Anda di halaman 1dari 113

PENYUSUNAN SOP PEMBUATAN VISUM

KORBAN HIDUP DAN JENAZAH DI


IGD RSUD ANUNTALOKO

Disusun Oleh:
Nama : dr. Rahmanur
NIP : 19900403 202012 2 005
NDH : 01
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR ASN

“PENYUSUNAN SOP PEMBUATAN VISUM KORBAN HIDUP DAN


JENAZAH DI IGD RSUD ANUNTALOKO”

Oleh
Nama Peserta : dr. RAHMANUR
No. Peserta :1
Unit Kerja : RSUD ANUNTALOKO PARIGI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XCIX


PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG
BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XCIX


PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Kerja Sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH

TAHUN 2022

Oleh
NAMA : dr. RAHMANUR
NIP : 19900403 202012 2 005
INSTANSI : RSUD ANUNTALOKO
JABATAN : AHLI PERTAMA-DOKTER
NDH :1

JUDUL

“PENYUSUNAN SOP PEMBUATAN VISUM KORBAN HIDUP DAN JENAZAH DI IGD


RSUD ANUNTALOKO”
Disetujui untuk diseminarkan
Pada Tanggal :27 Juni 2022

Mentor

dr. RUSTAN MANGGA


NIP : 19751018 201101 1 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XCIX
KABUPATEN PARIGI MOUTONG KERJA SAMA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2021

JUDUL

‘‘PENYUSUNAN SOP PEMBUATAN VISUM KORBAN HIDUP DAN JENAZAH DI IGD


RSUD ANUNTALOKO’’

Oleh :
NAMA : dr. RAHMANUR
NIP : 19900403 202012 2 005
INSTANSI : RSUD ANUNTALOKO
JABATAN : AHLI PERTAMA-DOKTER
NDH :1

Telah diseminarkan Pada tanggal 27 Juni 2022

Mengesahkan:

COACH PENGUJI

Ir. STINTJE UIRIANTO, M.Si ADHIGUNA N YUSUF, S.Stp, M.Si


NIP : 19640905 199003 2 003 NIP 19860813 200412 1 001

MENGETAHUI,
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI
SULAWESI TENGAH

Dr. Drs. ADIDJOYO DAUDA, M.Si


Pembina Utama Madya
NIP19650421 199112 1 004

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas curahan rahmat dan
nikmat-Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dapat
menyelesaikan “Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara” yang
merupakan salah satu persyaratan yang diwajibkan selama mengikuti Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.
Laporan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Hidayah-NYA
2. Orang Tua dan Suami
3. Dr. Revy Tilaar selaku Direktur RSUD ANUNTALOKO
4. Dr. Rustan Mangga Selaku Wakil Direktur Pelayanan dan Mentor
5. Ir. Stintje Uirianto, M.Si. selaku Coach
6. Rekan-rekan di lingkungan RSUD Anuntaloko Parigi
7. Rekan-rekan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XCIX atas
kebersamaan dan semangat selama proses pendidikan latsar.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah banyak
membantu penulis.
Penulis berupaya agar Laporan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga
diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini.

25 Juni 2022
Penulis

dr. Rahmanur
NIP: 19900403 202012 2 005

iv
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI…………………… ii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN…………………………………………………… iii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………................ iv

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. v

DAFAR TABEL…………………………………………………………………………….. vi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………... vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang……………………………………………………………….1
1.2. Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah……………………3

1.2.1. Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong……. 3

1.2.2. Gambaran UMUM RSUD Anuntaloko…………………………........ 4

1.2.3. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit……………………………………… 6

1.2.4. IKU RSUD Anuntaloko………………………………………………… 7


1.3. Tugas dan Fungsi Jabatan…………………………………………………. 8
1.4 .Tujuan Aktualisasi …………………………………………………………... 9
1.5. Manfaat Aktualisasi………………………………………………………….. 10

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

2.1. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)…………………….......... 11


2.2. Kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart
Governance………………………………………………………………….. 12
2.3. Analisis Isu ………………………………………………………………… . 14
2.4. Rencana Kegiatan Aktualisasi…………………………………………….. 16
2.5 Jadwal Tentatif Aktualisasi…………………………………………………18

v
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI
3.1. Menyusun draft sop pembuatan Visum Korban hidup dan Jenazah……20

3.1.1. Konsultasi dengan mentor via zoom……………………………….. 20

3.1.2. Mengecek Kembali ketersedian sop kepada pihak terkait………. 21

3.1.3. Menyiapkan referensi SOP………………………………………… 24

3.2. Membuat SOP Pembuatan Visum Korban Hidup dan Jenazah………... 27

3.2.1. Konsultasi Draft SOP dengan pihak terkait ………………………. 27


3.2.2. Memperbaiki draft SOP……………………………………………… 29
3.2.3. Pengesahan SOP oleh Direktur……………………………………. 31
3.3. Sosialisasi SOP Pembuatan Visum Korban Hidup dan Jenazah………. 34

3.3.1. Koordinasi dengan bagian diklat untuk pelaksanaan sosialisasi.. 34

3.3.2. Menyiapkan bahan sosialisasi……………………………………… 36

3.3.3. Melakukan Kegiatan Sosialisasi……………………………………. 37


3.4. Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan SOP………………………………40

3.4.1. MONEV pelaksanaan SOP dengan quesioner online…………….41

3.4.2. Melakukan Pengamatan pelaksanaan SOP di IGD ………………42


3.4.3. Koordinasi dan kolaborasi pembuatan ruang jenazah di IGD …. 47
3.4.3. Laporan Hasil Pengamatan…………………………………………. 50
3.5. Capaian dan Kemanfaatan Aktualisasi……………………………………. 54

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan …………………………………………………………………… 56

4.2. Rencana tindak lanjut………………………………………………………… 56

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………........ 57

LAMPIRAN – LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.2.2. Jumlah SDM RSUD Anuntaloko…………………………………… ... 5

Tabel 1.2.4. IKU RSUD Anuntaloko………………………………………………… 8

Tabel 2.1. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)………………………….11

Tabel 2.3.1. APKL Isu Kontemporer Dalam Tugas Jabatan…………………….. 14

Tabel 2.3.2. Alternatif Pemecahan Masalah/gagasan ide………………………... 15

Tabel 2.4.1. Rencana Kegiatan Aktualisasi……………………………………….. 16

Tabel 2.5.1. Jadwal Tentatif Kegiatan Aktualisasi…………………………………18

Tabel 3.1.1. Ringkasan Pelaksanaan kegiatan 1…………………………………. 25

Tabel 3.2. Ringksan pelaksanaan kegiatan 2……………………………………… 33

Tabel 3.3. Ringksan pelaksanaan kegiatan 3……………………………………… 39

Tabel 3.4. Ringkasan pelaksanaan kegiatan 4……………………………………..52

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.2.2. Struktur Organisasi RSUD Anuntaloko…………………………… 6

Gambar 2.3.1. Diagram Fishbone……………………………………………………14

Gambar 3.1.1. Konsultasi dengan Mentor…………………………………………. 20

Gambar 3.1.2. screenshoot chat dengan admin pengetikan visum…………….. 22

Gambar 3.1.3. Screenshoot chat dengan sekretaris yanmed…………………… 23

Gambar 3.1.4. Menyiapkan referensi………………………………………………. 24

Gambar 3.2.1. Konsultasi dengan teman sejawat………………………………… 27

Gambar 3.2.2. Konsultasi dengan kabid pelayanan medik………………………. 28

Gambar 3.2.3. Konsultasi bersama kepala instalasi kamar jenazah……………. 28

Gambar 3.2.4. SOP yang dikoreksi………………………………………………….29

Gambar 3.2.5. SOP yang telah diperbaiki………………………………………..… 30

Gambar 3.2.6. Pengesahan SOP…………………………………………………… 31

Gambar 3.2.7. SOP Visum Korban Hidup dan Jenazah yang telah disahkan…. 32

Gambar 3.3.1. Melakukan koordinasi dengan bagian diklat………………………35

Gambar 3.3.2. Undangan Pelaksanaan Sosialisasi………………………………. 35

Gambar 3.3.3. Membuat slide dan mempelajari materi………………………….. 36

Gambar 3.3.4. Sosialisasi SOP Pembuatan Visum……………………………….. 38

Gambar 3.4.1. Membagikan Quesioner online via grup WA ……………………. 41

Gambar 3.4.2. Surat Permintaan Visum Korban Hidup……………………………43

Gambar 3.4.3. Pemeriksaan dan pengukuran luka korban hidup……………….. 43


viii
Gambar 3.4.4. Rekam medis visum korban hidup Ny. A ………………………… 44

Gambar 3.4.5. Rekam medis visum korban hidup Nn. P ………………………… 44

Gambar 3.4.6. Visum korban hidup Ny.A dan Nn.P ……………………………… 45

Gambar 3.4.7. Pemeriksaan dan pengukuran luka jenazah.…………………….. 46

Gambar 3.4.8. Rekam medis jenazah Tn.S……………………………………….. 46

Gambar 3.4.9. Koordinasi penentuan ruangan pemeriksaan jenazah di IGD…. 48

Gambar 3.4.10. Survey lokasi di IGD………………………………………………..48

Gambar 3.4.11. Pengerjaan ruangan pemeriksaan jenazah…………………….. 49

Gambar 3.4.12.pengerjaan ruang jenazah hamper selesai……………………….49

Gambar 3.4.13. membuat Laporan hasil pengamatan……………………………. 51

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63
ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Profesi dokter dalam menjalankan tugas, memiliki tugas dan fungsi yang
dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
139/KEP/M.PAN/11/2003 salah satunya yaitu melakukan pemeriksaan visum et
repertum. Pengertian secara harfiah Visum Et Repertum adalah berasal dari kata
Visual, yaitu melihat dan Repertum yaitu melaporkan, berarti; apa yang dilihat dan
diketemukan, sehingga Visum Et Repertum merupakan suatu laporan tertulis dari
dokter (ahli) yang dibuat berdasarkan sumpah, perihal apa yang dilihat dan
diketemukan atas bukti hidup, mayat atau fisik ataupun barang bukti lain kemudian
dilakukan pemeriksaan berdasarkan pengetahuan yang sebaik-baiknya. Atas
dasar itu selanjutnya diambil kesimpulan yang juga merupakan pendapat dari
seorang ahli ataupun kesaksian (ahli) secara tertulis sebagaimana yang tertuang
dalam bagian pemberitaan (hasil pemeriksaan). Sementara itu menurut
pengertian peristilahan bahwa Visum Et Repertum adalah suatu keterangan
dokter tentang apa yang dilihat dan apa yang diketemukan dalam melakukan
pemeriksaan terhadap seseorang yang luka atau yang meninggal dunia (mayat).
Subekti dan Tjitrosudibio menyatakan bahwa, Visum Et Repertum adalah suatu
keterangan dokter yang memuat kesimpulan suatu pemeriksaan yang telah
dilakukan misalnya atas mayat seseorang untuk menentukan sebab kematian dan
lain sebagainya, keterangan mana diperlukan oleh hakim dalam suatu perkara.
RSUD Anuntaloko yang merupakan rumah sakit pusat rujukan di Kabupaten
Parigi Moutong mempunyai berbagai layanan kesehatan. Salah satunya

1
pelayanan RSUD Anuntaloko adalah pelayanan visum baik visum korban hidup
maupun jenazah. Untuk bulan maret tahun 2022 ada 6 visum korban hidup dan 1
visum jenazah, bulan April 2022 ada 5 visum korban hidup, dari permintaan visum
bulan maret dan april tersebut ada 3 visum yang tanggal permintaannya tidak
sesuai dengan tanggal kejadian.

