Anda di halaman 1dari 50

Dday snmptn aa..

bismillah

1. Mengenal sifat-sifat data hasil observasi


Langkah-langkah metode ilmiah :
a) Cari masalah yang ingin dicari jawabannya (ide penelitian)
b) Penentuan rumusan masalah dan hipotesis (pertanyaan fenomena, dugaan hasil
penelitian)
c) Penetapan tujuan penelitian (menjawab fenomena yg ada)
d) Pengumpulan literatur (menganalisis masalah, mengaitkan dgn hasil yg diperoleh)
e) Penentuan metode penelitian (cara kerja, langkah kerja, alat dan bahan)
f) Mulai penelitian (tentukan variabel/faktor yg berpengaruh terhadap penelitian)
g) Penyajian hasil (data kualitatif dan kuantitatif)
h) Pembahasan hasil yang diperoleh (menjawab hipotesis awal)
i) Kesimpulan

2. Memahami klasifikasi makhluk hidup


No. Tokoh Sistem klasifikasi Pengelompokkan
kingdom
1. Aristoteles Sistem 2 Kingdom Animalia
Plantae
2. Ernest Haeckel Sistem 3 Kingdom Protista
Plantae
Animalia
3. Herbert Copeland Sistem 4 Kingdom Monera
Protista
Plantae
Animalia
4. Robert H. Sistem 5 Kingdom Monera
Whittaker Protista
Fungi
Plantae
Animalia
5. Carl J. Woese Sistem 6 Kingdom Archaebacteria
Eubacteria
Protista
Fungi
Plantae
Animalia
Tingkatan takson ;
 Kingdom
 Filum
 Class
 Ordo
 Family
 Genus
 Spesies
3. Menganalisis reproduksi virus
 Daur litik
Siklus reproduksi virus yang berakhir dengan matinya sel inang.
 Tahap absorbsi
o Ujung ekor virus (reseptor) menempel pada dinding sel bakteri.
o Virus mengeluarkan enzim lisozim untuk melubangi dinding sel inang.
 Tahap penetrasi
o DNA atau RNA virus masuk ke dalam sel inang.
o Kapsid virus yang telah kosong berada di luar sel inang, dan akan
terlepas dengan sendirinya.
 Tahap sintesis
o DNA sel inang dihancurkan oleh virus.
o Sintesis DNA bakteri berhenti bekerja.
o DNA bakteri kemudian diganti oleh DNA/RNA virus untuk membuat
salinan asam nukleat yang akan membentuk struktur virus baru.
 Tahap perakitan
o Organ virus dibentuk kembali.
o Virus yang terbentuk berkisar 100-200 buah.
 Tahap lisis/litik
o Lisozim memecahkan dinding sel inang.
o Virus baru siap dilepaskan dan melakukan replikasi ulang.
 Daur Lisogenik
Siklus reproduksi virus tidak langsung menghancurkan DNA sel inang. Virus
akan menggabungkan DNA-nya dengan DNA sel inang, dan ikut bereplikasi
bersama sel inang.
 Tahap adsorbsi
o Virus menempel pada sel inang dan melubanginya dengan enzim
lisozim.
 Tahap injeksi
o Virus mulai memasukkan asam nukleat ke dalam sel inang
o Melepaskan kapsid yang kosong.
 Tahap penggabungan
o Virus memutus ikatan asam nukleat yang dimiliki sel inang dan
menyisip ke dalamnya.
o Gabungan antara DNA virus dan sel inang disebut profage.
 Tahap pembelahan
o Profage bereplikasi bersama DNA sel inang.
o Jumlah profage akan sama dengan jumlah DNA hasil replikasi sel
inang.
o Virus dapat terus membelah mengikuti sel inang, atau memasuki daur
litik.
 Tahap pemisahan (memasuki daur litik)
o Pada saat kondisi lingkungan buruk, profage akan menjadi aktif.
o Profage yang aktif akan memisahkan diri dari DNA sel inangnya, lalu
mulai mengambil alih sel inang.
 Tahap sintesis
o DNA dan RNA dari sel inang kemudian digunakan untuk
menggandakan asam nukleat virus sebanyak mungkin.
o Virus akan menggunakan protein yang terdapat pada sel inang untuk
membuat dan menggandakan kapsid.
 Tahap perakitan
o Virus mulai merakit tubuh mereka dan memasukkan asam nukleat
(DNA atau RNA) ke dalam kapsid yang telah terbentuk.
o Terbentuklah virus baru yang telah sempurna.
4. Memahami protista mirip hewan (sporozoa)
o Tidak memiliki alat gerak
o Parasit
o Contoh; Plasmodium malariae dan Plasmodium vivax.

