Selain itu juga ada klasifikasi limbah B3 yang beracun dan berbahaya. Limbah
jenis ini harus ditangani serius oleh instansi terkait. Biasanya limbah
berbahaya dihasilkan dari proses industri. Pemerintah harus mengatur
regulasi yang tepat agar limbah hasil industri bisa diolah dan ditangani
dengan benar.
1. Limbah Organik
Limbah organik adalah jenis limbah yang bersumber dari produk makhluk
hidup, baik itu tumbuhan ataupun hewan. Limbah organik mengandung
senyawa-senyawa organik dan unsur hidrokarbon sehingga limbah jenis ini
mudah diuraikan oleh mikroorganisme.
2. Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah jenis limbah yang kandungannya berupa senyawa
anorganik. Limbah anorganik ini tidak memiliki kandungan dan unsur
hidrokarbon, sehingga limbah jenis ini sulit terurai oleh mikroorganisme.
Solusi untuk mengatasi limbah anorganik adalah didaur ulang.
Contoh limbah anorganik misalnya adalah plastik, kaca, logam, karet, besi,
dan sebagainya.
1. Limbah Cair
Limbah cair merupakan segala jenis limbah yang berbentuk cairan. Yang
termasuk limbah cair ini bisa berupa cairan buangan yang tercampur atau
terlarut dalam air.
Contoh limbah cair misalnya yaitu air sabun, sisa detergen, cairan buangan
industri, cairan rembesan, dan sebagainya.
2. Limbah Gas
Limbah gas merupakan segala jenis limbah yang berbentuk gas. Umumnya
limbah gas ini dibuang ke udara bebas sehingga kualitas udara yang terkena
limbah akan menurun.
3. Limbah Padat
Limbah padat merupakan segala jenis limbah yang berbentuk padat. Limbah
padat merupakan jenis limbah yang paling banyak ditemukan, umumnya
disebut sebagai sampah.
Contoh limbah padat misalnya yaitu plastik, kertas, kaleng, kaca, karet, kayu,
bangkai, daun, dan sebagainya.
Contoh limbah domestik misalnya yaitu sisa makanan, potongan kertas, air
sabun, plastik, kaleng, dan sebagainya.
2. Limbah Industri
Limbah industri adalah jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri di
pabrik atau perusahaan. Limbah jenis ini bisa berasal dari berbagai jenis
kegiatan industri yang ada.
Contoh limbah industri misalnya yaitu logam, pewarna tekstil, plastik, cairan
buangan industri, asap pabrik, dan sebagainya.
3. Limbah Pertanian
Limbah pertanian adalah jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan
pertanian. Umumnya limbah pertanian berupa senyawa anorganik dari
bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan pertanian.
Contoh limbah pertanian misalnya yaitu pupuk, pestisida, jerami padi, sisa
tumbuhan, bangkai hama, dan sebagainya.
4. Limbah Pertambangan
Limbah pertambangan adalah jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan
pertambangan. Umumnya limbah pertambangan berupa material mineral
yang banyak ditemukan di area tambang.
Contoh limbah biasa misalnya yaitu sisa sayuran, kertas, plastik, daun, jerami
padi, dan sebagainya.
3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara
terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya.
Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu
solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau
meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga
Sampah). Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle)
dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari.
3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali
sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi
lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau
produk baru yang bermanfaat.
Melakukan 3R (Reuse Reduce Recycle)
Setiap Hari. Mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat
dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang
dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita.
Berikut adalah kegiatan 3R (Reuse Reduce Recycle) yang dapat dilakukan di rumah,
sekolah, kantor, ataupun di tempat-tempat umum lainnya.
Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-
ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan
baterai yang dapat di charge kembali.
Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau
fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat
minyak goreng.
Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
REPORT THIS AD
Sumber : carapedia.com
Related
EKOSISTEM
pixabay.com
Pengertian ekosistem adalah system ekologi yang terbentuk karena adanya
hubungan timbal balik yang tidak dapat dipisahkan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya.