Pemeriksaan visum et repertum ini menjadi sangat penting karena


bersinggungan langsung dengan proses peradilan dimana visum et repertum ini
digunakan sebagai salah satu alat bukti dalam proses peradilan. Sehingga dalam
melakukan visum et repertum harus dilakukan secara profesional. Dan di RSUD
Anuntaloko masih kurang optimal, sehingga analisis dampak isu bila tidak
dilakukan secara profesional misalnya dokter menolak untuk melakukan visum
ataupun menyampaikan alat bukti palsu maka, tindakan penolakan tersebut
dikualifisir sebagai kejahatan dan diancam dengan pidana sebagaimana diatur
dalam Pasal 224 KUHP, yang menentukan bahwa: Barangsiapa yang dipanggil
menurut undang-undang akan menjadi saksi, ahli, atau jurubahasa, dengan
sengaja tidak memenuhi sesuatu kewajiban yang sepanjang undang-undang
harus dipenuhi dalam jabatan tersebut, dihukum dalam perkara pidana dengan
hukuman penjara selama-lamanya 9 bulan, dan pasal 284 KUHP yang
menyatakan bahwa, Dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
atau pidana denda paling banyak kategori V, setiap orang yang mencegah,
merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung proses
peradilan; menyampaikan barang bukti atau alat bukti palsu, keterangan palsu,
atau mengarahkan saksi untuk memberikan keterangan palsu di sidang
pengadilan; atau merusak, mengubah, menghancurkan, atau menghilangkan
barang bukti atau alat bukti.

Melihat pentingnya pemeriksaan visum et repertum dan sesuai dengan tugas


dan fungsi, penulis membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan
visum et repertum korban hidup dan Jenazah. Standar Operasional Prosedur
(SOP) ini diajukan kepada pihak terkait di RSUD Anuntaloko dan menjadi
panduan resmi bagi seluruh dokter yang melakukan pemeriksaan visum et
repertum.

2
1.2. Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah

1.2.1. Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong

- Visi

VISI BUPATI DAN WABUP “MEMANTAPKAN KABUPATEN PARIGI


MOUTONG TERDEPAN, MAJU, ADIL, MERATA, BERKELANJUTAN DAN
BERDAYA SAING

- Misi

Misi 1. Mantapkan Reformasi birokrasi dan tata kelola keuangan daerah yang
Akuntabel.

Misi 2. Memantapkan pembangunan infrastruktur yang maju dan merata di


seluruh wilayah.

Misi 3. Memajukan kualitas dan cakupan layanan pendidikan dan


Menggalakkan kesehatan berdaya saing.

Misi 4. Meningkatkan kesejahteraan sosial yang berkeadilan dan


Mengentaskan kemiskinan.

Misi 5. Mewujudkan pembangunan ekonomi yang adil dan meningkatkan


investasi berbasis pertanian dan pariwisata yang berdaya saing.

Misi 6. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan


Desa/Kelurahan-Kecamatan Terdepan.

Misi 7. Meningkatkan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan dan mitigasi


kebencanaan.

Misi 8. Meningkatkan keamanan dan ketertiban diseluruh wilayah.

3
1.2.2. Gambaran UMUM RSUD Anuntaloko

Profil RSUD Anuntaloko

Rumah Sakit Umum Anuntaloko Parigi adalah Rumah Sakit milik Pemerintah
Daerah Kabupaten Parigi Moutong dengan status Kelas B Dengan alamat
dijalan Sis Aljufri no.214 kel. Masigi Kab. Parigi Moutong. Rumah Sakit
Umum Parigi berdiri pada tahun 1960-an (diperkirakan sekitar tahun 1968)
dengan status rumah sakit pembantu wilayah Parigi. Rumah Sakit Umum
Daerah Anuntaloko Parigi terletak di tepi jalan trans Sulawesi Palu –
Makassar . Dengan jarak tempuh 83 km dari kota Palu atau 2 jam
perjalanan dan 135 km dari kota Poso. Jarak yang cukup jauh dari RSUD
Poso dan RSUD Palu ini yang membuat Puskesmas dari beberapa
kecamatan tetangga banyak merujuk pasiennya ke RSUD Anuntaloko Parigi
Luas wilayah rujukan 6.231,85 Km2 yang terdiri dari 23 Kecamatan, 283
desa/kelurahan (274 desa,5 kelurahan) 23 Puskesmas, dengan jumlah
penduduk 451.189 jiwa dengan 10 jumlah penduduk laki-laki sebanyak
231.405 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 219.784 jiwa
(Dinas Kesehatan Parigi moutong Tahun 2020 ).

Untuk mencapai kualitas pelayanan yang merata dan terjangkau bagi seluruh
lapisan masyarakat, maka setiap pelayanan kesehatan
membutuhkan sumber daya yang memadai dalam melaksanakan proses
pelayanan. Sumber daya yang dimaksud dalam hal ini adalah sumber daya
manusia pada RSUD Anuntaloko Parigi yang berjumlah adalah 754 yang
terdiri dari PNS 266 orang, Tenaga Kontrak Dokter 14 orang, WKDS 3 orang,
Residen 2 orang, CPNS 12 orang, Pegawai Kontrak 450 Orang dan Sukarela
7 orang

4
Tabel 1.2.2 Jumlah SDM RSUD Anuntaloko

5
Struktur Organisasi RSUD Anuntaloko

Berdasarkan Peraturan Bupati Parigi Moutong Nomor 10 tahun 2019


tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Parigi Moutong tanggal 1 April 2019, Struktur
Organisasi RSUD Anuntaloko dipimpin oleh seorang Direktur yang membawahi
Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi 3 Bagian, Wakil Direktur
Pelayanan yang membawahi 3 Bidang, Kelompok Jabatan Fungsional, Satuan
Pengawas Internal dan Komite-Komite sebagai berikut:

Gambar 1.2.2. Struktur RSUD Anuntaloko

1.2.3. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil
guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta
pelaksanaan upaya rujukan.

6
Menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi rumah
sakit adalah :

1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan


seuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis.
3. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatn.
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahan bidang
kesehatan

Dalam upaya menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit umum


menyelenggarakan kegiatan :

1. Pelayanan medis
2. Pelayanan dan asuhan keperawatan
3. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
4. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
5. Pendidikan, penelitian dan pengembangan
6. Administrasi umum dan keuangan

7
1.2.4. Indikator Kerja Utama RSUD Anuntaloko

Tabel. 1.2.4.Indikator Kerja Utama

1.3. Tugas dan fungsi jabatan peserta

Sesuai dengan keputusan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara


No:139/KEP/M.PAN/11/23 tentang tugas dan fungsi jabatan fungsional dokter dan
angka kreditnya Menteri pendayagunaan aparatur negara pasal 7 poin 1a yaitu:

1. melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama

2. melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama

3. melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum

4. melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum

5. melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana

6. melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang

7. melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan


(P3K) tingkat sederhana

8. melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap

9. melakukan pemulihan mental tingkat sederhana

10. melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I

11. melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana

12. melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I

13. melakukan pemeliharaan kesehatan ibu

14. melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita

15. melakukan pemeliharaan kesehatan anak


8
16. melakukan pelayanan keluarga berencana

17. melakukan pelayanan imunisasi

18. melakukan pelayanan gizi

19. mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit

20. melakukan penyuluhan medik

21. membuat catatan medik rawat jalan

22. membuat catatan medik rawat inap

23. melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar

24. melayani atau menerima konsultasi dari dalam

25. menguji kesehatan individu

26. menjadi Tim Penguji Kesehatan

27. melakukan visum et repertum tingkat sederhana

28. melakukan visum et repertum kompleks tingkat I

29. menjadi saksi ahli

30. mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan

31. melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium

32. melakukan tugas jaga panggilan/on call

33. melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit

34. melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien

35. melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat


sederhana

1.4. Tujuan aktualisasi


1. Menyusun pedoman standar Prosedural visum yang baku pada Instansi
Gawat Darurat RSUD Anuntaloko Parigi.
2. Menerapkan nilai-nilai dasar ASN guna membentuk ASN yang profesional
dan berkarakter Smart ASN.

9
1.5. Manfaat Aktualisasi
Manfaat yang diberikan dari pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP)
visum korban hidup dan jenazah adalah sebagai berikut.
1. Manfaat bagi penulis
a. Penulis dapat membuat visum korban hidup dan jenazah dengan jelas,
detail dan seragam sehingga dapat meminimalkan kesalahan dalam
bekerja.
b. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas.
2. Manfaat Bagi RSUD Anuntaloko Parigi

a. Dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) dapat melindungi


organisasi atau unit kerja dari kesalahan yang bersumber dari administrasi
maupun faktor lainnya.

b. Menjamin konsistensi pelayanan pada masyarakat baik dari sisi mutu,


waktu dan Prosedur.

3. Manfaat Bagi Masyarakat

Dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan visum


korban hidup dan jenazah yang baku maka masyarakat dapat memperoleh
proses peradilan sebagaimana mestinya.

4. Manfaat bagi pemerintah Kabupaten Parigi Moutong

a. Dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan visum


korban hidup dan jenazah dapat meciptakan keteraturan dalam pelaksanaan
tugas-tugas organisasi

b. Mengurangi adanya intervensi manajemen dalam pelaksanaan tugas sehari


- hari

10
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)


No Nilai Dasar Afirmasi Kata kunci Panduan Perilaku
1 Berorientasi Kami berkomitmen ✓ Responsivitas 1. Memahami dan memenuhi
Pelayanan memberikan ✓ Kualitas kebutuhan masyakat
pelayanan prima ✓ Kepuasan 2. Ramah, cekatan, solutif, dan
demi kepuasan dapat diandalkan
masyarakat 3. Melakukan perbaikan tiada
henti.
2 Akuntabel Kami bertanggung- ✓ Integritas 1. Melaksanakan tugas dengan
jawab atas ✓ Konsisten jujur, bertanggungjawab,
kepercayaan yang ✓ Dapat cermat, disiplin dan
diberikan dipercaya berintegritas tinggi
✓ Transparan 2. Menggunakan kekayaan dan
barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif,
dan efisien
3. Tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan
3 Kompeten Kami terus belajar ✓ Kinerja terbaik 1. Meningkatkan kompetensi
dan ✓ Sukses diri untuk menjawab
mengembangkan ✓ Keberhasilan tantangan yang selalu
kapabilitas ✓ Learning agility berubah
✓ Ahli 2. Membantu orang lain belajar
dibidangnya 3. Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
4 Harmonis Kami saling peduli ✓ Peduli 1. Menghargai setiap orang
dan menghargai ✓ Perbedaan apapun latar belakangnya
perbedaan ✓ Selaras 2. Suka menolong orang lain
3. Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
5 Loyal Kami berdedikasi ✓ Komitmen 1. Memegang teguh ideologi
dan ✓ Dedikasi Pancasila, UUD 1945, setia
mengutamakan ✓ Kontribusi pada NKRI serta
kepentingan ✓ Nasionalisme pemerintahan yang sah
Bangsa dan ✓ Pengabdian 2. Menjaga nama baik sesama
Negara ASN, Pimpinan, Instansi,
dan Negara
3. Menjaga rahasia jabatan
dan negara
6 Adaptif Kami terus ✓ Inovasi 1. Cepat menyesuaikan diri
berinovasi dan ✓ Antusias menghadapi perubahan
antusias dalam terhadap 2. Terus berinovasi dan
menggerakkan perubahan mengembangkan kreativitas
ataupun ✓ Proaktif 3. Bertindak proaktif

11
menghadapi
perubahan
7 Kolaboratif Kami membangun ✓ Kesediaan 1. Memberi kesempatan
kerjasama yang bekerja sama kepada berbagai pihak
sinergis ✓ Sinergi untuk untuk berkontribusi
hasil yang lebih 2. Terbuka dalam bekerja
baik sama untuk menghasilkan
nilai tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumberdaya untuk
tujuan Bersama.

