Anda di halaman 1dari 16

Khoirul Aziz Husyairi, S.E, M.

Si
Matakuliah Pembiayaan Perkebunan (TMP 318)
SKS : 3(1-2)
Koordinator Mata Kuliah : Khoirul Aziz Husyairi, SE, M.Si
Eko Gustanto, SP
Standar penilaian :Standar penilaian IPB
Presentase Nilai:
UTS dan UAS Teori (20%)
UTS dan UAS Praktikum (20%)
Project kelompok (15%)
Tugas Mingguan (15%)
Aktif dan partisipasif (15%)
Pustaka :
1. Mengelola Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit secara Profesional
Penulis : Maruli Pardamean. Penerbit Swadaya
2. Cara Cerdas Mengelola Perkebunan Kelapa Sawit
Penulis : Maruli Pardamean. Penerbit Andi Offset
Tatap Meteri Tujuan
Muka ke
1 Anggaran dan Fungsi Setelah mengikuti perkuliah ini mahasiswa diharapkan memahami

R
Anggaran (Budgeting) tentang anggaran, jenis anggaran, anggaran yang baik dan fungsi
Bagi Perusahaan anggaran pada perusahaan perkebunan
Perkebunan
2 Tahap dan Komponen Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu

P
dalam Penyusunan memahasi terkait dengan tahap penyusunan anggaran, komponen
Anggaran (Budgeting) biaya dalam penyusunan anggaran
Perkebunan
3 Format dan Proses Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa

S
Penyusunan Anggaran memahami terkait dengan format anggaran biaya dan proses
(Budgeting) penyusunan anggaran
4 Pengelompokan Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa memahami
Anggaran (Budgeting) pengelompokan anggaran pengelolaan perkebunan kelapa sawit

S
Pengelolaan perkebunan
Kelapa Sawit
5 Jenis Anggaran Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa memahami jenis
(Budgeting) Pengelolaan anggaran perkebunan kelapa sawit (Anggaran Penjualan, Anggaran
Perkebunan Kelapa Sawit Produksi, Anggaran Pembibitan)
6 Jenis Anggaran Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa memahami jenis
(Budgeting) Pengelolaan anggaran perkebunan kelapa sawit (Anggaran Pembukaan Lahan
Perkebunan Kelapa Sawit dan Penanaman, Anggaran Pemeliharaan TBM, Anggaran
Pemeliharaan TM, Anggaran Panen)
7 Jenis Anggaran Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa memahami jenis
(Budgeting) Pengelolaan anggaran perkebunan kelapa sawit (Anggaran Pendukung,
Perkebunan Kelapa Sawit Anggaran Biaya Administrasi Umum, dan Pengelolaan Resiko)
UTS
Tatap Meteri Tujuan
Muka ke
8 Analisis Anggaran (Budgeting) Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa

R
Perkebunan Kelapa Sawit mampu melakukan evaluasi atas pelaksanaan anggaran
untuk menghasilkan kesimpulan terhadap kegiatan kerja
yang telah dilaksanakan

P
9 Laporan Anggaran (Budgeting) Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa
Perkebunan Kelapa Sawit mampu membandingkan data operasi actual dengan
anggaran yang direncanakan

10 SOP dan Anggaran Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mampu

11 Aplikasi Bugeting dalam


memahami tentang SOP dalam pengelolaan perkebunan
kelapa sawit dan hubungannya dengan perencanaan
anggaran
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa
S
12
Perkebunan Kelapa Sawit

Aplikasi Bugeting dalam


mampu untuk menyusun budgeting pengelolaan
perkebunan kelapa sawit sesuai dengan kaidah-kaidah
yang berlaku
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa
S
Perkebunan Kelapa Sawit mampu untuk menyusun budgeting pengelolaan
perkebunan kelapa sawit sesuai dengan kaidah-kaidah
yang berlaku
13 Aplikasi Budgeting dalam Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa
Perkebunan Kelapa Sawit mampu untuk menyusun budgeting pengelolaan
perkebunan kelapa sawit sesuai dengan kaidah-kaidah
yang berlaku
14 Aplikasi Budgeting dalam Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa
Perkebunan Kelapa Sawit mampu untuk menyusun budgeting pengelolaan
perkebunan kelapa sawit sesuai dengan kaidah-kaidah
yang berlaku
Pengertian dan Fungsi Anggaran Pembiayaan (Budgeting)

Konsep budgeting dalam perkebunan maupun perkebunaa


kelapa sawit sering disebut juga budget, Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan (RKAP), atau Rencana Anggaran Belanja (RAB)

