Anda di halaman 1dari 17

Tim Revitalisasi MKU Bahasa Indonesia

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Sejarah, Fungsi, Kedudukan,


dan Ragam Bahasa Indonesia
Apa itu bahasa?
Sistem lambang
bunyi

Bahasa
Bermakna

Mengungkapkan
pikiran

Perasaan

Masyarakat

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang bermakna.


Bahasa digunakan untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan. Bahasa hidup di tengah masyarakat sebagai
sarana untuk berkomunikasi.
Bagaimana sejarah bahasa Indonesia?
01 Bahasa Melayu pada zaman Sriwijaya
Sekitar abad ke-7

02 Bahasa Melayu pada zaman Kerajaan Malaka


Sekitar abad ke-14

03 Bahasa Melayu pada zaman Belanda


Sekitar tahun 1596

04 Proses perubahan bahasa Melayu menjadi


bahasa Indonesia
Bahasa Melayu pada Zaman Sriwijaya
Teks bahasa Melayu kuno ditemukan di Sumatera dengan dibuktikan beberapa penemuan pada prasasti-prasasti
dan piringan perunggu. Prasasti-prasasti tersebut antara lain:

Prasasti Kedukan Bukit Prasasti Kota Kapur

01 Prasasti Kedukan Bukit di sekitar


Palembang berangka tahun 683. 03 Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat
berangka tahun 686

Prasasti Talang Tuo Prasasti Karang Berahi


02 Prasasti Talang Tuo di sekitar
Palembang berangka tahun 684
04 Prasasti Karang Berahi terletak
antara Jambi dengan Sungai Musi
berangka tahun 686.
Bahasa Melayu pada Zaman Malaka
Pada abad ke-14 kekuasaan perdagangan dan kebudayaan berpusat di Malaka. Malaka
menjadi pangkalan perdagangan terbesar di Nusantara. Para saudagar dari segala penjuru,
seperti Cina, Parsi, India, dan Gujarat melakukan persinggahan di Malaka. Bahasa perantara
(lingua franca) yang digunakan adalah bahasa Melayu. Bahasa Melayu kuno ditemukan dalam
prasasti dan batu nisan meskipun terdapat perbedaan ortografi, yakni terjadi perubahan ke
bahasa Jawa kuno. Penemuan-penemuan itu antara lain:

Prasasti Melayu
Prasasti Jambi Batu nisan orang
tertua
Islam berbahasa
Prasasti Jambi yang Berbahasa Melayu dan
Melayu ditulis dengan huruf Arab
berbahasa Melayu
kuno ditulis dalam Ditemukan di Minye yang biasa disebut tulisan
tulisan Jawa kuno Tujoh tahun 1380 Jawi ditemukan di
tahun 1292. Trengganu tahun 1303.
Bahasa Melayu pada Zaman Belanda
Belanda datang ke Indonesia dan mengganti
kedudukan Portugis sekitar tahun 1596. Saat itu,
01 bahasa resmi di bidang pendidikan adalah bahasa
Belanda, Namun, bahasa Melayu sudah terlanjur
tersebar luas di seluruh penjuru Nusantara.

Belanda memberikan kebebasan terhadap


penggunaan bahasa Melayu, misalnya sebagai
02 bahasa perantara dalam berkomunikasi antara raja
dan rakyat dan juga dalam ranah administrasi
pemerintah. Oleh karena itu, bahasa Melayu
menjadi bahasa resmi kedua setelah bahasa
Belanda.

03 Pada masa itu, bahasa Melayu dikenal memiliki 3


jenis, yaitu (1) bahasa Melayu Tinggi (bahasa
Melayu Asli/bahasa Melayu Riau, (2) bahasa
Melayu Rendah, (3) bahasa Melayu Daerah.
▪ Proses perubahan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia terjadi karena Proses
tumbuhnya kesadaran dari para pemuda di seluruh Indonesia untuk merdeka.
Perubahan
▪ Tahun 1908 pemerintah Belanda mendirikan Komisi Bacaan Rakyat dan
berubah menjadi Balai Pustaka tahun 1917. Bacaan-bacaannya menggunakan Bahasa
bahasa Melayu dan bahasa-bahasa daerah. Pada tahun 1918, Balai Pustaka
mendirikan Taman Pustaka. Pada tahun 1920, terbit roman Azab dan Melayu
Sengsara karya Merari Siregar. Karya ini mendorong pengarang-pengarang
lain untuk menulis dan mendorong masyarakat untuk lebih banyak menyukai Menjadi
kegiatan membaca naskah-naskah Melayu.
Bahasa
▪ Saat itu, berkat usaha dari anggota Dewan Rakyat, pemerintah Belanda
mengizinkan penggunaan bahasa Melayu dalam setiap kegiatan. Para jurnalis Indonesia
juga ikut meyemarakkan penggunaan bahasa Melayu. Ini memberi pengaruh
yang luar biasa pada perkembangan bahasa Melayu.
Simaklah video
berikut ini!
Salah satu peristiwa bersejarah yang
menjadi ujung tombak peresmian
bahasa Melayu menjadi bahasa
Indonesia adalah Kongres Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928.
Kedudukan Bahasa Indonesia