2.2. Kedudukan Dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart


Governance
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ANS merupakan keseluruhan upaya
pemerintah dalam meningkatkan efisiensi, efektifitas, derajat
profesioanalisme, penyelenggaraan tugas, fungsi dan kewajiban
kepegawaian yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan
kualitas, penempatan, promosi, pengajian, kesejahteraan, dan
pemberhentian PNS. Berangkat dari hal tersebut, tersusunlah tujuh
ketentuan mengenai perubahan manajemen PNS yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2020 tentang perubahan
PP Nomor 11 Tahun 2017, tentang manajemen PNS Tujuh ketentuan
tersebut ialah tentang pendelegasian kewenangan presiden,
kedudukan jabatan fungsional, mutasi jabatan pimpinan
tinggi, penugasan PNS, pengembangan kompetensi, batas usia
pensiun pejabat fungsional yang diberhentikan sementara, dan
ketentuan mengenai penyetaraan jabatan akibat dari penataan
birokrasi. PP ini juga mengatur ketentuan yang berkaitan dengan hak
bagi PNS, yaitu pengembangan kompetensi dan cuti. Pada dasarnya,
pengembangan kompetensi merupakan upaya yang ditujukan dalam
hal pemenuhan kebutuhan kompetensi PNS dengan standar
kompetensi jabatan, dan rencana pengembangan karier.
12
2. Smart ASN
Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta
profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin
responsif terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi.

5 (lima) kompetensi yang harus dimiliki oleh Smart ASN 2024:


1. ASN Menguasai IT (Information Technology)

ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni dapat
mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT
termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan
dalamn meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan
kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam
pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.

2. ASN Menguasai Bahasa Asing

Seorang ASN selain menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan


benar juga memiliki kemampuan menguasai bahasa asing seperti
bahasa Inggris, bahasa Mandarin dan lain sebagainya.

3. ASN Memiliki Sifat dan Sikap Hospitality (Keramahan)

Hospitality / keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi
bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan
aktivitas pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya dalam
menampilkan pelayanan prima kepada masyarakat.

4. ASN Memiliki Kemampuan Networking

Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain


atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional
maupun personal.

5. ASN Memiliki Jiwa Entepreneurship

ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa


kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas,

13
inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan
menciptakan peluang serta bertanggung jawab. Enterpreneurship juga
dapat diartikan berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan
orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara
membantu mereka yang membutuhkan. Dan dengan dimilikinya
kemampuan Enterpreneurship ini maka seorang ASN akan mampu
meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.

2.3. Analisis Isu


1. Identifikasi Isu
Tabel 2.3.1. Tabel APKL

No. ISU-ISU A P K L Skor


1. Kurang optimalnya pembuatan Visum 5 5 5 5 20
Korban Hidup dan Jenazah di IGD
2. Kurangnya sikap disiplin petugas bagian 3 5 5 3 16
informasi di IGD
3. Sering terjadi kekosongan stok obat isosorbit 4 5 5 2 16
dinitrate di apotek IGD
4. Sering terjadi kekosongan stok oksigen di RS 3 4 4 2 13
5. Tidak ada tempat khusus di IGD untuk 5 5 5 2 17
pemeriksaan jenazah

2. Identifikasi Penyebab Masalah dengan Fishbone

Skills
Supplier
s Hasil pemeriksaan visum
Tidak tersedia ruangan dokter IGD kurang detail
khusus di IGD untuk
pemeriksaan jenazah Tata cara pembuatan visum
setiap dokter di IGD bervariasi Kurang optimalnya
RSUD pembuatan Visum
Anuntaloko
Korban Hidup dan
Parigi
Jenazah di IGD
Tidak ada standar operasional
Surat permintaan visum dari penyidik prosedur (SOP) yang mengatur
yang sering datang terlambat dan pembuatan visum korban hidup
tidak sesuai tanggal kejadian dan jenazah di IGD
optimal

Surrounding System
s
Gambar 2.3.1. Diagram Fishbone
14
3. Menyusun alternatif solusi pemecahan masalah
Tabel 3.1. Alternatif Solusi Pemecahan Masalah
No. Penyebab Masalah Pemecahan masalah /
gagasan ide
(dapat menjadi kegiatan atau
RTL)
1. Hasil pemeriksaan visum Menuliskan semua hasil
dokter IGD kurang detail pemeriksaan secara detail di
lembar assessment.

2. Tata cara pembuatan Membuat Standar Operasional


visum setiap dokter di IGD Prosedur (SOP) dan
bervariasi melakukan sosialisasi tentang
Prosedur pembuatan visum
yang terstandar.

3. Tidak tersedia ruangan Membuat usulan kepada


khusus di IGD untuk direktur untuk menentukan
pemeriksaan jenazah ruangan di IGD yang
dikhususkan sebagai ruangan
pemeriksaan jenazah.

4. Surat permintaan visum Melakukan koordinasi proses


dari penyidik yang sering sosialisasi kepada kepolisian
datang terlambat dan melalui manajemen pelayanan
tidak sesuai tanggal medik agar Surat permintaan
kejadian visum bisa datang tepat waktu.

5. Tidak ada Standar Membuat Standar Operasional


Operasional Prosedur Prosedur (SOP) pembuatan
(SOP) yang mengatur Visum korban hidup dan
pembuatan visum di IGD jenazah di IGD.

15
2.4. Rencana Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : RSUD Anuntaloko Parigi


Isu yang di angkat : Kurang optimalnya pembuatan Visum Korban Hidup
dan Jenazah di IGD
isu diatas terkait dengan Manajemen ASN
Tabel 2.4.1. Rencana Kegiatan Aktualisai
Kontribusi
Keterkaitan
Kegiata Kegiatan
N Tahapan Output/ Substansi Penguatan
n Terhadap
o Kegiatan Hasil Mata pelatihan Nilai OPD
Visi, Misi
Pemda
1 2 3 4 5 6 7
1. Menyus a.Konsultasi Terlaksana • Berorientasi Kegiatan Kegiatan…
un draft dengan mentor nya Pelayanan ini menguatkan
Standar via zoom konsultasi • Akuntabel berkontrib nilai
Operasi • Kompeten usi • Berorientasi
onal • Harmonis terhadap Pelayanan
Prosedu • Loyal pencapai • Akuntabel
r (SOP) • Adaptif an Misi • Kompeten
pembua • Kolaboratif no. 3 • Harmonis
tan yaitu • Loyal
Visum Memajuk • Adaptif
b.Mengecek Terlaksana • Berorientasi
Korban an • Kolaboratif
Kembali nya pelayanan
hidup Kualitas
ketersedian pengecekk • Akuntabel
dan dan
Standar an Standar • Kompeten
Jenazah Operasional Operasiona cakupan
• Adaptif layanan
Prosedur (SOP) l Prosedur • Harmonis Pendidika
kepada pihak (SOP) • Loyal n dan
terkait • Kolaboratif menggala
kkan
Kesehata
n berdaya
saing.
c.menyiapkan Tersajinya • Akuntabel
referensi referensi • Kompeten
terkait • Adaptif
pembuatan
Standar
Operasional
Prosedur (SOP)
dan pembuatan
Visum
- - Smart ASN
(digital skill)
Manajemen
ASN
(kewajiban
ASN)

16
2. Membu a.Konsultasi terlaksanan • Berorientasi Kegiatan Kegiatan…
at Draft Standar ya diskusi Pelayanan ini menguatkan
Standar Operasional • Akuntabel berkontrib nilai
Operasi Prosedur (SOP) • Kompeten usi • Akuntabel
onal dengan pihak • Harmonis terhadap • Kompeten
Prosedu terkait • Loyal pencapai • Berorientasi
r (SOP) • Adaptif an Misi pelayanan
Pembua • Kolaboratif no.3 yaitu • Adaptif
tan Memajuk • Harmonis
Visum an • Kolaboratif
b.Memperbaiki Terlaksana • Berorientasi
Korban Kualitas • Loyal
draft standar nya Pelayanan
Hidup dan
Operasional perbaikan • Akuntabel
dan cakupan
Prosedur (SOP) Standar • Kompeten
Jenazah layanan
Operasiona • Adaptif Pendidika
l Prosedur
(SOP) n dan
menggala
c.Pengesahan Tersajinya • Berorientasi
kkan
Standar Standar Pelayanan
Kesehata
Operasional Operasiona • Akuntabel n berdaya
Prosedur (SOP) l Prosedur • Kompeten saing.
oleh Direktur (SOP) • Harmonis
visum • Loyal
korban • Adaptif
hidup dan • Kolaboratif
jenazah
yang telah
ditetapkan
oleh
direktur
- - Manajemen
ASN

3. Sosialis a. Koordinasi Terlaksana • Berorientasi Kegiatan Kegiatan…


asi dengan nya pelayanan ini menguatkan
Standar bagian diklat koordinasi • Akuntabel berkontrib nilai
Operasi untuk • Kompeten usi • Berorientasi
onal pelaksanaan • Harmonis terhadap pelayanan
Prosedu sosialisasi • Loyal pencapai • Akuntabel
r (SOP) • adaptif an Misi • Kompeten
pembua • Kolaboratif no.3 yaitu • Harmonis
tan Memajuk • Loyal
visum an • adaptif
b. Menyiapkan Tersajinya • Akuntabel
Korban Kualitas • Kolaboratif
bahan bahan • Adaptif
hidup dan
sosialisasi sosialisasi • Kompeten
dan cakupan
jenazah layanan
c. Melakukan Terlaksana • Berorientasi
Pendidika
sosialisasi nya pelayanan
n dan
kegiatan • Akuntabel menggala
sosialisasi • Kompeten kkan
• Harmonis Kesehata
• Loyal n berdaya
• adaptif saing.
• Kolaboratif
- - Manajemen
ASN
17
Smart ASN

