sesuai dengan Oktober 2019, dari https://kumparan.com/techno-geek/kementan-optimalkan-perlindungan-lahan-pertanian-melalui-
Informasi Geospasial (BIG). de nisi lahan pertanian pangan berkelanjutan menurut UU program-lp2b-1553163594530542354
Keanekaragaman hayati yang melimpah, hamparan lahan yang Sektor pertanian menjadi salah satu sektor penting dalam Selama periode 2010-2014 rata-rata kontribusi sektor pertanian
luas, serta iklim tropis yang membuat sinar matahari terjadi pembangunan nasional. Pada Rencana Pembangunan Jangka terhadap PDB (Pendapatan Domestik Bruto) mencapai 10,26%
Batas Negara Cengkeh Jagung
sepanjang tahun sangat menguntungkan penduduk Indonesia Menengah Nasional (RPJMN) tahap 3 (2015-2019), sektor pertanian dengan pertumbuhan sekitar 3,90%. Sub sektor perkebunan
dalam kegiatan bercocok tanam. Tidak heran jika Indonesia dikenal masih menjadi sektor penting. Hal ini digambarkan dengan kontribusi merupakan contributor terbesar terhadap PDB sektor pertanian. Batas Provinsi Pala Teh
sebagai negara agraris, dimana sebagian besar penduduk Indonesia sektor pertanian dalam penyedia bahan pangan dan bahan baku Beberapa komoditas perkebunan unggulan yang menunjukkan Garis Pantai Padi Vanili Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
bermata pencaharian sebagai petani. Berdasarkan data dari Statistik industri, penyumbang PDB, penghasil devisa negara, penyerap tenaga pola positif selama tahun 2010-2014 yaitu tembakau, kelapa Sawit
Danau Rotan Ÿ Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun
Indonesia 2019 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik, kurang lebih kerja, sumber utama pendapatan rumah tangga perdesaan, penyedia sawit, cengkeh, karet, lada, kopi, dan kelapa. 2015-2019
35 juta penduduk Indonesia bermata pencaharian di sektor pertanian, bahan pakan dan bioenergi, serta berperan dalam upaya penurunan Kelapa Coklat Ÿ Arahan Pewilayahan Komoditas Pertanian Unggulan
Nasional, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah
kehutanan, dan perikanan. Jumlah ini paling besar jika dibandingkan emisi gas rumah kaca. Tembakau Lada Karet
dan Agroklimat, Balai Penelitian Tanah
dengan jumlah penduduk yang bekerja di sektor lain, seperti Kopi Sagu Ÿ Pendalaman Materi Geogra Modul 20 Sebaran
pertambangan, perdagangan, dan transportasi. Sumber Daya Alam (Ristekdikti, 2018)
Peta
n
di M i Garam
adur Raky
a at
Proses Produksi
Garam
di PT Garam Indo
nesia
Potensi kelautan yang luas memungkinan Indonesia kebutuhan konsumsi rumah tangga, tetapi juga digunakan untuk kebutuhan garam nasional mencapai 4,2 juta ton tiap tahunnya. Kebutuhan tersebut mencakup garam Batas Negara Garis Pantai
melakukan swasembada garam. Saat ini garam di industri (farmasi, pertambangan, pupuk dan lain-lain). untuk konsumsi maupun industri.
Indonesia diproduksi oleh Badan Usaha Milik Negara Batas Provinsi Danau
(BUMN) yaitu PT. Garam (Persero) dan petambak- Masalah utama garam dalam negeri adalah rasio kebutuhan yang tidak sebanding Hasil pemetaan yang dilakukan oleh KKP pada tahun 2010, Indonesia memiliki luas lahan garam Kabupaten Penghasil Garam
petambak garam yang dikenal sebagai pegaraman rakyat. dengan hasil produksi nasional. Ironisnya sebagai negara maritim Indonesia tidak potensial sebesar 37,4 ribu hektar yang dapat digunakan sebagai areal produksi garam di
Produksi garam Indonesia secara umum dapat dikelompokkan mampu memenuhi kebutuhan garam dalam negeri. Apabila dibandingkan antara Indonesia. Areal potensial sebagai tempat produksi garam tersebut tersebar di beberapa
menjadi dua yaitu garam yang diproduksi oleh PT. Garam kebutuhan nasional dan kemampuan produksi, maka produksi garam nasional wilayah di Indonesia seperti Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura, Sumber:
(Persero) dan garam yang diproduksi oleh rakyat (garam rakyat). hanya mampu memenuhi kebutuhan dari sisi konsumsi saja, sementara untuk Nusatenggara Barat (NTB), Nusatenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Selatan. Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Produksi Garam Rakyat Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian
kebutuhan bahan baku industri masih bergantung pada impor. Berdasarkan data Kelautan dan Perikanan 2015
Garam termasuk komoditas strategis pada sembilan kebutuhan perhitungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) produksi garam .
bahan pokok masyarakat. Garam tidak hanya digunakan untuk nasional hingga akhir Oktober 2018 hanya 1,94 juta ton, sedangkan kebutuhan
Wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Setiap WPPNRI memiliki estimasi potensi sumber daya Batas Negara Wilayah Pengelolaan Perikanan
I ndonesia ( WPPNRI) merupak an wilayah perikanan yang diatur dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Batas Provinsi Negara Republik Indonesia (WPPNRI)
pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan, Perikanan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2017.
Garis Pantai
pembudidayaan ikan, konservasi, penelitian, dan WPPNRI 571 WPPNRI 714 ng
Cakala
pengembangan perikanan yang meliputi perairan Potensi perikanan tangkap Indonesia sangat melimpah Danau
WPPNRI 572 WPPNRI 715 Ikan
pedalaman, perairan kepulauan, laut territorial, zona sehingga diharapkan dapat menjadi sektor unggulan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)
WPPNRI 573 WPPNRI 716
tambahan, dan zona ekonomi esklusif Indonesia. perekonomian nasional. Potensi yang ada ini hendaknya Nelayan
Wilayah pengelolaan perikanan Indonesia terbagi ke dalam dimanfaatkan secara optimal dan lestari dengan Tuna Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)
WPPNRI 711 WPPNRI 717
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
11 wilayah yang dapat dilihat pada peta. memperhatikan aspek-aspek lingkungan agar tidak Potensi Ikan Cakalang Ÿ Kementerian Kelautan dan Perikanan (sig.kkp.go.id)
WPPNRI 712 WPPNRI 718
Ÿ Permen KP No. 18 Tahun 2014 Tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia
mengorbankan generasi mendatang sebagaimana diatur Potensi Ikan Pelagis Kecil Ÿ Kepmen KP No. 50 Tahun 2017 Tentang Estimasi Potensi, Jumlah Tangkapan Yang Diperbolehkan, dan Tingkat
WPPNRI 713
dalam UU No. 32 Tahun 2014 Potensi Ikan Demersal
Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia
Dinamika penduduk adalah perubahan komposisi penduduk penduduk yang berusia produktif lebih besar dibandingkan dengan demogra juga memiliki dampak negatif pada upaya Kepadatan Penduduk
yang diakibatkan tingkat kelahiran, kematian dan migrasi. jumlah penduduk usia tidak produktif. Penduduk usia produktif adalah pembangunan. Ketika negara tidak mempersiapkan diri Batas Negara 0 - 25 Jiwa/Km
Dinamika penduduk menjadi faktor penting dalam penentuan penduduk yang berada pada rentang umur 15-64 tahun. dengan baik dalam menyongsong periode tersebut. Batas Provinsi 26 - 125 Jiwa/Km
kebijakan pemerintah. Menurut Badan Pusat Statistik, pada tahun
Garis Pantai 126 - 625 Jiwa/Km
2020-2030 Indonesia berpeluang untuk mengalami bonus demogra , di Bonus demogra memiliki nilai positif dan keuntungan besar dari segi D e n g a n j u m l a h p e n d u d u k y a n g b e s a r, t i n g k a t
mana negara ini akan memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif, pembangunan bila dikelola secara profesional karena potensi rasio pertumbuhan penduduk yang tinggi serta pertumbuhan Danau 626 - 3.125 Jiwa/Km
sementara yang tidak produktif berkurang menjadi 60 juta jiwa. Ini beban ketergantungan penduduk ak an berkurang. R asio penduduk yang tidak merata menimbulkan permasalahan Jumlah Penduduk (Dalam Ribu) > 3.125 Jiwa/Km
berarti 10 orang usia produktif hanya akan menanggung 3-4 orang usia ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia kependudukan terutama penyedian lapangan kerja, Sumber:
tidak produktif. non produktif dengan jumlah penduduk usia produktif. Bonus permukiman dan kebutuhan lainnya. Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Indonesia dalam Angka 2019, Badan Pusat Statistik
Sekitar seperempat penduduk di Indonesia tinggal Wilayah yang didiami oleh seperempat penduduk Indonesia
Jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta sebanding dengan DKI Jakarta : 10.374.200 Jiwa
di 47 Kabupaten dan kota yang tersebar jumlah gabungan penduduk Provinsi NTB dan NTT NTB dan NTT : 10.242.900 Jiwa
di bagian utara pulau jawa dan sekitarnya
Jumlah penduduk wilayah Sumatera sebanding dengan Jumlah penduduk Provinsi Bali sebanding dengan Bali : 4.246.500 Jiwa
Penduduk Pulau Sumatera : 56.950.500 Jiwa
jumlah gabungan penduduk wilayah Kalimantan, Sulawes, Papua jumlah gabungan penduduk Provinsi Papua dan Papua Barat Papua dan Papua Barat : 4.180.600 Jiwa
Penduduk Pulau Kalimantan, Sulawesi
Kepulauan Bali - Nusatenggara, dan Kepulauan Maluku Bali - Nusatenggara, Kep. Maluku, Papua : 56.767.300 Jiwa
Jumlah penduduk Indonesia sebanding dengan jumlah gabungan Jumlah gabungan penduduk Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah
Indonesia Jawa dan Bali
penduduk 39 negara di kawasan Karibia, Amerika Tengah DIY, Jawa Timur dan Bali sebanding dengan jumlah gabungan penduduk
Karibia, Amerika dan Amerika Selatan Rusia dan Kyrgyzstan
dan Amerika Selatan Negara Rusia dan Kyrgyzstan
Negara lain Negara Lain
Jumlah gabungan penduduk Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat Pulau Jawa
Jumlah gabungan penduduk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi Pulau Sumatera
Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur sebanding dengan jumlah gabungan 28 Negara di Kawasan Oceania dan Asia
Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung dan Kepulauan Bangka Belitung sebanding 10 Negara di kawasan Afrika Barat
28 Negara di kawasan Oceania dan Asia Negara Lain
dengan jumlah gabungan penduduk 10 negara di kawasan Afrika Barat Negara Lain
Laut Andaman
S
AM
UD
ER
A
PA
Laut Sulawesi
SIF
IK
Laut Natuna
Laut Bali
Laut Flores
S Laut Arafura
A
M
UD Laut Sawu
ER Laut Timor
A H
IN D
I A
Suku
1. Abung 12. Atoni 23. Belitung 34. Damar 45. Dayak Punan 56. Jawa, Cirebon, Tengger 67. Lampung 76. Madura 85. Mangoli 95. Mimika 106. Osing 117. Roma 128. Simalungun 138. Ternate, Tidore, Jailolo 149. Waigeo
2. Aceh 13. Awiu 24. Bengkulu 35. Dani 46. Dompu 57. Jeianim 68. Larantuka 77. Maibrat, Manikion 86. Mapute, Landawe 96. Minangkabau 107. Ot Danum 118. Rote 129. Simeulue 139. To Seko 150. Waingapu
3. Ahussi-Anim 14. Bacan 25. Betawi 36. Dataran Damal 47. Dou Donggo 58. Kapauku, Moni, Muyu 69. Leti 78. Makassar 87. Marae 97. Moro 108. Padang 119. Sabu 130. Solor 140. Toba 151. Waropen
4. Alor 15. Baduy 26. Biak 37. Dataran Tinggi Papua 48. Ende 59. Karo 70. Lio 79. Mamberamo, Sarmi 88. Marino-Anim 98. Muna Buton 109. Pakpak 120. Sangir 131. Sula 141. Tobalantak, Tobanggai 152. Yakui
5. Ambon 16. Bajo 27. Bima 38. Dayak Bahau 49. Enggano 60. Kimam 71. Loda, Morotai, Galela, 80. Mamboro 89. Matbat 99. Musi Hulu 110. Palembang 121. Sasak 132. Sumba 142. Toliondang
6. Amungme 17. Bali 28. Bintuni 39. Dayak Iban 50. Gayo 61. Kisar Tobelo 81. Manado, Bolaang 90. Mekongga, Tolaki, 100. Nagekeo 111. Pantar 122. Sekak 133. Sumbawa 143. Tomini
Batas Negara
7. Anggi 18. Banjar 29. Bobongko, Togean 40. Dayak Kayan 51. Genyem 62. Komering 72. Lom Mongondow, Bungkumiori 101. Ngada 112. Pipikoro 123. Seram Barat 134. Takuta, Messo 144. Tomorane
Batas Provinsi 8. Angkola 19. Banten 30. Bugis 41. Dayak Kenyah 52. Gorontalo 63. Kowiai 73. Lomblen Minahasa 91. Melayu 102. Nias 113. Pittuullimma 124. Seram Tengah 135. Taliabu 145. Topalu Sumber:
Garis Pantai 9. Argoni, Mairasi 20. Bare'e 31. Bungku 42. Dayak Lawangan 53. Hattam 64. Kubu 74. Luwu 82. Mandailing 92. Mentawai 103. Numfor 114. Rejang 125. Seram Timur 136. Tanimbar, Lar, 146. Toraja Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
10. Aru 21. Bassam-Anim 32. Buol 43. Dayak Maanyan 54. Ima, Mbrai 65. Kupang 75. Maba, Buli, Patani, 83. Mandar 93. Messo, Guai 104. Orang Darat 115. Riau 126. Serui Ordata, Selaru 147. Totawiaili Ÿ Kartapranata, Gunawan: Suku Bangsa di Indonesia.