Sebagai bahasa persatuan Sebagai bahasa negara


persatuan

Sebagai bahasa nasional Sebagai bahasa standar


Sebagai bahasa
persatuan
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
adalah pemersatu suku bangsa dari Sabang sampai
Merauke. Fungsi pemersatu ini sudah dicanangkan
dalam Sumpah Pemuda 1928.

https://www.osnipa.com/poster-pendidikan-dengan-tema-ayo
-menjunjung-tinggi-bahasa-persatuan-bahasa-indonesia/
Sebagai bahasa nasional
Sejak diikrarkan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia telah menjadi
bahasa nasional. Sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia berfungsi:

Bahasa Indonesia sebagai lambang Bahasa Indonesia sebagai alat


01 kebanggaan nasional. 03 pemersatu berbagai suku bangsa.

Bahasa Indonesia sebagai lambang Bahasa Indonesia sebagai alat


02 identitas nasional. 04 perhubungan antardaerah dan
antarbudaya.
Sebagai bahasa negara
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara didasarkan pada UUD 1945, Bab XV, Pasal 36. Sebagai
bahasa negara bahasa Indonesia berfungsi:

Bahasa Indonesia sebagai bahasa Bahasa Indonesia sebagai alat


01 resmi kenegaraan. 03 perhubungan di tingkat nasional
untuk kepentingan pembangunan
dan pemerintahan.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa Bahasa Indonesia sebagai alat


02 pengantar dalam dunia pendidikan. 04 pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
Sebagai bahasa standar
Sebagai bahasa baku atau standar bahasa Indonesia berfungsi

Pemersatu sosial, budaya, dan Penambah kewibawaan sebagai


01 bahasa. 03 pejabat dan intelektual.

Penanda kepribadian bersuara dan Penanda acuan ilmiah dan


02 berkomunikasi. 04 penulisan tulisan ilmiah.
Ditinjau dari sudut pandangan penutur, ragam bahasa dapat diperinci sebagai
berikut:
Ragam
▪ Ragam daerah
▪ Ragam bahasa menurut pendidikan formal Bahasa
▪ Ragam bahasa menurut sikap penutur

Ditinjau dari jenis pemakaiannya, ragam bahasa dapat diperinci sebagai berikut:
▪ Ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan
▪ Ragam menurut sarananya
▪ Ragam yang mengalami pencampuran
Bahasa Indonesia yang baik Bahasa Indonesia yang benar
Kriteria pemakaian bahasa yang baik Kriteria pemakaian bahasa yang
Bahasa
adalah ketepatan memilih ragam benar adalah dengan melihat kaidah
bahasa yang sesuai dengan bahasa. Kaidah bahasa meliputi Indonesia
kebutuhan kounikasi. Pemilihan ini aspek tata bunyi, tata bahasa,
bertalian dengan topik apa yang
dibicarakan, tujuan pembicaraan,
kosakata, ejaan, dan makna. yang baik
orang yang diajak berbicara (lisan)
atau orang yang akan membaca
dan benar
(tulis), dan tempat pembicaraan.
Selain itu, bahasa yang baik adalah
bahasa yang logis dan sesuai dengan
tata nilai masyarakat.
“ Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia
yang penggunaannya sesuai dengan situasi pemakaiannya dan

sekaligus sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Sumber Pustaka

Alwi, Hasan dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Ed.3), Jakarta: Balai Pustaka.

Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti RI, Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia
Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta (hlm. xii-xv) Hs.

HS, Widjono. (2005). Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta:
Grasindo.

Rahardi , R. Kunjana. (2009). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta; Erlangga.

Tim Dosen MPK ISI Yogya. (2016). Cinta Bahasa Indonesia- Cinta Tanah Air.Yogyakarta: BP ISI Yk.

Anda mungkin juga menyukai