Panduan Resiko Jatuh
Panduan Resiko Jatuh
Martha Friska
We
WeServe
ServeYou
You
Better
Better
Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit Martha
Friska memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas serta
mengutamakan keselamatan pasien;
b. bahwa rumah sakit mencegah dan menangani kejadian pasien jatuh secara
efektif di Rumah Sakit Martha Friska;
c. sehubungan dengan poin a dan b maka perlu ditetapkan Panduan Risiko Jatuh
sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN :
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak penetapan dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
SK Pemberlakukan ..........................................................................................................
Kata Pengantar.................................................................................................................. 1
BAB I
DEFINISI
Jatuh adalah suatu peristiwa dimana seseorang mengalami jatuh dengan atau tanpa disaksikan
oleh orang lain, tidak disengaja / tidak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpa
mencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai
yang licin)1,5.
Kejadian jatuh terdiri dari1,5 :
a. Kejadian jatuh tidak disengaja yaitu : kejadian jatuh yang terjadi secara tidak sengaja (misalnya
terpeleset, tersandung). Pasien yang berisiko mengalami kejadian ini tidak dapat
diidentifikasikan sebelum mengalami jatuh dan umumnya tidak dikategorikan dalam risiko
jatuh. Kejadian jatuh jenis ini dapat dicegah dengan menyediakan lingkungan yang aman.
b. Kejadian jatuh yang tidak diantisipasi yaitu : kejadian jatuh yang terjadi ketika penyebab fisik
tidak dapat diidentifikasi
c. Kejadian jatuh yang dapat diantisipasi (diperkirakan) yaitu : kejadian jatuh yang terjadi pada
pasien yang memang berisiko mengalami jatuh (berdasarkan skor asesemen risiko jatuh)
BAB II
RUANG LINGKUP
Keselamatan pasien merupakan tanggungjawab seluruh staf rumah sakit. Salah satu upaya
mendukung peningkatan keselamatan pasien adalah dengan mencegah dan menangani pasien jatuh di
rumah sakit. Adapun langkah awal diupayakan berupa pengkajian / skrining awal pasien sejak masuk
ke rumah sakit baik lewat IGD, Poliklinik oleh dokter dan perawat5.
Pengkajian tersebut adalah berupa tindakan mengidentifikasi faktor risiko jatuh dan mengisinya
kedalam formulir Asesmen Harian pasien Risiko Jatuh (contoh formulir terlampir) dan menaruhnya
didalam rekam medis pasien khususnya pasien dengan risiko jatuh yang tinggi serta diberikan
identifikasi berupa gelang berwarna kuning.
Walaupun ada banyak cara untuk menghitung dan mengklasifikasikan risiko jatuh pasien tetapi
RS Martha Friska memutuskan untuk memakai 2 saja dari cara yang lazim dipakai. Formulir Asesmen
Harian Pasien Risiko Jatuh RS Martha Friska berisi Morse Fall Score (untuk pasien dewasa dan anak-
anak ≥ 16 tahun) dan Humpty - Dumpty Fall Assesment Score (contoh pasien anak-anak < 16 tahun).
Berikut diterangkan mengenai Morse Fall Score dan Humpty - Dumpty Fall Assesment Score serta cara
penggunaannya :
a. Morse Fall Score 2,3,5
Faktor risiko Skala Poin Skor pasien
Riwayat jatuh Ya 25
Tidak 0
Diagnosis sekunder (≥ 2 Ya 15
Tidak 0
diagnosis medis)
Keterangan :
Skor Minimal = 75
Skor Maximum = 23
Resiko tinggi = ≥ 12
Resiko rendah = < 12
Selain itu, faktor risiko pasien jatuh di rumah sakit dapat juga dikelompokkan menjadi kategori dapat
diperkirakan (anticipated) dan tidak dapat diperkirakan (unanticipated5)
Intrinsik (berhubungan dengan Ekstrinsik (berhubungan
kondisi pasien) dengan lingkungan)
Dapat diperkirakan Riwayat jatuh sebelumnya Lantai basah/silau, ruang
Inkontinensia berantakan, pencahayaan
Gangguan kognitif/psikologis kurang, kabel longgar/lepas
BAB III
TATA LAKSANA
RS Martha Friska memutuskan untuk memakai 2 saja dari cara yang lazim dipakai. Formulir
Asesmen Harian Pasien Risiko Jatuh RS Martha Friska berisi Morse Fall Score (untuk pasien dewasa
dan anak-anak ≥ 16 tahun) dan Humpty - Dumpty Fall Assesment Score (contoh pasien anak-anak < 16
tahun). Humpty- Dumpty fall Assessment Score dan Morse Fall Score disimpan dalam status.
