USULAN PENELITIAN
KONSENTRASI
Oleh :
RENAL FERDIANSYAH
NPM : 181100294
2022
Persetujuan Administrasi Akademik
Naskah Usulan Penelitian
Dengan ini menyetujui naskah Usulan Penelitian yang akan diseminarkan atas judul
dan nama mahasiswa tersebut dibawah ini:
Akbar, SE., MM
i
Pengesahan Penulisan Naskah
USULAN PENELITIAN
Dengan ini tim dosen pembimbing telah menyetujui naskah usulan penelitian dan
layak untuk mengikuti seminar usulan penelitian atas nama, topik dan judul
penelitian:
ii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Usulan Penelitian ini adalah
hasil karya sendiri dan bukan hasil rekayasa maupun karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan tanpa ada paksaan
dari pihak manapun dan apabila ternyata dikemudian hari ternyata saya membuat
pernyataan palsu, maka saya siap diproses sesuai peraturan yang berlaku.
Materai 10.000
(Renal Ferdiansyah)
iii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Usulan Penelitian ini adalah
hasil karya sendiri, bukan hasil rekayasa maupun karya orang lain dan telah melalui
proses pengecekan dengan software yang ditentukan program studi
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan tanpa ada paksaan
dari pihak manapun dan apabila ternyata dikemudian hari ternyata saya membuat
pernyataan palsu, maka saya siap diproses sesuai peraturan yang berlaku.
(Renal Ferdiansyah)
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah saya ucapkan ke hadirat Allah swt. atas limpah dan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal usulan
penelitian ini, yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Studi Kasus Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan
Atmosfer (BUTPAA)”. Adapun tujuan dari penyusunan proposal usulan penelitian
ini adalah untuk mengikuti seminar usulan penelitian dan penyusunan skripsi dalam
menuntaskan program studi Manajemen jenjang Strata-1 (satu) di Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi “Yasa Anggana” Garut serta menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan bagi penulis.
Dengan terselesaikannya proposal usulan penelitian ini, saya ingin
menyampaikan terima kasih kepada Tim Dosen Pembimbing Utama Bapak Dr. Deni
Rustandi, SE., MM dan Ibu Arti Sukmalengkawati, S.Sos., MM selaku Dosen
Pembimbing Pendamping. Saya mengucapkan terima kasih kepada BUTPAA Garut
yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada saya untuk mengadakan
penelitian.
Penulis menyadari bahwa proposal usulan penelitian ini jauh dari sempurna.
Dengan proposal usulan penelitian ini, penulis mengharapkan banyak manfaat yang
dapat diambil dari proposal usulan penelitian ini. Semoga dengan adanya proposal
usulan penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi kita semua.
Renal Ferdiansyah
NPM: 181100294
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.4. Latar Belakang Penelitian.......................................................................................1
1.5. Batasan Masalah.....................................................................................................4
1.6. Rumusan masalah...................................................................................................5
1.7. Tujuan Penelitian....................................................................................................5
1.8. Kegunaan Penelitian...............................................................................................6
1.8.1. Kegunaan Ilmiah..........................................................................................6
1.8.2. Kegunaan Praktis..........................................................................................6
vi
2.5. Penelitian Terdahulu.............................................................................................24
2.6. Kerangka pemikiran.............................................................................................29
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul
x
BAB I
PENDAHULUAN
baik sekarang maupun yang akan datang sehingga perusahaan dapat berkembang
sesuai dengan tujuan dari perusahaan, hal ini memiliki hubungan yang erat dan saling
kegiatan-kegiatan apakah sudah sesuai dengan target program dan kebijakan yang
Garut merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah dan bertanggung
Tahun 2015 Pasal 2, Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer
dan atmosfer.
1
1. Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran.
atmosfer.
berikut :
Tabel 1.1
2
layanan pengguna
pengguna data layanan publik
atmosfer dan daerah
ionosfer
Sumber : LAKIP BUTPAA, 2022
Pada table 1.1 diketahui bahwa ada beberapa indikator kinerja yang
tidak dapat direalisasikan sesuai target diantaranya pada tahun 2020 target
kegiatan uji statik dan uji terbang yaitu berturut-turut yaitu 3 kali dan 5 kali.