Danau 11. Asmat 22. Bawean 33. Buru 44. Dayak Ngaju 55. Jambi 66. Lajolo Weda, Gane 84. Manggarai 94. Metar 105. Orang Laut 116. Riung 127. Sikka 137. Tarunggareh 148. Uhunduni Museum Nasional Indonesia, Jakarta, 2010
Laut Andaman
S
AM
UD
ER
A
PA
Laut Sulawesi
SIF
IK
Laut Natuna
Laut Bali
Laut Flores
S Laut Arafura
A
M
UD Laut Sawu
ER Laut Timor
A H
IN D
I A
Sejak tahun 1928 Bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa Nasional. Rumpun Bahasa
Meskipun tidak semua sepakat, tapi mayoritas mendukung upaya Batas Negara Dayak Darat Kreol Melayu-Polinesia Lain Papua Tengah-Selatan Sepik Teluk Geelvink Timur
1 Austronesian 6 11 16 21 26 31
tersebut. Hal ini disebabkan banyak dan beragamnya bahasa di
Batas Provinsi
Indonesia. Menurut Summer Institute of Linguistic, Indonesia menempati 2 Barito Raya 7 Filipina 12 Mairasi 17 Melayu-Polinesia Timur Tengah 22 Pauwasi 27 Sko 32 Tidak Terklasi kasi
urutan kedua dunia sebagai negara dengan keragaman bahasa terbanyak. Garis Pantai
Danau 3 Bayono-Awbono 8 Isolat 13 Mamberamo 18 Melayu-Sumbawa 23 Sama-Bajau 28 Somahai 33 Tor-Kwerba
Para ahli sepakat bahwa ada 13 bahasa daerah terbesar yang memiliki jumlah
Jawa Maybrat Nimboran Senagi Sulawesi Trans Nugini Sumber:
penutur terbanyak. Meskipun begitu ada 13 bahasa daerah juga yang telah punah. 4 Borneo Utara 9 14 19 24 29 34 Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
25 bahasa daerah lainnya hampir punah. Tercatat sebanyak 668 bahasa daerah di Ÿ Summer Institute of Linguistics (SIL)
Indonesia dengan kondisi beragam, yang sepatutnya kita jaga kelestariannya. 5 Dataran Danau 10 Kaure 15 Melayu 20 Papua Barat 25 Sentani 30 Sulawesi Selatan 35 Belum Teridenti kasi International, 2019
Indonesia secara geogra s terletak pada rangkaian cincin api Sepanjang tahun 1900-2009 tercatat lebih dari 8.000 kejadian gempa utama Batas Negara
yang terbentang sepanjang lempeng pasi k dan merupakan dengan Magnitudo > 5.0. Bencana gempa bumi dapat diikuti oleh beberapa Batas Provinsi
lempeng tektonik paling aktif di dunia. Hampir 90% dari bahaya bencana lain, seperti tsunami, keretakan tanah, dan tanah longsor. Garis Pantai
kejadian gempa bumi yang pernah terjadi merupakan hasil Beberapa peristiwa gempa bumi dengan kekuatan besar yang pernah Danau
kontribusi aktivitas lempeng ini dan hamper semuanya terjadi di Indonesia diantaranya, gempa Aceh-Andaman 2004 (Mw*9,2) yang
Tidak Rawan Rawan
merupakan kejadian gempa besar di dunia (Kramer, 1996). diikuti peristiwa tsunami, gempa Nias-Simeulue 2005 (Mw8,7), gempa
Peristiwa gempa bumi melibatkan proses interaksi yang sangat kompleks Yogyakarta 2006, dan gempa di selatan Jawa yang diikuti tsunami tahun Sangat Rawan
antara materi dan energi yang terdapat pada sistem sesar aktif di bawah 2006 (Mw7,6). Banyaknya peristiwa gempa yang terjadi menandakan bahwa Sumber: Gempa Bumi Jawa Tengah Gempa Bumi Sumatera Barat Gempa Bumi Banten
permukaan bumi. Proses ini sangat sulit untuk diprediksi, oleh karena itu wilayah Indonesia rawan terhadap bencana gempa bumi sehingga Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017 Yogyakarta 2006 Padang 2009 Lebak 2018
Ÿ Buku Risiko Bencana Indonesia (RBI) BNPB 2016 5,9 Skala Richter 7,6 Skala Richter 6,1 Skala Richter
hingga saat ini, belum ada teori yang dapat digunakan secara pasti untuk diperlukan adanya mitigasi bencana yang baik guna meminimalisir korban
Ÿ Kramer, Steven L. 1996. Geotechnical Earthquake
memrediksi peristiwa gempa bumi. jiwa maupun kerugian yang terjadi. *Magnitudo Momen Engineering. Prentice-Hall, New Jersey
Tsunami merupakan jenis bencana dengan proses yang cepat. ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak Batas Negara Danau
Tsunami dapat bersumber dari lokasi yang dekat dengan waktu terjadi di zona subduksi yang merupakan pertemuan pergerakan dua Batas Provinsi Tidak Rawan
penjalaran kurang dari 30 menit dari sumber ke garis pantai ataupun lempeng yang saling mendekat, yaitu lempeng samudera dan lempeng
Zona Subduksi Rawan
dari lokasi yang jauh dengan waktu penjalaran lebih dari 30 menit. benua. Seperti yang dapat dilihat pada peta di atas, sebagian besar wilayah
Karaktek kejadian yang umumnya terjadi di Indonesia bersifat lokal, Indonesia berada di zona subduksi sehingga tsunami menjadi salah satu Garis Pantai Sangat Rawan
dimana jarak sumber terjadinya tsunami relatif dekat. Hal ini menyebabkan ancaman bencana untuk banyak wilayah pesisir Indonesia.
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan upaya antisipasi dan evakuasi relatif
singkat. Selain gempa bumi, letusan gunungapi aktif juga dapat memicu terjadinya Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017 Dampak Tsunami Aceh Dampak Tsunami Palu Dampak Tsunami Banten
tsunami. Salah satu peristiwa letusan gunungapi yang diikuti oleh peristiwa Tahun 2004 Tahun 2018 Tahun 2018
Ÿ Buku Risiko Bencana Indonesia (RBI) BNPB 2016
Bencana tsunami umumnya terjadi karena peristiwa gempa bumi di laut yang tsunami, yang pernah terjadi di Indonesia adalah letusan Gunungapi Ÿ Akmam. (2011). Subduksi Lempeng Indo-Australia
menyebabkan terjadinya pergeseran secara vertikal di dasar laut. Gerakan vertikal Krakatau pada tanggal 27 Agustus 1883. Pada Lempeng Eurasia di Pantai Barat Sumatera Barat.
Jurnal Sainstek, Vol III No.1, 52-59
Batas Negara
Gunungapi merupakan rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya Ÿ Tipe B : gunungapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi
cairan magma. Indonesia merupakan negara kepulauan yang mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan Batas Provinsi
mempunyai busur gunungapi terpanjang di dunia. Sebanyak 13% gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara (lubang kerak bumi yang Garis Pantai
gunungapi aktif di dunia terdapat di Indonesia, yang menjadikan mengeluarkan gas-gas oksidasi belerang, seperti SO2 dan SO3) Danau
Indonesia sebagai negara yang memiliki gunungapi terbanyak di dunia. Ÿ Tipe C : gunungapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah
Gunungapi Tipe A
Oleh karena itu masyarakat perlu mewaspadai bahaya akan terjadinya manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa
bencana letusan gunungapi ini. lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkat lemah Gunungapi Tipe B
Klasi kasi gunungapi di Indonesia dibagi ke dalam 3 tipe, yaitu: Hampir seluruh wilayah Indonesia memiliki gunungapi, hanya Gunungapi Tipe C Letusan Gunung Merapi Letusan Gunung Sinabung Letusan Gunung Ibu di Maluku
Ÿ Tipe A : gunungapi yang per nah mengalami erupsi magmatik wilayah Kalimantan dan Papua saja yang tidak memiliki gunungapi. Sumber:
di Yogyakarta di Sumatera Utara Tahun
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Tahun 2010 Tahun 2016
sekurangkurangnya satu kali sesudah tahun 1600 Gunungapi tipe A banyak terdapat di Pulau Jawa dan Bali.