Setelah dilakukan pengkajian faktor risiko jatuh pasien di rumah sakit, maka selanjutnya
dilakukan tindakan pencegahan jatuh sesegera mungkin pada pasien yang memiliki faktor risiko
tersebut. Adapun prosedur pencegahan jatuh untuk segala jenis tingkatan risiko pada pasien dewasa dan
anak ≥ 16 tahun (pencegahan umum) baik pada pasien tidak beresiko jatuh, resiko sedang , dan juga
resiko tinggi adalah sebagai berikut : 2,5,6,7
1. Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
2. Posisikan bel panggilan, pispot, dan pegangan tempat tidur berada dalam jangkauan
3. Jalur untuk pasien berjalan harus bebas obstruksi dan tidak licin
4. Jauhkan kabel-kabel dari jalur berjalan pasien
5. Posisikan tempat tidur rendah (tinggi tempat tidur sebaiknya ≤ 63,5 cm), dan pastikan roda
terkunci
6. Tentukan penggunaan paling aman untuk pegangan di sisi tempat tidur. Ingat bahwa menggunakan
4 sisi pegangan tempat tidur dianggap membatasi gerak (mechanical restraint)
7. Menggunakan sandal anti licin
8. Pastikan pencahayaan adekuat
9. Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan
10. Bantu pasien ke kamar mandi, jika diperlukan
11. Evaluasi efektifitas obat-obatan yang meningkatkan predisposisi jatuh (sedasi, antihipertensi,
diuretic, benzodiazepine, dan sebagainya), konsultasikan dengan dokter atau petugas farmasi jika
perlu
12. Konsultasikan dengan dokter mengenai kebutuhan fisioterapi pada pasien dengan gangguan
keseimbangan/gaya berjalan/penurunan fungsional
13. Nilai ulang status kemandirian pasien setiap hari
14. Pantau adanya hipertensi ortostatik jika pasien mengeluh pusing atau vertigo dan ajari pasien untuk
bangun dari tempat tidur secara perlahan
15. Gunakan peninggi tempat dudukan toilet jika diperlukan atau alat pegangan disamping dudukan
toilet
16. Penggunaan alat bantu (tongkat, alat penopang), jika perlu
17. Berikan edukasi mengenai teknik pencegahan jatuh kepada pasien dan keluarganya
18. Mengantar pasien antar unit di dalam rumah sakit dengan brankard berpengaman (jika memakai
brankard)
Sedangkan untuk pasien dewasa dan anak ≥ 16 tahun dengan risiko jatuh tingkat sedang sampai tinggi
dilakukan prosedur pencegahan umum diatas ditambah : 2,5,6,7
1. Lokasi kamar tidur berdekatan dengan nurse station
2. Kunjungi pasien setiap jam oleh petugas medis dan lakukan pengawasan ketat
Prosedur Pencegahan Resiko Jatuh untuk semua pasien < 16 tahun (Pencegahan Umum) : 6,7,9,10,12
a. Lakukan orientasi kamar kepada pasien / orang tua / pengasuh pasien
b. Posisikan tempat tidur rendah dan roda terkunci
c. Penyangga samping tempat tidur dapat ditinggikan lebih kurang 2 kali tinggi badan saat pasien
sedang berbaring / tempat tidur berpenyangga dengan tinggi 2 kali tinggi badan pasien
(khususnya anak kecil < 3 tahun yang kooperatif)
d. Memakai sandal dan pakaian dengan ukuran yang sesuai untuk mencegah risiko terselip
e. Membantu bila hendak ke toilet jika diperlukan
f. Lampu panggilan berada dalam jangkauan dan orang tua / pengasuh diajari tentang cara
pemakaiannya
g. Lingkungan sekitar bebas dari perlengkapan yang tidak diperlukan perabot pada tempatnya dan
terbebas dari bahan / zat berbahaya
h. Mendapat pencahayaan yang cukup dan memberikan lampu malam tetap menyala jika
diperlukan
i. Mengedukasi pasien/keluarga/pengasuhnya tentang pencegahan terhadap risiko jatuh
j. Mendokumentasikan semua yang sudah diedukasikan termasuk rencana perawatan pasien yang
jatuh
k. Mendokumentasikan semua yang sudah diedukasikan termasuk rencana perawatan pasien yang
jatuh
l. Ronda / observasi kondisi pasien tiap beberapa jam sekali
m. Mengantar pasien antar unit didalam rumah sakit dengan brankard berpengaman (jika memakai
brankard)
Tidak menutup kemungkinan walaupun segala prosedur diatas sudah diterapkan tapi tetap saja ada
kasus pasien jatuh di rumah sakit, maka bila ada kejadian tersebut baik dengan atau tanpa cedera,
