Anda di halaman 1dari 17

Rumah Sakit

Martha Friska

Terakreditasi Paripurna Versi 2012


Komisi Akreditasi Rumah Sakit

We
WeServe
ServeYou
You
Better
Better

Rumah Sakit Martha Friska Brayan


Jl.K.L. Yos Sudarso Km. 6. No. 91 Medan
Tel : 061 – 6610910 ; Fax : 061 – 6612005

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS MARTHA FRISKA


NOMOR : 026 / SK / MF / I / 2019
TENTANG
PEMBERLAKUKAN PANDUAN RISIKO JATUH SASARAN KESELAMATAN PASIEN
DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA

Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 1


DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit Martha
Friska memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas serta
mengutamakan keselamatan pasien;
b. bahwa rumah sakit mencegah dan menangani kejadian pasien jatuh secara
efektif di Rumah Sakit Martha Friska;
c. sehubungan dengan poin a dan b maka perlu ditetapkan Panduan Risiko Jatuh
sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;


2. Undang - Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Nomor : 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 159.b/MENKES/PER/II/1988 tentang
Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/MENKES/PER/II/2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2017 tentang Akreditasi
Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
9. Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan pasien (Patient Safety Inciden
Report) Edisi 2 tahun 2008;
10. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara No
440.442/1805/IV/2016 tanggal 11 April 2016 tentang Pemberian ijin
Operasional Rumah Sakit;
11. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara No 440.
442/1805/IV/2016 tanggal 11 April 2016 tentang Penetapan Kelas RS. Martha
Friska Kelas B Non Pendidikan;
12. Keputusan Dewan Komisaris No : 005 / SK / KUSS / IV / 2018 tentang Revisi
Struktur Organisasi Rumah Sakit Martha Friska;
13. Keputusan Dewan Komisaris No : 002 / SK / KUSS / IX / 2018 tentang
Pengangkatan Direktur Utama Rumah Sakit Martha Friska;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS MARTHA FRISKA TENTANG


PEMBERLAKUAN PANDUAN RISIKO JATUH SASARAN KESELAMATAN
PASIEN DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA;
Kesatu : Memberlakukan Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien sebagaimana
terlampir dalam Keputusan ini;
Kedua : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya keputusan ini dibebankan pada
anggaran Rumah Sakit;

Hal. 1 ..... (2)

Hal. 2 ..... (2)

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak penetapan dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 2


Ditetapkan di : Medan
Pada Tanggal : 17 Januari 2019
RS. Martha Friska
Direktur Utama

dr. Nurlaila Qodrianti Siregar

KATA PENGANTAR

Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 3


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya Buku
Panduan Resiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien telah selesai disusun. Panduan Resiko Jatuh
bertujuan untuk mencegah dan menangani kejadian pasien jatuh secara efektif di Rumah Sakit Martha
Friska;
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-hal yang
tidak sesuai dengan kebijakan pelayanan di rumah sakit.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada penyusun dan
semua pihak yang telah berkontribusi dalam membantu menyelesaikan penyusunan panduan ini.

Medan, 17 Januari 2019

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

SK Pemberlakukan ..........................................................................................................
Kata Pengantar.................................................................................................................. 1

Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 4


Daftar Isi ........................................................................................................................... 2
BAB I. DEFENISI ............................................................................................................. 3
BAB II. RUANG LINGKUP ............................................................................................ 4
BAB III. TATALAKSANA ............................................................................................... 8
BAB IV. DOKUMENTASI................................................................................................ 14
BAB V. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
CEKLIST KESELAMATAN PASIEN RESIKO JATUH ............................................. 16