5. Memahami klasifikasi jamur


Berdasarkan jenis spora seksualnya :
 Zygomycota
o Membentuk zigospora (spora seksual berbentuk tebal)
o Umumnya jamur yg hidup di saprofit
o Contoh; Rhizopus oryzae
Mucor javanicus
 Ascomycota
Membentuk askospora (di dlm askus)
o Memiliki miselium yg bersekat (hifa bersepta/asenositik)
o Terdapat 3 kelas (Hemiascomycetes, Plectomycetes, dan Pyrenomycetes)
o Contoh; Aspergillus fumigatus dan Penicillium (Plectomycetes)
Neurospora crassa untuk pembuatan oncom (Pyrenomycetes)
 Basidiomycota
o Membentuk basidiospora
o Mencakup sebagian besar spesies jamur yang makroskopis.
o Sering dijumpai di tanah lembab dan pada hutan-hutan.
o Punya tubuh buah berbentuk payung, yang disusun oleh hifa bersepta dengan
sambungan apit.
o Contoh; Volvariela volvacea (jamur merang)
 Deutromycota
o Tidak diketahuinya reproduksi seksual selama siklus hidupnya.
o Disebut juga “fungi imperfecti” atau jamur tidak sempurna.
o Hanya ditemukan di daratan.
o Contoh; Curvularia
Gleosporium
Diploria
Monilia sitophila

6. Menganalisis metagenesis pada tumbuhan paku


o Sporofit → menghasilkan spora → dominan
o Gametofit → menghasilkan gamet

(n)

(2n)

7. Menganalisis siklus hidup cacing hati (Fasciola hepatica)


Termasuk Platyhelminthes (cacing pipih) kelas trematoda
8. Menganalisis siklus biogeokimia (siklus Nitrogen)

Siput/
9. Menganalisis transport membrane (osmosis)
Perpindahan zat pelarut (air)

Osmolaritas Tinggi Osmolaritas Rendah


krenasi normal lisis

10. Membedakan jaringan pengangkut pada tumbuhan


Mengangkut air dan unsur hara Mengangkut hasil fotosintesis
dari akar menuju daun dari daun menuju seluruh tubuh
11. Memahami macam jaringan hewan dan fungsinya
No. Nama Gambar Fungsi
1 pipih selapis Filtrasi → glomerulus
Difusi → alveolus

2 pipih berlapis Proteksi


Kulit

3 kubus selapis Sekresi


Kelenjar penkreas (kecuali
keringat, minyak, mucus)

4 kubus berlapis Proteksi & sekresi


Kelenjar keringat, mucus,
dll

5 silindris selapis Absorbsi → penguapan


Usus (jenjot/vili)
6 silindris berlapis Proteksi & sekresi
Uretra, laring, faring,
kelenjar ludah

7 silindris berlapis Proteksi & penangkapan


semu benda asing
Tenggorokan

8 transisi Penyimpanan zat


Kandung kemih

Sbnernya gk cmn ini tok.. tp keknya yg keluar bsk ini↓

12. Memahami mekanisme kontraksi otot rangka


Keterangan :
 Kalsium Ca2 dilepaskan ke retikulum sarkoplsma dan mengikat troponin. Akibatnya,
sisi pengikatan pada filamen aktin terbuka.
 ADP yang terikat di kepala meiosi terlepas. Ini menyebabkan posisinya berubah dan
menempel pada aktin.
 ATP terikat pada miosin sehingga miosin melepaskan aktin.
 ATP terhidrolisasi dan kepala miosin kembali pada istirahat.
 Jika Ca2 dikembalikan ke rektikulum sarkoplasma otot berelaksasi.
 Jika Ca2 tetap digunakan, siklus berulang dan otot terus berkontraksi.

13. Mengenal komponen jaringan darah


 Plasma darah
 Terdiri dari 92% air, 7% protein plasma dan 1% bahan campuran kompleks
(organik, anorganik, dan gas darah).
 Fungsi : penjaga suhu tubuh, pendistribusi hormon dan nutrisi, serta
pengangkut zat sisa metabolisme.
 Jenis-jenis protein plasma;
Albumin berperan untuk menjaga tekanan osmosis koloid darah
Globulin dibagi menjadi alfa, beta, dan gamma globulin.
- Alfa dan beta globulin berfungsi sebagai pengangkut zat-zat dalam tubuh
seperti hormon dan lipid
- Gamma globulin adalah antibodi yang menjaga imunitas tubuh.
Fibrinogen berfungsi untuk mekanisme pembekuan darah.
 Bahan campuran kompleks;
- Bahan organik: Glukosa, lemak, urea, asam urat, keratin, kolesterol, dan
asam amino.
- Garam mineral: Natrium klorida, natrium bikarbonat, garam kalsium,
fosfor, magnesium, besi, dan sulfat
- Gas darah: oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen
- Komponen lainnya: Enzim, antigen dan hormon.
 Sel darah
PEMBEDA ERITROSIT LEUKOSIT TROMBOSIT
Sel darah merah Sel darah putih Keping darah
Ukuran 7,5 nm 5-9 nm 1-4 nm
Jumlah ± 5.000.000/nm³ ± 7.000/nm³ ± 300.000/nm³
Struktur  Tanpa nukleus  Mempunyai nukleus  Tanpa nukleus
 Mempunyai  Tanpa hemoglobin  Tanpa hemoglobin
hemoglobin
Bentuk Cakram bikonkaf Tidak beraturan Tidak beraturan
Tempat Sumsum merah Sumsum tulang dan Sumsum tulang
produksi tulang pipa dan kelenjar limfa belakang
tulang pipih
Fungsi Membawa O₂ dari Fagosit memakan Pembekuan darah
paru paru ke seluruh kuman. Limfosit
tubuh dan membawa menghasilkan antibodi
CO₂ dari seluruh untuk membunuh
jaringan ke paru- kuman
paru
o Eritrosit