4. Monitori a.melakukan Tersajinya • Berorientasi Kegiatan Kegiatan…


ng dan survey hasil survey pelayanan ini menguatkan
evaluasi monitoring dan • Akuntabel berkontrib nilai
Pelaksa evaluasi • Kompeten usi • Berorientasi
naan STANDAR • Harmonis terhadap pelayanan
STAND OPERASIONAL • Loyal pencapai • Akuntabel
AR PROSEDUR • adaptif an Misi • Kompeten
OPERA (SOP) dengan • Kolaboratif no.3 yaitu • Harmonis
SIONAL membagikan Memajuk • Loyal
PROSE angket quisioner an • adaptif
DUR secara online Kualitas • Kolaboratif
(SOP) b.melakukan Terlaksana • Berorientasi dan
pengamatan di nya pelayanan cakupan
IGD tentang pembuatan • Akuntabel layanan
pelaksanaan Visum • Kompeten Pendidika
STANDAR korban • Harmonis n dan
OPERASIONAL hidup dan • Loyal menggala
PROSEDUR Jenazah • adaptif kkan
(SOP) sesuai Kesehata
• Kolaboratif
pembuatan STANDAR n berdaya
Visum OPERASIO saing.
NAL
PROSEDU
R (SOP)
c.Laporan hasil Tersajinya • Akuntabel
pengamatan laporan • Kompeten
hasil • Adaptif
pengamata
n
- - Manajemen
ASN
Smart ASN

2.5. Jadwal Tentatif Aktualisasi

Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan jadwal kegiatan untuk


mempermudah melakukan tahapan kegiatan aktualisasi untuk mencapai target
dengan baik. Jadwal tentatif aktualisasi ini dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2.5.1. Jadwal Tentatif Kegiatan Aktualisasi
Bulan Mei Bulan Mei Bulan Juni Bulan Juni
No Kegiatan Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
3 4 1 2
1 Menyusun draft
Standar Operasional
Prosedur (SOP)
pembuatan Visum
Korban hidup dan
Jenazah
a.Mengecek Kembali
ketersedian Standar
Operasional
18
Prosedur (SOP)
kepada pihak terkait
b. menyiapkan
referensi
terkait pembuatan
Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan
pembuatan Visum
c. konsultasi dengan
mentor

2 Membuat Standar
Operasional
Prosedur (SOP)
Pembuatan Visum
Korban Hidup dan
Jenazah
a.Konsultasi Draft
Standar Operasional
Prosedur (SOP)
dengan pihak terkait
b. Merevisi draft
Standar Operasional
Prosedur (SOP)
c. Pengesahan
Standar Operasional
Prosedur (SOP) oleh
Direktur
3 Sosialisasi Standar
Operasional
Prosedur (SOP)
pembuatan visum
Korban hidup dan
jenazah
a.Koordinasi dengan
bagian diklat untuk
pelaksanaan
sosialisasi
b. Menyiapkan
bahan sosialisasi
c. melakukan
sosialisasi

4. Monitoring
Pelaksanaan Standar
Operasional
Prosedur (SOP)
a.melakukan survey
pengetahuan
b. melakukan
pengamatan di IGD
tentang pelaksanaan
visum
c. Merekap hasil
pengamatan

19
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

3.1. Menyusun draft Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan Visum


Korban hidup dan Jenazah
a. Konsultasi dengan mentor via zoom
✓ Dilaksanakan Tanggal 19 Mei 2022
✓ Tempat : di Rumah
✓ Uraian pelaksanaan
Tahapan kegiatan ini penulis lakukan pada jam 09.50 wita, penulis
melakukan konsultasi pelaksanaan kegiatan Bersama mentor dr. Rustan
Mangga dengan 2 teman dari kelompok lain yang juga merupakan
bimbingan beliau melalui zoom online.

Gambar 3.1.1. Konsultasi mentor

✓ Dari hasil konsultasi beliau mendukung setiap kegiatan yang penulis ajukan
dan sangat mendukung dalam proses pelaksanaan nanti. Keterkaitan
subtansi mata pelatihan (Aktualisasi Nilai Dasar ASN)
Pada saat melakukan Konsultasi dengan mentor via zoom, tahapan kegiatan
ini terkait dengan mata pelatihan Agenda 2 dan 3 yaitu : Berorientasi
pelayanan; penulis melakukan konsultasi dengan sikap yang ramah,
Kolaboratif: dengan kegiatan ini penulis terbuka untuk melakukan kerja
sama dengan mentor untuk mendapatkan hasil yang baik, Harmonis:

20
penulis menghargai setiap penjelasan dan saran yang diberikan oleh
mentor, Akuntabel penulis bekerja dengan penuh tanggung jawab untuk
melaksanakan setiap saran yang diberikan, Kompeten penulis berusaha
menujukkan kinerja terbaik dengan bersungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas berdasarkan keilmuan yang dimiliki. Adaptif : penulis
bertindak proaktif dengan berusaha menghubungi mentor. Loyal; penulis
berkomitmen untuk melaksanakan konsultasi dengan baik agar dapat
memberikan kontribusi pada kelancaran proses pelayanan visum. Smart
ASN : penulis memanfaatkan tekhnologi internet yaitu aplikasi zoom untuk
melakukan komunikasi. Manajemen ASN : Penulis melaksanakan perintah
dari mentor (Pelaksana kebijakan publik).
(bila nilai-nilai dasar tersebut tidak dilakukan maka tidak akan terjalin
komunikasi yang baik antara penulis dan mentor yang dapat
mengakibatkan tidak ada dukungan dan arahan dari mentor sehingga
kegiatan ini akan sulit terlaksana )

b. Mengecek Kembali ketersedian Standar Operasional Prosedur (SOP)


kepada pihak terkait
✓ Dilaksanakan Tanggal 19 Mei 2022
✓ Tempat : di Rumah
✓ Uraian pelaksanaan
Tahapan kegiatan ini penulis lakukan pada jam 13.04 wita, penulis
melakukan pengecekkan kepada pihak terkait yang pertama yaitu admin
rekam medik yang bertugas untuk mengetik naskah visum pengecekkan
ini saya lakukan via chat di WhattsApp dimana petugas admin
mengirimkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang merupakan
Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait proses pengetikan naskah
visum saja, kemudian dilanjutkan dengan mengecek kepada bagian
manajemen pelayanan ini juga saya lakukan via chat pada tanggal yang
sama dan pada keesokan harinya jam 11.00 Wita saya mendapatkan
penjelasan bahwa untuk Standar Operasional Prosedur (SOP)
pembuatan visum korban hidup dan jenazah memang belum tersedia.

21
Gambar 3.1.2. screenshoot chat dengan admin pengetikan visum

22
Gambar 3.1.3.Screenshoot chat dengan sekretaris yanmed

✓ Keterkaitan subtansi mata pelatihan (Aktualisasi Nilai Dasar ASN)


Pada saat melakukan pengecekkan Kembali ketersedian Standar
Operasional Prosedur (SOP) kepada pihak terkait, tahapan kegiatan ini
terkait dengan mata pelatihan Agenda 2 dan 3 yaitu : Berorientasi
pelayanan; penulis melakukan konsultasi dengan sikap yang ramah,
Kolaboratif: dengan kegiatan ini penulis terbuka untuk melakukan kerja
sama dengan pihak manajemen dan rekam medik untuk mendapatkan hasil
yang baik, Harmonis penulis menghargai setiap penjelasan dan saran yang
diberikan dari pihak manajemen dan rekam medik, Akuntabel penulis
bekerja dengan penuh tanggung jawab untuk mengecek ketersediaan
Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan teliti, Kompeten penulis
berusaha menujukkan kinerja terbaik dengan bersungguh-sungguh
mengecek ketersedian Standar Operasional Prosedur (SOP), Loyal; penulis
berkontribusi dengan cara mengkoordinasikan kepada pihak terkait tentang
ketersediaan Standar Operasional Prosedur (SOP) . Adaptif penulis
bertindak proaktif dengan berusaha menghubungi manajemen dan admin
rekam medik. Smart ASN : penulis memanfaatkan tekhnologi untuk

23
melakukan komunikasi. Manajemen ASN : Penulis melaksanakan perintah
dari mentor (Pelaksana kebijakan publik).
(bila nilai-nilai dasar tersebut tidak dilakukan maka tidak akan terjalin
komunikasi yang baik antara penulis dan pihak tekait yang akan
berdampak kegiatan yang penulis kerjakan tidak akan berjalan dengan
lancar).

c. Menyiapkan referensi terkait pembuatan Standar Operasional Prosedur


(SOP) dan pembuatan Visum
✓ Dilaksanakan Tanggal 21 Mei 2022
✓ Tempat : di Rumah
✓ Uraian pelaksanaan :
Pada tahapan kegiatan Ini penulis mencari referensi melalui searching di
google dan mendapatkan 3 buah referensi, yaitu; e-Books yang berjudul
“ Visum et Repertum Tatalaksana dan Tekhnik Pembuatan” edisi kedua
dan e-Books pedoman pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP)
visumsi 1.0, contoh Standar Operasional Prosedur (SOP) visum korban
hidup dan Standar Operasional Prosedur (SOP) visum jenazah dari
RSUD Bahteramas.

2. 3.
1 d d
d a a
Gambar 3.1.4. Mencari referensi (1), Referensi
n Visum (2), Referensi
n
a
n S S
Penyusunan SOP (3)
S M M
M A A
A R R
R T T
T A A
A S S
S N N
N 24 d d
d a a
a n n
n S S
S M M
M A A
✓ Keterkaitan subtansi mata pelatihan (Aktualisasi Nilai Dasar ASN)
Pada saat menyiapkan referensi terkait pembuatan Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan pembuatan Visum, tahapan kegiatan ini terkait dengan
mata pelatihan Agenda 2 dan 3 yaitu : Akuntabel penulis bekerja dengan
penuh tanggung jawab untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh
mentor dalam hal ini mencari referensi dan dapat mempertanggung
jawabkan darimana sumber referensi tersebut diambil , Kompeten penulis
berusaha menujukkan kinerja terbaik dengan berdasar pada pengetahuan
yang sesuai dengan keilmuan yang saya miliki , Adaptif penulis bertindak
proaktif untuk mencari referensi yang berasal dari sumber yang jelas. Smart
ASN : penulis memanfaatkan tekhnologi internet untuk mencari berbagai
sumber referensi. Manajemen ASN : Penulis melaksanakan perintah dari
mentor (Pelaksana kebijakan publik).
(bila nilai-nilai dasar tersebut tidak dilakukan maka referensi yang
gunakan tidak dapat dipastikan keabsahannya dan waktu yang penulis
gunakan untuk mencari referensi bisa lebih lama dan bahkan dapat
mengeluarkan biaya dalam proses penyediaan referensi ini).
Bukti pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada Lampiran 1 dan rincian
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1.1 Ringkasan Pelaksanaan menyusun draft Standar Operasional


Prosedur (SOP) pembuatan Visum Korban hidup dan Jenazah

Keterkaitan
Tanggal Bukti
No Tahapan Kegiatan Substansi Mata
pelaksanaan Pelaksanaan
pelatihan
1 Konsultasi dengan 19 Mei 2022 • Berorientasi • Foto
mentor via zoom pelayanan • Notulensi
• Akuntabel hasil
• Kompeten konsultasi
• Harmonis
• Kolaboratif
• Adaptif
Smart ASN
Manajemen
ASN

