bismillah
(n)
(2n)
Siput/
9. Menganalisis transport membrane (osmosis)
Perpindahan zat pelarut (air)
o Leukosit
Leukosit Struktur Fungsi
Granulosit
a. Neutrofil Diameter sel : 10- bersifat
12µm fagosit/makrofag
Memiliki 3 lobus inti sel darah putih yg
Bergranula pertama kali
menyerang
patogen
b. Basofil Diameter sel : 9-10µm Respon
Memiliki 2 lobus inti inflamasi/peradangan
Bergranula cukup
besar
c. Eosinofil Diameter sel : 10- Bersifat
12µm fagosit/makrofag
Memiliki 2 lobus inti Melahap kompleks
Bergranula antigen-antibodi
Agranulosit
a. Monosit Diameter sel : 12- Bersifat
16µm fagosit/makrofag
Inti sel relatif lbh kecil
dibandingkan inti sel
pada limfosit
b. Limfosit Diameter sel : -8µm Sel limfosit T yg
Inti sel besar (hampir menyerang agen
memenuhi seluruh penyakit/parasit
bagian sitoplasma) Sel limfosit B yg
menghasilkan
antibodi
o Trombosit
14. Gangguan/kelainan/penyakit pada sistem respirasi manusia
Faringitis : - infeksi faring sehingga menimbulkan peradangan
- penyebab : virus/bakteri Streptococcus pharyngitis
- menyebabkan : rasa nyeri dikerongkongan & sakit ketika menelan
Asma : penyumbatan pada saluran pernapasan akibat alergi/psikis/turunan
Pneumonia : - infeksi pada dinding alveolus sehingga menyebakan peradangan
- penyebab : Diplococcus pneumoniaei
- akibat : alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga oksigen
sulit berdifusi
Laringitis : - infeksi pada laring
- penyebab : Legionella pneumophilia
- akibat : peradangan sperti pneumonia
Asfiksi : - gangguan pd pengangkutan O2 ke jaringan
- penyebab : terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, jaringan
tubuh
TBC : - infeksi paru-paru
- penyebab : bakteri mycobacterum tuberculosis
- akibat : proses difusi O2 terganggu akibat adanya bintil-bintil kecil pd
dinding alveolus
Dipteri : - infeksi saluran pernapasan atas
- penyebab : Corynebacterium diphterial
Hipoksida : - rendahnya kandungan O2 di jaringan tubuh
- penyebab : perbedaan ketinggian
- contoh : saat pendakian gunung
Bronkitis : - peradangan bronkus
- penyebab : reaksi alergi atau infeksi pathogen
SARS : - saluran pernapasan akut
- penyebab : virus SARS associated coronavirus (SARS-CoV)
siklus menstruasi
Fase menstruasi
Fase peluruhan endometrium
Turunnya hormone-hormon (FSH, LH, Esterogen, Progesteron)
Progesteron; menebalkan dinding Rahim dan menjaga ketebalannya
Fase poliferase/pra ovulasi
Awal = FSH ↑ : pada pembentukan folikel degraff yg mampu menghasilkan
Estrogen.
Akhir = Estrogen ↑ : penebalan awal endometrium
Fase ovulasi
LH ↑
Folikel degraff pecah, oosit sekunder terlepas
Folikel degraff menjadi korpus luteum yg menghasilkan Progesteron.
