MEMAHAMI PMK No 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis
MEMAHAMI PMK No 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis
APA YANG BARU DARI PMK No 24/2022 ini dengan PMK No 269/2008 lalu?
• Adanya Regulasi Mengenai Teknologi Digital
• Mengenai Sistem Elektronik dan tanda tangan elektronik
• Kewajiban Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik
• Kepemilikan Rekam Medis dan Kwerahasiaan
Beberapa defenisi tambahan baru yang tidak dicantumkan dalam PMK No 269/2008;
• Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat dengan menggunakan
sistem elektronik yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan Rekam Medis.3
• Rekam Medis Elektronik merupakan salah satu subsistem dari sistem informasi
Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang terhubung dengan subsistem informasi lainnya
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
• Perekam Medis dan Informasi Kesehatan adalah seorang yang telah lulus
pendidikan Rekam Medis dan informasi kesehatan sesuai ketentuan peraturan
perundang undangan.4
• Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang
berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan,
menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/ata menyebarkan informasi
elektronik.5
• Penyelenggara Sistem Elektronik adalah setiap orang, penyelenggara negara selain
Kementerian Kesehatan, badan usaha, dan masyarakat, yang menyediakan,
mengelola, dan/atau mengoperasikan Sistem Elektronik secara mandiri maupun
1
Dosen Pascasarjana Magister Hukum – Anggota Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Provinsi Sumatera Utara - Sekretaris
PERSI SUMUT – TKMKB SUMUT – Sekretaris MKEK IDI SUMUT – ADHKI – DPP MHKI – MHKI SUMUT – Konsultan
Hukum Perumahsakitan Beberapa Rumah Sakit – founder achilles health law
2
Pasal 46
3
Pasal 1 angka 2
4
Pasal 1 angka 4
5
Pasal 1 angka 7
bersama-sama kepada pengguna Sistem Elektronik untuk keperluan dirinya
dan/atau keperluan pihak lain.6
KEWAJIBAN FASYANKES;
a. Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib menyelenggarakan Rekam Medis
Elektronik.8
b. Kewajiban penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik juga berlaku bagi Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan telemedisin.
c. Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dilakukan oleh unit kerja tersendiri atau disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan masing – masing Fasilitas Pelayanan Kesehatan.9
d. Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik dilakukan sejak Pasien masuk sampai
Pasien pulang, dirujuk, atau meninggal.10
e. Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus menyusun standar prosedur operasional
penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disesuaikan dengan kebutuhan dan sumber daya masing-masing Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, dengan mengacu pada pedoman Rekam Medis Elektronik.11
f. Fasilitas Pelayanan Kesehatan penyelenggara Rekam Medis Elektronik atau
Penyelenggara Sistem Elektronik sebagaimana wajib melakukan registrasi Sistem
Elektronik yang digunakannya di Kementerian Kesehatan, dilakukan dengan
melampirkan dokumen paling sedikit terdiri atas;12
6
Pasal 1 angka 8
7
Pasal 2
8
Pasal 3
9
Pasal 6
10
Pasal 7
11
Pasal 7
12
Pasal 12
o nama Sistem Elektronik;
o dokumentasi sistem;
o fitur/fungsi yang tersedia;
o lokasi penyimpanan data;
o variabel dan meta data; dan
o daftar Fasilitas Pelayanan Kesehatan pengguna Sistem Elektronik, jika
Sistem Elektronik digunakan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan lain.
o Perubahan data pada dokumen registrasi diatas maka Fasilitas Pelayanan
Kesehatan penyelenggara Rekam Medis Elektronik atau Penyelenggara
Sistem Elektronik harus melaporkan kepada Kementerian Kesehatan.
13
Pasal 8
14
Pasal 9
15
Pasal 10
c. Sistem Elektronik harus mengacu kepada variabel dan meta data yang
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,16
1) Variabel merupakan elemen data yang terdapat pada Sistem Elektronik
Rekam Medis Elektronik.
2) Meta data meliputi definisi, format, dan kodifikasi.
REGISTRASI PASIEN
Registrasi Pasien Kegiatan penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik merupakan
kegiatan pendaftaran berupa;18
a. pengisian data identitas dan data sosial Pasien rawat jalan,
• paling sedikit berisi nomor Rekam Medis, nama Pasien, dan Nomor Induk
Kependudukan (NIK).
• Pasien YANG tidak memiliki atau tidak diketahui identitasnya, pengisian data
identitas dilakukan berdasarkan surat pengantar dari institusi yang
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan urusan di bidang rehabilitasi
sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan
penanganan fakir miskin, atau surat pengantar dari institusi yang bertanggung
16
Pasal 11
17
Pasal 13
18
PASAL 14
jawab dalam penyelenggaraan urusan di bidang kependudukan dan pencatatan
sipil, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Data sosial paling sedikit meliputi agama, pekerjaan, pendidikan, dan status
perkawinan.
b. rawat darurat, dan
c. rawat inap.
1919
Pasal 16
20
Pasal 17
b. pelaporan; dan
Pelaporan terdiri atas: pelaporan internal Fasilitas Pelayanan Kesehatan; dan
pelaporan eksternal dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan kepada dinas
kesehatan, Kementerian Kesehatan, dan pemangku kepentingan terkait.
c. penganalisisan.