Ÿ Buku Risiko Bencana Indonesia (RBI) BNPB 2016
Ÿ Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Banjir merupakan perendaman sementara oleh air pada daratan Pengurangan risiko bencana banjir dapat dilakukan dengan Batas Negara
yang biasanya tidak terendam air. Banjir disebabkan oleh kondisi konservasi lahan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk menekan Batas Provinsi
alam yang statis seperti geogra s, topogra s, dan geometri alur besarnya aliran permukaan dan mengendalikan besarnya Garis Pantai
sungai. Peristiwa alam yang dinamis seperti curah hujan yang tinggi, pendangkalan/sedimentasi di dasar sungai. Upaya lainnya yakni
Danau
pembendungan dari laut/pasang pada sungai induk, tanah amblas dan pengelolaan dataran banjir ( ood plain management) berupa
pendangkalan akibat sedimentasi, serta aktivitas manusia yang dinamis penataan ruang dan rekayasa sarana dan prasarana pengendali banjir, Tidak Rawan
seperti adanya tata guna di lahan dataran banjir yang tidak sesuai, yaitu yang diatur dan disesuaikan. Rawan
dengan mendirikan pemukiman di bantaran sungai, kurangnya prasarana Sangat Rawan Banjir Jakarta tahun 2013 Banjir Bengkulu tahun 2019 Banjir Konawe Samarinda
tahun 2019
pengendalian banjir, amblesan permukaan tanah dan kenaikan muka air laut
Sumber:
akibat global warming. Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Risiko Bencana Indonesia 2016
Batas Negara
Bencana gerakan tanah atau dikenal sebagai tanah longsor rentan gerakan tanah, serta intensitas hujan yang tinggi
Batas Provinsi
merupakan fenomena alam yang dikontrol oleh kondisi geologi, dengan durasi yang panjang, ataupun ak ibat
curah hujan dan pemanfaatan lahan pada lereng. meningkatnya frekuensi kejadian gempa bumi. Garis Pantai
Danau
Dalam beberapa tahun terakhir, intensitas terjadinya bencana gerakan Pengurangan risiko tanah longsor, dilakukan dengan Tidak Rawan
tanah di Indonesia semakin meningkat, dengan sebaran wilayah s o s i a l i s a s i te nt a n g p e m a n f a at a n l a h a n ya n g Rawan
bencana semakin luas. Hal ini disebabkan oleh makin meningkatnya berwawasan lingkungan pada daerah rentan gerakan Sangat Rawan Tanah Longsor Bengkulu Tanah Longsor Kendari Tanah Longsor Sukabumi
Tahun 2019 Tahun 2019 Tahun 2018
pemanfaatan lahan yang tidak berwawasan lingkungan pada daerah tanah. Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Risiko Bencana Indonesia 2016
Kebakaran lahan dan hutan sejatinya bukan merupakan bencana Dampak sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat adalah Batas Negara
alam, karena 99% kejadian di Indonesia disebabkan oleh faktor kesehatan, seperti asma, bronchitis, ISPA, hingga kematian, serta Batas Provinsi
manusia, baik karena kesengajaan maupun kelalaian. Luasnya areal dampak atas hilangnya pekerjaan. Bagi sektor lingkungan, dampak Garis Pantai
lahan dan hutan yang terbakan di Indonesia hingga saat ini akibat kebakaran lahan dan hutan sangan besar, yaitu kerusakan
Danau
dipengaruhi pula oleh karakteristik bio sik lahannya. fungsi lahan dan kabut asap yang dapat memperburuk perubahan
iklim yang ada. Sedangkan dampak politik yang muncul akibat Tidak Rawan
Sebagian besar kejadian kebakaran pada 10 tahun terakhir terjadi di lahan kebakaran lahan dan hutan adalah polusi kabut asap yang terjadi Rawan
gambut. Lahan ini secara alami merupakan lahan basah yang tidak mudah lintas Negara. Sangat Rawan Kebakaran hutan dan lahan di Kebakaran hutan dan lahan di Petugas berusaha memadamkan
Sumatera Selatan tahun 2018 Taman Nasional Sebangau kebakaran hutan dan lahan di
terbakar, tetapi jika lahan gambut kering karena adanya drainase yang Kalimantan Tengah Sumatera Selatan tahun 2015
Sumber:
berlebihan maka sangat rentan terbakar. Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Risiko Bencana Indonesia 2016
Kekeringan adalah bencana yang kompleks dan ditandai curah hujan pada periode yang lama, yang merupakan dampak dari Batas Negara
dengan kekurangan air berkepanjangan. interaksi atmosfer dan laut, serta ketidakteraturan suhu permukaan Batas Provinsi
laut yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya, yaitu fenomena El Garis Pantai
Variabilitas iklim yan tinggi menyebabkan adanya kejadian Nino, IOD (Indian Ocean Dipole) positif, dan siklus monsun. Danau
ekstrim basah dan ekstrim kering. Saat terjadi ekstrim basah,
Tidak Rawan
maka potensi terjadinya bencana banjir dan longsor meningkat, Mitigasi di tingkat masyarakat dilakukan dengan sosialisasi
Rawan
begitu pun sebaliknya, apabila terjadi ekstrim kering, maka konservasi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) serta perubahan pola
Sangat Rawan Warga kesulitan mendapatkan air Waduk Sempor di Kabupaten Lahan Pertanian yang mengalami
potensi kemarau berkepanjangan akan cukup besar. tanam untuk pertanian. bersih akibat kekeringan di Solok Kebumen, Jawa Tengah kekeringan di Jembrana Bali
Sumber: Sumatera Baat Tahun 2019 yang mengering Tahun 2019 Tahun 2019
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Penyebab utama kekeringan di Indonesia adalah menurunnya Ÿ Risiko Bencana Indonesia 2016
Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) adalah laporan kualitas udara (warna merah) sangat tidak sehat, dan lebih dari 300 (warna hitam)
Batas Negara Baik (0 - 50) Tidak Sehat (101 -199)
kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau berbahaya. Salah satu parameter pengukuran ISPU yaitu PM10 (seperti
tercemarnya kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap yang tergambar pada peta). PM10 adalah partikel udara yang berukuran Batas Provinsi
kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer). Partikel PM10 biasanya berasal Garis Pantai
hari. Penetapan ISPU ini mempertimbangkan tingkat mutu udara terhadap dari aktivitas industri seperti mesin diesel dan pembangkit listrik. Sedang (51 - 100) Sangat Tidak Sehat (200 -299)
kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, bangunan, dan nilai estetika. Danau
Pengukuran indeks PM10 dilakukan setiap satu jam. Data yang
* Paramater pencemar udara : PM10
Di Indonesia ISPU diatur berdasarkan Keputusan Badan Pengendalian Dampak ditampilkan pada peta di atas merupakan hasil perhitungan rata-rata
Pencemaran Udara yang Pencemaran Udara yang
Lingkungan (Bapedal) Nomor KEP-107/Kabapedal/11/1997. Udara dinyatakan indeks PM10 dari bulan Januari-Agustus 2019. Parameter lain yang juga diakibatkan kebakaran hutan diakibatkan kendaraan bermotor
memiliki dalam kategori baik (ditandai warna hijau) jika berada di rentang 0-50, 51-100 digunakan dalam pengukuran ISPU diantaranya sulfur dioksida (SO2), Sumber: dan lahan dan industri
(warna biru) artinya sedang, 101-199 (warna kuning) berarti tidak sehat, 200-299 karbon monoksida (CO), Ozon (O3), dan nitrogen dioksida (NO2) Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU) PM 10 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Januari - Agustus 2019
PULAU I
S
DAN PROVISNIA
DI INDONE
R
MASYARUMAH TRADISIO
A N
HUTABOKAT BATAK DI AL
LON PUL
AU SAMMUSEUM
OSIR
3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
Laut Cina Selatan
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
S 200 - 500
el
at Laut Natuna Utara 500 - 1000
M 1000 - 2000
2000 - 4000
al
ak
a 4000 - 6000
Kedalaman (m)
Ibukota Provinsi
Bandara Internasional
Bandara Domestik
Pelabuhan
Laut Natuna
Gunungapi
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Jalan Tol
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
S Sungai
el
at
K
ar
im
Se
lat
at
M
a
en
ta
wa
i
Laut Jawa
da
un
.S
Sl
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000
Kedalaman (m)
Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Internasional
Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunungapi
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Batas Kabupaten
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
Sungai
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
TARI SAMAN
Tari Tradisional Aceh
CEMPAKA KUNING
Flora Khas Aceh
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000
Kedalaman (m)
Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Internasional
Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunungapi
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Batas Kabupaten
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Jalan Tol
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
Sungai
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
KENANGA
Flora Khas
Sumatera Utara
3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000
Kedalaman (m)
Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Internasional
Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunungapi
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Batas Kabupaten
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
JGaris Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
Sungai
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
a TARI PIRING
p or Tari Tradisional
t Si Sumatera Barat
la
Se
POHON ANDALAS
Flora Khas
Sumatera Barat
4500 - 6000
3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000
Kedalaman (m)
Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Internasional
Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Batas Kabupaten
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
Sungai
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
ZAPIN
Tari Tradisional Riau
NIBUNG
Flora Khas Riau
SERINDIT MELAYU
Fauna Khas Riau
Tanah Longsor, Gelombang Pasang atau Abrasi, Kebakaran, Kon ik Masyarakat Riau Riau Riau
Se
la
t KAJANG LEKO
Be Rumah Tradisional
rh Masyarakat Jambi
al
a
KERIS SIGINJAI
Senjata Tradisional
Masyarakat Jambi
GANGOR
Alat Musik Tradisional
Masyarakat Jambi
HARIMAU SUMATERA
Fauna Khas Jambi
PINANG MERAH
Flora Khas Jambi
SA
M
H U
IN D
D ER
IA A TARI SEKAPUR SIRIH
Tarian Tradisional Jambi
Luas Wilayah : 50.058,16 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, Batubara,
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Gunung Garis Pantai
0
Wilayah Administrasi : 9 Kabupaten, 2 Kota, 141 Kecamatan, 1.562 Desa Timah Putih, Kelapa Sawit, Karet
0
0
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
20 00
-6
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Negara Danau/Waduk
0
Jumlah Penduduk : 3.515.000 Jiwa (BPS 2018) Potensi Bencana : Banjir, Letusan Gunungapi, Puting
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
25
50
Topogra : Dataran rendah dari pesisir timur ke arah barat Beliung, Kebakaran Hutan dan 0- Kota Lainnya Batas Provinsi Sungai
0
0
0
00 000
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
hingga lebih dari setengah wilayah dan dataran Lahan, Kekeringan, Tanah Bandara Domestik Batas Kabupaten
25 - 450
20 - 300
15 - 250
0
-5
5
2
-1
0-
2
-1
1
Sumber:
0-
0-
-
tinggi di sebelah barat. Longsor, Gempa Bumi. Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional
00
00
00
00
Kedalaman (m)
30
10
Titik Tertinggi : Gunung Kerinci 3805 mdpl Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
Gunungapi Jalan Provinsi
ATLAS Indonesia dan Dunia
130
131 PROVINSI SUMATERA SELATAN
S
e
l a
RUMAH LIMAS
t
Rumah Tradisional
Masyarakat Sumatera
K
e a Selatan
l a r
t i m
B a a
n g t a
k a
TOMBAK TRISULA
Senjata Tradisional
Masyarakat Sumatera
Selatan
BURDAH
Alat Musik Tradisional
Masyarakat Sumatera
Selatan
IKAN BELIDA
Fauna Khas Sumatera
Selatan
L a u t J a w a
S
A
M
U
D BUAH DUKU
Luas Wilayah : 91.592,43 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, Batubara,
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Batas Kabupaten Garis Pantai
0
Wilayah Administrasi : 13 Kabupaten, 4 Kota, 239 Kecamatan, 3.266 Desa Kelapa Sawit, Karet, Kopi, Perikanan
0
0
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
20 00
-6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Nasional Danau/Waduk
0
Jumlah Penduduk : 8.267.000 Jiwa (BPS 2018) Potensi Bencana : Banjir, Puting Beliung, Kekeringan,
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
25
50
Topogra : Dataran rendah dari pesisir timur ke arah barat Tanah Longsor, Kebakaran Hutan 0- Kota Lainnya Gunung Jalan Provinsi Sungai
0
0
00 500
0
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
hingga lebih dari setengah wilayah dan dataran dan Lahan, Gempa Bumi, Letusan Bandara Internasional Batas Negara Jalan Tol
25 - 450
20 - 300
10 - 200
0
-5
Sumber:
2
-1
0-
2
1
0-
0-
-
0-
tinggi di sebelah barat. Gunungapi, Kebakaran. Bandara Domestik Batas Provinsi Garis Pangkal
00
00
00
00
15
Titik Tertinggi : Gunung Dempo 3173 mdpl Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
Ketinggian (m)
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000
Kedalaman (m)
Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunungapi
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Batas Kabupaten
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
Sungai
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
TARI ANDUN
Tari Tradisional
Bengkulu
S
A
M
U
D
E
R
BUNGA RAFFLESIA
Flora Khas Bengkulu
A
H
IN
D
IA
BERUANG MADU
Fauna Khas Bengkulu
TERAPANG
Senjata Tradisional
Masyarakat Lampung
BENDE
Alat Musik Tradisional
Masyarakat Lampung
GAJAH SUMATERA
Fauna Khas Lampung
S
A
M Te
lu
Te
kS
U
lu
em
kL
an
D
am
gk L a u t J a w a
pu
a g
E
n
BUNGA PUKUL EMPAT
R Flora Khas Lampung
A
H
IN
da
un
D
S
t
IA
la
Se
TARI SIGEH PENGUNTEN
Tarian Tradisional Lampung
Luas Wilayah : 34.623,80 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Tangkit Tebak 2115 mdpl
Ketinggian (m)
0
0
Ibukota Provinsi Gunungapi Jalan Provinsi Danau/Waduk
0
40 - 400
10 1000
Wilayah Administrasi : 13 Kabupaten, 2 Kota, 228 Kecamatan, 2.653 Desa Sumber Daya Alam : Panas Bumi, Emas, Hutan,
00
20 - 200
50 500
20 00
-6
50 0
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Jalan Tol Sungai
-5
-2
25
Jumlah Penduduk : 8.289.600 Jiwa (BPS 2018) Kayu, Tebu, Perikanan.