Ekosistem merupakan gabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan
hubungan timbal balik antara organisme serta lingkungan fisik sehingga aliran
energi menuju struktur biotik tertentu yang menyebabkan terjadinya siklus
materi organisme dengan anorganisme.
Perlu diketahui jika ekosistem juga disebut sebagai kesatuan yang utuh dari
lingkungan serta hidup yang saling berpengaruh. Matahari merupakan sumber
dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas
berkembang bersama- sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu system.
Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, begitu juga sebaliknya
organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia yaitu, “organisme, khususnya
mikroorganisme bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan
suatu system control yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan.
”Hal tersebut juga sangat berhubungan dengan kenyataan jika kandungan
kimia atmosfer serta bumi itu berbeda dan sangat terkenali intinya tidak sama
dengan planet yang ada di tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem
ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumberdaya dan juga kondisi faktor
kimiawi serta fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi
oleh spesies tersebut, hal ini disebut sebagai hukum toleransi.
Misalnya, hewan Panda mempunyai toleransi pada suhu sementara itu,
hewan ini hanya memiliki toleransi sedikit dalam hal makanannya yaitu
Bambu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa panda dapat hidup di
ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut ada
bambu sebagai sumber makanannya.
Hal ini tentu tidak sama dengan makhluk hidup lain, karena manusia mampu
memperluas berbagai toleransi melalui kemampuan berfikir. Di mana
kemampuan berfikir ini bisa dikembangkan melalui teknologi dan manipulasi
kondisi alam.
Baca Juga : Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui dan Manfaatnya
Macam-macam Ekosistem
pixabay.com
Bagaimana? Apakah kalian sudah paham apa yang dimaksud
dengan ekosistem, jika masih belum paham kamu dapat membacanya sekal
lagi dengan seksama. Nah, ternyata sistem ekologi atau ekosistem itu
terdapat bermacam-macam, agar lebih mudah dipahami berikut penjelasan
ringkasnya.
Ekosistem Darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.
Berdasarkan letak geografis dan garis lintangnya ekosistem darat ada
beberapa macam yaitu,
1. Hutan Hujan Tropis, Ciri – cirinya : Curah hujan sangat tinggi (>2000
mm/tahun), Pohon – pohonnya memiliki ketinggian antara 20-40 meter
dengan cabang daun berdaun lebar dan lebat dan selalu hijau
sepanjang tahun, Sebagian hewan di hutan ini hidup di sekitar kanopi
karena mudah mendapatkan makanan dan berpindah tempat. Hewan
yang ada di hutan ini antara lain monyet, tupai, ular, kelelawar, burung,
serangga, macan tutul, babi hutan, jaguar dll.
2. Padang Rumput, Ciri – cirinya : Curah hujan 25 – 50 cm per tahun dan
hujan turun tidak teratur, Vegetasi yang dominan adalah rerumputan
dan relatif basah di daerah padang rumput yang basah ukurannya 3
meter dan tumput yamh tumbuh di padang rumput kering relatif pendek
– pendek, Curah hujan relative rendah.
3. Gurun, Ciri – cirinya : Curah hujan sangat rendah sekitar 25 cm per
tahun, Kelembapan udara sangat rendah, Perbedaan suhu siang dan
malam sangat besar.
4. Tundra, Ciri – cirinya : Mendapat sedikit energi radiasi matahari, Musim
dingin sangat panjang bisa sampai 9 bulan lamanya, Musim panas
berlangsung selama 3 bulan.
5. Hutan Gugur, Ciri – cirinya ; Curah hujan merata sepanjang tahun,
Memiliki 4 musim, Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah
daripada bioma hutan tropis
6. Tiagra, Ciri –cirinya : Suhu di musim dingin rendah, Terjadi
penumbuhan di musim panas
Ekosistem Perairan/Akuatik
Ekosistem perairan merupakan ekosistem yang komponen abiotiknya
sebagian besar terdiri dari air. Komponen tersebut diantaranya
Danau, adalah suatu cekungan besar yang ada di permukaan bumi dan
tergenangi oleh air. Danau ini bisa asin ataupun tawar tergantung lokasi
masing-masing misalnya dekat dengan laut maka kemungkinan airnya
asin.