Fase luteal/subur
Progesteron ↑
Endometrium makin tebal dan dijaga ketebalannya dlm upaya
mempersiapkan kehamilan
√pembuahan => hamil
×pembuahan => korpus luteum menjadi korpus albikans
Dekarboksilasi oksidatif
Reaksi pengurangan gugus karbon
Terjd di matriks mitokondria
Hasil 2 molekul asam piruvat = 2 Asetil KoA, 2 CO2, 2 NADH
Siklus krebs
Terjd di matriks mitokondria
Menghasilkan 4 CO2, 6 NADH, 2 FADH, 2 ATP
Transpor elektron
Reaksi pengubahan electron yg ada di NADH dan FADH2 menjadi ATP
Terjd di kristae
25. Tahap-tahap mitosis
Profase
Memendek dan menebalnya benang-benang kromatin
Penggandaan kromosom menjadi 2 kromatid saudara yg msh melekat pd 1
sentromer
Membran inti dan nukleolus/anak inti menjd kabur dan hilang pada akhir
profase
Sentrosom memisah menjadi 2 sentriol
Diantara keduanya, mulai terbentuk benang spindel/benang gelondong
Metafase
Berjajarnya kromosom pada bidang ekuator
Anafase
Bergeraknya dua kromatid saudara (kromosom) kea rah kutub yg berlawanan
akibat membelahnya sentromer yg disebabkan oleh kontraksi dari benang
gelondong
Penyebaran kromosom dan DNA yg seragam terjd di dlm sel
Pada akhir anafase, sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator
Telofase
Menghilangnya benang-benang spindel
Kromosom berubah kembali menjadi benang-benang kromatin
Pembentukan kembali membran inti dan nucleolus
Pada akhir telofase, terjadi sitokenesis (pembagian sitoplasma) sehingga
dihasilkan 2 sel yg identic dgn sel induk
Rasio fenotipe F2 ; bulat kuning : bulat hijau : kisut kuning : kisut hijau
=9:3:3:1
Rasio genotipe F2 ; BBKK : BBKk : BBkk : BbKK : BbKk : Bbkk : bbKK
=1:2:1:2:4:2:1:2:1
29. Penyimpangan semu Hk Mendel
Kodominan
Terjadi ketika alel dominan tidak dapat menutupi alel resesif dengan
sempurna
Menghasilkan fenotip campuran pada individu bergenotip heterozigot
Menghasilkan F1 merah muda dan F2 rasio 1 : 2 : 1
Contoh : bunga snapdragon merah dan putih
Dominansi tidak sempurna
Dua alel dari satu gen yang diekspresikan bersama-sama
Menghasilkan fenotip yang berbeda pada individu heterozigot
Menghasilkan fenotip F2 1 : 2 : 1, sama dengan rasio genotip nya
Kriptomeri
Peristiwa adanya sifat dominan yang tersembunyi apabila berdiri sendiri
dan sifat tersebut akan muncul pada kondisi tertentu saat gen dominan
tersebut berinteraksi dengan gen dominan lain.
Menghasilkan F1 yang berbeda dengan induk, dan F2 dengan rasio fenotip
9:3:4
Atavisme
Penyimpangan yang terjadi karena adanya interaksi dari beberapa
pasangan alel
Kedua ayam yang mempunyai sifat dominan Rose dan Pea disilangkan
dengan bergalur murni Single dengan genotip homozigot resesif akan
menghasilkan F1 walnut
F1 disilangkan dengan F1 akan menghasilkan F2 walnut : rose : pea :
single = 9 : 3 : 3 : 1
Epistasis - Hipostasis
Peristiwa dimana gen dominan menutupi gen dominan lain yang bukan
alelnya
Epistasis merupakan sifat yang menutupi gen dominan lain
Hipostasis merupakan sifat yang tertutupi oleh gen dominan lain
Semua kombinasi yang mengandung H berwarna hitam, meskipun ada K.
Kombinasi yang mengandung K tanpa H akan berwarna kuning. Gen
resesif berwarna putih. Sehingga perbandingan fenotip F2 = 12 (hitam) : 3
(kuning) : 1 (putih)
Komplementer
Bentuk kerjasama dua gen dominan yang saling melengkapi untuk
memunculkan karakter baru.
Sehingga angka F2 perbandingan yang didapatkan dari adanya sifat
komplementer ini adalah yaitu 9 :
Polimeri
Beberapa sifat yang berbeda yang bisa berdiri sendiri dan memengaruhi
bagian yang sama dari suatu individu.
Sehingga angka F2 perbandingan yang didapatkan dari adanya sifat
komplementer ini adalah yaitu 15 : 1.