25
2 Mengecek Kembali 19 Mei 2022 • Berorientasi • Screenshoot
pelayanan chat dari
ketersedian
• Akuntabel aplikasi
Standar • Kompeten WhatssApp
Operasional • Harmonis
• Standar
• Kolaboratif
Prosedur (SOP) Operasional
• Adaptif
Smart ASN Prosedur
kepada pihak
Manajemen ASN (SOP)
terkait “pembuatan
visum”

3 menyiapkan 21 Mei 2022 • Akuntabel • Foto


referensi terkait • Kompeten • Referensi e-
pembuatan Standar
• Adaptif book dan
Operasional
Smart ASN Standar
Prosedur (SOP) dan
pembuatan Visum Manajemen Operasional
ASN Prosedur
(SOP)

✓ Keterkaitan terhadap kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung


Terwujudnya Smart Govisumnance.
✓ Kegiatan Menyusun draft Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan
Visum Korban hidup dan Jenazah
terkait dengan mata pelatihan Agenda 3 karena pada kegiatan ini Penulis
menjalankan kewajiban asn dan fungsi asn (Manajemen asn) sebagai
pelayan publik dimana penulis berusaha untuk mebuat Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang berguna untuk kesejahteraan masyarakat
agar tercipta pelayanan yang prima, dan berusaha untuk melaksanakan
tugas yang diberikan oleh atasan dengan penuh tanggung jawab dan juga
penulis melaksanakan Smart ASN dengan memanfaatkan tekhlogi internet
dalam proses penyusunan draft Standar Operasional Prosedur (SOP).
✓ Kontribusi terhadap Misi Kabupaten Parigi Moutong
Kegiatan diatas berkontribusi terhadap penyelesaian Misi ke 3 Pemerintah
Kabupaten Parigi Moutong : Memajukan kualitas dan cakupan layanan
pendidikan dan Menggalakkan kesehatan berdaya saing.
✓ Penguatan terhadap nilai organisasi

26
Pelaksanaan Kegiatan Menyusun draft Standar Operasional Prosedur
(SOP) pembuatan Visum Korban hidup dan Jenazah mampu memberikan
kontribusi terhadap penguatan nilai Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

3.2 Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Pembuatan Visum Korban


Hidup dan Jenazah

a. Konsultasi Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan pihak terkait


✓ Dilaksanakan : Tanggal 24-26 mei 2022
✓ Tempat : di Rumah sakit Anuntaloko
✓ Uraian pelaksanaan
Tahapan kegiatan ini saya lakukan pada jam 11.09 wita, penulis
melakukan konsultasi poin-poin dalam Standar Operasional Prosedur
(SOP) Bersama teman sejawat di IGD, kemudian keesokan harinya pada
jam 11.46 wita penulis melakukan konsultasi kepada kepala bidang
pelayanan medis, selanjutnya pada hari kamis jam 11.50 konsultasi
dilakukan bersama mentor, kepala bidang pelayanan medis dan kepala
instalasi kamar jenazah.

Gambar 3.2.1. Konusltasi dengan teman sejawat

27
Gambar 3.2.2. Konsultasi dengan kabid pelayanan medik

Gambar 3.2.3. Konsultasi dengan mentor, kabid pelayanan medik


dan kepala instalasi kamar jenazah.

✓ Dari hasil konsultasi tersebut penulis diberikan beberapa masukkan dari


mentor, kabid pelayanan medik dan teman sejawat yang akan ditambahkan
dalam poin Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan visum korban
hidup dan jenazah.
✓ Keterkaitan subtansi mata pelatihan (Aktualisasi Nilai Dasar ASN)
Pada saat melakukan konsultasi pada pihak terkait, tahapan kegiatan ini
terkait dengan mata pelatihan Agenda 2 dan 3 yaitu : Berorientasi
pelayanan; penulis melakukan konsultasi dengan sikap yang ramah,
Kolaboratif: dengan kegiatan ini penulis terbuka untuk melakukan kerja
sama dengan pihak terkait untuk mendapatkan hasil yang baik, Harmonis:
penulis menghargai setiap penjelasan dan saran yang diberikan, Akuntabel
penulis bekerja dengan penuh tanggung jawab untuk melaksanakan setiap
saran yang diberikan, Kompeten penulis berusaha menujukkan kinerja
terbaik dengan bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
28
berdasarkan keilmuan yang saya miliki. Adaptif : penulis bertindak proaktif
dan antusias untuk berdiskusi dengan pihak terkait dalam penyusunan poin
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini. Loyal; penulis berkomitmen untuk
melaksanakan konsultasi dengan baik agar dapat memberikan kontribusi
pada kelancaran proses pelayanan visum. Manajemen ASN : penulis
melaksanakan salah satu kewajiban ASN yaitu berusaha untuk
melaksanakan tugas sesuai perintah atasan dengan penuh tanggung jawab,
jujur dan berintegritas tinggi.
(bila nilai-nilai dasar tersebut tidak dilakukan maka tidak akan terjalin
komunikasi yang baik antara penulis dan semua pihak terkait yang
dapat mengakibatkan tidak ada dukungan dan arahan sehingga
kegiatan ini akan sulit terlaksana).
b. Memperbaiki draft Standar Operasional Prosedur (SOP)
✓ Dilaksanakan Tanggal 26 Mei 2022
✓ Tempat : di Rumah
✓ Uraian pelaksanaan
Tahapan kegiatan ini penulis laksanakan pada jam 16.00 wita, penulis
melakukan perbaikan poin-poin dalam Standar Operasional Prosedur
(SOP) atas saran dari pihak terkait setelah penulis berkonsultasi.

1
2

Gambar 3.2.4. SOP Jenazah (1), SOP Korban Hidup (2)


29
Gambar 3.2.5. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah diperbaiki

✓ Dari proses perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP) tersebut penulis


berusaha untuk secepatnya melakukan perbaikan sesuai dengan arahan
yang diberikan.
✓ Keterkaitan subtansi mata pelatihan (Aktualisasi Nilai Dasar ASN)
Pada saat melakukan pengecekkan Kembali ketersedian Standar
Operasional Prosedur (SOP) kepada pihak terkait, tahapan kegiatan ini
terkait dengan mata pelatihan Agenda 2 dan 3 yaitu : Berorientasi
pelayanan; penulis menunjukkan sikap responsivitas dengan berusaha
untuk melakukan perbaikan tiada henti, Akuntabel penulis bekerja dengan
penuh tanggung jawab untuk memperbaiki Standar Operasional Prosedur
(SOP) dengan teliti, Kompeten penulis berusaha menujukkan kinerja terbaik
dengan bersungguh-sungguh memperbaiki Standar Operasional Prosedur
(SOP), Adaptif penulis bertindak proaktif dan antusias untuk memperbaiki
Standar Operasional Prosedur (SOP). Manajemen ASN : penulis
melaksanakan salah satu kewajiban ASN yaitu berusaha untuk
melaksanakan tugas sesuai perintah atasan dengan penuh tanggung jawab,
jujur dan berintegritas tinggi.

30
(bila nilai-nilai dasar tersebut tidak dilakukan maka tidak akan terjalin
komunikasi yang baik antara penulis dan pihak tekait yang akan
berdampak kegiatan yang penulis kerjakan tidak akan berjalan dengan
lancar).

c. Pengesahan Standar Operasional Prosedur (SOP) oleh Direktur


✓ Dilaksanakan Tanggal 27 Mei 2022
✓ Tempat : di Rumah Sakit Anuntaloko
✓ Uraian pelaksanaan :
Pada tahapan kegiatan Ini penulis laksanakan pada hari jumat jam 10.00
pagi,. Sebelum ke ruangan direktur penulis meminta paraf kepada mentor
selaku wakil direktur sebagai bukti bahwa Standar Operasional Prosedur
(SOP) ini telah selesai diperbaiki dan penulis mengantarkan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang telah diperbaiki ke ruangan direktur
untuk disahkan, karena direktur akan ada kegiatan di luar Rumah Sakit,
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang penulis antar melalui
sekretaris yang diteruskan ke direktur untuk ditandatangani.

Gambar 3.2.6. Proses Pengesahan standar Operasional Prosedur (SOP)

31
1 2

Gambar 3.2.7. SOP Visum Korban Hidup (1) , SOP Visum Jenazah (2) yang
telah disahkan

✓ Keterkaitan subtansi mata pelatihan (Aktualisasi Nilai Dasar ASN)


Pada saat menyiapkan referensi terkait pembuatan Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan pembuatan Visum, tahapan kegiatan ini terkait dengan
mata pelatihan Agenda 2 dan 3 yaitu : Berorientasi pelayanan; penulis
dalam bersikap Standar Operasional Prosedur (SOP) dan ramah saat
bertemu dengan pimpinan, Kolaboratif: dengan kegiatan ini penulis
memberikan kesempatan kepada berbagai pihak dalam hal ini pimpinan
untuk berkontribusi demi mencapai tujuan bersama, Harmonis: penulis
menghargai setiap penjelasan dan saran yang diberikan, Akuntabel :
penulis secara transparan menjelaskan kepada pimpinan tentang proses
pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) ini , Kompeten: penulis
berusaha melaksanakan tugas berdasarkan keilmuan yang dimiliki.
Adaptif: penulis bertindak proaktif dan antusias untuk bertemu pimpinan.
Loyal; penulis berkomitmen untuk menjaga nama baik pimpinan dan
instansti dengan memberikan kontribusi pada kelancaran proses pelayanan
visum melalui pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Manajemen ASN : penulis melaksanakan salah satu kewajiban ASN yaitu
berusaha untuk melaksanakan tugas sesuai perintah atasan dengan penuh
tanggung jawab, jujur dan berintegritas tinggi.
32
(bila nilai-nilai dasar tersebut tidak dilakukan maka Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang penulis buat akan sulit dilakukan
karena tidak ada dukungan langsung dari pimpinan).
Bukti pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada Lampiran 2 dan rincian
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2. Ringkasan Pelaksanaan Membuat Standar Operasional Prosedur


(SOP) pembuatan Visum Korban hidup dan Jenazah.

