KEFARMASIAN DAN
FARMAKOPE
INDONESIA
apt. Fenny Yuliawati, S.Farm
1 Sejarah
Farmasi
3 Farmakope
Indonesia
FARMASI
Amerika Belanda
United State Pharmakope Nederlands Pharmakope
(U.S.P)
Buku-buku farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen
Kesehatan :
FI edisi I jilid I Ekstra FI
(20 Mei 1962) (1 April 1974)
FI edisi II (1
FI edisi I jilid II
Formularium April 1972)
(20 Mei 1965)
Indonesia
(FOI) (20
Mei 1966)
FI edisi IV
(5 Desember 1995)
FI edisi III FI edisi V
(9 Oktober 1979) (2014)
Formularium
FI edisi VI jilid I dan
Nasional (12
II (2020)
Nopember 1978)
KETENTUAN UMUM FARMAKOPE
INDONESIA EDISI IV
TATANAMA
• Judul monografi memuat berturut-turut nama Latin dan
nama Indonesia.
• Bagi yang mempunyai nama lazim disertai nama lazim
dan bagi zat kimia organik yang rumus bangunnya
dicantumkan, pada umumnya disertai nama rasional.
• Jika yang dimaksud adalah zat resmi , bahan obat resmi
atau sediaan farmasi resmi, maka huruf permulaan
namanya ditulus dengan huruf besar; untuk nama yang
terdiri dari dua kata atau lebih, tiap huruf permulaan kata
yang ditulis dengan huruf besar, kecuali apabila kata
yang kedua atau berikutnya hanya menyatakan sifat
keterangan.
• Untuk zat dalam pengertian umum dan sebagai pereaksi,
huruf permulaan namanya ditulis dengan huruf kecil.
Nama zat, bahan obat dan sediaan farmasi dan paparan
dan/lampiran, termasuk pereaksi, pada umumnya ditulis
dengan nama Indonesia.
TANGAS UAP TANGAS AIR BOBOT JENIS
Pernyataan dalam pemerian tidak cukup kuat dijadikan syarat baku, tetapi meskipun demikian
secara tidak langsung dapat membantu dalam penilaian pendahuluan terhadap mutu zat yang
bersangkutan.
KELARUTAN
Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut yang
diperlukan untuk melarutkansatu bagian
zat.
Sangat mudah larut Kurang dari 1
Mudah larut 1 sampai 10
Larut 10 sampai 30
Agak sukar larut 30 sampai 100
Sukar larut 100 sampai 1000
Sangat sukar larut 1000 sampai 10.000
Praktis tidak larut lebih dari 10.000
WADAH DAN PENYIMPANAN
Wadah dan sumbatnya tidak boleh mempengaruhi bahan
yang disimpan didalamnya baik secara kimia maupun secara
fisika, yang dapat mengakibatkan pe rubahan kekuatan, mutu
atau kemurniannya hingga tidak memenuhi persyaratan resmi