Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMK Batik Sakti 2 Kebumen


Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring & Pemasaran
Mata Pelajaran : Perencanaan Bisnis
Kelas :X
Semester : 1 (Gasal)
Materi Pokok : Prosedur Pengurusan Suarat Ijin Usaha
Alokasi Waktu : 12 JP (@45 menit)
Tahun Pelajaran : 2022/2023

A. Kompetensi Inti
KI. 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Produk Kreatif dan Kewirausahaan pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI.4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Produk
Kreatif dan Kewirausahaan Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu
dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


3.5 Menerapkan prosedur pengurusan suarat ijin usaha.
Indikator :
3.5.1. Menguraikan pengertian surat izin usaha
3.5.2. Menguraikan fungsi surat izin usaha
3.5.3. Mengklasifikasi surat ijin usaha.
3.5.4. Menerapkann alur prosedur pengurusann surat ijin usaha
4.5 Melaksanakan pengurusan suarat ijin usaha.
Indikator :
4.5.1. Mengidentifikasi pengertian surat izin usaha
4.5.2. Mengidentifikasi fungsi surat izin usaha
4.5.3. Mengidentifikasi macam-macam surat ijin usaha.
4.5.4. Melaksanakan pengurusan surat ijin usaha.\

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian surat izin usaha
2. Peserta didik mampu menjelaskan fungsi dari surat izin usaha
3. Peserta didik mampu mengklasifikasikan surat ijin usaha
4. Peserta didik mampu Menerapkann alur prosedur pengurusann surat ijin usaha.

D. Materi Ajar
Dokumen Perizinan Usaha
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific
2. Metode pembelajaran : Diskusi Jigsaw, Presentasi, Penugasan, Ceramah
3. Model pembelajaran : Problem Based Learning

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Papan tulis dan slide power point
2. Alat : Laptop dan LCD
3. Sumber Belajar :
 Buku Paket Produk Kreatif dan Kewirausahaan.
 Internet dan sumber ajar lain yang relevan

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan ke-1

Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
1. Guru memberikan salam.
2. Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai wujud sikap
patriotisme.
3. Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa sebelum pela-
jaran dimulai.
4. Guru mengkondisikan peserta didik supaya siap menerima pelajaran.
Adapun pengkondisian yang dilakukan oleh guru yaitu :
• Guru mengecek kehadiran peserta didik.
15 menit
• Guru meminta peserta didik untuk menyiapkan alat tulis dan buku
yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
5. Guru mengingatkan tentang bentuk pangkat atau eksponen.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
7. Guru menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan.
8. Guru menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan.
9. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa apa
yang mereka tau tentang bauran pemasaran?
2. Kegiatan Inti
A. Mengamati 1. Guru membagi kelas dalam kelompok 65 menit
sesuai absen, setiap kelompok 4 Peserta
Didik
2. Guru dengan jelas menyampaikan tugas
yang harus diakukan oleh masing- mas-
ing kelompok
3. Guru menampilkan salah satu website di
internet, Peserta Didik mengamati video
tentang surat izin usaha.
B. Menanya 1. Guru menugaskan peserta didik untuk
menguraikan tetang surat izin usaha
2. Guru mempersilahkan peserta didik secara
berkelompok melakukan identifikasi soal
mengenai pengertian dan fungsi surat izin
usaha
3. Guru memberikan kesempatan Peserta
Didik untuk bertanya seputar pengertian
dan fungsi surat izin usaha, guru mem-
berikan contoh pertanyan misal : “apa
yang melatar belakangi adanya surat izin
usaha?”...
C. Mengeksplorasi 1. Guru memberikan latihan soal kepada pe-
serta didik.
2. Peserta didik diminta untuk
mengumpulkan data atau mencari infor-
masi dan soal-soal tambahan dari buku
sumber serta internet.
3. Peserta didik melakukan proses
pengumpulan informasi dan soal dari buku
sumber dan internet.
C. Mengasosiasikan 1. Guru mengawasi aktivitas peserta didik
dan memberikan bantuan seperlunya.
2. Guru memberi kesempatan kepada salah
satu peserta didik dari setiap kelompok un-
tuk menyajikan atau berbagi jawaban di
depan kelas.
3. Guru memberi kesempatan kepada peserta
didik dari kelompok lain untuk mem-
berikan tanggapan terhadap hasil diskusi
kelompok penyaji dengan sopan.
4. Guru melibatkan peserta didik mengevalu-
asi jawaban kelompok penyaji serta ma-
sukan dari peserta didik yang lain dan
membuat kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan peserta didik sudah benar.
5. Selanjutnya dengan tanya jawab, guru
mengarahkan peserta didik untuk mengk-
lasifikasikan surat izin usaha.
6. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi
tiap kelompok.
7. Peserta didik mempresentasikan hasil temuan-
nya mengenai pengertian dan fungsi surat izin
usaha
D. Mengkomunikasikan 1. Salah satu peserta didik diminta untuk
menyimpulkan tentang surat izin usaha
2. Guru mengkonfirmasi kesimpulan yang
telah disampaikan peserta didik di depan
kelas.
3. Penutup
1. Peserta Didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi yang telah di-
lakukan.
2. Guru menanyakan apakah ada kesulitan pada Peserta Didik mengenai
pembelajaran hari ini.
15 menit
3. Guru memberikan tugas pada pertemuan yang akan datang untuk men-
ganalisis macam-macam surat izin usaha
4. Pembelajaran pada hari ini diakhiri dengan berdoa bersama
5. Guru menutup dengan mengucapkan salam.