Penganalisisan dilakukan terhadap data Rekam Medis Elektronik secara
kuantitatif dan kualitatif.
2. Selain pengolahan informasi Rekam Medis Elektronik, Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang dengan alasan tertentu tidak dapat menyelenggarakan Rekam
Medis Elektronik harus melakukan pengindeksan.
3. Pengindeksan merupakan kegiatan pengelompokan data paling sedikit berupa
indeks:
a. nama Pasien;
b. alamat;
c. jenis penyakit;
d. tindakan/operasi; dan
e. kematian.
21
Pasal 19
PENJAMINAN MUTU22
1. Penjaminan mutu dilakukan secara internal oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
2. Penjaminan mutu secara internal merupakan audit mutu Rekam Medis Elektronik
yang dilakukan berkala oleh tim reviu Rekam Medis yang dibentuk oleh pimpinan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan dilakukan sesuai dengan pedoman Rekam
Medis Elektronik.
3. Selain penjaminan mutu secara internal pemerintah dapat melakukan audit mutu
Rekam Medis Elektronik dan dapat melibatkan pihak terkait, sebagai bagian dari
pembinaan dan pengawasan.
1. Transfer isi Rekam Medis Elektronik merupakan kegiatan pengiriman Rekam Medis
dalam rangka rujukan pelayanan kesehatan perorangan ke Fasilitas Pelayanan
Kesehatan penerima rujukan.
2. Transfer isi Rekam Medis Elektronik dilakukan melalui platform layanan
interoperabilitas dan integrasi data kesehatan yang dikelola oleh Kementerian
Kesehatan.
22
Pasal 23
23
Pasal 25, 26, 27, 28
• Selain untuk Pasien rawat inap dan rawat darurat Rekam Medis dapat
diberikan kepada Pasien rawat jalan apabila dibutuhkan.
• Rekam Medis yang diberikan pada saat Pasien pulang berupa surat yang
dikirimkan dan diterima dalam bentuk elektronik dengan menggunakan
jaringan komputer atau alat komunikasi elektronik lain termasuk ponsel
atau dalam bentuk tercetak.
b. Selain kepada Pasien, Rekam Medis dapat disampaikan kepada keluarga
terdekat atau pihak lain. Penyampaian Rekam Medis kepada keluarga terdekat
dilakukan dalam hal:
• Pasien di bawah umur 18 (delapan belas) tahun; dan/atau
• Pasien dalam keadaan darurat.
• Penyampaian Rekam Medis kepada pihak lain dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari Pasien.
4. Isi Rekam Medis Elektronik terdiri atas:
a. dokumentasi administratif; dan
• Dokumentasi administratif paling sedikit berisi dokumentasi pendaftaran.
b. dokumentasi klinis.
• Dokumentasi klinis berisi seluruh dokumentasi pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada Pasien di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat mengembangkan isi Rekam Medis Elektronik
sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan.
6. Ketentuan lebih lanjut mengenai isi Rekam Medis Elektronik diatur dalam pedoman
Rekam Medis Elektronik.
7. Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus membuka akses seluruh isi Rekam Medis
Elektronik Pasien ke Kementerian Kesehatan.
8. Kementerian Kesehatan berwenang melakukan pemanfaatan dan penyimpanan isi
Rekam Medis Elektronik dalam rangka pengolahan data kesehatan.
a. Pengolahan data kesehatan dilaksanakan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan/atau pembuatan kebijakan bidang
kesehatan, dengan memperhatikan prinsip kedokteran berbasis bukti
(evidence based), etika kedokteran, dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b. Data kesehatan yang dilakukan pengolahan selain berasal dari data Rekam
Medis Elektronik, juga dapat berasal dari data lain di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan/atau institusi lain.
24
Pasal 29
Integritas merupakan jaminan terhadap keakuratan data dan informasi yang
ada dalam Rekam Medis Elektronik, dan perubahan terhadap data hanya boleh
dilakukan oleh orang yang diberi hak akses untuk mengubah.
c. ketersediaan.
Ketersediaan merupakan jaminan data dan informasi yang ada dalam Rekam
Medis Elektronik dapat diakses dan digunakan oleh orang yang telah memiliki
hak akses yang ditetapkan oleh pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
2. Dalam rangka keamanan dan perlindungan data Rekam Medis Elektronik, pimpinan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan memberikan hak akses kepada Tenaga Kesehatan
dan/atau tenaga lain di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Pemberian hak akses menjadi bagian dari kebijakan standar prosedur operasional
penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik yang ditetapkan oleh pimpinan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
4. Hak akses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas hak untuk:
a. Penginputan data;
Penginputan data merupakan kegiatan pengisian data administratif dan data
klinis Pasien, yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan pemberi pelayanan
kesehatan dan petugas administrasi termasuk Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan sesuai dengan kewenangan bidang masing- masing.
b. Perbaikan data; dan
• Perbaikan data dilakukan apabila terjadi kesalahan dalam penginputan data
administratif dan data klinis Pasien.