prosedur yang akan segera dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perawat segera memeriksa pasien terhadap cedera akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi, cedera
kepala, dan lain-lain) dan memeriksa tanda vital
2. Dokter yang bertugas akan melakukan pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan neurologis serta
evaluasi lebih lanjut
3. Perawat akan mengikuti tatalaksana yang diberikan oleh dokter
4. Usahakan kamar pasien lebih dekat dengan pos perawat (nurse station)
5. Jika pasien menunjukkan adanya gangguan kognitif / mental / usaha bunuh diri, sediakan alarm
tempat tidur. Jika kurang efektif dapat dipertimbangkan untuk menggunakan tali pengaman (non
– emergency restraint) atas instruksi dokter
6. Pemeriksaan neurologi dan tanda vital
7. Pasien diperbolehkan untuk turun dari tempat tidur harus ditemani oleh petugas atau keluarga
dalam 24 jam pertama, lalu dilakukan asesmen ulang
8. Dengan izin dari pasien, keluarga akan diberitahukan jika pasien mengalami kejadian jatuh,
termasuk cedera yang ditimbulkan
9. Kejadian jatuh akan dicacat dalam Asuhan Keperawatan dan di Integrated Note
10. Perawat yang menyaksikan kejadian jatuh atau menemukan pasien jatuh akan mengisi laporan
kejadian/insiden dan memberikannya ke perawat yang bertugas. Kemudian perawat akan
Sebagai tambahan karena faktor lingkungan dan menerima merupakan salah satu faktor risiko
penyebab pasien jatuh di Rumah Sakit maka perlu diperhatikan dalam hal 1,4,5
1. Staf House Keeping memasang tanda “Awas lantai licin” bila sedang mengepel / dijumpai ada
bagian lantai yang basah dan segera dibersihkan
2. Staf RS segera memberitahu staf House Keeping jika ada kondisi lantai licin akibat tumpahan
cairan / tetesan air / kebocoran / genangan.
3. Staf House Keeping mengepel / membersihkan lantai pada jam-jam sepi pengunjung /
aktivitasnya yaitu mulai jam 07.00 – 09.00 pagi dan jam 14.00 – 16.00 siang serta memasang
tanda “Awas lantai licin”
4. Penerangan didalam lingkungan rumah sakit adalah tergolong cukup baik sesuai syarat K3RS
5. Staf RS tidak dibenarkan berlarian di dalam lingkungan RS bila tidak ada kepentingan gawat
darurat.
6. Edukasi pasien / keluarga / pengasuhnya / pengunjung juga punya peran penting dalam
pencegahan pasien risiko jatuh di rumah sakit, oleh karena itu maka kepada mereka harus
diinformasikan mengenai faktor risiko jatuh dan setuju utuk mengikuti strategi pencegahan jatuh
yang telah ditetapkan. Pasien, keluarga, dan pengasuh / pengunjung harus diberikan edukasi
mengenai faktor risiko jatuh di lingkungan rumah sakit dan melanjutkan keikutsertaannya
sepanjang keperawatan pasien :
a. Informasikan pasien, keluarga, dan pengasuhnya dalam semua aktivitas sebelum memulai
penggunaan alat bantu
b. Ajari pasien untuk menggunakan pegangan dinding
c. Informasikan pasien / keluarga / pengasuhnya mengenai dosis dan frekusensi konsumsi obat-
obatan, efek samping, serta interaksinya dengan makanan/obat-obatan lain.
d. Pasien, keluarga, pengasuhnya / pengunjung diberitahu untuk tidak berlarian dalam lingkungan
rumah sakit
e. Pasien, keluarga, pengasuhnya / pengunjung diberitahu untuk memperhatikan tanda “Awas
lantai licin” yang dipasang staf House Keeping saat sedang membersihkan / mengepel lantai
f. Melapor keperawat / staf RS (Customer Service, dll) bila menemukan ada kelalaian upaya
petugas rumah sakit yang tidak mencegah / menangani pasien jatuh.
Sistem pencatatan dan pelaporan dari asesmen, pencegahan dan manajemen pasien risiko jatuh di
RSMF adalah Formulir assesmen pasien risiko jatuh harian ditaruh didalam rekam medis pasien.
Formulir asesmen pasien risiko jatuh ini berisi Morse Fall Score dan Humpty - Dumpty Fall Assesment
Score
DAFTAR PUSTAKA
Rumah Sakit
Martha Friska
Terakreditasi Paripurna Versi 2012
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(Tanda tangan)