Pengajuan Judul Skripsi
Pengajuan Judul Skripsi
SINOPSIS
1. Penafsiran Kesehatan Mental Anak Dalam Tafsir Sufi Karya Abu Muhammad Sahl
Kesehatan adalah suatu kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang
lengkap dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Pemahaman tentang
kesehatan telah bergeser dengan seiringnya waktu. Berbagai faktor sosial berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan, seperti perilaku individu, kondisi sosial, genetik dan biologi,
perawatan kesehatan, dan lingkungan fisik.
Dizaman modern ini teknologi telah canggih dari balita sampai lansia sudah
bermain gadget. Anak-anak tingkat remaja telah bebas untuk bermain sosial media.
Mereka telah bebas melakukan hal itu tanpa pengawasan orang tua. Anak anak pada usia
remaja sangat sensitif dengan suatu perasaan emosionalnya. Sehingga apapun yang
dialami pada kehidupannya sehari-hari dia curahkan kedalam sosial media tersebut. Hal
yang paling sering ditemukan adalah mereka sering mengatakan tentang keluarganya
dengan istilah bahasa inggris Broken Home (Rumah Rusak). Maksud disini bukanlah
objek yang sebenarnya rusak namun ini adalah suatu khiasan menggambarkan kehidupan
keluarganya dalam keadaan kacau.
Anak didalam islam adalah suatu amanah yang diberikan oleh Allah SWT yang
dititipkan kepada orang tuanya. Untuk itu, anak harus dijaga dan dipelihara dengan baik
agar dapat tumbuh dan berkembang, baik secara jasmani maupun rohani. Setiap manusia
diciptakan untuk menjadi hamba-Nya. Kesehatan mental dari anak-anak broken home
sangat berbeda dari biasanya mungkin dalam sekilas orang lain akan mengabaikan hal
ini. Karena menganggap semua orang memiliki masalahnya masing-masing atau
mendapatkan ujian yang berbeda-beda.
Kesehatan yang dimaksud tidak lain, yakni tentang perasaaan mereka yang mudah
terluka. Sangat tidak bisa menerima ketika ada yang berbicara dengan nada tinggi karena
Trauma yang dialami olehnya. Mudah menangis dalam suatu hal. Marah kepada diri
sendiri atau penyesalan yang selalu menghantui. Dan akan menyebabkan kekacauan lain
dikarenakan orang tuanya tidak harmonis ia tidak semangat menjalani kehidupannya
karena merasa paling tersakiti. Baik dalam mengikuti pembelajaran disekolah maupun
untuk taat dalam beragama. Sehingga anak-anak berbakat semakin berkurang dan tidak
memahami bakat mereka sendiri karena masih memikirkan tentang dirinya bukan untuk
kesjahteraan masa depannya, perlakuan gagalnya menjaga kesehatan sehingga hasrat
untuk melakukan hal-hal yang dilarang demi mencari kebahagiaan dengan cara yang
salah.
Hal ini sangatlah buruk ,bagi masa depan anak tersebut. Karena anak-anak adalah
yang menentukan bagaimana kehidupan generasi seterusnya baik untuk keluarganya,
agamanya, negerinya. Untuk itu saya sangat ingin meneliti tentang suatu kesehatan
mental ini, bukan hanya sebagai pembelajaran namun dapat bisa membantu anak-anak
dan pembaca lainnya, akan suatu kesehatan mental ini baik bagi orang tua kepada
anaknya. Maupun anak dalam menerima keadaan yang dialaminya sekaligus untuk
menyembuhkan. Al-qur’an merupakan kitab suci yang memiliki banyak ilmu-ilmu
didalamnya. Untuk itu akana lebih baik kita menggali lagi keajabiban-keajaiban yang
belum tersingkap didalmnya. Dengan metode tafsir Sufi karya Hamzah Fansuri.