0-
00
0-
00
00
25
0-
Topogra : Dataran tinggi yang dikelilingi dataran rendah dan pesisir Potensi Bencana : Kekeringan, Banjir, Kota Lainnya Batas Negara Garis Pangkal
0
0
50 1500
0- 0
10 500
50 50
25 0
0
25
15 - 250
10 - 200
0
-5
di sebelah barat, timur, dan selatan dengan dataran rendah Tsunami, Kon ik atau Bandara Domestik Batas Provinsi Garis Pantai
10
2
-1
0-
0-
-
0-
Sumber:
00
00
00
25
yang lebih luas di sebelah timur dibanding di sebelah Kerusuhan Sosial. Kedalaman (m) Pelabuhan Batas Kabupaten Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
20
barat serta terdapat beberapa pulau di sebelah selatan Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional
ATLAS Indonesia dan Dunia
136
137 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Tl
Rumah Tradisional
. K
Masyarakat Bangka
el
Belitung
ab
at
S
el
at
K
Tl. Kampa
ar
im
at
a
SIWAR
Senjata Tradisional
Masyarakat Bangka
Belitung
Selat Bangka
GENDANG MELAYU
Alat Musik Tradisional
Masyarakat Bangka
Belitung
MENTILIN
Fauna Khas Bangka
Belitung
Se
la
nau
t
nda
G
as
Me
pa
Sl.
r
Sl
.L
e pa
r
POHON NAGASARI
Tl.Membalong Flora Khas Bangka
Te l u k B a l o k Belitung
L a u t J a w a TARI CAMPAK
Tarian Tradisional Banka Belitung
Luas Wilayah : 16.424,06 km Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Bukit Bebuluh 630 mdpl
Ketinggian (m)
0
0
0
40 - 400
10 1000
Wilayah Administrasi : 6 Kabupaten, 1 Kota, 47 Kecamatan, 391 Desa Sumber Daya Alam : Timah, Granit, Kayu, Lada,
00
Ibukota Provinsi Gunung Jalan Provinsi
20 - 200
50 500
20 00
-6
0
-5
-2
25
Jumlah Penduduk : 1.430.900 Jiwa (BPS 2018) Karet, Kelapa Sawit Cengkeh, 0-
00
0-
00
00
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Negara Garis Pantai
25
50
0-
Topogra : Terdiri atas 2 pulau besar dengan jajaran pulau kecil di Cokelat, Perikanan Kota Lainnya Batas Provinsi Danau/Waduk
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
0
-5
sekitarnya dan didominasi dataran rendah serta dataran Potensi Bencana : Banjir, Puting Beliung,
2
-1
0-
Sumber:
tinggi yang tersebar secara acak di kedua pulau besar. Kebakaran Hutan dan Lahan,
50
Kedalaman (m) Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Tanah Longsor. Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
S el a t S i n g a p u r a
L a u t N a t u n a
RUMAH SELASO JATUH
KEMBAR
Rumah Tradisional
Masyarakat Kepulauan Riau
Sl
. C
om
bo
l BADIK TUMBUK LADO
Senjata Tradisional
Masyarakat Kepulauan
Riau
KOMPANG
Alat Musik Tradisional
Masyarakat Kepulauan Riau
KAKAP MERAH
Fauna Khas Kepulauan
Riau
Tl
. R Laut Natuna Utara
a ya
SIRIH
Flora Khas Kepulauan
Riau
Tl
. B
ar
uk Laut Natuna
TARI MELEMANG
Tarian Tradisional Kepulauan Riau
Luas Wilayah : 8.201,72 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Gunung Lanjut 368 mdpl
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Provinsi
0
0
Wilayah Administrasi : 5 Kabupaten, 2 Kota, 70 Kecamatan, 416 Desa Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Timah,
0
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
20 00
-6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Garis Pangkal
0
0-
00
0-
00
00
25
50
0-
Topogra : Jajaran kepulauan yang tersebar dari sebelah timur Potensi Bencana : Puting Beliung, Banjir, Kota Lainnya Batas Negara Garis Pantai
0- 0
50 50
25 0
0
25
Sumatera bagian tengah hingga batas utara Indonesia Kebakaran Hutan dan Bandara Internasional Batas Provinsi Danau/Waduk Sumber:
50
0
-5
2
-1
0-
dengan didominasi ketinggian rendah dan hanya Lahan. Bandara Domestik Batas Kabupaten Sungai
25
10
L a u t J a w a
da
Sl. Sun
tu
Tl. Pelabuhanra
Selat Madura
Tl. Popoh
WADUK GAJAH MUNGKUR
Danau Terbesar di Pulau Jawa
Se Jawa Tengah (88 km )
lat
Ba
li
SA
MU
DE
RA SUNGAI BENGAWAN SOLO
HIN Sungai Terpanjang di Pulau Jawa
DIA Jawa Timur/Jawa Tengah (548,53 km)
0
0
0
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
Sumber:
20 00
-6
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Provinsi Garis Pantai
0
Luas Wilayah : 129.438,23 km 3.676 mdpl Ÿ Peta NKRI Badan
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
25
50
0-
Bandara Internasional Jalan Nasional Danau/Waduk Informasi Geospasial 2017
Provinsi Terpadat : DKI Jakarta,15.764 Jiwa/km Ÿ Hasil Pengolahan Data
Jalan Provinsi
0
0
00 500
0
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
Pelabuhan Sungai
25
BIG 2019
25 - 450
20 - 300
10 - 200
0
-5
0-
2
1
0-
0-
-
-
0-
00
Kedalaman (m)
30
15
Gunung
ATLAS Indonesia dan Dunia
142
143 PROVINSI DKI JAKARTA
Teluk Jakarta
GOLOK
Senjata Tradisional
Betawi
GAMBANG KROMONG
Alat Musik Tradisional
Betawi
ELANG BONDOL
Fauna Khas Jakarta
SALAK CONDET
Flora Khas Jakarta
TARI YAPONG
Tarian Tradisional Betawi
Luas Wilayah : 664.01 km2 (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, Hutan,
Ketinggian (m)
0
0
Batas Negara Garis Pantai
0
Ibukota Negara
40 - 400
10 1000
Wilayah Administrasi : 1 Kabupaten, 5 Kota, 44 Kecamatan, 267 Desa Perikanan
00
20 - 200
50 500
20 00
-6
50 0
Jumlah Penduduk : 110.374.200 Jiwa (BPS 2018) Potensi Bencana : Banjir, Gelombang Pasang atau
0-
00
0-
00
00
25
0-
Topogra : Dataran rendah dengan ketinggian yang Abrasi, Kebakaran, Kejadian Luar Kota Lainnya Batas Kabupaten Sungai
25 0
0
25
0
-5
semakin menurun hingga ke pesisir utara Biasa, Aksi Teror atau Sabotase, Bandara Internasional Jalan Nasional
-1
0-
50
Sumber:
dan terdapat kepulauan di sebelah utara. Kecelakaan Transportasi, Kon ik Kedalaman (m) Pelabuhan Jalan Provinsi Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
atau Kerusuhan Sosial. Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
Pelabuhan Pengumpul Jalan Tol
ATLAS Indonesia dan Dunia
144
145 PROVINSI JAWA BARAT
Tl. Ciasem
KUJANG
Senjata Tradisional
Jawa Barat
ANGKLUNG
Alat Musik Tradisional
Jawa Barat
Teluk Pelabuhanratu
GANDARIA
Flora Khas Jawa Barat
Tl
.P
Tl. Pananjung an
ga
S A M U D E R A H I N D I A nd
ar
an
TARI JAIPONG
Tarian Tradisional Jawa Barat
Luas Wilayah : 35.377,76 km2 (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Panas Bumi, Gas Bumi,
Wilayah Administrasi : 18 Kabupaten, 9 Kota, 627 Kecamatan, 5.957 Desa Marmer, Emas, Padi, Teh, Perikanan. Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Danau/Waduk
Ketinggian (m)
0
0
0
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Provinsi Sungai
20 00
-6
Jumlah Penduduk : 48.037.600Jiwa (BPS 2018) Potensi Bencana : Kekeringan, Banjir, Gempa Bumi,
0
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
Kota Lainnya Gunung Jalan Tol
25
50
Topogra : Dataran tinggi diapit dataran rendah hingga Tanah Longsor, Puting Beliung, 0-
pesisir di sebelah utara dan pesisir sempit di Letusan Gunungapi, Gelombang Bandara Internasional Batas Negara Garis Pangkal Sumber:
0
0
0
00 000
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
50
00
50
0
-5
2
-1
0-
-4
-3
-2
-2
-1
1
0-
0-
sebelah selatan. Pasang atau Abrasi, Tsunami, Bandara Domestik Batas Provinsi Garis Pantai Geospasial 2017
00
00
00
00
50
Titik Tertinggi : Gunung Ceremai 3078 mdpl Kebakaran, Dampak Industri. Pelabuhan Batas Kabupaten
ATLAS Indonesia dan Dunia
146
147 PROVINSI JAWA TENGAH
RUMAH JOGLO
Rumah Tradisional
Masyarakat Jawa Tengah
L a u t J a w a
KERIS
Senjata Tradisional
Jawa Tengah
SARON
Alat Musik Tradisional
Jawa Tengah
BURUNG
KAPODANG EMAS
Fauna Khas Jawa Tengah
Tl. Penyu
KEMBANG KANTIL
Flora Khas Jawa Tengah
SAMUDERA HINDIA
TARI GAMBYONG
Tarian Tradisional Jawa Tengah
Luas Wilayah : 32.800,69 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, BBatu
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Danau/Waduk
0
Wilayah Administrasi : 29 Kabupaten, 6 Kota, 576 Kecamatan, 8.559 Desa Gamping, Hutan, Kayu, Tebu,
0
0
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
20 00
-6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Provinsi Sungai
0
Jumlah Penduduk : 34.257.900 Jiwa (BPS 2018) Perikanan
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
25
50
Topogra : Dataran tinggi diapit dataran rendah hingga Potensi Bencana : Kekeringan, Banjir, Gempa Bumi, 0- Kota Lainnya Gunung Jalan Tol
0
0
0
00 000
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
pesisir di sebelah utara dan selatan serta Letusan Gunungapi, Tanah Bandara Internasional Batas Negara Garis Pangkal Sumber:
25 - 450
20 - 300
15 - 250
0
-5
5
2
-1
0-
terdapat kepulauan di sebelah utara. Longsor, Puting Beliung, Tsunami, Bandara Domestik Batas Provinsi Garis Pantai
00
00
00
00
Geospasial 2017
50
Kedalaman (m)
30
10
BANGSAL KENCONO
Rumah Tradisional
Yogyakarta
TOMBAK
Senjata Tradisional
Yogyakarta
KRUMPYUNG
Alat Musik Tradisional
Yogyakarta
BURUNG PERKUTUT
Fauna Khas Yogyakarta
KEPEL
Flora Khas Yogyakarta
SA
MU
DE
RA
HIN
DIA
TARI SERIMPI
Tarian Tradisional Yogyakarta
Luas Wilayah : 3.133,15 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Batu Gamping, Pasir Besi, Mangan,
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Gunungapi Jalan Provinsi
0
Wilayah Administrasi : 4 Kabupaten, 1 Kota, 78 Kecamatan, 438 Desa Emas, Hutan, Kayu, Kelapa, Tebu,
0
0
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
20 00
-6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Garis Pantai
0
Jumlah Penduduk : 3.762.200 Jiwa (BPS 2018) Perikanan
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
Sumber:
25
50
0-
Topogra : Dataran tinggi dengan ketinggian yang semakin Potensi Bencana : Gempa Bumi, Kekeringan, Letusan Kota Lainnya Batas Negara Danau/Waduk Ÿ Peta NKRI Badan Informasi
Geospasial 2017
0
0
00 000
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
menurun ke pesisir selatan dan sebelah timur Gunungapi. Bandara Internasional Batas Provinsi Sungai
20 - 300
15 - 250
0
-5
0-
2
1
0-
0-
-
-
0-
Kedalaman (m)
25
10
Titik Tertinggi : Gunung Merapi 2.968 mdpl Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional
ATLAS Indonesia dan Dunia
150
151 PROVINSI JAWA TIMUR
RUMAH JOGLO
Rumah Tradisional
Masyarakat Jawa Timur
CELURIT
Senjata Tradisional
L a u t J a w a Jawa Timur
BONANG
Alat Musik Tradisional
Jawa Timur
S e l a t M a d u r a
AYAM BEKISAR
Fauna Khas Jawa Timur
S
jalit la
e
ru
Ban Me tB
Tl. Tl.
si al
we i
jeg
Ra
SAMUDERA HINDIA Tl.
