Anda di halaman 1dari 16

KETAHANAN MASYARAKAT

BERBASIS KEARIFAN LOKAL


DALAM MENGHADAPI COVID 19
Dr. Rizal Mustansyir
PROBLEMA
• APA YG DIMAKSUD DNG KEARIFAN LOKAL ?
• APA YG DIMAKSUD DNG PANDEMI ?
• APA YG DIMAKSUD DNG COVID 19?
• BGMN KEARIFAN LOKAL VS PANDEMI?
• APA HAMBATAN LOKAL DLM MENGHADAPI COVID 19 ?
• SEJAUHMANA KEARIFAN LOKAL BERPERAN DLM MENGHADAPI
COVID 19 ? TITIK SIMPUL
KEARIFAN LOKAL VS PROBLEM GLOBAL

BUDAYA BUDAYA
NASIONAL GLOBAL

Mitis, Ontologis, Fungsional

TANTANGAN
KOMPONEN BUDAYA (Sosial, Politik,
DAERAH: Mutu manikam RESPONS
Kearifan Lokal Ekonomi,
Kesehatan, dll)
Kearifan Lokal
Kearifan lokal; bag. bud. suatu komunitas yg diwariskan scr
berkelanjutan dr satu generasi ke generasi via cerita lisan atau tulisan
spt:folklore, peribahasa, pepatah petitih, permainan rakyat, dll.
Kearifan lokal; dimensi pengetahuan & pengalaman (epistemologis) &
nilai (aksiologis) yg memperlihatkan keberadaan (ontologis) suatu
komunitas ttt dlm rangka memahami & menghadapi alam sekitarnya
(kosmologis) dng cara pandang yg khas.
Kearifan lokal; kristalisasi pengetahuan & nilai yg membentuk tradisi
yang menjadi kebiasaan (custom) sbg ciri khas dari komunitas ttt.
LOCAL WISDOM
Gagasan, tindakan, dan benda budaya
mengekspresikan pemikiran, perasaan, jejak historis komunitas
ttt.

Pandangan hdp dan penget. serta berbagai strategi kehidupan

berwujud aktivitas yg dilakukan oleh masyarakat lokal

Kearifan dalam kebudayaan tradisional suku-suku


bangsa
Enam Dimensi L W (Mitchell 2003)
1. Pengetahuan Lokal
2. Nilai-Nilai Lokal

3. Ketrampilan Lokal
4. Sumber Daya Lokal

5. Mekanisme Pengambilan keputusan lokal


6. Solidaritas kelompok Lokal
RAGAM KEARIFAN LOKAL
1. Bersandar pd figur publik ttt (Otoritas)
2. Bersandar pd minoritas kreatif
3. Bersandar pd kesepakatan bersama (konsensus)
4. Bersandar pd Hkm Adat
5. Bersandar pd Hkm Agama
6. Bersandar pd Rasionalitas
7. Bersandar pd pengalaman
8. Bersandar pd hal mistik
PANDEMI

• Wabah – Epidemi -- Pandemi

• Pandemi; penyakit yg menyebar secara global mencakup area


geografis yg luas.

• Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pandemi tdk ada


hubungannya dengan tingkat keparahan penyakit, jumlah korban
atau infeksi.
• Pandemi; penularan & penyebaran penyakit berskala luas
COVID 19
• Virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan
pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember
2019.
• Virus Corona; kumpulan virus yg bisa menginfeksi sistem pernapasan
ringan (spt: flu); namun juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan
berat (spt: infeksi paru-paru/pneumonia).
• Gejala Umum meliputi: demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius);
Batuk kering; sesak nafas; dan gejala lain spt: Diare, Sakit kepala; mata
merah; Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau; Ruam
di kulit
BGMN KEARIFAN LOKAL VS PANDEMI ?

• Sangat tergantung pd ragam kearifan lokal yg dianut


• Masyarakat kita lebih mengutamakan hal-hal berikut:
1. Org yg dituakan & dipercaya
2. Musyawarah
3. Solidaritas, gotong royong (lock down, stay at home,
mengasingkan diri) identik penderitaan, memutus
silaturrahmi
4. Perasaan > rasionalitas (panik, bingung, menelan
informasi, berpikir jangka pendek)
5. Pengalaman
6. Keyakinan yg dianut
7. Shame culture > Guilt Culture
RELASI ANTARA NILAI DNG BUDAYA MALU
DAN BUDAYA BERSALAH
• Datum Otonom
NILAI • Membenarkan diri
sendiri via kehadirannya
yg cemerlang

BUDAYA • Penekanan pd reputasi

MALU • Kehormatan & harga diri

• Penekanan pd hati
BUDAYA nurani

BERSALAH • Munculnya rasa


penyesalan
HAMBATAN LOKAL (LOCAL CONSTRAINT).

