Anda di halaman 1dari 2

KONSEP GARAPAN PADA KOREOGRAFI

“HAU HANGOLUON”

Berbicara dengan alam layaknya penyampaian suara hati akan harapan “Pohon Kemenyan”
memberikan rezeki dengan aliran getahnya yang melimpah, sembari mensyukuri berdiri tegaknya
pohon kemenyan menjadi sumber kehidupan (hau hangoluan) bagi petani kemenyan
dilaksanakan saat “mangarottas” adalah bagian utama yang akan digarap dalam koregrafi hau
hangoluan” ini.

Kesucian hati petani tegak lurus terhadap hasil getah kemenyan itulah yang dipercayai
masyarakat akan jumlah banyak aliran getah yang bisa mereka panen. Di tengah keheningan
hutan saat berproses menghasilkan getah, hati petani harus diisi dengan hal-hal yang baik.

Sukacita dan kebersamaan menjadi semangat masyarakat dengan harapan hasil yang melimpah
ditunjukkan di awal-awal tari “Hau Hangoluan” ini.

Tekhnik .... (kau jelaskan Do.... menjelaskan awal masuk dan detail gerakan) yang
menggambarkan sisi kesucian hati dalam kehidupan masyarakat petani dengan semangat
sukacita bagian dari rasa syukur.

Bagian utama dalam pengkaryaan ini adalah ritual “mangarottas” yang dilakukan oleh sepasang
suami istri dengan membawa makanan tradisional Batak berupa itak gurgur, daging dan lain-lain.

Dengan penari 6 (enam) orang, rekontruksi dan revitalisasi karya ini terdiri dari 5 penari
perempuan dann 1 orang laki –laki dimana ada penari yang dijadikan sebagai pohon kemenyan (1
orang), 3 orang penari sebagai penambah kekuatan ritual yang menggambarkan bagian dari
keluarga serta 1 orang bertugas sebagai pembawa dupa dan pangandung.

Dalam tarian digambarkan 3 penari perempuan dan 1 laki laki sudah melingkari di pohon dengan
posisi gerakan duduk/gerakan level rendah. Sembari pada Gerakan level bawah, seorang penari
perempuan sedang memegang dupa berisikan kemenyan sambil membakarnya supaya
mengeluarkan aroma kemenyan. Sembari membawa dupa kemenyan dia mangaddung (syari
bernada ungkapan hati bagi Orang Batak) dia bernyanyi untuk menyampaikan isi hatinya kepada
yang maha kuasa supaya ritual ini lancar dan menghasilkan getah yang banyak.

Setelah selesai mangaddung dia menghampiri penari lain yang sudah lebih dahulu berada di kaki
si pohon kemenyan, lalu kami melakukan gerakan gerakan memohon dengan level rendah.

Gerakan yang dilakukan berupa .... (menjelaskan gerakan kalau mau kau tambahkan Do)

Itulah gambaran ritual mangarottas dalam pengkaryaan ini yang dilanjutkan dengan gerakan
yang menunjukkan sukacita petani dengan keyakinan getah kemenyan akan melimpah dipanen.

Anda mungkin juga menyukai