BAB I
DEFINISI

Jatuh adalah suatu peristiwa dimana seseorang mengalami jatuh dengan atau tanpa disaksikan
oleh orang lain, tidak disengaja / tidak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpa
mencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai
yang licin)1,5.
Kejadian jatuh terdiri dari1,5 :
a. Kejadian jatuh tidak disengaja yaitu : kejadian jatuh yang terjadi secara tidak sengaja (misalnya
terpeleset, tersandung). Pasien yang berisiko mengalami kejadian ini tidak dapat
diidentifikasikan sebelum mengalami jatuh dan umumnya tidak dikategorikan dalam risiko
jatuh. Kejadian jatuh jenis ini dapat dicegah dengan menyediakan lingkungan yang aman.
b. Kejadian jatuh yang tidak diantisipasi yaitu : kejadian jatuh yang terjadi ketika penyebab fisik
tidak dapat diidentifikasi
c. Kejadian jatuh yang dapat diantisipasi (diperkirakan) yaitu : kejadian jatuh yang terjadi pada
pasien yang memang berisiko mengalami jatuh (berdasarkan skor asesemen risiko jatuh)

Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 5


Tujuan Resiko Jatuh yaitu :
1. Mengidentifikasi, mencegah dan menangani kejadian pasien jatuh secara efektif di RS Martha
Friska.
2. Meningkatkan mutu dan kualitas keselamatan pasien di Rumah Sakit Martha Friska.
3. Mengidentifikasi dan mencegah pasien yang memiliki risiko jatuh dalam menangani pasien
jatuh secara seragam
4. Melakukan assesmen yang kontinu dan harian terhadap pasien berisiko jatuh
5. Menetapkan standar dalam upaya pencegahan dan penanganan pasien risiko jatuh secara
komprehensif
6. Meningkatkan kemampuan staf rumah sakit dalam mengidentifikasi faktor risiko pasien jatuh
pencegahan dan penanganannya
7. Membantu menurunkan biaya kesehatan akibat pasien jatuh di RS Martha Friska
8. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien yang dirawat inap di RS Martha Friska.

BAB II
RUANG LINGKUP

Keselamatan pasien merupakan tanggungjawab seluruh staf rumah sakit. Salah satu upaya
mendukung peningkatan keselamatan pasien adalah dengan mencegah dan menangani pasien jatuh di
rumah sakit. Adapun langkah awal diupayakan berupa pengkajian / skrining awal pasien sejak masuk
ke rumah sakit baik lewat IGD, Poliklinik oleh dokter dan perawat5.
Pengkajian tersebut adalah berupa tindakan mengidentifikasi faktor risiko jatuh dan mengisinya
kedalam formulir Asesmen Harian pasien Risiko Jatuh (contoh formulir terlampir) dan menaruhnya
didalam rekam medis pasien khususnya pasien dengan risiko jatuh yang tinggi serta diberikan
identifikasi berupa gelang berwarna kuning.
Walaupun ada banyak cara untuk menghitung dan mengklasifikasikan risiko jatuh pasien tetapi
RS Martha Friska memutuskan untuk memakai 2 saja dari cara yang lazim dipakai. Formulir Asesmen
Harian Pasien Risiko Jatuh RS Martha Friska berisi Morse Fall Score (untuk pasien dewasa dan anak-
anak ≥ 16 tahun) dan Humpty - Dumpty Fall Assesment Score (contoh pasien anak-anak < 16 tahun).
Berikut diterangkan mengenai Morse Fall Score dan Humpty - Dumpty Fall Assesment Score serta cara
penggunaannya :
a. Morse Fall Score 2,3,5
Faktor risiko Skala Poin Skor pasien
Riwayat jatuh Ya 25
Tidak 0
Diagnosis sekunder (≥ 2 Ya 15
Tidak 0
diagnosis medis)

Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 6


Alat bantu Berpegang pada perabot 30
Tongkat alat penopang 15
Tidak ada/kursi/perawat/tirah baring 0
Terpasang infuse Ya 20
Tidak 0
Gaya berjalan Terganggu 20
Lemah 10
Normal/tirah baring/imobilisasi 0
Status mental Sering lupa akan keterbatasan yang 15
dimiliki
Sadar akan kemampuan diri sendiri 0
Total
Kategori :
Risiko tinggi = ≥ 45
Risiko sedang = 25-44
Risiko rendah = 0-24