Sedangkan capaian target pada tahun 2020 untuk kegiatan uji statik dan uji
terbang yaitu berturut-turut 2 kali (66%) dan 5 kali (100%). Sedangkan tahun
2021 target kegiatan uji statik dan uji terbang yaitu berturut-turut 2 kali dan 4
kali. Sedangkan capaian target pada tahun 2021 untuk kegiatan uji statik dan
uji terbang yaitu berturut-turut 1 kali (50%) dan 4 kali (100%). Sementara
tahun 2022 target kegiatan statik dan uji terbang yaitu berturut-turut 1 kali dan
5 kali. Sedangkan capaian target pada tahun 2022 untuk kegiatan uji statik dan
BUTPAA Garut belum mencapai secara optimal hal tersebut terlihat dari
dengan kata lain kinerja pegawai akan memberikan kontribusi pada kinerja
kerja, dapat diartikan bahwa perilaku anggota organisasi yang baik secara
3
individu ataupun kelompok dapat memberikan kekuatan atau pengaruh atas
kinerja organisasinya.
atmosfer.
adalah lingkungan kerja yang tidak kondusif. Lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang berada disekitar para pekerja yang beperan penting dan dapat
pegawai. Jika pegawai merasa nyaman akan lingkungan kerja dimana pegawai
tersebut bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya dan
Dari gejala tersebut diatas, penulis tertarik untuk menelitinya dengan judul
4
I.2. Batasan Masalah
5
3) Bagaimana pengaruh lingkungan kerja pegawai terhadap kinerja pegawai di
Garutm ?
mengetahui tentang :
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak lain,
terutama bagi penelitian yang akan melakukan dengan pembahasan yang sama.
6
I.5.2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan bagi
Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BUTPAA) Garut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
II.1.1. Organisasi
Dalam Bahasa Yunani, kata organon merupakan asal kata dari organisasi yang
diartikan sebagai alat. Kata organizare dari Bahasa latin merupakan asal kata dari
organisasi yang artinya panduan dari bagian yang satu sama lain bergantung,
sedangkan dalam Bahasa Inggris berasal dari kata organize kemudian menjadi
Organisasi didefinisikan sebagai suatu system yang terdiri dari pola aktivitas
Kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang
7
untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Robbins (Hamali et al., 2019) Organisasi adalah satuan sosial yang
terkoordinasi secara sadar, terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi atas dasar
yang relative kontinu untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan Bersama.
institusi atau wadah tempat orang bekerjasama dan berinteraksi sebagai suatu unit
terkoordinasi yang setidaknya terdiri dari dari dua orang atau lebih dan memiliki
disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu tempat yang terdapat sekumpulan orang-
orang didalamnya yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan Bersama sehingga
1. Memiliki keterhubungan antara tata tertib dan format yang harus di taati.
8
4. Memiliki tujuan dan sasaran.
suatu organisasi meliputi 3P, yang terdiri dari: People (orang/amggota), Purpose
(tujuan) dan Plan (rencana). Menurut Wijaya dan Rifa’i (Tanjung et al., 2021) unsur
3. Adanya peraturan
4. Adanya tempat/sekretariat
II.1.2. Manajemen
“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisiensi untuk mencapai suatu
terhadap pekerjaan orang lain sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara
disimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur pemanfaatan
9
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
tujuan organisasi/perusahaan
3. Mengatasi krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pegawai agar tidak ada
6. Menyediakan bantuan dan menciptakan kondisi yang dapat membantu manajer lini
10
II.1.4. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah suatu kegiatan yang di lakukan oleh para manajer
sebagai usaha untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai organisasi. Karyoto
(2016:4). Fungsi manajemen tidak hanya dilakukan manajer atas seperti pimpinan
organisasi, tetapi oleh manajer menengah dan bawah. Ada banyak tugas yang harus
dilakukan dan diselesaikan oleh para manajer organisasi dalam mewujudkan tujuan
pengendalian.
1. Perencanaan
yaitu tujuan profit dan non profit. Organisasi bertujuan profit harus menentukan
besarnya produksi, target penjualan, serta biaya yang akan dikeluarkan. Dengan
mengetahui profit yang mereka peroleh. Sementara itu, organisasi non profit harus
masyarakat.
2. Pengorganisasian
agar lebih mudah diselesaikan, dan banyak pekerja akan dibutuhkan untuk mengisi
11
kelompok-kelompok. Dengan kegiatan pengelompokan pekerjaan dapat
tertentu.