Keterkaitan
Tanggal
No Tahapan Kegiatan Substansi Bukti Pelaksanaan
pelaksanaan
Mata pelatihan
1 Konsultasi draft 24-26 Mei • Berorientasi • Foto
Standar 2022 pelayanan
Operasional • Akuntabel
Prosedur (SOP) • Kompeten
dengan pihak • Harmonis
terkait • Kolaboratif
• Adaptif
Manajemen
ASN
2 .Memperbaiki draft 26 Mei 2022 • Berorientasi • Foto Standar
Standar Operasional Pelayanan Operasional
Prosedur (SOP) • Akuntabel Prosedur (SOP)
• Kompeten yang dikoreksi
• Adaptif
• Foto Standar
Manajemen Operasional
ASN Prosedur (SOP)
yang telah
diperbaiki

3 Pengesahan 27 Mei 2022 • Berorientasi • Foto


Standar Operasional pelayanan • Standar
Prosedur (SOP) • Akuntabel Operasional
oleh Direktur • Kompeten Prosedur (SOP)
• Harmonis
yang telah
• Kolaboratif
disahkan
• Adaptif
• Loyal

Manajemen
ASN

33
✓ Keterkaitan terhadap kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung
Terwujudnya Smart Govisumnance.
✓ Kegiatan Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Pembuatan Visum
Korban Hidup dan Jenazah
terkait dengan mata pelatihan Agenda 3 karena pada kegiatan ini Penulis
menjalankan kewajiban asn dan fungsi asn (manajemen asn) sebagai
pelayan publik dimana penulis berusaha untuk mebuat Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang berguna untuk kesejahteraan masyarakat
agar tercipta pelayanan yang prima, dan berusaha untuk melaksanakan
tugas yang diberikan oleh atasan dengan penuh tanggung jawab.
✓ Kontribusi terhadap Misi Kabupaten Parigi Moutong
Kegiatan diatas berkontribusi terhadap penyelesaian Misi ke 3 Pemerintah
Kabupaten Parigi Moutong : Memajukan kualitas dan cakupan layanan
pendidikan dan Menggalakkan kesehatan berdaya saing.
✓ Penguatan terhadap nilai organisasi
Pelaksanaan Kegiatan Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pembuatan Visum Korban Hidup dan Jenazah mampu memberikan
kontribusi terhadap penguatan nilai Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

3.3. Sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan visum Korban


hidup dan jenazah

a. Melakukan Koordinasi dengan bagian diklat untuk pelaksanaan


sosialisasi.
✓ Dilaksanakan : Tanggal 27 Mei 2022
✓ Tempat : di Rumah sakit Anuntaloko
✓ Uraian pelaksanaan
Tahapan kegiatan ini dilakukan pada hari Jumat jam 11.52 wita, penulis
melakukan koordinasi dengan petugas di bagian diklat untuk konfirmasi
waktu dan tempat pelaksanaan sosialisasi, serta pihak terkait yang akan
diundang dalam kegiatan sosialisasi Standar Operasional Prosedur
(SOP) visum Korban hidup dan jenazah.

34
Gambar 3.3.1. Melakukan koordinasi dengan bagian diklat

1 2

Gambar 3.3.2. Undangan Sosialisasi untuk kepolisian (1),


Undangan sosialisasi untuk sejawat di rumah sakit (2)

✓ Dari hasil koordinasi tersebut ditentukan untuk pelaksanaan sosialisasi akan


dilakukan pada hari senin di ruang rapat administrasi RSUD Anuntaloko jam
11.00 wita dan petugas di bagian diklat mulai memproses undangan
sosialisasi.
✓ Keterkaitan subtansi mata pelatihan (Aktualisasi Nilai Dasar ASN)
Pada saat melakukan koordinasi ke bagian diklat, tahapan kegiatan ini
terkait dengan mata pelatihan Agenda 2 dan 3 yaitu : Berorientasi
pelayanan; penulis bertemu dan menyampaikan rencana sosialisasi
dengan petugas di ruang diklat dengan sikap yang ramah, Kolaboratif:
35
dengan kegiatan ini penulis terbuka untuk melakukan kerja sama dengan
pihak terkait untuk mendapatkan hasil yang baik, Harmonis: penulis
menghargai setiap penjelasan dan saran yang diberikan, Akuntabel penulis
menjelaskan secara transparan tentang kegiatan sosialisasi yang akan
dilakukan, Kompeten penulis berusaha menujukkan kinerja terbaik dengan
bersungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk kegiatan sosialisasi.
Adaptif : penulis bertindak proaktif menghubungi petugas diklat untuk
mengkoordinasikan pelaksanaan sosialisasi. Loyal; penulis berkomitmen
untuk melaksanakan koordinasi dengan baik agar kegiatan sosialisasi dapat
terlaksana. Manajemen ASN : penulis melaksanakan salah satu kewajiban
ASN yaitu berusaha untuk melaksanakan tugas sesuai perintah atasan
dengan penuh tanggung jawab, jujur dan berintegritas tinggi.
(bila nilai-nilai dasar tersebut tidak dilakukan maka tidak terjadi
koordinasi yang baik antara penulis dan petugas diklat sehingga
kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik).
b. Menyiapkan bahan sosialisasi
✓ Dilaksanakan Tanggal 27 Mei 2022
✓ Tempat : di Rumah
✓ Uraian pelaksanaan
Tahapan kegiatan ini penulis laksanakan pada jam 18.30 wita, penulis
membuat slide presentasi dengan menggunakan aplikasi canva dan
setelahnya penulis mempelajari materi yang akan dipresentasikan pada
kegiatan sosialisasi nanti.

1 2

Gambar 3.3.3. Membuat slide sosialisasi (1), Mempelajari materi


sosialisasi (2)

36
✓ Dari proses menyiapkan bahan sosialisasi tersebut penulis berusaha untuk
menyiapkan bahan sosialisasi secara cermat dan penuh tanggung jawab.
✓ Keterkaitan subtansi mata pelatihan (Aktualisasi Nilai Dasar ASN)
Pada saat melakukan pengecekkan Kembali ketersedian Standar
Operasional Prosedur (SOP) kepada pihak terkait, tahapan kegiatan ini
terkait dengan mata pelatihan Agenda 2 dan 3 yaitu : Akuntabel penulis
bekerja dengan penuh tanggung jawab untuk membuat materi sosialisasi,
Kompeten penulis berusaha menujukkan kinerja terbaik dengan
bersungguh-sungguh mempelajari materi sosialisasi sesuai keilmuwan yang
dimiliki, Adaptif penulis bertindak proaktif dan antusias untuk menyiapkan
bahan sosialisai. Manajemen ASN : penulis melaksanakan salah satu
kewajiban ASN yaitu berusaha untuk melaksanakan tugas sesuai perintah
atasan dengan penuh tanggung jawab, jujur dan berintegritas tinggi, dan
Smart ASN : penulis memahami dan mampu menggunakan tekhnologi
internet dalam menyiapkan bahan sosialisasi.
(bila nilai-nilai dasar tersebut tidak dilakukan maka penulis tidak akan
dapat mensosialisasikan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan
baik yang akhirnya tujuan dari pembuatan Standar Operasional
Prosedur (SOP) ini tidak tercapai).

c. Melakukan Kegiatan Sosialisasi


✓ Dilaksanakan Tanggal 30 Mei 2022
✓ Tempat : di Ruang Rapat lantai 2 RSUD Anuntaloko
✓ Uraian pelaksanaan :
Tahapan kegiatan Ini penulis laksanakan pada hari senin jam 11.00 pagi,
kegiatan sosialisasi dilakukan secara tatap muka atas saran dari mentor,
kegiatan ini dihadiri oleh mentor selaku Wakil direktur, dokter IGD,
penyidik dari polsek Parigi, kepala IGD umum dan IGD kebidanan.
Kegiatan sosialisasi berlangsung selama 1 jam dan berjalan sesuai
dengan harapan karena terjadi komunikasi dua arah antara penulis dan
peserta sosialisasi.

37
2

Gambar 3.3.4. Pemaparan materi (1), sesi diskusi (2)

✓ Keterkaitan subtansi mata pelatihan (Aktualisasi Nilai Dasar ASN)


Pada saat melakukan kegiatan sosialisasi Standar Operasional Prosedur
(SOP) pembuatan visum korban hidup dan jenazah, tahapan kegiatan ini
terkait dengan mata pelatihan Agenda 2 dan 3 yaitu : Berorientasi
pelayanan; penulis dalam melakukan sosialisasi berkomitmen untuk
membawakan materi yang berkualitas agar dapat dimengerti dan dipahami,
Kolaboratif: dengan kegiatan ini penulis memberikan kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi demi mencapai tujuan bersama,
Harmonis: penulis menghargai setiap pertanyaan dan saran yang diberikan
oleh peserta sosialisasi, Akuntabel penulis secara transparan menjelaskan
kepada peserta tentang Prosedur dalam pembuatan visum korban hidup dan
jenazah, Kompeten penulis menjelaksan setiap materi sosialisasi sesuai
dengan keilmuan yang dimiliki dan berusaha untuk memberikan penjelasan
yang mudah dipahami oleh peserta. Adaptif : dengan kegiatan ini penulis
berusaha untuk terus berinovasi melalui proses pembuatan Standar
Operasional Prosedur (SOP) visum. Loyal; penulis berkomitmen untuk
menjaga nama baik pimpinan dan instansti dengan memberikan kontribusi
pada kelancaran proses pelayanan visum melalui pembuatan Standar
Operasional Prosedur (SOP). Manajemen ASN : penulis melaksanakan
salah satu kewajiban ASN yaitu berusaha untuk melaksanakan tugas sesuai
perintah atasan dengan penuh tanggung jawab, jujur dan berintegritas tinggi.
Smart ASN : penulis memahami dan mampu menggunakan tekhnologi
internet dalam kegiatan sosialisasi.

38
(bila nilai-nilai dasar tersebut tidak dilakukan maka kegiatan sosialisasi
ini tidak akan terlaksana dengan baik).
Bukti pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada Lampiran 3 dan rincian
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3. Ringkasan Pelaksanaan Sosialisasi standar Operasional Prosedur
(SOP) pembuatan Visum Korban hidup dan Jenazah.

Keterkaitan
Tanggal Bukti
No Tahapan Kegiatan Substansi Mata
pelaksanaan Pelaksanaan
pelatihan
1 Koordinasi dengan 27 Mei 2022 • Berorientasi • Foto
bagian diklat pelayanan • Undangan
untuk • Akuntabel kegiatan
pelaksanaan • Kompeten
sosialisasi • Harmonis
• Kolaboratif
• Loyal
• Adaptif
Manajemen
ASN
2 .Menyiapkan bahan 27 Mei 2022 • Akuntabel • Foto
sosialisasi • Kompeten • File power
• Adaptif point
sosialisasi
Manajemen ASN
SMART ASN
3 Melakukan 30 Mei 2022 • Berorientasi • Foto
sosialisasi pelayanan • Absensi
• Akuntabel peserta
• Kompeten sosialisasi
• Harmonis
• Kolaboratif
• Adaptif
• Loyal

Manajemen ASN

✓ Keterkaitan terhadap kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung


Terwujudnya Smart Govisumnance.
✓ Kegiatan sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan
Visum korban hidup dan jenazah terkait dengan mata pelatihan Agenda 3

39
karena pada kegiatan ini Penulis menjalankan kewajiban asn dan fungsi
asn (manajemen asn) sebagai pelayan publik dimana penulis berusaha
untuk mebuat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berguna untuk
kesejahteraan masyarakat agar tercipta pelayanan yang prima, dan
berusaha untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan dengan
penuh tanggung jawab. Smart ASN : penulis memahami dan mampu
menggunakan tekhnologi internet.
✓ Kontribusi terhadap Misi Kabupaten Parigi Moutong
Kegiatan diatas berkontribusi terhadap penyelesaian Misi ke 3 Pemerintah
Kabupaten Parigi Moutong : Memajukan kualitas dan cakupan layanan
pendidikan dan Menggalakkan kesehatan berdaya saing.
✓ Penguatan terhadap nilai organisasi
Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pembuatan Visum Korban Hidup dan Jenazah mampu memberikan
kontribusi terhadap penguatan nilai Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

3.4. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP)


visum
a. Melakukan survey monitoring dan evaluasi Standar Operasional Prosedur
(SOP) dengan membagikan angket quesioner secara online.
✓ Dilaksanakan Tanggal 8 Juni 2022
✓ Tempat : di Rumah
✓ Uraian pelaksanaan
Tahapan kegiatan ini penulis membagikan form questioner secara online
hari Rabu jam 07.19 WITA kepada teman sejawat dokter jaga IGD via
chat WhatssApp.

