Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MUHAMMAD RIYADH FAHREZI

NIM : 2010711310006

TEKNOLOGI PENGOLAHAN
ZERO WASTE
Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan limbah ?
2. Bagaimana karakteristik limbah ?
3. Bagaimana cara menangani limbah cair, lalu apa prinsip dari penanganan limbah
cair ?
Tanggapan :
1. Limbah yaitu, hasil dari sisa-sisa benda atau benda (bahan) yang telah telah terpakai
atau saat proses produksi dan memiliki dampak buruk seperti pencemaran lingkungan,
penyebar penyakit, penurunan nilai estetik lingkungan, mengganggu sumber air dan
menimbulkan aroma tidak sedap yang dapat mengganggu kenyamanan masyarakat
sekitar jika tidak di kelola dengan baik.

2. Limbah memiliki berbagai macam ukuran yaitu, dari ukuran besar sampai yang
berukuran mikro, limbah juga bersifat dinamis yang dimana limbah akan selalu ada
dari zaman ke zaman dan limbah menyebabkan dampak buruk pada jangka panjang
jika tidak di kelola dengan baik. Oleh karena itu limbah harus di kelola dengan baik
dengan cara memanfaatkan kembali limbah tersebut menjadi produk bernilai jual
tinggi, namun ada beberapa jenis limbah yang tidak dapat di manfaatkan kembali
(disposable). Ada berbagai macam jenis limbah yaitu, limbah padat, cair, gas dan
bunyi. Contoh limbah padat : Limbah ikan (Tulang, sisik, kepala, jeroan), contoh
limbah cair : Air sisa bekas ikan yang tercampur bebagai macam kotoran, contoh
limbah gas : asap pada sisa pembungan kendaraan dan industri, dan contoh pada
limbah bunyi : suara nyaring yang di hasilkan pada kendaraan dan mekanisme
lainnya. Limbah dibagi menjadi 3 pengelompokan berdasarkan jenis senyawanya
yaitu, limbah organik, anogarnik, B3 (beracun) dan limbah bahan berbahaya. Limbah-
limbah pada dasarnya berasal dari limbah domestik, pertanian, wisata dan medis.

3. Yaitu dengan dengan cara mendaur ulang atau di manfaatkan kembali pada limbah
cair tersebut agar dapat di gunakan secara langsung maupun secara tidak langsung.
Contoh seperti pada negara maju di jepang, di negara jepang dapat mendaur ulang
atau memanfaatkan kembali limbah cair yang pada umumnya limbah cair tersebut
berupa air sisa buangan/ terpakai (air cucian, air kloset, dan lain-lain). Limbah cair
tersebut dapat di kelola dengan baik dengan cara beberapa tahap (menyaring, flotasi,
absorbsi, penyisihan dan lain-lain) yang dibantu menggunakan alat khusus yang dapat
menetralkan limbah cair tersebut. Limbah cair yang sudah di kelola tersebut kemudian
akan di buang di perairan seperti di sungai atau dapat di gunakan kembali sebagai
sumber air sehingga limbah cair tersebut tidak akan mencemari lingkungan. Prinsip
pada penanganan limbah cair dapat menggunakan prinsip 3R (reduce, reuse, dan
recycle). Reduce = mengurangi jumlah limbah cair, contoh seperti mengurangi
penggunaan air secara berlebihan (boros). Reuse = menggunakan kembali limbah cair,
contohnya seperti dijelaskan diatas dengan menggunakan air sisa/ air buangan yang
dapat di pakai kembali sebagai sumber air atau dapat di buang kembali di perairan.
Recycle = mendaur ulang limbah cair, contoh : sisa minyak goreng (minyak jelatah)
dapat di daur ulang menjadi pupuk dan bahan bakar kendaraan (biodiesel).

Anda mungkin juga menyukai