Sungai adalah suatu aliran air dengan debit besar dan akan terus
mengalir atau bermuara dari hulu ke hilir.
Rawa, adalah suatu lokasi tanah yang tercampur air sehingga menjadi
lumpur yang lembek di dalam rawa ini terdapat sejumlah ekosistem di
dalamnya. Rawa ini terbentuk secara alami jadi tidak dibuat oleh
manusia melainkan kondisi alam yang bisa menciptakan rawa.
pixabay.com
Komponen biotik merupakan suatu komponen yang tersusun dari sejumlah
makhluk hidup maupun organisme. Di mana, organisme ini beragam mulai
ukuran kecil hingga besar. Komponen biotik terdiri dari beberapa macam
berikut ini :
Produsen, yaitu makhluk hidup atau organisme yang dapat
memproduksi makanan sendiri melalui fotosintesis, yang termasuk
dalam kelompok ini adalah tumbuhan hijau, maupun tumbuhan –
tumbuhan lainnya yang memiliki klorofil.
Konsumen, merupakan suatu organisme yang tidak mampu
menghasilkan suatu zat sendiri namun bisa mengggunakan zat
makanan yang diciptakan oleh organisme lain.
Pengurai, yaitu organisme yang berperan menguraikan bahan organic
yang berasal dari organisme yang mati maupun sisa pencernaan.
Detivritor, yaitu makhluk hidup yang menghancurkan bahan organic dari
sisa makhluk hidup yang telah mati.
Komponen abiotik, yaitu komponen yang terdiri dari makhluk tak hidup
dalam suatu ekosistem. Komponen abiotik sangat menentukan dari jenis
makhluk hidup dan yang menghuni suatu lingkungan. Komponen abiotik
banyak sekali ragamnya, antara lain tanah, air, udara, suhu dan lain
sebagainya.
Ekosistem Alami dan Ekosistem Buatan
pixabay.com
Berdasarkan cara terbentuknya, ada ekosistem alami dan ekosistem buatan
Ekosistem Alami
Ekosistem alami adalah suatu hubungan timbal balik yang terjadi pada suatu
wilayah tanpa adanya campur tangan manusia. Secara garis besar ekosistem
alami dibagi menjadi dua macam yaitu :
Ekosistem Buatan
Sedangkan ekosistem buatan merupakan suatu hubungan timbal balik yang
mana suatu interaksi ini sengaja dibuat oleh manusia guna untuk memenuhi
kebutuhannya. Ekosistem buatan ini dibagi menjadi beberapa bagian
diantaranya ekosistem kolam, ekosistem bendungan, ekosistem hutan tanam
produksi, ekosistem agroekosistem berupa sawah tadah air hujan, ekosistem
perkebunan sawit, ekosistem pemukiman, dan masih banyak lagi.
kumpulan makalah
blog yang menyediakan makalah-makalah yang menarik
Minggu, 07 Agustus 2016
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ekologi
Istilah ekologi mula-mula digunakan oleh Haeckel seorang ahli biologi, kira-kira pada tahun 1860-
an. Istilah Ekologi berasal dari dua kata yaitu oikos, yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu.
Jadi ekologi berarti ilmu mengenai rumah yaitu rumah bagi makhluk hidup. Menurut Drost (1992),
ekologi atau ilmu lingkungan mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan antara
jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya.
Setiap unsur yang berada di suatu daerah tertentu berhubungan dan saling mempengaruhi lingkungan
fisik sehingga terjadi aliran energi dan materi yang terjadi dalam suatu sistem dan disebut ekosistem
(asal kata ecological system atau ecosystem). Ekosistem meliputi organisme (biotik) dan lingkungan
yang tak hidup (abiotik).
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan
yang lainnya. Berasal dari kataYunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup
dan lingkungannya. Istilah ekologi pertamakali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834-1914). Dalam
ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya pembahasan
ekologi tidak lepas dari pembahasanekosistem d e n g a n b e r b a g a i komponen penyusunnya, yaitu
faktor abiotik dan biotik .
Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu
populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang
menunjukkan kesatuan. Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur -angsur. Dari
perkembangan itu semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir
ilmu-ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya
harus dipandang dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara
organisme dan lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen
makhluk hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran
hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena
efek dari rumah kaca atau pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya, ini berarti jugaharus
berbicara mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan lainnya.
Boleh dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi denganhampir semua bidang
ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi. Ekologi merupakan
cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul padatahun 70-an.
1. Nazir (1983 : 372), mengatakan bahwa populasi berkenaan dengan data, bukan orang atau bendanya.
2. Nawawi a91985 : 141), menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik
hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu
mengenai sekumpulan objek yang lengkap.
3. Riduan dan Tita Lestari (1997 : 3), mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan karakteristik atau
unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.
Dalam biologi, populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang
hidup ditempat yang sama dan memilki kemampuan bereproduksi diantara sesamamnya.. konsep
populasi banyak dipakai dalam ekologi dan genetika. Ekologiawan memandang populasi sebagai unsur
dari sistem yang lebih luas. Populasi sesuatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas. Selain itu
evolusi juga bekerja melalui populasi.
Sedangkan dalam buku acuan materi kuliah Agung Wibowo mengatakan, Populasi adalah kumpulan
individu sebuah spesies yang mempunyai potensi untuk berbiak silang antar individu dengan individu
yang lain. Tentu saja antar individu betina dengan individu jantan. Dikenal ada 2 faktor lingkungan
yang dapat menurunkan daya biak populasi, yaitu :
1. Faktor kepadatan populasi sama dengan jumlah individu setiap meter kubik (Density defendant
Keterangan:
D= Densus / Kepadatan
S= Spatum / Ruang
Misalnya, ada 87 mahasiswa dalam tiga ruang. Hitung kepadatan populasi setiap ruang?
Jawab : D =
Persaingan atau kompetisi terjadi jika kepadatan populasi tidak terbendung sehingga
kebutuhan populasi itu akan bahan makanan, tempat tinggal dan kebutuhan hidup lainnya menjadi
diluar kemampuan alam lingkungan.
2. Faktor yang tak bergantung kepadatan populasi (Density-independent Factor), misalnya suhu dan
angin ribut.
B. Ekosistem
Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem juga dapat diartikan sebagai suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
1. Komponen Ekosistem
Di dalam suatu ekosistem terdapat dua komponen pokok, yaitu komponen biotik (hidup) dan
abiotic (tak hidup).
1) Komponen biotik meliputi faktor hidup (berupa Organisme) yang terdapat dilingkungan sebagai
makhluk tunggal (individu) yang dibutuhkan makhluk hidup lainnya. Berdasarkan kedudukannya
komponen biotik dibedakan menjadi:
a) Produsen
Makhluk hidup yang berperan sebagai produsen disini adalah kelompok makhluk hidup yang
mampu melaksanakan proses fotosintesa, yakni tumbuhan yang memiliki klorofil atau kromofil
lainnya. Dari fotosintesa yang dilakukan tumbuhan dihasilkan bahan-bahan organic yang dibutuhkan
makhluk hidup lainnya, sehingga makhluk hidup yang mengkonsumsinya dapat melaksanakan aktivitas
hidup dengan baik. Kemampuan tumbuhan menghasilkan bahan-bahan organic menegaskan bahwa
tumbuhan adalah berkedudukan sebagai produsen.
b) Konsumen
Organisme yang tidak memiliki klorofil tidak dapat menyediakan bahan organic yang
dibutuhkannya, sehingga kebutuhan akan bahan organic hanya dapat di peroleh dengan
mengkonsumsi produsen.
Herbivore, yaitu organisme yang mendapatkan kebutuhkan energinya dengan memakan tumbuhan
Karnivora, yaitu organisme yang mendapatkan kebutuhan energinya dengan memakan herbivore.