3. Pengarahan
bersemangat dalam bekerja atau berkegiatan, dan mampu memberikan hasil yang
pelaksanaannya sering kali organisasi mendapati sejumlah hasil yang tidak sesuai
4. Pengandalian
kegiatan, seperti salah cara kerja atau salah menggunakan waktu, pasti akan
muncul karena suatu kegiatan ditangani oleh banyak pekerja. Untuk menghindari
preventif, yang kemudian menjadi tugas dan tanggung jawab para manajer. Para
permasalahan baru.
12
II.1.5. Unsur-Unsur Manajemen
1. Man (manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
membuat tujuan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.
Tanpa adanya manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah
makhluk kerja.
2. Money (uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan
alat ukur dan alat pengukur nilai. Besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur
dengan jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu, uang
merupakan (tool) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus
diperhitungan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang
harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan
harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
3. Materials (bahan-bahan)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (row material) dan bahan jadi. Dalam dunia
usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan atau materi sebagai salah satu
sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
13
4. Machines (mesin)
5. Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja
fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha perlu
itu sendiri.
6. Market (pasar)
Memasarkan suatu produk sudah tentu sangat penting, sebab bila barang yang
diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses
kerja tidak akan berlangsung. Oleh karena itu, penguasaan pasar dalam arti
pasar dapat dikuasai maka mutu dan kualitas serta harga barang harus sesuai
14
Dari beberapa unsur-unsur manajemen diatas dapat disimpulkan, bahwa manusia
adalah unsur dan sarana utama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
sekarang, selain untuk mengelola kerja manusia, manajemen juga diterapkan untuk
tujuannya.
Kondisi yang sama juga terjadi dengan para manajer. Di masa lalu peran
manajer organisasi hanya berperan untuk memimpin para pekerja. Sementara di masa
sekarang, selain memimpin dan mengawasi para pekerja, manajer juga harus
telah mengalami banyak kemajuan. Di masa sekarang juga banyak bermunculan para
ahli yang membahas, mengkaji, atau meneliti manajemen. Dalam kegiatan tersebut
dapat menggunakan karya-karya baru para ahli itu sebagai landasan untuk mengelola
15
II.2. Manajemen Sumber Daya Manusia
dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi /bidang produksi, pemasaran,
dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa
yang disebut manajemen sumber daya manusia. Istilah “manajemen” mempunya arti
“Manajemen sumber daya manusia (MSDM), adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki
oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal
“Manajemen sumber daya manusia (MSDM), adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya
16
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah sebagai
terpadu.
“Lingkungan kerja adalah semua yang ada di antara pekerja dan bisa
“Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada dalam disekitar para
pekerja dan yang dapat mempengarauhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
2013:43).
“Lingkungan kerja merupakan keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik
menentramkan, dan kesan betah bekerja dan lain sebagainya”. Menurut supardi dalam
(Ekaningsih, 2012:21).
17
Jika dapat disimpulkan lingkungan kerja merupakan keseluruhan alat atau
bahan yang dihadapi oleh seseorang yang baik sebagai individu tau sebagai kelompok
1. Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat
ada hal yang perlu di perhatikan oleh perusahaan yakni tentang cara
18
d. Tersedianya sarana angkutTersedianya sarana angkutan akan mendukung para
karyawan untuk sampai di tempat kerja dengan tepat waktu, baik yang
mudah diperoleh.
2. Lingkungan Kerja Non Fisik Lingkungan kerja non fisik adalah terciptanya
hubungan kerja yang harmonisantara karyawan dan atasa. Lingkungan kerja non
a. Hubungan rekan kerja setingkat. Indikator hubungan dengan rekan kerja yaitu
hubungan dengan rekan kerja yang harmonis dan tanpa saling instrik di antara
sesama rekan sekerja. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi karyawan
tetap tinggal dalam satu organisasi adalah adanya hubungan yang harmonis dan
kekeluargaan.
karyawannya harus di jaga dengan baik dan harus saling menghargai antara
atasan dengan bawahan, dengan saling menghargai maka akan menimbulkan rasa
baik, karena akan mempengaruhi pekerjaan yang mereka lakukan. Jika kerjasama
dan betah bekerja diperusahaan tersebut karena perusahaan sangat sadar posisi
19
karyawan yang menjadi aset yang sangat penting dalam kemajuan perusahaan
kedepan.
II.4. Kinerja
Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance atau actual
Kinerja adalah hasil atau tingkat kerberhasilan seseorang secara keseluruhan selama
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, targert atau sasaran kriteria tertentu yang
telah ditetapkan terlebih dahulu dan telah disepakati Bersama. Menurut As’ad
(2016:20), “Kinerja merupakan penampilan hasil kerja baik secara kualitas dan
3. Adalah aspek konsektual, yaitu penilaian kerja yang dilihat dari kemampuannya.
Kinerja seorang pegawai akan baik jika pegawai mempunyai keahlian yang
tinggi, keahlian untuk bekerja, adanya imbalan atau upah yang layak dan mempunyai
harapan masa depan. Menurut Rivai (2014:309) “Kinerja adalah suatu fungsi dan
20
motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang
yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang
yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai
tanggung jawab dalam bekerja. Faktor ini mencakup jenis Pendidikan serta
2. Pengalaman, yakni: tidak sekedar berarti jumlah waktu atau lamanya dalam
individu yaitu:
21
1. Kualitas
Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang
karyawan.
2. Kuantitas
3. Ketepatan waktu
Ketepatan waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
dalam melaksanakan pekerjaan, guna untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan
dalam organisasi. Disamping itu etos kerja dan displin dari pegawai sangat dituntut
kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam organisasi. Kinerja
pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya organisasi untuk
efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang
22
II.4.2. Dimensi dan Indikator Kinerja Karyawan
menyelesaiakan pekerjaan.
dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas ditentukan sehingga mencapai
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Nama Jurnal
Nama Nomor/Tahun
N
Penulis Terbit Hasil Perbedaan Persamaan
o
dan judul Jurnal dan
ISSN
1. Wiwiet Eka Jurnal Bisnis Berdasarkan Perbedaan Persamaan
Nurcahati, dan penelitian penelitian penelitian ini
23
dkk. Manajemen,Vol yang telah Wiwiet menggunaka
(Pengaruh . 3, No. 2, Juni dilakukan, Nurcahati n metode
Kompensas 2016. maka dapat dkk, kuantitatif
i dan ditarik menggunaka
Lingkungan kesimpulan n analisis
Kerja bahwa: regresi linier
Terhadap 1. Dari hasil berganda
Kinerja penelitian sedangkan
Karyawan dapat penelitian ini
di PT. H.P. diketahui menggunaka
Metals bahwa n analisis
Indonesia, kompensasi korelasi liner
Ngoro- memiliki sederhana
Mojokerto, pengaruh
Jawa yang
Timur) signifikan
terhadap
kinerja
karyawan.
2. Lingkungan
kerja
berpengaruh
secara parsial
terhadap
kinerja
karyawan.
3. Variabel
kompensasi
dan
lingkungan
kerja
berpengaruh
secara
simultan
terhadap
kinerja
karyawan.
24
2. Muhammad Jurnal of Berdasarkan Perbedaan Persamaan
, S.W.E. Management penelitian penelitian ini penelitian ini
dan and Business yang telah dari lokasi menggunaka
Hamdani, Review, Vol. dilakukan, objek n 2 variabel
E.N 18, No. 2, maka dapat penelitian.
(Pengaruh Special Issue ditarik
Lingkungan 2021, hal: 339- kesimpulan
Kerja 349 bahwa;
Terhadap Lingkungan
kinerja kerja fisik
Pada berpengaruh
Bukalapak) signifikan
terhadap
kinerja
karyawan.
Lingkungan
kerja non fisik
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan.
Lingkungan
kerja fisik,
dan
lingkungan
non fisik,
secara
simultan
memberikan
pengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan
diterima
secara
statistik
(signifikan).
Pada variabel
kinerja
karyawan
25
mempeunya
skor nilai
yang baik.
26
Indonesia
(Persero)
sudah baik.
Hal ini dapat
dilihat dari
nilai mean
variabel
lingkungan
kerja yang
berada dalam
skala interval
tinggi atau
baik.
2. Kinerja
karyawan
pada Divisi
Detail Part
Manufacturin
g Direktorat
Produksi PT
Dirgantara
Indonesia
(Persero)
sudah baik.
Hal ini dapat
dilihat dari
nilai mean
variabel
kinerja
karyawan
yang berada
dalam skala
interval tinngi
atau baik.
3. Pengaruh
lingkungan
kerja terhadap
kinerja
karyawan
pada Divisi
Detail Part
Manufacturin
27
g Direktorat
Produksi PT
Dirgantara
Indonesia
(Persero)
adalah sebesar
19,2% dan
sisanya 80,8%
disebabkan
oleh sebab-
sebab yang
lain tidak
diteliti dalam
penelitian ini.