Pertemuan ke-2

Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
1. Guru memberikan salam. 10 menit
2. Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai wujud sikap
patriotisme.
3. Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa sebelum pela-
jaran dimulai.
4. Guru mengkondisikan peserta didik supaya siap menerima pelajaran.
Adapun pengkondisian yang dilakukan oleh guru yaitu :
 Guru mengecek kehadiran peserta didik.
 Guru meminta peserta didik untuk menyiapkan alat tulis dan buku
yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
5. Guru memberikan apersepsi dan mereview materi pengertian dan fungsi
surat izin usaha
2. Kegiatan Inti
A. Mengamati 1. Guru membagi kelas dalam kelompok
sesuai absen, setiap kelompok 4 Peserta
Didik
2. Guru dengan jelas menyampaikan tugas
yang harus diakukan oleh masing- masing
kelompok
3. Guru menampilkan gambar dalam power-
point, Peserta Didik mengamati tentang
klasifikasi surat izin usaha.
B. Menanya 1. Guru menugaskan peserta didik untuk
mengklasifikasikan surat izin usaha
2. Guru mempersilahkan peserta didik secara
berkelompok melakukan identifikasi soal
mengenai pengertian dan fungsi surat izin
usaha
3. Guru memberikan kesempatan Peserta
Didik untuk bertanya seputar pengertian
dan fungsi surat izin usaha, guru mem-
berikan contoh pertanyan misal : “apa
yang melatar belakangi adanya surat izin
usaha?”...
D. Mengeksplorasi 1. Peserta Didik mengumpulkan data dari
berbagai sumber mengenai macam-
110
macam surat izin usaha yang ada di
dunia maya/internet menit
2. Semua anggota kelompok mencatat hasil
diskusi dalam kegiatan pembelajaran.
C. Mengasosiasikan 1. Guru mengawasi aktivitas peserta didik
dan memberikan bantuan seperlunya.
2. Guru memberi kesempatan kepada salah
satu peserta didik dari setiap kelompok un-
tuk menyajikan atau berbagi jawaban di
depan kelas.
3. Guru memberi kesempatan kepada peserta
didik dari kelompok lain untuk mem-
berikan tanggapan terhadap hasil diskusi
kelompok penyaji dengan sopan.
4. Guru melibatkan peserta didik mengevalu-
asi jawaban kelompok penyaji serta ma-
sukan dari peserta didik yang lain dan
membuat kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan peserta didik sudah benar.
D. Mengkomunikasikan 1. Peserta didik mempresentasikan hasil
temuannya mengenai macam-macam surat
izin usaha
2. Guru mengkonfirmasi kesimpulan yang
telah disampaikan peserta didik di depan
kelas.
3. Penutup
1. Peserta Didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi yang telah di- 15 menit
lakukan.
2. Guru menanyakan apakah ada kesulitan pada Peserta Didik mengenai
pembelajaran hari ini.
3. Guru memberikan tugas pada pertemuan yang akan datang untuk mem-
pelajari alur prosedur pengurusann surat ijin usaha
4. Pembelajaran pada hari ini diakhiri dengan berdoa bersama
5. Guru menutup dengan mengucapkan salam.
Pertemuan ke-3
Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
1. Guru memberikan salam.
2. Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai wujud
sikap patriotisme.
3. Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa sebelum
pelajaran dimulai.
4. Guru mengkondisikan peserta didik supaya siap menerima pela-
10 menit
jaran. Adapun pengkondisian yang dilakukan oleh guru yaitu :
• Guru mengecek kehadiran peserta didik.
• Guru meminta peserta didik untuk menyiapkan alat tulis dan
buku yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
5. Guru memberikan apersepsi dan mereview materi klasifikasi surat
izin usaha.
2. Kegiatan Inti
A. Mengamati 1. Guru membagi kelas dalam kelompok 115 menit
sesuai absen, setiap kelompok 4 Peserta
Didik
2. Guru dengan jelas menyampaikan
tugas yang harus diakukan oleh
masing- masing kelompok
3. Guru menampilkan powerpoint tentang
alur prosedur pengurusann surat ijin
usaha.
B. Menanya 1. Guru menugaskan peserta didik untuk
menerapkan alur prosedur surat izin us-
aha
2. Guru mempersilahkan peserta didik se-
cara berkelompok melakukan identi-
fikasi soal mengenai pengertian dan
fungsi surat izin usaha
3. Guru memberikan kesempatan Peserta
Didik untuk bertanya seputar alur
prosedur surat izin usaha, guru mem-
berikan contoh pertanyan misal : “apa
yang melatar belakangi adanya surat
izin usaha?”....
C. Mengeksplorasi 1. Peserta Didik mengumpulkan data dari
berbagai sumber mengenai alur prose-
dur surat izin usaha
2. Semua anggota kelompok mencatat
hasil diskusi dalam kegiatan pembela-
jaran.
D. Mengasosiasikan 1. Guru mengawasi aktivitas peserta didik
dan memberikan bantuan seperlunya.
2. Guru memberi kesempatan kepada
salah satu peserta didik dari setiap
kelompok untuk menyajikan atau
berbagi jawaban di depan kelas.
3. Guru memberi kesempatan kepada pe-
serta didik dari kelompok lain untuk
memberikan tanggapan terhadap hasil
diskusi kelompok penyaji dengan
sopan.
4. Guru melibatkan peserta didik
mengevaluasi jawaban kelompok
penyaji serta masukan dari peserta didik
yang lain dan membuat kesepakatan,
bila jawaban yang disampaikan peserta
didik sudah benar
E. Mengkomunikasikan 1. Peserta didik mempresentasikan hasil
temuannya mengenai alur prosedur
surat izin usaha
2. Guru mengkonfirmasi kesimpulan yang
telah disampaikan peserta didik di de-
pan kelas.
3. Penutup
1. Peserta Didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi yang
telah dilakukan.
2. Guru menanyakan apakah ada kesulitan pada Peserta Didik men-
genai pembelajaran hari ini. 15 enit
3. Guru memberikan tugas pada pertemuan yang akan datang
pengertian modal usaha
4. Pembelajaran pada hari ini diakhiri dengan berdoa bersama
5. Guru menutup dengan mengucapkan salam

H. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan pembelajaran : Scientific
Metode pembelajaran : Diskusi Jigsaw, Presentasi, Penugasan, Ceramah
Model pembelajaran : Problem Based Learning

I. Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
Tes Tertulis : Uraian
Non Tes : Angket, lembar Observasi
2. Bentuk Instrumen dan Intrumen
Soal uraian

H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
Power Point, Video Iklan dari youtube.
2. Alat
LCD Projector,
3. Sumber Belajar
Buku teks Perencanan Bisnis kelas X. Erlangga
Buku referensi dan artikel lain yang releven

Kebumen, 1 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Kensi Herliyanti Dede Indra Megawati, S.Pd.


Lampiran
Materi Pembelajaran
PERIZINAN USAHA

A. Pengertian
Perizinan usaha merupakan alat untuk pembinaan, pengarahan, pengawasan, dan alat
pengendalian pengelolaan usaha. Perizinan usaha ini dilakukan atau diwajibkan agar tercapai
ketertiban di dalam usaha, kelancaran arus barang, dan kesempatan untuk mengembangkan
usaha.
Izin usaha dapat juga diartikan sebagai identitas dari usaha sehingga usaha yang Anda
jalankan adalah legal atau sah karena mendapatkan lisensi atau izin dari instansi pemerintah
yang berwenang. Usaha yang berizin akan dapat menjamin keamanan pelaku usaha dalam
menjalankan usahanya.

B. Jenis-Jenis Perizinan Usaha.


1. Izin Prinsip, Izin Gangguan, dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Izin Prinsip adalah suatu persetujuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda)
setempat untuk mendirikan perusahaan industri. Gangguan (HO) adalah pemberian izin
tempat usaha kepada perusahaan atau badan usaha di lokasi tertentu yang dapat menim-
bulkan bahaya, gangguan, atau kerusakan lingkungan. Adapun Surat Izin Tempat Usaha
(SITU) merupakan pemberian izin tempat usaha kepada seseorang atau badan usaha yang
tidak menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan di lokasi tertentu.

2. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)


Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 36/M-DAG/PER/
9/2007 tentang penertiban Surat Izin Usaha Perdagangan, Surat Izin Usaha Perdagangan
adalah surat izin untuk dapat melakukan kegiatan usaha perdagangan yang dikeluarkan
instansi pemerintah melalui Dina Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan domisili
perusahaan.

3. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) atau NRP (Nomor Register Perusahaan)


TDP merupakan berkas yang menerangkan bahwa suatu perusahaan telah mendaftarkan
diri pada lembaga terkait sedangkan NRP adalah nomor registrasi yang diberikan sebagai
tanda bahwa perusahaan tersebut telah terdaftar pada lembaga terkait.

4. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)


Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah hasil kajian mengenai
dampak besar dan penting dari suatu kegiatan usaha yang direncanakan terhadap lingkun-
gan hidup yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan mengenai penyeleng-
garaan kegiatan usaha di Indonesia.

5. NRB (Nomor Rekening Bank)


Nomor Rekening Bank adalah nomor rekening dalam buku bank yang diberikan oleh
bank untuk kepentingan segala transaksi keuangan usaha melalui bank.

6. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)


Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

7. IMB (Izin Mendirikan Bangunan) 


Izin Mendirikan Bangunan (IMB) merupakan surat keterangan yang dikeluarkan oleh
Pemda melalui Dinas Pengawasan Pembangunan Kota (DPPK) yang menyatakan bahwa
pelaksanaan pembangunan suatu tempat usaha tidak menganggu tempat masyarakat di
sekitarnya.
C. Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan (HO)
1) Pengertian Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan (HO) Surat
Izin Tempat Usaha (SITU) adalah pemberian izin tempat usaha yang tidak
menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan di lokasi tertentu. Sedangkan Surat
Izin Gangguan (HO) adalah pemberian izin tempat usaha kepada perusahaan atau badan
di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, gangguan, atau kerusakan lingkungan.
Kedua surat tersebut dikeluarkan oleh pemerintah daerah tingkat II (Kotamadya atau
kabupaten) dan harus diperpanjang lima tahun sekali.

2) Prosedur Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin
Gangguan(HO).Langkah-langkah wirausaha untuk mendapatkan surat izin tempat usaha
(SITU) dan surat izin gangguan (HO) yakni :
a. Membuat surat izin Tetangga,
b. Membuat surat keterangan domisili Perusahaan

3) Berkas-berkas yang diperlukan untuk Mengurus Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
a) Foto copy KTP pemohon
b) Foto pemohon ukuran 3×4 sebanyak 2 lembar
c) Formulir isian lengkap dan sudah ditanda-tangani
d) Foto copy pelunasan PBB tahun berjalan
e) Foto copy IMB (Izin mendirikan Bangunan)
f) Foto copy Sertifikat Tanah
g) Denah lokasi tempat usaha
h) Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga yang diketahui oleh ketua RT dan RW
setempat
i) Izin sewa
j) Surat keterangan domisili perusahaan
k) Foto copy akta pendirian perusahaan dari notaris
l) Berita acara pemeriksaan lapangan

4)  Syarat-Syarat yang Wajib Ditaati perusahaan dalam Menjalankan Perusahaan


1. Keamanan
 Perusahaan harus menyediakan alat-alat pemadam kebakaran.
 Bangunan perusahan harus terbuat dari bahan-bahan tidak mudah terbakar.
 Perusahaan harus mengikuti dan mentaati undang-undang keslamatan kerja
2. Kesehatan
 Perusahaan harus menyediakan tempat sampah yang tertutup.
 Perusahaan harus mencegah atas kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan
 Perusahaan harus menyediakan alat-alat pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K)
3.  Ketertiban
 Kegiatan perusahaan hanya dapat dilakukan berdasarkan peraturan pemeintah
daerah. Melebihi ketentuan jam kerja dapat dilakukan dengan izin khusus.
 Dilarang menyimpan barang-barang perusahaan di pinggir jalan umum.
4. Pengguna menyimpah usaha harus sesuai dengan peraturan pemerintah daerah,
dimana perusahaan tersebut berdomisili.
Syarat-syarat lain :
a)    Perusahaan diwajibkan untuk mengutamakan tenaga kerja dari penduduk di sekitarnya yang
mempunyai KTP.
b)    Perusahaan harus menjaga keindahan lingkungan dan mengadakan penghijauan.
Perusahaan yang melanggar syarat-syarat tersebut diatas, SITUnya akan dicabut dan
dikenakan ditutup perusahaanya. SITU pada umumnya diberika dalam jangka waktu 3 tahun
terhitung permohonan dan selambat-lambatnya 1 bulan sebelum jangka waktu tersebut
berakhir harus mengajukan perpanjangan.
                                     
