RESAH JIWA
…
Malam hilang jejak
Aku minta pagi saja
Aku ingin memeluknya damai
Di sini penyair membandingkan malam hari dan pagi hari. Pembanding
seperti ini disebut majas metafora. Melalui majas ini penyair
menggambarkan bahwa seseorang kehilangan jejak di malam hari dan ia
berinisiatif untuk diganti menjadi pagi hari karena seseorang itu ingin
berdamai dan ingin memeluknya di pagi hari.
LANGIT MENDUNG
…
Di antara gunung dan samudra
Kelam menekanku
Aku sudah lama disini
Orang orang berpaling
Pada penggalan puisi itu Fadzil Sufina di atas, membandingkan dua kata
yakni gunung dan samudra. Fadzil Sufina menggambarkan orang yang
sedang bekerja keras dan berdiam diri di antara gunung dan samura.
Gunung yang berarti tempat yang menjulang tingi sedangkan samudra
tempat yang sangat luas. Ha ini membuat Fadzil Sufina membandingkan
seseorang yang dalam puisi diatas sedang bekerja keras tdak peduli
gunung dan samudra akan ia lalui.
KEDUANYA ITU
Jiwa telah berkembang, menebar diantara gubuk dan hotel mengkilat
Antara keduanya
Antara jasad yang ditelantarkan ruhnya
Membusuk berserakan
…
Dalam pengalan puisi di atas, penyair membandingkan orang yang
bertempat tinggal yang bagus seperti hotel dan gubuk tidak dapat
menentukan kelak dia akan mati dengan tenang atau tidak. Pada bait
puisi diatas pemyair mengambarkan saat kita mati dan dunia saat kita
mati yang ditulis untuk membuat sang pembaca sadar akan kematian.