Petunjuk Penggunaan Asesmen Risiko Jatuh Morse 3,5:


a. Riwayat jatuh :
Jika pasien mengalami kejadian jatuh saat masuk rumah sakit atau terdapat riwayat kejadian
jatuh psikologis dalam 12 bulan terahir ini, seperti pingsan atau gangguan gaya berjalan, berikan
skor 25. Jika pasien tidak mengalami jatuh berikan skor 0.
b. Diagnosis sekunder :
Jika pasien memiliki lebih dari satu diagnosis medis, berikan skor 15; jika tidak, berikan skor 0
c. Alat bantu :
Jika pasien berpegangan pada perabot untuk berjalan, berikan skor 30. Jika pasien menggunakan
tongkat/alat penopang berikan skor 15. Jika pasien dapat berjalan tanpa alat bantu berikan skor 0
d. Terapi intravena (terpasang infus) :
Jika pasien terpasang infus berikan skor 20, jika tidak berikan skor 0
e. Gaya berjalan :
 Jika pasien mengalami gangguan gaya berjalan, mengalami kesulitan untuk bangun dari
kursi, menggunakan bantalan tangan kursi untuk mendorong tubuhnya, kepala menunduk,
pandangan mata terfokus pada lantai, memerlukan bantuan sedang-total untuk menjaga
keseimbangan dengan berpegangan pada perabot, orang, atau alat bantu berjalan, dan
langkah-langkahnya pendek berikan skor 20
 Jika pasien memiliki gaya berjalan yang lemah, pasien membungkuk, tidak dapat
mengangkat kepala tanpa kehilangan keseimbangan atau memerlukan bantuan ringan untuk
berjalan dan langkah-langkahnya pendek berikan skor 10
 Jika pasien memiliki gaya berjalan normal berikan skor 0
f. Status mental :

Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 7


Identifikasi asesmen pasien terhadap dirinya sendiri mengenai kemampuannya untuk berjalan.
Jika pasien mempunyai over – estimasi terhadap kemampuan fisiknya berikan skor 15. Jika
asesmen pasien sesuai dengan kemampuan sebenarnya berikan skor 0.

b. Humpty Dumpty Fall Assesment Score 8,11,12


No Parameter Kriteria Skor
1 Umur 1. < 3 tahun 4
2. 3-6 tahun 3
3. 7-12 tahun 3
4. ≥ 13 tahun – 15 tahun 1
2 Jenis kelamin 1. Laki-laki 2
2. Perempuan 1
3 Diagnosis 1. Diagnosa berhubungan dengan neurologis 4
2. Perubahan dalam oksigenasi (diagnosa 3
berhubungan dengan respirasi, dehidrasi,
anemia, syncope/pingsan, oyong/berputar-putar,
dll)
3. Kelainan psikis / perilaku 2
4. Diagnosa lain 1
4 Faktor lingkungan 1. Risiko jatuh atau bayi baru lahir - anak sangat 4
kecil yang baru belajar jalan ditaruh ditempat
tidur
2. Pasien memakai alat bantu / topang atau bayi 3
baru lahir – anak sangat kecil yang baru belajar
ditaruh didalam tempat tidur berpenyangga atau
didalam ruangan yang penuh dengan
perabot/perlengkapan atau pencahayaan kamar
yang buruk
3. Pasien ditempatkan di tempat tidur 2
4. Pasien ditempatkan di area terbuka 1
5 Pemakaian obat- 1. Pemakaian 2 atau lebih dari obat golongan : 3
obatan Penenang (sedatif), Tidur (hypnotik), Barbiturat,
Fenotiazin, Anti Depresan, Pencahar/Diuretik,
dan Narkotik)

Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 8


2. Satu dari obat yang tertera diatas 2
3. Obat-obatan selain golongan diatas 1
6 Perbaikan 1. Tidak was-was / tidak sadar terhadap 3
Kognitif keterbatasan
2. Lupa terhadap keterbatasan 2
3. Orientasi baik terhadap kemampuan sendiri 1
7 Mengalami 1. Dalam 24 jam 3
operasi/pembiusan 2. Dalam 48 jam 2
sedasi (Anestesi / 3. Lebih dari 48 jam 1
sedasi)

