Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN

Disusun Oleh :

MULHIMAH
21092004132110

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN EVICENNA KENDARI


PROGRAM STUDI S1 GIZI
TAHUN
2022
JURNAL REVIEW 1

Judul Efek penggunaan obat antihipertensi bersamaan dengan pisang

Jenis Obat ACE Inhibitor (Captopril dan Lisinopril)

Nama Penulis 1. Zora Olivia


2. Arinda Lironika Suryana

Makanannya Makanan Siap Saji

Mekanisme Mekanisme kerja obat ini yaitu meningkatkan kadar kalium dalam tubuh.jika
dikonsumsi bersamaan dengan pisang, efeknya bisa terjadi hiperkalimia. Dengan
tingginya kadar kalium dalam darah akan berefek pada kerja jantung dan
beresiko terhadap seseorang yang memiliki riwayat hipertensi. ACE inhibitor
seperti captopril dan lisinopril merupakan drug of choice ini pertama pengobatan
hipertensi. Mekanisme kerjanya dengan cara supresi system rennin agiotensin
aldosteron. Angiotensis Converting Enzyme ( ACE ) akan merubah angiotensin 1
menjadi angiontensin 2 yang bersifat aktiv dan merupakan vasokontriktor
endogen serta dapat merangsang sintesis dan sekresi aldosteron dalam kortek
adrenal, peningkatan sekresi aldosteron akan mengakibatkan ginjal meretens
natrium dan cairan, serta meretensi kalium.

Dampak positif - Menurunkan tekanan darah tinggi pada hipertensi dan


mengobati gagal jantung.

Dampak negatif - ACE inhibitor yang dikonsumsi bersamaan dengan suplemen tinggi kalium
( pisang ) dapat meningkatkan kadar kalium didalam darah. Mekanisme kerja
obat ini yaitu meningkatkan kadar kalium dalam tubuh.jika dikonsumsi
bersamaan dengan pisang, efeknya bisa terjadi hiperkalemia akan berefek
pada kerja jantung dan beresiko terhadap seseorang yang memiliki riwayat
hipertensi.

Kesimpulan Penggunaan obat antihipertensi seperti captopril dan lisinopril yang diberikan
bersamaan dengan pisang belum dapat menimbulkan interaks obat dan makanan.
Rerata kadar kalium serum tikus baik setelah diberi captopril maupun lisinopril
bersamaan dengan pisang
menjadi lebih rendah dibandingkan dengan control normal.
Kemungkinan terjadinya interaksinya makanan makanan dan obat dikaitkan
dengan jumlah makanan yang dimakan, varietas buah, jenis buah, waktu makan
antara makanan dan obat serta polimorfisme genetic dalam enzim/tranporter obat
(Meng et al, 2018)
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap interaksi captipril dan lisinopril
bersamaan dengan pisang pada mekanisme absorbs dan distribusi obat.

REVIEW JURNAL 2

Judul Pengaruh buah manggis ( Garcinia mangostana L.) terhadap profil


farmakokinetik parasetamol tikus putih jantan ( rattus norvegicus ) galur
wistar

Jenis obat Paracetamol

Nama Penulis 1. Emy Oktaviani


2. Mohamad Andrie
3. Bambang Wijianto

Makanannya Buah Manggis

Mekanismenya Mekanisme yang terjadi melalui inhibisi reversible secara non kompetitif, hal
ini terbukti dengan adanya xanton didalam jus buah manggis menyebabkan
adanya inhibisi enzim sitokrom P-450 yang menyebabkan kadar obat bebas
di dalam darah meninggkat sehingga meningkatkan nilai Cpmaks dan AUC.
Berdasarkan uji post hoc LSD menunjukkan penurunak klirens ( CL) secara
signifikan untuk perlakuan 1 ( parasetamol-manggis dosis).
Begitupula dengan perlaguan 2 ( parasetamol-manggis dosis 2 ). Interaksi
terjadi pada proses metabolism karena adanya inhibisi enzim. Adanya
inbihisi enzim menyebabkan kadar obat kadar darah meningkat dan
ketersediaan hayati dari obat juga meningkat
sehingga menyebabkan penurunan dari klirens obat. Semakin banyak oba
yang berada didalam darah yang tidak termetaolisme, semakin sedikit jumlah
bersihan obat dari dari volume darah.

Dampak positif 1. Dosis jus buah manggis yang memberikan pengaruh paling kuat terhadap
profil farmakokinetik parasetamol adalah dosis 2 dari jus buah manggis.

Dampak negative 1. Jus buah manggis dapat mempengaruhi profil farmakokinetik parasetamol
dengan menurunkan proses metabolism dan menurunkn proses eliminasi dari
parasetamol

Kesimpulan Interaksi obat terjadi ketika obat diberikann bersamaan dengan makanan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh buah mangga terhadap
profil farmakokinetik parasetamol di wistar tikus putih jantan. Penelitian
menggunakan tikus wistar dengan berat badan 200-350g.hewan-hewan itu
dibagi menjadi tiga kelompok dengan jumlah tikus jantan 15 ekor, kelompok
1 (parasetamol) diberikan satu kali peroral parasetamol 9 mg/200gBB.
Kelompok II ( perlakuan 2) diberikan parasetamol oral tunggal 9 mg/200gBB
bersama jus manggis 0,66 g/200gBB. Itu darah serial diambil dari vena ekor
selama 9 jam dan dianalisis menggunakanspektrofotometer UV untuk
parasetamol yang tidak berubah. Parameter farmakokinetik parasetamol
dihitung dengan metode recidual dan dianalisis dengan one way ANOVA
menggunakan selang kepercayaan 95%.

Anda mungkin juga menyukai