Berdasarkan
hasil ada
pengaruh
yang positif
dari variabel
lingkungan
kerja terhadap
variabel
kinerja
karyawan.
Dapat
disimpulkan
bahwa
lingkungan
kerja benar
berpengaruh
terhadap
kinerja
karyawan.
5. Aundrey AGORA, Vol. Berdasarkan Perbedaan Persamaan
Josephine 5, No. 3, penelitian penelitian ini penelitian ini
dan Dhyah (2017). yang telah ditelitinya menggunaka
Harjanti dilakukan, pada tahun n metode
S.E.,M.Si maka dapat 2015 kuantitatif
(Pengaruh ditarik
Lingkungan kesimpulan
Kerja bahwa:
Terhadap Lingkungan
28
Kinerja kerja
Karyawan berpengaruh
Pada terhadap
Bagian motivasi kerja
Produksi pada PT.
Melalui Tricopla,
Motivasi lingkungan
Kerja kerja
Sebagai berpengaruh
Variabel terhadap
Intervening kinerja
Pada PT. karyawan PT.
Trio Tricopla,
Corporate motivasi kerja
Plastic) berpengaruh
terhadap
kinerja
karyawan PT.
Tricopla, dan
lingkungan
kerja
berpengaruh
terhadap
kinerja
karyawan
melalui
motivasi kerja
pada PT.
Tricopla.
hubungan dengan berbagai faktor yang telah didentifikasi sebagai masalah penting.
Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis hubungan antara
variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara dua
29
Menurut Sunyoto (2013:43), Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang
ada dalam disekitar para pekerja dan yang dapat mempengarauhi dirinya dalam
dan lain-lain.
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
Mangkunegara (2016:67)
Kinerja sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok
dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika, Mathis dan Jackson, (2016:78)
Hal tersebut sejalan denga napa yang dikemukakan Sutrisno (2012:9) yang
individu yaitu:
1. Kualitas.
Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang
30
karyawan.
2. Kuantitas.
3. Ketepatan waktu.
yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
(X) (Y)
Gambar 1.2
Struktur Paradigma Hubungan
2.7 Hipotesis
31
Menurut Sugiyono (2019:99) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan diatas, maka rumusan
hipotesis dalam penelitian ini adalah Terdapat Hubungan Lingkungan Kerja Pegawai
Terhadap Kinerja Pegawai Studi Kasus Pada Balai Uji Teknologi Dan Pengamatan
32
BAB III
METODE PENELITIAN
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2019:2). Menurut Sugiyono
(2016:11) “Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
dengan menggunakan alat ukur atau instrumen penelitian, analisa data bersifat
kuantitatif atau statistik dengan tujuan menguji yang telah dibuat”. Hal ini karena
metode penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan langkah-
langkah kerja guna tercapainnya tujuan penelitian. Oleh karena itu peneliti harus
memilih dan menentukan metode yang tepat guna menacapai hasil yang maksimal.
deskriptif, dimana penulis hanya meninjau masalah yang terjadi dalam satu
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan,
atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lain. Sedangkan metode
asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
33
34
Sugiyono (2019:111) metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang dilakukan
dengan percobaan, yang merupakan metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel independent terhadap variabel dependen dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam
penelitian eksperimen ada faktor utama, yaitu hipotesis, variabel inderpenden, variabel
dependen dan subjek. Hipotesis dalam penelitian eksperimen merupakan keputusan pertama
yang telah ditetapkan oleh peneliti diuji. Berdasarkan hipotesis tersebut selanjutnya dapat
Menurut (Sugiyono, 2019:38) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini terdapat dua
predictor, antecedent. Variabel bebas ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) pada penelitian ini
Menurut (Sugiyono, 2016:39), Variabel dependen disebut juga sebagai variabel output,
kriteria, konsekuen. Variabel terikat ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi
35
akibat, karena adanya variabel bebas dalam penelitian ini variabel dependen ialah kinerja
pegawai.