Keterangan :
Skor Minimal = 75
Skor Maximum = 23
Resiko tinggi = ≥ 12
Resiko rendah = < 12

Selain itu, faktor risiko pasien jatuh di rumah sakit dapat juga dikelompokkan menjadi kategori dapat
diperkirakan (anticipated) dan tidak dapat diperkirakan (unanticipated5)
Intrinsik (berhubungan dengan Ekstrinsik (berhubungan
kondisi pasien) dengan lingkungan)
Dapat diperkirakan  Riwayat jatuh sebelumnya  Lantai basah/silau, ruang
 Inkontinensia berantakan, pencahayaan
 Gangguan kognitif/psikologis kurang, kabel longgar/lepas

 Gangguan  Alas kaki tidak pas


keseimbangan/mobilitas  Dudukan toilet yang rendah
 Usia > 65 tahun  Kursi atau tempat tidur
 Osteoporosis beroda

 Status kesehatan yang buruk  Rawat inap berkepanjangan


 Peralatan yang tidak aman
 Peralatan rusak
 Tempat tidur ditinggalkan
dalam posisi tinggi
Tidak dapat  Kejang  Reaksi individu terhadap
diperkirakan  Aritmia jantung obat-obatan
 Stroke atau serangan iskemik
sementara (Transient
Ischaemic Attack-TIA)

Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 9


 Pingsan
 Serangan jatuh (Drop Attack)

BAB III
TATA LAKSANA

RS Martha Friska memutuskan untuk memakai 2 saja dari cara yang lazim dipakai. Formulir
Asesmen Harian Pasien Risiko Jatuh RS Martha Friska berisi Morse Fall Score (untuk pasien dewasa
dan anak-anak ≥ 16 tahun) dan Humpty - Dumpty Fall Assesment Score (contoh pasien anak-anak < 16
tahun). Humpty- Dumpty fall Assessment Score dan Morse Fall Score disimpan dalam status.
Setelah dilakukan pengkajian faktor risiko jatuh pasien di rumah sakit, maka selanjutnya
dilakukan tindakan pencegahan jatuh sesegera mungkin pada pasien yang memiliki faktor risiko
tersebut. Adapun prosedur pencegahan jatuh untuk segala jenis tingkatan risiko pada pasien dewasa dan
anak ≥ 16 tahun (pencegahan umum) baik pada pasien tidak beresiko jatuh, resiko sedang , dan juga
resiko tinggi adalah sebagai berikut : 2,5,6,7
1. Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
2. Posisikan bel panggilan, pispot, dan pegangan tempat tidur berada dalam jangkauan
3. Jalur untuk pasien berjalan harus bebas obstruksi dan tidak licin
4. Jauhkan kabel-kabel dari jalur berjalan pasien
5. Posisikan tempat tidur rendah (tinggi tempat tidur sebaiknya ≤ 63,5 cm), dan pastikan roda
terkunci
6. Tentukan penggunaan paling aman untuk pegangan di sisi tempat tidur. Ingat bahwa menggunakan
4 sisi pegangan tempat tidur dianggap membatasi gerak (mechanical restraint)
7. Menggunakan sandal anti licin
8. Pastikan pencahayaan adekuat
9. Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan
10. Bantu pasien ke kamar mandi, jika diperlukan
11. Evaluasi efektifitas obat-obatan yang meningkatkan predisposisi jatuh (sedasi, antihipertensi,
diuretic, benzodiazepine, dan sebagainya), konsultasikan dengan dokter atau petugas farmasi jika
perlu
12. Konsultasikan dengan dokter mengenai kebutuhan fisioterapi pada pasien dengan gangguan
keseimbangan/gaya berjalan/penurunan fungsional
13. Nilai ulang status kemandirian pasien setiap hari
14. Pantau adanya hipertensi ortostatik jika pasien mengeluh pusing atau vertigo dan ajari pasien untuk
bangun dari tempat tidur secara perlahan
15. Gunakan peninggi tempat dudukan toilet jika diperlukan atau alat pegangan disamping dudukan
toilet
16. Penggunaan alat bantu (tongkat, alat penopang), jika perlu
17. Berikan edukasi mengenai teknik pencegahan jatuh kepada pasien dan keluarganya
18. Mengantar pasien antar unit di dalam rumah sakit dengan brankard berpengaman (jika memakai
brankard)