• Perbaikan data hanya dapat dilakukan oleh Tenaga Kesehatan pemberi
pelayanan kesehatan dan petugas administrasi termasuk Perekam Medis
dan Informasi Kesehatan dengan batas waktu paling lama 2 x 24 jam sejak
data diinput.
• Dalam hal kesalahan data administratif diketahui melebihi tenggat waktu
perbaikan data dilakukan setelah mendapatkan persetujuan Perekam Medis
dan Informasi Kesehatan dan/atau pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
c. Melihat data.
• Melihat data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh tenaga internal
Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk mendapatkan informasi terkait data di
dalam Rekam Medis Elektronik untuk keperluan pelayanan atau
administrasi.
5. Hak akses diatur dalam kebijakan pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan
memperhatikan prinsip keamanan data dan informasi
6. Selain pemberian hak ases dalam rangka keamanan dan perlindungan data,
penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat
dilengkapi dengan tanda tangan elektronik.
a. Tanda tangan elektronik digunakan sebagai alat verifikasi dan autentifikasi atas
isi Rekam Medis Elektronik dan identitas penanda tangan.
b. Tanda tangan elektronik diselenggarakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
KERAHASIAAN
1. Isi Rekam Medis wajib dijaga kerahasiaannya oleh semua pihak yang terlibat dalam
pelayanan kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan walaupun Pasien telah
meninggal dunia.
2. Pihak yang terlibat meliputi:
a. Tenaga Kesehatan pemberi pelayanan kesehatan, dokter dan dokter gigi,
dan/atau Tenaga Kesehatan lain yang memiliki akses terhadap data dan
informasi kesehatan Pasien;
b. pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
c. tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan;
d. badan hukum/korporasi dan/atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
e. mahasiswa/siswa yang bertugas dalam pemeriksaan, pengobatan, perawatan,
dan/atau manajemen informasi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; dan
f. pihak lain yang memiliki akses terhadap data dan informasi kesehatan Pasien
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
25
Pasal 33
26
Pasal 34
c. Dalam hal keluarga terdekat dan ahli waris tidak dapat memberikan
persetujuan karena tidak diketahui keberadaannya, tidak cakap secara hukum,
meninggal dunia, atau tidak ada, persetujuan tidak diperlukan.
4. Pembukaan isi Rekam Medis untuk keperluan administrasi, pembayaran asuransi
atau jaminan pembiayaan kesehatan sebagaimana harus dilakukan secara tertulis
dan/atau melalui sistem informasi elektronik pada saat registrasi pasien di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
27
Pasal 35
PELEPASAN HAK ATAS ISI REKAM MEDIS28
1. Pasien dan/atau keluarga Pasien yang menginformasikan isi Rekam Medis kepada
publik melalui media massa dianggap telah melakukan pelepasan hak rahasia isi
Rekam Medis kepada umum.
2. Pelepasan hak rahasia isi Rekam Medis kepada umum memberikan kewenangan
kepada Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk mengungkapkan rahasia isi Rekam
Medis sebagai hak jawab Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
SANKSI
1. Menteri dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan dapat mengenakan
sanksi administratif terhadap Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang melakukan
pelanggaran terhadap penyelenggaraan rekam medis dilaksanakan melalui
Direktur Jenderal.30
2. Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. teguran tertulis; dan/atau
b. rekomendasi pencabutan atau pencabutan status akreditasi.
3. Sanksi administratif dikenakan berdasarkan laporan dugaan disampaikan kepada
Direktur Jenderal tentan dugaan pelanggaran yang berasal dari:
a. pengaduan; dan/atau
b. hasil monitoring dan evaluasi.
4. Pengaduan dapat dilakukan oleh perorangan, kelompok, dan/atau
institusi/lembaga/ instansi/ organisasi, harus memenuhi persyaratan
a. dilakukan secara tertulis; dan
28
Pasal 38
29
Pasal 41
30
Pasal 42
b. memiliki uraian peristiwa yang dapat ditelusuri faktanya. P
c. Pengaduan paling sedikit memuat: nama dan alamat lengkap pihak yang
diadukan; dan keterangan yang memuat fakta, data, atau petunjuk terjadinya
pelanggaran.
KETENTUAN PENUTUP
Pada saat Peraturan menteri ini mulai berlaku;
1. Rumah Sakit tetap dapat menyelenggarakan pelayanan rawat inap sesuai dengan
kelas perawatan yang dimiliki sampai diselenggarakannya pelayanan rawat inap
kelas standar
2. pelayanan rawat inap kelas standar sebagaimana dimaksud dalam huruf a
diterapkan paling lambat 1 Januari 2023.
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H., CPMed., CPArb., CPCLE
Direktur PT Sri Pamela Medika Nusantara (Sri Pamela Group)
Ketua BHP2A PB Ikatan Dokter Indonesia
Ketua ARSSI Cabang Sumatera Utara
Ketua DPW MHKI Sumatera Utara
Ketua Bidang Hukum Perumahsakitan DPP MHKI
Kompartemen Hukum Advokasi Mediasi PERSI PUSAT
IKKESINDO SUMUT – PERHUMASRI – ADHKI - APDHI