Omnivore, yaitu organisme yang mendapatkan kebutuhan energinya dengan memakan produsen
secara langsung, atau memangsa karnivora/hebivora(pemakan segala).
2) Komponen Abiotik meliputi factor fisik dan kimia. Factor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem
adalah sbb:
a) Suhu, berpengaruh pada ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk
hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b) Sinar matahari, mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar
matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk
berfotosintesis.
c) Air, berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme.
Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran biji. Bagi hewan
dan manusia air dibutuhkan untuk air minum dan sarana hidup lain. Bagi unsur abiotic lain
(tanah,batu)air dibutuhkan sebagai pelarut dan pelapuk.
d) Tanah, merupakan tempat hidup bagi organisme, jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme
yang hidup didalamnya juga berbeda.
e) Ketinggian, tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian
yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
f) Angin, selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji
tumbuhan tertentu.
g) Garis lintang, garis lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis
lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada
organisme yang mampu hidup di garis lintang tertentu saja.
a. Manusia sebagai organisme yang dominan secara ekologik. Maksudnya, organisme dominan secara
ekologik jika:
Manusia dapat berkompetensi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Manusia mampu memberikan pengaruh besar terhadap lingkungan tempat hidupnya atau organisme
yang lain.
Manusia merupakan makhluk dominan secara ekologik karena sifat-sifat anatomi dan mentalnya.
Sifat-sifat itulah yang menyebabkan manusia dapat berkompetensi dan berhasil dengan baik apa yang
dibutuhkannya. Dengan demikian, ia dapat memberikan pengaruh besar terhadap lingkungannya serta
organisme lainnya dalam ekosistem.
Kemampuan dapat membuat alat erat hubungannya dengan sikap tegak manusia yang
memungkinkan ia dapat bebas menggunakan tangannya. Di samping itu, kemampuan itu erat pula
hubungannya dengan kemampuan penalaran berkat otaknya yang lebih tinggi. Jadi dapat dikatakan
bahwa manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuannya membuat dan
menggunakan alat.
Manusia juga mengeksploitasi ekosistem untuk keperluan yang tidak konsumtif, missal untuk
kepercayaannya seperti hewan kurban, untuk peliharaan di rumah,. Manusia juga menjadikan
tumbuhan sebagai estetika seperti bunga-bunga,hiasan.
Untuk mempertahankan hidup yang diinginkannya, manusia memanfaatkan alam dengan tidak di
ikuti dengan keinginan memelihara, terjadilah pemanfaatan yang berlebihan. Hal ini menyebabkan
tekanan-tekanan kerusakan, seperti terbentuknya tanah-tanah kritis, erosi, dan banjir.
Kegiatan manusia itulah yang menyebabkan hutan, rawa yang tadinya mempunyai keselarasan
alamiah (setelah menjadi pemukiman manusia) menjadi berubah. Pemeliharaan keseimbangan dan
keselarasan ditempat itu dimungkinkan dengan subsidi materi dan energi serta kesadaran kemampuan
dan keamanan seluruh masyarakat di tempat itu.
DAFTAR PUSTAKA
Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2013.
Ordum, Eugne P. Fundamental Of Ecology. New York, W.B. Saunders Company, Philadelphia: 1957.
Southwick, Charles H, dan kawan-kawan. Global Ecology. Sinauer Assosiation, Massachussetts: 1985.
Bisa dilihat dengan jelas, bahwa manusia sekarang cenderung menginginkan hal praktis dan serba
cepat. Kebutuhan mobilisasi yang cepat membuat manusia sering menggunakan kendaraan
bermotor. Asap kendaraan bermotor ditambah dengan asap pembuangan limbah industri sudah mulai
merusak ekosistem. Dengan menipisnya lapisan ozon, pemanasan global pun semakin menjadi.
Manusia tidak bisa menutup mata melihat kerusakan yang telah terjadi. Diperlukan peran aktif
manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan hidup sehingga bumi tempat tinggal manusia
tetap lestari dan dapat diwariskan ke generasi yang akan datang.