o Leukosit
Leukosit Struktur Fungsi
Granulosit
a. Neutrofil  Diameter sel : 10-  bersifat
12µm fagosit/makrofag
 Memiliki 3 lobus inti  sel darah putih yg
 Bergranula pertama kali
menyerang
patogen
b. Basofil  Diameter sel : 9-10µm Respon
 Memiliki 2 lobus inti inflamasi/peradangan
 Bergranula cukup
besar
c. Eosinofil  Diameter sel : 10-  Bersifat
12µm fagosit/makrofag
 Memiliki 2 lobus inti  Melahap kompleks
 Bergranula antigen-antibodi
Agranulosit
a. Monosit  Diameter sel : 12- Bersifat
16µm fagosit/makrofag
 Inti sel relatif lbh kecil
dibandingkan inti sel
pada limfosit
b. Limfosit  Diameter sel : -8µm  Sel limfosit T yg
 Inti sel besar (hampir menyerang agen
memenuhi seluruh penyakit/parasit
bagian sitoplasma)  Sel limfosit B yg
menghasilkan
antibodi
o Trombosit
14. Gangguan/kelainan/penyakit pada sistem respirasi manusia
 Faringitis : - infeksi faring sehingga menimbulkan peradangan
- penyebab : virus/bakteri Streptococcus pharyngitis
- menyebabkan : rasa nyeri dikerongkongan & sakit ketika menelan
 Asma : penyumbatan pada saluran pernapasan akibat alergi/psikis/turunan
 Pneumonia : - infeksi pada dinding alveolus sehingga menyebakan peradangan
- penyebab : Diplococcus pneumoniaei
- akibat : alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga oksigen
sulit berdifusi
 Laringitis : - infeksi pada laring
- penyebab : Legionella pneumophilia
- akibat : peradangan sperti pneumonia
 Asfiksi : - gangguan pd pengangkutan O2 ke jaringan
- penyebab : terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, jaringan
tubuh
 TBC : - infeksi paru-paru
- penyebab : bakteri mycobacterum tuberculosis
- akibat : proses difusi O2 terganggu akibat adanya bintil-bintil kecil pd
dinding alveolus
 Dipteri : - infeksi saluran pernapasan atas
- penyebab : Corynebacterium diphterial
 Hipoksida : - rendahnya kandungan O2 di jaringan tubuh
- penyebab : perbedaan ketinggian
- contoh : saat pendakian gunung
 Bronkitis : - peradangan bronkus
- penyebab : reaksi alergi atau infeksi pathogen
 SARS : - saluran pernapasan akut
- penyebab : virus SARS associated coronavirus (SARS-CoV)

15. Nefron dalam pembentukan urine


Proses Keterangan
Filtrasi (penyaringan)  Tempat : glomerulus
 Hasil : filtrat glomerulus (urin primer)
 Komposisi : air, glukosa, asam amino, asam
urat, kreatinin, NH4, urea, K, Na, Cl, fosfat, dan
sulfat
Reabsorpsi OBLIGAT
(penyerapan kembali)  Tempat : tubulus kontortus proksimal
 Reabsorbsi terhadap asam amino, glukosa,
vitamin, air, natrium, kalium, klorida, dan zat
yg masih diperlukan tubuh
FAKULTATIF
 Tempat : tubulus kontortus distal
 Dilakukan tergantung kebutuhan tubuh
 Reabsorbsi yg dipengaruhi oleh hormon
 Contoh : reabsorbsi Ca2+ dibantu oleh PTH
(parathyroid hormone), reabsorbdi air dibantu
oleh ADH (antidiuretic hormone), reabsorbsi
Natrium oleh aldosterone
 Hasil : urin sekunder
 Komposisi : air, asam urat, kreatinin, NH4,
urea, K, Na, Cl, fosfat dan sulfat
Augmentasi (penambahan  Tempat : tubulus kontortus distal dan
kolektivus
 Penambahan zat yg tidak berguna berupa H+
dan K+
 Hasil : urin tersier atau urin sebenarnya