Menurut Sugiyono (2015:39) “Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab timbulnya variabel dependen (terikat)”. Dalam hal ini variabel
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam hal ini variabel terikat
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel Penelitian
informal
Hubungan 1. Saling menghargai
atasan dengan antara atasan dan
karyawan karyawan
Kerjasama 1. Kerjasama terjalin
antar karyawan dengan baik
(Y) Kinerja adalah Kualitas kerja 1. Kualitas pekerjaan Ordinal
Kinerja perwujudan yang dihasilkan
pegawai perilaku kerja 2. Dapat
seorang meminimalkan
karyawan yang tingkat kesalahan
ditampilkan kerja
melalui Kuantitas kerja1. Kuantitas pekerjaan
prestasi kerja yang dihasilkan
sesuai dengan 2. Mampu
peranannya menyelesaikan
dalam sebuah pekerjaan yang
perusahaan dibebankan
dalam jangka Ketepatan 1. Mampu
waktu waktu menyelesaikan
tertentu pekerjaan sesuai
(Setiawan, target
2014:147) 2. Pemanfaatan jam
kerja
Untuk memperoleh suatu data serta informasi yang diperlukan dalam penelitian ini
dilakukan dengan berbagai cara yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk memecahkan suatu
masalah. Dalam penelitin ini, data yang diperlukan ialah data mengenai lingkungan kerja dan
kinerja pegawai di BUTPAA Garut. Berikut ini jenis data yang diperlukan dalam penelitian
diantaranya adalah:
2. Data yang berkaitannya dengan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada
BUTPAA Garut.
37
Dalam penelitian ini terdapat beberapa jenis data yang dikumpulkan diantaranya data
1. Data Primer adalah data objektif berupa opini subjek secara individual yang dalam hal
ini diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner pada responden di lapangan. Data
yang didapat yaitu data tentang lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja non fisik dan
2. Data sekunder yaitu berupa data dokumentasi yang telah tersedia di lapangan
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Menurut Sugiyono (2019:203) Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dimana dua diantara
observasi secara langsung terhadap subyek yang sedang diteliti. Teknik observasi yang
2. Wawancara
permasalahan yang diteliti, selain itu untuk mengetahui berbagai hal dari responden
38
yang lebih mendalam dan jumalah responden sedikit atau kecil. Teknik wawancara ini
yang digunakan adalah wawancara secara tidak terstruktur atau bebas yaitu wawancara
wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan.
3. Konsioner
data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Konsioner ini bisa berupa pertanyaan atau
Lingkungan kerja (X) dan Kinerja pegawai (Y). Adapun teknik penyusunan konsioner
pertanyaan atau pernyataan tertulis dan disertai dengan alternatif jawabn yang telah
yang disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban yang sudah tersedia.
3. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan atau pernyataan dengan skor
5-4-3-2-1 untuk jawaban positif sedangkat untuk skor 1-2-3-4-5 un.tuk jawaban negatif.
4. Studi Kepustakaan
adalah melakukan kajian teoritis dan referensi yang terkait dengan penelitian yang
bahan berupa teori yang berasal dari buku atau liferatur, arsip dan penetelitian lain yang
Menurut Sugiyono (2015:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyel yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian diatas, maka yang
dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah pegawai BUTPAA Garut yang berjumlah 58
orang. Adapun Kepala BUTPAA Garut tidak dijadikan populsi prnrlitian karena merupakan
pimpinan organisasi. Berikut rincian pegawai BUTPAA yang dijadikan populasi penelitian.
Tabel 4.3
Pegawai BUTPAA Garut
Bagian Jumlah
Tata Usaha 10
Seksi Atmosfer 6
Umum 17
Jumlah 58
pengambilan sampel jenuh yaitu keseluruhan jumlah populasi dijadikan menjadi sampel.
Maka dari itu responden dalam penelitian ini berjumlah 58 pegawai. Menurut Sugiyono
(2017:61) Sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel, istilah lain dari sampel disebut juga sensus. Bila populasi bessr
dan penulis tidak mungkin mempelajari semua yang ada di populasi, maka penulis dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dengan menentukan ukuran jumlah
anggota sampel, sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang
diharapkan 100% mewakili populasi sehingga tidak terjadi keselahan generalisasi adalah
Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampel
menggunakan rumus korelasi. Rumus korelasi berdasarkan Pearson Product Moment adalah
sebagai berikut:
rxy =
41
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Banyaknya sampel
1. Jika r hitung > r tabel (degree of freedom) maka instrument dianggap valid.
2. Jika r hitung < r tabel (degree of freedom) maka instrumen dianggap tidak valid (drop),
Menurut Sugiyono (2013:178) kriteria atau syarat suatu item tersebut dinyatakan valid
adalah bila korelasi tiap faktor tersebut bernilai positif dan besarnya 0,3 keatas.