SURAT IZIN TEMPAT USAHA(SITU)
Persyaratan Umum Untuk Permohonan SITU Baru :
- Permohonan bermaterai Rp. 6000 diketahui oleh Camat.
- Fotocopy KTP pemohon yang masih berlaku.
- Fotocopy tanda lunas PBB tahun terahir.
- Berita Acara Pemeriksaan Tim Kerja Teknis Kabupaten (khusus bagi usaha yang mempunyai
dampak lingkungan yang besar).
- Fotocopy akte pendirian perusahaan (Khusus bagi perusahaan Yang berbadan hukum).
- Fotocopy surat tanda pembayaran fiskal dari DP2KA.
- Fotocopy Izin Mendirikan Bangunan (1MB).
Persyaratan khusus untuk Permohonan SITU Walet Baru :
- Persetujuan tertulis tidak keberatan  dari  masyarakat sekitar  lokasi  diketahui Lurah/Kades
dan disetujui oleh Camat.
- Pernyataan   tertulis   tentang   kesanggupan   untuk   menanggung   resiko   yang ditimbulkan
sebagai akibat dari pembangunan sarang burung walet. Rekomendasi lingkungan dari Badan
Lingkungan Hidup.
- Rekomendasi dari Dinas Kesehatan.
- Rekomendasi dari Dinas Kehutanan.
- Berita Acara Pemeriksaan Tim Kerja Teknis Perizinan.
- Izin Prinsip Lokasi (IPL)/Surat Keterangan Lokasi (SKL).
- Foto copy 1MB.
Persyaratan Untuk Permohonan SITU Perpanjangan :
~    Permohonan bermaterai Rp. 6000
~    Fotocopy KTP yang masih berlaku.
~    Fotocopy tanda lunas PBB tahun terahir.
~    Fotocopy tanda pembayaran fiskal dari DP2KA.
~    Asli SITU yang lama.
~    Foto copy 1MB.
 Standar Waktu Penerbitan Izin :
Waktu penyelesaian pembuatan SITU selama 5 (lima) hari kerja
Masa Berlaku :
Masa berlaku izin adalah 5 (lima) tahun kecuali SITU untuk usaha walet yang masa berlakunya
selama 1 (satu) tahun.
Persyaratan Pemohon Baru
1. Surat Permohonan
2. Photo Copy KTP
3. Surat Tanah Tempat Usaha atau Surat Perjanjian Tempat Usaha
4. Akta Pendirian Badan Usaha
5. Pas Fhoto terbaru ukuran 3×4 sebanyak 2 (dua) Lembar
6. Surat Rekomendasi dari Camat
7. Materai Rp.6.000. 2 (dua ) Lembar
8. Tanda Lunas pembayaran PBB tahun Terakhir
Persyaratan Perpanjangan
1.    Photo Copy KTP
2.    Photo Copy SITU
3.    Photo Copy Fiskal
Mekanisme Pengajuan Perizinan
1.    Mengajukan berkas permohonan di loket pelayanan
2.    Pemeriksaan berkas (lengkap)
3.    Survey ke lapangan (apabila perlu)
4.    Penetapan SKRD
5.    Proses Izin
6.    Pembayaran di Kasir
7.    Penyerahan Izin
Lama Penyelesaian
1.    Minimal 2 hari untuk pemohon baru, jika ada survei minimal 7 hari
2.    Untuk perpanjangan minimal 2 hari
Biaya Perizinan
Per meter sebesar Rp. 5000
Prosedur Pengurusan Izin Usaha
prosedur atau langkah-langkah yang perlu anda ketahui dalam mendirikan usaha berbadan
hukum, antara lain membuat SITU (Surat Izin TempatUsaha) dan HO (Surat Izin Ganguan)
membuat SIUP (Surat Izin UsahaPerdagangan), membuat NPWP (nomor pokok wajib pajak)
membuat TDP (tanda daftar perusahaan) membua nomor rekening bank atas nama perusahaan
dan membuat amdal (analisis mengenai dampak lingkungan).Simak uraian berikut.
Membuat surat izin tempat usaha (SITU) dan surat izin gangguan ( HO)
salah satu langkah perlindungan agar usaha anda aman dan lancar, adalah dengan mendaftarkan
ke pemerintahan setempat dan kementrian hukum dan hak asasi manusia.
Pengertian surat izin tempat usaha ( SITU ) dan surat izin gangguan ( HO )
Surat Izin Usaha Perdagangan (SITU) merupakan pemberian ijin tempat usaha kepada seseorang
atau badan usaha yang tidak menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan di lokasi
tertentu. Sedangkan surat Izin Gangguan (HO) adalah pemberian ijin tempat usaha kepada
perusahaan atau badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, gangguan, atau
keruksakan. lingkungan, Surat Izin Usaha Perdagangan (SITU) dan Surat Izin Gangguan
(HO/hinder ordonantie) dikeluarkan oleh pemerintah daerah tingkat II (kotamadya/kabupaten)
dan harus di perpanjang atau di daftar ulang setiap lima tahun sekali. Biaya yang di kenakan
untuk surat izin tempat usaha(SITU) izin ganguan (HO) berbeda-beda di setiap wilayahdan
biasanya dihitung berdasarkan luas tempat usaha.
Prosedur mendapatkan surat izin tempat usaha ( SITU) dan surat izin gangguan (HO )
langkah yang perlu dilakukan oleeh seorang wira usaha untuk mendapatkan surat izin tempat
usaha ( SITU )dan izin gangguan ( HO ) yaitu sebagai berikut.
1)   Membuat surat izin tetangga
2)   Membuat surat keterangan domisili perusahaan
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan surat izin tempat usaha (SITU)