16. Struktur otak dan fungsi bagian-bagiannya

Bagian Otak Fungsi


Otak Depan atau Otak Besar (Cerebrum)
Lobus frontalis (bagian depan) Pusat pengaturan kulit dan gerakan otot
Lobus parietalis (bagian atas) Pusat ingatan dan kecerdasan
Lobus temporalis (bagian samping) Pusat pendengaran
Lobus oksipitalis (bagian belakang) Pusat penglihatan
Otak Tengah (Midbrain)
Bagian atas : Lobus optikus Pusat refleks mata
Bagian tengah : Talamus Pusat pengaturan impuls sensoris
Hipofisis Pengatur kelenjar hormon
Bagian dasar : Hipotalamus Pusat pengaturan suhu tubuh,
keseimbangan cairan tubuh, selera makan,
metabolism karbohidrat dan lemak,
tekanan darah, dan tidur
Otak Belakang (Hindbrain)
Otak kecil (Cerebellum) Pusat koordinasi gerakan otot sadar, pusat
keseimbangan, dan posisi tuubuh
Jembatan varol (Pons varolli) Menghubungkan otak kecil bagian kanan
dan kiri, serta otak besar dan sumsum
tulang belakang
Sumsum lanjutan (Medula oblongata) Menghantarkan impuls dari sumsum
tulang belakang menuju otak, serta pusat
kontrol gerak refleks fisiologi, seperti
denyut jantung dan pernapasan
17. Saraf otonom simpatik dan parasimpatik
Mengkoordinasikan kerja orgam tanpa disadari. Saraf simpatis dan parasimpatis bekerja
saling berlawanan
Bagian tubuh Simpatis Parasimpatis
Pupil Memperkecil Memperlebar
Denyut jantung Mempercepat Memperlambat
Kantung kemih Menghambat pengosongan Memacu pengosongan
Kelenjar saliva/ludah Menghambat Memacu pengeluaran
Bronkus Memperlambat Memperkecil
18. Macam kelenjar endokrin dan fungsinya

Kelenjar Hormon Fungsi


1. Hipotalamus Gonadotropin Realeasing Memacu pengeluaran
Hormon (GnRH) gonadotropin (hormone
memperngaruhi kelenjar
kelamin)
Thyroid Releasing Hormon Memacu kelenjar hipofisis
(TRH) mengeluarkan TSH
2. Hipofisis
a. Anterior STH (somatotrophic Mengendalikan
hormone)/growth hormone pertumbuhan badan
(GH)
ACTH (Adeno Merangsang produksi &
Corticotrophic Hormon) sekresi hormone dari
kelenjar Adrenal Cortex
yaitu aldosterone
MSH (Melanosyt Merangsang melanosoit
Stimulating Hormon) unutk meproduksi melanin
(pigmmen warna)
TSH (thyroid stimulating Memacu kelenjar thyroid
hormone) untuk memproduksi tiroksin
Gonadotropin
a. FSH Pertumbuhan folikel
ovarium (wanita),
perkembangan spermatozoa
(pria)
b. LH Memacu ovulasi (wanita),
pada pri disebut ICSH
(Interstial Cell Stimulating
Hormone) memacu sel
leydig mengeluarkan
hormone testosterone
Prolaktin Merangsang sekresi air susu
ibu pada kelenjar payudara
b. Posterior ADH Meningkatkan
permeabilitas tubulus pada
ginjal terhadap air
Penyempitan pembuluh
darah sehingga terjadi
kenaikan pembuluh darah
Penyebab pengurangan
keringat
Oxitosin Menyebabkan otot polos
rahim berkontraksi untuk
mendorong fetus
3. Thyroid T4 (Thyroxin) Merangsang katabolisme
T3 (Tryodothyronin) karbohidrat dan lemak
Meningkatkan sintesis
protein pada anak-anak
(kerja sama dgn Growth
Hormon) meningkatkan
pertumbuhan tulang, otot,
dan jaringan saraf
Calcitonin Menurunkan kadar kalsium
darah dengan cara
mepercepat penyerapan
kalsium oleh tulang
4. Parathyroid PTH (parathormon) Merangsang pengeluaran
kalsium dari dalam tulang
dan mempertahankan ion
kalsium (CA2+) dan ion
fosfat (PO4+3) di dalam
darah
5. Pankreas Insulin - Menyebabkan semua sel
tubuh menggunakan
glukosa dlm proses
metabolismenya
- Berperan dalam
pengubahan gula darah
(glukosa) menjadi gula otot
(glikogen) untuk disimpan
di hati, sehingga
mengurangi kadar gula
dalam darah
Glukagon Menaikan kadar gula dalam
darah dengan merangsang
pengubahan glikogen
menjadi gula
6. Adrenal
a. Cortex Kortikoid (aldosteron) Penyerapan Na dari darah &
mengatur reabsorpsi air
pada ginjal
Glukokortikoid (kortisol) Pengubahan protein
menjadi glikogen di hati
dan selanjutnya
mengubahnya menjadi
glukosa sebagai upaya
menghadapi stress.
Androgen Bersama hormone
reproduksi menentukan sifat
kelamin sekunder
b. Medula Adrenalin (epinefrin) - Memacu aktivitas jantung
& penyempitan pembuluh
darah kulit
- Mengendurkan otot polos
batang tenggorokan
sehingga melapangkan
tenggorokan
- Vasodilatasi arteri
koronaria
Memecah glikogen dalam
hati sehingga menaikkan
kadar gula dlm darah
7. Gonad
a. Testis testosteron - Merangsang pematangan
sperma/spermatogenesis
- Pembentukan ciri kelamin
sekunder muncul (suara,
tumbuh jakun, dada menjadi
bidang, dan pertumbuhan
rambut pada daerah
tertentu)
b. Ovarium Estrogen - Mempengaruhi
perkembangan sifat seks
sekunder wanita
(perkembangan payudara)
- Mengatur siklus
menstruasi dan
memperbaiki lapisan uterus
yang luruh saat mentruasi
Progesteron Menyiapkan dinding uterus,
menghambat pematangan
ovum apabila terjadi
fertilisasi dan kehamilan
19. Siklus menstruasi pada wanita