Tabel 5.3
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi
Koefisien Korelasi Person Product Moment
Selain harus valid, alat ukur penelitian juga harus reliabel (handal). Suatu alat ukur
dikatakan reliabel jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Dengan demikian reliabilitas menunjukkan konsistensi alat
Setiap alat ukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang
windows. Suatu suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai cornbach’s alpha ( ) lebih besar
A=
Keterangan:
A = Koefisien realibilitas
1 = Bilangan konstanta
Pemberian interpretasi terhadap reliabilitas variabel dapat dikatan reliabel jika koefisien
1. Reabilitas uji coba ≥ 0.60 berarti hasil uji coba memiliki reliabilitas baik.
2. Reabilitas uji coba < 0.60 berarti hasil uji coba memiliki reliabilitas kurang baik.
43
Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis
data dalam rangka pengujian hipotesis. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan
keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam
penelitian. Dengan demikian teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang disusun
berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian. Analisis data dilakukan setelah seluruh
Rating Scale adalah salah satu alat untuk memperoleh data yang berupa suatu daftar
yang berisi tentang sifat/ciri-ciri tingkah laku yang ingin diselidiki yang harus dicatat secara
bertingkat. Kebenaran dan ketepatan data yang diperoleh tergantung kepada alat pengumpul
Angket menggunakan rating scale tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi
untuk mengukur persepsi reponden terhadap fenomena lainnya. Dalam menjawab instrumen
penelitian ini responden hanya memberi tanda misalnya checklist ( V ) atau tanda silang ( X )
Tabel 6.3
Skor Kategori Rating Scale
Positif 5 4 3 2 1
44
Tabel analisis adalah tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah dianalisis.Dari
tabel analisis ini dapat ditarik suatu kesimpulan (generalisasi) untuk menjawab rumusan
masalah. Berikut adalah tabel analisis yang akan digunakan untuk menjawab rumusan
masalah:
Tabel 7.3
Tabel Analisis
Sangat benar
Benar
Cukup benar
Tidak benar
Jumlah total
Atau
f .b
∑ ❑= skor tertinggi X 100 %=… %
45
= Jumlah keseluruhan
Rumus yang dipakai untuk mencari rata-rata variabel X dan Y adalah sebagai berikut
X=
∑ x atau Y = ∑ y
i i
Keterangan:
2) Setelah diketahui nilai rata-rata variabel X dan variabel Y, maka dimasukkan ke dalam
rumus :
X Y
x 100 % atau x 100 %
Sit Sit
Untuk mengetahui kriteria mana hasil analisa tersebut, maka dapat dilihat pada tabel
Tabel 8.3
Adapun tabel bobot penilaian jawaban dari kuisioner tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 9.3
Pernyataan Skor
Setuju (ST) 4
Ragu-ragu (RR) 3
Agar dapat diketahui secara jelas dan mengetahui seberapa besar mutasi dan kepuasan
kerja pegawai mendapat perhatian dari semua responden, apakah termasuk dalam kategori
sangat benar, benar, cukup benar, tidak benar dan sangat tidak benar. Maka menurut
47
Sugiyono (2015:137) harus dilakukan perhitungan menggunakan metode rating scale, yaitu
dengan rumus:
a. Sangat Setuju : n x 50 x 5 = SB
b. Setuju : n x 50 x 4 = B
c. Cukup Setuju : n x 50 x 3 = CB
d. Tidak Setuju : n x 50 x 2 = TB
STB TB CB B SB
Gambar 2.3
r xy =n ¿ ¿
Dimana :
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
x = Variabel bebas
y = Variabel terikat
48
Untuk membantu perhitungan dengan software SPSS (Statistical Package for the Social
Tabel 10.3
Uji koefisien determinasi yaitu uji yang digunakan untuk mengukur seberapa besar
Menurut Ghozali (2012:97) koefisien determinasi (KD) merupakan alat untuk mengukur
49
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Adapun
Keterangan:
KD : Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi berada diantara 0 dan 1 (0 <KD < 1), maka
variabel dependen, adalah sesuai dengan nilai KD itu sendiri dan selebihnya
(Sugiyono, 2017). Dinyatakan sementara karena jawaban yang diberikan berdasarkan pada
teori yang relavan, belum berdasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang dipeoleh melalui
menggunakan rumus t. Pengujian t-statistik bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh masing – masing variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Uji t
50
bertujuan untuk menunjukan seberapa besar pengaruh variabel independen secara individual
dalam menerangkan variasi terhadap variabel. Uji t dapat menggunakan rumus berikut:
t=r √n−2
√1−r 2
Dimana:
r2 = koefisien determinasi
n = banyaknya sampel
a. Jika signifikan > 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya hipotesis diterima.
b. Jika signifikan < 0,05 maka H1 ditolak dan H0 diterima, artinya hipotesis ditolak.
a. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya hipotesis diterima.
b. Jika t hitung < t tabel maka H1 ditolak dan H0 diterima, artinya hipotesis ditolak.