Tl. Grajagan
TARI REOG PONOROGO
Tarian Tradisional Jawa Timur
Luas Wilayah : 47.799,75 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Timah Hitam, Hutan, Kayu, Padi,
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Danau/Waduk
0
Wilayah Administrasi : 29 Kabupaten, 9 Kota, 666 Kecamatan, 8.501 Desa Kopi, Cokelat, Teh, Cengkeh,
0 0
00 000
0
40 - 400
10 1000
>8 800
20 - 200
50 500
20 00
6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Provinsi Sungai
0
Jumlah Penduduk : 39.293.000 Jiwa (BPS 2018) Kapas, Tembakau, Perikanan
-
-
-5
-2
25
00
0-
00
0-
00
00
25
50
60
Topogra : Dataran tinggi diapit dataran rendah yang luas di Potensi Bencana : Banjir, Kekeringan, Letusan 0- Kota Lainnya Gunung Jalan Tol
0
0
0
00 000
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
sebelah utara dan pesisir sempit serta beberapa Gunungapi, Dampak Industri, Bandara Internasional Batas Negara Garis Pangkal Sumber:
25 - 450
20 - 300
15 - 250
0
-5
5
2
-1
0-
pulau di sebelah utara dan selatan. Kejadian Luar Biasa, Kecelakaan Bandara Domestik Batas Provinsi Garis Pantai
00
00
00
00
Geospasial 2017
50
Kedalaman (m)
30
10
L a u t J a w a
RUMA BADUI
Rumah Tradisional
Teluk Banten Masyarakat Banten
Teluk Jakarta
a
d
n
u
S
BEDOG CIOMAS
t
Senjata Tradisional
a
Masyarakat Banten
l
e
S
Teluk Carita
DOGDOG LOJOR
Alat Musik Tradisional
Masyarakat Banten
Teluk Lada
n
a
BADAK JAWA
it
a
ri
P
a
su
t
la
a
e
K
S
l.
T
Teluk
Selamat Datang
KOKOLECERAN
Flora Khas Jakarta
Tl
.K
eu
si
kl
eg
a
Tl. Pelabuhanratu
Luas Wilayah : 9.662,92 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Gunung Karang 1.778 mdpl
Wilayah Administrasi : 4 Kabupaten, 4 Kota, 155 Kecamatan, 1.552 Desa Sumber Daya Alam : Panas Bumi, Emas, Fosil Kayu, Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Danau/Waduk
Ketinggian (m)
0
0
0
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Provinsi Sungai
00
-6
Jumlah Penduduk : 12.448.200 Jiwa (BPS 2018) Intan, Hutan, Karet, Kelapa, -5
0
-2
25
0-
00
0-
00
00
Kota Lainnya Gunung Jalan Tol
25
20
50
0-
Topogra : Dataran rendah dengan pesisir dan pulau-pulau Cengkeh, Lada, Perikanan
kecil di sebelah utara, barat, dan selatan serta Potensi Bencana : Banjir, Kekeringan, Tsunami, Bandara Internasional Batas Negara Garis Pangkal Sumber:
00 000
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
0
-5
0-
-2
1
0-
0-
dataran tinggi di ujung barat daya, utara dan Tanah Longsor, Puting Beliung, Bandara Domestik Batas Provinsi Garis Pantai Geospasial 2017
-
0-
00
L a u t F l o r e s
L a u t B a l i
Se
lat
Tl. Saleh
Sa
pe
Selat Sumba
L a u t S a w u
r
Selat Rote
o
i m
T
t SUNGAI BENANAIN
u Sungai Terpanjang di Kep. Bali
Nusa Tenggara
a Pulau Timor (132 km)
L
DANAU BATUR
Danau Terbesar di Kep. Bali
Nusa Tenggara
Bali (16 km )
SAMUDERA HINDIA
GUNUNG RINJANI
Titik Tertinggi
di Pulau Bali - Nusa Tenggara
Nusa Tenggara Timur (3,726.00 mdpl)
0
0
0
Kepadatan : 200 Jiwa/km Titik Tertinggi : Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat,
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
20 00
-6
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Provinsi Danau/Waduk
0
Luas Wilayah : 73.070,48 km 3.726 mdpl
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
25
50
Provinsi Terpadat : Bali, 743,00 Jiwa/km 0- Bandara Internasional Jalan Nasional Sungai
0
0
0
00 000
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
0
-5
2
-1
0-
2
-1
1
Sumber:
0-
0-
-
10
L a u t B a l i BALE METEN
Rumah Tradisional Bali
Tl.
i l im
G
an
uk
KERIS TAYUHAN
Senjata Tradisional
Bali
S e l a t
S
L o m b o k
GAMELAN BALI
e
Bali
t
B
a
l i
Tl. Jimbaran
MAJEGAU
Flora Khas Bali
Luas Wilayah : 5.780,06 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Gunung Agung 3.031 mdpl
Wilayah Administrasi : 8 Kabupaten, 1 Kota, 57 Kecamatan, 716 Desa Sumber Daya Alam : Panas Bumi, Batu Gamping, Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Gunungapi Jalan Provinsi
0
0
0
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
20 00
-6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Jalan Tol
0
Jumlah Penduduk : 4.246.500 Jiwa (BPS 2018) Hutan, Kopi, Perikanan,
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
25
50
Topogra : Pesisir dengan ketinggian yang terus meningkat Peternakan Sapi 0- Kota Lainnya Batas Negara Garis Pantai Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi
0
0
0
00 000
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
hingga dataran tinggi di tengah pulau dimana dataran Potensi Bencana : Letusan Gunungapi, Gelombang Bandara Internasional Batas Provinsi Danau/Waduk
25 - 450
20 - 300
15 - 250
0
-5
5
2
-1
Geospasial 2017
0-
2
-1
1
0-
0-
-
rendah sebelah selatan lebih luas dibanding yang lain Pasang atau Abrasi, Banjir, Aksi Pelabuhan Batas Kabupaten Sungai Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
00
00
00
00
50
Kedalaman (m)
30
10
serta terdapat beberapa pulau di sebelah tenggara. Teror atau Sabotase. Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional
ATLAS Indonesia dan Dunia
158
159 PROVINSI NUSATENGGARA BARAT
L a u t F l o r e s
KERIS LOMBOK
Senjata Tradisional
Nusatenggara Barat
Tl. Sanggar
a
im
.B
Tl
Tl. Sumbawa
k
bo
m
Te
Lo
k
k Lo mbo luk
Telu Sa
at
leh
el
PARERET
S
ila
um
s
Ala
.S
Tl. Wawaroda
Tl
lat
Se
g
wan
Tl
.T
Teluk A
iro
Tl
.P
an
as
RUSA TIMOR
Fauna Khas Nusatenggara Barat
Tl
.L
am
pu
i
AJAN KELICUNG
Flora Khas Nusatenggara Barat
SAMUDERA HINDIA
TARI GENDANG BELEQ
Tarian Tradisional Nusatenggara
Barat
Luas Wilayah : 18.572,32 km ( Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Timah Hitam,
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Danau/Waduk
0
0
0
40 - 400
10 1000
Wilayah Administrasi : 8 Kabupaten, 2 Kota, 117 Kecamatan, 1.143 Desa Peternakan Sapi, Mutiara,
00
20 - 200
50 500
20 00
-6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Provinsi Sungai
0
-5
-2
25
Jumlah Penduduk : 4.955.600 Jiwa (BPS 2018) Rumput Laut, Perikanan
0-
00
0-
00
00
25
50
0- Kota Lainnya Gunung Garis Pangkal
Topogra : Terdiri atas 2 pulau besar dengan jajaran pulau Potensi Bencana : Kekeringan, Gempa Bumi,
0
00 000
0
0
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
15 - 250
10 - 200
0
-5
2
-1
0-
-1
1
0-
0-
00
00
Kedalaman (m)
30
25
20
RUMAH MUSALAKI
Rumah Tradisional
Masyarakat Nusatenggara Timur
L a u t F l o r e s
SURIK
Senjata Tradisional
Nusatenggara Timur
r
ta
an
tP
la
Se
Selat Sumba SASANDO
Alat Musik Tradisional
Nusatenggara Timur
L a u t S a w u
KOMODO
Fauna Khas Nusatenggara Timur
Sl.
Ro
te
L a u t T i m o r CENDANA
Flora Khas Nusatenggara Timur
SAMUDERA HINDIA
TARI GAWI
Tarian Tradisional Nusatenggara
Timur
Luas Wilayah : 48.718,10 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Panas Bumi, Hutan, Padi, Jagung,
Wilayah Administrasi : 21 Kabupaten, 1 Kota, 309 Kecamatan, 3.353 Desa Kelapa, Kopi, Cokelat, Cengeh, Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Danau/Waduk
0
0
0
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
20 00
-6
Jumlah Penduduk : 5.287.300 Jiwa (BPS 2018) Vanili, Tembakau, Kapas, Garam, Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Provinsi Sungai
0
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
25
50
0-
Topogra : Terdiri atas 3 pulau besar dengan jajaran pulau Rumput Laut, Mutiara, Perikanan, Kota Lainnya Gunung Garis Pangkal
Sumber:
kecil di sekitarnya dan didominasi dataran tinggi. Peternakan Sapi
0
0
0
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
0
-5
0-
1
0-
0-
Titik Tertinggi : Poco Mandosawu 2.370 mdpl Potensi Bencana : Kekeringan, Banjir, Gempa Bumi, Geospasial 2017
-
0-
Laut Sulawesi
Laut Natuna
DANAU SENTARUM
Danau Terbesar di Pulau Kalimantan
Kalimantan Barat (1.320 km²)
S
el
at
K
ar
im
at
a
SUNGAI KAPUAS
Sungai Terpanjang di Pulau Kalimantan
Kalimatan Barat/ Kalimantan Tengah
(1.143 km)
l
ma
Ku
Sl.
