7.

Absorbsi Karbohidrat dan Protein

Karbohidrat dan protein akan dipecah menjadi monosakarida dan asam amino oleh enzim
pankreatis. Setelah dipecah oleh enzim pankreatis, monosakarida dan asam amino yang
berada pada lumen usus halus akan berpindah ke lapisan sel epitel secara transpor aktif.
Kemudian dari lapisan sel epitel monosakaridan dan asam amino berpindah ke cairan
interstisial secara difusi terfasilitasi oleh protein membran. Setelah itu, monosakarida dan
asam amino akan masuk ke kapiler-kapiler dekat usus yang mana nantinya monosakarida
dan asam amino akan dibawa vena porta hepatica menuju ke hati.

8. Arbsorbsi Lemak
Bile salts break down large fat droplets are to increase surface digestion. This forms an
emulsion in which colipase to digest the fat and form micelles. Fat diffuses in and
cholesterol is move by a transporter. Chylomicrons form inside cells and move into
capillaries.
9. Pencernaan pada Ruminansia
Makanan yang dikonsumsi akan dibagi menjadi 40 % protein dan 60% amonia dan
komponen bernitrogen lainnya. Amonia tersebut akan diberikan kepada bakteri yang
akan membuat bakteri berkembang sehingga terjadi fermentasi mikroba di lumen. Setelah
itu akan keluar hasil pencernaannya bersama dengan 40% protein yang telah berubah
menjadi nutien di absorbsi ke aliran darah dan sisanya menjadi feses.
10. Metabolisme pada Ruminansia
Monosakarida, disakarida dan oligosakarida di dalam rumen memiliki 2 cara peruraian
untuk berubah menjadi asam. Yang pertama heksosa, heksosa akan dibantu oleh
heksokinase untuk berubah menjadi heksosa posfat, heksosa fosfat akan berubah menjadi
triosa fosfat dengan bantuan aldolase, triose fosfat akan melepaskan 2 ATP untuk
berubah menjadi pyruvate + NADH2, kemudian pyruvate melepaskan 1 ATP sehingga
terbentuklah laktat, asetat dan propionate yang mana ketiga asam tersebut adalah asam-
asam dengan atom C pendek.
 Kedua dengan pentoses, pentoses dengan bantuan enzim kinase akan berubah menjadi
pentosa fosfat, kemudian pentosa fosfat akan berubah menjadi phosphokelotase, setelah
itu menjadi acetyl posfat yang akan mengeluarkan ATP sehingga terbentuk asetat.

BALDWIN AND ALLISON

Two mechanisms for conversion of pyruvate to acetate have been observed in rumen microbes. The
most common among rumen microbes studied is the pyruvate-formate lyase system which produces
formate and acetyl-CoA as immediate products. Formate thus released is converted to COs + H2, usually
by another organism in the mixed rumen culture. This explains why formate is a common product of
rumen microbes in pure culture, but is not observed in mixed culture. The second enzyme system,
observed in Clostridia, M. elsdenii and Veillonella alcalesens, is pyruvate-ferredoxin oxidoreductase that
converts pyruvate to reduced ferredoxin, CO2 and acetyl-CoA. Reduced ferredoxin is usually oxidized
with the release of hydrogen. Acetyl-CoA is converted to acetate plus ATP (~P) by
phosphotransacetylase plus acetokinase. The ~P yield from pyruvate conversion to acetate is one
ATP/mol. The most common and prominent pathway of pyruvate conversion to propionate is the
dicarboxylic acid pathway. Three alternate enzymes can catalyze the carboxylation of pyruvate.
Phosphoenolpyruvate (PEP) carboxykinase which converts PEP plus ADP or GDP plus CO2 to oxalacetate
(OAA) + ATP or GTP; pyruvate carboxylase which converts pyruvate plus CO2 plus ATP to OAA plus ADP;
and, methylmalonyl-CoA carboxyltransferase, a biotin containing enzyme that transfers a "C1" unit from
methylmalonylCoA to pyruvate during the conversion of succinate to propionate. The first and third
mechanisms are preferred because they accomplish the carboxylation at no net cost in ~P to the cell
while the pyruvate carboxylase reaction uses one ~P/mol. During the fermentation of cellulose, very
little recycling of carbon via the carboxyltransferase reaction is observed.