siklus menstruasi
 Fase menstruasi
 Fase peluruhan endometrium
 Turunnya hormone-hormon (FSH, LH, Esterogen, Progesteron)
 Progesteron; menebalkan dinding Rahim dan menjaga ketebalannya
 Fase poliferase/pra ovulasi
 Awal = FSH ↑ : pada pembentukan folikel degraff yg mampu menghasilkan
Estrogen.
 Akhir = Estrogen ↑ : penebalan awal endometrium
 Fase ovulasi
 LH ↑
 Folikel degraff pecah, oosit sekunder terlepas
 Folikel degraff menjadi korpus luteum yg menghasilkan Progesteron.
 Fase luteal/subur
 Progesteron ↑
 Endometrium makin tebal dan dijaga ketebalannya dlm upaya
mempersiapkan kehamilan
 √pembuahan => hamil
 ×pembuahan => korpus luteum menjadi korpus albikans

20. Mekanisme pertahanan tubuh spesifik (adaptif)


Sistem imun spesifik adalah respon imun yang spesifik mengenali antigen tertentu.
Sistem imun ini dapat mengenali dan mengingat patogen yang menyerang.
Komponen utama : LIMFOSIT, merupakan sel darah fungsi untuk mengenali dan
menghancurkan antigen-antigen penginvasi.
Sel B Sel T
Dibentuk di sumsum tulang belakang
Dibentuk dan dimatangkan di dalam sum-
sum tulang belakang
Dimatangkan di timus
Menghasilkan Antibodi Spesifik yang
Tidak menghasilkan antibodi
disebut Imunoglobulin (Ig)
Tediri dari 3 jenis :
Menghasilkan antibodi spesifik untuk - Mengenali antigen asing
patogen yang berbeda, dengan mengenali - Penolong merangsang produksi antibodi
antigen dalam sistem sirkulasi. oleh sel plasma
- Sitotoksik menghancurkan patogen
Jenis limfosit yg memicu respons imun terhadap benda asing di dalam tubuh
Perbedaan utamanya adalah metode mereka mengenali antigen
Mekanisme imun spesifik :

Jenis kekebalan dibagai menjadi 2 macam


No. Jenis Diantaranya :
1. Aktif Aktif alami
Terjd apabila tubuh berkontak langsung diperoleh jika tubuh terpapar patogen
dgn toksin/pathogen sehingga mampu sehingga antibodi diproduksi.
membuat antibodinya sendiri Kekebalan ini akan bertahan seumur
hidup.
Aktif buatan
diperoleh karena pemberian vaksin.
Dengan pemberian vaksin, memicu
tumbuhnya sistem kekebalan tubuh
terhadap jenis antigen yang diberikan
dalam vaksin.
2. Pasif Pasif alami
Terjadi jika antibodi satu dipindahkan diperoleh dari pemberian ASI Ibu
kepada antibodi yang lain kepada bayi sehingga bayi memiliki
sistem kekebalan sementara.
Pasif buatan
diperoleh dari injeksi antibodi
manusia atau hewan lain yang tahan
terhadap antigen tertentu. Contoh
lainnya adalah pada pemberian serum
antibisa ular dan immunoglobulin
lainnya dari orang yang telah kebal.
Hal ini hanya bertahan beberapa
minggu.