Laut Jawa
GUNUNG BUKIT RAYA
Titik Tertinggi di Pulau Kalimantan
Kalimantan Tengah
(2,278.00 mdpl)
Populasi : 16.209,800 Jiwa Provinsi Terluas : Kalimantan Tengah, 153.564,50 km Ibukota Provinsi Gunung Garis Pangkal
Ketinggian (m)
0
0
0
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
Kepadatan : 30,00 Jiwa/km Titik Tertinggi : Gunung Bukit Raya (Kalimantan
20 00
-6
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Negara Garis Pantai
0
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
Luas Wilayah : 544.150,07 km Tengah), 2.278 mdpl
25
50
0-
0- 0
10 500
50 50
25 0
0
25
0
-5
10
2
-1
0-
Sumber:
0-
25
RUMAH PANJANG
Rumah Tradisional
Masyarakat Kalimantan
Barat
DOHONG
Senjata Tradisional
Laut Natuna Kalimantan Barat
SOLLOKANONG
Alat Musik Tradisional
Kalimantan Barat
BURUNG
S ENGGANG GADING
el Fauna Khas Kalimantan
at Barat
a
an
K uk
ad
ar Tl.
S
im
at
a
TENGKAWANG
Flora Khas Kalimantan
Barat
m
ita
A ir H
Tl.
TARI AYUN PALA
Tarian Tradisional Kalimantan
Barat
Luas Wilayah : 147.307 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Gunung Saran 1.758 mdpl
Wilayah Administrasi : 12 Kabupaten, 2 Kota, 174 Kecamatan, 2.132 Desa Sumber Daya Alam : Emas, Bijih Besi, Perak, Bauksit, Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Provinsi
Ketinggian (m)
0
10 1000
00
50 500
20 00
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Garis Pangkal
-2
Jumlah Penduduk : 4.932.500 Jiwa (BPS 2018) Kaolin, Hutan, Kayu, Karet,
50 0
-5
-2
25
0-
0-
00
25
0-
Topogra : Dataran rendah dari pesisir barat ke arah timur Kelapa Sawit, Perikanan Kota Lainnya Batas Negara Garis Pantai
hingga lebih dari setengah wilayah dan dataran Potensi Bencana : Banjir, Kebakaran Hutan dan Bandara Internasional Batas Provinsi Danau/Waduk
00 000
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
0
-5
2
-1
0-
Sumber:
-2
1
0-
0-
tinggi di sebelah timur serta terdapat beberapa Lahan, Puting Beliung. Bandara Domestik Batas Kabupaten Sungai
-
0-
Kedalaman (m)
15
10
RUMAH BETANG
Rumah Tradisional
Masyarakat Kalimantan
Tengah
MANDAU
Senjata Tradisional
Kalimantan Tengah
KATAMBUNG
Alat Musik
Tradisional
Kalimantan Tengah
akassar
S e la t M
BURUNG KUAU KERDIL
Fauna Khas Kalimantan
Tengah
TENGGARING
ai
Flora Khas Kalimantan
um
K Tengah
l uk
Te
t
pi
m
Sa
k
lu
Te
L a u t J a w a TARI MANASAI
Tarian Tradisional Kalimantan
Tengah
Luas Wilayah : 153.564,50 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Batubara, Emas, Zirkon, Besi,
Wilayah Administrasi : 13 Kabupaten, 1 Kota, 136 Kecamatan, 1.576 Desa Tembaga, Kaolin, Batu Ibukota Provinsi Gunung Garis Pantai
Ketinggian (m)
0
10 1000
00
50 500
20 00
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Negara Danau/Waduk
-2
Jumlah Penduduk : 2.605.300 Jiwa (BPS 2018) Permata, Hutan, Kelapa Sawit,
50 0
-5
-2
25
0-
0-
00
25
0-
Topogra : Dataran rendah dari pesisir selatan ke arah utara Karet, Rotan, Perikanan Kota Lainnya Batas Provinsi Sungai
hingga lebih dari setengah wilayah dan dataran Potensi Bencana : Banjir, Kebakaran Hutan dan Bandara Domestik Batas Kabupaten
00 000
0
0
50 1500
0- 0
10 500
50 50
25 0
0
25
15 - 250
10 - 200
0
-5
10
2
-1
0-
Sumber:
-3
0-
00
00
25
Kedalaman (m)
25
20
Titik Tertinggi : Bukit Raya 2.300 mdpl Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
Pelabuhan Pengumpul Jalan Provinsi
ATLAS Indonesia dan Dunia
168
169 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 169
Ketinggian (m)
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
r
50 - 100
25 - 50
0 - 25
s s a
0 - 25
a
25 - 50
a k 50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
Kedalaman (m)
a t M
Ibukota Provinsi
S e l
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Internasional
Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Tl.
Pamukan Batas Kabupaten
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Garis Pantai
Danau/Waduk
Sungai
Tl.
Kl
um
p
an
g
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
t
Lau
at
el
S
ng
ba
um
Tl. G
MANGGA KASTURI
Flora Khas
Kalimantan Selatan
L a u t J a w a
BEKANTAN
Fauna Khas
Kalimantan Selatan
Potensi Bencana : Banjir, Gelombang Pasang atau Abrasi, Kekeringan, Masyarakat Kalimantan Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan
Selatan
170
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
L a u t S u l a w e s i Kedalaman (m)
Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Internasional
Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Batas Kabupaten
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Jalan Tol
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
Sungai
Tl.
Sa
ng
kuli
rang
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
s ar
as
ak
M
TARI PEDANG
MUALANG
at
Tari Tradisional
l
Kalimantan Timur
Se
ANGGREK HITAM
Flora Khas
Kalimantan Timur
PESUT MAHAKAM
Fauna Khas
Kalimantan Timur
Potensi Bencana : Banjir, Tanah Longsor, Kebakaran Hutan dan Lahan, Kon ik atau Masyarakat Kalimantan Kalimantan Timur Kalimantan Timur
Timur
Kerusuhan Sosial.
172
RUMAH BALOY
Rumah Tradisional
Masyarakat Kalimantan
Utara
Laut Sulawesi
an
T l. Serb
MANDAU
Senjata Tradisional
Tl Kalimantan Utara
.S
eb a w
an
g
Teluk Sekatak
BABUN
Alat Musik Tradisional
Kalimatan Utara
GAJAH BORNEO
Fauna Khas Kalimatan
Utara
BAKAU
Flora Khas Kalimantan
Utara
Luas Wilayah : 75.467,70 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Batu Jumak 2.250 mdpl
Wilayah Administrasi : 4 Kabupaten, 1 Kota, 53 Kecamatan, 482 Desa Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, Batubara, Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Provinsi
Ketinggian (m)
0
10 1000
00
50 500
20 00
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Garis Pangkal
-2
Jumlah Penduduk : 691.100 Jiwa (BPS 2018) Emas, Batu Gamping, Kelapa Sawit,
50 0
-5
-2
25
0-
0-
00
25
0-
Topogra : Dataran rendah dari pesisir timur ke arah barat Karet, Kopi, Lada, Kelapa, Perikanan Kota Lainnya Batas Negara Garis Pantai
hingga hampir setengah wilayah dan dataran Potensi Bencana : Banjir, Tanah Longsor, Kebakaran Bandara Internasional Batas Provinsi Danau/Waduk Sumber:
00 500
0
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
10 - 200
0
-5
2
-1
0-
1
0-
0-
tinggi di sebelah barat hingga selatan serta Hutan dan Lahan, Kon ik atau Bandara Domestik Batas Kabupaten Sungai
-
0-
00
Kedalaman (m)
20
15
terdapat beberapa pulau di sebelah timur. Kerusuhan Sosial, Pelabuhan Jalan Nasional
ATLAS Indonesia dan Dunia
174
175 PULAU SULAWESI
Ketinggian (m)
175
3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000
6000 - 8000
Kedalaman (m)
Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Laut Sulawesi
Bandara Internasional
Pelabuhan
Gunungapi
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Jalan Tol
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
Teluk Tomini Sungai
r
lea
sa
Wa Laut Maluku
at
s
el
S
ka
T l. P o
h
Ma
t
g
Tl. Poso
len
Pe
ela
t
ela
S
S
Te l u k To l o
Te l u
k Bo
n e
Sl. Selayar
Laut Banda
Laut Flores
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
SAMUDERA PASIFIK
RUMAH PEWARIS
Rumah Tradisional
Masyarakat Sulawesi
utara
Selat Tagulandang
Selat Likupang
h
be
em
L
at
l
Se
Teluk Manado
PISO SANALENGGAM
Senjata Tradisional
Sulawesi Utara
Teluk Amurang
L a u t S u l a w e s i SALUDE
Alat Musik Tradisional
Sulawesi Utara
Teluk Belang
TARSIUS
Fauna Khas
Sulawesi Utara
L a u t M a l u k u
Teluk Molobok
LANGUSEI
Flora Khas
Sulawesi Utara
Tl
.T
or
os
ik
TARI MAENGKET
T e l u k T o m i n i Tari Tradisional
Sulawesi Utara
Luas Wilayah : 13.851,64 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Gas Bumi, Panas Bumi, Emas,
Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional
0
Wilayah Administrasi : 11 Kabupaten, 4 Kota, 171 Kecamatan, 1.838 Desa Tembaga, Perak, Bijih Besi, Nikel,
0
0
0
40 - 400
10 1000
00
00
20 - 200
50 500
00
-6
-8
Ibukota Kabupaten/Kota Gunungapi Jalan Provinsi
Jumlah Penduduk : 2.461.000 Jiwa (BPS 2018) Titanium, Hutan, Kayu, Padi, Kopi, 0
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
00
25
20
50
0-
60
Topogra : Dataran tinggi yang dikelilingi pesisir sempit di Jambu Mete, Cokelat, Kayumanis, Kota Lainnya Gunung Garis Pangkal
Sumber:
0
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
sebelah utara dan selatan serta terdapat Perikanan, Peternakan Babi Bandara Internasional Batas Negara Garis Pantai
10 - 200
0
-5
2
-1
0-
beberapa pulau di sebelah utara. Potensi Bencana : Banjir, Letusan Gunungapi, Tanah Bandara Domestik Batas Provinsi Danau/Waduk Geospasial 2017
00
00
Kedalaman (m)
15
Laut Sulawesi
RUMAH TAMBI
Teluk Dondo Rumah Tradisional
Masyarakat Sulawesi
Tengah
ar
ss
ka
Ma
lat
Se
Teluk Sabang
Te
lu PASATIMPO
k Te l u k To m i n i Senjata Tradisional
Ta
Sulawesi Tengah
m
bu
alea
Se
lat W L a u t M a l u k u
Te
l uk
Do
PAREE
ngga
Sulawesi Tengah
Teluk Poso
g
en
l
Pe
at
el
S
BURUNG MALEO
Fauna Khas Sulawesi
Tengah
ng
le
Pe
uk
el
T
Te l u k To l o
POHON EBONI
Flora Khas Sulawesi
Tengah
L a u t B a n d a
e
Bonk
Te l u
TARI TOROMPIO
Tarian Tradisional Sulawesi Tengah
Luas Wilayah : 61.841,29 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Nikel, Timbal,
Wilayah Administrasi : 12 Kabupaten, 1 Kota, 175 Kecamatan, 2.020 Desa Hutan, Rotan, Kayu, Padi, Kopi, Ibukota Provinsi Gunungapi Jalan Provinsi
Ketinggian (m)
0
0
0
0
40 - 400
10 1000
00
00
20 - 200
50 500
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Garis Pangkal
20 00
-6
-8
Jumlah Penduduk : 2.966.300 Jiwa (BPS 2018) Kelapa Sawit, Cokelat, Karet,
0
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
00
Kota Lainnya Batas Negara Garis Pantai
25
50
0-
Topogra : Dataran tinggi yang diapit pesisir sempit di Cengkeh, Rumput Laut,
60
Sumber:
sebelah barat dan timur serta terdapat beberapa Perikanan Bandara Internasional Batas Provinsi Danau/Waduk Ÿ Peta NKRI Badan Informasi
0
0
00 000
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
00
50
0
-5
Geospasial 2017
2
-1
0-
-3
-2
-2
1
0-
0-
pulau di sebelah timur. Potensi Bencana : Banjir, Gempa Bumi, Tsunami, Bandara Domestik Batas Kabupaten Sungai Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
-
0-
00
00
00
Kedalaman (m)
25
20
15
10
Titik Tertinggi : Gunung Pompangeo 2.590 mdpl Kon ik atau Kerusuhan Sosial. Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional
ATLAS Indonesia dan Dunia
180
181 PROVINSI SULAWESI SELATAN
Ketinggian (m)
181
3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
Te l u k To l o 50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
S e l a t M a k a s s a r
2000 - 4000
4000 - 6000
6000 - 8000
Kedalaman (m)
Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Internasional
Te l u k U s s u Bandara Domestik
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul
Gunungapi
Gunung
Garis Pantai
l
Danau/Waduk
u k
Sungai
B o
a n dar
n e
uk M
Te l
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
Laut Flores
ar
ss
a
Mak
lat
Se
TARI KIPAS
Tari Tradisional Bengkulu
LONTAR
Flora Khas
Sulawesi Selatan
Selat Selayar
JULANG SULAWESI
Fauna Khas
Sulawesi Selatan
2500 - 3000
Te l u k To l o 2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
Tl. Labutabuta
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000
6000 - 8000
Kedalaman (m)
Tl
.D Ibukota Provinsi
al
am
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
Bandara Domestik
Tl.Lasolo Pelabuhan Pengumpul
Gunung
Batas Negara
Batas Provinsi
Tl. Wolo
Batas Kabupaten
ao
aop Jalan Nasional
Lap
Tl.