Lingkungan Hidup
Menurut Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1997, yang dimaksud dengan lingkungan hidup yaitu
kesatuan ruang yang meliputi semua benda, serta kesatuan makhluk hidup yang meliputi manusia
dan perilakunya terhadap kelangsungan kehidupan manusia maupun makhluk lain. Lingkungan hidup
mempunyai tiga unsur, yakni unsur fisik, unsur hayati dan unsur sosial budaya.
1. Unsur fisik
Unsur fisik atau abiotik, merupakan lingkungan hidup manusia yang meliputi benda- benda mati
misalnya air, tanah, udara dan cahaya matahari. Peran unsur fisik sangatlah penting bagi kehidupan
manusia dan makhluk lain. Setiap makhluk hidup membutuhkan udara, atau tepatnya oksigen untuk
bernapas. Setiap makhluk juga membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya (baca : Cara
Menjaga Kelestarian Air).
Jika manusia sebagai makhluk dengan kemampuan otak tertinggi tidak dapat menjaga keberadaan
unsur tersebut, maka akan terjadi berbagai bencana seperti kekeringan , perubahan musim yang tak
teratur dan muncul berbagai macam penyakit yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia
itu sendiri.
2. Unsur hayati
Unsur hayati disebut juga dengan istilah biotik, adalah unsur lingkungan hidup yang meliputi semua
makhluk hidup yakni manusia, hewan, tumbuhan dan organisme kecil lainnya. Lingkungan hayati
manusia berdasarkan pada dimana ia sedang berada. Jika manusia berada di rumah atau sekolah,
maka lingkungan hayatinya didominasi oleh keluarga atau teman sesama manusia.
Jika menusia berada di kebun binatang maka lingkungan hayatinya didominasi oleh keberadaan
hewan- hewan yang tinggal di kebun binatang. Manusia harus berusaha menjaga keberadaan
makhluk lain, karena manusia dan makhluk lain saling berinteraksi dan saling berketergantungan.
Unsur sosial dan budaya merupakan unsur lingkungan yang dibuat manusia. Unsur tersebut meliputi
gagasan, sistem nilai, dan keyakinan dalam berperilaku sebagai makhluk sosial. Untuk mencapai
kehidupan masyarakat yang teratur, maka diperlukan nilai dan norma yang harus ditaati oleh seluruh
anggota masyarakat.
Peran Negatif
Makhluk hidup saling berkompetisi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Diantara semua makhluk
hidup, manusia adalah makhluk yang mempunyai kemampuan kompetisi lebih baik. Manusia dapat
membuat berbagai macam alat untuk berkompetisi mempertahankan hidup. Akan tetapi kompetisi
manusia tersebut ternyata juga berdampak negatif bagi lingkungan hidup. Berikut adalah beberapa
peran negatif manusia yang merugikan lingkungan hidup.
1. Manusia sering melakukan eksploitasi yang berlebihan sehingga mengancam ketersediaan sumber
daya alam.
2. Manusia telah mengubah ekosistem alami yang seimbang menjadi ekosistem buatan yang
memerlukan subsidi atau tambahan energi.
3. Pembangunan yang dilakukan manusia menyebabkan perubahan pada permukaan bumi yang tak
jarang menimbulkan berbagai bencana seperti banjir air dan longsor (baca : Akibat Terjadinya Tanah
Longsor).
4. Perburuan liar dan penebangan pohon sembarangan yang dilakukan manusia telah merusak
ekosistem dan mengancam keanekaragaman flora dan fauna (baca : Cara Melestarikan Flora dan
Fauna).
5. Adanya senyawa atau energi tertentu yang masuk ke dalam ekosistem menimbulkan
terjadinya pencemaran tanah, pencemaran air dan pencemaran udara (baca : Penyebab
Pencemaran Udara).
Peran Positif
Manusia sebagai makhluk dominan yang mempunyai pengaruh besar terhadap lingkungannya
mempunyai peran positif untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidupnya. Beberapa peran positif
yang dapat dilakukan manusia adalah :
1. Menerapkan sistem tebang pilih dan mengatur pengelolaan sumber daya alam secara bijak terutama
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
2. Mengadakan reboisasi atau penghijauan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, serta mencegak
terjadinya bencana yang diakibatkan oleh terganggunya keseimbangan lingkungan.
3. Melindungi flora dan fauna langka dengan menetapkan kawasan cagar alam dan suaka marga satwa,
serta mengawasi ekspor dan impor hewan- hewan tertentu (baca : Cagar Alam di Indonesia beserta
Flora dan Fauna yang Dilindungi).
4. Mengolah limbah industri dengan tepat, serta melakukan daur ulang limbah atau sampah rumah
tangga untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Manusia juga dapat memilah sampah
dengan cara membagi sampah menjadi tiga kategori yakni sampah organik yang nantinya bisa
digunakan sebagai pupuk kompos, sampah anorganik dan sampah logam yang bisa dimanfaatkan
kembali (baca : Cara Pemanfaatan Sampah).
5. Menerapkan sistem multikultur atau tumpang sari dalam bercocok tanam, sehingga kesuburan tanah
dapat terjaga. Selain itu, pada daerah lereng gunung dapat diterapkan terassering untuk mengurangi
resiko erosi tanah.
6. Mengkonsumsi hasil peternakan dan pertanian dalam negeri, sehingga mengurangi impor buah-
buahan dan daging dari luar negeri yang secara tak disengaja dapat membawa telur hama baru yang
merugikan petani.
7. Mengurangi penggunaan bahan- bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari lingkungan, seperti
pestisida dan detergen tidak ramah lingkungan. Pestisida dapat diganti dengan menerapkan metode
biological control yang memanfaatkan musuh alami hama tanaman.
8. Menghindari pemborosan air sehingga sumber daya air tetap terjaga (baca : Cara Menjaga
Kelestarian Air). Selain itu, manusia juga harus bijak dalam menggunakan listrik dan bahan bakar
(baca : Kekurangan dan Kelebihan Bahan Bakar Fosil). Menghemat listrik dapat dilakukan dengan
penggunaan alat elektronik yang berdaya rendah dan mematikan lampu jika tidak digunakan.
Sedangkan menghemat bahan bakar dapat dilakukan dengan membiasakan jalan kaki jika jarak
tempuh dekat dan memilih transportasi umum untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
9. Melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), yakni dengan cara mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan sebelum melakukan pembangunan
(baca : Prinsip Etika Lingkungan).
10. Membuat peraturan atau undang- undang yang dapat melindungi kelestarian dan keseimbangan
lingkungan hidup serta keanekaragaman hayati yang ada. Setelah membuat peraturan, maka aturan
tersebut harus benar- benar dipatuhi dan menindak tegas oknum- oknum yang melanggarnya.
1. Adakan penghijauan
Syarat pertama dan utama adalah mengadakan penghijauan. Jika dirasa lingkungan sekitar sudah
harus dilakukan penghijauan alangkah lebih baiknya kita dahulu yang melakukan penghijauan ini.
Karna, ada pepatah yang mengatakan secara jelas, jika bukan kita, lalu siapa lagi. kita dapat
mekakukan penghijauan untuk jenis-jenis sumber daya alam yang berlaku untuk saat ini. tujuan lain
dari penghijauan ini juga untuk menjaga tumbuhan langka yang ada di Indonesia Teruslah
mengadakan pneghijauan di lingkungan sekitar, agar lingkungat tersebut tetap terjaga
keseimbangannya.
Langkah kedua yang harus diambil adalah dengan menjaga beberapa unsur terkait yang berada di
lingkunagn tempat tinggal kita. Salah satunya adalah flora dan fauna. Ini menjadi kunci utama dalam
menjaga sistem keseimbangan lingkungan yang ada di tempat tinggal kita. ini pun akan menjaga
keseimbangna ekosistem buatan dan alami. Flora dan fauna merupakan harga mati yang harus
dijaga.
Aspek ini dapat dinilai dari keseriusan seseorang dalam menjaga tanaman yang berada di sekitar
rumahnya. cara ini juga membuat rantai makanan aman dari segala bahaya. Tidak memetik
batangnya secara sembarangan dan iseng, pun juga tidak mengganggu unsur lain yang ada seperti
binatang-binatang yang tinggal disekitar. Karna, pengaruhnya akan dirasakan beberapa tahun
kemudian.
Cara selanjutnya adalah tentang pengolahan limbah industri. Secujurnya ini merupakan cara yang
tergolong klasik, namun pengaruhnya akan sangat besar. limbah juga ada yang berbahaya untuk
lingkungan salah satunya adalah bahaya logam berat pada lingkungan sekitar. Cara seperti ini
memang sudah dilakukan oleh banyak orang. Namun, masih saja ada sebagian yang tidak mau
melakukannya. Untuk memulai cara ini yakni dengan memilih sampah mana saja yang dapat didaur
ulang dan tida. Kemudian memilih sampah yang akan dibuang berdasarkan jenisnya.
Cara yang tergolong baru ini dapat diterapkan oleh semua orang, dan sepertinya tanpa terkecuali.
Untuk memulai cara ini sungguhlah mudah, yakni dengan cara menerapkan sistem multikultur yang
ada pada tumbuhan atau orang biasa menamakannya dengan tumpang sari dalam bercocok tanam.
Cara ini dapat membuat kesuburan tanah yang tetap terjaga. Cara ini pun juga dapat mencegah erosi
tanah.(Baca: cara menjaga keseimbangan ekosistem)
5. Bijak dalam mengkonsumsi sumber daya
Untuk sumberdaya yang dapat diperbaharui mungkin boleh saja kita konsumsi dalam jumlah yang
cukup banyak. Namun, untuk perkara sumber daya yang tidak tadapt diperbaharui atau pun sulit
untuk diperbaharui, alangkah lebih baiknya kita bijak dalam mengkonsumsinya. cara seperti ini juga
seperti cara melestarikan laut atau ekosistem yang lainnya. Karna, pengaruhnya akan berdampak
untuk kita juga sebagai manusia.
Beberapa sumberdaya yang tidak bisa atau sulit untuk diperbaharui adalah, seperti bahan bakar.
Bahan bakar seperti minya akan sangat sulit untuk diperbaharui dan jika memang bisa, akan
membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses untuk memperbaharui sumber daya inipun akan
sangat sulit, karna membutuhkan alat-alat dan pekerja yang banyak dan tentunya ahli. (Baca: Jenis-
jenis terumbu karang yang ada di Indonesia)
Cara yang mungkin terlihat tidak biasa atau malah bersifat konyol. Namun, begitulah adanya. Cara ini
biasa dilakukan untuk mengatasi buah-buahan atau juga daging yang diimpor dari luar. Karna, segala
macam yang diimpor dari luar biasanya akan membawa hama baru yang akan merugikan petani dan
lingkungan sekitar secara keseluruhan. hal ini juga akan berpengaruh untuk sekitar,
seerti pencemaran tanah, air dan juga udara Maka dari itu cara ini harus digalakan.
Ini biasanya akan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki tingkat intelejensi yang tinggi, serta
tingkat kepedulian terhadapa lingkungan yang tidak kalah tinggi juga. Cara ini biasa di sebut dengan
AMDAL. inilah yang dibutuhan untuk upaya pelestarian lingkungan hidup, Yang jika dijabarkan akan
menjadi analisis dampak lingkungan. Cara ini bisa dilakukan oleh sang ahli. Namun, tidak menutup
kemungkinan juga untuk awam melakukan hal yang sama.
Cara yang satu ini diperlukan penanganan khusus. Lebih spesifik untuk pemerintah dan instansi
terkait. Cara ini adalah cara paling ampuh untuk membasmi para penebang liar, pemburu liar dan
segala yang merugikan lingkungan sekitar. ini juga untuk menjaga kebutuhan mahluk hidup dan
keutuhannya. Orang-orang yang melakukan pelanggaran secara jelas dan bukti yang nyata, perlu
dihukum selayaknya dan seadil-adilnya.