21. Hormone tumbuhan


No. Hormon Fungsi
1. Auksin  Memacu pemanjangan sel
 Memacu pembengkokan batang
 Memacu dominansi apikal
 Memacu pembungaan dan pembuahan
 Memacu partenokarpi (pembentukan buah tanpa fertilisai
sehingga tanpa biji
 Merangsang kambium membentuk xilem dan floem
2. Giberelin  Memacu pemanjangan batang
 Memacu perkecambahan
 Memacu pembesaran buah
 Mengakhiri dorminansi pada biji
3. Sitokonin  Memacu pembelahan sel (sitokenesis)
 Merangsang pembentukan akar dan batang
 Menghambat proses penuan
4. Gas Etilen Memacu pematangan buah
5. Asam Absitat  Memacu pengguguran daun
 Memacu dormansi (istirahatnya biji)
 Memacu menutupnya stomata
6. Asam Traumalin Menyembuhkan luka (restitusi)
7. Kalin Memacu pertumbuhan organ
 Filokalin Memacu pertumbuhan daun
 Kaulokalin Memacu pertumbuhan batang
 Rhizokalin Memacu pertumbuhan akar
 Antokalin Memacu pertumbuhan bunga

22. Macam variabel dalam penelitian ilmiah


 Variabel kontrol; sebagai pembanding dalam penelitian, dibuat sama untuk semua
objek penelitiannya
 Variabel bebas; faktor penelitian yang dibuat berbeda-beda
 Variabel terikat; hasil dari penelitian yg dipengaruhi oleh variabel bebas
23. Sifat-sifat enzim
 Berperan sebagai biokatalisator (mempercepat reaksi tanpa mengalami perubahan
struktur) dengan cara menurunkan energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi
minimal yang dibutuhkan suatu reaksi agar dapat berjalan.
 Sebagian besar tersusun dari protein
 Bekerja secara spesifik
 Dapat bekerja bolak-balik (bisa mengubah substrat jadi produk, dan sebaliknya)
 Dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil
 Dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu dan pH
 Enzim akan terdenaturasi (rusak) pada suhu di atas 50°C dan bekerja secara
optimal pada pH tertentu (tergantung organ tempatnya bekerja)
24. Katabolisme karbohidrat (tahapan respirasi aerob)
Reaksi respirasi yg menggunakan oksigen dari pernapasan. Glukosa akan dipecah menjd
air, CO2, dan ATP. Melibatkan organel mitokondria. Jumlah energy yg dihasilkan adalah
38 ATP. Tp, jumlah yg diterima oleh sel adalah 36 ATP, karena 2 ATP terpakai untuk
memindahkan molekul dari sitoplasma ke mitokondria.
Tahap-tahap :
 Glikolisis
 Reaksi pemecahan glukosa
 Terjd di sitoplasma
 Hasil 1 molekul glukosa = 2 asam piruvat, 2 ATP, 2 NADH

 Dekarboksilasi oksidatif
 Reaksi pengurangan gugus karbon
 Terjd di matriks mitokondria
 Hasil 2 molekul asam piruvat = 2 Asetil KoA, 2 CO2, 2 NADH

 Siklus krebs
 Terjd di matriks mitokondria
 Menghasilkan 4 CO2, 6 NADH, 2 FADH, 2 ATP
 Transpor elektron
 Reaksi pengubahan electron yg ada di NADH dan FADH2 menjadi ATP
 Terjd di kristae
25. Tahap-tahap mitosis
 Profase
 Memendek dan menebalnya benang-benang kromatin
 Penggandaan kromosom menjadi 2 kromatid saudara yg msh melekat pd 1
sentromer
 Membran inti dan nukleolus/anak inti menjd kabur dan hilang pada akhir
profase
 Sentrosom memisah menjadi 2 sentriol
 Diantara keduanya, mulai terbentuk benang spindel/benang gelondong
 Metafase
 Berjajarnya kromosom pada bidang ekuator
 Anafase
 Bergeraknya dua kromatid saudara (kromosom) kea rah kutub yg berlawanan
akibat membelahnya sentromer yg disebabkan oleh kontraksi dari benang
gelondong
 Penyebaran kromosom dan DNA yg seragam terjd di dlm sel
 Pada akhir anafase, sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator
 Telofase
 Menghilangnya benang-benang spindel
 Kromosom berubah kembali menjadi benang-benang kromatin
 Pembentukan kembali membran inti dan nucleolus
 Pada akhir telofase, terjadi sitokenesis (pembagian sitoplasma) sehingga
dihasilkan 2 sel yg identic dgn sel induk