Jalan Provinsi
Teluk Mekonggo Garis Pantai
S ela
Danau/Waduk
t Wow
T e
o ni
Sungai
l u
k
B
o n
e
Selat Tiworo
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
Selat Kabaena
una
at M
Sel
TARI BALUMPA
Tari Tradisional
Sulawesi Tenggara
ANGGREK SERAT
Flora Khas
Sulawesi Tenggara
Laut Banda
ANOA
Fauna Khas
Sulawesi Tenggara
L a u t S u l a w e s i
RUMAH DULOHUPA
Rumah Tradisional
Gorontalo
nito
olo
Tl. B
WAMILO
Senjata Tradisional
Tl. Gorontalo
K
wa
nd
an
g
PALOPALO
Alat Musik
Tradisional Gorontalo
ao
alep
Lep
Tl.
IKAN BULALAO
aa
id
Fauna Khas Gorontalo
ah
.T
Tl
T e l u k T o m i n i
GUPASA
Flora Khas Gorontalo
TARI SARONDE
Tarian Tradisional Gorontalo
Luas Wilayah : 11.257,07 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Emas, Perak, Tembaga, Batu Gamping,
Wilayah Administrasi : 5 Kabupaten, 1 Kota, 77 Kecamatan, 734 Desa Granit, Kaolin, Hutan, Kayu, Rotan, Ketinggian (m) Ibukota Provinsi Gunung Jalan Provinsi
0
00 00
0
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
0
20 00
-8
-6
Jumlah Penduduk : 1.168.200 Jiwa (BPS 2018) Aren, Jagung, Kopi, Kelapa, Cokelat, Ibukota Kabupaten/Kota Batas Negara Garis Pangkal
0
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
25
50
60
0-
Topogra : Dataran tinggi dengan dataran rendah di tengah Cengkeh, Pala, Jambu Mete, Tebu, Kota Lainnya Batas Provinsi Garis Pantai
dan pesisir sempit di sebelah utara dan selatan. Kacang Kedelai, Kacang Tanah, Sumber:
0
0
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
0
-5
5
2
-1
Titik Tertinggi : Huidu Tentolomatinan 2.230 mdpl Perikanan Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Sungai Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
00
00
00
50
Kedalaman (m)
20
3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
4000 - 6000
Kedalaman (m)
Ibukota Provinsi
Ibukota Kabupaten/Kota
Kota Lainnya
r
Bandara Domestik
a
Pelabuhan Pengumpul
Gunung
s
Batas Negara
s
Batas Provinsi
a
Batas Kabupaten
Jalan Nasional
k
Jalan Provinsi
a
Garis Pantai
Danau/Waduk
M
Sungai
t
a
l
e
S
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
TARI BAMBA
MANURUNG
Tari Tradisional Sulawesi
Barat
CEMPAKA HUTAN
KASAR
Flora Khas Sulawesi
Barat
Te l u k M a n d a r BURUNG MANDAR
DENGKUR
Fauna Khas Sulawesi
Barat
3000 - 4500
2500 - 3000
2000 - 2500
1500 - 2000
1000 - 1500
500 - 1000
250 - 500
100 - 250
50 - 100
25 - 50
0 - 25
0 - 25
25 - 50
50 - 200
200 - 500
500 - 1000
1000 - 2000
2000 - 4000
o
Ka
4000 - 6000
Tl.
Kedalaman (m)
S l
Gunungapi
.P
at
Gunung
int
Laut Maluku
i
Batas Negara
Jalan Nasional
Selat
Obi
Jalan Provinsi
Garis Pangkal
Garis Pantai
Danau/Waduk
L a u t A r u
L a u t B a n d a
L a u t A r a f u r a
L a u t T i m o r
Sumber:
Ÿ Peta NKRI Badan Informasi Geospasial 2017
Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
Laut Sulabesi
L a u t S e r a m
RUMAH BAILEO
Rumah Tradisional
Masyarakat Maluku
Tl.
Ba
ra
Se ih
l ut
Tl. Piru ap Tl. Waru
at
lp
.E Tl. Taluti
Tl
Ma
pa
ni
PARANG
Senjata Tradisional
Maluku
L a u t A r u
OTOBUANG
Alat Musik Tradisional
ng
Maluku
Nero
L a u t B a n d a
t
Sela
BURUNG NURI RAJA
Fauna Khas Maluku
L a u t A r a f u r a
ANGGREK LARAT
Flora Khas Maluku
L a u t T i m o r
TARI SAUR REKA-REKA
Tarian Tradisional Maluku
Luas Wilayah : 46.914,03 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, Emas,
Wilayah Administrasi : 9 Kabupaten, 2 Kota, 118 Kecamatan, 1.240 Desa Merkuri, Perak, Mangan, Kaolin, Ibukota Provinsi Gunungapi Jalan Provinsi
Ketinggian (m)
0
0
0
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Garis Pangkal
20 00
-6
Jumlah Penduduk : 1.744.700 Jiwa (BPS 2018) Belerang, Tembaga, Nikel, Hutan,
0
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
Kota Lainnya Batas Negara Garis Pantai
25
50
Topogra : Kepulauan dimana pulau-pulau di sebelah barat Kayu, Rotan, Pala, Cengkeh, Kelapa, 0-
Sumber:
didominasi dataran tinggi sedangkan di sebelah Mutiara, Rumput Laut, Perikanan Bandara Internasional Batas Provinsi Danau/Waduk
0
0
0
00 000
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
50
00
50
0
-5
2
-1
0-
-4
-3
-2
-2
-1
1
0-
0-
timur berupa dataran rendah. Potensi Bencana : Banjir, Gempa Bumi, Kon ik atau Bandara Domestik Batas Kabupaten Sungai Geospasial 2017
00
00
00
00
50
Titik Tertinggi : Gunung Binaiya 3.027 mdpl Kerusuhan Sosial, Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional
ATLAS Indonesia dan Dunia
192
193 PROVINSI MALUKU UTARA
S A M U D E R A PA S IFIK
Se
lat M
RUMAH SASADU
oro
Rumah Tradisional
tai
Masyarakat Maluku Utara
Tl. Galela
PARANG
SAWALAKU
Senjata Tradisional
Maluku Utara
ao
K
uk
el
T
Tl. Buli
L a u t H a l m a h e r a
Tl. Payahe LEKO BOKO
Te Alat Musik Tradisional
l uk
W Maluku Utara
olo
ed Jail
a la t
Se
Sl.
Pa
L a u t M a l u k u tin
ti
BURUNG BIDADARI
HALMAHERA
Fauna Khas Maluku Utara
Selat O
bi
KEMBANG KANTIL
i
la
Laut Sulabesi
Laut Seram
LALAYON
Tarian Tradisional Maluku Utara
Luas Wilayah : 31.982,50 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Panas Bumi, Emas, Nikel, Tembaga, Ibukota Provinsi Batas Negara Garis Pantai
Ketinggian (m)
0
0
0
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
Wilayah Administrasi : 8 Kabupaten, 2 Kota, 116 Kecamatan, 1.195 Desa Mangan, Kromit, Bambu, Cokelat,
20 00
-6
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Provinsi Danau/Waduk
0
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
Jumlah Penduduk : 1.209.300 Jiwa (BPS 2018) Kelapa, Cengkeh, Pala, Kayumanis, 25
50
0-
0- 0
10 500
50 50
25 0
0
25
0
-5
10
2
-1
0-
dengan dikelilingi pesisir sempit. Potensi Bencana : Letusan Gunungapi, Banjir, Gempa Sumber:
0-
-
0-
25
S
A
M
tD amp
ir U D
Sela
E R
A P
A S
I F
at Mio
snu
m
I K
u
Sel
ud
ur
K
at
l
Se
Teluk Bintuni
Teluk Jayapura
Laut Seram Teluk Berau
Teluk Cendrawasih
Teluk Sebakor
l. K
T
amra
u
Laut Aru
DANAU PANIAI
Danau Terbesar di Pulau Papua
Papua (1154 km²)
Laut Banda
SUNGAI MEMBRAMO
Sungai Terpanjang di Pulau Papua.
Papua (670 km)
L a u t A r a f u r a
0
0
0
Kepadatan : 10,00 Jiwa/km Titik Tertinggi : Puncak Jaya (Carstenz Pyramid),
40 - 400
10 1000
00
60 600
20 - 200
50 500
20 00
-8
Ibukota Kabupaten/Kota Jalan Nasional Sungai
-
Luas Wilayah : 421.991,20 km 4.884 mdpl
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
00
25
50
0-
Bandara Internasional Jalan Provinsi
Provinsi Terpadat : Papua, 10,00 Jiwa/km
00
0
0
00 500
00 000
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
Pelabuhan Garis Pangkal
25 - 450
20 - 300
0
-5
2
-1
0-
2
2
Sumber:
0-
0-
0-
-
-
-
0-
15
10
S
A
M
RUMAH MOD AKI AKSA
Rumah Tradisional
U
Masyarakat Papua Barat
D
E
R
A
ille
nv
ai
ug
P
Bo
t BUSUR PANAH PAPUA
Sela Senjata Tradisional
A
Papua Barat
r
S
pi
m
I
a
t D
Sela F
I K
KROMBI
Alat Musik Tradisional
Papua Barat
CENDRAWASIH MERAH
Fauna Khas Papua Barat
Teluk Bintuni
Telu
kW
an
da
Teluk Berau
Laut Seram
mmen
Teluk Cendrawasih
BUAH MATOA
Flora Khas Papua Barat
Teluk Sebakor
Teluk Kamrau
s
ila
ut
Na
at
el
S
Luas Wilayah : 102,955.15 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Titik Tertinggi : Bon Irau 2.500 mdpl
Ketinggian (m)
0
00 000
Ibukota Provinsi Gunung Garis Pangkal
0
40 - 400
10 1000
00
Wilayah Administrasi : 12 Kabupaten, 1 Kota, 218 Kecamatan, 1.878 Desa Sumber Daya Alam : Emas, Hutan, Kayu, Rotan, Buah
20 - 200
50 500
20 00
-8
6
50 0
-
-5 Ibukota Kabupaten/Kota Batas Negara Garis Pantai
-2
25
Jumlah Penduduk : 915.400 Jiwa (BPS 2018) Merah, Garam, Perikanan
0-
00
0-
00
00
Sumber:
25
60
0-
Topogra : Dataran tinggi di sebelah utara dan tenggara Potensi Bencana : Banjir, Gempa Bumi, Kejadian Kota Lainnya Batas Provinsi Danau/Waduk Ÿ Peta NKRI Badan Informasi
Geospasial 2017
0
0
0 - 00
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
15 - 250
10 - 200
0
-5
yang dikelilingi dataran rendah hingga pesisir di Luar Biasa, Kon ik atau Bandara Domestik Batas Kabupaten Sungai
5
2
-1
0-
sebelah selatan dan barat serta terdapat Kerusuhan Sosial, Kecelakaan Pelabuhan Jalan Nasional
50
Kedalaman (m)
20
SA M U D E
RA
PA
SIFI RUMAH HONAI
Rumah Tradisional
m
K Masyarakat Papua
snu
u
Mio
ud
lat
Se
ur
K
at
l
Se
Teluk Bintuni
Laut Seram Teluk Cendrawasih
Teluk Berau
BELATI PAPUA
Senjata Tradisional
Papua
TIFA
Alat Musik Tradisional
Papua
L a u t B a n d a
CENDRAWASIH
12 KAWAT
Fauna Khas Papua
L a u t A r u
BUAH MERAH
Flora Khas Papua
L a u t A r a f u r a
TARI MUSIOH
Tarian Tradisional Papua
Luas Wilayah : 319.036,05 km (Permendagri No. 137 th. 2017) Sumber Daya Alam : Minyak Bumi, Gas Bumi, Hutan,
Ibukota Provinsi Pelabuhan Pengumpul Jalan Provinsi Danau/Waduk
0
Wilayah Administrasi : 28 Kabupaten, 1 Kota, 576 Kecamatan, 5.538 Desa Kayu, Rotan, Sagu, Pala, Pinang,
0
00 000
0
40 - 400
10 1000
00
20 - 200
50 500
Ketinggian (m)
20 00
-8
6
Ibukota Kabupaten/Kota Gunung Garis Pangkal Sungai
50 0
Jumlah Penduduk : 3.265.200 Jiwa (BPS 2018) Mutiara, Rumput Laut, Perikanan.
