Ada 4 Cara Menghitung Masa Subur Wanita untuk Rencana Kehamilan Masa subur
merupakan waktu dengan potensi tertinggi untuk pembuahan sel telur. Cara
menghitung masa subur dapat dilakukan bagi pasangan yang merencanakan
kehamilan.
1. Siklus Haid Masa subur dapat diketahui dengan mencatat siklus haid yang
lancar dan normal. Beberapa ahli berpendapat bahwa siklus haid normal adalah 28
hari. Maka, cara menghitung masa subur dimulai dari mencari pertengahan
siklusnya, yaitu hari ke-14. Masa suburnya adalah tiga hari sebelum dan setelah hari
ke-14. Jadi, menghitung masa subur bagi wanita dengan siklus haid 28 hari adalah
antara hari ke-11 dan ke-17. Adapun cara menghitung masa subur dengan sistem
kalender adalah sebagai berikut.
Setiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda, sehingga penting untuk
mencatat setiap bulannya. Pencatatan dilakukan minimal enam kali siklus haid agar
data yang didapat cukup untuk menghitung masa subur. Adapun cara menghitung
masa subur haid tidak teratur dimulai dengan mencatat jumlah hari dalam satu siklus
haid selama enam bulan. Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat
ini hingga hari pertama haid berikutnya. Setelah mengetahui jumlah hari, gunakan
rumus berikut untuk menghitung masa subur. Hari pertama masa subur = Jumlah
hari terpendek - 18 Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang - 11
3. Mengukur Suhu Tubuh Suhu tubuh normal berkisar antara 35,5 hingga 36
derajat celsius. Saat wanita mengalami ovulasi, suhu tubuh akan turun terlebih
dahulu lalu naik kembali mencapai 37 hingga 38 derajat celsius. Kenaikan suhu
tubuh adalah akibat dari perubahan kadar hormon progesteron yang berfungsi untuk
menyiapkan jaringan dalam rahim agar dapat menerima sel telur yang telah dibuahi.
Pengukuran suhu tubuh dilakukan pada pagi hari setelah bangun tidur sebelum
melakukan aktivitas apapun. Caranya, masukkan termometer ke dalam dubur atau
mulut vagina selama lima hingga enam menit. Pastikan kaki rapat saat pengukuran
melalui mulut vagina dilakukan. Pengukuran dilakukan setiap hari selama tiga bulan.
Catat setiap hasil hingga membentuk kurva. Pengukuran suhu tubuh tidak boleh
dilakukan saat demam, dalam ruangan dengan pendingin, atau di dekat lampu yang
panas