26. Notasi/rumus susunan kromosom pada manusia


Kromosom tubuh dibedakan menjd 2 tipe :
 Autosom/kromosom tubuh
 Bersifat diploid
 Selalu dlm keadaan berpasangan (kromosom homolog)
 Penulisan; dilambangkan dgn huruf A
 Contoh; manusia memiliki jumlah kromosom sel somatis 46 buah, 44
autosom, dan 2 kromosom seks.
Sehingga penulisan sel somatis manusia adalah 44A atau 22AA.
 Gonosom/kromosom kelamin/kromosom seks
 Bersifat haploid
 Menentukan jenis kelamin MH
 Gonosom X : jenis kelamin betina/wanita
Gonosom Y : jenis kelamin jantan/pria
 Contoh; susunan gonosom wanita adalah XX, sedangkan gonosom pria
adalah XY. Maka, penulisan kromosom sel somatis (2n) adalah 44A + XY
(pria) atau 44A + XX (wanita). Adapun untuk sel gamet (n) adalah 22A + X
atau 22A + Y.
27. Mekanisme sintesis protein
 Merupakan proses penerjemahan informasi genetik menjadi protein yg berperan
sbgai komponen struktural sel dan jg metabolism tubuh
 DNA berperan membawa dan mengendalikan sifat atau karakter suatu organisme
 Proses ini dibedakan menjadi 2 tahap :
DNA ----------→ RNA ----------→ PROTEIN
Transkripsi Translasi
 a) transkripsi : proses pembentukan RNA yg diarahkan oleh DNA, terjadi di dalam
inti sel
b) translasi : proses penerjemahan urutan nukleotida pada molekul RNAd menjadi
rangkaian asam-asam amino penyusun suatu polipeptida/protein
a. inisiasi : penyatuan RNAd, RNAt inisiator, subunit ribosom kecil.
perlekatan subunit ribosom besar membentuk kompleks inisiasi
translasi.
b. elongasi : penambahan asam-asam amino satu per satu pada asam amino
pertama.
RNAt memiliki triplet yg berkomplemen kodon disebut anticodon.
Setiap RNAt hanya dpt mengikat 1 jenis asam amino sesuai yg
dikodekan oleh kodon.
c. terminasi : faktor penglepasan/release factor (ketika kodon stop mencapai
ribosom dan memberi sinyal berupa protein) untuk menghentikan
translasi.
28. Menerapkan pola persilangan dihybrid (gen bebas)
Merupakan proses persilangan yg memperlihatkan dua sifat beda.
Contoh : tanaman kacang kapri berbiji bulat kuning (BBKK)
dengan kacang kapri berbiji kisut hijau (bbkk)
menghasilkan F1-nya yg seluruhnya berbiji bulat kuning (BBKK)
lalu F1 disilangkan sesamanya, maka diperoleh rasio fenotipe pada F2 :

Rasio fenotipe F2 ; bulat kuning : bulat hijau : kisut kuning : kisut hijau
=9:3:3:1
Rasio genotipe F2 ; BBKK : BBKk : BBkk : BbKK : BbKk : Bbkk : bbKK
=1:2:1:2:4:2:1:2:1
29. Penyimpangan semu Hk Mendel
 Kodominan
 Terjadi ketika alel dominan tidak dapat menutupi alel resesif dengan
sempurna
 Menghasilkan fenotip campuran pada individu bergenotip heterozigot
 Menghasilkan F1 merah muda dan F2 rasio 1 : 2 : 1
 Contoh : bunga snapdragon merah dan putih
 Dominansi tidak sempurna
 Dua alel dari satu gen yang diekspresikan bersama-sama
 Menghasilkan fenotip yang berbeda pada individu heterozigot
 Menghasilkan fenotip F2 1 : 2 : 1, sama dengan rasio genotip nya
 Kriptomeri
 Peristiwa adanya sifat dominan yang tersembunyi apabila berdiri sendiri
dan sifat tersebut akan muncul pada kondisi tertentu saat gen dominan
tersebut berinteraksi dengan gen dominan lain.
 Menghasilkan F1 yang berbeda dengan induk, dan F2 dengan rasio fenotip
9:3:4

 Atavisme
 Penyimpangan yang terjadi karena adanya interaksi dari beberapa
pasangan alel
 Kedua ayam yang mempunyai sifat dominan Rose dan Pea disilangkan
dengan bergalur murni Single dengan genotip homozigot resesif akan
menghasilkan F1 walnut
 F1 disilangkan dengan F1 akan menghasilkan F2 walnut : rose : pea :
single = 9 : 3 : 3 : 1

 Epistasis - Hipostasis
 Peristiwa dimana gen dominan menutupi gen dominan lain yang bukan
alelnya
 Epistasis merupakan sifat yang menutupi gen dominan lain
 Hipostasis merupakan sifat yang tertutupi oleh gen dominan lain
 Semua kombinasi yang mengandung H berwarna hitam, meskipun ada K.
Kombinasi yang mengandung K tanpa H akan berwarna kuning. Gen
resesif berwarna putih. Sehingga perbandingan fenotip F2 = 12 (hitam) : 3
(kuning) : 1 (putih)
 Komplementer
 Bentuk kerjasama dua gen dominan yang saling melengkapi untuk
memunculkan karakter baru.
 Sehingga angka F2 perbandingan yang didapatkan dari adanya sifat
komplementer ini adalah yaitu 9 :
 Polimeri
 Beberapa sifat yang berbeda yang bisa berdiri sendiri dan memengaruhi
bagian yang sama dari suatu individu.
 Sehingga angka F2 perbandingan yang didapatkan dari adanya sifat
komplementer ini adalah yaitu 15 : 1.