Sedangkan untuk pasien dewasa dan anak ≥ 16 tahun dengan risiko jatuh tingkat sedang sampai tinggi
dilakukan prosedur pencegahan umum diatas ditambah : 2,5,6,7
1. Lokasi kamar tidur berdekatan dengan nurse station
2. Kunjungi pasien setiap jam oleh petugas medis dan lakukan pengawasan ketat

Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 10


3. Pastikan sepanjang waktu bahwa posisi tempat tidur rendah dan kedua sisi pegangan tempat
tidur terpasang dengan baik.
4. Batasi aktivitas pasien dan berikan tindakan pencegahan pada pasien dan keluarga
5. Perawat mengingatkan keluarga untuk membawa alas kaki dan alat bantu dari rumah (seperti
tongkat, alat penopang)
6. Nilai kebutuhan akan fisioterapi
7. Nilai gaya berjalan pasien dan catat dalam bagian “Penanganan Keperawatan” di Subbagian
“Masalah Jatuh”.
8. Pastikan pasien menggunakan alat bantu yang sesuai
9. Kolaborasi dengan tim interdisiplin dalam merencanakan program pencegahan jatuh
10. Pastikan perangkat keselamatan pasien digunakan dan berfungsi dengan baik
11. Memakaikan gelang identifikasi berwarna kuning pada pasien yang tinggi risiko jatuhnya
12. Memasang restrain pada pasien yang berisiko tinggi jatuh dan disertai penurunan kesadaran
yang tidak kooperatif atau terdapat gangguan mental (kognitif) / usaha bunuh diri, atas
anjuran dan sesuai instruksi dokter
13. Sebelum pasien memasuki kamar, harus dipastikan ceklist keselamatan pasien jatuh sudah
diisi dan siperiksa oleh salah satu staf RS ( bisa dilakukan oleh house keeping )

Prosedur Pencegahan Resiko Jatuh untuk semua pasien < 16 tahun (Pencegahan Umum) : 6,7,9,10,12
a. Lakukan orientasi kamar kepada pasien / orang tua / pengasuh pasien
b. Posisikan tempat tidur rendah dan roda terkunci
c. Penyangga samping tempat tidur dapat ditinggikan lebih kurang 2 kali tinggi badan saat pasien
sedang berbaring / tempat tidur berpenyangga dengan tinggi 2 kali tinggi badan pasien
(khususnya anak kecil < 3 tahun yang kooperatif)
d. Memakai sandal dan pakaian dengan ukuran yang sesuai untuk mencegah risiko terselip
e. Membantu bila hendak ke toilet jika diperlukan
f. Lampu panggilan berada dalam jangkauan dan orang tua / pengasuh diajari tentang cara
pemakaiannya
g. Lingkungan sekitar bebas dari perlengkapan yang tidak diperlukan perabot pada tempatnya dan
terbebas dari bahan / zat berbahaya
h. Mendapat pencahayaan yang cukup dan memberikan lampu malam tetap menyala jika
diperlukan
i. Mengedukasi pasien/keluarga/pengasuhnya tentang pencegahan terhadap risiko jatuh
j. Mendokumentasikan semua yang sudah diedukasikan termasuk rencana perawatan pasien yang
jatuh
k. Mendokumentasikan semua yang sudah diedukasikan termasuk rencana perawatan pasien yang
jatuh
l. Ronda / observasi kondisi pasien tiap beberapa jam sekali
m. Mengantar pasien antar unit didalam rumah sakit dengan brankard berpengaman (jika memakai
brankard)

Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 11


Prosedur pencegahan risiko jatuh terhadap pasien < 16 tahun yang memiliki risiko jatuh yang tinggi
yaitu seluruh prosedur penugasan umum ditambah: 6,7,9,10,12
a. Mengidentifikasi pasien dengan untuk gelang yang berwarna kuning
b. Menemani pasien saat hendak bepergian / berjalan
c. Menempatkan pasien didalam tempat tidur berpenyangga jika diperlukan
d. Lokasi tempat tidur pasien berdekatan dengan nurse station
e. Memenuhi kebutuhan jaga pasien dengan ratio 1:1
f. Mengevaluasi jam / waktu pemberian obat
g. Memindahkan perlengkapan tidak dipakai keluar ruangan pasien
h. Membiarkan pasien sementara terbuka (jika diperlukan) kecuali ada pengantar khusus untuk
tidak membiarkan pasien terbuka
i. Memasang restrain pada pasien yang berisiko tinggi jatuh dan disertai untuk penurunan
kesadaran yang tidak kooperatif atau terdapat gangguan mental / kognitif / usaha bunuh diri,
atas anjuran dan sesuai instruksi dokter.
j. Sebelum pasien memasuki kamar, harus dipastikan ceklist keselamatan pasien jatuh sudah diisi
dan siperiksa oleh salah satu staf RS ( bisa dilakukan oleh house keeping )

Tidak menutup kemungkinan walaupun segala prosedur diatas sudah diterapkan tapi tetap saja ada
kasus pasien jatuh di rumah sakit, maka bila ada kejadian tersebut baik dengan atau tanpa cedera,
prosedur yang akan segera dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perawat segera memeriksa pasien terhadap cedera akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi, cedera
kepala, dan lain-lain) dan memeriksa tanda vital
2. Dokter yang bertugas akan melakukan pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan neurologis serta
evaluasi lebih lanjut
3. Perawat akan mengikuti tatalaksana yang diberikan oleh dokter
4. Usahakan kamar pasien lebih dekat dengan pos perawat (nurse station)
5. Jika pasien menunjukkan adanya gangguan kognitif / mental / usaha bunuh diri, sediakan alarm
tempat tidur. Jika kurang efektif dapat dipertimbangkan untuk menggunakan tali pengaman (non
– emergency restraint) atas instruksi dokter
6. Pemeriksaan neurologi dan tanda vital
7. Pasien diperbolehkan untuk turun dari tempat tidur harus ditemani oleh petugas atau keluarga
dalam 24 jam pertama, lalu dilakukan asesmen ulang
8. Dengan izin dari pasien, keluarga akan diberitahukan jika pasien mengalami kejadian jatuh,
termasuk cedera yang ditimbulkan
9. Kejadian jatuh akan dicacat dalam Asuhan Keperawatan dan di Integrated Note
10. Perawat yang menyaksikan kejadian jatuh atau menemukan pasien jatuh akan mengisi laporan
kejadian/insiden dan memberikannya ke perawat yang bertugas. Kemudian perawat akan

Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 12


meneruskan laporan insiden ini ke Tim PMKPRS (Peningkatan Mutu Keselamatan Pasien
Rumah Sakit)
11. Perawat yang bertugas akan melengkapi “fomulir jatuh harian” dan menyertakannya ke laporan
insiden
12. Berikan edukasi mengenai risiko jatuh dan upaya pencegahannya kepada pasien dan keluarga
13. Risiko jatuh pasien akan dinilai ulang dan diisikan kedalam “formulir jatuh harian” lalu akan
ditentukan intervensi dan pemilihan alat pengaman yang sesuai.

Sebagai tambahan karena faktor lingkungan dan menerima merupakan salah satu faktor risiko
penyebab pasien jatuh di Rumah Sakit maka perlu diperhatikan dalam hal 1,4,5
1. Staf House Keeping memasang tanda “Awas lantai licin” bila sedang mengepel / dijumpai ada
bagian lantai yang basah dan segera dibersihkan
2. Staf RS segera memberitahu staf House Keeping jika ada kondisi lantai licin akibat tumpahan
cairan / tetesan air / kebocoran / genangan.
3. Staf House Keeping mengepel / membersihkan lantai pada jam-jam sepi pengunjung /
aktivitasnya yaitu mulai jam 07.00 – 09.00 pagi dan jam 14.00 – 16.00 siang serta memasang
tanda “Awas lantai licin”
4. Penerangan didalam lingkungan rumah sakit adalah tergolong cukup baik sesuai syarat K3RS
5. Staf RS tidak dibenarkan berlarian di dalam lingkungan RS bila tidak ada kepentingan gawat
darurat.
6. Edukasi pasien / keluarga / pengasuhnya / pengunjung juga punya peran penting dalam
pencegahan pasien risiko jatuh di rumah sakit, oleh karena itu maka kepada mereka harus
diinformasikan mengenai faktor risiko jatuh dan setuju utuk mengikuti strategi pencegahan jatuh
yang telah ditetapkan. Pasien, keluarga, dan pengasuh / pengunjung harus diberikan edukasi
mengenai faktor risiko jatuh di lingkungan rumah sakit dan melanjutkan keikutsertaannya
sepanjang keperawatan pasien :
a. Informasikan pasien, keluarga, dan pengasuhnya dalam semua aktivitas sebelum memulai
penggunaan alat bantu
b. Ajari pasien untuk menggunakan pegangan dinding
c. Informasikan pasien / keluarga / pengasuhnya mengenai dosis dan frekusensi konsumsi obat-
obatan, efek samping, serta interaksinya dengan makanan/obat-obatan lain.
d. Pasien, keluarga, pengasuhnya / pengunjung diberitahu untuk tidak berlarian dalam lingkungan
rumah sakit
e. Pasien, keluarga, pengasuhnya / pengunjung diberitahu untuk memperhatikan tanda “Awas
lantai licin” yang dipasang staf House Keeping saat sedang membersihkan / mengepel lantai
f. Melapor keperawat / staf RS (Customer Service, dll) bila menemukan ada kelalaian upaya
petugas rumah sakit yang tidak mencegah / menangani pasien jatuh.

Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 13


Algoritma Pasien Saat Masuk Rumah Sakit 5

Pasien masuk rumah sakit

Asesmen Risiko jatuh Morse


(Pasien dewasa /Anak ≥ 16
tahun atau / Humpty Dumpty
Orientasi
(pasien anak <kamar inap kepada pasien
16 tahun)
Tempatsaat
Dilakukan tidurpasien
posisi rendah,
masuk roda
terkunci, pegangan
RS bersamaan di kedua sisi
dengan asesmen
awal.tempat tidur terpasang baik
 Ruangan rapi
Tindakan
 Barang pencegahan
pribadi dalamumum, ditambah :
jangkauan
 Penanda
(telepon, berupa gelang berwarna
lampu panggilan, air
kuning
minum,dipergelangan
kacamata, pispot)tangan
 Alas kaki anti adekuat
Pencahayaan licin Asesmen Ulang Risiko
Tindakan Pencegahan Umum Jatuh Morse/Humpty
 Tawarkan
Alat bantubantuan ke kamar(walker,
dalam jangkauan mandi /
(Semua Pasien) Dumpty
penggunaan
cane, cruich)pispot
 Nilai kebutuhan
Optimalisasi akan : kacamata
penggunaan
-dan Fisioterapi dan terapi okupasi
alat bantu dengar  Per 2 hari untuk resiko
 -Pantau Alarm
efektempat tidur
obat-obatan tinggi
 -Sediakan
Lokasidukungan
kamar tidur berdekatan
emosional dan  Saat transfer ke unit lain
Panduan Risiko Jatuh Sasaranpsikologis
Keselamatan
dengan nurse station Pasien (SKP) Page
 Saat terdapat 14
perubahan
 -Edukasi
Dll (untuk
pasienlengkapnya
dan keluarga dapat kondisi pasien
dilihatpencegahan
mengenai di bagian tata laksana)
jatuh  Adanya kejadian jatuh
Pencegahan kategori risiko  Dll (untuk lengkapnya dapat dilihat
tinggi dibagian tata laksana)
BAB IV
DOKUMENTASI