40
Link questioner: https://docs.google.com/forms/d/13pm2lrR8nqr3SxuGeP-4gPP-
3xfOeS9Aw_kKcB_K_co/edit
Gambar 3.4.1. Membagikan Quesioner online via grup WA

✓ Dari hasil kegiatan survey monitoring dan evaluasi pelaksanaan standar


Operasional Prosedur (SOP) secara online penulis melihat antusias dari
teman-teman sejawat untuk mengisi angket yang penulis bagikan.
Keterkaitan subtansi mata pelatihan (Aktualisasi Nilai Dasar ASN)
Pada saat melakukan melakukan survey monitoring dan evaluasi standar
Operasional Prosedur (SOP) dengan membagikan angket quisioner secara
online, tahapan kegiatan ini terkait dengan mata pelatihan Agenda 2 dan 3
yaitu : Berorientasi pelayanan; penulis saat membagikan questioner via
chat menggunakan bahasa yang sopan dan ramah, Kolaboratif: dengan
kegiatan ini penulis terbuka untuk melakukan kerja sama dengan teman
sejawat di IGD untuk mendapatkan hasil yang baik, Harmonis: penulis
menghargai setiap jawaban yang diberikan oleh teman sejawat, Akuntabel
penulis membuat pertanyaan untuk monitoring dan evaluasi secara
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan sumbernya, Kompeten
penulis berusaha menujukkan kinerja terbaik dengan bersungguh-sungguh
dalam membuat survey berdasarkan keilmuan yang saya miliki. Adaptif :
penulis bertindak proaktif mengajak teman sejawat untuk berpartisipasi
dalam pengisian survey pelaksanaan standar Operasional Prosedur (SOP)
visum. Loyal; penulis berkomitmen untuk melaksanakan survey dengan baik
agar dapat memberikan kontribusi pada kelancaran proses pelayanan
visum. Smart ASN : penulis memanfaatkan tekhnologi internet yaitu aplikasi

41
WA dan Google Form untuk melakukan monitoring dan evaluasi.
Manajemen ASN : penulis melaksanakan salah satu kewajiban ASN yaitu
berusaha untuk melaksanakan tugas sesuai perintah atasan dengan penuh
tanggung jawab, jujur dan berintegritas tinggi.
(bila nilai-nilai dasar tersebut tidak dilakukan maka tidak akan terjalin
komunikasi yang baik antara penulis dan teman sejawat yang dapat
mengakibatkan proses monitoring dan evaluasi tidak berjalan
sebagaimana mestinya).

b. Melakukan Pengamatan di IGD tentang pelaksanaan Standar Operasional


Prosedur (SOP) pembuatan visum korban hidup dan jenazah.
✓ Dilaksanakan Tanggal 1-14 Juni 2022
✓ Tempat : di IGD RSUD Anuntaloko Parigi
✓ Uraian pelaksanaan
Tahapan kegiatan ini penulis melakukan pengamatan dengan
berkoordinasi dengan dokter yang sedang jaga di IGD apabila
mendapatkan kasus Visum baik korban hidup maupun jenazah.
Pada tanggal 1 Juni 2022 jam 19.50 WITA teman sejawat IGD
mendapatkan 2 kasus visum korban hidup, dan sudah melaksanakan
sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), dimana dokter jaga
IGD saat menerima surat permintaan visum yang pertama dilakukan ialah
meneliti keabsahan surat permintaan visum dan sudah menuliskan
dengan jelas nama, tanggal dan jam penerimaan surat permintaan visum
dan memberikan tanda tangan. Kemudian dokter jaga juga sudah
menuliskan secara lengkap dan detail perlukaan korban tersebut baik
pada rekam medis pasien maupun form visum.

42
Gambar 3.4.2. Surat Permintaan Visum Korban Hidup

2 3

Gambar 3.4.3. Luka memar di bawah mata kanan (1), Luka memar di bahu
kiri(2), Luka lecet di wajah kiri (3)

43
Gambar 3.4.4. Rekam medis visum korban hidup Ny.A

Gambar 3.4.5. Rekam medis visum korban hidup Nn. P

44
Gambar 3.4.6. Visum Korban Hidup Ny.A dan Nn. P

Kemudian pada tanggal 6 Juni jam 20.40 Wita teman sejawat IGD
mendapatkan kasus jenazah korban kecelakaan lalu lintas yang diantarkan
ke IGD untuk diperiksa, dokter yang memeriksa sudah menjalankan tugas
sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yaitu untuk jenazah
korban lalu lintas yang diantar ke IGD tanpa membawa surat permintaan
visum, kemudian pasien diantar ke ruangan pemeriksaan jenazah dan
pertama yang dilakukan dokter adalah memastikan terlebih dahulu pasien
sudah meninggal, selanjutnya menuliskan dengan detail jenis dan ukuran
perlukaannya kemudian dicatat ke dalam rekam medis pasien.

45
2

Gambar 3.4.7. Luka lecet pada dada kiri (1) Luka lecet pada paha
kanan bagian dalam (2).

Gambar 3.4.8. Rekam Medis Jenazah Tn. S

✓ Keterkaitan subtansi mata pelatihan (Aktualisasi Nilai Dasar ASN)


Pada saat membuat laporan hasil pengamatan pelaksanaan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Visum korban hidup dan jenazah di IGD,
tahapan kegiatan ini terkait dengan mata pelatihan Agenda 2 dan 3 yaitu :
Berorientasi pelayanan; penulis melakukan proses pengamatan ini dengan
memastikan pelayanan visum berjalan dengan baik dan dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat. Kolaboratif: kegiatan ini penulis terbuka untuk
melakukan kerja sama dengan teman sejawat dokter IGD untuk

46
mendapatkan hasil yang baik, Harmonis penulis dalam melakukan kegiatan
pengamatan ini saling tolong menolong dengan sejawat dokter IGD.
Akuntabel penulis bekerja dengan penuh tanggung jawab atas kepercayaan
yang diberikan, Kompeten penulis berusaha melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik sesuai dengan keilmuwan yang dimiliki, Loyal; penulis
melakukan pengamatan untuk memastikan pelayan visum berjalan baik agar
nama baik instansi tempat penulis bekerja tetap terjaga. Adaptif penulis
bertindak proaktif. Manajemen ASN : penulis melaksanakan salah satu
kewajiban ASN yaitu berusaha untuk melaksanakan tugas sesuai perintah
atasan dengan penuh tanggung jawab, jujur dan berintegritas tinggi. Smart
ASN : penulis memanfaatkan tekhnologi untuk melakukan dokumentasi
selama proses pengamatan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur
(SOP) visum.
(bila nilai-nilai dasar tersebut tidak dilakukan maka proses pengamatan
tidak akan terlaksana dengan baik).

C. Koordinasi Dan Kolaborasi Dengan Manajemen Pelayanan Medik Untuk


Membuat Ruang Pemeriksaan Jenazah di IGD
✓ Dilaksanakan Tanggal 24 Mei 2022 – 14 Juni 2022
✓ Tempat : di Rumah Sakit Umum Anuntaloko
✓ Uraian pelaksanaan :
Tanggal 26 Mei 2022 penulis melakukan koordinasi dan kolaborasi
dengan manajemen pelayanan medik bersama mentor selaku wakil
direktur pelayanan medik untuk membuat ruangan pemeriksaan khusus
jenazah di IGD. Tanggal 31 Mei 2022 melakukan survey lokasi di IGD,
tanggal 1 Juni 2022 mulai pengerjaan ruangan dan tanggal 14 Juni 2022
ruangan sudah 90% pegerjaannya.

47
Gambar 3.4.9. Koordinasi penentuan ruangan

Gambar 3.4.10. Survey lokasi di IGD

48
Gambar 3.4.11. Pengerjaan Ruang pemeriksaan jenazah

Gambar 3.4.12. Pengerjaan ruang pemeriksaan jenazah hampir selesai.

49
✓ Keterkaitan subtansi mata pelatihan (Aktualisasi Nilai Dasar ASN)
Pada saat menyiapkan referensi terkait pembuatan Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan pembuatan Visum, tahapan kegiatan ini terkait dengan
mata pelatihan Agenda 2 dan 3 yaitu : Berorientasi Pelayanan: Penulis
bersikap responsivitas untuk memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat. Akuntabel penulis bekerja dengan penuh tanggung jawab,
Kompeten berusaha menujukkan kinerja terbaik dengan berdasar pada
pengetahuan yang sesuai dengan keilmuan penulis, Harmonis penulis
menghargai setiap saran yang diberikan oleh mentor dan kabid pelayanan
medik, Loyal penulis mengabdi pada instansi tempat kerja dengan berusaha
memberikan kontribusi dalam proses pelayanan visum. Adaptif penulis
bertindak proaktif untuk secepatnya melakukan koordinasi dengan pihak
manajemen pelayanan medik terkait penyediaan ruang pemeriksaan
jenazah di IGD, Kolaboratif penulis terbuka dalam bekerja sama dan
memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi untuk
menghasilkan nilai tambah. Manajemen ASN : penulis melaksanakan salah
satu kewajiban ASN yaitu berusaha untuk melaksanakan tugas sesuai
perintah atasan dengan penuh tanggung jawab, jujur dan berintegritas tinggi.
(bila nilai-nilai dasar tersebut tidak dilakukan maka proses koordinasi
dan kolaborasi tidak akan berhasil yang berakibat tidak tersedianya
ruangan pemeriksaan khusus jenazah di IGD).

D. Laporan Hasil Pengamatan


✓ Dilaksanakan Tanggal 14 Juni 2022
✓ Tempat : di Rumah
✓ Uraian pelaksanaan :
Pada tahapan kegiatan Ini penulis mengumpulkan data hasil survey
questioner dan pengamatan langsung dalam proses monitoring dan
evaluasi pelaksanaan standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan
visum korban hidup dan jenazah untuk disusun menjadi sebuah laporan.

50
Gambar 3.4.13. Membuat laporan hasil pengamatan

✓ Keterkaitan subtansi mata pelatihan (Aktualisasi Nilai Dasar ASN)


Pada saat menyiapkan referensi terkait pembuatan Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan pembuatan Visum, tahapan kegiatan ini terkait dengan
mata pelatihan Agenda 2 dan 3 yaitu : Akuntabel penulis bekerja dengan
penuh tanggung jawab untuk membuat laporan hasil pengamatan,
kompeten penulis berusaha menujukkan kinerja terbaik dengan berdasar
pada pengetahuan yang sesuai dengan keilmuan yang penulis miliki,
Adaptif penulis bertindak proaktif untuk secepatnya menyelesaikan laporan
hasil pengamatan. Manajemen ASN : penulis melaksanakan salah satu
kewajiban ASN yaitu berusaha untuk melaksanakan tugas sesuai perintah
atasan dengan penuh tanggung jawab, jujur dan berintegritas tinggi. Smart
ASN : penulis memanfaatkan tekhnologi untuk Menyusun laporan.
(bila nilai-nilai dasar tersebut tidak dilakukan maka laporan hasil
pengamatan tidak akan tersusun dengan baik dan tidak selesai tepat
waktu).