dokumen yang diperlukan untuk surat izin tempat usaha (SITU) dan surat izin gangguan (HO)
antara lain:
1. Foto kopi KTP pemohon
2. Foto pemohon ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 buah
3. Formulir isian lengkap dan sudah di tanda tangani
4. Foto kopi pelunasan PBB tahun berjalan
5. Foto kopi IMB ( izin mendirikan bangunan)
6. Foto kopi sertipikat tanah/ akta tanah
7. Denah lokasi tempat usaha
8. Surat pernyataan tidak keberatandari tetangga (izin tetangga) yang di ketahui RT/RW
setempat;
9. Izin sewa / kontrak
10. Surat keterangan domisili perusahaan
11. Foto kopi akta pendirian perusahaan dari notaris
12. Berita acara pemeriksaan lapangan
Membuat nomor rekening perusahaan
Anda harus harus melakukan hal berikut ini.
1. Membuat nomor rekening atas nama perusahaan yang akan digunakan sebagai alamat
penyetoran modal awal dan transaksi hasil usaha.
2. Melakukan setoran modal sesuai proporsi saham masing-masing pemilik.
3. Menyerahkan bukti setoran tersebut ke pihak notaris untuk disah kan sebagai bukti penyetoran
modal awal.
Membuat nama logo dan merek perusahaan yang meliputi:
1. Nama perusahaan
2. Logo perusahaan
3. Alamat perusahaan
4. Kartu nama dan tag line ( slogan ) dari usaha anda
5. Kop surat dan dokumen –dokumen lainnya
6. Stempel perusahaan
7. Maksud dan tujuan usaha
8. Jumlah modal usaha
9. Susunan direksi dan komisaris (khusus untuk PT)
Membuat nomor pokok wajib pajak (NPWP)
Sudah jadi ketetapan pemerintah bahwa setiap wajib pajak baik individu atau pemilik perusahaan
harus harus mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP), untuk memperoleh NPWP, Setiap
wajib pajak mendaftarkan diri ke kantor pelayanan pajak yang sesuai dengan domisili wajib
pajak.
Apabila omset penjualan anda mulai berkembang dan terus meningkat dalam jumlah tertenntu ,
anda di wajibkan mendaftarkan perusahaan anda sebagai pengusaha kena pajak (pkp) dan akan di
berikan nomor pengukuhan pengusaha kena pajak (NPPKP).
Membuat akta pendirian perusahaan
1) Menghindari terjadinya perselisihan di kemudian hari mengenai pembagian keuntungan atau
proforsi kerugian.
2) Memberikan kejelasan status kepemilikan perusahaan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di
inginkan, seperti perselisihan.
3) Mencantumkan nilai saham (presentase kepemilikan ) dan jumlah lembar saham di akta
sehingga anda mengetahui nilai aset anda.
4) Mengetahui besarnya modal yang harus di setor sesuai proporsi saham, baik saat mengawali
usaha, saat menerima keuntungan maupun saat dilakukan perhitungan untuk menutup
kerugian perusahaan.
Untuk membuat akta pendirian perusahaan diperlukan dokumen-dokumen berikut :
1. Foto kopi kartu tanda penduduk ( ktp) para pendiri, minimal dua orang.
2. Foto kopi kartu keluarga(KK) penanggung jawab atau direktur.
3. Foto kopi NPWP penanggung jawab.
4. Foto penanggung jawab perusahaan ukuran 3x4 sebanyak dua lembar berwarna.
5. Foto copy lunas PBB Tahun terakhir sesuai domisili perusahaan.
6. Foto copy surat kontrak / sewa kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha.
7. Surat keterangan domisili dari pengelola gedung jika berlokasi di gedung jika berlokasi di
gedung perkantoran.
8. Surat keterangan domisili dari RT/RW (untuk prusahaan yang berdomisili di lingkungan
perumahan).
9. Foto kantor tampak depan, tampak dalam ( ruang berisi meja, kursi, dan komputer). Foto-
foto ini di gunakan untuk mempermudah survei lokasi untuk mendapatkan SIUP (surat izin
usaha perdagangan)
Setelah mendapat akta pendirian perusahaan, anda harus mendaftarakan dan mengasahkan
perusahaan ke kementrian tekait, yaitu :
1.   Kementrian hukun dan hak asasi Manusia Republik Indonesia, untuk mengesahkan akta
pendirian perusahaan dan mendaftarkan nama perusahaan agar tercantum di departemen ini,
sehingga tidak bisa ditiru atau di salah gunakan oleh orang lain.
2.   Kementrian tenaga kerja , untuk mengurus masalah ketenaga kerjaan, misalnya jam sostek
(jaminan sosial dan tenaga kerja)
3.   Kementrian perindustrian dan kementrian perdagangan , bila perusahaan di bidang
perdagangan.
4.   Kementrian perdagangan umum , apabila anda mebuka usaha konsturksi, selain itu anda
perlu mengurus SIUJK (Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi) yang berguna untuk ikut serta
dalam tender-tender pemerintah dan swasta.