-
-5
-2
25
0-
00
0-
00
00
25
60
Topogra : Dataran tinggi yang diapit dataran rendah hingga Potensi Bencana : Banjir, Gempa Bumi, Kejadian 0- Kota Lainnya Batas Negara Garis Pantai
00
0
0
00 500
0
50 1500
25 000
10 500
50 50
25 0
0
25
pesisir di sebelah utara dan selatan serta terdapat Luar Biasa, Kon ik atau Bandara Internasional Batas Provinsi
25 - 450
20 - 300
10 - 200
0
-5
60
2
-1
0-
2
1
0-
0-
0-
-
0-
beberapa pulau di sebelah barat laut. Kerusuhan Sosial, Kecelakaan Bandara Domestik Batas Kabupaten Sumber:
00
00
00
00
0
15
Titik Tertinggi : Puncak Jayawijaya 4.884 mdpl Transportasi. Pelabuhan Pengumpul Jalan Nasional Ÿ Hasil Pengolahan Data BIG 2019
PENGENALAN AUH
J
PENGINDERAAN
DAN
SI
SISTEM INFORMA
GEOGRAFIS
Craster Parabolic
Behrmann
Equidistant
Cylindrical
Goode Homolosine (Land) Goode Homolosine (Ocean) The World From Space Vertical Perspective
Pasif
Sum
Tran Citra Spot 6 Skala 5.000 Citra Spot 6 Skala 1.000 Citra Spot 6 Skala 500
smi
si Resolusi spasial tinggi
Radiasi Pantulan
Alamiah Citra World View dengan
Energi resolusi spasial 1.24m
Radiasi
Buatan
Pantulan
Target Energi
Buatan
Citra World View Skala 5.000 Citra World View Skala 1.000 Citra World View Skala 500
Sumber:
Target Ÿ Oktaviani, Amelia, Yarjohan (2016). Perbandiangan Resolusi Spasial,
Sumber: Temporal dan Radiometrik Serta Kendalanya. Journal Enggano, 1, 74-79
Ÿ Sunardi, dkk, 2012, Fisika Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa, PT Srikandi Empat Widya Utama: Bandung Ÿ https://pgsp.big.go.id/satelit-noaa/
Ÿ Lindgren, D.T., 1985, Land Use Planning and Remote Sensing, Martinus Nijhoff Publishers: Doldrecht Ÿ https://glovis.usgs.gov
Penginderaan jauh merupakan teknik analisa objek tanpa adanya kontak Satelit World View tahun 2003
langsung dengan benda atau objek yang dikaji. Sedangkan sistem
informasi geogra s (SIG) merupakan sistem informasi khusus yang Terlihat adanya perubahan penggunaan lahan, dimana pada
mengelola data yang memiliki referensi spasial atau keruangan. tahun 2003 sebagian besar wilayah masih berupa tanah
kosong dan sawah.
Penginderaan jauh dan SIG saling berhubungan satu sama lain dan saling
melengkapi. Keduanya digunakan untuk mengumpulkan dan Citra satelit quickbird di Kalutara Beach, Srilanka sebelum dan saat
menganalisa objek yang ada di bumi. Hasil analisa penginderaan jauh terjadi tsunami Desember 2004 (sumber DigitalGlobe)
dapat bertambah baik dengan adanya veri kasi data yang diperoleh
melalui SIG, begitupun sebaliknya. 4. Pendeteksi kapal
teknologi deteksi kapal Synthetic Apertur Radar (SAR) telah lebih
Pesatnya perkembangan teknologi saat ini memungkinkan pengelolaan dominan digunakan dalam deteksi kapal selama lebih dari satu
data berbasis penginderaan jauh dan SIG diterapkan dalam berbagai dekade dibanding satelit optik. Kelebihan utama SAR adalah
bidang, yaitu:
Satelit World View tahun 2013
1. Tata Guna Lahan
Pada tahun 2013 mulai terjadi pembangunan di sekitar lahan
Manajemen tata guna lahan diperlukan untuk menentukan zonasi
sawah, melalui citra dapat terlihat terdapat beberapa
wilayah yang sesuai dengan karakteristik suatu lahan. Menata ruang
bangunan dan jalan yang terbangun.
suatu wilayah membutuhkan dukungan data dan informasi, baik
spasial maupun non spasial yang akurat dan terkini, terutama data dan
informasi tematik yang mengilustrasikan kondisi suatu wilayah.
Data dan informasi spasial yang diperlukan dalam perencanaan tata Peta Kawasan Hutan di Jawa Barat yang diolah dengan SIG
ruang dapat dibangun dalam sebuah sistem informasi yang berbasis
SIG. Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan data
geogra s. SIG memungkinkan penggabungan berbagai basis data
dan informasi yang dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun
survai lapangan, yang kemudian dituangkan dalam peta. Sistem Satelit World View tahun 2018
informasi yang meng-overlay-kan beberapa layer tematik diatas peta
Tahun 2018 lahan yang sebelumnya yang masih berupa
dasar membantu proses analisa wilayah dan pemahaman kondisi
sawah dan tanah kosong di tahun 2013, sudah beralih fungsi
wilayah bagi para perencana, serta dapat menghemat waktu karena
menjadi lahan terbangun sepenuhnya
sebagian proses dilakukan oleh piranti lunak, dengan kata lain, SIG
membuat proses perencanaan tata ruang dapat lebih e sien dan Hasil Proses Deteksi Kapal Data PISAR L2 (HH), Selat Lembeh, Bitu Sumber: https://glovis.usgs.gov
efektif.
ATLAS Indonesia dan Dunia 210
211 PORTAL DAN SITUS ONLINE SIG
Ÿ tanahair.indonesia.go.id https://geoportal.esdm.go.id
Ÿ portal.ina-sdi.or.id Portal milik Kementrian Kementerian ESDM berfungsi untuk
Ina-Geoportal merupakan portal Geospasial Indonesia yang resmi mencari informasi tentang energi terbarukan, gunungapi dan
diluncurkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) pada tanggal 17 bencana geologi
oktober 2011. Ina-Geoportal dibangun dengan partisipasi berbagai
kementrian, lembaga, serta pemerintah daerah di indonesia. Portal
ini merupakan gerbang utama akses informasi geospasial yang
menghubungkan berbagai Kementerian/Lembaga baik di tingkat
provinsi maupun daerah. Pengguna dapat menikmati tur analisa
data, geoprocessing, geotagging, serta drag and drop data le
dengan teknologi mapviewer berbasis opensource.
geoportal.kemenpar.go.id modis-
Portal milik Kementerian Pariwisata yang berfungsi menampilkan catalog.lapan.go.id/monitoring/
titik-titik lokasi wisata di Indonesia. Baik wisata religi, wisata budaya hotspot/index
dan sejarah, maupun wisata kuliner
Portal milik LAPAN berfungsi untuk informasi mengenai sebaran
titik api di indonesia yang tertangkap satelit Aqua, Terra, NOAA,
SNPP.
inarisk.bnpb.go.id rms.modaps.eosdis.nasa.gov/map/
Portal milik Badan Penanggulangan Bencana Nasional yang
berfungsi menampilkan peta wilayah bencana di Indonesia. Selain Portal milik NASA berfungsi untuk memantau titik api seluruh
itu, melalui portal ini pengguna juga dapat mendownload data yang dunia, data bisa didownload dalam bentuk shp.
berhubungan dengan kebencanaan, seperti kerentanan wilayah,
kapasitas wilayah, bahaya bencana, maupun risiko bencana
glovis.usgs.gov/app?fullscreen=0 osm.org
Portal milik USGS berfungsi untuk mencari dan mendownload citra OpenStreetMap merupakan layanan open source berbasis
satelit seperti Citra Landsat 8, Aster, dll komunitas yang menyediakan informasi data infrastruktur
seperti jalan, sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, dan lain-lain.
Selain infrastruktur, di beberapa wilayah juga tersedia data batas
administrasi. Selain pengguna bisa mendownload data dari situs
ini, pengguna juga bisa ikut berkontribusi menambahkan/
mengedit data yang tersedia.
http://gistaru.atrbpn.go.id/rtronline/ www.naturalearthdata.com
Natural Earth merupakan situs dataset peta domain publik yang tersedia
Portal milik Kementrian ATR/BPN khusus berfungsi untuk pada skala kecil, yaitu 10 juta, 50 juta, dan 110 juta. Menampilkan data
menampilkan data terkait Tata ruang yang sudah menjadi produk vektor dan raster yang terintegrasi, dengan Natural Earth pengguna
hukum. Tampilan peta bisa diprint dapat membuat berbagai peta yang dibuat secara visual dan
menyenangkan dengan kartogra atau perangkat lunak GIS.
http://tanahair.indonesia.go.id/portal-web
http://bnpp.go.id/
http://sig.kkp.go.id/
https://bnpb.cloud/dibi/
http://ebtke.esdm.go.id/
http://psdg.bgl.esdm.go.id/
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditsejarah/
http://www.penataanruang.com/perencanaan-tata-ruang-wilayah-nasional.html
http://www.penataanruang.com/rencana-pola-ruang3.html
http://sitarunas.atrbpn.go.id/index.asp?m=RTRWN&n=Ringkasan-RTRWN-Revisi
http://satupeta.kkp.go.id/gis/
http://statistik.kkp.go.id/sidatik-dev/Berita/analisaProduksiGaramIndonesia.pdf
http://webgis.menlhk.go.id:8080/kemenhut/
http://lipi.go.id/publikasi
http://www.biologi.lipi.go.id/index.php/component/content/
https://www.silabus.web.id/silabus-geogra -sma-kurikulum-2013/
https://www.romadecade.org/rumah-adat/
https://www.nasa.gov/
http://srtm.csi.cgiar.org/srtmdata/
https://earthexplorer.usgs.gov/
https://www.gebco.net/dataandproducts/
https://www.naturalearthdata.com/
https://unstats.un.org/
https://datacatalog.worldbank.org/dataset/world-maps-koppen-geiger-climate-classi cation
https://whc.unesco.org/en/list/
https://www.britannica.com/
http://www.pa.ucla.edu/
https://www.unfpa.org/data/world-population-dashboard