51
Bukti pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada Lampiran 4 dan rincian
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.4. Ringkasan Pelaksanaan monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan


standar Operasional Prosedur (SOP) visum Korban Hidup Dan Jenazah

Keterkaitan
Tanggal Bukti
No Tahapan Kegiatan Substansi Mata
pelaksanaan Pelaksanaan
pelatihan
1 Melakukan survey 08 Juni 2022 • Berorientasi • Screen shoot
monitoring dan pelayanan chat WA
evaluasi standar • Akuntabel • Quesioner
Operasional • Kompeten
Prosedur (SOP) • Harmonis
dengan • Kolaboratif
membagikan angket • Adaptif
quesioner secara Manajemen
online. ASN
Smart ASN
2 Melakukan 1-14 Juni • Berorientasi • Foto
Pengamatan di IGD 2022 pelayanan
Tentang • Akuntabel
Pelaksanaan standar • Kompeten
Operasional • Harmonis
Prosedur (SOP) • Kolaboratif
Pembuatan visum • Adaptif
Korban Hidup dan Manajemen ASN
Jenazah. Smart ASN
3. Melakukan 24 Mei – 14 • Berorientasi • Foto
Koordinasi dan Juni 2022 pelayanan
Kolaborasi dengan • Akuntabel
pelayanan medik • Kompeten
untuk penyediaan • Harmonis
ruang pemeriksaan • Loyal
khusus jenazah di • Adaptif
IGD • Kolaboratif
Manajemen
ASN
4 Laporan Hasil 14 Juni 2022 • Akuntabel • Foto
Pengamatan • Kompeten • Laporan hasil
• Adaptif pengamatan
Manajemen ASN
Smart ASN

52
✓ Keterkaitan terhadap kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung
Terwujudnya Smart Governance.
✓ Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Standar Operasional
Prosedur (SOP) visum Korban Hidup Dan Jenazah terkait dengan mata
pelatihan Agenda 3 karena pada kegiatan ini Penulis menjalankan
kewajiban ASN dan fungsi ASN (manajemen ASN) sebagai pelayan
publik dimana penulis berusaha untuk mebuat Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang berguna untuk kesejahteraan masyarakat agar
tercipta pelayanan yang prima, dan berusaha untuk melaksanakan tugas
yang diberikan oleh atasan dengan penuh tanggung jawab dan juga penulis
melaksanakan Smart ASN dengan memanfaatkan tekhnologi internet dalam
proses monitoring dan evaluasi pelaksanaan Standar Operasional Prosedur
(SOP) visum ini.
✓ Kontribusi terhadap Misi Kabupaten Parigi Moutong
Kegiatan diatas berkontribusi terhadap penyelesaian Misi ke 3 Pemerintah
Kabupaten Parigi Moutong : Memajukan kualitas dan cakupan layanan
pendidikan dan Menggalakkan kesehatan berdaya saing.
✓ Penguatan terhadap nilai organisasi
Pelaksanaan Kegiatan Menyusun draft Standar Operasional Prosedur
(SOP) pembuatan visum Korban hidup dan Jenazah mampu memberikan
kontribusi terhadap penguatan nilai Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

53
3.5. Capaian dan Kemanfaatan Aktualisasi

Kegiatan habituasi dan aktualisasi merupakan implementasi dari mata


pelatihan latsar cpns angkatan 99 yang dilakukan yaitu pada 19 mei 2022
sampai dengan 14 Juni 2022. kegiatan aktualisasi dengan penyusunan
Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan visum korban hidup dan
jenazah di IGD RSUD anuntaloko dibuat berdasarkan isu “kurang optimalnya
pembuatan visum korban hidup dan jenazah di IGD RSUD anuntaloko” dalam
penyelesaian isu tersebut penulis melakukan 4 kegiatan yaitu Menyusun draft
Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan Visum Korban hidup dan
Jenazah, membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Pembuatan Visum
Korban Hidup dan Jenazah, Sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP)
pembuatan visum Korban hidup dan jenazah, dan Monitoring dan evaluasi
Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Pada kegiatan pertama, capaian yang diperoleh berupa saran dan arahan dari
mentor, referensi untuk pembuatan visum dan Standar Operasional Prosedur
(SOP) serta mendapatkan keterangan bahwa standar Operasional Prosedur
(SOP) pembuatan visum yang ada hanya standar Operasional Prosedur
(SOP) yang dibuat untuk admin visum bukan khusus untuk dokter.

Pada kegiatan kedua, capaian yang diperoleh berupa saran dan arahan dari
mentor teman sejawat dokter IGD dan manajemen pelayanan medik
mengenai poin-poin yang akan dimasukkan dalam standar Operasional
Prosedur (SOP), standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah diperbaiki
dan disahkan oleh direktur.

Pada kegiatan ketiga, capaian yang diperoleh berupa terlaksananya


sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan visum kepada
dokter-dokter IGD, perwakilan dari kepolisian, dan admin visum RSUD
Anuntaloko.

Pada kegiatan keempat, yang diperoleh dari kegiatan ini berupa tersedianya
ruang pemeriksaan khusus jenazah sekarang dalam proses pengerjaan yang
sudah 90%, dan juga diperoleh hasil pengamatan tentang pengetahuan dan
pelaksanaan standar Operasional Prosedur (SOP) melalui angket survey

54
yang dibagikan secara online, yakni untuk capaian pengetahuan tentang
standar Operasional Prosedur (SOP) visum mendapat skor 91%, sedangkan
pencapaian untuk pelaksanaan standar Operasional Prosedur (SOP) yang
diterapkan di IGD memperoleh skor 78 % , dan 100% menjawab terbantu
dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan visum ini.

55
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

a. Seluruh kegiatan yang direncanakan telah dapat diselesaikan dengan baik,


108 % dengan 4 kegiatan dan 13 tahapan

b. Kemanfaatan Hasil yang dicapai adalah dengan adanya Standar


Operasional Prosedur (SOP) pebuatan Visum korban hidup dan jenazah
ini dapat meminimalkan kesalahan dokter dalam bekerja dan masyarakat
dapat memperoleh proses peradilan sebagaimana mestinya.

4.2. Rencana Tindak Lanjut


• Melanjutkan pelaksanaan penerapan Standar Operasional Prosedur
(SOP) pembuatan visum korban hidup dan jenazah di IGD guna
optimalisasi dalam proses pembuatan visum.
• Melakukan evaluasi secara berkala pada pelaksanaan Standar
Operasional Prosedur (SOP) pembuatan visum korban hidup dan
jenazah.
• Pemanfaatan ruang pemeriksaan jenazah di IGD yang sedang dalam
proses pengerjaan.

56
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Dedi. 2017. VISUM ET REPERTUM Tata Laksana dan Teknik


Pembuatan Edisi Kedua. Riau : Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

Amelia, Rizki. 2021. Modul Smart ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: LAN

Badan Penjaminan Mutu Universitas. 2019. Pedoman Pembuatan Standar


Operating Procedures (Standar Operasional Prosedur (SOP)) Versi 1.0.
Jakarta: Universitas Al Azhar Indonesia.

Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pns
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: LAN.

Handoko, Ramah. 2021. Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil. Jakarta: LAN.

Jalis, Ahmad. 2021. Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: LAN.

Marina, Sonia. 2020. Optimalisasi Pemeriksaan Visum Et Repertum Melalui


Penyediaan Formulir Baku Di RSUD Kabupaten Muna Barat. Kendari:
RSUD Kab. Muna Barat.

Mirdin, Andi Adiyat. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: LAN.

Rahmanendra, Dwi. 2021. Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: LAN.

Sejati, Tri Atmojo. 2021. Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: LAN.

57
Sembodo, Jarot. 2021. Modul Harmonis Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: LAN.

Suwarno, Yogi. 2021. Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: LAN.
.

58
LAMPIRAN KEGIATAN 1

59
60
61
LAMPIRAN KEGIATAN 2

62
63
LAMPIRAN KEGIATAN 3

64
65
LAMPIRAN KEGIATAN 4

66
67
68
69
COACH MENTOR
Ir. STINTJE UIRIANTO,M.Si dr. RUSTAN MANGGA

PENGUJI
ADHIGUNA N YUSUF, S.Stp, M.Si
Nama : dr. Rahmanur
Angkatan : 99
Kelompok :1
Instansi : Pemerintah Kab. PARIMO
Unit Kerja : RSUD ANUNTALOKO PARIGI


Page 6

TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN

• Konsultasi dengan
• Terlaksananya
mentor via zoom
• Mengecek Kembali konsultasi
• Terlaksananya
ketersedian sop kepada
CAPAIAN
pihak terkait pengecekkan
• menyiapkan SOP 100%
referensi terkait • Tersajinya
pembuatan SOP dan referensi
pembuatan Visum
BUKTI KEGIATAN 1
Tahapan 1 : Konsultasi dengan mentor
Page 8
Page 8
BUKTI KEGIATAN 1
Tahapan 3 : Menyiapkan Referensi
Page 6

TAHAPAN KEGIATAN
OUTPUT KEGIATAN
• Konsultasi Draft
SOP dengan pihak • Terlaksananya diskusi
terkait • Terlaksananya
• Memperbaiki perbaikan SOP
draft SOP • Tersajinya SOP visum CAPAIAN
• Pengesahan SOP korban hidup dan 100%
jenazah yang telah
oleh Direktur
ditetapkan oleh direktur
Page 8
Page 8
Page 6

TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN

• Koordinasi dengan
• Terlaksananya
bagian diklat untuk
pelaksanaan koordinasi
• Tersajinya bahan
sosialisasi CAPAIAN
• Menyiapkan bahan sosialisasi
sosialisasi • Terlaksananya 100%
• Melakukan sosialisasi
kegiatan
sosialisasi
Koordinasi dengan bagian
diklat untuk pelaksanaan
Koordinasi dengan bagian diklat
untuk pelaksanaan
Page 8
Page 8
Page 6

TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN


• Melakukan survey monitoring dan evaluasi • Tersajinya hasil survey
SOP dengan membagikan angket
• Terlaksananya pembuatan
quesioner secara online.
VeR korban hidup dan
• Melakukan Pengamatan Di IGD Tentang
Pelaksanaan SOP Pembuatan VeR Jenazah sesuai SOP
CAPAIAN
Korban Hidup dan Jenazah. • Tersedianya Ruang
• Melakukan Koordinasi dan kolaborasi dengan pemeriksaan jenazah di 100%
manajemen pelayanan medik untuk penyediaan IGD
ruang pemeriksaan jenazah di IGD
• Tersajinya laporan hasil
• Laporan hasil pengamatan
pengamatan
Melakukan survey monitoring dan evaluasi SOP
dengan membagikan angket quesioner secara online.

Link quesioner:
https://docs.google.com/forms/d/13pm2lrR8nqr3SxuGeP-4gPP-
3xfOeS9Aw_kKcB_K_co/edit
Page 8
Page 8
Page 8
Page 8
Page 8
Pa 12

78% 91%
Pa 12

100 %
Page 17

a. Seluruh kegiatan dapat


diselesaikan dengan baik,
capaian 108 %

b. SOP yang dibuat dapat


memberikan manfaat.
Page 1

C
Page 15

Anda mungkin juga menyukai