Membuat surat izin usaha perdagangan(SIUP)


Pengklasifikasian SIUP
1. SIUP kecil, yaitu SIUP yng diterbitkan untuk perusahaan sampai dengan Rp200 Juta, diluar
nilai tanah dan bangunan tempat usaha.
2. SIUP menengah, yaitu SIUP yang diterbitkan untuk perusahaan yang menyetor modal atau
memiliki kekayaan bersih Rp200 Juta – Rp500 juta, diluar nilai tanah dan bangunan tempat
usaha.
3. SIUP besar, yaitu SIUP yang diterbitkan untuk perusahaan yang menyetor modal dan
memiliki kekayaan bersih di atas Rp500 juta, di luar nilai tanah dan bangunan tempat usaha.
Prosedur permohonan SIUP
1. Untuk permohonan siup menengah Dan SIUP kecil , perusahaan dapat mengambil pormulir di
Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota/ Kabupaten sesuai dengan domisili
perusahaan. Kemudian mengisi dan mengajukan permuhonan SIUP beserta persyaratannya,
SIUP menegah dan kecil dikeluarkan dan di tanda tangani oleh kepala kantor wilayah
perdagangan daerah tingkat II (kota/kabupaten) atas nam mentri.
2. Permohonan SIUP besar diajukan melalui kanwil perindustrian dan perdagangan daerah
tingkat I ( kota/ propinsi) atas nama mentri sesuai dengan domisili perusahaan.
Dokumen-dokumen yang di[perlukan untuk pengurusan Surat Ijin Usaha ( SIUP)
Dokumen yang diperlukan , antara lain:
1. Foto kopi akta notaris pendirian perusahaan (perusahaan perseorangan tidak perlu);
2. Fotokopi SK pengesahan materi hukum dan hak asasi manusia (untuk CV, Koprasi,
Frima,VPerusahaan perseorangn tidak perlu );
3. Fotokopi NPWP( nomor pokok wajib pajak) perusahaan;
4. Fotokopi KTP pemilik/direktur utama/penaggung jawab perusahaan dan pemegang saham;
5. Fotokopi surat ijin tampat usaha (SITU) Dari pemda seempat;
6. Foto kopi KK (kartu keluarga) jika pimpinan/penanggung jawab perusahan adalah
perempuan;
7. Fotokopi surat keterangan domisili perusahaan;
8. Fotokopi surat kontrak/sewa sewa tempat usaha/surat keterangan dari pemilik gedung;
9. Foto direktur utama/pimpinan perusahaan ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar;  
10. Neraca perusahaan.
Membuat tanda daftar perusahaan ( TDP)
TDP adalah daftar catatan resmi sebagai bukti bahwa perusahaan badan usaha telah melakukan
wajib daftar perusahaan sesuai dengan ketentuan undang-undang no 3 tahun 1982 tentang wajib
daftar. Pendaftaran akta pendirian perusahaan dan akta-akta perubahan harus dilakukan paling
lambat 30 hari setelah pengesahan dan persetujuan materi hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
Hal-hal yang perlu di daftarkan
1. Akta pendirian perusahaan dan surat pengesahan dari materi hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
2. Akta perubahan anggaran dasar dan laporan kepada mestri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
3. Akta perubahan anggaran dasar dan surat persetujuan materi hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
Prosedur permohonan Tanda Daftar perusahaan ( TDP )
1. Prosedur permohonan Tanda daftar perusahaan yang berupa PT dan yayasan harus
mendapatkan pengesahan dan persetujuan akta pendirian perusahaan dari mentri hukum dan
Hak Asasi Manusia terlebih dahulu. Apabila pemohon TDP adalah perusahaan terbentuk
CV, harus mendaftarkan akta pendirian ke pengadilan negri setempat sesuai domisili
perusahaan.
2. Perusahaan mengambil formulir permohonan TDP di kantor Dinas Perindustrian dan
perdagangan kota/kabupaten.
3. Perusahaan membayar biaya administrasi pendaftaran TDP sesusai dengan surat keputusan
Mentri perdagangan No.286/Kep/II/85.
4. Petugas kantor pendaftaran perusahaan kemudian memeriksa dan meneliti seluruh
kelengkapan persyaratan apabila telah memenuhi syarat wajib daftar perusahaan , sertifikat
Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) akan diterbitkan.
Dokumen-dokumen yang di perlukan untuk pengurusan tanda Daftar perusahaan (TDP)
Dokumen yang di perlukan untuk TDP antara lain:
Untuk perseroan terbatas (PT) persekutuan komanditer (CP) Firman (Fa) Dan koprasi adalah
sebagai berikut:
1. Formulir Isian (diisi lenkap)
2. Foto copy akta pendirian perusahaan;
3. Foto copy pengeashan Akta dari pengadilan Negeri setempat (untuk PT tidak perlu)
4. Asli dan foto copy pengesahan akta pendirian/perubahan dari departemen hukum dan hak
asasi manusia( untuk CP, Firma, dan koprasi tidak perlu);
5. Foto copy surat keterangan domisili perusahaan;
6. Foto copy surat ijin tempat usahadari pemerintah daerah setempat;
7. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
8. Fotokopi SIUP
9. Foto copy KTP penanggung jawab dan sekutu koman diter lainnya;
10. Foto copy akta pendirian dan pengesahan dari kanwil kandep koprasi (khusus koprasi)
11. Foto copy KTP penanggung jawab koprasi
12. Bukti setor biaya administrasi;
13. Foto copy paspor jika pengurus dan pemegang saham warga negara asing.
14. Perusahaan perorangan (PO)
15. Formulir isian (diisi lenkap)
16. Foto copy surat keterangan domisili perusahaan;
17. Foto copy SIUP
18. Foto copy KTP penanggung jawab paspor;
19. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
20. Foto copy surat ijin tempat usahadari pemerintah daerah setempat;

Membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)


AMDAL adalah hasil kajian mengenai dampak besar dan penting dari suatu kegiatan usaha yang
direncanakan untuk proses pengambilan keputusan mengenai penyelenggaraan kegiatan usaha di
Indonesia. Amdal tersebut diliputi aspek fisika, kimia ekologi, sosial , ekonomi, budaya, dan
kesehatan masyarakat.

Fungsi AMDAL
AMDAL digunakan untuk:
1. Memberikan masukan terhadap penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup;
2. Memberikan impormasi kepada masyarakat tentang dampak yang muncul dari suatu rencana
usaha atau kegiatan.
3. Bahan impormasi bagi perencana usaha atau kegiatan.
4. Membantu proses pengambilan keputusan mengenai kelayakan lingkungan hidup dari satu
rencana usaha atau kegiatan.
5. Memberikan masukan terhadap penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha atau
kegiatan.

Dasar Hukum AMDAL


- Peraturan pemerintah No . 27 Tahun 1999 Tentang analisis Mengenai dampak
Lingkungan
- UUD No. 4 Tahun 1982 Mengenai ketentuan pengelolaan Lingkungan Hidup.
- Peraturan Pemerintah No .20 Tahun 1990 mengenai pengadilan Pencemaran air.
- Peraturan pemerintah No 51 Tahun 1993 tentang AMDAL.
- Peraturan pemerintah No. 5 Tahun 1990 mengenai Konversi Sumber Daya Alam Hayati
Dn Ekosistem.
- Surat mentri Negara lingkungan Hidup No.B.2335/MENLH/12/93,
NO.B.2347/MENLH/12/93 kriteria kegiatan usaha Wajib AMDAL.
- UUD No. 24 tahun 1992 mengenai tataruang.

Pedoman pelaksanaan AMDAL


- Peraturan mentri lingkungan hidup No 08 Tahun 2006 mengenai penyusunan AMDAL
harus menggunakan pedoman penyusunan AMDAL
- Peraturan mentri negara lingkungan hidup nomor 11 tahun 2006 tentang daftar kegiatan
wajib AMDAL
- Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup nomor 86 tahun 2002 apabila kegiatan
tidak tercantum dalam peraturan tersebut , maka wajib menyusun UKL-UPL (Upaya pengelolaan
lingkungan Upaya pemantauan Lingkungan hidup.
- Kewenangan penilaian didasarkan keputusan mentri negara Lingkungan hidup No 40
tahun 2000 tentang peoman tata kerja komisi penilai AMDAL.

Dokumen yang diperlukan dalam pengurusan AMDAL


Dalam pengurus AMDAL, dokumen yang diperlukan adalah poto kopi NPWP, KTP, SITU

Anda mungkin juga menyukai