Dengan derajat kebebasan (df) = k dan (n-k-1) dan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05.
Untuk mempermudah perhitungan dalam penelitian ini digunakan program SPSS 25.0 for
Koefisien korelasi merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
keeratan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Nilai R akan
independen secara bersama-sama dengan variabel dependen semakin kuat. Berikut adalah
tabel pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi
51
untuk variabel lingkungan kerja terhadap kinerja ini dapat ditunjukkan apabila data telah
diolah dalam aplikasi SPSS 25 for windows. Tingkat hubungan dengan melihat tabel Pedoman
berikut :
Tabel 11.3
Lokasi tempat berlangsungnya penelitian ini adalah Kantor Balai Uji Teknologi dan
pengamatan antariksa dan Atmosfer (BUTPAA) Garut yang beralamat di Jalan Cilauteureun,
Cikelet, Garut 44177 Telp. (0262) 521020, Fax. (0262) 521209 dengan pertimbangan pada
penjajagan awal terlihat bahwa kinerja pegawai Garut BUTPAA belum optimal dalam
melakukan penelitian, hal ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor
lingkungan fisik dan lingkungan non fisik yang kurang mendukung, diharapkan dengan
52
dilakukannya penelitian ini, peneliti bisa memberikan kontribusi yang baik, sehingga kinerja
Untuk memperlancar penelitian, maka penulis membuat jadwal kegiatan peneltian yang
Tabel 12.3
Februari-Juni 2022
No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penelitian
1 Pendahuluan
2 Studi Literatur
Penulisan
3 Proposal
Perbaikan
4 Proposal
5 Seminar UP
Pengumpulan
6 Data
Pengolahan
7 Data
Penulisan
Laporan/Skrips
8 i
9 Ujian Sidang
Perbaikan
10 Skripsi
53
DAFTAR PUSTAKA
As’ad, M. 2016. Psikologi Industri: Seni Ilmu Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Liberti.
Ghozali, Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM Spss .
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasibuan Malayu SP. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Irsyandi. 2014. Dasar-dasar Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosda Karya,
Moekijat. 2014. Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Bandung : Pionir Jaya.
Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2016. Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya
Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.
Rivai, Veitzhal. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke
Praktik. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Ruky, Ahmad, S. 2018. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
54
Sedarmayanti. 2014. Sumberdaya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung, Mandar Maju.
Sinungan, Muchdarsyah. 2013. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.
Dokumen
Peraturan Kepala LAPAN Nomor 17 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Uji
Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut
Jurnal
Audrey Josephine dan Dhyah Harjanti S.E.,M.Si 2017. Pengaruh Lingkungan terhadap
Kinerja Karyawan Pada Bagian Produksi Melalui Motivasi Kerja Sebagai Intervening
Pada PT. Trio Corporate Plastic (TRICOPLA), AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)
Lyta dan Harmon 2017. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT
Dirgantara Indonesia (PERSERO), Jurnal Riset Bisnis & Investasi. Vol. 3, No. 2,
Agustus 2017. ISSN 2460-8211.
Ronald dan Hotlin Siregar 2019. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja karyawan di
PT. Super Setia Sagina Medan, JURNAL ILMIAH SOCIO SECRETUM. Volume 9,
Nomor 2 Tahun 2019, (November) ; 273-281. ISSN 2720-9830
Samudera Witjaksono Ego Muhammad dan Endah Nuraini Hamdani. Pengaruh Lingkungan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan di Bukalapak. Journal of Manajement and
Business Review, 18 (2), Special Issue (2021), 339-349. ISSN 1829-8176
Wiwiet Eka Nurcahyati, Rooswidjajaani, Harril Brimantyo 2016. Pengaruh Kompensasi dan
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT H.P. Metals Indonesia, Ngoro-
55
Mojokerto, Jawa Timur, Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No. 2, Juni 2016. ISSN
1829-7522
Mengetahui
56