Budgeting adalah:
1. Rencana
2. Disusun sistematis
3. Kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan)
moneter (rupiah) kuantitatif
4. Berlaku untuk jangka waktu tertentu
5. Berlaku yang akan datang
Empat Unsur Budgeting
1. Rencana
Kegiatan dilakukan dimasa yang akan datang
2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan
Mencakup semua kegiatan yang dilakukan disemua bagaian
perusahaan
3. Dinyatakan dalam unit moneter
Budgeting dinyatakan dalam satuan unit yang dapat diterapkan
disemua bagian perusahaan. Rupiah unit moneter yang
berlaku di Indonesia
4. Jangka waktu yang akan datang
Berlaku untuk masa yang akan datang, sehingga yang dimuat
merupakan taksiran
Jenis Budgeting (Waktu)
1. Jangka Panjang
Budgeting atau anggaran jangka panjang adalah anggaran
yang berlaku untuk jangka waktu melebihi 1 tahun, seperti
budget guideline, yakni anggaran kelapa sawit dari
pembukaan lahan, penanaman, dan pemeliharaan TBM, sampai
dengan tanaman menghasilkan
2. Jangka Pendek
Anggaran yang berlaku untuk jangka waktu satu tahun yang
didistribusikan kedalam bulan.
Jenis Budgeting (Output)
1. Fixed Bugdeting
Penganggaran dalam satu periode yang besarnya tidak
tergantung jumlah produksi/penjualan perusahaan
Contoh: Biaya untuk R&D
2. Flexible (Variabel Budgeting)
penganggaran satu periode yang besarnya tergantung dari
jumlah produksi atau penjualan perusahaan
Contoh: upah, biaya material
Jenis Budgeting (Output)
3. Beyond Budgeting
❑ Budget bukan merupakan sebuah perencanaan tapi hasil
dari perencanaan itu sendiri
Budget tahun ini seringkali merupakan budget tahun lalu
dengan modifikasi, tidak ada aspek starategis yang
dimasukkan
❑ Manajemen terlalu fokus jangka pendek dan aspek
keuangan, bukan jangka panjang
❑ Bukan sesuatu yang jelak, tapi seakan-akan budget hanya
sebuah alat, bukan hasil
❑ Konsep Activity Based Badgeting, dimana perusahaan fokus
pada aspek strategis, yaitu target perusahaan
Kriteria budgeting perkebunan dan perkebunan kelapa sawit
yang baik
1. Norma/standar yang digunakan akurat
2. Penyusunan harus sesuai dengan struktur organisasi
perusahaan
3. Sederhana dan mudah dimengerti
4. Berisikan informasi yang penting
5. Realistis dan dapat diimplementasikan
6. Detail dan sistematis
7. Dapat diperbandingkan
8. Harus ada keseragaman
9. Menggambarkan aktivitas perkebunan kelapa sawit
10. Memuat dasar atau landasan evaluasi
11. Dukungan komitmen dari pelaksana
Fungsi Budgeting pada Perusahaan Perkebunan
dan Perkebunan Kelapa Sawit:
1. Sebagai pedoman kerja
2. Sebagai alat pengkoordinasi kerja
3. Sebagai alat pengawasan kerja
1. Sebagai Pedoman Kerja

❑ Personel mengetahui tugas masing-masing sesuai dengan


yang telah digariskan dalam budgeting
❑ Penugasan bagi manajemen kebun. Apa yang tertulis dalam
budgeting, maka itu yang harus dilaksanakan
❑ Pmberian izin bagi pelaksana
❑ Pekerjaan disetujui atau tidak dilaksanakan tergantung ada
atau tidaknya penyimpangan dalam anggaran. Jika tidak
ada anggaran, maka pembelian alat berat atau bahan
material yang mahal tidak akan disetujui. Jika disetujui,
maka hal tersebut dapat mengganggu keuangan
perusahaan
2. Sebagai Alat Pengkoordinasi Kerja
❑ Kebun dan perkebunan kelapa sawit terdiri dari bagian-bagian yang
terpisah (terdapat berbagai bagian)
❑ Budgeting sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana
yang dibuat berbagai bagian dalam perusahaan
❑ Misalnya perbulan direncanakan panen 10.000 TBS. Dengan asumsi
25 hari kerja, maka perhari diperkirankan 400 ton TBS. Bagian panen
harus berkoordinasi dengan bagian transportasi yang menyediakan
angkutan. Bagian transportasi harus berkoordinasi dengan bagian
logistic untuk menyediakan solar
3. Sebagai Alat Pengawasan Kerja
❑ Dengan membandingkan antara kinerja dengan anggaran yang
dikeluarkan (efisien atau tidak)
❑ Apakah manajer pelaksana sudah dapat menjalankan tugasnya
dengan baik
❑ Dapat menjadi KPI, dengan penilaian terhadap target fisik, kualitas
pekerjaan dan biaya
Contoh Penilaian Target Fisik
Hasil Rating Nilai dibandingkan dengan
anggaran
Gagal 0 <75%
Kurang 1 75-85%
Cukup 2 86-99%
Bagus 3 100-110%
Sangat Bagus 4 >110%
3. Sebagai Alat Pengawasan Kerja
❑ Mengetahui berbagai penyimpangan, baik positif maupun negatif
❑ Positif dapat digunakan sebagai pedoman penyusunan yang akan
datang
❑ Negatif untuk dianalisis untuk dicari penyebabnya sehingga tidak
terjadi dimasa yang akan datang

Misalnya telah direncanakan produksi Bulan Agustus sebanyak


10.000 ton, tetapi hasilnya hanya 9.500 ton
Selisih ini harus dianalisis, apakah jumlah tenaga kerja pemanenan
yang kurang, kurangnya transportasi, metode kerja yang tidak
tepat,atau prasarana seperti jalan dan jembatan yang tidak
mendukung
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai