Anda di halaman 1dari 28

PENGGOLONGAN JAMINAN

HUTANG
JAMINAN UMUM
(Pasal 1131-1132 KUHPERDATA)

JAMINAN HUTANG JAMINAN KEBENDAAN


(Gadai, Fidusia, Hak Tanggungan,
Hipotek)

JAMINAN KHUSUS

JAMINAN PERORANGAN
(Borg, Tanggung Menanggung,
Bank Garansi)
BEDA JAMINAN UMUM DAN JAMINAN KHUSUS

} Jaminan Umum:
Jaminan yang timbul dari undang-undang.

} Jaminan Khusus:
Jaminan yang timbul dari perjanjian.
JAMINAN UMUM
JAMINAN UMUM

• Pasal 1131-1132 KUHPerdata

• Pasal 1133, 1134, 1139, 1149 KUHPerdata ---- tentang


Hak-hak Istimewa (privilege)
LANJUTAN
Pasal 1131 KUH Perdata

} Segala kebendaan si berutang, baik yang bergerak maupun tidak bergerak,


baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari,
menjadi tanggungan untuk segala perikatan perseorangan

} Hak-hak tagihan seorang kreditur dijamin dengan:


1. Semua barang debitur yang sudah ada, artinya yang sudah ada pada saat
hutang dibuat
2. Semua barang yg akan ada, berarti: barang-barang yang pada saat
pembuatan hutang belum menjadi kepunyaan debitur, tetapi kemudian
menjadi barang-barang yang akan menjadi milik debitur, asal kemudian
benar-benar menjadi miliknya
3. Baik barang bergerak maupun tdk bergerak
LANJUTAN
Pasal 1132 KUH Perdata:
} Kebendaan tersebut menjadi jaminan bersama-sama bagi semua
orang yang menghutangkan padanya, pendapatan penjualan benda-
benda itu dibagi-bagi menurut keseimbangan, yaitu menurut besar
kecilnya tagihan masing-masing, kecuali apabila di antara para
berpiutang itu ada alasan-alasan yang sah untuk didahulukan .
} Bahwa pada prinsipnya semua kreditur mempunyai kedudukan yang
sama dalam pemenuhan tagihannya, dimana pembagiannya
disesuaikan menurut perimbangan besarnya tagihan;
} Pengecualiaan:
1. Asas persamaan kedudukan antar kreditur bisa terjadi
penyimpangan atas dasar adanya hak-hak yang didahulukan;
2. Ada kreditur yang kedudukannya sama dengan kreditur yang lain
dan ada yang lebih didahulukan.
PEMBAGIAN MENURUT KESEIMBANGAN
Contoh:
B seorang pengusaha, jatuh pailit. Seluruh kekayaannya dilelang dan hasilnya setelah
dipotong dengan semua ongkos dan piutang-piutang yang preferen adalah:
Rp. 10.000.000.

X mempunyai tagihan sebesar Rp. 5.000.000


Y mempunyai tagihan sebesar Rp. 15.000.000
Z sebesar Rp. 20.000.000
Jumlah Rp. 40.000.000

Hasil penjualan hutang B (10.000.000) maka:

X mendapat: 5/40 x Rp. 10.000.000 = Rp. 1.250.000


Y mendapat: 15/40 x Rp. 10.000.000 = Rp. 3.750.000
Z mendapat: 20/40 x Rp. 10.000.000 = Rp. 5.000.000
LANJUTAN
Pasal 1133 KUHPerdata :
“Hak untuk didahulukan di antara orang-orang berpiutang
terbit dari hak istimewa, dari gadai dan dari hipotek”.

Hak-hak jaminan khusus (yang didahulukan/kedudukannya


lebih baik) timbul karena:
• diberikan oleh uu yaitu hak istimewa (privilage) diatur
dalam Pasal 1134 KUHPerdata;

• diperjanjikan, mis. gadai, hipotek, hak tanggungan, fidusia,


dll.
CIRI-CIRI JAMINAN UMUM
} Timbul dari undang-undang;

} Tanpa adanya perjanjian yang diadakan oleh para pihak;

} Kreditur konkuren secara bersama memperoleh jaminan umum yang


diberikan oleh undang-undang (Pasal 1131 dan 1132 KUHPerdata);

} Ditinjau dari sudut sifat haknya para kreditur konkuren mempunyai


hak yang bersifat perorangan, yaitu hak yang hanya dapat
dipertahankan terhadap orang-orang tertentu (sedangkan kreditur
preferen, hak yang bersifat kebendaan, mengenal kedudukan
preferen dan mengenal asas prioritas).
PRIVILEGE
• Pasal 1134 KHUPerdata :
Suatu hak yang oleh undang-undang diberikan kepada seorang
berpiutang sehingga tingkatnya lebih tinggi daripada orang berpiutang
lainnya, semata-mata berdasarkan sifat piutangnya.

• Gadai dan hipotik adalah lebih tinggi daripada hak istimewa, kecuali
dalam hal-hal dimana oleh uu ditentukan sebaliknya.

• Privilege terbagi:
• Privilege umum yang tertuju pada benda-benda debitur yang
ditentukan secara berurutan (Pasal 1149 KUHPdt)
• Privilege khusus tertuju kepada benda-benda tertentu dari debitur
yang tidak ditentukan urutannya (Pasal 1139 KUHPdt)
• Privilege khusus lebih didahulukan daripada privilege umum (Pasal
1138 KUHPdt)
BEDA HAK KEBENDAAN DENGAN
PRIVILEGE
• Hak kebendaan adalah hak atas sesuatu benda
• Privilege adalah hak terhadap benda, yaitu terhadap benda
debitur
• Dalam privilegi adanya kewenangan hakim untuk
menentukan jumlah yang sepatutnya.
• Mengurangi sampai jumlah yang pantas, mengingat
kepentingan kedua belah pihak. Dalam upaya untuk
menjaga agar para pihak tidak bertindak semaunya sendiri
untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.
LEMBAGA HUKUM
YANG MEMPUNYAI SIFAT JAMINAN
HAK RETENSI
• Hak retensi : hak untuk menahan sesuatu banda, sampai suatu piutang yang
bertalian dengan benda itu dilunasi.

• Sifat hak retensi: tidak dapat dibagi-bagi artinya jika sebagian hutang dibayar
tidak berarti harus mengembalikan sebagian dari barang yang ditahan tetapi
ketika seluruh hutang telah dibayar baru barang seluruhnya dikembalikan.

• Hak retensi tidak membawa serta hak untuk boleh memakai benda yang ditahan,
melainkan hanya hak untuk menahan benda saja.

• Hak retensi hanya mengandung hak menolak terhadap tuntutan untuk


menyerahkan barang, tidak mempunyai hak untuk didahulukan pemenuhannya
terhadap barangnya dan tidak mempunyai hak pemenuhan terhadap hasil
eksekusi barang yang ditahan (kreditur konkuren).
LANJUTAN
• Contoh:
• A membetulkan sepedanya kepada tukang reparasi sepeda B. Maka
sebelum ongkos reparasi dibayar, B berhak menahan sepeda tersebut
sampai ongkos yang berhubungan dengan pembetulan sepeda dibayar oleh
A
• A meminjam sepeda dari B dan kemudian merusaknya, kemudian
memperbaiki pada C. Jika A tidak membayar maka C dapat menahan
benda tersebut sampai hutang dibayar
• A pemilik sepeda membetulkan sepedanya pada C, sebelum dibayar
sepeda dijual kepada B, C dapat menahan benda tersebut sampai
pembayaran dilakukan A.

(Catatan: Pada prinsipnya hak retensi hanya dapat dilaksanakan terhadap


debitur yang pemilik, tetapi tidak dapat dilaksanakan terhadap pemilik yang
bukan debitur).
PERUTANGAN TANGGUNG MENANGGUNG
• Pada tanggung renteng, kreditur merasa terjamin sehingga timbul hak yang
sifatnya memberi jaminan, karena terdapat lebih dari satu debitur yang
dapat ditagih, masing-masing debitur berkewajiban atau dapat ditagih
untuk memenuhi seluruh prestasi dan pelunasan oleh salah seorang debitur
akan membebaskan debitur lainnya

• Dalam tanggung renteng menimbulkan 2 akibat hukum:


1. Hubungan hukum yang bersifat ekstern, yaitu antara para debitur dengan
pihak lain (kreditur), masing-masing debitur bertanggung jawab untuk
seluruh prestasi terhadap kreditur, kreditur berhak meminta pemenuhan
prestasi pada salah satu atau seluruh debitur. Pemenuhan prestasi salah
satu debitur membebaskan debitur lain.
2. Hubungan hukum yang bersifat intern, yaitu antara sesama debitur itu
satu dengan lainnya, menimbulkan hak bagi debitur yang telah memenuhi
seluruh prestasi untuk menuntut pembayaran kembali dari para debitur
lainnya sejumlah bagian masing-masing.
CESSI SEBAGAI JAMINAN
• Cessi adalah penyerahan piutang atas nama yang dilakukan dengan cara
membuatkan akta outentik atau akta di bawah tangan, kemudian dilakukan
pemberitahuan mengenai adanya penyerahan itu oleh juru sita kepada
debitur dari piutang tersebut.