Sistem pencatatan dan pelaporan dari asesmen, pencegahan dan manajemen pasien risiko jatuh di
RSMF adalah Formulir assesmen pasien risiko jatuh harian ditaruh didalam rekam medis pasien.
Formulir asesmen pasien risiko jatuh ini berisi Morse Fall Score dan Humpty - Dumpty Fall Assesment
Score

DAFTAR PUSTAKA

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang


Standar Pelayanan Rumah Sakit;
2. Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan pasien (Patient Safety Inciden Report) Edisi 2 tahun
2008.
3. Development of an evidence – based fall prevention program Journal of Nursing Care Quality –
Cooper, CL., & Nolt.J.D. (2007), 22 (2), 107-112.
4. Audit Pelaksanaan Morse Fall Scale di Hospital Sultan Abdul Halim. Abdullah Mithali, 2010.
5. Risk – Assesment – Scale. Anvita Health Wiki, June 2013.
6. Buku K3RS RSMF (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) K-3. Cetakan I. Himpunan Peraturan
Perundang-undangan RI. Nuansa Aulia. Bandung. 2008.
7. Memahami, Mengerti Pencegahan dan Penanganan Pasien Risiko Jatuh. RSCM; Jakarta ; 2011.
8. Penuntun Tindakan PPGD. www.angelfire.com/nc/neurosurgery/crew.html. Saarin Syaiful; 2009.

Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 15


9. Standar dan SPO. www.learntogether-aries.blogspot.com/2010/II/Standar-dan-standar-
operating.html. Ariesti Agung;2010.
10. Pediatric Falls Risk Assesment in Hospitalized Child. Kissinger Ellen. Morin Angie. California;
2010.
11. Pediatric Patient Falls : Prevention.Evidence Samaries – Joanna Briggs Institute. Yifan Xu.
Adelaide : Jan 15,2009.
12. Reducing Falls In Paediatrics – Ongoing assessment and family educationare essential ensuring
safety in the impatient setting.Keefe,S.2011.7(6),7.
13. The Humpty – Dumpty Falls Scale : A Case – control study. Journal for the society of Pediatric
Nurses, Hill – Rodriguez, D, Messimer, P.R, Williams, AR.Wood, M, etal (2009). 14 (1), 22-32.
14. Examining Inpatient Pediatric Falls. Joint Commision Perspectives on Patient Safety (2005), 5
(9), 5-6.

Rumah Sakit
Martha Friska
Terakreditasi Paripurna Versi 2012
Komisi Akreditasi Rumah Sakit

Ceklist Keselamatan Pasien Resiko Jatuh

No Parameter Kriteria Tanggal / Waktu


1. Tempat Tidur
Pegangan Sisi 1. Mudah Dinaikkan dan
Tempat Tidur Diturunkan
2. Terkunci dengan aman saat
dinaikkan
Roda 1. Mudah berputar dan diarahkan,
tidak melekat
Mekanik 1. Pengaturan ketinggian tempat
tidur mudah saat dioperasikan
2. Meja Tempat 1. Roda Terkunci dengan baik
Tidur 2. Letaknya dekat tempat tidur
3. Tiang Infus
Tiang 1. Mudah dinaikkan dan turunkan
2. Stabil tidak mudah goyang
Roda 1. Roda mudah berputar,
diarahkan , tidak melekat
4 Bel Panggilan /
Pencahayaan
Operasional 1. Lampu diluar kamar
2. Alarm berbunyi di pos perawat
3. Nomor Kamar muncul di
monitor
Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 16
Akses 1. Mudah disaih saat ke kamar
mandi
2. Mudah Jangkauan saat pasien di
tempat tidur
5. Kursi Roda

Roda Mudah Berputar/diarahkan , tidak


melekat

Tumpuan Kaki Dapat dilipat / dilepas dengan mudah

Rem Diposisikan saat kursi roda dalam posisi


diam

(Tanda tangan)

Nama Staf RS yang mengkaji

Panduan Risiko Jatuh Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Page 17

Anda mungkin juga menyukai