1. Emotive meaning > cognitive meaning


2. Mystically; irrationality > Rationis Sufficientis
3. Shame culture > guilt culture
4. Budaya Lisan tergradasi oleh waktu, teknologi,
modernitas
5. Stereotype > Fakta
TITIK SIMPUL

PERAN KEARIFAN LOKAL DALAM MENGHADAPI COVID 19

• Solidaritas kelompok besar ditransformasikan kelompok kecil (Extended


family ke Nuclear Family)
• Menguatkan peran Public Figure sbg narasumber (Note: sandaran rasionalitas)
• Menguatkan memori kolektif atas peristiwa serupa (mirip) di masa lampau utk
pelajaran ke depan (Hermeneutical circle)
• Menguatkan semangat musyawarah utk mengurai informasi yg silang sengkarut
• Mengendapkan sikap egois-individualistik (mencegah penularan)
• Memenej shame culture & guilt culture scr simultan demi kepentingan bersama
• Mengolah pengetahuan mitis (The Mystical Knowledge) Philosophical
knowledge plus Religion knowledge
Bbrp bentuk Kearifan Lokal Yogya selama Pandemi
• Diungkapkan ke dlm Permainan Bahasa spt:
1. ODP (Org Dalam Pemantauan)= durung loro tapi bar plesiran,
tamasya ning wilayah wong sing keno Corona
2. PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = lagi pilek, kadang watuk yo
mriang mulane dipantau
3. Suspect = Lorone wis rodo parah sitik, pilek, watuk, napase sesek,
awakke panas gembreges rasane
4. Positif = nah sing iki wis dites karo dokter, wis beneran loro tenan
5. Lockdown = ora entuk mlemu metu ning negoro/wilayah/daerah
liyane
6. Social Distancing = ojo kluyuran ning mall, pasar yen ra perlu banget,
ora usah ngumpul2, nek kepethuk wong jogo jarak 1-2 m
LANJUTAN
7. Isolasi = sing loro diobatke dikurung ben ra nulari wong liyo
8. Karantina = wis pokoke anteng ning omah wae ra usah kluyuran.
9. Work From Home (WFH) = Kerjane ning omah ojo mangkat kantor,
sing ora metu ora enthuk duit, sabar sik yo, mugo2 ono sing kelingan
karo awake dewe sing susah.
10. Imported Case = ketularane goro2 bar jalan2 ning luar
negeri/daerah, pokoke ning panggonan sing ono wong lorone
11. Local Transmission = Ketularan karo tonggo dewe, iso sak RT po sak
RW
12. Epidemi = Penyakite nyebare cepet lan gampang nular
13. Pandemi = penyakite wis kelas dunia, sing loro ora mung wong
Indonesia tok nanging wong luar negeri ugo keno.
SUMBER ACUAN
• Bahm, Archie. 1984. Axiology: The Science of Values. New Mexico: Albuquerque.
• _________.. 1995. Epistemology; Theory of Knowledge. New Mexico: Albuquerque
• Bertens, K, 1997, Etika, Gramedia, Jakarta.
• Honderich, Ted., 1995, The Oxford Companion To Philosophy, Oxford, University
Press, Oxford.
• Lacey, 1999, Is a Science value free?, London: Routledge.
• Mead, Margareth., 1961, Cooperation and Competition among Primitive People
Beacon Press, Boston
• Peursen, C.A, van., 1976, Strategi Kebudayaan, Diindonesiakan oleh: Dick Hartoko
(Cultuur in Stroomversnelling), Kanisius, Yohyakarta
• Resnik, David K., 1998, Ethics of Science, Routledge , New York.
• Piers, Gerhart & Singer, Milton B., 1971, Shame and Guilt: A Psychoanalytic and a
Cultural Study, W. Norton & Company. Inc., New York.

Anda mungkin juga menyukai