• Contoh:
A meminjamkan uang sejumlah Rp 100.000.000 kepada B dan B wajib
mengembalikan uang pada tgl 1 Des 09. Pada tanggal 5 Oktober 09 A
membutuhkan uang dan menjual piutangnya kepada C dengan pembayaran
secara kontan seharga Rp 90.000.000
Terjadi pengalihan kreditur, C kreditur baru menggantikan A.
A (kreditur lama) disebut Cedent,
C (kreditur baru) disebut Cessionaris,
B (debitur dari piutang yang diperalihkan) disebut Cessus
JAMINAN KHUSUS
JAMINAN UMUM
(Pasal 1131-1132 KUHPERDATA)

JAMINAN HUTANG JAMINAN KEBENDAAN


(Gadai, Fidusia, Hak Tanggungan,
Hipotek)

JAMINAN KHUSUS

JAMINAN PERORANGAN
(Borg, Tanggung Menanggung,
Bank Garansi)
JAMINAN KEBENDAAN
} Jaminan kebendaan adalah jaminan yang berupa hak mutlak
atas suatu benda, yang mempunyai ciri-ciri mempunyai
hubungan langsung atas benda tertentu, dapat dipertahankan
terhadap siapapun, selalu mengikuti bendanya dan dapat
dialihkan.

} Yang termasuk jaminan kebendaan adalah:


1. Gadai (pand);
2. Jaminan Fidusia;
3. Hak Tanggungan;
4. Hipotek..
SIFAT JAMINAN KEBENDAAN
´ Mengikuti bendanya (droit de suite) dalam arti bahwa yang mengikuti
bendanya itu tidak hanya haknya tetapi juga kewenangan untuk
menjual bendanya (hak eksekusi).
´ Dapat dipertahankan (diminta pemenuhannya) terhadap siapapun
juga, yaitu terhadap mereka yang memperoleh hak baik berdasarkan
atas hak yang umum maupun yang khusus, juga terhadap para
kreditur dan pihak lawannya.
´ Dapat diperalihkan, contoh Hipotik, gadai, dll.
´ Menganut Azas prioriteit yaitu hak kebendaan yang lebih tua (lebih
dulu tejadi) lebih di utamakan daripada hak kebendaan yang terjadi
kemudian.
JAMINAN PERORANGAN
} Jaminan perorangan adalah jaminan yang menimbulkan
hubungan langsung pada perorangan tertentu, hanya
dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu, terhadap
harta kekayaan debitur tertentu.

} Yang termasuk jaminan perorangan adalah:


1. Borg (Penanggungan Hutang)
2. Tanggung menanggung
3. Garansi Bank
SIFAT JAMINAN PERORANGAN

´ Hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu, terhadap


kekayaan debitur pada umumnya.
´ Menganut Asas Kesamaan dalam arti tidak membedakan mana
piutang yang terjadi lebih dulu dan piutang yang terjadi
kemudian.
PERJANJIAN PENGIKATAN
JAMINAN
SIFAT PERJANJIAN JAMINAN
1. Perjanjian pokok: perjanjian-perjanjian yang untuk
adanya mempunyai dasar yang mandiri.
contoh: perjanjian kredit, perjanjian pinjam meminjam,
dll.

2. Perjanjian accesoir : perjanjian yang bersifat tambahan


dan dikaitkan dengan perjanjian pokok.
Sifat perjanjian accesoir , mengikuti perjanjian pokok.
contoh: perjanjian gadai, fidusia, hipotek, hak
tanggungan dll.
BENTUK & SUBSTANSI PERJANJIAN JAMINAN

LISAN DAN TERTULIS


- Lisan terjadi dalam masyarakat (bukan pada lembaga keuangan)

- Tertulis terjadi dalam dunia perbankan/lembaga keuangan.


– Tertulis: dapat dilakukan dengan akta dibawah tangan dan
dengan akta otentik.
– Akta dibawah tangan terjadi pada perjanjian gadai, perjanjian
penanggungan/perorangan, bank garansi dan surety bond
– Akta otentik terjadi pada hak tanggungan, fidusia, hipotek
dan perjanjian penanggungan/perorangan.
DISKUSI ……
PERTANYAAN :
1. Sebutkan dan jelaskan penggolongan jaminan hutang dan sebutkan
dasar hukumnya?
2. Jelaskan perbedaan antara jaminan umum dan jaminan khusus?
3. Jelaskan perbedaan antara jaminan kebendaan dan jaminan
perorangan dan sebutkan lembaga penjaminnya?
4. Apa yang dimaksud dengan hak istimewa dan bagaimana
pengaturannya?
5. Apa yang dimaksud dengan perjanjian accesoir?
6. Perjanjian pengikatan jaminan merupakan perjanjian accesoir, jelaskan
maksudnya?

Anda mungkin juga menyukai