30. Mutasi kromosom (monosomy gonosomal) pada manusia


Sindrom turner
 Jumlah kromosom 45 dengan kariotipe 22 AA + XO atau 44 A + XO.
 Terjadi karena ovum normal yang berkromosom X dibuahi oleh sperma non-
disjunction yang tidak mengandung kromosom seks (O).
 Ciri-ciri sindrom turner; berkelamin wanita, tubuh pendek, kelainan jantung,
payudara dan ovarium tidak berkembang, kulit leher berselaput.
31. Menghitung nilai pindah silang (jarak gen)
32. Menelusuri riwayat penyakit/cacat menurun melalui peta silsilah

Contoh soalnya nnti ada gambar bgtu..

33. Memahami sifat mutasi gen


tabel kodon ga perlu dihafal sayangku~
cukup tau kodon start (AUG, mengkode asam amino metionin/Met) dan
kodon stop (UAA, UAG, UGA) aja chukuppp
kalo ketemu mRNA, terus disuruh nentuin urutan asam aminonya, jangan panicc!
1. Pastiin arah mRNA-nya dari ujung 5' ke 3' (misal 5' AGGCGUG 3')
2. Cari kodon start (AUG)
3. Baca tiga-tiga mulai dari kodon start, cocokin sama tabel di soal
4. Gitu terus sampe ketemu kodon stop~
34. Macam mutasi gen
Mekanisme mutasi gen
 Subtitusi pasangan basa
- Melibatkan pergantian pasangan basa nitrogen pada suatu rantai
polinukleotida
- Pergantian basa nitrogen yg tdk sejenis disebut transversi
- Pergantian basa nitrogen yg sejenis disebut transisi
 Penyisipan atau pengurangan pasangan basa
- Melibatkan adanya penambahan pasangan basa disebut insersi
- Atau pengurang pasangan basa disebut delesi
35. Penerapan Hk Hardy-Weinberg (untuk 3 alel)

36. Isolasi reproduksi dalam populasi


Isolasi reproduksi merupakan salah satu dari proses spesiasi. Spesiasi adalah proses
pembentukan spesies baru dari spesies sebelumnya. Hal ini terjadi dengan adanya
perubahan lingkungan, keanekaragaman suatu kelompok MH, dan terdapatnya niche
(relung) yg kosong.
 Isolasi reproduksi
 Kemampuan MH untuk dpt meneruskan kelangsungan hdpnya dgn adanya
pewarisan sifat ke generasi selanjutnya
 Dpt terjadi saat prakawin dan pascakawin
 Pascakawin;
o Terjd setelah proses kopulasi berlangsung, tp tdk terjadi pembuahan
sempurna
o Meliputi letalitas (kejadian dari suatu perkawinan yg tdk dpt mencapai
usia reproduksi) dan sterilitas (kondisi dimana suatu individu tdk dpt
menghasilkan keturunan)
 Terjadi karena adanya perbedaan masa musim kawin dan perbedaan pola
perilaku seksual antara MH
37. Tahapan proses kultur jaringan
 Merupakan perbanyakan tanaman dengan memanfaatkan sifat totipotensi
tumbuhan
 Totipotensi : kemampuan jaringan tumbuhan untuk berkembang menjadi
tumbuhan yang utuh
 Kentungan : menghasilkan tanaman dlm jumlah banyak, sifat seragam, dan waktu
yg singkat

38. Rekayasa genetika (teknologi hibridoma, teknologi DNA rekombinan)


 Hibridoma
 Prosedur : fusi sel
 Fusi sel; menggabungkan kandungan 2 sel yg berbeda dan akan membentuk
sel bastar tunggal.
 Sel bastar; mengekspresikan sifat2 pembawaan tertentu dari kedua sel
induknya
 Fusi sel; terjd dgn perantara senyawa kimia (glikolpolietilen/dimetisulfoksida)
dan dilakukan dgn menggunakan fusi listrik
 Contoh : antibodi monoklonal
tanaman pomato

 Teknologi DNA rekombinan


 Gen dari suatu organisme dpt digabungkan dgn gen dari organisme yg
berbeda..
 Proses ini melibatkan vektor, yaitu pembawa gen sperti plasmid bakteri
dan enzim
 Enzim; restriksi endonuclease → enzim pemotong gen
Ligase → enzim penyambung gen
 Contoh : pembuatan hormon insulin untuk penderita diabetes mellitus

Anda mungkin juga menyukai